PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN OKRA (Abelmoschus esculantus) PADA PELAKUAN PUPUK DEKAFORM DAN DEFOLIASI

dokumen-dokumen yang mirip
III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

I. PENDAHULUAN. Keinginan untuk berswasembada kedelai telah beberapa kali dicanangkan, namun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH TERNAK DAN LIMBAH RUMAH TANGGA PADA TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) Oleh : Sayani dan Hasmari Noer *)

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Banjar Kecamatan Gedong Tataan

PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI

III. BAHAN DAN METODE

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) PADA BERBAGAI PERSENTASE NAUNGAN

OPTIMALISASI PRODUKSI KACANG TANAH DAN JAGUNG MANIS PADA POLA TANAM TUMPANGSARI DENGAN PERLAKUAN DEFOLIASI JAGUNG

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NPK PELANGI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TERUNG (Solanum Melongena L)

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium Fistulosum L.) PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK KANDANG AYAM

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian

METODE PELAKSANAAN. Percobaan ini dilaksanakan di lahan kering BPTP Sumatera Barat kebun

PENGARUH PEMBERIAN MULSA ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Dulomo Utara, Kecamatan Kota

AGROVIGOR VOLUME 1 NO. 1 SEPTEMBER 2008 ISSN

Magrobis Journal 28. PENGARUH PUPUK ROSASOL-N TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SELEDRI (Apium graveolens L.) ABSTRAK

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

OPTIMALISASI PRODUKSI KACANG TANAH DAN JAGUNG PADA POLA TANAM TUMPANGSARI DENGAN PERLAKUAN DEFOLIASI JAGUNG

TINJAUAN PUSTAKA. saat ini adalah pembibitan dua tahap. Yang dimaksud pembibitan dua tahap

LAMPIRAN A. Layout Penelitian Blok 1 Blok 2 Blok 3 (P0.Z1) (P1.Z0) (P2.Z1) (P1.Z0) (P2.Z1) (P2.Z2) (P1.Z1) (P0.Z1) (P1.Z1) (P0.Z0)

ABSTRAK. Oleh. Mitra Suri. Penanaman tomat memerlukan teknik budidaya yang tepat. Aplikasi pemberian

III. BAHAN DAN METODE

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

Pertumbuhan Dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Dengan Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dan Pupuk Fosfat

BAB I PENDAHULUAN. diolah menjadi makanan seperti kue, camilan, dan minyak goreng. kacang tanah dari Negara lain (BPS, 2012).

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai memiliki biji berbentuk polong, setiap polong berisi 1-4 biji.

III. MATERI DAN METODE

169 ZIRAA AH, Volume 35 Nomor 3, Oktober 2012 Halaman ISSN

PENGARUH KOSENTRASI DAN WAKTU PEMBERIAN LIMBAH CAIR PKS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.)

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) TERHADAP DOSIS PUPUK KALIUM DAN FREKUENSI PEMBUMBUNAN SKRIPSI OLEH :

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari sampai Mei. Baru Panam, Kecamatan Tampan, Kotamadya Pekanbaru.

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

PENGARUH PEMBERIAN TIGA JENIS PUPUK KANDANG DAN DOSIS UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capssicum annum L.)

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI (Brassica juncea L.) DENGAN PEMBERIAN MINERAL ZEOLIT DAN NITROGEN SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

III. BAHAN DAN METODE

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicom esculentum Mill) merupakan salah satu jenis tanaman

BAB III. METODE PENELITIAN

PENGARUH DOSIS PUPUK MAJEMUK NPK DAN PUPUK PELENGKAP PLANT CATALYST TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI (Glycine max (L.

53 ZIRAA AH, Volume 27 Nomor 1, Pebruari 2010 Halaman ISSN

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

PENGARUH DOSIS PUPUK HIJAU DAUN GAMAL (Gliricidia sepium) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.)

BAHAN METODE PENELITIAN

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PENGARUH VARIETAS DAN DOSIS PUPUK SP-36 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L. )

E-JURNAL ARSITEKTUR LANSEKAP ISSN: VOL. 3, NO. 1, APRIL 2017

BAHAN DAN METODE Bahan Waktu dan Tempat Penelitian Rancangan Percobaan ProsedurPenelitian

Respons Pertumbuhan dan Hasil Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) Terhadap Jarak Tanam dan Waktu Penyiangan Gulma

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI DUA VARIETAS KACANG TANAH (Arachis hypogea L.) TERHADAP WAKTU APLIKASI PUPUK KANDANG SAPI SKRIPSI

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

PENGARUH PENGGUNAAN JARAK TANAM TERHADAP HASIL TANAMAN KACANG PANJANG ( VIGNA SINENSIS ) OLEH NINDA AYU RACHMAWATI

TATA CARA PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan Politeknik Negeri Lampung, Bandar

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

PENDAHULUAN BAHAN DAN METODE

Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merril) Varietas Tidar Berdasarkan Dosis Pupuk Organik Padat

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) PADA BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK DAUN GROW MORE DAN WAKTU PEMANGKASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

I. TINJAUAN PUSTAKA. dalam, akar dapat tumbuh hingga sekitar 1 m. Dengan adanya bakteri Rhizobium, bintil

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) PADA PEMBERIAN PUPUK NITROGEN. Ahmad Masud, Moh. Ikbal Bahua, Fitriah S.

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

ISSN X Jurnal AGROTEK Vol 5, No 6 April 2017

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

PENGARUH PEMBERIAN BIO URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill).

Tanggap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Pada Dosis Pupuk Kalium dan Frekwensi Pembumbunan

Sifat-sifat lain : rendeman biji dari polong 60-70%

III. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PENGARUH DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JARAK PAGAR

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG VARIETAS P-23 TERHADAP BERBAGAI KOMPOSISI VERMIKOMPOS DENGAN PUPUK ANORGANIK

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Mei 2017 di Lahan Fakultas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tomat merupakan salah satu dari kelompok sayuran yang memiliki banyak manfaat, diantaranya digunakan

Transkripsi:

J. Agrisains 10 (1) : 10-15, April 2009 ISSN : 1412-3657 PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN OKRA (Abelmoschus esculantus) PADA PELAKUAN PUPUK DEKAFORM DAN DEFOLIASI Oleh : Nadira, S. 1), Hatidjah, B. 1) dan Nuraeni 2) ABSTRACT The experimental study was carried out in Kassi-Kassi Village, Tamalate District, Makassar to study the effect of dekaform fertilizer and defoliation on the growth and production of okra. The method of the study employed a Randomized Block Design with six treatments :i) Without dekaform and without defoliation; ii) one dekaform tablet and without defoliation; iii) two dekaform tablets and without defoliation; iv) without dekaform and with defoliation; v) one dekaform tablet and defoliation; vi) two dekaform tablets and defoliation. The results showed that the treatment of two tablets and defoliation produced the largest plant height, number of pods per plant and production of young pods per hectare. Key words : Dekaform tablet, defoliation, okra ABSTRAK Penelitian ini berbentuk percobaan dilaksanakan di Kelurahan Kassi-Kassi Kecamatan Tamalate Kotamadya Ujung Pandang. Bertujuan untuk mengkaji pengaruh dosis dekaform dan defoliasi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman okra. Percobaan ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 6 perlakuan : 1) tanpa dekaform dan tanpa defoliasi; 2) 1 tablet dekaform tanpa defoliasi; 3) 2 tablet dekaform tanpa defoliasi; 4) tanpa dekaform dengan defoliasi; 5) 1 tablet dekaform dengam defoliasi; 6) 2 tablet dekaform dengan defoliasi. Hasil percobaan menunjukkan bahwa perlakuan 2 tablet dekaform dengan defoliasi memberikan pengaruh terbaik terhadap tinggi tanaman, jumlah polong muda per tanaman dan produksi polong muda per hektar Kata kunci : Okra, dekaform, dan defoliasi I. PENDAHULUAN Kebutuhan akan bahan makanan bergizi tinggi semakin maeningkat seiring dengan meningkatnya pengetahuan tentang makanan untuk kesehatan. Sayuran merupakan sumber vitamin, mineral, protein, karbohidrat, lemak dan sumber kalori yang dibutuhkan tubuh manusia. 1) 2) Staf Pengajar pada Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin, Makassar Staf Pengajar pada Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu Dewasa ini kebutuhan akan sayuran lebih beraneka ragam, sebab disamping kebutuhan gizi, rasa dan selera, pemilihan sayuran didasarkan pula atas dasar harga dan penyebaran sayuran tersebut. Salah satu sayuran yang bergizi tinggi adalah okra. Tanaman okra di Indonesia ditanam sejak tahun 1877 terutama di Kalimantan Barat. Tanaman ini telah lama diusahakan oleh petani Tionghoa sebagai sayuran yang sangat disukai utamanya untuk 10

kebutuhan keluarga sehari-hari, pasar swalayan, rumah makan, restoran dan hotel. Dapat juga menjadi komoditas non migas yang potensial, sehingga tanaman ini mempunyai peluang bisnis yang mendatangkan keuntungan yang besar bagi petani. Bagian yang dibuat sayur adalah buahnya (buah muda). Buah tersebut banyak mengandung lendir sehingga baik dijadikan sup. Buah okra muda mengandung kadar air 85,70 % ; protein 8,30 % ; lemak 2,05 % ; karbohidrat 1,4 % dan 38,9 % kalori per 100 g ( Yudo, 1991). Di dalam program pengembangan sayuran dituntut untuk meningkatkan efisiensi biaya produksi dan meningkatkan nilai tambah. Salah satu alternatif untuk budidaya tanaman sayuran dengan cara menekan biaya produksi yakni menggunakan pupuk yang tepat serta sesuai dengan kebutuhan optimal tanaman (Adam, 1987 dalam Subhan dan Nurtika, 2002). Pupuk yang digunakan dalam hal ini adalah pupuk dekaform yaitu pupuk majemuk yang berbentuk tablet yang penyediaan unsur haranya terkendali dan dilepaskan secara perlahan-lahan dan kontinyu untuk jangka waktu yang lama. Di dalam tanah dekaform akan mengalami perombakan oleh jasad renik sehingga hara yang tadinya tidak tersedia akan berangsur-angsur menjadi tersedia dan siap digunakan oleh tanaman. Hasil percobaan Hatidjah, Nadira dan Jacob (2007) pada tanaman kara pedang, menunjukkan bahwa perlakuan dekaform 2 tablet dan 2 ½ tablet memberikan tinggi tanaman tertinggi, mempercepat berbunga 50%, meningkatkan jumlah polong dan bobot polong per tanaman. Selain pemupukan dengan dekaform, pemangkasan (defoliasi) juga merupakan suatu usaha untuk meningkatkan produksi tanaman. Dengan pemangkasan cabangcabang produktif akan terangsang pertumbuhannya sehingga jumlah polong yang terbentuk meningkat. Meningkatnya cabang produktif ini disebabkan meningkatnya aktivitas hormon pertumbuhan di sekitar bagian tanaman yang terpangkas. Dengan melakukan pemangkasan (defoliasi) pada tanaman okra diharapkan dapat mengurangi pertumbuhan vegetatif yang dapat mengurangi produksi polong. Berdasarkan uraian tersebut maka dilakukan percobaan untuk mengkaji pengaruh dosis dekaform dan defoliasi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman okra. II. BAHAN DAN METODE Penelitian ini berbentuk percobaan yang dilaksanakan di Kelurahan Kassi-Kassi Kecamatan Tamalate Kotamadya Ujung Pandang. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 6 perlakuan, diulang 3 kali sehingga terdapat 18 petak percobaan. Pengolahan tanah dilaksanakan dengan mencangkul tiga kali kemudian meratakan. Selanjutnya dibuat petak-petak percobaan dengan ukuran 160 cm x 160 cm. Kemudian diberikan pupuk kandang sapi sebanyak 10 kg/petak. Jarak antar petak 50 cm dan jarak antar ulangan 100 cm. Benih disemaikan dahulu pada bak pesemaian dengan media campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1. Pemeliharaan di persemaian meliputi 11

penyiraman dan penyiangan. Setelah 10 hari di persemaian bibit dipindahkan ke petak pertanaman dengan jarak tanam 40 cm x 40 cm. Pupuk dekaform diberikan sesuai dosis perlakuan pada saat penanaman bibit di petakan dengan cara tugal sedalam 10 cm dengan jarak 15cm dari tanaman. Sedangkan defoliasi dilakukan saat tanaman berumur 30 HST pada daun ke-3, ke-4 dan ke-5. Pemeliharaan, meliputi : penyiraman, penyulaman, penyiangan dan pengendalian hama dan penyakit. Parameter yang diamati dan diukur adalah : tinggi tanaman, jumlah polong muda per tanaman dan hasil per hektar. III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Tinggi Tanaman Sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan kombinasi dekaform dengan defoliasi berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 44 HST. Hasil uji ortogonal kontras pada Tabel 1 memperlihatkan bahwa tanaman yang didefoliasi lebih tinggi dan berbeda sangat nyata dibanding dengan yang tidak di defoliasi (C 1 ). Perlakuan kombinasi tanpa defoliasi dengan tanpa pemupukan dekaform menghasilkan tanaman yang lebih pendek dan berbeda sangat nyata dibanding dengan tanpa defoliasi dengan dekaform 1 tablet dan 2 tablet (C 2 ). Tanaman yang tidak di defoliasi dan dengan 2 tablet dekaform lebih tinggi dan berbeda sangat nyata dibanding dengan yang 1 tablet (C 3 ). Untuk tanaman yang didefoliasi tanpa dekaform lebih pendek dan berbeda sangat nyata dibanding dengan yang didefoliasi dengan dekaform 1 dan 2 tablet (C 4 ). Sedangkan tanaman yang di defoliasi dengan 2 tablet dekaform memperlihatkan tanaman lebih tinggi dan berbeda sangat nyata dibanding dengan defoliasi dengan dekaform 1 tablet (C 5 ) 3.2. Jumlah Polong Muda Per Tanaman Sidik ragam menunjukkan bahwa kombinasi dekaform dengan defoliasi berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah polong muda per tanaman. Tabel 1. Rata-rata Tinggi Tanaman pada Umur 44 Hari Setelah Tanam (cm) F Tab Uji Pembanding Ortogonal Rata-Rata F Hit 0,05 0,01 C 1 = P 0 Vs P 1 54,119 Vs 65,000 89,553 ** 4,98 10,04 C 2 = P 0 D 0 Vs P 0 D 1 + P 0 D 2 42,670 Vs 59,830 100,974 ** C 3 = P 0 D 1 Vs P 0 D 2 52,670 Vs 67, 000 52,970 ** C 4 = P 1 D 0 Vs P 1 D 1 + P 1 D 2 42,330 Vs 76,163 392,219 ** C 5 = P 1 D 1 Vs P 1 D 2 70,000 Vs 82,330 39,989 ** Keterangan ** Berbeda sangat nyata 12

Tabel 2. Rata-rata Jumlah Polong Muda Per Tanaman. Uji Pembanding Ortogonal Rata-Rata F Hit F Tab 0,05 0,01 C 1 = P 0 Vs P 1 8,70 Vs 11,96 12,71 ** 4,98 10,04 C 2 = P 0 D 0 Vs P 0 D 1 + P 0 D 2 7,30 Vs 9,40 12,33 tn C 3 = P 0 D 1 Vs P 0 D 2 7,90 Vs 10,40 7,75 tn C 4 = P 1 D 0 Vs P 1 D 1 + P 1 D 2 6,60 Vs 9,65 34,30 ** C 5 = P 1 D 1 Vs P 1 D 2 13,30 Vs 16,00 2,85 tn Keterangan : tn = berbeda tidak nyata ** = berbeda sangat nyata Hasil uji ortogonal kontras pada Tabel 2 menunjukkan bahwa tanaman yang didefoliasi memberikan jumlah polong muda terbanyak dan berbeda sangat nyata dibanding dengan yang tidak di defoliasi (C 1 ). Tanaman yang tidak di defoliasi dan tanpa pemupukan dekaform memberikan jumlah polong muda terendah dan berbeda tidak nyata dibanding dengan yang tidak didefoliasi dengan dekaform 1 tablet dan 2 tablet (C 2 ). Untuk tanaman yang tidak didefoliasi dengan 1 tablet dekaform jumlah polong lebih rendah dan berbeda nyata dibanding dengan tanaman yang tidak di defoliasi dengan 2 tablet dekaform (C 3 ). Tanaman yang di defoliasi dengan tanpa dekaform memberikan jumlah polong terendah dan berbeda sangat nyata dibanding dengan yang didefoliasi dengan dekaform 1 dan 2 tablet (C 4 ). Tanaman yang didefoliasi dengan 1 tablet dekaform memberikan jumlah polong lebih rendah dan berbeda tidak nyata dibanding dengan di defoliasi dengan dekaform 2 tablet (C 5 ). 3.3. Hasil Polong Muda Per Hektar (kg) Sidik ragam menunjukkan bahwa kombinasi dekaform dengan defoliasi berpengaruh sangat nyata terhadap hasil polong muda per hektar. Hasil uji ortogonal kontras pada Tabel 3 menunjukkan bahwa tanaman yang didepoliasi menghasilkan polong muda per hektar yang lebih tinggi tetapi tidak berbeda nyata dibanding dengan yang tidak di defoliasi (C 1 ). Sedangkan tanaman yang tidak di defoliasi dengan tanpa dekaform berbeda tidak nyata dengan yang tidak didefoliasi dengan dekaform 1 tablet dan 2 tablet (C 2 ). Demikian pula tanaman yang tidak di defoliasi dengan 1 tablet dekaform memberikan hasil polong muda terendah dan berbeda tidak nyata dibanding dengan yang tidak di defoliasi dengan 2 tablet dekaform (C 3 ). Tanaman yang didefoliasi dengan tanpa dekaform memberikan hasil lebih rendah dan berbeda sangat nyata dibanding dengan yang di defoliasi dengan dekaform 1 dan 2 tablet (C 4 ). Dan pada tanaman yang di defoliasi dengan 2 tablet dekaform memberikan hasil polong muda terberat (tertinggi) dan berbeda nyata dibanding dengan tanaman yang didefoliasi dengan 1 tablet dekaform (C 5 ). 13

Tabel 3. Hasil Polong Muda Per Hektar (kg) Uji Pembanding Ortogonal Rata-Rata F Hit F Tab 0,05 0,01 C 1 = P 0 Vs P 1 72,85 Vs 97,08 4,187 tn 4,98 10,04 C 2 = P 0 D 0 Vs P 0 D 1 + P 0 D 2 72,63 Vs 72,96 0,002 tn C 3 = P 0 D 1 Vs P 0 D 2 86,89 Vs 77,03 0,157 tn C 4 = P 1 D 0 Vs P 1 D 1 + P 1 D 2 53,68 Vs 118,78 13,466 ** C 5 = P 1 D 1 Vs P 1 D 2 86,77 Vs 150,80 9,752 * Keterangan : tn = berbeda tidak nyata ** = berbeda sangat nyata * = berbeda nyata 3.4. Pembahasan Defoliasi (pemangkasan) memberikan hasil yang terbaik dibanding tanpa defoliasi terhadap parameter tinggi tanaman, jumlah polong muda per tanamandan hasil per hektar. Defoliasi daun-daun tua mengakibatkan hasil asimilasi dialihkan ke pertumbuhan awal tunas daun muda. Menurut Usman dalam Nasaruddin dan Jean Gloria Lengkong (2002), pemangkasan bertujuan untuk membentuk tanaman dengan percabangan yang seimbang sehingga distribusi daun merata, memudahkan penyemprotan dan pemanenan serta mempertinggi hasil dan menjamin pertukaran udara serta menekan perkembangan hama dan penyakit. Yudo (1991) menyatakan bahwa defoliasi mengatur keseimbangan antara pertumbuhan vegetatif dan generatif sehingga tanaman lebih siap memasuki fase generatif. Perlakuan pupuk dekaform baik pada tanaman yang didefoliasi maupun yang tidak didefoliasi menunjukkan tinggi tanaman yang lebih tinggi, jumlah polong muda dan hasil per hektar yang lebih banyak dibanding dengan tanpa dekaform. Perlakuan 2 tablet dekaform baik pada tanaman yang di defoliasi maupun yang didefoliasi menunjukkan tinggi tanaman yang lebih tinggi, jumlah polong muda terbanyak dan hasil per hektar tertinggi dibandingkan dengan perlakuan dekaform 1 tablet. Karena perlakuan 2 tablet sesuai dosis yang dibutuhkan oleh tanaman okra. Perlakuan 2 tablet dekaform dengan defoliasi (pemangkasan) memberikan hasil polong muda yang tertinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Hal ini disebabkan karena dekaform merupakan pupuk majemuk yang mengandung unsur N 20 %, P 10 %, K 5 % dan besi 0,35 %. Hal ini sesuai pernyataan Arisman (1981) bahwa unsur besi, N, P, dan K dapat merangsang pertumbuhan batang, pertambuhan tinggi tanaman, mempercepat pembungaan dan meningkatkan kualitas hasil berupa bunga dan buah. Menurut Wiria (1966) dalam Nadira (2003), bahwa adanya pemangkasan (defoliasi) pada tanaman dapat menyebabkan jumlah cabang, hasil (produksi) total lebih besar dan buah kelihatan lebih bersih. Dengan pemangkasan dapat menghilangkan cabang-cabang yang tidak dikehendaki sehingga akan 14

membentuk percabangan yang seimbang agar distribusi daun merata dalam penerimaan sinar matahari dan menjamin aerasi yang baik sehingga dapat mendorong pembuahan dan menghasilkan cabang-cabang produktif. Sri Setyati (1991) dalam Nasaruddin dan Jean Gloria Lengkong (2002) menyatakan bahwa bila ketersediaan unsur hara cukup dan seimbang maka pembelahan sel akan berlangsung cepat sehingga tanaman akan tumbuh dan berkembang serta berproduksi secara maksimal. IV. KESIMPULAN Pemberian 2 tablet pupuk dekaform dengan defoliasi memberikan tinggi tanaman, jumlah polong muda per tanaman dan hasil polong muda per hektar terbaik dibanding dengan perlakuan lainnya. DAFTAR PUSTAKA Arisman, 1981. Pendidikan Keterampilan SMTA Pertanian. Penerbit Angkasa, Bandung. Hatidjah, Nadira R. Sennang dan Jacob. S. Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kara Pedang (Canavalia ensiformiss) pada Perlakuan Pupuk Dekaform Yudo, K., 1991. Bertanaman Okra. Penerbit Kasinius, Yogyakarta. Nadira, S., 2003. Pertumbuhan dan Produksi Kacang Gude pada Perlakuan Pemangkasan dan Inokulasi Rhizobium Sp. Buletin Penelitian, Seri Hayati Vol. 6 (2), Juni 2003. Nasaruddin dan Jean Gloria Lengkong, 2002. Peningkatan Produksi Tanaman Kakao dan Penekanan Serangan PenggerekBuah Kakao melalui Pemangkasan dan Pemupukan Kalium. J. Agrivigor, Vol. 2 (2), Agustus 2002. Subhan dan N. Nurtika, 2002. Penggunaan Pupuk Fosfat, N dan Dosis Pupuk NPK (15-15-15) Terhadap Hasil dan Kualitas Buah Tomat Varietas Oval. J. Agrivigor 2 (2), Agustus 2002. 15