ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS III SDN 3 PANJER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SDN 1 PEJAGOAN TAHUN AJARAN

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 1 SIDOMUKTI

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 3 DOROWATI TAHUN AJARAN 2014/2015

Keywords: guided inquiry, science

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD. 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR

PENGGUNAAN METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD

PENERAPAN PENDEKATAN CTL DENGAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG GAYA KELAS IV SD NEGERI 2 PANJER

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA REALIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA PADA SISWA KELAS V SDN 2 BANJURPASAR TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN METODE GUIDED NOTE TAKING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

662 Aplikasi Model Sains...

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA UNTUK SISWA KELAS III SD NEGERI PONCOWARNO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENGGUNAAN MIND MIND DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KEDUNGWINANGUN

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

Keywords: Creative Problem Solving, process skill, Natural Science

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

Kata kunci : Macromedia flash, sains teknologi masyarakat, IPA

PENERAPAN TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS V SD

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 4 KEDAWUNG

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SOKAWERA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN METODE MENDONGENG DENGAN MEDIA SCRABBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS I SD NEGERI 2 KALIREJO TAHUN AJARAN 2014/2015

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN METODE EKSPERIMEN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 KUWARASAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENIGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA PADA SISWA KELAS V SD

Keywords: RME, paper folding media, fraction

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN BAHAN BACAAN KORAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF DI KELAS IV SDN PENEKET TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN IRINGAN MUSIK KLASIK DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPA UNTUK SISWA KELAS V SD

1. Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3. Dosen PGSD FKIP UNS

PENERAPAN TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR KELAS V SD

PENGGUNAAN STRATEGI GIVING QUESTIONS AND GETTING ANSWERS

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN METODE PERMAINAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V SD N 2 JATINEGORO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS III SDN KRADENAN

Keywords: Open Ended Learning Models, Multimedia, Learning, Natural Science.

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENGGUNAAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS V SDN 1 MULYOSRI

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING

PENERAPAN MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 GRENGGENG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

Keywords: Scientific, concrete object media, Mathematics

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

PENERAPAN MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) DALAM PENINGKATAN BERPIKIR KRITIS IPA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN METODE COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA VIDEO DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN TANJUNGSARI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT DALAM PENINGKATAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KASEGERAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE COMPLETE SENTENCE

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

warga dunia yang cinta damai. Oleh karena itu, banyak yang beranggapan bahwa mata pelajaran IPS merupakan

PENGGUNAAN TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN 1 SIDOGEDE

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK)

Keywords: Quantum Teaching model, visual media, science, learning

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN 1 PURWOGONDO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

IMPLEMENTASI STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DENGAN MEDIA REALIA

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH DENGAN MEDIA FLANELGRAF DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL ARIAS

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 BANDUNG

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KARANGTANJUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

kemajuan. Begitu pula sebaliknya, jika Pendidikan merupakan kebutuhan PENDAHULUAN pendidikan berkualitas buruk, bisa

Keywords: Open Ended Learning, multimedia, mathematic

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH

PENDAHULUAN Pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam meningkatkan mutu pendidikan untuk mewujudkan

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MUNGGU TAHUN AJARAN 2013/2014

KALAM CENDEKIA, Volume 4, Nomor 5.1, hlm

PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS IV SD

Keywords: bamboo dancing, visual media, persatuan dan kesatuan negeriku

PENERAPAN METODE BELAJAR MEMBACA TANPA MENGEJA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PADA SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL RESEARCH BASED LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA PADA SISWA KELAS V SDN I SIKAYU TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA FLIP CHART DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SD

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENGGUNAAN TIPE STAD DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Keywords: Make A Match model, Graphic Media, civic education learning

PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA MELALUI METODE EKSPERIMEN DENGAN MEDIA KONKRET PADA SISWA KELAS IV SDN 2 GIRIPURNO

Keywords: TAI (Team Assisted Individualization), increase, math, learning outcomes

PENERAPAN MEDIA PAPAN FLANEL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS III SDN 1 PANJER

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

Yunita Fitri Anggraeni 1), Kartono 2), Idam Ragil Widianto Atmojo 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

Transkripsi:

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING UNTUK PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD Retno Megawati 1, Suripto 2, Kartika Chrysti Suryandari 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Kepodang 67A Panjer Kebumen e-mail: retnomegawati@ymail.com 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS Abstract: The Application of Guided Inquiri Method to Increasing activeness science learning in the fourth grade students of Elementary School. The purpose of this research were (1) describe steps of guided inquiry method to fourth grade students at Elementary School 1 Kabekelan, (2) increase the activity of learing science fourth grade students at Elementary School 1 Kabekelan with the application of guided inquiry method. This research is a Collaborative Classroom Action Research conducted in three cycles, each cycle includes the planning, implementation, observation and reflection. The subject of the research was of fourth grade students at Elementary School 1 Kabekelan which amounts to 17 students. The result of this research show that: (1) steps application of guided inquiry method on fourth grade students at Elementary School 1 Kabekelan include presenting problems, formulating hypotheses, collecting data, analyzing data, and making inferences, (2) the application of guided inquiry method can improve the learning activity science fourth grade students at Elementary School 1 Kabekelan. Keywords: guided inquiry, active learning, science Abstrak: Penerapan Metode Inkuiri Terbimbing untuk Peningkatan Keaktifan Belajar IPA pada siswa kelas IV SD. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan langkah-langkah penerapan metode inkuiri terbimbing pada siswa kelas IV SDN 1 Kabekelan (2) meningkatkan keaktifan belajar IPA siswa kelas IV SD 1 Kabekelan dengan penerapan metode inkuiri terbimbing. Penelitian ini berupa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kolaboratif yang dilaksanakan dalam tiga siklus, masing-masing siklus mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 1 Kabekelan yang berjumlah 17 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) langkah-langkah penerapan metode inkuiri terbimbing pada siswa kelas IV SDN 1 Kabekelan meliputi menyajikan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, analisis data, dan membuat kesimpulan, (2) penerapan metode inkuiri terbimbing dapat meningkatkan keaktifan belajar IPA siswa kelas IV SDN 1 Kabekelan. Kata Kunci: inkuiri terbimbing, keaktifan belajar,ipa PENDAHULUAN Pembelajaran IPA tidak hanya memberikan bekal pengetahuan saja tetapi keterampilan, sikap, dan nilai ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

satu caranya dengan penggunaan metode atau model pembelajaran yang tepat. Selain itu, seorang guru juga harus mampu mendorong siswanya untuk aktif di dalam pembelajaran dan memberikan pengalaman langsung sehingga pembelajaran bermakna. Guru juga hendaknya mendorong siswanya melihat masalah, merumuskannya dan berupaya untuk memecahkan masalah sesuai dengan kemampuannya sehingga siswa mengkontruksi pemahamannya sendiri. Penanaman sikap dan nilai-nilai serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa juga harus ditanamkan kepada siswa. Pembelajaran IPA yang dilaksanakan di SD Negeri 1 Kabekelan masih terpusat pada guru (teacher centered learning). Hal ini terlihat dari proses pembelajaran yang didominasi oleh metode ceramah, menyebabkan pembelajaran IPA kurang bermakna. Pembelajaran IPA juga masih bersifat hafalan. Siswa belum mendapatkan pengalaman langsung untuk melakukan suatu aktivitas dalam mata pelajaran IPA. Hal tersebut menyebabkan tingkat keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA masih kurang, masih banyak siswa yang pasif dalam pembelajaran terbukti dari sedikitnya siswa yang mau bertanya, kurangnya keaktifan siswa dalam mengeluarkan pendapat, serta kurangnya keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan guru. Selain itu, hasil belajar siswa masih rendah. Hal tersebut terlihat dari hasil belajar siswa pratindakan yang menunjukkan bahwa persentase ketuntasan hasil belajar siswa baru mencapai 25% dan rata-rata kelas sebesar 53. Pembelajaran IPA yang masih rendah di SDN 1 Kabekelan dapat diatasi dengan penerapan metode inkuiri terbimbing. Metode ini dapat mengarahkan siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran. Gulo (2004) berpendapat, Metode inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri (Ambarsari, 2012: 4). Demikian juga, Nwagbo (2006) mengatakan bahwa, Metode inkuiri terbimbing merupakan strategi pengajaran yang berpusat pada siswa dan berbasis aktivitas dimana guru menggunakan berbagai bahan ajar untuk membantu siswa menemukan solusi yang mungkin dan dapat diuji secara ilmiah (Ozdilek dan Bulunuz, 2009: 26). Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah yang muncul yaitu (1) bagaimana penerapan metode inkuiri terbimbing pada siswa kelas IV SDN 1 Kabekelan?, (2) apakah penerapan metode inkuiri terbimbing dapat meningkatkan keaktifan belajar IPA siswa kelas IV SDN 1 Kabekelan?. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan langkah-langkah penerapan metode inkuiri terbimbing pada siswa kelas IV SDN 1 Kabekelan (2) meningkatkan keaktifan belajar IPA siswa kelas IV SD 1 Kabekelan dengan penerapan metode inkuiri terbimbing.

METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di kelas IV SDN 1 Kabekelan, Kecamatan Prembun, Kabupaten Kebumen. Jumlah subjek penelitian 17 siswa yang terdiri dari 8 putra dan 9 putri. Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan November 2012 sampai dengan bulan April 2013 pada semester dua tahun pelajaran 2012/2013. Pengumpulan data dalam penelitian ini ada dua yaitu instrumen tes hasil belajar dan instrumen non tes berupa lembar observasi dan angket yang digunakan sebagai alat pengumpul data terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing sesuai dengan RPP dan skenario pembelajaran yang telah dibuat. Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh guru kelas IV. Observer dalam penelitian ini adalah peneliti dan teman sejawat dari peneliti sendiri. Validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi data. Sedangkan analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis statistik deskriptif komparatif dengan membandingkan data kuantitatif dan analisis kuantitatif yang mengacu pendapat Miles dan Hiberman (1984) meliputi 3 tahap yaitu reduksi data (data reduction), penyajian data (data display) serta penarikan kesimpulan (Sugiyono, 2011: 246-252). Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif. Menurut Trianto, PTK kolaboratif merupakan penelitian tindakan yang melibatkan beberapa pihak yaitu guru, dosen LPTK, dan orang lain yang terlibat dalam satu tim secara serentak melakukan penelitian (2011: 39). Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas yaitu model Kemmis dan Mc. Taggart yang meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan langkah-langkah metode inkuiri terbimbing di kelas IV SDN I Kabekelan pada mata pelajaran IPA telah dilaksanakan sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dibuat. Langkahlangkah penerapan metode inkuiri terbimbing secara sistematis yaitu guru menyajikan masalah. Selanjutnya, guru membentuk kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Setelah kelompok terbentuk, dilanjutkan dengan merumuskan hipotesis. Langkah berikutnya, guru memberikan siswa LKS. Kemudian siswa melakukan percobaan untuk mengumpulkan data dengan bimbingan guru. Setelah itu, siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil percobaan dan menjawab pertanyaan yang ada di LKS. Selanjutnya, siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk menyimpulkan percobaan dan membacakan hasil diskusinya. Pelaksanaan pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing yang dilakukan oleh guru pada setiap siklus mengalami peningkatan. Hal tersebut terlihat dari rata-rata hasil observasi dan angket kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing dari siklus I sampai siklus III, yang dapat disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 1. Perbandingan Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I-Siklus III Siklus Persentase (%) I 61% II 76,6% III 89,3% Keterangan Meningkat

Berdasarkan tabel 1, di atas terlihat adanya kenaikan hasil observasi kinerja guru yaitu dari siklus I sampai dengan siklus III. Kenaikan hasil observasi kinerja guru dari siklus I sebesar 61% meningkat pada siklus II menjadi 76,6% sehingga hasil observasi kinerja guru meningkat sebesar 15,6%. Kenaikan hasil observasi kinerja guru juga terjadi dari siklus II ke siklus III sebesar 12,7%, yang semula siklus II hasil observasi kinerja guru 76,6% meningkat pada siklus III menjadi 89,3%. Penerapan metode inkuiri terbimbing yang telah diterapkan di kelas IV SDN I Kabekelan pada mata pelajaran IPA dapat meningkatkan keaktifan belajar IPA. Pembelajaran menggunakan metode inkuiri terbimbing membuat siswa terlibat aktif dalam pembelajaran IPA. Siswa yang tadinya hanya duduk mendengarkan penjelasan guru dan mencatat materi, setelah dilakukan pembelajaran IPA dengan metode inkuiri terbimbing siswa menjadi aktif menjawab pertanyaan guru, aktif dalam merespon suatu masalah, aktif mengamati suatu hal, mendapatkan kesempatan untuk melakukan percobaan sehingga rasa ingin tahunya dapat terpenuhi, siswa berpartisipasi aktif dalam suatu diskusi kelompok, aktif dalam mencari pemecahan masalah, aktif membuat kesimpulan, aktif bertanya, dan mengemukakan pendapat. Oleh karena itu, keterampilan proses dalam IPA dapat dilaksanakan oleh siswa. Menurut KTSP 2006 bahwa pembelajaran IPA di SD sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah sehingga menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup (Djojosoediro, 2012: 67). Maka dari itu, pembelajaran IPA di SD menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja. Isi dari KTSP tersebut didukung oleh pendapat Samatowa yang menyatakan bahwa, pembelajaran IPA di SD hendaknya dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk memupuk rasa ingin tahunya secara alamiah. Hal tersebut akan memudahkan siswa mengembangkan kemampuan bertanya dan mencari jawaban atas fenomena alam yang ada berdasarkan bukti serta mengembangkan cara berpikir ilmiah. Pembelajaran IPA di SD juga hendaknya dapat memupuk minat dan pengembangan anak didik di dalam kehidupannya seharihari (2006). Peningkatan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPA dapat dilihat dari rata-rata hasil observasi dan angket keaktifan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing dari siklus I sampai siklus III, yang dapat disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 2. Perbandingan Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I- Siklus III Siklus Persentase (%) I 60% II 75,8% III 90,3% Keterangan Meningkat Berdasarkan tabel 2, di atas terlihat adanya kenaikan hasil observasi keaktifan siswa yaitu dari siklus I sampai dengan siklus III. Kenaikan hasil observasi keaktifan siswa dari siklus I sebesar 60% meningkat pada siklus II menjadi 75,8% sehingga hasil observasi

keaktifan siswa meningkat sebesar 15,8%. Kenaikan hasil observasi keaktifan siswa juga terjadi dari siklus II ke siklus III sebesar 14,5%, yang semula siklus II hasil observasi kinerja guru 75,8% meningkat pada siklus III menjadi 90,3%. Tabel 3. Perbandingan Hasil Keaktifan Siswa Siklus I-Siklus III dengan Teknik Angket Siklus Persentase (%) I 59% II 75,4% III 90,1% Keterangan Meningkat Berdasarkan tabel 3, di atas terlihat adanya kenaikan hasil keaktifan siswa dengan teknik angket yaitu dari siklus I sampai dengan siklus III. Kenaikan hasil keaktifan siswa dengan teknik angket dari siklus I sebesar 59% meningkat pada siklus II menjadi 75,4% sehingga hasil keaktifan siswa dengan teknik angket meningkat sebesar 16,4%. Kenaikan hasil keaktifan siswa dengan teknik angket juga terjadi dari siklus II ke siklus III sebesar 14,7%, yang semula siklus II hasil kinerja guru dengan teknik angket 75,4% meningkat pada siklus III menjadi 90,1%. Peningkatan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran IPA setelah diterapkan metode inkuiri terbimbing berpengaruh pada hasil belajar siswa. Hasil belajar tersebut dapat disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 4. Perbandingan Nilai Hasil Belajar Pratindakan, Siklus I, Siklus II dan Siklus III Tindakan Ratarata Kelas Persentase Pencapaian KKM Belum Tuntas Tuntas Pratindakan 53 25% 76,5% Siklus I 66,6 59% 41,2% Siklus II 76,9 73,6% 26,5% Siklus III 89 88,3% 11,8% Berdasarkan tabel 4, di atas terlihat adanya kenaikan rata-rata kelas yaitu dari pratindakan sampai dengan siklus III. Kenaikan rata-rata kelas dari pratindakan sebesar 53 meningkat pada siklus I menjadi 66,6 sehingga nilai ratarata kelas meningkat sebesar 13,6. Kenaikan rata-rata kelas juga terjadi dari siklus I ke siklus II sebesar 10, yang semula siklus I nilai rata-rata kelasnya 66,6 meningkat pada siklus II menjadi 76,9. Peningkatan nilai rata-rata kelas juga terjadi dari siklus II ke siklus III sebesar 12,1, nilai rata-rata kelas siklus II yang tadinya 76,9 meningkat pada siklus III menjadi 89. Selain itu, terjadi peningkatan pada persentase ketuntasan hasil belajar siswa dari pratindakan sampai dengan siklus III. Kenaikan persentase ketuntasan hasil belajar dari pratindakan sebesar 25% meningkat pada siklus I menjadi 59% sehingga persentase ketuntasan hasil belajar siswa meningkat sebesar 13,6%. Kenaikan persentase ketuntasan hasil belajar siswa juga terjadi dari siklus I ke siklus II sebesar 14,6%, yang semula siklus I persentase ketuntasan hasil belajar siswa 59% meningkat pada siklus II menjadi 73,6%. Peningkatan persentase ketuntasan hasil belajar siswa juga terjadi dari siklus II ke siklus III sebesar 14,7%, persentase ketuntasan hasil belajar siswa

siklus II yang tadinya 73,6% meningkat pada siklus III menjadi 88,3%. Pelaksanaan pembelajaran metode inkuiri terbimbing yang diterapkan di kelas IV SDN 1 Kabekelan tidak terlepas dari adanya kendala-kendala baik dari pihak guru maupun siswa. Kendalakendala tersebut yaitu guru dan siswa belum sepenuhnya memahami langkahlangkah metode inkuiri terbimbing, dibutuhkan kesabaran yang lebih untuk memotivasi siswa terlibat aktif dalam pembelajaran, sikap individualitas siswa dan kurangnya kerja sama dalam kelompok. Kendala-kendala tersebut menyebabkan kurang maksimalnya pelaksanaan pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing. Oleh karena itu, perlu adanya solusi untuk mengatasi kendala tersebut. Adapun solusi untuk mengatasi adanya kendala tersebut yaitu guru lebih memahami kembali langkah-langkah metode inkuiri terbimbing secara mendalam sehingga dapat memberikan pengarahan langkah-langkah metode inkuiri terbimbing secara lebih jelas dan sistematis kepada siswa. Guru harus memiliki kesabaran untuk memberikan motivasi secara terus menerus sampai siswa termotivasi untuk terlibat aktif dalam pembelajaran, membangkitkan motivasi dan rasa percaya diri siswa untuk menyampaikan pendapatnya maupun bertanya. Mengkondisikan siswa untuk bekerjasama dengan kelompoknya dan memberikan penghargaan, hadiah atau pujian kepada kelompok yang kerja samanya baik. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) langkah-langkah penerapan metode inkuiri terbimbing pada siswa kelas IV SDN 1 Kabekelan meliputi menyajikan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, analisis data, dan membuat kesimpulan, (2) penerapan metode inkuiri terbimbing dapat meningkatkan keaktifan belajar IPA siswa kelas IV SDN 1 Kabekelan. Saran yang diberikan peneliti kepada guru yaitu untuk melatih siswa bersikap ilmiah, memancing respon siswa terhadap masalah, menjadi fasilitator dalam presentasi dan memberikan bimbingan secara intensif pada saat pelaksanaan pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing. Peneliti juga memberikan saran kepada siswa agar mengembangkan sikap ilmiah, menumbuhkan motivasi dan terbiasa membaca dan memecahkan masalah yang berhubungan dengan materi pembelajaran yang diberikan guru. Bagi lembaga pendidikan hendaknya melengkapi sarana dan prasarana serta sumber belajar untuk mendukug penerapan metode inkuiri terbimbing. Sedangkan, bagi peneliti lain untuk mengkaji lebih dalam tentang metode inkuiri terbimbing sehingga penerapan metode inkuiri terbimbing dapat terlaksana dengan lebih baik lagi. DAFTAR PUSTAKA Ambarsari, W. (2012). Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing terhadap Keterampilan Proses Sains Dasar pada Pelajaran Biologi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 7 Surakarta. Diperoleh 3 Desember 2012, dari http://biologi.fkip.uns.ac.id/wpcontent/uploads/2012/02/journalby-wiwin.pdf. Djojosoediro, W. (2012). Kurikulum IPA SD (KTSP). Diperoleh 5 Desember 2012, dari http://tpardede.wikispaces.com/fil e/view/ipa_unit_2_original. pdf. Ozdelik, Z. & Bulunuz, N. (2009). The Effect of a Guided Inquiry Method

on Pre-service Teachers Science Teaching Self-Efficacy Beliefs. Turkish Science Education Journal, 6 (2), 24-42. Diperoleh 8 Desember 2012, dari http://www.pegem.net/dosyalar/do kuman/124733-20110827165856- 4.pdf. Samatowa, U. (2006). Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Trianto. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Prestasi Pustakarya.