BAB I PENDAHULUAN. para pelaku ekonomi di Indonesia, khususnya bagi mereka yang membutuhkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN UKDW. satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. dapat dimanfaatkan untuk mobilisasi dana baik dari dalam maupun dari luar negeri.

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan ini mendorong para pelaku bisnis untuk mencari solusi yang lebih baik

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tingkat kompetisi bisnis pada masa ini semakin ketat dikarenakan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan wahana yang mempertemukan pihak yang. kelebihan dana (investor) dan pihak yang membutuhkan dana (peminjam)

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan laju tatanan perekonomian dunia yang telah mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah pasar modal. Pasar modal efektif

BAB I PENDAHULUAN. Investor dalam menanamkan dananya di pasar modal tidak hanya. bertujuan dalam jangka pendek tetapi bertujuan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan di Indonesia yang semakin lama semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Prastowo (2002), Seorang investor membeli dan mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB I PENDAHULUAN. ringan pada tahun Krisis keuangan di Amerika Serikat yang bermula dari

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia telah menjadi salah satu alternatif pembiayaan

BAB 1 PENDAHULUAN. diawali oleh perubahan sistem ekonomi komunis ke sistem ekonomi pasar.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha, keputusan melakukan investasi sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) guna menjual

(Study Empiris Pada Perusahaan Makanan dan Minuman di BEI)

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, dunia investasi bukan lagi merupakan kegiatan baru di dunia

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal menjalankan dua

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan selalu membutuhkan dana untuk menunjang kelancaran kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi ini menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan dividen. Ketiga fungsi manajemen dilakukan dalam rangka. yang disimpan perusahaan sebagai laba ditahan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Bursa Efek Indonesia sebagai salah satu pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berguna kepada investor, kreditor,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. lurus dengan risiko yang diperoleh. Return setiap jenis asset akan dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan menjual saham kepada publik di pasar modal. meningkatkan penjualan sahamnya di pasar modal. Jika diasumsikan investor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Modal merupakan salah satu unsur yang penting dalam suatu kegiatan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan keuntungan dimasa mendatang berupa keuntungan berulang

BAB I PENDAHULUAN. yang tak kalah baik dari pelaku usaha pendahulunya. Hal ini mendorong para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. ikan, karet, kayu, cokelat, dan lain-lain), industri alat-alat transportasi

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sumber dana ekstern pasar modal merupakan suatu pengertian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. adalah perusahaan yang mengalami peningkatan, sejak beberapa tahun yang lalu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap akhir tahun, perusahaan membuat laporan keuangan yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. Ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, naiknya suku bunga, dan

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari perusahaan go public semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia berkembang sangat pesat dari tahun ke tahun, hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu tempat transaksi

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi, dengan dukungan teknologi informasi, telah membuka peluang

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, perekonomian di Indonesia mengalami. akan mengakibatkan terjadinya perubahan untuk memiliki harapan akan

BAB I PENDAHULUAN. reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal penting. kondisi perekonomian tertentu di suatu negara.

ANALISIS PENGARUH BEBERAPA FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP RETURN SAHAM

BAB 1 PENDAHULUAN. Indikator yang paling penting dalam menilai kemajuan perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. Seorang investor yang membeli suatu saham di pasar modal dan. mengorbankan konsumsinya pada masa kini mempunyai harapan agar supaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Dimana ketidakstabilan mata uang dollar terhadap rupiah membuat melemahnya

BAB I PENDAHULUAN. Dividen pada prinsipnya adalah keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, perusahaan dituntut untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang seperti obligasi saham, dan lainnya (Wikipedia). penjualan saham meningkat secara signifikan.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap sahamadalah memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham. kerja, dengan sendirinya akan mengurangi jumlah pengangguran.

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. berkepanjangan membuat lesunya kegiatan perekonomian. Kondisi seperti ini

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya investor mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. utama berinvestasi di pasar modal adalah untuk menerima dividen, dan capital

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Pergerakan harga saham industri farmasi di Bursa Efek Indonesia mulai

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang membutuhkan dana dapat menjual sebagian sahamnya kepada

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah memberikan beberapa kemudahan untuk dapat lebih

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Statement of Financial Accounting Concepts No.1 tujuan pertama laporan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam jenis salah satunya adalah pasar modal (capital market), pasar

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk penggalangan dana publik. Bagi investor, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. adalah aspek keuangan. Ketika seseorang mulai bisa menghasilkan pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. laba ditahan (retained earning). Sedangkan sumber pembiayaan yang lain, berasal

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. semua sektor perusahaan di Indonesia selain melalui sektor perbankan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal di suatu Negara bisa menjadi acuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. ditanamkan oleh para pemilik modal. Investasi merupakan penempatan sejumlah

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai jenis sekuritas yang menawarkan tingkat return dengan risiko

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Peran besar pasar modal di era globalisasi saat ini sangat dirasakan oleh para pelaku ekonomi di Indonesia, khususnya bagi mereka yang membutuhkan dana jangka panjang untuk membiayai aktivitas operasional perusahaannya. Pemenuhan dana tersebut dapat ditempuh melalui pasar modal. Karena, pasar modal merupakan penghubung antara para investor dengan perusahaan yang membutuhkan dana melalui perdagangan instrumen jangka panjang seperti obligasi, saham dan lainnya, dimana investor mengharapkan timbal balik dari penanaman modal tersebut. Dari penjelasan di atas, pasar modal memiliki dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal memiliki fungsi ekonomi karena pasar modal merupakan wadah untuk mempertemukan dua kepentingan, yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). Dengan adanya pasar modal maka investor dapat menginvestasikan dananya kepada perusahaan yang membutuhkan dana dengan harapan memperoleh imbalan (return), sedangkan pihak issuer (dalam hal ini perusahaan) dapat memanfaatkan dana yang diperoleh dari investor untuk kelangsungan bisnisnya tanpa harus menunggu tersedianya dana dari operasi perusahaan. Sedangkan pasar modal disebut memiliki fungsi keuangan karena pasar modal 1

2 memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan/keuntungan (return) bagi pemilik dana. Salah satu bentuk investasi yang dilakukan investor adalah membeli saham, dengan harapan akan memperoleh return baik berupa dividen maupun capital gain. Ini seiring dengan pendapat seorang staff pengajar FEUI, Frensidy mengungkapkan dalam artikelnya dalam Bisnis Indonesia Online bahwa Asumsi investasi dilakukan secara langsung diadakan untuk memastikan investor juga memperoleh dividen tunai selain capital gain. Investasi dalam saham merupakan investasi yang paling populer. Karena investasi ini berpeluang memberikan nilai return yang lebih besar dibanding beberapa alternatif investasi lainnya. Oleh karena itu, banyak orang yang berinvestasi dalam bentuk saham. Ada berbagai macam bentuk bisnis yang dapat dijadikan wadah investasi dalam bentuk saham. Bisnis manufaktur merupakan salah satu bisnis yang dapat dijadikan oleh investor sebagai wadah untuk menanamkan sebagian modalnya. Perkembangan bisnis manufaktur di Indonesia cukup baik. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan harga saham di sektor manufaktur pada periode 2006 2007 dengan rata-rata peningkatan 66,48%. Peningkatan ini diiringi dengan peningkatan return saham pada periode yang sama yaitu 2006 2007. Namun, keadaan di pasar modal Indonesia berubah sangat cepat sejak terjadinya gelombang krisis keuangan di Amerika Serikat (AS) tahun 2008, keadaan tersebut benar-benar melumatkan keadaan ekonomi dunia termasuk Indonesia.

3 Karena hal tersebut, banyak perusahaan yang mengalami penurunan kinerja sehingga berdampak pada banyaknya investor yang mulai tidak tertarik untuk menginvestasikan dananya pada sektor manufaktur, hal ini menyebabkan pada tahun 2008 tingkat permintaan saham sektor manufaktur menurun yang mengakibatkan pula menurunnya harga saham sehingga return saham yang diterima oleh investor pun cenderung menurun. Lebih jelasnya, berikut adalah grafik return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode 2007 2008. Grafik 1.1 Return Saham Industri Manufaktur yang Terdaftar di BEI periode 2007 2008 Sumber: BEI (diolah kembali), 2010 Dari grafik 1.1 di atas terlihat bahwa return saham dari periode 2006 ke periode 2007 mengalami peningkatan. Meskipun terdapat beberapa yang mengalami penurunan, tetapi secara umum pada tahun 2007 sektor manufaktur

4 mengalami peningkatan return saham dari tahun 2006. Ini berarti, tahun 2007 merupakan tahun yang baik bagi sektor manufaktur. Grafik 1.2 Return Saham Industri Manufaktur yang Terdaftar di BEI periode 2007 2008 Sumber: BEI (diolah kembali), 2010 Sedangkan dari grafik 1.2 di atas terlihat bahwa return saham dari periode 2007 ke periode 2008 secara umum mengalami penurunan. Penurunan ini terjadi karena berkurangnya minat investor dalam berinvestasi pada tahun 2008. Berkurangnya minat investor tersebut dikarenakan ketakutannya akan keadaan ekonomi Indonesia yang semakin menurun yang ditandai dengan banyaknya perusahaan yang kondisi keuangannya menurun. Dari penjelasan di atas dapat dilihat bahwa berfluktuasinya return saham dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Ali Arifin (2002) harus disadari oleh setiap investor bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya fluktuasi return saham, di antaranya yaitu : 1. Kondisi Fundamental Emiten

5 2. Hukum Permintaan dan Penawaran 3. Tingkat Suku Bunga (SBI) 4. Kurs Valuta Asing 5. Dana Asing Di Bursa 6. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 7. News dan Rumors Faktor-faktor tersebut dapat dijadikan tolok ukur untuk menilai sejauh mana investor dapat menanamkan investasi pada suatu perusahaan agar dapat memperoleh keuntungan yang diharapkan. Dalam hal ini, salah satu faktor yang dianggap dominan adalah kondisi fundamental perusahaan. Oleh karena itu, agar investor dapat memprediksi apakah investasinya akan memperoleh keuntungan, seorang investor harus melakukan analisis terhadap perusahaan yang akan dijadikan tempat berinvestasi sebelum melakukan keputusan investasi. Hal ini dilakukan agar investor dapat mengurangi risiko investasi dan medapatkan return di masa datang. Dalam melakukan analisis perusahaan, investor membutuhkan berbagai informasi mengenai emiten. Informasi mengenai kondisi fundamental perusahaan paling mudah didapatkan dari laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan setiap tahunnya. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting. Karena dari laporan keuangan ini, investor bisa melihat kondisi perusahaan serta prospek di masa depan terhadap investasi yang dilakukan. Untuk menilai bagaimana kinerja perusahaan yang akan diinvestasikan, investor dapat mengetahuinya dengan cara melakukan analisis terhadap laporan keuangan tersebut. Seperti halnya Penman (dalam Tuasikal, 2001: 763) yang mengatakan bahwa:

6 Seperangkat laporan keuangan utama dalam bentuk neraca, laporan labarugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas belum dapat memberi manfaat maksimal bagi pengguna sebelum pengguna menganalisis laporan keuangan tersebut dalam bentuk analisis rasio keuangan. Dengan rasio keuangan yang didapat dari laporan keuangan, investor sebagai calon pemberi dana akan dapat menilai kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan saat ini dan di masa lalu, serta dapat dijadikan sebagai pedoman bagi investor mengenai kinerja masa lalu dan masa mendatang. Sehingga menghasilkan suatu keputusan ekonomis. Dengan kondisi perusahaan yang baik maka akan menarik investor untuk berinvestasi. Dengan banyaknya permintaan, sehingga akan meningkatkan harga saham perusahaan tersebut dan juga akan meningkatkan return saham yang diharapkan. Seperti yang diutarakan oleh Ali (2007: 116) yaitu: Faktor fundamental adalah faktor yang berkaitan langsung dengan kinerja emiten itu sendiri. Semakin baik kinerja emiten semakin besar pengaruhnya terhadap kenaikan harga saham. Begitu juga sebaliknya, semakin menurun kinerja emiten maka semakin besar kemungkinan merosotnya harga saham yang diterbitkan atau diperdagangkan. Selain itu keadaan emiten akan menjadi tolok ukur seberapa besar risiko yang bakal ditanggung oleh investor. Oleh karena itu, semakin besar risiko, semakin besar pula return yang diharapkan investor. Beberapa peneliti terdahulu telah membahas mengenai return saham. Salah satunya dilakukan oleh Ulupui (2009), yaitu menganalisis pengaruh rasio likuiditas, leverage, aktivitas dan profitabilitas terhadap return saham pada perusahaan makanan dan minuman dengan kategori industri barang konsumsi yang terdaftar antara tahun 1999-2005 di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Penelitian Ulupui menunjukkan variabel independen (rasio likuiditas, leverage, aktivitas dan

7 profitabilitas) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap return saham satu tahun ke depan. Namun secara individu, hanya dua variabel (return on assets dan current ratio) yang berpengaruh signifikan terhadap return saham dengan level signifikansi 5%. Sementara itu, Kennedy JSP (2003) dalam Ulupui (2009: 3) melakukan penelitian serupa, yaitu meneliti pengaruh return on assets, return on equity, earnings per share, profit margin, assets turnover, rasio leverage dan debt to equity ratio terhadap return saham. Sampel yang digunakan adalah LQ45 di BEJ tahun 2001 dan 2002 dengan menggunakan teknik analisis regresi yang diperoleh menunjukkan hanya variabel assets turnover, return on assets, return on equity, rasio leverage, debt to equity ratio dan earnings per share memberikan hubungan nyata dengan return saham. Meskipun secara individu rata-rata hubungannya rendah, secara bersama-sama hubungannya nyata terhadap variabel dependennya. Selain itu, Suharli juga melakukan studi empiris terhadap dua faktor yang mempengaruhi return saham pada industri food and beverages di Bursa Efek Jakarta periode tahun 2001-2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio utang dan tingkat risiko tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Penelitian sejenis lainnya yang dilakukan yaitu oleh Tuasikal (2001) yang menguji tentang manfaat informasi akuntansi dalam memprediksi return saham pada perusahaan manufaktur dan nonmanufaktur, dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio keuangan perusahaan manufaktur tidak berguna dalam memprediksi return saham satu tahun ke depan. Namun, beberapa rasio bermanfaat dalam memprediksi return saham dua tahun ke depan. Untuk

8 perusahaan nonmanufaktur hasilnya menunjukkan bahwa rasio keuangan tidak bermanfaat dalam memprediksi return saham satu tahun ke depan maupun dua tahun ke depan. Dari penjelasan di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti Pengaruh Kinerja Perusahaan terhadap Return Saham (Studi terhadap Perusahaan- Perusahaan Sektor Industri Manufaktur yang Terdaftar di BEI). 1.2 Rumusan Masalah Dari uraian yang telah dikemukakan diatas, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana kinerja perusahaan pada perusahaan-perusahaan sektor industri manufaktur yang terdaftar di BEI? 2. Bagaimana return saham pada perusahaan-perusahaan sektor industri manufaktur yang terdaftar di BEI? 3. Bagaimana pengaruh kinerja perusahaan terhadap return saham secara simultan dan parsial pada perusahaan-perusahaan sektor industri manufaktur yang terdaftar di BEI? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data, mengetahui, dan menganalisis pengaruh kinerja perusahaan terhadap return saham. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

9 1. Untuk mengetahui bagaimana kinerja perusahaan pada perusahaanperusahaan sektor industri manufaktur yang terdaftar di BEI. 2. Untuk mengetahui bagaimana return saham pada perusahaan-perusahaan sektor industri manufaktur yang terdaftar di BEI. 3. Untuk membuktikan bagaimana pengaruh kinerja perusahaan terhadap return saham secara simultan dan parsial pada perusahaan-perusahaan sektor industri manufaktur yang terdaftar di BEI. 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang terdiri dari: 1. Kegunaan teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih keilmuan dalam rangka pengembangan ilmu khususnya mengenai Manajemen Keuangan dan Pasar Modal yang berkaitan dengan kinerja perusahaan dan return saham. Dan juga diharapkan dapat menjadi informasi bagi peneliti berikutnya untuk melakukan penelitian lebih lanjut. 2. Kegunaan praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para investor yang menilai kinerja emiten dalam pengambilan keputusan investasinya.