INFLATION. Izza Mafruhah, SE, MSi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI INFLATION, MONEY GROWTH & BUDGET DEFICIT

IV. KINERJA MONETER DAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kinerja Moneter dan Perekonomian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang dikonsumsinya atau mengkonsumsi semua apa yang diproduksinya.

I. PENDAHULUAN. jasa. Oleh karena itu, sektor riil ini disebut juga dengan istilah pasar barang. Sisi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam ilmu ekonomi, keseimbangan pasar (market equilibrium) terjadi

BAB I PENDAHULUAN. fiskal maupun moneter. Pada skala mikro, rumah tangga/masyarakat misalnya,

BAB I PENDAHULUAN. Resesi ekonomi dunia pada tahun 1982 dan kebijakan moneter yang kurang

ekonomi K-13 INFLASI K e l a s A. INFLASI DAN GEJALA INFLASI Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. karena fungsi utamanya sebagai media untuk bertransaksi, sehingga pada awalnya

BABI PENDAHULU~ Jumlah uang beredar teramat penting karena peranannya sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa dalam perekonomian dinilai dengan satuan uang. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. inflasi yang rendah dan stabil. Sesuai dengan UU No. 3 Tahun 2004 Pasal 7,

BAB I PENDAHULUAN. negara. Inflasi itu sendiri yaitu kecenderungan dari harga-harga untuk menaik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Mankiw, 2006: 145). Ini tidak berarti bahwa harga harga berbagai macam

Memasukkan beberapa aset sebagai alternatif dari uang

Hubungan antara Inflasi dan Jumlah Uang Beredar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. materi tersebut disampaikan secara berurutan, sebagai berikut.

I. PENDAHULUAN. makro, yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan

BAB II URAIAN TEORITIS

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan

Bab I. Pendahuluan Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. lembaga keuangan. Definisi dari pengertian uang beredar terdiri atas beberapa

BAB I PENDAHULUAN. yang dialami sebagian besar emiten, penurunan aktivitas dan nilai transaksi, serta kesulitan

IV. FLUKTUASI MAKROEKONOMI INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dapat mempengaruhi kegiatan ekonomi namun faktor-faktor ini di luar kontrol

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas

= Inflasi Pt = Indeks Harga Konsumen tahun-t Pt-1 = Indeks Harga Konsumen tahun sebelumnya (t-1)

BABI PENDAHULUAN. Fenomena yang sangat penting di perhatikan oleh pemerintah baik negara

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan ekonomi, baik perkembangan ekonomi domestik

BAB I PENDAHULUAN. makro ekonomi misalnya Produk Domestik Bruto (PDB), tingkat inflasi, Sertifikat

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu peristiwa moneter yang penting dan hampir dijumpai semua

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. beberapa hasil penelitian terdahulu: Penelitian Nugroho dan Basuki (2012) dengan judul Analisis Faktorfaktor

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

INFLATION TARGETING FRAMEWORK SEBAGAI KERANGKA KERJA DALAM PENERAPAN KEBIJAKAN MONETER DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian besaran moneter untuk mencapai perkembangan kegiatan

I. PENDAHULUAN. Kegiatan konsumsi telah melekat di sepanjang kehidupan sehari-hari manusia.

BAB I PENDAHULUAN. menopang hampir seluruh program-program pembangunan ekonomi. Peranan

BAB I PENDAHULUAN. moneter akan memberi pengaruh kepada suatu tujuan dalam perekonomian.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, masih memiliki stuktur

Indikator Inflasi Beberapa indeks yang sering digunakan untuk mengukur inflasi seperti;.

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian uang merupakan bagian yang integral dari kehidupan kita. sehari-hari. Ada yang berpendapat bahwa uang merupakan darahnya

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional (Wikipedia, 2014). Pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang sedang aktif

BAB I PENDAHULUAN. melalui pengaturan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN. perlindungan, hiburan dan kebutuhan hidup lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan

Analisis dalam teori mikro ekonomi pada umumnya meliputi bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian, mis. Kegiatan seorang konsumen,

Cakupan Teori Ekonomi Makro, Output, Inflasi, Pengangguran, dan Variabel ekonomi Makro lainnya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebijakan fiskal merupakan salah satu kebijakan dalam mengatur kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. membuat pilihan yang menyangkut alokasi mereka.

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN. fungsi sebagai penyimpan nilai, unit hitung, dan media pertukaran.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beredar dan hubungan jumlah uang beredar dengan laju inflasi. diketahui definisi uang dan fungsi uang.

Jenis-Jenis Inflasi. Berdasarkan Tingkat Keparahan;

Oleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. menetapkan stabilitas di bidang ekonomi yang sehat dan dinamis, pemeliharaan di bidang ekonomi akan tercipta melalui pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Ekonomi Indonesia tidak terlepas dari keterlibatan sektor

BAB II URAIAN TEORETIS. Risiko Sistematis, Nilai Tukar, Suku Bunga, dan Inflasi Terhadap Harga Saham

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan Bank Sentral,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. (BI) Dalam Mengendalikan inflasi, penelitian ini menelaah tujuan Bank Indonesia secara lebih

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

Makro ekonomi adalah Makro artinya besar, analisis makro ekonomi merupakan analisis keseluruhan kegiatan perekonomian. Bersifat global dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. proses pertukaran barang dan jasa serta untuk pembayaran utang. Pada umumnya setiap

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

III. KERANGKA PEMIKIRAN Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter. kebijakan moneter terhadap kegiatan ekonomi secara riil dan harga harga

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan bisnis. Pertumbuhan ekonomi menjadi indikator kondisi

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan. dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia.

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Ekonomi. untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1. Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Inung Oni Setiadi Irim Rismi Hastyorini. Dibuat oleh:

Suku Bunga dan Inflasi

I. PENDAHULUAN. Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

BAB II URAIAN TEORITIS. Narayan dan Narayan (2009) dalam penelitiannya yang berjudul Modelling

1. Tinjauan Umum

UANG DAN INSTITUSI KEUANGAN PENAWARAN UANG PROGDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu studi yang masih menimbulkan kontroversi hingga saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. didunia, termasuk Indonesia. Apabila inflasi ditekan dapat mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah kredit melalui perbankan. penyediaan sejumlah dana pembangunan dan memajukan dunia usaha. Bank

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan modal adalah melalui pasar modal, dalam hal ini pasar

A. PENGERTIAN SISTEM MONETER DI INDONESIA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sejarah banyak memuji kemampuan kebijakan ketentuan atau yang dikenal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia di tengah perekonomian global semakin

HUBUNGAN KAUSALITAS ANTARA KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR DENGAN TINGKAT BUNGA SBI DI INDONESIA TAHUN

PENGUKURAN INFLASI. Dalam menghitung Inflasi secara umum digunakan rumus: P P

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. cenderung mengakibatkan gejolak ekonomi moneter karena inflasi akan

Teori Ekonomi Keynes: Pasar Uang dan Pasar Tenaga Kerja

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) JURUSAN AKUNTANSI - PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKUTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA

PERTEMUAN VII TEORI JUMLAH UANG BEREDAR

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang telah berlangsung cukup lama di Indonesia

I.PENDAHULUAN. Meningkatnya peran perdagangan internasional dibandingkan dengan. perdagangan domestik merupakan salah satu ciri yang menandai semakin

aruhi Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam sistem keuangan dan perekonomian suatu negara, Sirait dan D. Siagian

BAB IV GAMBARAN UMUM

Transkripsi:

INFLATION Izza Mafruhah, SE, MSi

INFLASI Adalah kecederungan tingkat perubahan harga secara terus menerus, sementara tingkat harga adalah akumulasi dari inflasi inflasi terdahulu. π = Pt P(t-1) Pt-1 Pt = Pt-1 + π x Pt-1

Pengukuran inflasi Deflator PDB ( rasio antara PDB nominal suatu tahun terhadap PDB riil tahun tersebut. Merupakan indeks harga yang berbasis luas ) Indeks harga konsumen ( mengukur pembelian sekelompok tetap barang dan jasa yang merepresentasikan pembelian konsumen kota ). Indeks harga produsen ( mengukur biaya sekelompok barang. IHP berbeda dengan IHK dalam hal cakupannya misalnya dengan dimasukkannya bahan mentah dan setengah jadi. IHP didesain untuk mengukur harga pada tahapan awal dari system distribusi, harga pada tingkat transaksi pertama sementara IHK diukur berdasarkan harga actual pada tingkat eceran, di mana rumah tangga konsumen melakukan pengeluaran )

Perbedaan Deflator dan IHK Deflator mengukur harga secara lebih luas dibanding IHK IHK mengukur kelompok barang yang tetap dari tahun ke tahun IHK secara langsung memasukkan harga impor sedang deflator hanya barang yang diproduksi dalam negeri.

Inflasi merupakan permasalahan yang sangat kompleks dalam makro ekonomi yang mengkaitkan banyak hal seperti tingkat bunga, pertumbuhan ekonomi, jumlah uang beredar, tingkat harga termasuk perekonomian dunia inflasi Indonesia

Dengan melihat data grafik inflasi maka akan bisa diketahui bagaimana kondisi perekonomian suatu Negara dalam periode tertentu. Misalnya pada tahun 1960 terjadi kenaikan tingkat inflasi yang luar biasa mencapai 1136 % terjadi pada tahun 1966. Berturut turut inflasi sangat fluktuatif antara tahun 1974 ketika terjadi oil boom. Inflasi kembali meningkat sangat drastis pada saat terjadinya krisis ekonomi tahun 1998 mencapai 77,54 %. Dalam kasus tahun 2005 ( sampai dengan Oktober ) meskipun belum mencapai hiperinflasi namun merupakan yang tertinggi sejak krisis 1998.

Penyebab inflasi merupakan suatu permasalahan yang sangat kompleks apakah disebabkan oleh Jumlah uang beredar yang sangat tinggi, indeks harga yang melejit oleh sebab sebab di luar nalar ekonomi misalnya kepanikan masyarakat karena ekspektasi terhadap berbagai macam kebijakan politik.

Menurut M Edhi Purnawan terdapat beberapa penyebab hiperinflasi pada tahun 1998 ( primary factor ) Psychological factor Apresiasi valuta asing yang secara langsung berubah wujud menjadi imported inflation Inflation is always and everywhere a monetary phenomenon ( Milton Friedman) Kucuran BLBI ( yang mencapai Rp 140 triliun ) dianggap sebagai salah satu penyebab utama tingginya inflasi di Indonesia

Faktor Yang Mendorong Terjadinya Inflasi Pemerintah terlalu berambisi untuk menyerap sumber sumber ekonomi yang lebih besar daripada sumbersumber ekonomi yang dapat dilepaskan. Berbagai golongan ekonomi dalam masyarakat berusaha memperoleh tambahan pendapatan yang lebih besar daripada kenaikan produksinya. Adanya anggapan masyarakat yang berlebihan sehingga permintaan barang & jasa naik lebih cepat daripada tambahan pengeluaran ( out put ) oleh perekonomian yang bersangkutan. Adanya kebijakan pemerintah baik yang bersifat ekonomi/ non ekonomi yang mendorong kenaikan harga.

Secara ekonomi sebab terjadinya inflasi adalah : Demand Pull Inflation Cost Push Inflation Mix Inflation

INFLASI DAN JUMLAH UANG BEREDAR kapabilitas produktif dari perekonomian menentukan GDP riil, kuantitas uang menentukan GDP nominal dan deflator GDP adalah rasio dari GDP nominal atas GDP riil. Ketika Bank Sentral menambah JUB maka GDP nominal akan naik dan akan diikuti oleh kenaikan harga. Dalam teori kuantitas, tingkat harga adalah proporsional terhadap JUB. Karena inflasi merupakan perubahan persentase dalam tingkat harga maka teori harga juga merupakan teori inflasi.

Permintaan uang merupakan kekayaan masyarakat yang diwujudkan dalam bentuk uang dan hal ini terlihat dari jumlah uang beredar pada masyarakat. Permintaan uang dalam negeri pada bagian ini terdiri (a) dari uang dalam arti sempit M1 (terdiri atas uang kartal dan uang giral) ditambah (b) uang kuasi (terdiri atas deposito berjangka dan tabungan, dalam rupiah maupun valuta asing, serta giro valuta asing milik masyarakat). (c) uang beredar dalam arti luas (M2) atau bisa disebut sebagai likuiditas perekonomian

Hub inflasi & JUB teori kuantitas uang menyatakan bahwa bank sentral yang mengawasi JUB memiliki kendali terhadap inflasi. Jika Bank sentral mempertahankan JUB tetap stabil, tingkat harga akan stabil. Jika BI meningkatkan JUB dengan cepat, maka tingkat harga akan meningkat pula dengan cepat.

INFLASI DAN Tingkat Suku Bunga Tingkat bunga merupakan harga yang menghubungkan masa kini dan masa depan. Hubungan nyata adalah pada tingkat bunga riil di mana ir = in π Dalam Fisher Equation in = i r + π Persamaan Fisher menyatakan bagaimana pertumbuhan uang mempengaruhi tingkat bunga nominal di mana kenaikan 1 persen dalam tingkat inflasi sebaliknya menyebabkan kenaikan 1 % dalam tingkat bunga nominal. Biasa disebut Fisher Effect.

INFLASI DAN SIKLUS BISNIS Inflasi, pertumbuhan dan pengangguran berhubungan melalui siklus bisnis. Siklus bisnis adalah pola regular dari ekspansi/ pemulihan dan kontraksi / resesi dalam aktifitas perekonomian di sekitar jalur trend pertumbuhan. Secara umum inflasi seperti pedang yang mempunyai dua mata sisi. Bisa menjadi factor pendorong pertumbuhan ekonomi namun di sisi lain bisa menyebabkan kemerosotan yang tajam dari sisi ekonomi.

perbedaan pandangan mengenai inflasi Penelitian yang dilakukan oleh Robert Shiller memberikan hasil Bahwa sebagai berikut : Pandangan tehadap biaya social inflasi Ekonom Awam 1. Inflasi menganggu daya beli 12 % 77% 2. Proyeksi inflasi memberikan kekhawatiran akan pendapatan di masa mendatang 3. Pencegahan inflasi merupakan prioritas utama kebijakan pemerintah 5 % 66% 8% 52%