I. PENDAHULUAN. anak-anak yang putus sekolah karena kurang biaya sehingga. dan buruh pabrik tidak mampu mencukupi kebutuhan keluarga.

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. keberadaan pekerja anak telah memberikan kontribusi dalam perekonomian.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1979 TENTANG KESEJAHTERAAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Presiden Republik Indonesia,

BAB III DESKRIPSI PENELANTARAN ANAK DALAM RUMAH TANGGA MENURUT UU NO.23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1979 TENTANG KESEJAHTERAAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Grafik 1.1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Usia, 2014 (ribu orang)

UNDANG-UNDANG NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1979 TENTANG KESEJAHTERAAN ANAK DENGANRAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDENREPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan amanah dari Allah SWT, Setiap orang tua menginginkan anakanaknya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Anak adalah amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekhasannya sendiri yang berbeda dengan lembaga pendidikan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman didunia pendidikan yang terus berubah secara signifikan

BAB I PENDAHULUAN. publik terhadap kehidupan anak anak semakin meningkat. Semakin tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. sewajarnya menjamin dan melindungi hak-hak anak, baik sipil, sosial, politik,

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kesenjangan ekonomi yang dihadapi oleh bangsa Indonesia pada saat ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Negara Republik Indonesia bertujuan membentuk masyarakat yang adil dan

Pencatatan Nama Orang Tua Bagi Anak Yang Tidak Diketahui Asal-usulnya

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PELAYANAN TERHADAP HAK-HAK ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebab kebanyakan mereka ditemukan di kota-kota besar. Mereka banyak

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK TERLANTAR

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan di Negara Indonesia merupakan suatu sistem

RANCANGAN QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK TERLANTAR BISMILLAHIRRAHMANIRAHIM

BAB I PENDAHULUAN. keadaan bangsa mendatang tergantung dari usaha yang dilakukan bangsa tersebut

I. PENDAHULUAN. kelesuan ekonomi yang berpengaruh pula pada emosi masyarakat dan. kepada pengangguran yang meluas. Disamping itu harga-harga kebutuhan

I. PENDAHULUAN. Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan aset dan generasi penerus bagi keluarga, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang DwiMurtiningsih,2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik

I. PENDAHULUAN. Lingkungan keluarga seringkali disebut sebagai lingkungan pendidikan informal

I. PENDAHULUAN. kelak akan menjadi penerus pembangunan bangsa. Peranan pendidikan. membangun ditentukan oleh maju tidaknya pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai Negara berkembang sedang giat melakukan pemba

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK TERLANTAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. anak, bahkan mungkin lebih, yang menghabiskan waktu produktif di jalanan.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh layanan pendidikan guna meningkatkan kualitas hidup Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permasalahan kesejahteraan sosial di Kota cenderung meningkat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ABSTRAK PERSEPSI APARATUR PEMERINTAH DESA TENTANG KEKERASAN TERHADAP ANAK DI DUSUN SRIMULYO I. (Evi Meriani, Berchah Pitoewas, Yunisca Nurmalisa)

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat(1), Pasal 20 ayat (1), Pasal 27 ayat (2), Pasal 31 dan 34 Undang-Undang Dasar 1945; Dengan persetujuan

1. PENDAHULUAN. negara di dunia yang memiliki potensi sumber daya alam terbesar di sektor

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi setiap warganegara Republik Indonesia.

I. PENDAHULUAN. berkawan sehingga dia disebut social animal. Hal terpenting di dalam

BAB I PENDAHULUAN. membawa bangsa menuju bangsa yang maju. Masa kanak-kanak adalah masa

BAB I PENDAHULUAN. adalah salah satu unsur sosial yang paling awal mendapat dampak dari setiap

PEMBINAAN DISIPLIN ANAK TUNA GRAHITA DI SEKOLAH. (Studi Kasus di SLB Pelita Bangsa Kesamben Jombang) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha dari setiap bangsa dan negara untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bernilai, penting, penerus bangsa. Pada kenyataannya, tatanan dunia dan perilaku

I. PENDAHULUAN. masyarakat yang diserahi kewajiban memberi pendidikan. Sekolah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sepanjang hayat (Long Life Education), merupakan kalimat yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang masalah. Pendidikan merupakan faktor utama yang sangat penting dalam

BAB III KONSEP PENGASUHAN ANAK DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi dan kecerdasan. spiritual) dan sosial emosional (sikap dan perilaku serta agama).

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hak dasar warga negara. Pendidikan merupakan salah satu

I. PENDAHULUAN. perlindungan anak sesuai denagan amanat dalam Undang-Undang Dasar 1945

PENETAPAN HAKIM TERHADAP PERWALIAN ANAK DI BAWAH UMUR MENURUT UNDANG-UNDANG NO.4 TAHUN 1979 (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI SURAKARTA) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. strategis dalam sistem pemerintahan. Sebagai sumber daya manusia (human

PERLINDUNGAN ANAK SEBAGAI PERWUJUDAN HAK ASASI MANUSIA DAN GENERASI PENERUS BANGSA. Hj. Eny Kusdarini, M.Hum (Dosen PKn & Hukum FISE UNY)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. orang tua. Seorang anak merupakan potensi yang sangat penting, generasi penerus

I. PENDAHULUAN. sosial antar sesamanya. Pada dasarnya manusia sesuai dengan fitrahnya. membutuhkan pertolongan orang lain khususnya di bidang keamanan

I. PENDAHULUAN. membuat negera kita aman, bahkan sampai saat ini ancaman dan gangguan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Anak merupakan aset masa depan yang sangat berharga, dapat dikatakan

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK ANAK YANG DIPAKSA BEKERJA SEBAGAI BENTUK KEKERASAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. didefenisikan sebagai suatu kelompok kecil yang disatukan dalam ikatan perkawinan, darah,

BAB I PENDAHULUAN. membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agaranak memiliki kesiapan

BAB I PENDAHULUAN. masa estetik. Pada masa vital anak menggunakan fungsi-fungsi biologisnya untuk

I. PENDAHULUAN. masyarakat dan kader keluarga. Remaja selalu diidentifikasi dengan perubahan

BAB II TINJAUAN UMUM PERLINDUNGAN HUKUM PEKERJA ANAK DI KOTA DENPASAR

BUPATI TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. masa depan bangsa dan generasi penerus cita-cita bangsa.

I. PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas, Pendidikan adalah usaha

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan mutlak bagi kehidupan manusia sejalan

I. PENDAHULUAN. yang mereka lahirkan. Dalam kelompok ini, arus kehidupan di kemudikan oleh

I. PENDAHULUAN. Tentunya siswa banyak mengalami interaksi yang cukup leluasa dengan. yang dihuni oleh beberapa suku dan budaya.

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya

I. PENDAHULUAN. berbeda-beda baik itu kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan

BAB I PENDAHULUAN. boleh merampas hak hidup dan merdeka tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. laku. Mulai dari kandungan sampai beranjak dewasa sampai tua manusia

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

I. PENDAHULUAN. terdapat di dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dampak negatif bagi pihak-pihak tertentu. adalah Yayasan Lembaga Pengkajian Sosial (YLPS) Humana Yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Perkawinan merupakan suatu ikatan yang sah untuk membina rumah tangga dan

BAB I PENDAHULUAN. dan bernegara demi terwujudnya kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.

I. PENDAHULUAN. Anak adalah amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang didalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia seutuhnya, pembangunan di bidang pendidikan. pendidikan banyak menghadapi berbagai hambatan dan tantangan.

I. PENDAHULUAN. Kenakalan remaja merupakan salah satu masalah dalam bidang pendidikan yang

IMPLEMENTASI HAK ANAK DALAM PENDIDIKAN BERDASARKAN UU RI NO 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

I. PENDAHULUAN. disegala bidang. Salah satu dari pembangunan Nasional di Indonesia adalah di

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 Tiap-tiap warga negara

BAB I PENDAHULUAN. pemutusan hubungan kerja atau kehilangan pekerjaan, menurunnya daya beli

BAB I PENDAHULUAN. mencetak generasi penerus bangsa. Apabila output dari proses pendidikan ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu lembaga pendidikan

EFEKTIVITAS UU RI NO. 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DALAM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA KEKERASAN TERHADAP ANAK DI WILAYAH SURAKARTA

I. PENDAHULUAN. Kegiatan untuk mengembangkan potensi tersebut harus dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN. kelak menjadi motor penggerak bagi kehidupan bermasyarakat, dan bernegara demi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan metode pengajaran yang tepat. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam perkembangan

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang heterogen, kita menyadari bahwa bangsa

I. PENDAHULUAN. ihwal yang selayaknya dikerjakan dan yang selayaknya dihindari.

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesejahteraan rakyat dan mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan cita-cita bangsa Indonesia namun hal itu belum terwujud dengan baik, karena masih banyak rakyat yang mengalami kesulitan ekonomi. Banyak anak-anak yang putus sekolah karena kurang biaya sehingga mengakibatkan keterlibatan mereka untuk bekerja membantu orang tua mencari nafkah. Pekerjaan orang tua yang pada umumnya sebagai petani dan buruh pabrik tidak mampu mencukupi kebutuhan keluarga. Dengan penghasilan rata-rata orang tua sebesar Rp. 25.000 per hari maka kebutuhan hidup tidak terpenuhi oleh sebab itu anak-anak ikut bekerja untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Upah yang dimiliki oleh orang tua yang bekerja sebagai buruh pabrik dibawah UMR karena pendapatan yang rata-rata Rp. 25.000 jika dikalikan 30 hari maka pendapatan per bulan mereka hanya Rp. 750.000,- sedangkan UMR untuk provinsi lampung Rp. 855.000- Rp. 866.000.

2 Kesejahteraan keluarga disesuaikan dengan tingkat pendapatan dan pemenuhan hidup dalam kelurganya. Keluarga yang telah mampu memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal dan belum mampu memenuhi kebutuhan sosial, psikologinya seperti yang telah digambarkan diatas dapat digolongkan kedalam keluarga sejahtera I. Keluarga sejahtera I telah mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan secara minimal tapi belum mampu memenuhi kebutuhan pendidikan anak. Anak-anak merupakan karunia dari Tuhan yang harus kita jaga karena anak adalah tunas, generasi penerus kehidupan bangsa, dan kelak seorang anak mampu memikul tanggung jawab maka anak perlu mendapat kesempatan yang seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Selain itu seorang anak juga mempunyai hak untuk hidup, mendapatkan identitas diri, mendapatkan perlindungan dari kekerasan, mendapatkan pelayanan kesehatan, mendapatkan jaminan sosial sesuai dengan kebutuhan, mendapatkan pendidikan dan pengajaran. Selain itu juga hak anak adalah bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin, dilindungi dan dipenuhi oleh orang tua, maka orang tua berkewajiban untuk mengasuh, memelihara, mendidik dan melindungi anak. Anak selain sebagai generasi penerus bangsa juga bertanggung jawab dalam pembangunan, ketercapaian cita-cita bangsa Indonesia ditentukan oleh keberhasilan anak-anak saat ini. Untuk mewujudkan hal tersubut maka

3 diperlukan kesempatan yang seluas-luasnya kepada anak untuk tumbuh dan berkembang secara wajar. Anak dapat tumbuh dan berkembang apabila kondisi sosial ekonomi dan psikologi dalam keluarga sangat mendukung oleh karena itu seorang keluarga dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan anak secara jasmani dan rohani. Keluarga adalah lingkungan pertama bagi anak. Disinilah pertama kali ia mengenal nilai dan norma. Karena itu keluarga merupakan pendidikan tertua, yang bersifat informal dan kodrati. Pendidikan dilingkungan keluarga berfungsi untuk memberikan dasar dalam menumbuh kembangkan anak sebagai makhluk individu, sosial, susila dan religius. Selain itu kewajiban dari seorang orang tua adalah mengsejahterakan anaknya yaitu dengan memprioritaskan pertumbuhan dan perkembangan anak. Tanggung jawab keluarga khususnya orang tua atas kesejahteraan anak mengandung kewajiban memelihara dan mendidik sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, dalam UU No.4 Tahun 1979 mengenai kesejahteraan anak bahwa: a. Anak berhak atas kesejahteraan, perawatan, asuhan dan bimbingan berdasarkan kasih sayang baik dalam keluarganya maupun di dalam asuhan khusus untuk tumbuh dan berkembang dengan wajar. b. Anak berhak atas pelayanan untuk mengembangkan kemampuan dan kehidupan sosialnya,sesuai dengan kebudayaan dan kepribadian bangsa, untuk menjadi warganegara yangbaik dan berguna. c. Anak berhak atas pemeliharaan dan perlidungan, baik semasa dalam kandungan maupun sesudah dilahirkan

4 d. Anak berhak atas perlindungan terhadap lingkungan hidup yang dapat membahayakan atau menghambat pertumbuhan dan perkembangannya dengan wajar. e. Dalam keadaan yang membahayakan, anaklah yang pertamatama berhak mendapat pertolongan, bantuan, dan perlindungan. f. Anak yang tidak mampu berhak memperoleh bantuan agar dalam lingkungan keluarganya dapat tumbuh dan berkembang dengan wajar. Namun masih banyak keluarga yang kurang mampu dengan penghasilan yang terbatas sehingga mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan anak dan kebutuhan keluarganya, karena keterbatasan keluarga dalam memenuhi kebutuhan anak-anaknya, terutama kebutuhan ekonomi maka akan menyebabkan anak dibawah umur terpaksa bekerja dan memikul kebutuhan hidup keluarga. UU No.23 Tahun 2002 yang berbunyi: Setiap anak berhak untuk beristirahat dan memanfaatkan waktu luang, bergaul dengan anak yang sebaya, bermain, berekreasi, dan berkreasi sesuai dengan minat, bakat, dan tingkat kecerdasannya demi pengembangan diri. Dalam undang-undang ini telah jelas bahwa adanya perintah untuk anak mengisi waktunya untuk kegiatan yang dapat membantu perkembangan anak dengan baik. Anakanak dibawah umur yang bekerja akan menimbulkan dampak yang tidak baik dalam kesehatan dan pendidikan mereka. Pekerjaan yang mereka lakukan akan memunculkan kerugian terhadap kemungkinankemungkinan kemajuan anak, karena pekerjaan yang sifatnya rutin dan terus menerus akan menyebabkan tumpulnya kecerdasan anak.

5 Penyebab seorang anak di bawah umur bekerja tidak hanya disebabkan oleh kurangnya penghasilan orang tua, namun terdapat faktor lain juga yang menyebabkan anak bekerja, salah satunya kurangnya motivasi dari dalam diri anak untuk belajar dan lebih memilih untuk bekerja. Padahal seorang anak mempunyai hak untuk mendapatkan pengajaran namun anak tersebut tidak memanfaatkan haknya dengan baik. Anak-anak yang belum dikatakan dewasa oleh undang-undang seharusnya mereka berada dalam pengawasan orang tua dan dapat menikmati dunia pendidikan yang selayaknya, tetapi untuk membantu orang tuanya anak-anak ini bukan lagi berada ditempat yang wajar seperti sekolah melainkan mereka berada di lingkungan pabrik tempat orang dewasa bekerja. Rendahnya pendapatan orang tua dikarenakan pekerjaan orang tua yang tidak pasti. Fenomena tersebut juga terjadi di pabrik ciki, di sana terdapat beberapa anak yang belum cukup umur bekerja sebagai buruh pabrik. Mereka bekerja setiap hari. Karena penghasilan orang tua yang rendah maka anakanak bekerja sebagai buruh pabrik. Buruh pabrik yang dimaksud adalah pekerja pabrik yang melakukan pekerjaan dengan ketentuan dan aturan-aturan yang berlaku di pabrik tersebut. Tuntutan perusahaan menyebabkan hari kerja dan jam kerja anak tidak dibedakan dengan orang dewasa. Anak-anak harus menghabiskan waktunya dengan bekerja. Bahkan kebanyakan dari mereka bekerja melebihi jam kerja normal. Akibatnya mereka tidak mendapatkan pengawasan dari orang tua yang seharusnya mereka dapatkan dan tidak

6 bisa membagi antara waktu untuk bekerja dan waktu untuk bersekolah. Mereka tumbuh dan berkembang dengan latar kehidupan ekonomi lemah dan hilangnya kasih sayang orang tua akan mempengaruhi perkembangan emosional, kejiwaan dan masa depan mereka. Tabel I. Jumlah Anak di Bawah Umur yang Bekerja di Pabrik di Desa Way Laga, Panjang Bandar Lampung Tahun 2011 No. Responden Jumlah anak Jumlah anak yang bekerja 1. RT 01 34 anak 8 anak 2. RT 02 40 anak 11 anak 3. RT 03 29 anak 9 anak 4. RT 04 42 anak 13 anak 5. RT 05 20 anak 7 anak 6. RT 06 31 anak 12 anak 7. RT 07 33 anak 11 anak 8. RT 08 36 anak 13 anak 9. RT 09 26 anak 10 anak 10. RT 10 31 anak 8 anak Jumlah 322 anak 103 anak Hasil observasi di Desa Way Laga, Panjang Bandar Lampung Berdasarkan data dari tabel di atas, jumlah anak di bawah umur yang bekerja di pabrik di Desa Way Laga, Panjang Bandar Lampung berjumlah 103 anak. Anak-anak tersebut melakukan pekerjaan tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya karena kebanyakan dari mereka berasal dari keluarga yang ekonominya lemah yang kebanyakan orang tuanya bekerja sebagai petani dan buruh pabrik. Penelitian ini menjadi penting karena mengingat bahwa anak adalah generasi penerus bangsa yang harus dilindungi, diasuh, dididik dan dipenuhi hak-haknya maka yang berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan

7 anak-anak tersebut adalah orang tua dan negara. Oleh sebab itu penulis ingin mengetahui Pengaruh penghasilan orang tuadan lingkungansosial terhadap anak dibawah umur bekerja di pabrik di desa Way Laga Panjang Bandar lampung Tahun 2011. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini diidentifikasikan masalah-masalah yaitu: 1. Rendahnya penghasilan orang tua. 2. Lingkungan sosial 3. Motivasi belajar 4. Pengguanaan uang hasil bekerja anak dalam keluarga C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka masalah ini dibatasi pada lingkungan sosial dan penghasilan orang tua. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka perumusan masalah adalah sebagai berikut: 1. Adakah pengaruh lingkungan sosial terhadap anak dibawah umur yang bekerja di pabrik 2. Adakah pengaruh penghasilan orang tua terhadap anak di bawah umur yang bekerja di pabrik

8 E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan sosial dan penghasilan orang tua terhadap anak di bawah umur bekerja di pabrik. Selain itu juga mampu memberikan kesadaran kepada masyarakat khususnya orang tua tentang pentingnya pendidikan bagi anak dari pada bekerja pada usia sekolah. 2. Kegunaan penelitian a. Kegunaan Secara Teoritis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk memperluas pemahaman mengenai pendidikan kewarganegaraan yang berkaitan dengan hak asasi manusia yang merupakan hak dasar yang harus dilindungi dan juga berkaitan dengan hak dan kewajiban warga Negara untuk mendapatkan penghidupan yang layak. Dapat dijadikan suplement bahan ajar dengan pokok bahasan tentang hak dan kewajiban warga Negara. b. Kegunaan Secara Praktis Kegunaan penelitian ini secara praktis adalah menumbuhkan rasa tanggungjawab orang tua terhadap anak untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan juga kebutuhan anak, memberikan pemahaman tentang siapa yang berkewajiban mencari nafkah, selain itu juga mampu memotivasi anak untuk belajar.

9 F. Ruang Lingkup Penelitian 1. Ruang Lingkup Ilmu Penelitian ini termasuk dalam wilayah kajian PPKn sebagai pendidikan kewarganegaraan yang berkaitan dengan hak asasi manusia serta hak da kewajiban warga negara untuk mendapatkan penghidupan yang layak. 2. Ruang Lingkup Objek Objek penelitian ini adalah faktor-faktor penyebab anak dibawah umur bekerja sebagai buruh pabrik untuk membantu ekonomi keluarga di Desa Way Laga, Panjang Bandar Lampung Tahun 2011. 3. Ruang Lingkup Subjek Subjek penelitian ini adalah anak-anak dibawah unur yang bekerja sebagai buruh pabrik di Desa Way Laga, Panjang-Bandar Lampung. 4. Ruang Lingkup Wilayah Lokasi penelitian ini adalah di Desa Way Laga, Panjang-Bandar Lampung.

10 5. Ruang Lingkup Waktu Waktu penelitian sejak dikeluarkan surat izin penelitian pendahuluan oleh Dekan fakultas keguruan dan ilmu pendidikan Universitas Lampung pada Tanggal 20 Juli 2011 sampai dengan selesai.