KAJIAN REPETISI PADA CERPEN PERJAMUAN MALAIKAT KARYA AFIFAH AFRA. SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
PENANDA HUBUNGAN REPETISI PADA WACANA CERITA ANAK TABLOID YUNIOR TAHUN 2007

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA WACANA KUMPULAN CERPEN DARI SITUS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan untuk menghasilkan rasa kepaduan atau rasa kohesi

KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA INTERAKTIF DALAM KOLOM DETEKSI HARIAN JAWA POS EDISI JUNI 2007 SKRIPSI

PENANDA KOHESI SUBSTITUSI PADA NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

KOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT DAN ANTARPARAGRAF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI KELAS X SMA NEGERI I SUKODONO KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

PENANDA KOHESI SUBSITUSI PADA WACANA KOLOM TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA BULAN AGUSTUS 2009 SKRIPSI

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF WAKTU DAN TEMPAT PADA TEKS LAGU IHSAN DALAM ALBUM THE WINNER

PENANDA KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA TAJUK RENCANA SURAT KABAR SEPUTAR INDONESIA EDISI MARET 2009

ANALISIS WACANA LIRIK LAGU OPICK ALBUM ISTIGFAR (TINJAUAN INTERTEKSTUAL, ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL)

PENANDA KOHESI SUBTITUSI PADA WACANA KOLOM JATI DIRI JAWA POS EDISI BULAN JANUARI 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu wacana dituntut untuk memiliki keutuhan struktur. Keutuhan

BAB I PENDAHULUAN. dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana

PENANDA HUBUNGAN ELIPSIS PADA WACANA KATALOG ORIFLAME EDISI JANUARI 2009

PENANDA HUBUNGAN REFERENSI DALAM WACANA BERITA PADA SITUS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesantunankesantunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ada di dalam pikiran kepada orang lain yaitu dengan bahasa, baik secara lisan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Peranan bahasa sangat penting dalam kegiatan komunikasi di

KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau bisa disebut dengan bahasa tulis.

PRATIWI AMALLIYAH A

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling memahami maksud atau keinginan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

ANALISIS RETORIKA TEKSTUAL WACANA PADA NASKAH BERITA SEPUTAR PERISTIWA OLAH RAGA TERKINI RRI SURAKARTA SKRIPSI

PEMAKAIAN PREFIKS DALAM CERITA PENDEK DI MAJALAH ANEKA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA HARIAN SOLO POS EDISI APRIL 2010 SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan berkomunikasi. Dalam kegiatan berkomunikasi, manusia. perasaan, mengungkapakan kejadian yang dialami, bahkan mengungkapkan

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-KAHFI (SURAT 18)

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berhubungan dengan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. dapat tercapai sesuai yang diinginkan ( Hamalik, 2001 : 56) pengetahuan, ilmu dan pengalaman-pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MEDIA POSTER IKLAN BERTEMA LINGKUNGAN PADA SISWA

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Bahasa digunakan untuk menyampaikan informasi yang berupa pesan, ide,

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARATIF DENGAN TEKNIK PENIRUAN MODEL PADA SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN BACAAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GATAK MELALUI PEMBELAJARAN MEMBACA CEPAT DAN EFEKTIF

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri tanpa kehadiran

BAB 1 PENDAHULUAN. menyampaikan ide, gagasan dan pesan yang hendak disampaikan oleh penutur

BAB I PENDAHULUAN. individu lain yang berasal dari daerah atau wilayah lain. Oleh karena itu, bahasa. Indonesia dijadikan sebagai bahasa nasional.

KEPADUAN BENTUK DAN MAKNA DALAM PARAGRAF: ANALISIS WACANA KOLOM JATI DIRI DI JAWA POS

BAB I PENDAHULUAN. Mardwitanti Laras, 2014 Penerapan Teknik Parafrase dengan Pengandaian 180 Derajat berbeda dalam pembelajaran

ANALISIS WACANA MONOLOG TAJUK RENCANA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini diawali dengan latar belakang penelitian, batasan masalah, rumusan

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak pernah lepas dari kehidupan manusia sehari-hari. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. Teks khotbah Idul Adha yang disampaikan di masjid Agung Surakarta pada

BAB I PENDAHULUAN. yang bervariasi itu merupakan hal yang menarik. Kalimat itu dapat

ANALISIS PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM WACANA CERPEN REMAJA DI TABLOID GAUL EDISI BULAN JANUARI-FEBRUARI 2009 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

BAB I PENDAHULUAN. yang utuh, dan tidak perlu mengacu kepada isi yang rasional maupun isi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang berlangsung tanpa kehadiran bahasa. Bahasa sangat diperlukan dalam

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap makna yang terdapat dalam sebuah wacana. Salah

BAB I PENDAHULUAN. wacana sangat dibutuhkan untuk mengimbangi perkembangan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses

Oleh Rezki Agus Pandai Yani Tanjung

Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI PADA KARANGAN SISWA KELAS XI KEPERAWATAN 2 SMK N 1 BANYUDONO BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi untuk mengungkapkan gagasan, ide,

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI PADA KUMPULAN CERPEN INSOMNIA KARYA ANTON KURNIA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. bersastra. Pada kurikulum 2013, pelajaran bahasa Indonesia mengalami. mengembangkan kemampuan dan keterampilan berpikir siswa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan pilar utama bagi kehidupan manusia. Dengan

RINGKASAN. Meringkas karya ilmiah yang sudah ada dengan menggunakan bahasa pengarang asli.

BAB 1 PENDAHULUAN. kenyataan hal tersebut seringkali tidak terjadi. Pembelajaran menulis cerpen masih dianggap

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam lingkungan. manusia untuk saling menyampaikan pesan dan maksud yang akan

BAB I PENDAHULUAN. dan akibat untuk menjelaskan suatu kesatuan gagasan atau tema. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mampu merujuk objek ke dalam dunia nyata, misalnya mampu menyebut nama,

ANALISIS WACANA CELATHU BUTET PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN DARI SEGI KULTURAL, SITUASI, SERTA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat aktif,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai alat

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penjelas kalimat pada peristiwa itu terjadi. Tidak hanya keterangan waktu

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAH LUQMAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X-2 SMA PGRI 1 KARANGMALANG SRAGEN TAHUN AJARAN 2009/2010.

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

Transkripsi:

KAJIAN REPETISI PADA CERPEN PERJAMUAN MALAIKAT KARYA AFIFAH AFRA. SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Perstaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Di susun oleh : TRIAS ARIFIANA A 310 050 100 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemahaman tentang wacana tidak bisa ditinggalkan oleh siapa saja yang ingin menguasai informasi. Pemahaman tentang wacana sebagai dasar dalam pemahaman teks. Teks tersusun dari unsur-unsur yang berkaitan, yang dalam satu kesatuan utuh. Setiap unsur dalam wacana tidak akan memiliki makna yang jelas tanpa adanya hubungan dengan unsur lain. Wacana yang baik dan bermanfaat bagi pembaca dan penulisnya yaitu wacana yang memiliki hubungan kekohesifan yang utuh dan runtut. Unsur-unsur pendukungnya seperti kata, frase, klausa, dan kalimat harus ada jalinan yang utuh dan erat sehingga tercipta suatu hubungan yang padu. Kepaduan itu dapat terlihat jelas dengan melakukan analisis wacana. Dalam menganalisis suatu wacana perlu adanya karakteristik wacana itu sendiri. Maksudnya, wacana itu harus memiliki kalimat-kalimat yang logis dan dapat dihubung-hubungkan dengan kalimat lainnya. Dalam menganalisis wacana, Parera (1991: 112) mengatakan bahwa sebuah teori tentang analisis wacana adalah satu penjelasan tentang bagaimana kalimat-kalimat dihubung-hubungkan dan memberikan suatu kerangka acuan tentang pelbagai jenis wacana, memberikan penjelasan tentang runtun kelogisan, pengelolaan wacana, dan karakteristik sebuah wacana.

Dalam menganalisis suatu wacana haruslah direalisasikan dalam sebuah karangan yang utuh yaitu seperti buku, artikel, pidato, dan karya sastra. Ada berbagai bentuk karya sastra, salah satunya adalah cerita pendek atau biasa disebut cerpen. Bentuk cerpen sangat singkat dan termasuk dalam karangan prosa yang mana dapat dibaca sekali duduk. Dalam cerpen dikisahkan sepenggal kehidupan tokoh yang penuh pertikaian, peristiwa yang mengharukan atau menyenangkan dan mengandung kesan yang tidak mudah dilupakan. Banyak cerpen yang dapat ditemui, baik itu dalam koran, majalah, tabloid, dan lain-lain. Bahkan banyak dari semua cerpen yang dimuat dalam majalah atau tabloid tersebut akan menjadi sebuah cerpen yang banyak digemari dan diminati oleh khalayak ramai. Hal itu, tentu bukanlah hal yang mengherankan, sebab cerpen-cerpen tersebut sudah diseleksi terlebih dahulu oleh penerbit. Dalam penelitian ini, peneliti menitikberatkan pada analisis cerpen. Disamping ceritanya yang sangat singkat, cerpen juga sangat mudah dipahami dari segi bahasa dan alurnya. Selain itu, cerpen juga sangat menarik untuk dibaca oleh sebagian besar masyarakat karena bentuknya yang sangat sederhana. Cerpen Perjamuan Malaikat merupakan cerpen religi. Hal ini dikarenakan dalam cerpen tersebut mengangkat masalah religi atau keagamaan. Hal ini jarang ditemukan pada kebanyakan cerpen yang lainnya karena cerpen-cerpen lainnya masih banyak mengangkat tema-tema popular seperti cerita remaja. Mengingat tema keagamaan masih sangat jarang dibahas, maka peneliti mengambil cerpen ini untuk diteliti.

Cerpen Perjamuan Malaikat ini ditulis oleh Afifah Afra yang merupakan penulis muda dan handal yang tergabung dalam Forum Lingkar Pena (FLP) Jawa Tengah. Dengan mengambil latar Arab Saudi, cerpen ini mempunyai bobot yang sangat bagus dan memiliki manfaat yang sangat penting bagi pembaca karena cerpen ini menceritakan tentang peristiwa kelaparan jamaah haji yang mana memiliki pesan dakwah yang sangat kuat. Cerpen Perjamuan Malaikat ini berisi wacana yang sangat padu dan terjalin hubungan yang sangat kuat. Hal ini terlihat pada setiap kalimat-kalimat yang padu dan sederhana. Selain itu, setiap paragraf dalam cerpen ini sangat padu dan selaras dengan paragraf berikutnya sehingga pembaca sangat mudah memahaminya. Dalam cerpen ini banyak sekali ditemukan hubungan kekohesifan. Hubungan kekohesifan merupakan keterikatan antar unsur dalam struktur wacana yang ditandai diantaranya yaitu adanya pengulangan. Pengulangan merupakan bagian dari kohesi leksikal. Kohesi leksikal yang mendominasi dalam cerpen ini adalah pengulangan atau repetisi. Repetisi atau ulangan merupakan salah satu cara untuk mempertahankan hubungan kohesif antar kalimat. Pengulangan sebagai penanda hubungan antar kalimat yaitu adanya unsur yang terdapat pada kalimat di depannya. Hubungan itu dibentuk dengan mengulang sebagian kalimat. Pengulangan yang berlebihan dapat membosankan. Pengulangan itu berarti mempertahankan

ide atau topik yang sedang dibicarakan. Dengan mengulang, berarti terkait antara topik kalimat yang satu dengan kalimat sebelumnya yang diulang. Repetisi atau ulangan yang terdapat dalam cerpen ini memiliki bentuk dan macam yang sangat menarik untuk diteliti yaitu ulangan penuh, ulangan dengan penggantian, dan ulangan dengan bentuk lain. Menurut Rani (2006:130) macammacam ulangan atau repetisi berdasarkan data pemakaian bahasa Indonesia ditemukan seperti berikut, yaitu: ulangan penuh, ulangan dengan bentuk lain, dan ulangan dengan penggantian. Ulangan penuh berarti mengulang satu fungsi dalam kalimat secara penuh, contoh: kata aku berepetisi dengan aku. Ulangan dengan bentuk lain terjadi apabila sebuah kata diulang dengan konstruksi lain, contoh: kata bangunkan berepetisi dengan kata terbangun.. Ulangan dengan penggantian sama dengan penggunaan kata ganti (substitusi), contohnya ialah: kata kakek itu berepetisi dengan lelaki sepuh itu. Macam-macam repetisi di atas selanjutnya akan dibahas oleh peneliti lantaran sangat mendominasi sebagai penanda hubungan dalam cerpen Perjamuan Malaikat karya Afifah Afra ini. Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan, maka, peneliti tertarik untuk mengetahui penanda hubungan repetisi pada cerpen Perjamuan Malaikat sehingga judul penelitian ini adalah Kajian Repetisi pada Cerpen Perjamuan Malaikat Karya Afifah Afra.

B. Pembatasan Masalah Penentuan pembatasan masalah penelitian itu sangat penting supaya peneliti tidak terjerumus pada sekian banyak data yang diteliti. Dalam suatu penelitian perlu adanya pembatasan masalah untuk mempermudah atau memperlancar jalannya penelitian dan untuk menghindari agar tidak terjadi penyimpangan dalam membahas pokok permasalahan, maka peneliti membatasi masalah pada deskripsi dari variasi penanda hubungan repetisi pada cerpen Perjamuan Malaikat karya Afifah Afra. C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut. 1. Bagaimanakah deskripsi penanda hubungan repetisi yang terdapat pada cerpen Perjamuan Malaikat karya Afifah Afra? 2. Bagaimanakah variasi penanda hubungan repetisi yang terdapat pada cerpen Perjamuan Malaikat karya Afifah Afra? D. Tujuan Penelitian Penelitian ini memiliki tujuan yaitu sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan penanda hubungan repetisi yang terdapat pada cerpen Perjamuan Malaikat karya Afifah Afra. 2. Mendeskripsikan variasi penanda hubungan repetisi yang terdapat pada cerpen Perjamuan Malaikat karya Afifah Afra.

E. Manfaat Penelitian 1. Teoretis Penelitian ini dapat membantu pembelajaran dasar khususnya dari segi penganalisisannya yang akan berlanjut pada manfaat umum sebagai pedoman hidup melalui pengetahuan serta ilmu yang telah didapat. 2. Praktis a. Dapat memberi masukan kepada peserta didik, guru bahasa Indonesia, mahasiswa FKIP jurusan bahasa Indonesia, dan mengaplikasi pemakaian repetisi secara integral yaitu yang lebih banyak memberikan penelitian repetisi melalui menganalisis sebuah cerpen. b. Menambah wawasan dan pemakaian repetisi pada cerpen Perjamuan Malaikat karya Afifah Afra. c. Menambah wawasan pembaca dalam menikmati sebuah cerpen. F. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini disajikan dalam lima bab, yaitu: Bab I Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Landasan teori yang berisi sejumlah teori yang menjadi landasan analisis dalam penelitian ini. Landasan penelitian ini terdiri atas dua sub bagian,

yaitu (1) tinjauan pustaka yang mencakup referensi-referensi penelitian skripsi terdahulu yang menganalisis penelitian yang serupa sebagai tindak lanjut penelitian skripsi yang telah peneliti ambil, dan (2) landasan teori yang mencakup referensi referensi buku pustaka yang berkaitan dengan penelitian. Landasan teori ini terdiri atas wacana, cerpen, dan repetisi. Bab III Metode penelitian berisi serangkaian proses penelitian yang saling berhubungan. Metode penelitian ini terdiri dari objek penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, metode analisis data, dan metode penyajian analisis data. Bab IV Hasil dan Pembahasan, berisi penyajian dan analisis data yang memaparkan data-data yang telah terkumpul, diklasifkasikan sesuai dengan kepentingan penelitian, kemudian dianalisis untuk mendapatkan jawaban atas rumusan masalah yang ada pada bab pendahuluan. Bab V Penutup, berisi simpulan dan saran.