BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (classroom

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penerapan dari model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan memperhatikan

DAFTAR ISI. A. Kajian Teori... 8

BAB III METODE PENENLITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) atau

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 004 Pulau

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. adalah siswa kelas IV A Sekolah Dasar Negeri 181 Pekanbaru tahun ajaran. 2013/2014 yang terdiri dari 46 orang siswa.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digambarkan sebagai berikut : Perencanaan I

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai tempat penelitian dengan pertimbangan sebagai berikut: a. Berdasarkan pengalaman PPL selama 4 bulan.

BAB III METODE PENELITIAN. B. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V di MI Falahiyyah Rowosari yang berjumlah 18 siswa.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendidikan Agama Islam. Upaya perbaikan ini dilakukan dengan. siswa, demi peningkatan hasil belajarnya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA MATERI STATISTIKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VB tahun pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian adalah siswa kelas V.A SDN 4 Talang Kecamatan. terdiri atas 13 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas atau Classroom Action Research (CAR). Menurut Arikunto

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas, atau disebut dengan Classroom Action Research (CAR).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 001 Sawah Kecamatan Kampar Utara Kabupaten Kampar yang berjumlah 22

BAB III METODE PENELITIAN. sebanyak 17 orang yang terdiri dari 7 orang laki-laki dan 10 orang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IVB tahun pelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas ( Classroom Action

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun pelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

Bintang Zaura 1 dan Sulastri 2. Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unsyiah 2 Guru SMP Negeri 1 Labuhanhaji Aceh Selatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JUCAMA PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian deskriptif kualitatif bertujuan untuk menjabarkan hasil-hasil

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan

problem-problem praktis masyarakat dalam situasi problematik dan pada Defenisi menurut Stephen Kemmis (1983) :

BAB III METODE PENELITIAN. Deskriptif kuantitatif yaitu mendeskripsikan hasil penelitian dalam bentuk

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran dengan jumlah siswa sebanyak 23 orang. Sedangkan objek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Prambon kabupaten Sidoarjo pada semester genap tahun pelajaran 2014 / 2015

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri

BAB III METODE PENELITIAN. jumlah siswa sebanyak 31 orang. Sedangkan objek dalam penelitian ini. luas bangun datar dan volume bangun ruang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research), yang pada hakikatnya merupakan penelitian yang dilakukan pada saat mengajar di kelas dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Berdasarkan hasil yang diperoleh, penelitian ini merupakan jenis penelitian terapan, yaitu penelitian yang mempunyai alasan praktis, keinginan untuk mengetahui, bertujuan agar dapat melakukan sesuatu yang jauh lebih baik, lebih efektif, dan efisien. 1 Berdasarkan hasil analisanya, penelitian ini juga merupakan penelitian deskriptif, sebab data mengenai aktivitas guru dan siswa pada saat penerapan model pembelajaran matematika dengan outbound training berlangsung akan dianalisis secara deskriptif. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII-D SMP Negeri 6 Sidoarjo. 2. Waktu Penelitian h.4 1 Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), cet. ke-2, 30

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2008/2009, sejak tanggal 24 Maret sampai dengan tanggal 8 April 2009. C. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah para siswa kelas VIII-D SMP Negeri 6 Sidoarjo. Mereka mendapat perlakuan berupa penerapan model pembelajaran matematika dengan metode outbound training selama dua putaran atau dua pertemuan dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun. Adapun objek penelitian ini adalah proses pembelajaran selama penerapan model pembelajaran matematika dengan metode outbound training berlangsung, khususnya pada aktivitas guru dan siswa. Disamping itu, respon dan ketuntasan belajar siswa juga menjadi objek penelitian sebagai akibat dilakukannya pembelajaran matematika dengan metode outbound training. D. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Sidoarjo. Sedangkan sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII-D SMP Negeri 6 Sidoarjo yang mendapat perlakuan pembelajaran matematika dengan metode outbound training pada pokok bahasan kubus dan balok. Sampel ditentukan secara acak tanpa memperhatikan aspek-aspek tertentu. E. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas Variabel bebas merupakan variabel yang berfungsi mempengaruhi atau menentukan munculnya variabel lain yang disebut variabel terikat. 2 Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran matematika dengan metode outbound training. 2. Variabel terikat Variabel terikat merupakan variabel yang berfungsi menerima atau menyesuaikan diri dengan kondisi variabel lain yang disebut variabel bebas. 3 Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah ketuntasan belajar siswa pada pokok bahasan kubus dan balok dan respon siswa terhadap model pembelajaran matematika dengan metode outbound training. 3. Variabel kontrol Variabel kontrol merupakan variabel yang berfungsi untuk mengendalikan agar variabel terikat yang muncul bukan karena pengaruh dari variabel lain, tetapi benar-benar karena pengaruh variabel bebas yang tertentu. 4 Adapun variabel kontrol dalam penelitian ini antara lain materi ajar/pokok bahasan kubus dan balok, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) guru, Lembar Kerja Siswa (LKS), lembar angket respon siswa, lembar observasi aktivitas guru, dan lembar observasi aktivitas siswa. 2 H. Hadari Nawawi dan H. Mimi Martini, Penelitian Terapan, (Jakarta: Gadjah Mada University Press, 1996), cet. Ke-1, h.50 3 Ibid., h.51 4 Ibid., h.52

F. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan desain One-shot case study dengan pola: 5 X 0 Keterangan: X adalah treatment atau perlakuan pada suatu kelas berupa model pembelajaran matematika dengan metode outbound training. 0 adalah hasil setelah perlakuan, yaitu hasil belajar dalam evaluasi, serta respon siswa terhadap model pembelajaran matematika dengan metode outbound training. Dalam desain ini, penelitian dilakukan dengan mengadakan treatment kemudian membuat kesimpulan tanpa diadakan pre-test maupun post-test. Namun desain ini akan dilakukan dua kali, sehingga akan dilaksanakan dua kali treatment. Selanjutnya hasil dari dua treatment tersebut akan dibandingkan untuk diambil kesimpulan. G. Prosedur Penelitian 5 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), cet. ke-13, h.85

Prosedur penelitian ialah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu penelitian. 6 Dalam penelitian ini akan menerapkan prosedur penelitian tindakan kelas, atau yang dikenal dengan classroom action research dengan model penelitian PTK Elliot yang telah diuraikan pada kajian teori. Penelitian ini merupakan pengkajian terhadap pelaksanaan model pembelajaran matematika dengan metode outbound training di dalam kelas yang dilakukan secara berulang, yaitu dalam dua putaran (siklus), dimana dari tiap siklus terdiri dari langkah-langkah penelitian sebagai berikut: 1. Tahap Perencanaan Penelitian Pada tahap ini, hal-hal yang berhubungan dengan penelitian dipersiapkan. Diantaranya ialah: a. Mempersiapkan proposal penelitian untuk menentukan judul, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan sebagainya. Namun proposal ini berlaku dalam semua siklus penelitian, sehingga hanya perlu dipersiapkan satu kali saja. b. Mempersiapkan instrumen penelitian yang meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar observasi aktivitas guru, lembar observasi aktivitas siswa, lembar tes hasil belajar berupa kuis, dan lembar angket respon siswa. 2. Tahap Tindakan 6 Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, op.cit., h.16

Pada tahap ini, penelitian dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran matematika dengan metode outbound training pada pokok bahasan kubus dan balok pada proses pembelajaran terhadap siswa kelas VIII- D SMP Negeri 6 Sidoarjo. Setiap tahap tindakan ini melakukan satu kali pembelajaran matematika dengan metode outbound training. 3. Tahap Observasi Selama kegiatan pembelajaran tersebut, peneliti mengamati aktivitas yang dilakukan guru dan siswa. Observasi ini dilakukan untuk melihat dan mendokumentasikan hal-hal yang terjadi dalam kelas (sesuai dengan aspek yang ada dalam lembar pengamatan), juga untuk mengetahui apakah model pembelajaran yang diterapkan benar-benar sesuai dengan tahapan-tahapan model pembelajaran matematika dengan metode outbound training yang telah disusun dalam RPP. 4. Tahap Refleksi Refleksi merupakan ulasan dari hasil kegiatan dan pengamatan. Refleksi dilakukan untuk mengevaluasi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dari refleksi dapat diungkapkan kelebihan dan kekurangan yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung pada setiap putaran yang dapat dilihat dari lembar observasi. Dari pengungkapan kelebihan dan kekurangan tersebut maka perbaikan dilakukan agar proses pembelajaran selanjutnya harus lebih baik. H. Jenis-jenis Data

Jenis-jenis data menurut sifatnya ada dua macam, yaitu: 1. Data Kuantitatif Yaitu data yang berbentuk bilangan. Pada penelitian ini data kuantitatif akan diperoleh dari hasil tes belajar siswa yang berupa kuis dan angket respon siswa. 2. Data Kualitatif Yaitu data yang tidak berbentuk bilangan. Pada penelitian ini data kualitatif akan diperoleh dari hasil observasi aktivitas guru dan siswa. I. Metode Pengumpulan Data 1. Tes Hasil Belajar Dilaksanakan untuk mengetahui ketercapaian hasil belajar siswa. Tes disusun sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Tes ini dilaksanakan pada saat setiap satu siklus model pembelajaran matematika dengan metode outbound training telah selesai dilaksanakan. 2. Observasi Dilaksanakan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa selama model pembelajaran matematika dengan metode outbound training berlangsung. Adapun lembar observasi yang digunakan ialah: a. Lembar observasi aktivitas guru Lembar observasi ini disusun untuk mengamati aktivitas guru seperti menyampaikan tujuan pembelajaran, menyampaikan atau menegaskan

materi, membimbing siswa, dan sebagainya. Disamping itu, instrumen ini berguna untuk mengetahui apakah model pembelajaran yang diterapkan guru benar-benar sesuai dengan tahapan-tahapan model pembelajaran matematika dengan metode outbound training yang telah disusun dalam RPP. b. Lembar observasi aktivitas siswa Lembar observasi ini disusun untuk mengamati aktivitas siswa seperti melakukan diskusi, mengemukakan pendapat, mencermati LKS, dan sebagainya. 3. Angket Metode ini dilaksanakan dengan memberikan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi mengenai respon siswa terhadap model pembelajaran matematika dengan metode outbound training. J. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini, data-data penelitian akan diambil dengan menggunakan instrumen penelitian. Adapun instrumen penelitian pada penelitian ini antara lain: 1. Tes tertulis Instrumen penelitian ini berupa kuis yang disusun dan digunakan untuk menghimpun data mengenai ketuntasan belajar siswa. 2. Lembar Observasi Aktivitas Guru

Instrumen penelitian ini disusun dan digunakan untuk menghimpun data mengenai aktivitas guru selama proses pembelajaran matematika dengan metode outbound training berlangsung, serta untuk mengetahui apakah pembelajaran yang dilakukan guru sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran metode outbound training yang telah direncanakan sebelumnya dalam RPP. 3. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Instrumen penelitian ini disusun dan digunakan untuk menghimpun data mengenai aktivitas siswa selama proses pembelajaran matematika dengan metode outbound training berlangsung. 4. Lembar Angket Respon Siswa Instrumen penelitian ini disusun dan digunakan untuk menghimpun data mengenai respon siswa terhadap model pembelajaran matematika dengan metode outbound training. K. Metode Analisis Data Analisis data pada penelitian ini ada dua bentuk, yaitu: 1. Analisis Kuantitatif Yaitu analisis yang menggunakan model-model, seperti model-model matematika, statistik, maupun ekonometrik, dan hasilnya disajikan dalam

bentuk angka-angka yang kemudian dijelaskan dan diinterpretasikan dalam suatu uraian. 7 Pada penelitian ini analisis kuantitatif akan dilakukan pada data-data kuantitatif sebagai berikut: a. Analisis Hasil Tes Tulis (kuis) Untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa, data yang didapat dari tes tulis berupa kuis akan dianalisis untuk mengetahui berapa persen ketuntasan individu dan berapa persen ketuntasan kelas yang telah diperoleh setelah pembelajaran. Berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang saat ini dipergunakan, setiap sekolah harus menetapkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) per mata pelajaran dengan mempertimbangkan kemampuan intake siswa, kompleksitas, dan daya dukung. 8 Setelah mempertimbangkan tiga hal tersebut, KKM mata pelajaran matematika yang ditetapkan di SMP Negeri 6 Sidoarjo adalah 70. Dengan demikian dalam penelitian ini siswa dikatakan tuntas secara individu jika telah mencapai skor tes 70. Sedangkan persentase ketuntasan siswa secara klasikal dapat dihitung dengan rumus: jumlah siswa yang tuntas Persentase ketuntasan klasikal = 100% jumlah siswa seluruhnya 7 Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, op.cit., h.30 8 Masnur Muslich, KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) Dasar Pemahaman dan Pengembangan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), cet. ke-3, h.19

Siswa dikatakan tuntas secara klasikal jika diperoleh persentase ketuntasan siswa secara klasikal sebesar 85%. b. Analisis Angket Respon Siswa Data respon siswa dari angket dianalisis dengan cara menghitung tiap jumlah butir soal dalam persentase dengan perhitungan: Persentase respon siswa = 100% f Keterangan: f i = jumlah frekuensi jawaban tiap aspek f = jumlah frekuensi responden (siswa) f i Setelah itu, mencari rata-rata persentase respon positif siswa dan mencocokkan dengan kriteria positif yang digunakan. Adapun kriteria yang digunakan untuk mendeskripsikan data respon positif siswa mengacu pada Khabibah: 9 85% RS = sangat positif 70% RS < 85% = positif 50% RS < 70% = kurang positif 2. Analisis Kualitatif RS < 50% = tidak positif 9 Furi Asfiatul Ain, Penerapan Pembelajaran Kooperatif tipe STAD dengan Strategi Metakognitif dalam Pembelajaran Matematika, Skripsi, tidak dipublikasikan, (Surabaya: Universitas Negeri Surabaya, 2009), h.37-38

Analisis kualitatif merupakan analisis yang tidak menggunakan model matematik, model statistik, ekonometrik, atau model-model hitungan tertentu lainnya. 10 Analisis ini dilakukan terbatas pada teknik pengolahan datanya, misalnya yaitu dengan membaca tabel-tabel yang tersedia, kemudian melakukan uraian dan penafsiran. Pada penelitian ini analisis kualitatif akan dilakukan pada data kualitatif dalam penelitian ini, yaitu aktivitas guru dan siswa selama model pembelajaran dengan metode outbound training, yang datanya diambil melalui metode observasi. Untuk mengetahui bagaimana aktivitas siswa dan guru, data yang diperoleh akan dianalisis secara deskriptif dengan cara data yang didapat dari pengamatan akan diambil kesimpulan sesuai dengan kategori aktivitas siswa dan guru sebagai berikut: 11 a. Selalu: bila aspek yang diamati muncul > 3 kali b. Sering: bila aspek yang diamati muncul 2-3 kali dan periodik c. Jarang: bila aspek yang diamati muncul 1-2 kali tapi tidak periodik d. Tidak pernah: bila aspek yang diamati tidak muncul sama sekali L. Indikator Keberhasilan 10 Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, op.cit., h.30 11 Tatag Yuli Eko Siswono dan Sutinah, Instrumen dan Perangkat Penelitian Tindakan Kelas, (Surabaya: Universitas Negeri Surabaya, 2005), h.30

Indikator keberhasilan dari penelitian ini adalah pencapaian hasil belajar dan peningkatan ketuntasan belajar siswa dengan ketuntasan sebagai berikut: 1. Keberhasilan penelitian ini dilihat dari hasil belajar siswa yaitu apabila siswa telah mencapai ketuntasan belajar minimal 85% dari jumlah siswa, serta mencapai ketuntasan individu dengan nilai 70 pada saat evaluasi yang akan dilihat pada hasil evaluasi. 2. Ketuntasan belajar siswa dikatakan meningkat jika persentase ketuntasan belajar secara klasikal pada siklus II lebih besar daripada persentase ketuntasan belajar secara klasikal pada siklus I. 3. Respon siswa dikatakan sangat positif jika rata-rata persentase respon siswa 85%, dan positif jika 70% rata-rata persentase respon positif siswa < 85%.