II. BAHAN DAN METODE. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian

Tabel Lampiran 1. Komposisi Kimia Blast Furnace Slag dan Electric Furnace Slag

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Electric Furnace Slag, Silica Gel dan Unsur Mikro terhadap Sifat Kimia Tanah

III. BAHAN DAN METODE

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Awal Tanah Gambut

III. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan dengan percobaan rumah kaca pada bulan

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian,Perlakuan dan Analisis Data

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE Metode Percobaan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Terpadu

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE. Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat ± 25 meter diatas permukaan

BAHAN DAN METODE Waktu dan Lokasi Penelitian

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

PENGARUH RESIDU ELECTRIC FURNACE SLAG

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Alat dan Bahan

III. METODE PENELITIAN A.

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE. Bahan yang digunakan adalah benih padi Varietas Ciherang, Urea, SP-36,

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Kulon Progo provinsi DIY. Sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Percobaan

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode

BAHAN DAN METODE. Penapisan ketahanan 300 galur padi secara hidroponik 750 ppm Fe. Galur terpilih. Galur terpilih

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati

MATERI DAN METODE. Prosedur Penelitian

BAHAN DAN METODE. Bahan dan Alat

Gambar 1. Tata Letak Petak Percobaan

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

III. BAHAN DAN METODE

Penelitian ini dilaksanakan pada Juni sampai Oktober 2014 di Rumah Kaca. Lapangan Terpadu dan Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman

BAHAN DAN METODE. Y ijk = μ + U i + V j + ε ij + D k + (VD) jk + ε ijk

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Pembuatan biochar dilakukan di Kebun Percobaan Taman Bogo Lampung Timur.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Lokasi Pengambilan Sampel, Tempat, dan Waktu Penelitian

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

Ciparay Kabupaten Bandung. Ketinggian tempat ±600 m diatas permukaan laut. dengan jenis tanah Inceptisol (Lampiran 1) dan tipe curah hujan D 3 menurut

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Rumah Kasa, Laboratorium Kesuburan dan

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Sumatera Utara (USU), Medan pada ketinggian tempat sekitar 25 m dpl. Analisis

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij

Metode Penelitian Kerangka penelitian penelitian secara bagan disajikan dalam Gambar 4. Penelitian ini dipilah menjadi tiga tahapan kerja, yaitu:

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas

BAB 111 BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Bahan Alat Rancangan Percobaan Yijk ijk

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Faktor kedua adalah jumlah bibit per lubang yang terdiri atas 3 taraf yaitu : 1. 1 bibit (B 1 ) 2. 2 bibit (B 2 ) 3.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

PENGARUH ELECTRIC FURNACE SLAG, BLAST FURNACE SLAG

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Tegalrejo, Taman Tirto,

PENGARUH PUPUK ORGANIK BERKADAR BESI TINGGI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Lampung yang berada pada

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metoda

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di

BAHAN DAN METODE. I. Uji Daya Hasil Galur-galur Padi Gogo Hasil Kultur Antera.

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Kabupaten Bantul, Daerah istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

Transkripsi:

15 II. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian yang dilaksanakan terdiri atas dua percobaan yaitu percobaan inkubasi dan percobaan rumah kaca. Percobaan inkubasi beserta analisis tanah dan tanaman dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, sedangkan percobaan rumah kaca dilaksanakan di University Farm Cikabayan, Institut Pertanian Bogor mulai Februari sampai dengan September 2012. 3.2 Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi bahan tanah gambut sebagai media tanam. Sebagai bahan amelioran tanah digunakan steel slag, dolomit, silica gel dan pupuk mikro. Steel slag berukuran kurang dari 2 mm yaitu electric furnace slag (EFS) berasal dari PT Krakatau Steel, Cilegon- Indonesia dan blast furnace slag (BFS) berasal dari PT Posco, Korea. Dosis EFS dan BFS yaitu 0, 2, 4, 6, 8 % dari bobot kering mutlak tanah. Taraf dosis didasarkan pada kisaran dosis optimum aplikasi EFS di tanah gambut penelitian sebelumnya. Dosis dolomit dan silica gel setara EFS 0, 2, 4, 6, 8 %. Penentuan dosis dolomit berdasarkan penyetaraan % daya netralisasi (DN) EFS terhadap % DN dolomit untuk setiap taraf dosis EFS, dan dosis silica gel berdasarkan penyetaraan % SiO 2 EFS terhadap % SiO 2 silica gel untuk setiap taraf dosis EFS. Pupuk mikro (CuSO 4 dan ZnSO 4 ) dosis setara 10 kg/ha. Pupuk urea dengan dosis setara 300 kg/ha, SP-36 setara 300 kg/ha dan KCl setara 150 kg/ha sebagai pupuk dasar, benih padi varietas IR 64 dan Air Tenggulang sebagai tanaman uji serta bahan-bahan kimia yang digunakan untuk analisis tanah dan tanaman di laboratorium. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah pot plastik sebagai wadah media tanam, plastik, meteran, penggaris, hand sprayer, timbangan, kain

16 kassa, bambu, dan beberapa peralatan untuk analisis tanah dan tanaman di laboratorium yaitu labu kjeldahl digestion, destilator dan labunya, spectrophotometer, flamephotometer, atomic absorption spectrophotometer (AAS) serta alat-alat analisis lainnya. 2.3 Metode Penelitian Percobaan inkubasi dan percobaan rumah kaca merupakan percobaan faktor tunggal dengan 18 perlakuan dan tiga ulangan sehingga diperoleh 54 satuan percobaan. Perlakuan yang diberikan tertera pada Tabel 2. Rancangan yang dipakai adalah rancangan acak lengkap (RAL). Adapun model matematika rancangan percobaan ini adalah sebagai berikut: Y ijk = µ + αi + є ij dimana : Y ijk = Respon tanaman yang diamati µ = Nilai tengah umum α i = Pengaruh perlakuan ke-i є ij = Pengaruh galat percobaan dari perlakuan ke-i dan ulangan ke -j 2.4 Pelaksanaan Penelitian 1. Percobaan Inkubasi Bahan tanah yang diambil dihomogenkan dengan cara dicampur merata lalu ditimbang dengan melakukan terlebih dahulu penetapan kadar air tanah gambut didasarkan metode gravimetri. Penetapan kadar air dilakukan pada suhu 105 C selama 24 jam. Kadar air (KA) gambut dihitung sebagai berikut: kadar Air (% KA ) = x 100% = 303.52 % setelah kadar air diketahui, maka ditentukan bobot tanah yang harus dimasukkan ke dalam pot berdasarkan bobot kering mutlak (BKM) tanah sebesar 100 g/pot, sehingga bobot tanah dihitung sebagai berikut: bobot tanah = (KA x BKM) + BKM = 403.52 g

17 selanjutnya diaplikasikan bahan amelioran sesuai dosis masing-masing (Tabel 2). Diaduk merata setiap perlakuan bersama tanah, digenangi dengan tinggi genangan 2.5 cm, lalu diinkubasi selama tiga bulan (Lampiran 1). Setelah inkubasi satu bulan, diambil contoh tanah tiap perlakuan untuk dianalisis sifat kimianya yang meliputi: N total, P-tersedia, basa-basa dapat ditukar (Ca, Mg, Na, K), Si, Fe, Mn, Cu, Zn, Pb, Cd, Hg, Cr tersedia. Peubah ph tanah diukur setiap tiga hari sekali selama dua minggu, lalu sekali seminggu sampai akhir inkubasi dengan langsung menggunakan ph meter setelah dikalibrasi ph 4 dan ph 7 terlebih dahulu. Tabel 2 Taraf Perlakuan pada Percobaan Inkubasi dan Percobaan Rumah Kaca Perlakuan Dosis (g/kg) Kontrol 0 EF slag 2%* 20 EF slag 4% 40 EF slag 6% 60 EF slag 8% 80 BF slag 2%* 20 BF slag 4% 40 BF slag 6% 60 BF slag 8% 80 Dolomit setara EFS 2%** 12.34 Dolomit setara EFS 4% 24.69 Dolomit setara EFS 6% 37.03 Dolomit setara EFS 8% 49.37 Silica gel setara EFS 2%*** 2.54 Silica gel setara EFS 4% 5.08 Silica gel setara EFS 6% 7.62 Silica gel setara EFS 8% 10.16 Unsur Mikro 0.05 Keterangan : *) = % dari bobot kering mutlak (BKM) tanah **) = dosis berdasarkan penyetaraan DN EFS (66.1%) terhadap DN dolomit (107.1%) dari setiap dosis EFS ***) = dosis berdasarkan penyetaraan % SiO 2 EFS (12.7 %) terhadap % SiO 2 silica gel (100%) dari setiap dosis EFS.

18 2. Percobaan Rumah Kaca Persiapan Media Tanam Bahan tanah gambut yang telah dihomogenkan dimasukkan ke dalam pot sebanyak 7.06 kg/pot yang setara 1.75 kg BKM. Diaplikasikan bahan amelioran sesuai taraf dosis dengan mengaduk secara merata, lalu dikondisikan seperti tanah sawah (tinggi genangan 5 cm) dan diinkubasi selama satu bulan. Sehari sebelum tanam diaplikasikan pupuk dasar yaitu pupuk urea (1/3 bagian saat tanam, 1/3 bagian umur 21 HST, 1/3 bagian umur 35 HST), dan pupuk SP 36 dan KCl diberikan seluruhnya saat tanam (Lampiran 2). Penanaman dan Pemeliharaan Persemaian benih padi varietas IR 64 dan Air Tenggulang dilakukan selama 21 hari, setelah itu dipindahtanamkan sebanyak 2 batang/pot. Tinggi air genangan disesuaikan dengan kondisi di lapang yaitu setiap 2-3 hari sekali pot disiram sampai tinggi air genangan mencapai 5 cm dari permukaan tanah. Setelah malai mulai tumbuh, dipasang plastik sungkup setiap tanaman untuk menghindari serangan burung di rumah kaca. Pengamatan Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah variabel pertumbuhan meliputi: tinggi tanaman, jumlah anakan maksimum dan jumlah anakan produktif. Variabel produksi meliputi: bobot gabah kering panen (BGKP), bobot gabah kering giling (BGKG), bobot kering gabah bernas (BKGB), dan analisis SiO 2 dalam jerami dan kadar Pb, Hg, Cd total dalam beras. Pemanenan Panen dilakukan setelah terjadi fase pematangan pada tahap gabah setengah matang. Kriteria siap panen dapat berupa tanaman berumur 120-127 hari

19 atau 95 % bulir padi sudah menguning, bagian bawah malai masih terdapat sedikit gabah hijau, kadar air gabah 21-26 %, butir hijau rendah. Gabah yang telah dipanen dipisahkan dari malai, ditimbang sebagai bobot gabah kering panen (BGKP). Gabah dioven pada suhu 60 o C selama 24 jam, dan ditimbang sebagai bobot gabah kering giling (BGKG). Setelah itu, dilakukan pemisahan antara gabah bernas (BKGB) dan gabah hampa dan ditimbang masing-masing bobotnya. Jaringan tanaman diambil, dicuci dan dioven untuk analisis tanaman. 2.5 Peubah yang Diamati Peubah yang diamati pada percobaan inkubasi meliputi: ph H 2 O (1:5) yaitu 10 g tanah dalam 50 ml aquades, N total (metode Kjeldahl), P-tersedia (metode Bray I), basa-basa dapat ditukar (Ca, Mg, Na, K) metode NH 4 OAc 1 N ph 7, Si tersedia metode ekstraksi natrium asetat 1 N ph 4, unsur-unsur mikro seperti Fe, Mn, Cu, Zn tersedia metode ekstraksi DTPA (Dietilen Triamine Penta Acetic Acid) ph 7.3, logam-logam berat (Pb, Hg, Cd, Cr) tersedia metode ekstraksi HCl 0.05 N. Pada percobaan rumah kaca terdiri atas variabel vegetatif yang diamati meliputi: tinggi tanaman dan jumlah anakan (3-11 MST). Pengukuran tinggi tanaman dilakukan dengan mengukur tinggi tanaman mulai dari permukaan tanah sampai dengan ujung daun tertinggi setelah diluruskan. Variabel generatif meliputi: jumlah anakan produktif, produksi gabah (BGKP, BGKG, BKGB). Analisis jaringan tanaman yang dilakukan yaitu penetapan kadar SiO 2 dalam jerami dan kadar Pb, Hg, Cd total dalam beras metode ekstraksi HNO 3 dan HClO 4 (destruksi basah). 3.6 Analisis Data Data-data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan menggunakan analisis ragam (ANOVA) p 0.05, lalu diuji lanjutan bagi perlakuan yang sangat nyata dengan menggunakan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) α = 5%.