BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian

II. BAHAN DAN METODE. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

Tabel Lampiran 1. Komposisi Kimia Blast Furnace Slag dan Electric Furnace Slag

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Awal Tanah Gambut

BAHAN DAN METODE Waktu dan Lokasi Penelitian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE Metode Percobaan

III. BAHAN DAN METODE

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Electric Furnace Slag, Silica Gel dan Unsur Mikro terhadap Sifat Kimia Tanah

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan dengan percobaan rumah kaca pada bulan

III. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Lokasi Pengambilan Sampel, Tempat, dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Alat dan Bahan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Terpadu

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode

BAB III METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian,Perlakuan dan Analisis Data

BAHAN DAN METODE. Penapisan ketahanan 300 galur padi secara hidroponik 750 ppm Fe. Galur terpilih. Galur terpilih

BAHAN DAN METODE. Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat ± 25 meter diatas permukaan

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas

MATERI DAN METODE. Prosedur Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Ilmu Tanah, Laboratorium Ilmu Tanah dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

Penelitian ini dilaksanakan pada Juni sampai Oktober 2014 di Rumah Kaca. Lapangan Terpadu dan Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH TERAK BAJA TERHADAP SIFAT KIMIA TANAH SERTA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN PADI (Oryza Sativa) PADA TANAH GAMBUT DALAM DARI KUMPEH, JAMBI

METODE PENELITIAN. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Kulon Progo provinsi DIY. Sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

III. BAHAN DAN METODE. Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada bulan Maret hingga Juli

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat

III. METODE PENELITIAN A.

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah terapan.

III. METODE PENELITIAN. Pembuatan biochar dilakukan di Kebun Percobaan Taman Bogo Lampung Timur.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Tegalrejo, Taman Tirto,

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman

III. BAHAN DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada Januari April 2017 di Rumah Paranet

III. BAHAN DAN METODE

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

BAHAN DAN METODE. Bahan dan Alat

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan di Green House, Lahan Percobaan, Laboratorium

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Kabupaten Bantul, Daerah istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret Mei Sampel Salvinia

BAHAN DAN METODE. Bahan yang digunakan adalah benih padi Varietas Ciherang, Urea, SP-36,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan laboratorium Ilmu Tanah Fakultas

III. MATERI DAN METODE

Metode Penelitian Kerangka penelitian penelitian secara bagan disajikan dalam Gambar 4. Penelitian ini dipilah menjadi tiga tahapan kerja, yaitu:

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Percobaan

Gambar 1. Tata Letak Petak Percobaan

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. pertumbuhan tanaman cabai merah telah dilakukan di kebun percobaan Fakultas. B.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium Proteksi Tanaman dan di Green

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Rumah Kasa, Laboratorium Kesuburan dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR TANGGAL I. METODE PENGUJIAN EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metoda

III. BAHAN DAN METODE

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitan Bahan dan Alat

PENGARUH RESIDU ELECTRIC FURNACE SLAG

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Terak Baja terhadap Sifat Kimia Tanah

III. BAHAN DAN METODE. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada Maret--Agustus 2011 bertempat di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator

BAB 111 BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Bahan Alat Rancangan Percobaan Yijk ijk

I. METODE PENGUJIAN EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK

Transkripsi:

12 III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui percobaan rumah kaca. Tanah gambut berasal dari Desa Arang-Arang, Kecamatan Kumpeh, Jambi, diambil pada bulan November 2009. Percobaan rumah kaca dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan, Institut Pertanian Bogor, sedangkan analisis tanah dan tanaman dilakukan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Percobaan rumah kaca berlangsung selama bulan Maret hingga Agustus 2010. 3.2. Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : Tanah gambut dalam yang berasal dari Kumpeh, Jambi. Contoh tanah (bulk sample) diambil dari kedalaman 0-20 cm. Sebagai sumber silikat digunakan terak baja berukuran kurang dari 2 mm, yang berasal dari PT Krakatau Steel, Cilegon. Pupuk yang diberikan meliputi urea, SP-18, KCl, dan pupuk mikro (CuSO 4 dan ZnSO 4 ). Tanaman padi yang digunakan adalah varietas Ciherang. Analisis tanah dan tanaman menggunakan beberapa bahan kimia. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : ember (digunakan sebagai pot), plastik, meteran, penggaris, hand sprayer, timbangan, jaring perangkap burung, kain kassa, bambu, dan beberapa peralatan untuk analisis tanah dan tanaman di laboratorium yaitu labu kjeldhal/digestion, destilator dan labunya, spectrophotometer, flamephotometer, atomic absorption spectrophotometer (AAS), serta peralatan lainnya.

13 3.3. Metode Penelitian 3.3.1. Rancangan Penelitian Percobaan pot di rumah kaca merupakan percobaan faktor tunggal dengan 14 perlakuan dan 4 ulangan sehingga jumlah satuan percobaan sebanyak 56. Perlakuan yang diberikan tertera pada Tabel 3. Rancangan yang dipakai adalah rancangan acak lengkap (RAL). Adapun model matematika rancangan percobaan ini adalah sebagai berikut : Y ij = μ + Pi + Eij di mana : Yij = Nilai pengukuran/pengamatan pada perlakuan ke i dan ulangan ke j Pi = Pengaruh perlakuan ke-i Eij = Galat Analisis statistik dengan menggunakan ANOVA (program SPSS 16) dan apabila berpengaruh nyata selanjutnya dilakukan analisis lanjutan dengan menggunakan Duncan s Multiple Range Test (DMRT) atau uji wilayah Duncan pada taraf α = 5%. 3.3.2. Percobaan Rumah Kaca 1. Persiapan Inkubasi Penetapan kadar air tanah gambut didasarkan metode gravimetri. Pengeringan gambut dilakukan pada suhu 105 C selama 24 jam. Kadar air (KA) gambut dihitung sebagai berikut: Kadar Air ( KA ) = Bobot Tanah Awal Bobot Kering Oven x 100 % Bobot Kering Oven Setelah diketahui kadar air, maka dapat ditentukan berapa kg tanah yang harus dimasukkan ke dalam pot untuk diinkubasi bersama terak baja. Bobot kering mutlak (BKM) telah ditentukan sebesar 3 kg/pot, sehingga tanah yang harus ditimbang (BKU) dihitung sebagai berikut :

14 BKU = (KA x BKM) + BKM Berdasarkan perhitungan tersebut didapatkan bobot tanah per pot yaitu 11.78 kg (kadar air = 292.67%). Terak baja diberikan dengan dosis 0, 1, 2, 3, 4, dan 5% atau 0, 30, 60, 90, 120, dan 150 g/pot, lalu diaduk bersama tanah dan diinkubasi dalam rumah kaca selama 1 bulan. Tabel 3. Dosis Pupuk yang Diberikan per Pot Perlakuan Terak Baja Urea SP-18 KCl CuSO 4 ZnSO 4...(g/kg)... 1. Kontrol 0 0 0 0 0 0 2. Standar 0 1.5 1.5 0.75 0.05 0.05 3. NPK 1 (50% Standar) 0 0.75 0.75 0.38 0 0 4. NPK 1 + 1% Slag 10 0.75 0.75 0.38 0 0 5. NPK 1 + 2% Slag 20 0.75 0.75 0.38 0 0 6. NPK 1 + 3% Slag 30 0.75 0.75 0.38 0 0 7. NPK 1 + 4% Slag 40 0.75 0.75 0.38 0 0 8. NPK 1 + 5% Slag 50 0.75 0.75 0.38 0 0 9. NPK 2 (75% Standar) 0 1.13 1.13 0.56 0 0 10. NPK 2 + 1% Slag 10 1.13 1.13 0.56 0 0 11. NPK 2 + 2% Slag 20 1.13 1.13 0.56 0 0 12. NPK 2 + 3% Slag 30 1.13 1.13 0.56 0 0 13. NPK 2 + 4% Slag 40 1.13 1.13 0.56 0 0 14. NPK 2 + 5% Slag 50 1.13 1.13 0.56 0 0 2. Penanaman dan Pemeliharaan Penanaman dengan menggunakan bibit yang telah berumur 21 hari. Setiap pot ditanami sebanyak 2 batang bibit padi. Pupuk yang diberikan berupa urea, SP-18, KCl dan pupuk mikro (CuSO 4 dan ZnSO 4 ). Pupuk SP-18 diberikan seluruhnya saat tanam, urea diberikan tiga kali dengan rincian 1/3 bagian saat tanam, 1/3 bagian pada saat tanaman berumur 21 hari setelah tanam, 1/3 bagian pada saat tanaman berumur 35 hari setelah tanam, dan KCl diberikan dua kali dengan dosis masing-masing ½

15 bagian pada saat tanam dan ½ bagian pada saat tanaman berumur 35 hari setelah tanam. Dalam percobaan ini tidak dilakukan penyemprotan pestisida, karena gejala penyakit pada tanaman tidak diamati. Tinggi air genangan disesuaikan dengan kondisi di lapang, sehingga setiap 2-3 hari sekali pot disiram hingga tinggi air genangan mencapai 2.5-5 cm dari permukaan tanah. Setelah malai mulai tumbuh, jaring perangkap burung dipasang untuk menghindari serangan burung pada rumah kaca sehingga malai tidak dimakan oleh burung. 3. Pengamatan Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah variabel pertumbuhan vegetatif dan produksi. Variabel pertumbuhan tanaman yang diamati terdiri dari : tinggi tanaman, jumlah anakan maksimum, dan anakan produktif. Pengukuran tinggi tanaman dilakukan dengan mengukur tinggi tanaman mulai dari permukaan tanah sampai dengan ujung daun tertinggi setelah diluruskan. Variabel produksi tanaman yang diukur terdiri dari bobot gabah kering panen (BGKP), bobot gabah kering giling (BGKG), bobot kering gabah bernas (BKGB), dan persentase gabah hampa (GH). 4. Pemanenan Panen dilakukan pada saat tanaman berumur 15 dan 16 minggu. Pemanenan tidak dilakukan secara serempak, karena pemasakan malai tiap perlakuan berbeda. Sebagian tanaman yang dipanen pada minggu ke-15 adalah perlakuan terak baja, karena lebih cepat matang. Pada saat pemanenan, pematangan yang tidak merata juga terjadi dalam satu pot, sehingga harus dilakukan panen dua kali. Gabah yang telah dipanen dipisahkan dari malai yang kemudian ditimbang sebagai bobot gabah kering panen. Selanjutnya gabah dijemur selama sehari, dan ditimbang untuk bobot gabah kering giling. Setelah itu, dilakukan pemisahan antara gabah bernas dan gabah hampa dan ditimbang masing-masing bobotnya. Biomassa tanaman yang berupa akar, daun, dan batang dicuci hingga bersih untuk dilakukan analisis tanaman. Setelah panen, contoh tanah yang terdapat dalam pot diambil untuk dilakukan analisis tanah. Pengambilan contoh tanah menggunakan pipa paralon kecil, diambil

16 kurang lebih dua titik yang terletak berjauhan. Kemudian contoh tanah tersebut dikering udara selama 3 hari untuk ditetapkan kadar airnya. Analisis tanah yang dilakukan antara lain analisis ph H 2 O, basa-basa Ca-dd, Mg-dd, Na-dd dan K-dd dengan pengekstrak NH 4 OAc, unsur mikro Fe, Mn, Cu, dan Zn tersedia, dan kandungan logam berat beracun timbal (Pb), kadmium (Cd), timah (Sn), Arsen (As), dan merkuri (Hg) tersedia. Analisis yang dilakukan pada biomassa tanaman berupa jerami meliputi : penetapan kadar hara N, P, K, Ca dan Mg total, unsur mikro Cu dan Zn total, dan kandungan logam berat beracun Pb, Cd, Sn, As, dan Hg total pada gabah. 3.4. Metode Penilaian Efisiensi Pupuk dan Persentase Hasil Produksi Metode perhitungan efisiensi pupuk digunakan untuk menilai sampai sejauh mana tanaman dapat memanfaatkan unsur hara yang telah diserap untuk berproduksi lebih tinggi tanpa menambah hara yang diperlukan, dimana formulanya sebagai berikut. Efisiensi Pupuk (%) = Serapan Hara Perlakuan Serapan Hara Kontrol x 100% Dosis Pupuk yang Diberikan Produksi relatif menunjukkan perbandingan persentase hasil produksi tanaman padi antara standar dengan kontrol dan semua perlakuan. Penilaian produksi relatif adalah sebagai berikut. Produksi Relatif (%) = Produksi Perlakuan x 100% Produksi Standar 3.5. Metode Analisis Logam Berat Tanah dan Tanaman 3.5.1. Analisis Logam Berat Pb, Cd, As, Hg, dan Sn tersedia pada Tanah Alat dan Bahan : 1. Contoh Tanah 2. Timbangan 3. Botol film

17 4. Mesin pengocok 5. Kertas saring 6. Corong 7. HCl 0,05 N 8. Tabung kocok Cara Kerja : Contoh tanah kering udara ditimbang sebanyak 5 g dan dimasukkan ke dalam tabung kocok. Kemudian ditambahkan 20 ml HCl 0,05 N, dan dikocok selama 30 menit dengan menggunakan mesin pengocok. Selanjutnya, larutan tanah tersebut disaring dan ditampung ke dalam botol film. Pengukuran : Hasil ekstrak jernih diukur dengan AAS menggunakan deret standar masing-masing logam berat sebagai pembanding. Perhitungan : Kadar logam berat (ppm) = ppm kurva x ( ml ekstrak )/( 1.000 ml ) x 1000 g ( g contoh ) -1 x fk Keterangan : ppm kurva = kadar contoh yang didapat dari kurva hubungan antara kadar deret standar dengan pembacaannya setelah di koreksi blangko 1000 = faktor konversi ke ppm fk = faktor koreksi kadar air 3.5.2. Analisis Logam Berat Pb, Cd, As, Hg, dan Sn total pada Tanaman Alat dan Bahan : 1. Gabah 2. Asam Nitrat 3. Larutan Perklorat HClO4

18 4. Blok digestion 5. Tabung digestion 6. Botol film 7. Aquades 8. Corong 9. Labu ukur 50 ml Cara Kerja : Contoh gabah yang telah dikupas dan ditumbuk halus menjadi tepung, ditimbang sebanyak 0,5 g, kemudian dimasukkan ke dalam tabung digestión. Selanjutnya, ditambahkan campuran asam nitrat dan perklorat dengan perbandingan 2 : 1 sebanyak 5 ml, lalu didiamkan semalam. Destruksi dilakukan selama 1½ jam pada suhu 150 C, kemudian ditambahkan HCl 6 N 1 ml. Larutan pada tabung digestión dipanaskan kembali selama ½ jam, dan suhu dinaikkan menjadi 230 o C. Setelah itu, tabung diangkat dan ditunggu hingga panas berkurang, kemudian ditampung ke dalam labu ukur 50 ml, dan ditambahkan aquades sampai dengan tanda tera. Pengukuran : Hasil ekstrak jernih diukur dengan AAS menggunakan deret standar masing-masing logam berat sebagai pembanding. Perhitungan : Kadar logam berat (ppm) = ppm kurva x ( ml ekstrak )/( 1.000 ml ) x 1000 g( g contoh ) -1 x fk Keterangan : ppm kurva = kadar contoh yang didapat dari kurva hubungan antara kadar deret standar dengan pembacaannya setelah di koreksi blangko 1000 = faktor konversi ke ppm fk = faktor koreksi kadar air