PERBEDAAN PEMBERIAN PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PHBS PADA IBU RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKALONGAN SELATAN

dokumen-dokumen yang mirip
PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELURAHAN MOODU KECAMATAN KOTA TIMUR KOTA GORONTALO

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT DI KELURAHAN SETIAJAYA KECAMATAN CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kebijakan Indonesia sehat 2010 ( Dinkes Makassar, 2006 )

BAB I PENDAHULUAN. Dara Sopyan, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO. Dwi Helynarti Syurandari*)

BAB I PENDAHULUAN. Diare adalah sebagai perubahan konsistensi feses dan perubahan frekuensi

BAB 1 : PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan

BAB 1 PENDAHULUAN. produktivitas kerja guna meningkatkan kesejahteraan keluarga. Orang bijak

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang setinggi-tingginya. Dengan kata lain bahwa setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. dipelihara dan ditingkatkan. Hendrik L. Bloom dalam Notoadmojo (2007)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku sehat. Program PHBS telah dilaksanakan sejak tahun 1996 oleh

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan perhatian khusus dan perlu penanganan sejak dini. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang diupayakan pencapaiannya oleh pemerintah. Upaya ini sebagai langkah

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan bangsa. Untuk itu, pembangunan kesehatan di arahkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Atikah Sapta Maritsa, 2013

BAB 1 : PENDAHULUAN. sendiri. Karena masalah perubahan perilaku sangat terkait dengan promosi

BAB I PENDAHULUAN. Bersamaan dengan masuknya milenium baru, Departemen Kesehatan. telah mencanangkan Gerakan Pembangunan Berwawasan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Indikator untuk menilai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di

BAB I PENDAHULUAN. Derajat Kesehatan dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain lingkungan,

secara sosial dan ekonomis (Notoatmodjo, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia,

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus di

Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKes Medika Cikarang

Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKes Medika Cikarang 2015 Vol. 5, No. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan menjaga tingkat kesehatan, aktifitas masyarakat tidak terganggu dan dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Promosi Kesehatan

Rizka Artanti. Kata Kunci : Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KELUARGA UNTUK MELAKUKAN PROGRAM PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI DESA MANGUNHARJO JATIPURNO WONOGIRI

PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS SUMEDANG SELATAN Jln. Pangeran Kornel No. 48 Telp Sumedang 45313

HUBUNGAN MOTIVASI IBU BALITA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) Ati ul Impartina Program Studi D III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Anak usia sekolah merupakan kelompok masyarakat yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hak asasi manusia yang harus dihargai danhak setiap individu agar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur, salah satu agenda riset nasional bidang

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PAHANDUT PALANGKA RAYA

Yulisetyaningrum ABSTRAK

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PROFIL KB IUD PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONOROJO PACITAN

BAB I PENDAHULUAN. (socially and economically productive life). Status kesehatan berkualitas

BAB 1 PENDAHULUAN. Perilaku adalah suatu tindakan atau perbuatan yang bisa kita amati bahkan

BAB I PENDAHULUAN. Berwawasan Kesehatan, yang dilandasi paradigma sehat. Paradigma sehat adalah

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) merupakan masalah kesehatan

KERANGKA ACUAN PROGRAM PROMKES DINAS KESEHATAN KOTA SURAKARTA UPTD PUSKESMAS PUCANGSAWIT

Jln. Arjuna Utara Tol Tomang Kebun Jeruk, Jakarta

Oleh : Yuyun Wahyu Indah Indriyani ABSTRAK

PENYULUHAN DAN PRAKTIK PHBS (PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT) DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT DESA PEDULI SEHAT

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

KERANGKA ACUAN PROGRAM PROMKES PUSKESMAS KARANG MULYA KECAMATAN PANGKALAN BANTENG

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DARUL AMAN

PENGARUH PENYULUHAN LINGKUNGAN SEHAT TERHADAP PERUBAHAN POLA HIDUP DAN KONDISI LINGKUNGAN RUMAH DI DESA SAMBIGEDE RT. 18 RW.

Vol. 12 Nomor 1 Januari 2017 Jurnal Medika Respati ISSN :

HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI DENGAN PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT TATANAN RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Sebelah Timur berbatasan dengan desa Maleo. b. Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Popayato

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PHBS DI RUMAH TANGGA DENGAN PERILAKU MEROKOK DALAM RUMAH KEPALA RUMAH TANGGA DI DUSUN KARANGNONGKO YOGYAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN SIKAP KEPALA KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI RT 3 RW 07 KELURAHAN PAKUNCEN WIROBRAJAN YOGYAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN MP ASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP ASI DI PUSKESMAS SAMIGALUH I

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

ABSTRAK. Kata Kunci : Tingkat pengetahuan, Dukungan keluarga Personal hygiene

LAPORAN KOMUDA BLOK 19 SURVEI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DAN PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

BAB I PENDAHULUAN. 131/Menkes/SK/II/2004 dan salah satu Subsistem dari SKN adalah Subsistem

BAB 6 HASIL PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. sehat 2010 (Mubarak dan Chayatin, 2007).

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun lokasi dan waktu penelitian ini yakni sebagai berikut :

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PHBS DENGAN PELAKSANAAN PHBS DALAM KELUARGA DI KELURAHAN DWIKORA KECAMATAN MEDAN HELVETIA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk berperilaku hidup

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TATANAN RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERILAKU IBU DALAM MENGASUH BALITA DENGAN KEJADIAN DIARE

Dewi Puspitaningrum 1), Siti Istiana 2)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. masa depan yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, mampu

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan hak asasi manusia yang harus dihargai. Sehat juga investasi untuk

Profil Sanitasi Wilayah

HUBUNGAN PHBS TATANAN RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN ISPA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TEMON II KULON PROGO TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sehat merupakan hak setiap individu agar dapat melakukan segala

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KELUARGA SADAR GIZI DI DESA SILEBO-LEBO KECAMATAN KUTALIMBARU KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anak usia sekolah di Indonesia ± 83 juta orang (

LAPORAN PENELITIAN EFEKTIVITAS PROGRAM PERILAKU BERSIH DAN SEHAT PADA ANAK PANTI ASUHAN TAT TWAM ASI

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu negara, karena merupakan generasi penerus bangsa

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

PENATALAKSANAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA SISWA SISWI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 CILEULEUS TASIKMALAYA

Oleh : Rita Nurhayati, Ruri Yuni Astari, M.Keb SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YPIB MAJALENGKA ABSTRAK

Sari Rahma Fitri* Kata kunci: Pengetahuan tentang PHBS. Keywords: Knowledge of PHBS

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Lilis Suryani 1), Carudin 2) Program Studi D III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Singaperbangsa Karawang emal:

BAB I PENDAHULUAN yaitu dimana bangsa Indonesia hidup dalam lingkungan sehat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA SISWA SD NEGERI 157 KOTA PALEMBANG TAHUN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus diperhatikan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa variabel. Dengan teknik korelasi dapat diketahui hubungan variasi

PIDATO MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL (HKN) KE NOVEMBER 2010

DEWI SUSANTI ( S)

Transkripsi:

1 PERBEDAAN PEMBERIAN PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PHBS PADA IBU RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKALONGAN SELATAN Sudaryanta 1, Swasti Artanti 2, Ni matul Ulya 3 Email : swasti.artanti@gmail.com Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan Jl. Sriwijaya No. 7 Kota Pekalongan. Telp 085102998866 ABSTRAK Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan cerminan pola hidup keluarga yang senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga. Mengingat pentingnya PHBS pada tatanan rumah tangga, perlu perhatian dengan cara memberikan pada Ibu Rumah Tangga. Ibu mempunyai peran yang sangat besar dalam memberi teladan, pendidikan di suatu keluarga untuk menanamkan PHBS. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan Pengetahuan dan Sikap Ibu Rumah Tangga sebelum dan setelah diberi Penyuluhan Kesehatan tentang PHBS di Wilayah Kerja Puskesmas Pekalongan Selatan Kota Pekalongan. Jenis penelitian menggunakan Metode Pra Eksperimen. Pengumpulan data dengan kuesioner kepada ibu rumah tangga yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Pekalongan Selatan Kota Pekalongan, data diolah dan dianalisa menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil penelitian diperoleh pengetahuan sebelum dilakukan penyuluhan kesehatan dengan presentase tertinggi adalah 44 responden (46.8%) berpengetahuan cukup, sedangkan tingkat pengetahuan setelah dilakukan penyuluhan kesehatan 75 responden (79.8%) berpengetahuan baik. Dari uji statistik Wilcoxon Signed Ranks Test didapatkan niali ρ value 0.000 < 0.050 artinya bahwa adanya perbedaan pengetahuan dan sikap ibu rumah tangga sebelum dan setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Kata Kunci : Penyuluhan kesehatan, pengetahuan dan sikap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 1. Pendahuluan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan esensi dan hak asasi manusia untuk tetap mempertahankan kelangsungan hidupnya. Hal ini selaras dengan yang tercakup dalam konstitusi Organisasi Kesehatan Dunia tahun 1948 di sepakati antara lain bahwa di perolehnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya adalah hak yang fundamental bagi setiap orang tanpa membedakan ras, agama, politik yang di anut dan tingkat sosial ekonominya. Derajat kesehatan yang tinggi tersebut dapat di peroleh apabila setiap orang memiliki perilaku yang memperhatikan kesehatan. 1 Aspek perilaku merupakan hal yang paling penting agar terwujud status kesehatan masyarakat yang semakin meningkat. Agar terwujud kesehatan masyarakat yang meningkat, maka seluruh anggota masyarakat, baik secara individu/ pribadi, anggota keluarga, anggota dari lingkungan sekolah, lingkungan kerja, dan sebagainya harus hidup dalam lingkungan yang sehat, berperilaku hidup sehat, serta mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggitingginya. Untuk mewujudkan peningkatan kesehatan masyarakat tersebut, maka pemerintah membuat suatu program yang di namakan Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). 1 Sasaran PHBS tidak hanya terbatas tentang higiene, namun harus lebih komprehensif dan luas, mencakup perubahan lingkungan fisik, lingkungan biologi dan lingkungan sosial budaya masyarakat sehingga tercipta lingkungan yang berwawasan kesehatan dan perubahan perilaku hidup bersih dan sehat. Lingkungan fisik seperti sanitasi dan higiene perorangan, keluarga dan masyarakat, tersedianya air bersih, 1

2 lingkungan perumahan, fasilitas mandi, cuci dan kakus (MCK) dan pembuangan sampah serta limbah. Lingkungan biologi adalah flora dan fauna. Lingkungan sosialbudaya seperti pengetahuan, sikap perilaku dan budaya setempat yang berhubungan dengan PHBS. 1 Kebijakan Indonesia Sehat 2010 menetapkan tiga pilar utama yaitu lingkungan sehat, perilaku sehat dan pelayanan kesehatan bermutu adil dan merata.kebijakan Nasional Promosi Kesehatan untuk mendukung upaya peningkatan perilaku sehat ditetapkan dalam Visi Nasional Promosi Kesehatan sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI.No. 1193/MENKES /SK/X/2004 yaitu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 2010. 2 Kondisi sehat dapat di capai dengan mengubah perilaku dari tidak sehat menjadi perilaku sehat dan menciptakan lingkungan sehat di rumah tangga. Rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat dapat terwujud apabila ada keinginan, kemauan dan kemampuan para pengambil keputusan dan lintas sektor terikat agar PHBS menjadi program prioritas dan menjadi salah satu agenda pembangunan di Kabupaten atau Kota, serta di dukung oleh masyarakat. 3 PHBS merupakan cerminan pola hidup keluarga yang senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga.semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. Mencegah lebih baik dari pada mengobati, prinsip kesehatan inilah yang menjadi dasar dari pelaksanaa PHBS. 3 Keluarga merupakan unit terkecil dari suatu bangsa. Di dalam keluarga terjadi interaksi dan komunikasi antara anggota keluarga yang menjadi awal penting dari suatu proses pendidikan. Ditanamkannya PHBS sejak dini dalam keluarga dapat menciptakan keluarga yang sehat. Keluarga yang sehat akan membentuk masyarakat, desa dan kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi dan bangsa yang sehat. Bangsa yang sehat memiliki derajat kesehatan yang tinggi, sehingga meningkatkan produktivitas bangsa tersebut. 4 Ibu mempunyai peran yang sangat besar dalam memberi contoh, teladan, pendidikan di suatu keluarga dari pada ayah. Ibu juga lebih mendominasi dalam hal pengaturan menu makanan dan menjaga kebersihan rumah, termasuk di dalam memberikan pendidikan kesehatan di keluarga, seperti menanamkan PHBS. 5 Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Pekalongan tahun 2013, diketahui cakupan PHBS pada tatanan rumah tangga kota pekalongan, antara lain : pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan 95,13%, bayi diberi ASI Eksklusif 60,40%, menimbang balita setiap bulan 88,64%, menggunakan air bersih 98,32%, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun 95,16%, menggunakan jamban sehat 94,03%, memberantas jentik nyamuk di rumah sekali seminggu 98,32%, makan buah dan sayur setiap hari 96,01%, melakukan aktivitas fisik setiap hari 75,90%, tidak merokok di rumah 41,25%. 6 Kota Pekalongan terdiri dari 14 Puskesmas, cakupan PHBS di wilayah kerja Puskesmas Pekalongan Selatan merupakan salah satu yang terendah di Kota Pekalongan (urutan pertama dari 14 puskesmas di Kota Pekalongan). Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Pekalongan (2013) diketahui cakupan PHBS di Kelurahan Pekalongan Selatan antara lain : pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan 97,7%, bayi diberi ASI Eksklusif 59,1%, menimbang balita setiap bulan 95,5%, menggunakan air bersih 98,6%, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun 70,6%, menggunakan jamban sehat 96,4%, memberantas jentik nyamuk di rumah sekali seminggu 98,6%, makan buah dan sayur setiap hari 92,4%, melakukan aktivitas fisik setiap hari 64,4%, tidak merokok di rumah 28,8%. 6 Wilayah kerja Puskesmas Pekalongan Selatan terdiri dari 6 Kelurahan yang terdiri atas Kelurahan Kuripan Kidul, Kuripan Lor, Yosorejo, Duwet, Soko dan Kertoharjo. Salah satu kelurahan yang mempunyai cakupan rumah tangga ber- PHBS terendah di wilayah kerja Puskesmas Pekalongan Selatan adalah kelurahan Duwet (urutan 1 dari 6 kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Pekalongan Selatan) dengan indikator antara lain : pertolongan persalinan oleh tenaga

3 kesehatan 97%, bayi diberi ASI Eksklusif 46%, menimbang balita setiap bulan 97%, menggunakan air bersih 97%, mencuci tangan dengan air bersihdansabun 60%, menggunakan jamban sehat 83%, memberantas jentik nyamuk di rumah sekali seminggu 97%, makan buah dan sayur setiap hari 91%, melakukan aktivitas fisik setiap hari 77%, tidak merokok di rumah 34%. 7 Hasil studi pendahuluan yang dilakukan melalui wawancara tidak terstruktur secara acak, pada 10 orangibu Rumah Tangga di wilayah kerja Puskesmas Pekalongan Selatan mengatakan bahwa seluruh responden tidak mengetahui tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, tetapi dari 6 Ibu Rumah Tangga sudah menerapkan sebagian sikap tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat meliputi pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, bayi di beri ASI Eksklusif, menimbang balita setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat. PHBS dalam rumah tangga perlu dibiasakan, karena rumah tangga merupakan suatu bagian masyarakat terkecil di mana perubahan perilaku dapat membawa dampak besar dalam kehidupan dan tingkat kesehatan anggota keluarga di dalamnya. Rumah tangga sehat juga merupakan suatu aset dan modal utama pembangunan di masa depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. 3 Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk menyusun karya tulis ilmiah berjudul Perbedaan pemberian penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap PHBS pada Ibu Rumah Tangga di Wilayah Kerja Puskesmas Pekalongan Selatan Kota Pekalongan. 2. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Pra Eksperimen. Cara pendekatannya menggunakan tehnik one group pre test and post test. 8 Hipotesis penelitian ini adalah Ha : Ada perbedaan tingkat pengetahuan dan sikap ibu rumah tangga terhadap PHBS sebelum dan sesudah diberi penyuluhan kesehatan. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh ibu rumah tangga di Kelurahan Duwet Kota Pekalongan yang terdaftar pada bulan Januari 2014 sejumlah 938. Terhadap data yang terkumpul selanjutnya akan dilakukan analisis data menggunakan pengujian uji statistik Wilcoxon Signed Ranks Test dengan menggunakan SPSS versi 16. 9 3. Hasil dan Pembahasan A. Analisa Univariat 1) Tingkat pengetahuan Hasil penelitian, berdasarkan tingkat pengetahuan responden ditampilkan pada tabel berikut ini : Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi berdasarkan tingkat pengetahuan ibu rumah tangga sebelum diberikan Pengetahuan Kurang Cukup Baik Sebelum 25 26.6 44 46.8 25 26.6 Sebagian besar responden mempunyai tingkat pengetahuan cukup sebelum diberi penyuluhan kesehatan tentang PHBS yaitu sebanyak 44 orang (46.8%). Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan tingkat pengetahuan Ibu rumah tangga setelah diberikan Penyuluhan Pengetahuan Sesudah Kurang Cukup Baik 4 15 75 4.3 16.0 79.8

4 Sebagian besar responden mempunyai tingkat pengetahuan cukup setelah diberi yaitu sebanyak 75 orang (79.8%). a. Sikap Hasil penelitian tentang sikap responden dijabarkan pada tabel berikut ini : Tabel 4.6 Analisa Sikap ibu rumah tangga sebelum diberikan penyuluhan Analisa Sebelum Mean 39.78 Median 39.50 SD 3.66 Min 31.00 Max 0 Tabel 4.7 Analisa Sikap ibu rumah tangga setelah diberikan penyuluhan Analisa Setelah Mean 42.62 Median 42.50 SD 3.13 Min 36.00 Max 0 Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi berdasarkan sikap ibu rumah tangga sebelum diberikan penyuluhan Sikap Sebelum Negatif Positif Berdasarkan tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa distribusi frekuensi baik sikap negatif maupun sikap positif ibu rumah tangga sebelum diberikan sebanyak orang (%). Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi berdasarkan sikap ibu rumah tangga setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang PHBS Sikap Sesudah Negatif Positif Berdasarkan tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa distribusi frekuensi baik sikap negatif maupun sikap positif ibu rumah tangga setelah diberikan sebanyak orang (%). Berdasarkan hasil analisa bivariat dengan uji Wilcoxon signed ranks test terhadap pengetahuan dan sikap PHBS pada ibu rumah tangga diperoleh nilai p value 0,000 lebih kecil dari (α = 0,05), hal ini menunjukkan Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti ada perbedaan pemberian penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap PHBS pada ibu rumah tangga. Hal ini dapat pula diartikan bahwa sikap ibu rumah tangga dipengaruhi oleh pengetahuan ibu rumah tangga, dapat pula dipengaruhi oleh faktor lain seperti pengalaman dan pengaruh dari orang lain. 10 Tingkat pengetahuan akan menimbulkan kesadaran dan akhirnya menyebabkan orang berperilaku sesuai dengan tingkat pengetahuan yang dimiliknya. Keterbatasan tingkat pengetahuan akan menyulitkan seseorang memahami pentingnya kemajuan informasi mengenai kesehatan dan perubahan sikap serta perilaku seseorang atau ke arah yang menguntungkan. 5 Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa teori tersebut sesuai dengan hasil penelitian yaitu ada perbedaan pemberian penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap PHBS pada ibu rumah tangga. Ini menunjukkan bahwa sikap responden di pengaruhi oleh pengetahuan yang dimiliki dan didapatkan dari pengalaman.

5 Ibu rumah tangga yang mempunyai tingkat pengetahuan yang baik dan cukup tentang PHBS akan menghasilkan suatu sikap yang positif dan negatif tentang PHBS. 4. Simpulan a. Sebelum diberikan penyuluhan kesehatantentang PHBS diperoleh 46.8% responden mempunyai pengetahuan yang cukup, 26.6% responden mempunya ipengetahuan yang kurang, dan 26.6% responden mempunyai pengetahuan yang baik. b. Setelah diberikan penyuluhan diperoleh 79.8% responden mempunyai pengetahuan yang baik, 16.0% responden mempunyai pengetahuan yang cukup dan 4.3% responden mempunyai pengetahuan yang kurang. c. Sebelum diberikan penyuluhan kesehatan diperoleh % responden mempunyai sikap negative dan % responden mempunyai sikap positif. d. Setelah diberikan penyuluhan kesehatan diperoleh % responden mempunyai sikap negative dan % responden mempunyai sikap positif. e. Tingkat pengetahuan ibu rumah tangga setelah diberikan penyuluhan mengalami peningkatan, yaitu: pengetahuan baik dari 25 responden (26.6%) meningkat menjadi 75 responden (79.8%), sedangkan untuk perbedaan tingkat pengetahuan ibu rumah tangga pada penelitian ini yaitu pada pengetahuan cukup dari 44 responden (46.8%) menurun menjadi 15 responden (16.0%), dan untuk perbedaan tingkat pengetahuan ibu rumah tangga pada penelitian ini yaitu untuk pengetahuan kurang dari 25 responden (26.6%) menurun menjadi 4 responden (4.3%). f. Setelah diberi penyuluhan kesehatan tentang PHBS menunjukkan adanya peningkatan sikap positif yang lebih tinggi dibandingkan dengan sikap negative karena adanya peningkatan mean dari 39.78 menjadi 42.62 dan adanya peningkatan median dari 39.50 menjadi 42.50. 5. Daftar Pustaka [1] Maryunani, Anik. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Jakarta: CV. Trans info Media; 2013. [2] Adiwiryono, RM. Pesan Kesehatan : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Anak Usia Dini dalam Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Prof. Hamka; 2010 [3] Proverawati dan Rahmawati. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Yogyakarta: Nuha Medika; 2012. [4] Departemen Kesehatan RI 2010. Keluarga sehat investasi bangsa. :http://www.depkes.go.id/index.php/ berita/press-release/1309-keluargasehat-investasi-bangsa.html [5] Notoatmodjo, Soekidjo. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2003. [6] Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013. Pekalongan; 2013 [7] Profil Puskesmas Pekalongan Selatan Kota Pekalongan Tahun 2013. Pekalongan; 2013 [8] Nursalam. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika; 2008. [9] Sugiyono. Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta; 2010. [10] Azwar. S. Sikap dan Perilaku dalam Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. 2nd ed. Yogyakarta. Pustaka Belajar; 2011