BAB I PENDAHULUAN. Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya,Bandung, 2003, hlm 3-4 2

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Jogjakarta, 2013, hlm Daryanto, Inovasi Pembelajaran Efektif, Cv Yrama Widya, Bandung, 2013, hlm. 168.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Umbara, Bandung, 2003, hlm Ahmad Juntika Nurihsan dan Akur Sudiarto, Manajemen Bimbingan dan Konseling di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hlm. 4. 2

BAB I PENDAHULUAN. 1995, hlm Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, Ar-Ruz Media, Yogyakarta, 2014, hlm. 15.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa, karena salah satu faktor penting dalam kemajuan suatu bangsa itu terletak

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat merubah pola pikir yang akan berpengaruh pada

BAB 1 PENDAHULUAN. namun tergantung dari profesi dan kesenangan masing-masing individu

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. mendidik murid-muridnya. Dengan kasih sayang pula ulama dan pemimpin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu sektor penentu keberhasilan untuk

BAB I PENDAHULUAN. penigkatan kualitas sumber daya manusia. Sebab tanpa pendidikan manusia

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Apalagi di zaman modern sekarang semakin banyak masalah- masalah

BAB I PENDAHULUAN. seyogyanya lebih memperhatikan komponen-komponen pengajaran seperti. sarana dan prasarana pengajaran serta evaluasi pengajaran.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2002, hlm. 4 2

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kecakapannya dalam memilih dan menggunakan model

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan proses belajar mengajar. 1. kegiatan belajar mengajar dipengaruhi oleh guru.

Arifin, Imron, Penelitian Kualitatif Dalam Ilmu-Ilmu Sosial dan Keagamaan, Malang : Kalimasada Press, 1994.

BAB I PENDAHULUAN. pertanggungjawaban terhadap perbuatan yang dilakukan, yaitu mendidik dan

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2005 tentang guru dan dosen serta UU RI No 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS, (Bandung: Citra Umbara, 2006), hlm.

BAB I PENDAHULUAN. UNNES PRESS, Semarang, 2005, hlm. 1 3 Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, Ar-Ruzz Media,

BAB 1 PENDAHULUAN. PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2013, hlm.1. 2 Tatang S, Ilmu Pendidikan, Pustaka Setia, Bandung, 2012, hlm.14.

BAB I PENDAHULUAN. yang ikut menentukan pertumbuhan ekonomi suatu negara. 1 Salah satu masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ibid., 4. Ibid., hlm. 23

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Tabel... Halaman Daftar Gambar...

Oleh : AMINUDIN NIM

BAB I PENDAHULUAN. juga sangat pesat. Belum lagi pada tahun 2010 kita dihadapkan pada pasar bebas

BAB I PENDAHULUAN. yang akan dihadapi peserta didik yang akan mendatang. 1

BAB I PENDAHULUAN. Hasil observasi awal pada tanggal 17 Februari 2016, Lampiran II, hlm. 191

BAB I PENDAHULUAN. tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan (seperti sekolah dan madrasah) yang. pengetahuan, kebiasaan sikap, dan sebagainya.

memberikan gairah dan motivasi kepada para siswa. Sesuai dengan Undang dengan visi misi pendidikan nasional dan reformasi pendidikan menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan kompotensi dalam belajar mengajar (KBM) agar peserta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PELAKSANAAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DI GUGUS MANGGA KECAMATAN JAYA BARU KOTA BANDA ACEH. Sri Risky Ramadani, Nurhaidah, Soedirman Z.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Madrasah Tsanawiyah Mazro atul Huda

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan di mulai dari kandungan, hingga dewasa yang didapatkan

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung berupaya mempengaruhi mengarahkan dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, Hlm E. Mulyasa, Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum 2013, Remaja Rosdakarya,

BAB I PENDAHULUAN. hlm Moh. Roqib, Ilmu Pendidikan Islam Pengembangan pendidikan Integratif di Sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. Nuansa Aulia. 2010), hlm Dadi Permadi, Daeng Arifin, The Smiling Teacher, (Bandung:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 2015, hlm Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 2001, hlm

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi sekolah erat hubungannya dengan masyarakat. dan didukung oleh lingkungan masyarakat. 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menyambung yang Terputus dan Menyatukan yang Tercerai), Alfabeta, Bandung, 2009, hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN. ketercapaian siswa dalam menguasai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan,

BAB I PENDAHULUAN. pemahaman yang mereka miliki dan mereka butuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. sekolah serta sarana dan prasarana sekolah. mencapai tujuan pembelajaran. Motivasi dalam kegiatan belajar memegang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia menjadi prioritas utama hampir di setiap lembaga pendidikan dalam

BAB I PENDAHULUAN. penambahan, pengurangan, penggantian dan pengembangan yang selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. informasi atau penjelasan yang berkaitan dengan pembelajaran, pada sistem

BAB I PENDAHULUAN. adalah guru. Guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah dan kelas merupakan tempat menghimpun siswa dan secara

ii

BAB I PENDAHULUAN. dalam pendidikan. Akibat pengaruh itu pendidikan semakin mengalami. telah menunjukkan perkembangan yang sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi kondisi yang ada di lingkungan sekitarnya. 1. Sedangkan menurut Muhammad Al-Mighwar self control (kontrol diri)

BAB I PENDAHULUAN. Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, Bandung, Pustaka Setiya, 2011, hlm. 71. Ibid, hlm

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bernilai universal, artinya meliputi seluruh dimensi ruang dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM...

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran yang telah disampaikan. Pada pembelajaran biasanya guru

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional, Bab I Pasal 1 ayat (1) dikemukakan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Faturrahman Dkk, Pengantar Pendidikan, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta, 2012, hlm 2

BAB I PENDAHULUAN. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, hlm. 34 2

BAB I PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1996, hlm Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, Cet. XII,

BAB I PENDAHULUAN. kreatif, mandiri dan profesional pada bidangnya masing-masing. 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. yang hasilnya berupa data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi, BPFE, Yogyakarta, 2005, hlm Mas ud Machfoedz dan Mahmud Machfoedz, Kewirausahaan, Metode, Manajemen dan

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. 1 Keberhasilan proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengkondisikan kelas atau mengelola kelas, agar pelaksanaan. pembelajaran dapat berjalan dengan efektif.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia diatur dalam undang-undang, termasuk pola pendidikan. Pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. Prawiradilaga, Dewi Salma dan Eveline Siregar, Mozaik Teknologi Pendidikan, Kencana, Jakarta, 2004, hlm. 196.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. guru menempati kedudukan yang sangat penting. Guru sebagai subjek pendidik. sangat menentukan keberhasilan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya dan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2006, hlm. 3.

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang berkepribadian baik dan mempunyai kecerdaan yang unggul

BAB I PENDAHULUAN. dan menciptakan suasana kondusif yang mendorong siswa untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan tetapi lebih dari itu adalah transfer prilaku.

BAB I PENDAHULUAN. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan(Dengan Pendekatan Baru), PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, hlm

BAB I PENDAHULUAN. atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung dalam lingkungan tertentu. Proses pendidikan terarah pada peningkatan penguasaan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, pengembangan sikap dan nilai-nilai dalam rangka pembentukan dan pengembangan diri peserta didik.1 Strategi pelaksanaan pendidikan dilakukan dalam bentuk kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/latihan. Bimbingan pada hakikatnya adalah pemberian bantuan, arahan, motivasi, nasihat dan penyuluhan agar siswa mampu mengatasi, memecahkan masalah, menanggulangi kesulitan sendiri.2 Pengajaran merupakan proses yang berfungsi membimbing para pelajar/siswa di dalam kehidupan, yakni membimbing mengembangkan diri sesuai dengan tugas perkembangan yang harus dijalankan oleh para siswa itu.3 Pemahaman akan pengertian dari pandangan akan banyak mempengaruhi peranan dan aktivitas siswa dalam belajar, sangat bergantung pula pada pemahaman guru mengajar. Mengajar bukan sekedar proses penyampaian ilmu pengetahuan, melainkan terjadinya interaksi manusiawi dengan berbagai aspeknya yang cukup kompleks. Perkembangan pandangan tentang belajar mengajar banyak mengalami perubahan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini terbukti dengan adanya pembaharuan-pemaharuan dalam bidang pendidikan. Semua ini menimbulkan tantangan bagi guru untuk senantiasa meningkatkan tugas, peranan dan kompetensinya.4 1 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya,Bandung, 2003, hlm 3-4 2 OemarHamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta, 2005, hlm. 2 3 Sadirman, Interaksi&Motivasi Belajar Mengajar, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2012, hlm. 12 4.Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, PT Remaja Rosda Karya, Bandung, 2002, hlm. 6 1

2 Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi dalam peristiwa belajar mengajar mempunyai arti yang lebih luas, tidak sekadar hubungan antara guru dengan siswa, tetapi berupa interaksi edukatif. Dalam hal ini bukan hanya penyampaian pesan berupa materi pelajaran, melainkan penanaman sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar. 5 Seiring dengan tanggung jawab profesional pengajar dalam proses pembelajaran, maka dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran setiap guru dituntut untuk selalu menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan program pembelajaran yang akan berlangsung. Tujuannya adalah agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.6 Pemilihan strategi pembelajaran pada dasarnya merupakan salah satu hal penting yang harus dipahami oleh setiap guru, mengingat proses pembelajaran merupakan proses komunikasi multiarah antarsiswa, guru, dan lingkungan belajar.7 Peranan strategi pengajaran lebih penting apabila guru mengajar siswa yang berbeda dari segi kemampuan, pencapaian, kecenderungan, serta minat. Hal tersebut karena guru harus memikirkan strategi pengajaran yang mampu memenuhi keperluan semua siswa. Disini, guru tidak saja harus menguasai berbagai kaidah mengajar, tetapi yang lebih penting adalah mengintegrasikan serta menyusun kaidah-kaidah itu untuk membentuk strategi pengajaran yang paling berkesan dalam pengajarannya.8 5 Ibid, hlm. 4 OemarHamalik, Op. Cit, hlm 57 7 Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad, Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM: Pembelajaran Aktif Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2014, hlm. 3-4 8 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, CV Pustaka Setia, Bandung, 2011, hlm. 19 6

3 Seorang guru akan menggunakan berbagai strategi untuk menghidupkan interaksi dan suasana pembelajaran di kelas, salah satunya adalah dengan menggunakan strategi pembelajaran generatif. Strategi pembelajaran generatif merupakan strategi yang digunakan pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk lebih aktif, otak tidak meneriam informasi dengan pasif, tetapi aktif mengkonstruksi interpretasi dan informasi kemudian membuat kesimpulan.9 Dengan begitu strategi pembelajaran generatif bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapakan pikiran, pendapat, dan pemahamannya terhadap konsep dan melatih siswa untuk bisa terampil dalam menerapkan materi yang diajarkan. Dengan suasana yang nyaman dalam proses belajar mengajar memberi ketentraman dan kenyamanan dalam diri murid sehingga muncul motivasi yang lebih tinggi dimana motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong proses belajar mengajar lebih aktif dan menyenangkan. Strategi ini dikatakan berhasil jika tidak ada permasalahan dalam indikator keberhasilan strategi pembelajaran generatif adalah tidak adanya permasalahan dalam proses belajar, namun realita yang ada di MA Manbaul A laa Purwodadi Grobogan, peneliti masih menemukan permasalahan pada proses pembelajaran. Permasalahan yang peneliti temukan antara lain ke tidak aktifan seluruh siswa dalam kelompok saat pendidik menugaskan untuk memahami materi. Dalam memahami secara kelompok maupun individu masih sering hanya satu atau dua orang yang berani mengungkapkan pendapat, dan yang lainnya hanya ikut dengan jawaban temannya. Selain itu dalam proses belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran generatif ada sebagian peserta didik yang masih takut dan malu untuk mengungkapkannya, sehingga dia tidak mempunyai semangat belajar dan mengakibatkan siswa tersebut menjadi kurang aktif. Hal ini juga menyulitkan guru dalam proses pembelajarannya. Kondisi seperti di atas tentu sangat 9 Aris Shoimin 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Rusda Media. Hal 78

4 berpengaruh terhadap sistem dan proses pendidikan di madrasah, sehingga tujuan dari pendidikan tidak dapat tercapai dengan tepat.10 Berdasarkan dari permasalahan tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian pembelajaran untuk mengetahui bagaimana proses strategi pembalajaran generatif dari teori belajar konstruktivisme ini bisa mengembangkan keaktifan siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya sendiri khususnya tentang materi fiqih, sehingga dengan pengetahuan yang dimilikinya peserta didik bisa trampil dalam menerapkan ke dalam ke hidupannya sehari-hari. Penulis memilih MA Manba ul A laa Purwodadi Grobogan, karena sekolah tersebut adalah salah satu madrasah yang pendidiknya menerapkan strategi pembelajaran generatif. MA Manbaul A la Purwodadi Grobogan, sendiri merupakan sekolah yang berada ditengah-tengah masyarakat yang dekat dengan pondok pesantren. Sebagai salah satu sekolah yang notabennya berbasis Islam atau sering disebut Madrasah. Tidak menutup kemungkinan bahwa banyak guru di sekolah ini yang lulusan dari pondok pesantren dan lulusan sarjana. Sehubungan dengan hal tersebut maka penulis terdorong untuk meneliti lebih dalam dengan judul Penerapan Strategi Pemblajaran Generatif Dalam Pengembangan Kterampilan Ibadah Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih di MA Manbaul A laa Purwodadi Grobogan Tahun 2015/2016 B. Fokus Penelitian Fokus masalah penelitian kualitatif, sering disebut dengan batasan masalah, karena adanya keterbatasan baik dari segi waktu, tenaga maupun materi. Maka masalah yang diteliti perlu difokuskan pada suatu obyek tertentu agar peneliti terpusat pada suatu masalah yang jelas, meskipun terkadang dalam penelitian kualitatif masalah tersebut dapat berkembang lebih kompleks setelah peneliti terjun ke lapangan.11 10 Observasi di MA. Manba ul A laa Purwodadi Grobogan, Selasa 27 januari 2015 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R&D, Alfa Beta, Bandung, 2010, hlm.396 11

5 Dari latar belakang masalah di atas peneliti ingin mengetahui lebih jauh bagaimana proses strategi pembelajaran generatif dalam mata pelajaran fiqih, maka penelitian ini akan fokus pada penerapan strategi pembelajaran generatif dalam pengembangan keterampilan ibadah siswa pada mata pelajaran fiqih di MA Manbaul A la Purwodadi Grobogan tahun 2015-2016. C. Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka pokok masalah yang ingin dicari dalam pembahasan skripsi adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana strategi pembelajaran generatif pada mata pelajaran fiqh di MA Manbaul A la Purwodadi Grobogan tahun 2015/2016? 2. Bagaimana penerapan keterampilan ibadah siswa di MA Manbaul A la Purwodadi Grobogan tahun 2015/2016? 3. Bagaimana pengembangan keterampilan ibadah siswa di MA Manbaul A la Purwodadi Grobogan tahun 2015/2016? D. Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dalam pembahasan skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui strategi pembelajaran generatif pada mata pelajaran fiqh di MA Manbaul A la Purwodadi Grobogan tahun 2015/2016? 2. Untuk mengetahui penerapan keterampilan ibadah siswa pada pelajaran fiqih di MA Manbaul A la Purwodadi Grobogan tahun 2015/2016? 3. Untuk mengetahui pengembangan keterampilan ibadah siswa pada pelajaran fiqih di MA Manbaul A la Purwodadi Grobogan tahun 2015/2016?

6 E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran dan pengetahuan dalam meningkatkan keterampilan ibadah agar siswa mudah memahami dalam proses pembelajaran melalui strategi generatif dan siswa dapat meningkatkan ibadah. 2. Manfaat Praktis Adapun secara praktis, manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bagi siswa, hasil penelitian ini sebagai upaya peningkatan keterampilan ibadah siswa di Ma Manbaul A laa Purwodadi Grobogan tahun 2015/2016 b. Bagi guru, hasil pnelitian ini sebagai upaya untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi masing-masing peserta didik dan memberikan masukan ketika membimbing, mengarahkan, mendidik siswa dan dapat menciptakan suasana di kelas menjadi hidup / tidak membosankan melalui strategi pembelajaran generatif sehingga lebih aktif dan kreatif dalam belajar. c. Bagi sekolah atau lembaga pendidikan, sebagai masukan dalam menentukan kebijakan, mengembangkan, dan merencanakan strategi dalam melaksanakan pendekatan pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan mutu pendidikan. d. Bagi orang tua dan masyarakat, sebagai informasi untuk mengoptimalkan strategi pembelajaran generatif dengan melatih siswa kreatif dan bisa memahami materi tersebut dengan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. e. Bagi penulis, dapat dijadikan sebagai wawasan dan pengalaman baru yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar di masa mendatang dan juga sebagai bahan informasi untuk mengadakan penelitian terkait dengan permasalahan penelitian ini atau lebih lanjut.

7 F. Sistematika Penulisan Skripsi Untuk mempermudah penelaahan dan pemahaman serta agar tidak terjadi penyimpangan dari permasalahan, maka dibuat sistematika kerangka skripsi sebagai berikut : 1. Bagian Muka Pada bagian ini terdiri dari: halaman judul, halaman nota persetujuan pembimbing, halaman pengesahan, halaman pernyataan, halaman motto, halaman persembahan, halaman kata pengantar,halaman abstrak, daftar isi, dan daftar lampiran. 2. Bagian Isi Bagian isi ini terdiri dari lima BAB, yaitu : BAB I : PENDAHULUAN Dalam BAB ini diuraikan: A. Latar Belakang Masalah B. Fokus Penelitian C. Rumusan Masalah D. Tujuan Penelitian E. Manfaat Penelitian (teoritis dan praktis) BAB II :KAJIAN PUSTAKA Pada BAB ini akan diuraikan sebagai berikut : I. Diskripsi Teori A. Strategi Pembelajaran Generatif 1. Pengertian Strategi Pembelajaran a. Pengertian Dasar dan Tujuan Strategi Pembelajaran Generatif b. Tahap-tahap Pembelajaran Generatif c. Pembelajaran Aktif Sebagai Induk Pembelajaran Generatif. d. Landasan Teoritik Pembelajaran Generatif B. Keterampilan Ibadah a. Pengertian Dasar dan Tujuan Keterampilan Ibadah

8 b. Macam- macam Ibadah c. Hakikat dan Hikmah Ibadah d. Filosofi Ibadah C. Mata Pelajaran Fiqih a. Pengertian Dasar dan Tujuan Pembelajaran Fiqih b. Sejarah Perkembangan Fiqih c. Objek dan Ruang Lingkup Fiqih d. Sumber-sumber Fiqih II. Hasil Penelitian Terdahulu III. Kerangka Berpikir BAB III :METODE PENELITIAN BAB ini dibahas mengenai Metode Penelitian; A. Jenis dan Pendekatan Penelitian B. Sumber Data C. Lokasi Penelitian D. Instrumen Data E. Teknik Pengumpulan Data F. Uji Keabsahan Data G. Teknik Analisis Data BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB ini terdiri dari 3 sub bab, yaitu : A. Membahas tentang kondisi umum MA Manbaul A la Purwodadi Grobogan 1. Kajian Historis 2. Letak Geografis 3. Visi dan Misi dan Tujuan 4. Keadaan Guru, Siswa dan Karyawan 5. Struktur Organisasi 6. Prestasi 7. Sarana dan Prasarana

9 B. Diskripsi tentang strategi pembelajaran generatif dalam pengembangan ibadah siswa pada mata pelajaran fiqih di MA Manbaul A laa Purwodadi Grobogan C. Analisis data tentang strategi pembelajaran generatif dalam yang meliputi: 1. Analisis data tentang strategi pembelajaran generatif pada mata pelajaran fiqh di MA Manbaul A laa Purwodadi Grobogan. 2. Analisis data tentang penerapan keterampilan ibadah siswa MA Manbaul A laa Purwodadi Grobogan. 3. Analisis data tentang pengembangan keterampilan ibadah siswa MA Manbaul A laa Purwodadi Grobogan. D. HasilTemuan Penelitian BAB V: PENUTUP Dalam bab ini mencakup tentang simpulan, saran dan penutup. 3. Bagian Akhir Bagian akhir dalam skripsi ini meliputi daftar pustaka, lampiranlampiran dan daftar riwayat pendidikan penulis.