Kewirausahaan III. Praktek Pemasaran: kebijakan produk. Sistem informasi/ Penyiaran. Kata Pengantar. Modul ke: Kesimplan. Pendahulan.

dokumen-dokumen yang mirip
Kewirausahaan III. Praktek pemasaran: penetapan harga. Sistem informasi/ Penyiaran. Kata Pengantar. Modul ke: Kesimplan. Pendahulan.

Kewirausahaan III. Pemasaran jasa. Sistem informasi/ Penyiaran. Kata Pengantar. Modul ke: Kesimplan. Pendahulan. Daftr Pustaka.

Kewirausahaan III. Pilihan-piilihan strategis dalam pengembangan usaha. Sistem informasi/ Penyiaran. Kata Pengantar. Modul ke: Kesimplan.

Kewirausahaan III. Permasalahan pengembangan usaha. Sistem informasi/ Penyiaran. Kata Pengantar. Modul ke: Kesimplan. Pendahulan.

Brand adalah identitas tambahan dari suatu produk yang tak hanya. membedakannya dari produk pesaing, namun merupakan janji produsen atau

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau jasa dari seseorang atau penjual dan untuk membedakannya dari

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada. Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi ini turut memicu

F o c u s. On Marketing. The Way to Boost Your Marketing Performance. Marketing Quotient Community. Dheni Haryanto

MANAJEMEN PEMASARAN UMKM. Program Teras Usaha Mahasiswa Pelatihan Wirausaha Tahap I Juni 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa: globalisasi, teknologi dan deregulasi. Perkembangan, perubahan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini di pasar sepatu Indonesia terdapat beragam merek sepatu baik

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan persaingan bisnis dan meningkatnya era perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang melanda dunia menjanjikan suatu peluang dan

BAB I PENDAHULUAN. selalu invoatif dalam mengembangkan usahanya. Salah satu kegiatan pokok

Bab I PENDAHULUAN. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini permintaan dan kebutuhan konsumen mengalami perubahan dari waktu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh secara signifikan terhadap dimensi citra merek yang secara tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan pasar yang begitu pesat telah mendorong

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan disektor penjualan sepeda motor semakin melesat naik tajam UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran adalah kegiatan penawaran suatu produk sesuai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama

RINGKASAN EKSEKUTIF. SARLAN SIANTURI, Analisis Ekuitas Merek Kopi Bubuk di Kota Bogor. Di bawah bimbingan ANNY RATNAWATI dan MD. DJAMALUDIN.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. harus dapat menjawab tantangan tantangan yang ada di pasar saat ini dan

Integrated Marketing Communication I

BAB I PENDAHULUAN. memperluas pasar produk dari perusahaan di Indonesia dan di sisi lain, perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Nama kelompok : Novia Dessy Kartikasari Tyanma Maygirtasari Widya Puteri Ayuningtyas

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

Universitas Kristen Maranatha

Strategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan Sasaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. banyak apabila dinilai dapat memberikan kepuasan bagi konsumen. Terciptanya

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

BAB V PENUTUP. 1. Brand awareness tidak berpengaruh signifikan terhadap purchase intention

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memperluas pasar produk dari perusahaan di Indonesia. Keadaan ini

I. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya

Kewirausahaan III. Menilai peluang usaha bau. Maulida Khiatuddin. Sistem informasi/ Penyiaran. Kata Pengantar. Modul ke: Kesimplan.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi dan kondisi ekonomi pada saat ini khususnya menjelang era

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat karena setiap

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam skala kecil dan besar, juga adanya berbagai kebebasan dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman saat ini telah menyebabkan adanya pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang semakin ketat. Persaingan yang semakin ketat membuat keberadaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. promosi dalam marketing mix. Pesan iklan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi

BAB I PENDAHULUAN. bisa membuat produk yang berkualitas sangat tinggi. Produk yang berkualitas saja

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan persaingan yang semakin tinggi diantara

BAB I PENDAHULUAN. yang dinamis. Dengan dasar hal inilah maka dapat dikatakan bahwa kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. tajam antar perusahaan. Dengan adanya kemajuan teknologi yang juga terus

II. LANDASAN TEORI. Sebagian besar produk konsumen dan industrial memiliki merek. Merek-merek

BAB I PENDAHULUAN. dipasaran memiliki berbagai jenis merek beserta dengan keunggulan dan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan

Kewirausahaan III. Praktek Pemasaran: komunikasi/ promosi. Maulida Khiatuddin. Sistem informasi/ Penyiaran. Kata Pengantar. Modul ke: Kesimplan

BAB I PENDAHULUAN. yang mengakibatkan persaingan yang ketat dalam dunia usaha. Sejak dibukanya

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas jasa sudah menjadi standar yang dapat dengan mudah dan cepat ditiru dan dimiliki oleh siapa

ANALISIS TARGET PASAR

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi pasar, pembangunan ekonomi

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP MINAT BELI MINUMAN RINGAN BERSODA COCA COLA DI SURABAYA UTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pada bab sebelumnya, telah dijabarkan tentang latar belakang dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang sangat kompetitif di era globalisasi sangat sekali memberikan peluang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap niat pembelian Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). a. Mohammad Reza Jalilvand, Neda Samiei, Seyed Hessamaldin Mahdavinia

BAB I PENDAHULUAN. khas daerah yang beraneka ragam. Yogyakarta sebagai salah satu sentra budaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah penduduk indonesia yang sangat besar menjadi pasar yang sangat

ABSTRAK. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh iklan televisi dan brand equity terhadap loyalitas pelanggan produk air mineral Aqua.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bagi perusahaan merek dan segala yang dimilikinya merupakan asset yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. sedangkan merek menjelaskan pada spesifikasi pelanggannya. Merek (brand)

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian brand lainnya menurut Freddy Rangkuti (2002: 2) adalah sebagai

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

MERANCANG PROGRAM PEMASARAN & STRATEGI PRODUK DAN MERK

ABSTRAK KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI

Membentuk Positioning Merek. By : Diana Ma rifah

KEWIRAUSAHAAN - 2 STRATEGI PEMASARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. mempersiapkan diri menghadapi terjadinya perubahan-perubahan besar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KERANGKA TEORI. Pengertian Ekuitas Merek ( Brand equity ) pada faktor-faktor yang menurut merek penting, semakin banyak faktor yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. empat membuat jalanan di kota-kota menjadi terganggu arus lalu-lintasnya, tidak heran

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin ketat. Setiap perusahaan ingin berhasil

BAB I PENDAHULUAN. yang canggih. Banyak konsumen yang belum sempat mencoba seri terbaru

Transkripsi:

Modul ke: 05Fakultas Maulida Fasilkom Fikom Program Studi Sistem informasi/ Penyiaran Kewirausahaan III Praktek Pemasaran: kebijakan produk Khiatuddin Kata Pengantar Kesimplan Pendahulan Daftr Pustaka Penelitia Akhiri Presentasi Pemahasan

Keputusan tentang produk Keputusan mengenai produk (barang dan jasa) merupakan salah satu keputusan awal yang harus dibuat oleh manajer pemasaran dalam rangka membangun bauran pemasaran (marketing mix). Dalam penciptaan penawaran produk yang dapat diterima di pasar, diperlukan sekali mempelajari apa yang memberikan sumbangan terhadap penawaran produk total.

Keputusan produk (lanj.) Menurut dimensi produk (lihat gambar), produk bukan saja meliputi sifat fisik inti, tetapi juga unsur tambahan seperti pengepakan, pencapan (branding) dan pelayanan pasca penjualan, yang membuat suatu paket total bagi pembeli. Membakukan manfaat inti produk (fitur fungsional, kinerja, dsb.) lebih mudah dari pada membakukan jasa pendukung yang kadangkadang disesuaikan terhadap individu pelanggan.

Tiga tingkatan produk

Produk Produk adalah bauran barang dan jasa dimana unsur barang dan jasa sangat bervariasi (lihat gambar). Konsumen tidak mencari produk mencari kepuasan. tetapi Barang merupakan kenderaan yang membawa jasa, karena dengannya pelanggan dapat mencari kepuasan yang terindividualisasi.

Produk = barang + jasa Produk terdiri dari dua unsur yaitu barang dan jasa. Semakin ke kiri unsur barang makin dominan. Semakin ke kanan unsur jasa semakin dominan.

Peragaman produk Produsen dapat meragamkan (mevariasikan) produk dengan cara menambah atau mengurangi manfaat dari produk, fitur, dan jasa yang terkandung di dalam produk. Penambahan jasa yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan akan meningkatkan kepuasannya. Tawaran produk total yang ditawarkan akan divariasikan oleh produsen sesuai dengan kebutuhan pelanggan individual.

Jasa Sifat jasa : Tidak kentara Sirna (perishability). (intangibility). Beragam (heterogeneity). Tidak dapat dipisahkan antara produksi dan konsumsi (inseparability).

Jasa tambahan Produksi jasa inti (misalnya tempat tidur di hotel, rekening bank, dsb) sering disertai dengan jasa tambahan yaitu (lihat gambar): 1. Informasi 2. Konsultasi dan nasehat 3. Pengambilan pesanan 4. Keramah-tamahan (hospitality): penanganan pelanggan

Jasa tambahan (lanjutan) 5. Penjagaan keamanan : menjaga barang milik pelanggan. 6. Pengecualian (exceptions): hal-hal yang berada di luar jasa rutin atau normal. 7. Penagihan. Tagihan yang jelas, tepat waktu yang menjelaskan bagaimana biaya dihitung. 8. Pembayaran (mudah dan menyenangkan).

Tidak semua jasa inti dikelilingi oleh delapan unsur jasa tambahan. Dalam praktek, jenis produk, permintaan pelanggan, dan tekanan persaingan menentukan jasa tambahan mana yang harus ditawarkan.

Siklus hidup produk dan waktu ke pasar Siklus hidup produk (SHP/PLC) menjelaskan kehidupan suatu produk di dalam pasar dalam kaitannya dengan ukuran biaya usaha dan penjualan. Konsep siklus hidup produk merupakan sebuah teori yang menjelaskan produk atau cap/merek mengikuti urutan tahap-tahap yang terdiri dari pengenalan, pertumbuhan, kematangan dan penurunan penjualan.

Siklus hidup produk dan waktu ke pasar (lanj.) Sebelum produk diperkenalkan ke pasar, ada juga periode yang diperlukan untuk mengkonsepsikan sebuah produk, yang disebut dengan waktu ke pasar (time to market /TTM). Waktu ke pasar adalah, waktu yang dibutuhkan dari ide produk dibayangkan hingga produk itu siap dipasarkan. Waktu ke pasar penting untuk produk yang cepat usang (mis. komputer, hp).

Waktu ke Pasar dan Siklus Hidup Produk

Kekeliruan konsep SHP SHP bukan fatalitas tetapi merupakan variabel dependen (tergantung) dari keputusan strategi dan taktik yang dijalankan.

Mendaur ulang SHP Peningkatan baru); produk ( contoh: pengepakan Penempatan persepsi baru terhadap produk; Mencapai pengguna baru produk (melalui saluran distribusi yang baru); Mendorong penggunaan yang lebih sering (memenuhi kebutuhan yang sama) Mendorong (memenuhi penggunaan baru produk kebutuhan baru).

Keputusan produk-promosi Penyesuaian produk: pemanufaktur memodifikasikan produk (tetapi fungsi intinya tetap sama ) di berbagai pasar. Dwi-penyesuaian (dual adaptation): baik produk maupun promosi disesuaikan secara bersamaan. Strategi ini merupakan langkah differensiasi secara total. Invensi produk : Produk secara khusus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pasar-pasar tertentu.

Penempatan produk (product positioning) Penempatan produk adalah kegiatan melalui mana kedudukan (posisi) produk diciptakan di dalam pikiran/ jiwa pelanggan. Produk yang tidak memiliki kedudukan yang jelas dalam pikiran pelanggan tidak lebih seperti komoditas ( misalnya beras, minyak goreng, dsb)

Penempatan produk (lanj.) Harga premium (lebih tinggi) dan keunggulan bersaing sangat tergantung pada persepsi pelanggan bahwa produk yang ditawarkan tersebut jelas berbeda dengan yang ditawarkan oleh pesaing. Penempatan produk di pasar dimulai dengan penjelasan mengenai berbagai macam atribut yang mampu mendatangkan manfaat bagi pembeli dan pengguna.

Penempatan produk (lanj.) Perencana pemasaran meletakkan atributatribut tersebut dalam bundel sehingga manfaat yang ditimbulkan itu cocok dengan keperluan segmen pasar tertentu. Rancangan produk semacam ini tidak hanya meliputi komponen produk dasar (fisik, pengepakan, jasa) tetapi juga nama cap/ merek, bentuk dan fitur yang lain.

Penempatan produk (lanj.) Penempatan produk dapat beragam dari satu pasar ke pasar lainnya, karena sasaran pelanggan berbeda antar negara. Ketika penempatan produk di pasar dilakukan, sangat penting untuk mempengaruhi persepsi konsumen secara tepat mengenai apa itu produk dan bagaimana ia berbeda dengan pesaing yang ada atau potensial.

Penempatan produk (lanj.) Dalam membangun penempatan produk untuk pasar tertentu, perusahaan dapat berfokus pada satu atau lebih unsur dari tawaran total produk, sehingga diferensiasi dapat didasarkan pada harga dan mutu, satu atau lebih atribut, penerapan khusus, satu sasaran pasar atau lebih, perbandingan langsung dengan pesaing.

Modal cap (brand equity) Perusahaan yang mendasarkan usahanya pada cap/merek memiliki kinerja di atas rata-rata pasar modal. Terdapat kecenderung resiko yang lebih tinggi ketika pemilik cap mengurangi investasi dalam cap. Contoh klasik: dalam pencicipan buta, 51% lebih menyukai Pepsi daripada Coca Cola, tetapi ketika pengecapan dengan merek 61% lebih menyukai Coca Cola daripada Pepsi.

Modal cap (lanj.) Modal cap adalah harga premium (harga lebih tinggi) yang bersedia dibayar oleh pelanggan/ konsumen untuk barang yang bercap dibandingkan dengan barang yang sama yang tidak bercap. Ekuitas cap dapat dianggap sebagai arus kas tambahan bagi perusahaan.

Modal cap (lanj.) Ada lima gugusan aset dan hutang cap: 1. Kesetiaan cap (brand loyalty). Mendorong pelanggan untuk membeli cap tertentu setelah beberapa waktu dan tetap tidak sensitif terhadap tawaran dari pesaing. 2. Kesadaran cap (brand awareness). Nama cap menarik perhatian dan membawa citra kedekatan. Dapat diterjemahkan seberapa besar persentase pelanggan yang mengetahui nama cap.

Modal cap (lanj.) 3. Mutu yang dipersepsikan (perceived quality). Dipersepsikan berarti pelanggan menentukan berdasarkan tingkatan mutu, bukan perusahaan. 4. Asosiasi cap (brand associations). Nilai dan tokoh yang terkait dengan cap. 5. Aset hak kepemilikan cap lainnya (Other proprietary brand assets ) yang meliputi merek dagang, hak paten, hubungan dengan saluran distribusi.

Keputusan pencapan (branding decision) Fungsi pencapan yaitu : Membedakan tawaran perusahaan dan mendiferensiasikan satu produk tertentu dari pesaing; Menciptakan identifikasi dan kesadaran cap; Menjamin tingkat mutu tertentu dan kepuasan; Membantu memprosikan produk.

Keputusan pencapan (lanj.) Semua fungsi tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu menciptakan penjualan baru ( menggerus pangsa pasar pesaing) atau memicu penjualan ulang (menjaga pelanggan setia).

Empat tingkatan keputusan cap

Daftar pustaka Butler, D., 2006, Entreprise Planning and Development : Small Business Start-up, Survival and Development, Amsterdam, Elsevier

Terima Kasih Maulida Khiatuddin