HUBUNGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL PUSKESMAS TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PERILAKU IBU HAMIL TERHADAP PEMANFAATAN ANC DI PUSKESMAS MAMAJANG KOTA MAKASSAR

HUBUNGAN PERILAKU IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ANTANG

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ANTARA KOTA MAKASSAR

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETERATURAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE (K1-K4) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAMASA

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL DI PUSKESMAS PATTINGALLOANG KOTA MAKASSAR

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

BAB I PENDAHULUAN. atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk. mendapatkan pelayanan ANC. Pada setiap kunjungan ANC, petugas

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Jurnal Ilmiah Permata Medika

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS TAMALANREA KOTA MAKASSAR

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS JONGAYA KOTA MAKASSAR

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

HUBUNGAN KUALITAS KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PETUGAS DI PUSKESMAS TAMALANREA MAKASSAR

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DI PUSKESMAS OHOIJANG KABUPATEN MALUKU TENGGARA

Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Pendapatan, Persepsi, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan.

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Karya Tulis Ilmiah. Disusun oleh: RASTIFIATI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG FAKTOR RISIKO KEHAMILAN DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

Sri Marisya Setiarni, Adi Heru Sutomo, Widodo Hariyono Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAAN PELAYANAN ANTENATAL CARE

Associated Factors With Contraceptive Type Selection In Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DUNGKAIT KABUPATEN MAMUJU

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN IBU HAMIL TERHADAP PELAYANAN PERSALINAN DI PUSKESMAS LEMPO TORAJA UTARA

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MUTU PELAYANAN ANTENATAL DI PUSKESMAS PATTINGALLOANG KOTA MAKASSAR TAHUN 2013

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

Abstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross

PENDAHULUAN Kehamilan merupakan proses alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita. Lama kehamilan sampai aterm adalah 280 sampai 300 hari atau 39

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan (K4) Ibu Hamil di Puskesmas Bambu Apus, Jakarta Timur

)

**) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl Nakula I N Semarang ABSTRACT

Abdi Setiawan 1, Darmawansyah 1, Asiah Hamzah 1.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. Kata kunci: BBLR, kualitas, kuantitas, antenatal care. viii

OLEH : ANGGIT PRAMANA

Dea Riskha Fitriliana 1 ABSTRACT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

DETERMINAN PERENCANAAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI DAERAH PERDESAAN KABUPATEN TORAJA UTARA

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

ANALISIS SPASIAL JARAK TEMPAT PERSALINAN DI KELURAHAN BATUA KOTA TAHUN Analysis of Spatial Distance Delivery Places in Batua of Makassar 2013

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Perikanan Universitas Sam Ratulangi Manado

ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU IBU HAMIL TERHADAP CAKUPAN KUNJUNGAN PERTAMA (K1) DI PUSKESMAS LEMAH WUNGKUK KOTA CIREBON TAHUN 2007

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENCAPAIAN K4 DI DESA SUMBEREJO WONOAYU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan antenatal yang ditetapkan. Pelayanan antenatal care ini minimum

JURNAL ILMU BERBAGI PEMANFAATAN PENOLONG PERSALINAN DI KELURAHAN MULYAHARJA KOTA BOGOR TAHUN 2013

Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Pelayanan Gigi Di Puskesmas Way Laga Kota Bandar Lampung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

Motivasi Bidan dalam Pelaksanaan Antenatal Care Terpadu. Motivation Midwives in Antenatal Care Integrated Implementation

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

GAMBARAN PELAYANAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAKALE

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI PADA IBU HAMIL DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DI PUSKESMAS SIBELA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN ANTENATAL CARE BIDAN DENGAN KEPUASAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS SANGKRAH TAHUN 2013

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PONED OLEH IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANJAR 2 KOTA BANJAR

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

Jurnal Kesehatan Medika Saintika Volome 8 Nomor 1 jurnal.syedzasaintika.ac.id

PENGETAHUAN IBU TENTANG MATERI PERAWATAN MASA NIFAS DALAM BUKU KIA DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN NIFAS

PENGARUH FAKTOR PREDISPOSISI,

Muhammadiyah Semarang ABSTRAK ABSTRACT

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PADA PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS ANTANG PERUMNAS KOTA MAKASSAR

Studi Korelasi Anemia pada Ibu Hamil dengan Kejadian Perdarahan Post Partum pada Persalinan Spontan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS KAMPUNG DALAM PONTIANAK

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Kartika Dewi Ayusti

HUBUNGAN FAKTOR KARAKTERISTIK DENGAN TINGKAT PEMAHAMAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS HAURGEULIS INDRAMAYU TERHADAP PESAN ANTENATAL CARE

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD

NAGARASARI KECAMATAN CIPEDES KOTA TASIKMALAYA)

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

BAB I PENDAHULUAN. khususnya untuk indikator kesehatan ibu (Kementerian Kesehatan RI, 2011).

ABSTRAK. Kata Kunci: Asupan Energi, Frekuensi Antenatal Care, Ketaatan Konsumsi Tablet Fe, Anemia

Transkripsi:

HUBUNGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL PUSKESMAS TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR Relationship of Antenatal Care Utilization to Pregnant Women at Tamamaung Health Center Makassar City Ayu Rahmayanti, Asiah Hamzah, Muhammad Yusran Amir Bagian AKK Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (Ayurahmayanti.arr@gmail.com, Asiahhamzah@ymail.com, yus2010@yahoo.com, 085241190828) ABSTRAK Pelayanan Antenatal Care merupakan program pemerintah sebagai salah satu upaya menurunkan angka kematian ibu. Angka kematian ibu masih menjadi masalah utama dalam bidang kesehatan terutama di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Cakupan K1 dan K4 terus menurun tidak mempertahankan target yang telah dicapai artinya masih banyak ibu hamil yang kurang teratur melakukan pemeriksaan kehamilan. Penelitian dilakukan di Puskesmas Tamamaung Kota Makassar yang bertujuan mengetahui hubungan antara availability, accesibility, affordability, dan acceptability dengan Pemanfaatan pelayanan antenatal care. Metode penelitian adalah kuantitatif observasional dengan pendekatan cross sectional study, Populasi adalah semua ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya. Teknik pengambilan sampel adalah simple random sampling sehingga jumlah sampel 90 responden. Analisis data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi square dan uji phi. Hasil penelitian diperoleh variabel yang berhubungan dengan pemanfaatan antenatal care adalah availability (p=0,030; φ=0,259), accessibility (p=0,001; φ=0,368), dan Acceptability (p=0,003; φ=0,328). Sedangkan variabel yang tidak berhubungan dengan pemanfaatan antenatal care adalah affordability (p=0,094). Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan affordability dengan pemanfaatan antenatal care, dan adanya hubungan antara availability, accesibility, dan acceptability dengan pemanfaatan antenatal care. Kata Kunci : Pemanfaatan antenatal care, availability, accesibility, affordability, acceptability ABSTRACT Antenatal care is government program as part of efforts to reduce maternal mortality. Maternal mortality still remains as a major problem in health sector, especially in developing countries, including Indonesia. K1 and K4 coverage continues to decline does not maintain the target has been achieved means that there are still many pregnant women are less regular antenatal. This research aims to find out relation between availability, accessibility, affordability, and acceptability to utilization of antenatal care at Tamamuang Health Center Makassar City. The type of this research is observational quantitative with cross sectional design study. Population of this research is the pregnant women who did an antenatal checkup.the sampling technique is simple random sampling which totaled 90 people. The method of analyzing data is univariat and bivariat with chi square test and phi test. The results of research shows variables that related to Antenatal care utilization are availability (p=0.03 and ⱷ=0.259), accessibility (p=0.001 and ⱷ=0.368), acceptability (p=0.003 and ⱷ=0.328). While the variable that is not related to antenatal care is affordability (p=0.094). The conclusion of this research shows there is no relation between affordability and antenatal care utilization. Suggestion for Health Center is to be more giving information about antenatal care to the pregnant woman or her family. Keyword: Antenatal Care Utilization, availability, accessibility, affordability, acceptability 1

PENDAHULUAN Dalam Undang-Undang No 36 Pasal 126 Tahun 2009 tentang upaya kesehatan ibu harus ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu sehingga mampu melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas serta mengurangi angka kematian ibu. 1 Salah satu dari 8 tujuan MDG s yaitu meningkatkan kesehatan ibu dengan menetapkan target terkait kematian ibu yaitu menurunkan angka kematian ibu hingga tiga per empat dalam kurun waktu 1990-2015. 2 Berdasarkan pengamatan World Health Organization (WHO) tahun 2011, angka kematian ibu dalam masa kehamilan, persalinan, dan nifas adalah sebesar 500.000 jiwa, pada Tahun 2009 jumlah kematian ibu sebanyak 2650 orang. Pada tahun 2011 dikawasan ASEAN, Indonesia termasuk dalam angka kematian ibu 200-499 per 100.000 kelahiran hidup, yakni 228 per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu di Indonesia masih sangat tinggi, sebanyak 228 ibu meninggal dunia pada setiap 100.000 kelahiran hidup. Sementara target pemerintah adalah menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. 4 Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2010 mengalami penurunan yakni 114 orang atau 77,13 per 100.000 kelahiran hidup tetapi pada tahun 2011 AKI mengalami peningkatan sebesar 116 orang atau 78,88 100.000 kelahiran hidup. Namun angka kematian ibu di Provinsi Sulawesi Selatan belum mencapai target pemerintah 2015 yaitu menurunkan angka kematian ibu mencapai 102 per 100.000 kelahiran hidup. 5 Data cakupan K1 dan K4 di Indonesia cenderung meningkat dari tahun 2004 sampai tahun 2012. Data profil kesehatan indonesia tahun 2012 menunjukkan bahwa cakupan K1 mencapai 96,84% dan K4 mencapai 90,18%. Meskipun demikian, cakupan K4 di Indonesia masih belum mencapai target yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu sebesar 95,0%. 4 Cakupan pelayanan ibu hamil K1 dan K4 di kota Makassar pada tahun 2011 cakupan K1 sebesar 96% meningkat pada tahun 2012 sebesar 104,2%, tetapi pada tahun 2013 menurun sebesar 103,01%. Sedangkan cakupan K4 pada tahun 2011 94,53% terus naik hingga tahun 2013 sebesar 97,91% hal ini menunjukkan semakin membaiknya pelayanan kesehatan ibu hamil. 6 Data dari Puskesmas Tamamaung Kota Makassar, Cakupan K1 pada tahun 2011 dan 2012 sebesar 100% tetapi pada tahun 2013 menurun sebesar 99,27%. Sedangkan cakupan K4 pada tahun 2011 tercatat sebesar 100% dan terus menurun pada tahun 2012 dan 2013 yaitu sebesar 98,44% dan 97,20%. Data ini menunjukkan cakupan K1 dan K4 di puskesmas Tamamung terus menurun tidak mempertahankan target yang telah dicapai. 6 Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu hamil selama kehamilan yang dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang 2

telah ditetapkan. Antenatal care penting untuk dilakukan mengingat perkembangan penyakit sering berjalan cepat. Antenatal care yang teratur dan komprehensif tentunya dapat mendeteksi sejak dini kelainan-kelainan dan risiko yang mungkin timbul selama kehamilan, sehingga dapat dicarikan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal care di wilayah kerja Puskesmas Tamamaung. BAHAN DAN METODE Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif observasional dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Tamamaung pada bulan Desember 2014-Januari 2015. Populasi penelitian adalah semua ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya berjumlah 959 orang. Penarikan sampel menggunakan metode simple random sampling dengan besar sampel 90 ibu hamil. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Data primer berupa data umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, pemanfaatan antenatal care, availability, accessibility, affordability, dan acceptability. Data sekunder yang diambil di Puskesmas Tamamaung berupa data kunjungan pertama sampai kunjungan keempat pemeriksaan kehamilan. Analisis data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi square dan uji phi. Penyajian data dalam bentuk tabel dan disertai narasi. HASIL Sebagian besar responden memiliki kelompok umur paling banyak adalah kelompok umur 21-25 tahun (32,2%) dan paling sedikit pada kelompok umur >40 tahun (1,1%). Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan yang paling banyak adalah Tamat SMA (58,9%) dan paling sedikit adalah Akademik/Perguruan tinggi (3,3%). Distribusi responden berdasarkan pekerjaan yang paling banyak sebagai Ibu Rumah Tangga/Tidak Bekerja (94,4%) dan paling sedikit adalah pekerjaan lain-lain yaitu Honorer (1,1%) (Tabel 1). Variabel pemanfaatan pelayanan antenatal care menunjukkan bahwa ibu hamil yang memanfaatkan pelayanan antenatal care sebanyak 45 responden (50%) dan yang tidak memanfaatakan pelayanan antenatal care sebanyak 45 responden (50%). Variabel availability responden yang mengatakan tersedia sebesar 90% dan responden yang mengatakan tidak tersedia sebesar 10% (Tabel 2). Variabel accessibility responden yang dapat menjangkau Puskesmas Tamamaung sebesar 84,4% dan yang tidak dapat menjangkau sebesar 15,6%. Variabel affordability 3

85,1%. 10 Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan dapat responden yang meyatakan keterjangkauan biaya sesuai sebesar 73,3% dan yang menyatakan keterjangkauan biaya tidak sesuai sebesar 26,7%. Variabel acceptability responden yang menyatakan pelayan petugas baik sebesar 83,8% dan yang menyatakan pelayanan petugas kurang sebesar 16,7% (Tabel 2). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa dari empat variabel yang diteliti, faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal care di wilayah kerja Puskesmas Tamamaung adalah availability (p=0,030; φ=0,259), accessibility (p=0,001; φ=0,368), dan acceptability (p=0,003; φ=0,328). Sedangkan affordability tidak memiliki hubungan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal care (p=0,094) (Tabel 3). PEMBAHASAN Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan tersedia fasilitas pemanfaatan pelayanan antenatal care. Semakin lengkap ketersediaan fasilitas kesehatan maka semakin tinggi pula minat kunjungan ibu hamil untuk memanfaatkan pelayanan antenatal care di Puskesmas Tamamaung. Hasil analisis menyatakan bahwa terdapat hubungan antara availability dengan pemanfaatan pelayanan antenatal care, namun terdapat hubungan yang rendah antara availability dengan pemanfaatan pelayanan antenatal care. Hasil penelitian ini didukung oleh Haryati menunjukkan bahwa ketersediaan fasilitas kesehatan yang ada dipuskesmas cukup memadai karena fasilitas yang ada cukup lengkap sehingga masyarakat merasa cukup membantu dengan ketersediaan fasilitas yang ada. 8 Hasil penelitian Febriyani menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara availability dengan pemanfaatan program jampersal dipuskesmas Ohoijang Kab Maluku Tenggara dengan nilai p=0,000 dan φ=0,478. 9 Tidak sejalan dengan penelitian Lailatul menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara ketersediaan fasilitas dengan pemanfaatan pelayanan antenatal, karena mayoritas responden memiliki pemanfaatan pelayanan antenatal tidak lengkap yakni 56,3% serta sebagian besar responden menilai ketersediaan pelayanan kesehatan cukup sebesar menjangkau tempat pelayanan kesehatan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal care. Semakin dekat jarak yang ditempuh untuk mencapai tempat pelayanan kesehatan maka semakin tinggi pemanfaatan pelayanan antenatal care di wilayah kerja Puskesmas Tamamaung. Ibu hamil yang memanfaatkan pelayanan antenatal care mereka dapat dengan mudah mengakses pelayanan antenatal care karena jarak antara rumah dengan puskesmas 4

dekat dan mudah diakses serta mudah mendapatkan transportasi umum (angkutan umum dan bentor) maupun pribadi dengan biaya yang terjangkau dan tidak menghabiskan waktu pejalanan yang lama. Hasil analisis menyatakan bahwa terdapat hubungan antara accessibility dengan pemanfaatan pelayanan antenatal care, namun terdapat hubungan yang rendah antara accessibility dengan pemanfaatan pelayanan antenatal care. Hasil penelitian ini didukung oleh Miftah di Puskesmas Antang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna (positif) antara aksesibilitas dengan pemanfaatan pelayanan antenatal care di Puskesmas Antang. 11 Sejalan dengan hasil penelitian Rauf di Puskesmas Minasa Upa menunjukkan bahwa ada hubungan antara keterjangkauan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal care pada ibu hamil. 12 Hasil penelitian Erlina menunjukkan bahwa berdasarkan hasil analisis bivariat keterjangkauan dengan uji spearman diperoleh p=0,011 artinya terdapat hubungan yang bermakna antara keterjangkauan terhadap kunjungan pemeriksaan kehamilan. 13 Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Surniati menunjukkan bahwa sebagian besar responden dengan aksesibilitas yang baik memanfaatkan pelayanan antenatal care secara teratur. Sedangkan responden dengan aksesibilitas buruk lebih banyak tidak memanfaatkan pelayanan secara teratur. Namun secara statistik tidak terdapat hubungan yang bermakna antara aksesibilitas dengan keteraturan pemanfaatan antenatal care (p > 0,05). 14 Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara affordability dengan pemanfaatan pelayanan antenatal care. Kunjungan Ibu hamil tidak dipengaruhi oleh Affordability karena pemeriksaan kehamilan merupakan kebutuhan ibu hamil agar tidak terjadi sesuatu selama kehamilan, dan sekarang biaya tidak lagi menjadi hambatan utama karena sudah ada biaya asuransi atau BPJS. Tinggi rendahnya keterjangkauan biaya tidak mempengaruhi pemanfaatan pelayanan antenatal care pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tamamaung. Hasil analisis menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara affordability dengan pemanfaatan pelayanan antenatal care. Hasil penelitian Suhernawati menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara tarif/harga pelayanan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal care dengan baik/teratur oleh responden. 15 Berdasarkan hasil penelitian Haryati bahwa keterjangkauan dalam hal pembiayaan atau biaya perawatan di Puskesmas Belawa tidak dipungut biaya karena mereka memiliki kartu akses yang dapat mereka pakai. 7 Tidak sejalan dengan penelitian Surniati menunjukkan bahwa ada hubungan antara biaya pemeriksaan dengan keteraturan pemanfaatan antenatal care dengan uji analisis nilai (p=0,002<0,05). 16 5

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin baik pelayanan petugas kesehatan maka semakin lengkap pemanfaatan pelayanan antenatal care oleh ibu hamil, begitu pula sebaliknya. Petugas kesehatan harus memperlakukan ibu hamil dengan baik dalam melakukan pemeriksaan kehamilan sehingga akan mendukung dan memperkuat ibu hamil memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Tamamaung. Peran petugas kesehatan sebagai pelaksana dalam memberikan pelayanan antenatal care dalam segi penampilan, sikap juga profesionalisme, karena sebagian ibu hamil akan kembali memeriksakan kehamilannya jika dirinya merasa dihargai dan diasuh dengan baik. Hasil analisis menyatakan bahwa terdapat hubungan antara acceptability dengan pemanfaatan pelayanan antenatal care, namun terdapat hubungan yang rendah antara acceptability dengan pemanfaatan pelayanan antenatal care. Hasil penelitian ini didukung oleh Mardiyah menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki pemanfaatan pelayanan antenatal tidak lengkap (56,3%) sebagian besar responden menilai pelayanan petugas cukup baik (52,9%) artinya ada hubungan antara pelayanan petugas dengan pemanfaatan pelayanan antenatal care. 9 Hasil Penelitian Febriyani menunjukkan bahwa adanya hubungan antara acceptability dengan pemanfaatan jampersal di Puskesmas Ohoijang Kab Maluku Tenggara dengan nilai p=0,000 dan φ=0,541. 8 KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini menyimpulkan bahwa variabel yang berhubungan dengan pemanfaatan antenatal care adalah availability (p=0,030; φ=0,259), accessibility (p=0,001; φ=0,368), dan acceptability (p=0,003; φ=0,328). Sedangkan variabel yang tidak berhubungan dengan pemanfaatan antenatal care adalah affordability (p=0,094). Saran kepada pihak puskesmas perlu melakukan program yang dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai manfaat dan jadwal antenatal care yang sesuai standar pelayanan antenatal, agar masyarakat melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai jadwal. 6

DAFTAR PUSTAKA 1. Undang-Undang No 36 Pasal 126 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. Jakarta : Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia; 2009. 2. Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional. Laporan pencapaian MDG s. Jakarta: Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional; 2008. 3. Hamzah, Asiah. Sosiologis pengasuhan anak. Makassar : Masagena Press; 2013 4. Kementrian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2011. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI; 2012. 5. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan. Profil Kesehatan Sulawesi Selatan tahun 2011. Sulawesi Selatan : Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan; 2012. 6. Puskesmas Tamamaung. Profil Puskesmas Tamamaung tahun 2013. Makassar: Puskesmas Tamamaung; 2013. 7. Dinas Kesehatan Kota Makassar. Profil Kesehatan Kota Makassar tahun 2013. Makassar : Dinas Kesehatan Kota Makassar; 2013. 8. Haryati, Ningsih. Perilaku ibu terhadap pencegahan dan pengobatan anak balita penderita diare di wilayah kerja Puskesmas Belawa Kabupaten Wajo [Skripsi]. Makassar: Universitas Hasanuddin; 2013 9. Rahangiar, Febriyani. Faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan program jaminan persalinan di Puskesmas Ohoijang Kabupaten Maluku Tenggara [Skripsi]. Makassar: Universitas Hasanuddin; 2013. 10. Mardiyah, U.L, Herawati,Y.T, Witcahyo,E. Faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan antenatal care oleh ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Tempurejo Kabupaten Jember tahun 2013. e-jurnal Pustaka Kesehatan; 2013; 2(1): 58-65. 11. Miftah, Nurul. Hubungan perilaku ibu hamil dengan pemanfaaatan pelayanan antenatal care di Puskesmas Antang [Skripsi]. Makassar: Universitas Hasanuddin; 2014. 12. Rauf, Nur Inayah. Faktor yang berhubungan dengan pemenfaatan pelayanan antenatal care di Puskesmas Minasa Upa Kota Makassar tahun 2013 [Skripsi]. Makassar: Universitas Hasanuddin; 2013 13. Erlina, Rahma. Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu hamil terhadap kunjungan pemeriksaan kehamilan di puskesmas rawat inap Panjang Bandar Lampung. Medical Journal of Lampung University; 2013; 2(4): 29-34. 7

14. Surniati. Analisis Faktor yang berhubungan dengan keteraturan pemanfaatan antenatal care (K1-K4) di wilayah kerja Puskesmas Mamasa [Skripsi]. Makassar: Universitas Hasanuddin; 2013 15. Suhernawati. Faktor yang berhubungan dengan pelayanan antenatal care di RS TNI AU Dr. Dodon Sardjoto[Skripsi]. Makassar: Universitas Hasanuddin; 2005. 16. Surniati. Analisis faktor yang berhubungan dengan keteraturan pemanfaatan antenatal care (K1-K4) di wilayah kerja Puskesmas Mamasa [Skripsi]. Makassar: Universitas Hasanuddin; 2013. 17. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta; 2012. 8

Tabel 1. Distribusi karakteristik responden di Puskesmas Tamamaung Kota Makassar Karakteristik Responden Frekuensi n % Kelompok umur (Tahun) 15 20 15 16,7 21-25 29 32,2 26 30 21 23,3 31 35 21 23,3 36 40 3 3,3 >40 1 1,1 Pendidikan Tamat SD 11 12,2 Tamat SMP 23 25,6 Tamat SMA 53 58,9 Akademik/Perguruan tinggi 3 3,3 Pekerjaan Tidak bekerja/irt 85 94,4 Pedagang/Wiraswasta 4 4,4 Lain-lain 1 1,1 Total 90 100 Sumber : Data Primer 2014 Tabel 2. Distribusi frekuensi responden berdasarkan variabel penelitian Karakteristik Responden Frekuensi n % Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care Memanfaatkan Tidak memanfaatkan Availability Tersedia Tidak tersedia Accessibility Terjangkau Tidak terjangkau Affordability Sesuai Tidak sesuai Acceptability Baik Kurang 45 45 81 9 76 14 66 24 75 15 50 50 90 10 84,4 15,6 73,3 26,7 83,8 16,7 Total 90 100 Sumber : Data Primer 2014 9

Tabel 3. Hubungan variabel penelitian dengan Pemanfaatan pelayanan Antenatal care di Puskesmas Tamamaung Kota Makassar Pemanfaatan pelayanan antenatal care Tidak Variabel Penelitian Memanfaatkan Jumlah Hasil uji memanfaatkan n % n % n % Availability Tersedia 44 54,3 37 45,7 81 100 P=0,030 Tidak tersedia 1 11,1 8 88,9 9 100 Φ=0,259 Accesibillity Terjangkau 44 57,9 32 42,1 76 100 P=0,001 Tidak Terjangkau 1 7,1 13 92,9 14 100 Φ=0,368 Affordability Sesuai 37 56,1 29 43,9 66 100 P=0,094 Tidak sesuai 8 33,3 16 66,7 24 100 Φ=0,201 Acceptability Baik 43 57,3 32 42,7 79 100 P=0,003 Kurang 2 13,3 13 86,7 11 100 Φ=0,328 Total 90 100 Sumber : Data Primer 2014 10