KONTRIBUSI KECEPATAN KEKUATAN TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK JURNAL. Oleh ANGGUN WAHYUNI SARI DEWI

dokumen-dokumen yang mirip
KONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI

KONTRIBUSI POWER LENGAN, POWER TUNGKAI, DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL LEMPAR LEMBING JURNAL. Oleh MARLINA

KONTRIBUSI POWER LENGAN, TUNGKAI DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh TRI ASRI SHOLLY HAJMI

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 30 METER DENGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH. Jurnal. Oleh. Meki Vahlevi

HUBUNGAN KEKUATAN TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI KEKUATAN OTOT PERUT, DAN KECEPATAN TERHADAP LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK. (Jurnal) Oleh DICKY TAMARA RIZALDI

KONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS. Jurnal. Oleh OKTRI MAHARANI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar motorik adalah menghasilkan perubahan yang relatif permanen. Perubahan itu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Perkembangan bola voli

KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, POWER TUNGKAI DAN KELENTUKAN PERGELANGAN TANGAN DENGAN KEMAMPUAN LAY-UP SHOOT. Jurnal. Oleh ANIS SUCIATY RAMIO

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Atletik merupakan aktifitas jasmani yang terdiri dari gerakan-gerakan

PENGARUH LONCAT KATAK DAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH. Jurnal. Oleh JODIEKA PERMADI

KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, POWER LENGAN, KEKUATAN PERUT, DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN HANDSPRING JURNAL. Oleh CANDRA GAMALI PUTRA

(SKRIPSI) Oleh ANGGUN WAHYUNI SARI DEWI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tungkai berfungsi sebagai penopang gerak anggota tubuh bagian atas, serta

II. TINJAUAN PUSTAKA. tubuh dalam keadaan diam atau bergerak (Harsono,1988:223). Menurut

KONTRIBUSI POWER LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL ROLL BELAKANG. Jurnal. Oleh ENO IRDIANTO

KONTRIBUSI KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP SIKAP LILIN. Jurnal. Oleh.

2015 PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menendang bola merupakan suatu usaha untuk memindahkan bola dari

HUBUNGAN KECEPATAN LARI 60 METER DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA PUTRA KELAS XI JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 2 SMAN 11 PEKANBARU

I. PENDAHULUAN. unsur yang berpengaruh terhadap semua jenis olahraga. Untuk itu perlu

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kegiatan manusia sehari-hari seperti jalan, lari, lompat, dan lempar

HUBUNGAN TINGGI, BERAT BADAN, PANJANG LENGAN, PANJANG TUNGKAI TERHADAP RENANG GAYA DADA JURNAL. Oleh YULIANI

BAB I PENDAHULUAN. kejuaraan atletik. Pelaksanaan lompat dalam perlombaan atletik memerlukan

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN LARI TERHADAP KCEPATAN TENDANGAN PENALTI JURNAL. Oleh SINGGIH PRADITO

HUBUNGAN DAYA LEDAK TUNGKAI DAN PANJANG TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN JARAK JAUH. Jurnal. Oleh YOGA HARLIS SIDIAWAN

KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, PANJANG LENGAN, POWER TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI TERHADAP RENANG PUNGGUNG. Jurnal. Oleh ANGGUN ANINDITA SANI

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI JURNAL. Oleh RULIYADI S

BAB I PENDAHULUAN. prestasi dan juga sebagai alat pendidikan. Olahraga memiliki peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Medan (UNIMED). Atletik juga

KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, KEKUATAN TUNGKAI, KEKUATAN PERUT, DAN PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN HANDSTAND. Jurnal. Oleh.

BERANDA SK / KD INDIKATOR MATERI LATIHAN UJI KOMPETENSI REFERENSI PENYUSUN SELESAI. SMK Negeri 1 Kediri

BAB II KAJIAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. melalui pengalaman itulah peserta didik tumbuh dan berkembang untuk

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Skinner (1950:22), belajar ialah tingkah laku ketika subjek belajar

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, mulai dari kalangan anak-anak sampai orang dewasa, baik oleh

BAB I PENDAHULUAN. Atletik merupakan induk dari semua cabang olahraga karena

: Daya Ledak Otot Tungkai, Kecepatan Lari 30 Meter, Kemampuan Lompat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SDN 001 AIRTIRIS KECAMATAN KAMPAR JURNAL

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam cabang olahraga atletik, nomor lompat merupakan nomor lomba

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 8 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian Heri Muhammad Saefullah, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlombakan baik di tingkat regional maupun nasional, karena atletik

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT LENGAN, PANJANG TUNGKAI DAN DAYA LEDAK TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

THE CORRELATION BETWEEM THE POWER OF THE LEG MUSCLE AND 100-METER SPRINT FOR THE TENTH GRADE STUDENTS OF SENIOR HIGH SCHOOL 9 PEKANBARU

II. TINJAUAN PUTAKA. beregu, dimainkan oleh dua kelompok dan masing-masing kelompok. terdiri sebelas pemain termasuk penjaga gawang.

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

LOMPAT JANGKIT. Dalam lompat jangkit ada 3 tahapan yang harus dilaksanakan yaitu : 1. Tahapan Hop ( Jingkat ) Design by R2 Bramistra

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN

Keywords: explosive leg muscle power, long jump style squat style

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dasar yang dinamis dan harmonis yaitu jalan, lari, lompat, dan. yaitu Athlon atau athlum yang berarti lomba atau

melalui kegiatan jasmani yang dilaksanakan secara terencana, bertahap, dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN EKSPLOSIVE POWER TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS X TKJ I SMK NEGERI 7 KOTA PEKANBARU

KORELASI PANJANG TUNGKAI, KEKUATAN OTOT TUNGKAI, KEKUATAN OTOT LENGAN DAN DAYA LEDAK TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

BAB II KAJIAN TEORI. baik (Djumidar A. Widya, 2004: 65). kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya.

JURNAL. Oleh MASRIZAL

BAB I PENDAHULUAN. Proses latihan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi dalam

HUBUNGAN KEKUATAN TUNGKAI PANJANG TUNGKAI DAN LINGKAR PAHA TERHADAP AKURASI PASSING. Jurnal. Oleh CAHYO PRASETYO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian

HUBUNGAN KEKUATAN MAKSIMAL OTOT TUNGKAI DAN FREKUENSI LANGKAH (CADENCE) TERHADAP KECEPATAN SPRINT

KONTRIBUSI DAYA LEDAKTUNGKAI POWER LENGAN DAN KEKUATAN PUNGGUNG TERHADAP KECEPATAN RENANG. Jurnal. Oleh OKI RINOKI

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CIWIRU KECAMATAN DAWUAN

Lompat Jauh. A. Pengertian Lompat Jauh

BAB I PENDAHULUAN. tingkat Internasional. Untuk dapat dan menjunjung tinggi nama baik negara kita

PENGARUH ALAT BANTU TERHADAP GERAK DASAR LOMPAT JAUH GAYA MELENTING. (Jurnal Skripsi) Oleh YULI SUPRIHATIN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

II.Tinjauan Pustaka. terencana, bertahap, dan berkelanjutan agar dapat meningkatkan sikap. adalah mata pelajaran yang merupakan bagian dari pendidikan

JURNAL. Oleh JOKO RIANTO

I. PENDAHULUAN. dalam proses belajar melatih harus selalu dilakukan. Hal ini sesuai dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. ancang-ancang lari cepat atau lambat dengan menumpu dengan satu kaki dan

PENGARUH LONCAT KATAK TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH SISWA PUTRA SMA NEGERI 4 SINGKAWANG ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: ELFRY APRIENDY NIM.

KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI, LINGKAR PAHA, POWER TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN HASIL LARI 100 METER GAWANG. (Jurnal) Oleh SILVIA LESTARI

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH PADA SISWA SMAN 1 BENAI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI JURNAL. Oleh RAHMAYATUN

JURNAL OLEH: CANDRA TRI KUSTYAWAN NPM : Dibimbing oleh: 1. Drs. Sugito, M.Pd. 2. Wasis Himawanto, M.Or.

KONTRIBUSI DAYA TAHAN OTOT, POWER TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI, KELENTUKAN, KESEIMBANGAN DAN REAKSI TERHADAP TENDANGAN DOLLYO. Jurnal.

Abstract. Keywords : Squat Jump Exercise, Step Up and Leg Muscle Strength

THE EDUCATION OF HEALTH AND RECREATION TEACHERS TRAINING AND EDUCATION FACULTY RIAU UNIVERSITY

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. olahraga lari sekian ratus meter, sepak bola, voli, badminton, lompat jauh,

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

KONTRIBUSI PANJANG LENGAN, PANJANG TUNGKAI, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN TUNGKAI DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS 50 METER. Jurnal.

JURNAL HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK TUNGKAI BAWAH DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRA KELAS IX SMP NEGERI 6 KEDIRI 2016/2017

JURNAL. Oleh : Dika Ratulangi Nuranda Dibimbing Oleh : 1. Drs. SLAMET JUNAIDI, M.Pd 2. MOH. NURKHOLIS, M.Or

BAB I PENDAHULUAN. Melalui olahraga akan dapat ditingkatkan kekuatan keterampilan kerja, kesegaran jasmani

terbentuknya perkumpulan-perkumpulan PENDAHULUAN bola atletik dari usia pemula/ dini sampai Atletik merupakan induk dari

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai prestasi yang maksimal, banyak. Harsono (2000:4) mengemukakan bahwa: Apabila kondisi fisik atlet dalam

HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DENGAN KECEPATAN LARI 100 METER PADA SISWA PUTRI KELAS VIII SMP

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh: OKTAFIAN NPM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses kehidupan manusia selalu membawa anggota tubuhnya kesetiap tempat untuk bergerak sambil

MENINGKATAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH PADA ANAK SD MELALUI ELEVATION BOARD (PAPAN ELEVASI)

HUBUNGAN KEKUATAN LENGAN, POWER TUNGKAI TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA 25 METER. Jurnal. Oleh KHARINA OKTAVIANA

KOLERASI PANJANG TUNGKAI DENGAN KECEPATAN LARI 40 METER PADA SISWA PUTRA DI SEKOLAH DASAR. Oleh Siti Hijir SD Negeri 003 Rambah

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko

BAB II LANDASAN TEORI. maupun muda semua sangat mengemari olah raga ini. diperbolehkan menggunakan anggota badan kecuali tangan dan lengan.

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN MERODA. Jurnal. Oleh MUHAMMAD GANDI MAULANA

Transkripsi:

KONTRIBUSI KECEPATAN KEKUATAN TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK JURNAL Oleh ANGGUN WAHYUNI SARI DEWI PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2015

2 KONTRIBUSI KECEPATAN KEKUATAN TUNGKAI DAN KESEIMBANGAN TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK Oleh ANGGUN WAHYUNI SARI DEWI Pembimbing Drs. Usman Adam M.Pd Drs. Akor Sitepu M.Pd Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya kontribusi kecepatan, kekuatan tungkai, dan keseimbangan terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan pengambilan data one shoot model (satu kali pengambilan data). Populasi yang digunakan adalah siswa putra kelas XI SMA Negeri 8 Bandar lampung dengan sampel jumlah 36 siswa. Pengambilan sampel menggunakan teknik proporsional random sampling. Data dikumpulkan menggunakan regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukan bahwa kecepatan memiliki kontribusi sebesar 70,5%, kekuatan tungkai memiliki kontribusi sebesar 53,1%, keseimbangan memiliki kontribusi sebesar 24,3 %, kecepatan, kekuatan tungkai dan keseimbangan memiliki kontribusi sebesar 74,0%. Dapat disimpulkan bahwa kecepatan, kekuatan tungkai dan keseimbangn memberikan kontribusi lebih besar terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok. Rekomendasi dari hasil penelitian ini bahwa untuk memperoleh hasil yang baik pada lompat jauh gaya jongkok perlu memperhatikan semua unsur fisik di atas. Kata kunci : kecepatan, kekuatan tungkai, keseimbangan, lompat jauh.

3 CONTRIBUTION RATE BALANCE OF POWER LIMBS AND LONG JUMP RESULTS SQUAT STYLE By ANGGUN WAHYUNI SARI DEWI Preceptor Drs. Usman Adam M.Pd Drs. Akor Sitepu M.Pd This study aimed to determine the contribution of speed, leg strength and balance of the results of long jump squat style. The method used was survey with data capture shoot one model (one time of data collection). The population used was students class XI of SMAN 8 Bandar Lampung with a sample number of 36 students. The sampling was using proportional random sampling. Data were collected by using simple regression. The results showed that the speed has contributed to 70.5%, the strength of the legs has contributed to 53.1%, the balance has contributed to 24.3%, speed, leg strength and balance has contributed to 74.0%. It can be concluded that speed, leg strength and balance was made greater contributions to the results of long jump squat style. Recommendations from this research that in order to obtain good results in the long jump squat style needs to consider all the physical elements of the above. Keywords: speed, leg strength, balance, long jump.

4 PENDAHULUAN Latar Belakang Menurut hasil pengamatan dan observasi di SMA N 8 Bandar Lampung, berdasarkan data-data yang diperoleh, siswa memiliki berbagai kemampuan fisik yang berbeda-beda antara siswa satu dengan siswa yang lainnya seperti kecepatan awalan, kekuatan otot tungkai, dan keseimbangan. Serta berdasarkan uraian di atas banyak faktor kondisi fisik yang mempengaruhi hasil lompat jauh. Maka penulis bermaksud mengadakan penelitian tentang kontribusi kecepatan awalan, kekuatan otot tungkai dan keseimbangan terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Identifikasi Masalah 1. Siswa putra kelas XI SMA Negeri 8 Bandar Lampung memiliki unsur kondisi fisik yang berbeda-beda seperti kecepatan awalan, kekuatan otot tungkai dan keseimbangan antara siswa satu dengan yang lain. 2. Belum diketahuinya seberapa besar kontribusi kecepatan awalan, kekuatan otot tungkai, dan keseimbangan yang mempengaruhi hasil lompat jauh. 3. Ketika melakukan lari awalan beberapa siswa memiliki kecepatan yang berbeda beda ada yang cepat di awal namun di akhir lambat hal ini bisa mempengaruhi tolakan yang kurang baik. 4. Ketika mendarat keseimbangan beberapa siswa masih kurang baik hal ini dikarenakan siswa belum bisa mempertahankan posisi tubuh yang baik saat awal melakukan gerakan hingga melakukan pendaratan. Rumusan Masalah 1. Apakah ada kontribusi antara kecepatan awalan terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 8 Bandar Lampung? 2. Apakah ada kontribusi antara kekuatan otot tungkai terhadap

5 hasil lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 8 Bandar Lampung? 3. Apakah ada kontribusi antara keseimbangan terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 8 Bandar Lampung? 4. Apakah ada kontribusi antara kecepatan awalan, kekuatan otot tungkai dan keseimabangan terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 8 Bandar Lampung? Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui besarnya kontribusi kecepatan awalan terhadap hasil lompat jauh pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 8 Bandar Lampung. 2. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi dari kekuatan otot tungkai terhadap hasil lompat jauh pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 8 Bandar Lampung. 3. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi dari keseimbangan terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 8 Bandar Lampung. 4. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi kecepatan awalan, kekuatan otot tungkai dan keseimbangan terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Manfaat Penelitian 1. Bagi Sekolah Sebagai informasi sekaligus peningkatan penguasaan materi lompat jauh gaya jongkok. 2. Bagi Guru dan Pelatih Agar diperhatikan lagi faktor kondisi fisik siswa dalam melakukan lompat jauh khususnya mengenai kecepatan awalan, kekuatan otot tungkai dan keseimbangan terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok. 3. Bagi Program Studi Penelitian ini dapat digunakan sebagai ilmu dan petunjuk bagi penelitian yang serupa.

6 TINJAUAN PUSTAKA Atletik Atletik merupakan ibu / induk dari sebagian besar cabang olahraga, dimana gerakan gerakan yang ada dalam atletik seperti: jalan, lari, lompat dan lempar yang dimiliki oleh sebagian besar cabang olahraga. Atletik menurut Suharno, HP (1991:2) berasal dari bahasa yunani yaitu athlon yang artinya berlomba atau bertanding, sedangkan orang yang melakukannya dinamakan athlete (atlet) dengan, lari, lompat, dan lempar demikian dapat dikemukakan, bahwa atletik adalah salah satu cabang yang dipertandingkan atau diperlombakan yang meliputi atas nomor-nomor jalan, lari, lompat dan lempar. Lompat Jauh Lompat jauh adalah suatu bentuk gerakan melompat yang diawali dengan gerakan horisontal dan diubah ke gerakan vertikal dengan jalan melakukan tolakan pada satu kaki yang terkuat untuk memperolah jarak yang sejauh-jauhnya (Wiarto, 2013:32). Teknik Lompat Jauh 1.) Awalan Awalan adalah gerakan permulaan dalam bentuk lari untuk mendapatkan kecepatan yang setinggi-tingginya pada waktu akan melakukan tolakan dan lompatan. Panjang awalan untuk 2.) Tumpuan atau Tolakan seperti yang dikatakan oleh (Wiarto, 2013:34) bahwa tolakan adalah perubahan atau perpindahan gerakan dari gerakan horisontal ke gerakan vertikal yang dilakukan secara cepat. 3.) Melayang di udara Menurut Engkos Kosasih (1992:67) sikap badan di udara adalah badan harus diusahakan melayang selama mungkin di udara serta dalam keadaan seimbang dan yang paling penting pada saat melayang ini adalah melawan rotasi putaran yang timbul akibat dari tolakan. Selain itu juga untuk mendapatkan posisi

7 mendarat yang paling ekonomis dan efisien. a. Gaya Jongkok Yang dimaksud dengan gaya jongkok dalam nomor lompat jauh, dimana pada saat melayang di udara kedua kaki pelompat dibawa ke depan selanjutnya seolah-olah sedang melakukan jongkok ( Wiarto, 2013:35) 4.) Sikap Mendarat sikap mendarat pada lompat jauh baik untuk lompat gaya jongkok, gaya menggantung, maupun gaya berjalan di udara adalah sama yaitu pada waktu akan mendarat kedua kaki di bawa ke depan lurus dengan jalan mengangkat paha ke atas, badan dibungkukkan ke depan, kedua tangan ke depan, kemudian mendarat pada kedua tumit terlebih dahulu dan mengeper, dengan kedua lutut dibengkokkan (ditekuk), berat badan dibawa ke depan supaya tidak jatuh ke belakang, kepala ditundukkan, kedua tangan ke depan. Hal yang penting di saat mendarat banyak para atlet atau siswa ketika mendarat tidak memperhatikan posisi badan dan pandangan mata yang selalu tertuju pada kondisi pendaratan artinya siswa harus semampu mungkin meraih gerakan pendaratan dengan tungkai yang benar-benar maksimal tungkai lurus ke depan. Kecepatan Kecepatan kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan sejenis secara berturut-turut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya atau kemampuan untuk menempuh suatu gerak dalam waktu yang sesingkatsingkatnya (Harsono, 1988:216). Kekuatan Menurut M. Sajoto (1995:58) kekuatan diartikan komponen kondisi fisik yang menyangkut masalah kemampuan seorang pada saat menggunakan otot-ototnya, menerima beban waktu bekerja. Jadi kekuatan merupakan otot dalam menahan beban dari bekerja motorik dalam waktu tertentu secara maksimal. Otot Tungkai

8 Otot tungkai terdiri dari dua macam yaitu otot tungkai atas dan otot tungkai bawah Otot atas menurut (Setiadi, 2007:272) terdiri dari : M. abduktor maldanus, M. abduktor brevis, M. abduktor longus. Ketiga otot ini menjadi satu yang disebut M. abduktor femoralis dan berfungsi menyelenggarakan gerakan abduksi dari femur,m. rektus femuralis, M. vastus lateralis eksternal, M. vastus medialis internal, M. vastus inter medial, Biseps femoris, berfungsi membengkokkan paha dan meluruskan tungkai bawah, M. semi membranosus, berfungsi tungkai bawah, M. semi tendinosus (seperti urat), berfungsi membengkokkan urat bawah serta memutar ke dalam, M. sartorius, berfungsi eksorotasi femur, memutar ke luar waktu lutut fleksi, serta membantu gerakan fleksi femur dan membengkokkan ke luar. Keseimbangan Keseimbangan adalah kemampuan seseorang untuk mempertahankan posisi tubuh baik dalam kondisi statik maupun dinamik. Kerangka Pikir Berdasarkan landasan teori yang telah dikemukakan di atas dapat dirumuskan dalam kerangka pikir dan gambar dalam peta konsep Hipotesis Berdasarkan kajian teoritis yang berhubungan dengan permasalahan, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: Ho : Tidak ada kontribusi antara kecepatan awalan terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 8 Bandar Lampung H1 : Ada kontribusi antara kecepatan awalan terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 8 Bandar Lampung Ho : Tidak ada kontribusi kekuatan otot tungkai terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 8 Bandar Lampung.

9 H2: Ada kontribusi kekuatan otot tungkai terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Ho : Tidak Ada kontribusi keseimbangan terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 8 Bandar Lampung. H3: Ada kontribusi keseimbangan terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Ho : Tidak Ada kontribusi kecepatan awalan, kekuatan otot tungkai, keseimbangan terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 8 Bandar Lampung. METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei dengan teknik tes. Metode penelitian dalam penelitian ini mencakup prosedur dan instrumen atau alat yang digunakan dalam penelitian. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas XI SMA Negeri 8 Bandar Lampung yang berjumlah 145 siswa. Sampel Penelitian Berdasarkan pendapat tersebut penulis mengambil sampel 25 % dari populasi yang berjumlah 145 siswa. H4 : Ada kontribusi kecepatan awalan, kekuatan otot tungkai, keseimbangan terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas XI SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Variabel Penelitian Variabel Bebas Dalam penelitian ini ada tiga variabel bebas (X) yaitu: 1. kecepatan awalan (X1) 2. kekuatan otot tungkai (X2) 3. keseimbangan (X3 )

10 Variabel Terikat Dalam penelitian ini variabel terikat adalah hasil lompat jauh (Y). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Kecepatan Awalan Rata-rata Kecepatan Awalan 36 Siswa Putra Kelas XI SMA Negeri 8 Bandar Lampung adalah 4,753889, standar deviasi Kecepatan Awalan adalah 0,851584, angka Kecepatan Awalan maximum 6,22 dan angka Kecepatan Awalan minimum 3,27. Kekuatan Otot Tungkai Rata-rata Kekuatan Otot Tungkai 36 Siswa Putra Kelas XI SMA Negeri 8 Bandar Lampung adalah 51,93889, standar deviasi Kekuatan Otot Tungkai adalah 12,06185, angka Kekuatan Otot Tungkai maximum 75,6 dan angka Kekuatan Otot Tungkai minimum 32,4. Keseimbangan Keseimbangan 36 Siswa Putra Kelas XI SMA Negeri 8 Bandar Lampung adalah 57,27778, standar deviasi Keseimbangan adalah 12,26752, angka Keseimbangan maximum 83 dan angka Keseimbangan minimum 35. Lompat Jauh Rata-rata Lompat Jauh Gaya Jongkok 36 Siswa Putra Kelas XI SMA Negeri 8 Bandar Lampung adalah 3,565556, standar deviasi Lompat Jauh Gaya Jongkok adalah 0,77063, angka Lompat Jauh Gaya Jongkok maximum 5 dan angka Lompat Jauh Gaya Jongkok minimum 2. Uji Hipotesis Hipotesis Kecepatan Awalan (X1) Terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok (Y) Dapat disimpulkan bahwa 9,023 > 1,691 atau (Sig.) 0,000 < 0,05. Sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Ada kontribusi yang signifikan antara kecepatan awalan terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok pada Siswa Putra Kelas XI SMA Negeri 8 Bandar Lampung

11 Hipotesis Kekuatan Otot Tungkai (X2) Terhadap Lompat Jauh Gaya Jongkok (Y) Dapat disimpulkan bahwa 6,210 > 1,691 atau (Sig.) 0,000 < 0,05. Sehingga H0 ditolak dan H2 diterima. Ada kontribusi yang signifikan antara kekuatan otot tungkai terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok pada Siswa Putra Kelas XI SMA Negeri 8 Bandar Lampung Hipotesis Keseimbangan (X3) Terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok (Y) Dapat disimpulkan bahwa 3,302 > 1,691 atau (Sig.) 0,002 < 0,05. Sehingga H0 ditolak dan H3 diterima. Ada kontribusi yang signifikan antara Keseimbangan terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok pada Siswa Putra Kelas XI SMA Negeri 8 Bandar Lampung Hipotesis Kecepatan, Kekuatan Otot Tungkai dan Keseimbangan Terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok (Y) Dapat disimpulkan bahwa 30,316 > 2,901 atau (Sig.) 0,000 < 0,05. Sehingga H0 ditolak dan H4 diterima. Ada kontribusi yang signifikan antara kecepatan awalan, kekuatan otot tungkai dan keseimbangan terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok pada Siswa Putra Kelas XI SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Pembahasan Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa ketiga unsur fisik yang telah disebutkan di atas memberikan kontribusi terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok. Kontribusi yang paling besar adalah gabungan dari ketiga aspek kondisi fisik diatas karena lompat jauh adalah gerakan saling berkesinambungan maka kondisi fisik diatas saling berkaitan satu sama lainnya. Sehingga dalam upaya meningkatkan hasil lompat jauh gaya jongkok yang baik perlu diperhatikan secara serius tiga aspek komponen fisik tersebut. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

12 Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa: 1. Ada kontribusi yang signifikan antara kecepatan awalan siswa Putra kelas XI SMA Negeri 8 Bandar Lampung terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok 2. Ada kontribusi yang signifikan kekuatan otot tungkai siswa Putra Kelas XI SMA Negeri 8 Bandar Lampung terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok 3. Ada kontribusi yang signifikan antara keseimbangan siswa Putra kelas XI SMA Negeri 8 Bandar Lampung terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok 4. Ada kontribusi yang signifikan antara kecepatan awalan, kekuatan otot tungkai dan keseimbangan siswa Putra kelas XI SMA Negeri 8 Bandar Lampung terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok. Saran Penulis menyadari bahwa skripsi yang dibuat jauh dari kesempurnaan maka itu untuk peneliti selanjutnya penulis menyarankan agar dalam pengambilan data untuk mengukur instrument kecepatan awaalan sebaiknya diukur mulai dari pelan lalu semakin lama semakain cepat, untuk instrument keseimbangan dikarenakan saat ini alat yang bisa digunakan yaitu alat ukur menggunakan satu kaki atau balance one maka untuk peneliti selanjutnya penulis menyarankan agar mengukur dengan alat yang menggunakan dua kaki. Penelitian ini dapat digunakan sebagai ilmu dan petunjuk bagi penelitian yang serupa. DAFTAR PUSTAKA Harsono. 1988. Coaching dan Aspek- Aspek Psikologi Dalam Coaching. Jakarta: Dedikbud. Kosasih, E. 1985. Olahra Teknik dan Progrom Latihan. Jakarta: Akademika Presindo. Sajoto, M. 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang: Dahara Prize. Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu Suharno, H.P. 1991. Olahraga Atletik. Semarang: Diponegoro. Wiarto. 2013. Fisiologi dan Olahraga. Yogyakarta: Graha Ilmu.