BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Titik sentral yang harus dicapai oleh setiap kegiatan belajar mengajar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

BAB 1 PENDAHULUAN. mencakup empat jenis yaitu keterampilan menyimak (listening skill),

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Untuk berbahasa dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan

BAB I PENDAHULUAN. yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, khususnya para siswa. Pada saat

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik dan. Salah satu usaha untuk meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan sebagai alat

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan cerminan kehidupan dari masyarakat. Secara alami,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu: keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang wajib dilaksanakan dari jenjang sekolah dasar

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB I PENDAHULUAN. dikuasai dan dipahami oleh guru, yaitu kemampuan menggunakan berbagai

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. seorang pendidik yang mempunyai kompetensi, baik kompetensi pedagogik,

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran terpenting

BAB I PENDAHULUAN. Menulis adalah salah satu kemampuan bahasa bukanlah kemampuan yang

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan, tidak boleh dipisahpisahkan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Melalui penguasaan keterampilan. jenis tulisan baik tulisan fiksi maupun nonfiksi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya.

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan pernyataan Nurgiantoro (Ambarita, 2008: 39) bahwa, tujuan

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. mampu memahami ide, gagasan, maupun pengalaman penulisnya.

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis. Apabila menguasai keempat

BAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan menulis seseorang akan mampu mengungkapkan segala pikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan informasi pengetahuan ke buku catatan yang telah didapat dari

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dituangkan melalui bahasa baik, lisan maupun tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran dalam

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan salah satu bagian dari empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil dalam berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia memegang peranan yang sangat penting di

berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan bahasa yang digunakan dalam kelompok terebut.

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan

2015 PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting dan harus

BAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan perbaikan di sana sini, mulai dari kurikulum, sarana dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia mampu mewujudkan potensi yang dimilikinya. Tirtarahardja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia menurut Kurikulum Tingkat Satuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum disetiap jenjang pendidikan di sekolah.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. menuliskan kembali dengan kalimat sendiri teks narasi dengan menggunakan pola

BAB I PENDAHULUAN. karena keterampilan menulis selalu digunakan dalam dunia pendidikan, mulai

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. baik di sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Winaya (2013: 3) yang mencakup keterampilan berbicara dan menulis.

berbahasa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir.

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat aspek keterampilan yaitu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Winda Victoria Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari pengetahuan secara mendasar (Taringan, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

pembelajaran berbahasa dan kegiatan berbahasa dalam kehidupan sehari-hari karena antara satu dengan yang lainnya memiliki keterkaitan yang erat.

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap orang melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu proses pengubahan sikap dan tatalaku

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa.

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: C.V Diponegoro, 1984), hlm Yus Rusyana, Bahasa dan Sastra dalam Gempita Pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menulis merupakan salah satu keterampilan dari empat aspek kebahasaan.

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa, bukan pengajaran tentang bahasa. Keterampilanketerampilan

BAB I PENDAHULUAN. berekspresi dan salah satunya adalah menulis puisi. Puisi dalam Kamus Besar. penataan bunyi, irama, dan makna khusus; sajak.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. salah satu faktor hakiki yang membedakan manusia dari makhluk lainnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. lisan, sedangkan membaca dan menulis terjadi dalam komunikasi secara tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu

BAB I PENDAHULUAN. baik itu puisi maupun prosa (cerita pendek dan novel). Pemilihan sumber bacaan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Titik sentral yang harus dicapai oleh setiap kegiatan belajar mengajar adalah tercapainya tujuan pembelajaran. Adapun yang termasuk perangkat program pengajaran dituntut secara mutlak untuk menunjang tercapainya tujuan. Guru tidak dibenarkan mengajar dengan kemalasan. Anak didik juga diwajibkan mempunyai kreativitas yang tinggi dalam belajar, bukan selalu menanti dalam perintah dari guru. Kedua unsur yang diutarakan di atas mempunyai satu tujuan yang sama yaitu mencapai tujuan yang diharapkan. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bidang studi bahasa Indonesia, pada siswa kelas X terdapat standar kompetensi no1.4 yaitu berkomunikasi dengan bahasa Indonesia setara tingkat semenjana dalam berbagai bentuk yaitu karangan ( naratif, deskripsi, ekspositif ) dengan kompetensi dasar.4. menulis hasil observasi dalam bentuk karangan deskriptif. Melalui pembelajaran ini, siswa diharapkan mengetahui serta mampu menulis karangan deskripsi. Dan lebih diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi dan berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan Indonesia. Nurchasanah & Widodo, (1993:5) mengatakan, Kemampuan menulis sangat penting bagi kehidupan manusia. Seseorang yang mampu menulis, dapat memanfaatkan 1

2 kemampuannya untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui tulisan. Dengan tulisan, mereka dapat mengungkapkan berbagai pikiran, perasaan, dan kemauan kepada orang lain tanpa harus berhadapan langsung. Menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif sehingga keterampilan ini tidak datang dengan sendirinya akan tetapi membutuhkan latihan dan kebiasaan yang berkesinambungan. Salah satu tujuan yang harus dicapai dalam pembelajaran Bahasa Indonesia adalah siswa dapat memiliki kemampuan menulis dan siswa dapat memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang dapat dipergunakan untuk mengarang. Meski telah dilaksanakan di sekolah, selama ini pembelajaran menulis karangan deskripsi di SMK tersebut belum terlaksana dengan maksimal. Minimnya pelajaran kemampuan siswa menulis dikarenakan kebanyakan guru hanya memberikan pelajaran yang bersifat membaca dan pengetahuan tentang bahasa ataupun sastra saja. Namun kenyataanya, pada saat penulis melakukan observasi dan berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah yang akan diteliti, siswa mengaku mengalami kesulitan memilih dan menentukan judul dan topik serta mengembangkan kata-kata dalam kalimat yang baik dalam menulis karangan deskripsi ketika diberi tugas menulis. Akibatnya sebagian tulisan siswa adalah hasil menyalin tugas orang lain. Disamping itu, berdasarkan pengamatan penulis pada saat melaksanakan PPL-T, guru biasanya menyampaikan pembelajaran menulis dengan metode ceramah yang cendrung monoton. Guru belum mengajarkan bagaimana cara menulis dengan menggunakan teknik atau metode yang menarik. Hal ini membuat siswa

3 mengalami pembelajaran yang kurang bermakna. Akibatnya, minat serta hasil menulis siswa tergolong rendah. Pernyataan tersebut diperkuat oleh Tarigan (2005:3) bahwa, Kemampuan menulis siswa masih sangat kurang, mereka belum mampu menyatakan gagasan secara sempurna baik lisan maupun tulisan. Keterampilan menulis deskripsi memang menjadi salah satu keterampilan berbahasa yang paling sulit untuk dikuasai. Hal ini disebabkan adanya dua unsur yang harus dikuasai oleh penulis, yaitu unsur bahasa, seperti ejaan, struktur kalimat, kohesi, dan koherensi, serta unsur non bahasa yang dijadikan ide atau gagasan dalam sebuah tulisan yang meliputi pengetahuan dan pangalaman penulis. Tujuan menulis deskripsi adalah membuat para pembaca menyadari dengan hidup apa yang diserap penulis melalui pancaindra, merangsang perasaan pembaca mengenai apa yang digambarkannya, menyajikan suatu kualitas pengalaman langsung. Pembelajaran menulis pada siswa SMK memberikan banyak manfaat, seperti mengembangkan kreativitas, menanamkan keberanian dan percaya diri, menata dan menjernihkan pikiran, cara berpikir, kecerdasan dan kepekaan emosi siswa. Dengan banyaknya manfaat yang akan diperoleh dalam pembelajaran menulis, selayaknya kegiatan menulis ini menjadi salah satu kegiatan yang disukai siswa. Akan tetapi, kenyataan di lapangan menunjukkan pembelajaran menulis menjadi kegiatan yang sulit bagi siswa, sehingga mereka kurang berminat terhadap pembelajaran menulis. Banyak siswa yang mengangap bahwa menulis adalah suatu beban. Menunda- nunda untuk menulis, tidak mempunyai waktu

4 yang cukup untuk menyelesaikan tugas menulisnya. Bahkan yang paling parahnya adalah bahwa siswa telah diajari menulis tetapi masih banyak siswa yang ditemukan tidak kompeten dalam menulis. Dan Selain itu, siswa beranggapan bahwa kegiatan menulis merupakan kegiatan yang membosankan dan tidak terlalu menarik. Berbagai penelitian pernah dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa. Begitu halnya dengan Penelitian Marlina Pangapaoi (2013). Dalam skripsinya berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Tipe Kalimat Konsep Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Oleh siswa Kelas X Swasta Josua Medan Tahun Pembelajaran 2012/2013, menyatakan bahwa pembelajaran menulis masih belum dilaksanakan secara maksimal begitu pun hasilnya. Nilai rata-rata yang diproleh siswa masih dibawah standar ketuntasan belajar minimal untuk mata pelajaran Bahasa Indonsia. Melihat permasalahan yang diuraikan di atas, diasumsikan bahwa rendahnya kemampuan menulis deskripsi karena masih rendahnya minat dan kemampuan siswa dalam mempelajari menulis karangan deskripsi. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya faktor internal yang berasal dari siswa itu sendiri misalnya ketidak mampuan siswa untuk mengembangkan katakata dalam kalimat yang baik, dikarenakan keterbatasan wawasan dan kosa kata. Selain itu siswa mengalami kesulitan menentukan judul atau topik, menuangkan ide-ide yang berkualitas dan imajinatif serta siswa jarang untuk mencoba menulis, artinya menulis belumlah sebagai sebuah kebutuhan. Selain faktor internal, terdapat juga faktor eksternal yang berasal dari guru dimana pada umunya guru

5 melaksanakan pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan cara tradisional dengan menekankan hasil pada tulisan siswa, bukan pada proses yang seharusnya. siswa sebagai pendengar yang mengakibatkan kurang terlibat dalam proses belajar mengajar. Salah satu solusi yang baik untuk menangani masalah ini adalah dengan memilih teknik pembelajaran yang tepat. Teknik pembelajaran yang tepat mampu mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu teknik pembelajaran yang ingin diujicobakan adalah teknik Show Not Tell, yaitu suatu teknik dengan penekanan pada pengubahan kalimat-kalimat memberitahu menjadi paragraf-paragraf yang menunjukkan. Asumsinya, jika peserta didik mampu merubah kalimat-kalimat memberitahu menjadi paragraf-paragraf yang menunjukkan, maka peluang untuk memberikan gambaran yang utuh dan jelas atas objek yang dimaksud akan besar. Kelebihan dari teknik Show Not Tell adalah siswa terarah menulis gagasan sampai tuntas dan membangkitkan imajinasi daya nalar siswa. Maka dengan teknik show not tell akan membawa siswa pada kemampuan merubah kalimat-kalimat memberitahu menjadi paragraf-paragraf yang menunjukkan sehingga jika diekspresikan akan melahirkan wujud objek atau hal secara utuh. Untuk itulah peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian tentang teknik pembelajaran dengan judul Pengaruh Teknik Show Not Tell Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas X SMK Swasta Perguruan Maju Bukit Selamat Tahun Pembelajaran 2013/2014.

6 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengidentifikasi beberapa permasalahan, yaitu sebagai berikut: 1. kemampuan siswa menulis karangan deskripsi masih rendah 2. guru belum menerapkan teknik pembelajaran yang tepat untuk menulis karangan deskripsi 3. belum ditemukanya teknik pembelajaran yang tepat dalam menulis karangan deskripsi. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti membatasi penelitian pada penggunaan teknik Show Not Tell dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi pada siswa kelas X SMK Swasta Perguruan Maju Bukit Selamat Tahun Pembelajaran 2013/2014. D. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian disusun dalam bentuk pertanyaan: 1. Bagaimanakah kemampuan Siswa Kelas X SMK Swasta Perguruan Maju Bukit Selamat Tahun Pembelajaran 2013/2014 menulis karangan deskripsi sebelum penerapan teknik Show Not Tell dalam pembelajaran?

7 2. Bagaimanakah kemampuan siswa Kelas X SMK Swasta Perguruan Maju Bukit Selamat Tahun Pembelajaran 2013/2014 menulis karangan deskripsi setelah penerapan teknik Show Not Tell dalam pembelajaran? 3. Apakah teknik Show Not Tell berpengaruh terhadap kemampuan menulis karangan deskripsi siswa Kelas X SMK Swasta Perguruan Maju Bukit Selamat Tahun Pembelajaran 2013/2014? E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas X SMK Swasta Perguruan Maju Bukit Selamat Tahun Pembelajaran 2013/ 2014, sebelum penerapan teknik Show Not Tell. 2. Untuk mengetahui kemampuan menulis karangan deskripsi siswa Kelas X SMK Swasta Perguruan Maju Bukit Selamat Tahun Pembelajaran 2013/2014, setelah penerapan teknik Show Not Tell. 3. Untuk mengetahui pengaruh teknik Show Not Tell terhadap kemampuan menulis karangan deskripsi siswa Kelas X SMK Swasta Perguruan Maju Bukit Selamat Tahun Pembelajaran 2013/2014. F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoretis dan praktis. Secara teoretis, penelitian ini dapat digunakan untuk memperkaya informasi dan pengetahuan dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam aspek menulis karangan deskripsi.

8 Secara praktis, penelitian ini bermanfaat bagi siswa, guru dan peneliti yang akan dijelaskan sebagai berikut. 1. Bagi siswa a. pembelajaran menulis karangan deskripsi lebih bermakna karena menggunakan teknik pembelajaran Show Not Tell yang membuat siswa terlibat aktif dalam mencari dan mengkonstruksi pengetahuannya. b. mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif karena menggunakan langkah pembelajaran yang mengacu pada pendekatan saintifik. 2. Bagi guru a. sebagai bahan pertimbangan bagi pengembangan pembelajaran menulis karangan deskripsi b. sebagai bahan informasi tentang teknik pembelajaran Teknik Show Not Tell dalam meningkatkan kualitas kinerja guru 3. Bagi peneliti a. menambah wawasan dan pengalaman peneliti b. mengaplikasikan teori yang telah diperoleh c. sebagai pedoman untuk melakukan penelitian lanjutan yang relevan.