JURNAL PENELITIAN. Disusun oleh : AGUS SUTRISNO NIM. K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENJASKESREK FKIP UNS JOURNAL OF PHEDHERAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN

Perbedaan Pengaruh Pembelajaran Lempar Lembing dengan Pendekatan Konvensional dan Modifikasi Sarana terhadap Kemampuan Lempar Lembing Gaya Hop Step

commit to user BAB II KAJIAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan Sepakbola

S K R I P S I. Oleh : EDI SISWANTO NPM : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

PERBEDAAN KETEPATAN SHOOTING MENGGUNAKAN PUNGGUNG KAKI ANTARA PEMAIN DEPAN DENGAN PEMAIN TENGAH DI KLUB SEPAKBOLA PS KUDA LAUT PACITAN

PENGARUH METODE KOOPERATIF DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA

PENGARUH PERBEDAAN LATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI. Slamet Riyadi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP UNS Surakarta

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka

Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol. 14 (1) Januari Juni 2015: 24-34

Riono Agung Wibowo 1 *, Agustiyanto 2,

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA-KAKI

Oleh : Robert Donny Suryawan NIM. K BAB I PENDAHULUAN

PENGARUH METODE AUDIO VISUAL

PENGARUH LATIHAN MENGGIRING BOLA MENGGUNAKAN BOLA BERBEDA DITINJAU DARI KOORDINASI MATA-KAKI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

S K R I P S I. Oleh : HARIS KURNIAWAN

KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DITINJAU DARI PENDEKATAN TEKNIK DAN TAKTIK SERTA KEMAMPUAN GERAK DASAR PADA ANAK USIA TAHUN SSB KANDANGAN

ARTIKEL S K R I P S I

PENGARUH PENDEKATAN TEKNIK DAN TAKTIK SERTA KEMAMPUAN GERAK DASAR TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PADA ANAK USIA TAHUN SSB PUTRA KEDIRI

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN SHOOTING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA DI SEKOLAH SEPAKBOLA INDONESIA MUDA (IM) MALANG

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH:

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. sampai menjadi permainan sepakbola yang modern seperti sekarang ini.

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : EKO FERI RENDI

Oleh : Aditya Haryanto NPM :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

JURNAL SKRIPSI PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SENAM KEBUGARAN JASMANI (SKJ) 2012 DAN SENAM JANTUNG SEHAT (SJS) SERI V

ARTIKEL SKRIPSI OLEH : FRANSESAR YUSUF PRADANA NPM :

S K R I P S I. Oleh : NUGROHO SETYO PRESTANTO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, temuan temuan yang berkaitan dengan perbandingan ketepatan menendang bola ke

Kata kunci : ketepatan lemparan atas bola softballl, metode pembelajaran massed practice dan distributed practice.

BAB III METODE PENELITIAN

KONTRIBUSI KECEPATAN DAN KELENTUKAN TERHADAP HASIL MENGGIRING BOLA (Studi Pada Ekstrakurikuler Sepakbola Di SMK Pemuda Papar)

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN PASSING BAWAH BERPASANGAN DENGAN PASSING BAWAH KE DINDING TERHADAP KETERAMPILAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PROGRAM LATIHAN PASSING DAN CONTROL TERHADAP KEMAMPUAN PASSING PADA PEMAIN SEPAKBOLA SISWA SMPN 35 MERANGIN

S K R I P S I. Oleh : LILIK EKO PRAYITNO P

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP KETRAMPILAN SERVIS ATAS BOLAVOLI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN

Oleh : Miswar NPM: P

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MASSED PRACTICE, DISTRIBUTED PRACTICE, DAN KOORDINASI MATAKAKI TERHADAP KEMAMPUAN PASSING MENDATAR SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

S K R I P S I. Oleh : MOCHAMAD IWAN

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum pendidikan jasmani. Upaya meningkatkan keterampilan bermain

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

S K R I P S I. Oleh : LUCIANA ERLINDA R

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed).

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN LATIHAN DAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 ANALISIS KEBUTUHAN LATIHAN TEKNIK PEMAIN SEPAKBOLA DALAM LIGA SUPER INDONESIA

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN VARIASI MENOLAK BOLA TERHADAP HASIL TOLAK PELURU PADA SISWA PUTRA SMA N 1 MUARA BUNGO SKRIPSI

I Made Suarsana, Addriana Bulu Baan. Pengaruh Latihan Kekuatan Otot Lengan Terhadap Ketepatan Smash dalam Permainan Bola Voli Club Sigma Palu

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DAN PANJANG LENGAN DENGAN JAUH LEMPARAN KEDALAM (throw-in) PADA PEMAIN U 16 SSB TARUNA MUDA DESA KETRO TAHUN 2015

S K R I P S I. Oleh : RIDZAL DWI SEPTIAWAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Moch.Vichi Fadhli Rachman, 2015 PENGARUH LATIHAN UMPAN KOMBINASI TERHADAP DOMINASI BALL POSSESSION DALAM CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

PENGARUH LATIHAN INTERVAL DAN PEREGANGAN STATIS TERHADAP KEMAMPUAN MENENDANG BOLA BAGI SISWA PUTRA SMP NEGERI 6 KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH METODE BAGIAN TERHADAP HASIL LATIHAN KETERAMPILA TEKNIK DRIBLING

JURNAL SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BOLAVOLI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X TKB 1 SMK NEGERI 2 SRAGEN

GAMBARAN KETERAMPILAN SHOOTING DAN PASSING SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) TALAWI PUTRA USIA DI BAWAH 17 TAHUN KECAMATAN TALAWI KOTA SAWAHLUNTO JURNAL

SKRIPSI. Oleh: PURNA ADITYA NPM:

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa

PENGARUH KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KETEPATAN SERVICE ATAS BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA SMP PGRI 1 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI

ekstrakurikuler sepakbola di SMAN 3 Tambun Selatan Bekasi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian

Oleh : MUHAMMAD NUR SOLIKIN

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh WAGA AFRIAN EFENDI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Batuda a tentang pengaruh latihan skipping terhadap kemampuan heading (Jump

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH LATIHAN PANTULAN KEDINDING TERHADAP KETERAMPILAN PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA SMA NEGERI 1 SURULANGUN RAWAS

PERBEDAAN EFEKTIFITAS TENDANGAN PENALTI DENGAN MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG TIM SEPAK BOLA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2015

STUDI PERBANDINGAN TINGKAT KETERAMPILAN TEKNIK DASAR

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN JARAK

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PASSING BAWAH MELALUI

USWAN FIRMANSYAH K

(STUDI EKSPERIMEN PERBEDAAN PENGARUH METODE MASSED PRACTICE DAN DISTRIBUTED PRACTICE DI SEKOLAH SEPAKBOLA PANDANARAN BOYOLALI) SKRIPSI

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA PUTRA KELAS X SMAN 4 PALU

SURVEI KETERAMPILAN TEKNIK DASAR UNTUK PEMBINAAN PEMAIN PADA SEKOLAH SEPAKBOLA EAGLE SIDOHARJO SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. pertandingan tingkat lokal, regional hingga tingkat dunia. Berjuta-juta pasang

PENGARUH LATIHAN MENENDANG MENGGUNAKAN IMAGERI TERHADAP AKURASI TENDANGAN KE GAWANG. Alfi Candra Universitas Islam Riau

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN KETEPATAN MENENDANG BOLA PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 2 KEPUNG SKRIPSI

PENGARUH LATIHAN LADDER DRILLS DIBANDING LATIHAN SMALL SIDED GAME TERHADAP PRESTASI KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA

SKRIPSI OLEH : IWAN MUSLIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

SKRIPSI. Oleh : NPM : PROGAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(Study Eksperimen pada Atlit Putra Usia Tahun Atletik Sukoharjo)

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PASSING DALAM BERMAIN SEPAKBOLA DENGAN MENERAPKAN PEMBELAJARAN YANG INOVATIF

TESIS. Oleh : EKO YULIANTO NPM

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP MINAT MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DONOROJO KECAMATAN DONOROJO

PENGARUH LATIHAN LOMPAT RINTANGAN TERHADAP HASIL TENDANGAN LAMBUNG JARAK JAUH PADA PEMAIN SEPAKBOLA SSB GELORA KARYA KOTA JAMBI

PENGARUH LATIHAN BARRIER HOPS TERHADAP PRESTASI SHOOTING SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA SMPN 1 WONODADI KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

2016 PERBANDINGAN HASIL TENDANGAN PENJAGA GAWANG ANTARA TEKNIK HALF VOLLEY, DROP KICK, DAN FORWARD KICK DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

Transkripsi:

JURNAL PENELITIAN PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN SECARA INDIVIDU DAN BERKELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN HEADING SEPAKBOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAKBOLA INDONESIA MUDA SRAGEN KELOMPOK UMUR 12-13 TAHUN Disusun oleh : AGUS SUTRISNO NIM. K560906 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user 2015 1

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN SECARA INDIVIDU DAN BERKELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN HEADING SEPAKBOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAKBOLA INDONESIA MUDA SRAGEN KELOMPOK UMUR 12-13 TAHUN AGUS SUTRISNO K560906 Jurusan Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret 085727425264 ABSTRAK Agus Sutrisno. PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN SECARA INDIVIDU DAN BERKELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN HEADING SEPAK BOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAKBOLA INDONESIA MUDA SRAGEN KELOMPOK UMUR 12-13 TAHUN. Skripsi,Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Maret 2015. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran secara individu dan berkelompok terhadap kemampuan heading dalam permainan sepakbola pada siswa usia 12-13 tahun Sekolah Sepakbola Indonesia Muda Sragen, (2) Pendekatan pembelajaran yang lebih baik pengaruhnya antara pembelajaran secara individu dan berkelompok terhadap kemampuan heading dalam permainan sepakbola pada siswa Sekolah Sepakbola Indonesia Muda Sragen usia 12-13 tahun. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen, dengan desain Pre Test Post Test Group Design. Penelitian ini merupakan penelitian populasi, seluruh populasi yang ada yaitu seluruhsiswa Sekolah Sepakbola Indonesia Muda Sragen usia 12-13 tahun menjadi subjek penelitian. Banyaknya populasi siswa commit to user Sekolah Sepakbola Indonesia Muda Sragen berjumlah 40 orang. Teknik analisis data 2

yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t atau uji perbedaan dengan taraf signifikasi 5%, dengan uji prasyarat meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh di Bab IVadalah sebagai berikut: (1)Ada perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran secara individu dan berkelompok terhadap kemampuan heading dalam permainan sepakbola pada siswa Sekolah Sepakbola Indonesia Muda Sragen usia 12-13 tahun, (t hitung = 5,205 > t tabel = 2,093). (2) Pendekatan pembelajaran individumemiliki pengaruh yang lebih baik dan efektif dari pada Berkelompok terhadap kemampuan heading dalam permainan sepakbola pada siswa Sekolah Sepakbola Indonesia Muda Sragen usia 12-13 tahun, Peningkatan Keterampilan Teknik Dasar heading Sepakbola kelompok I (kelompok yang mendapat perlakuan Individu) = 65,82% > kelompok II (kelompok yang diberi perlakuan Berkelompok) = 40,26%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: (1)Ada perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran secara individu dan berkelompok terhadap kemampuan heading dalam permainan sepakbola pada siswa Sekolah Sepakbola Indonesia Muda Sragen usia 12-13 tahun, (2) Pendekatan pembelajaran secara individumemiliki pengaruh yang lebih baik dari pada pendekatan pembelajaran secara Berkelompok terhadap kemampuan heading dalam permainan sepakbola pada siswa Sekolah Sepakbola Indonesia Muda Sragen usia 12-13 tahun. Kata Kunci:Heading Sepakbola, Pembelajaran Secara lndividu, Pembelajaran Secara Berkelompok PENDAHULUAN Sepakbola adalah salah satu baik. Faktor-faktor tersebut adalah cabang olahraga permainan yang bagian-bagian yang tidak dapat menuntut keterampilan yang tinggi. dipisahkan dan saling mempengaruhi Olahraga ini terdiri dari gerakangerakan untuk mencapai sebuah prestasi. yang sangat kompleks. Bagian yang paling mendasar Banyak faktor yang mempengaruhi yang harus dikuasai untuk dapat untuk dapat bermain sepakbola dengan bermain sepakbola dengan baik adalah baik. Di antaranya yaitu faktor fisik, penguasaan teknik dasar sepakbola. teknik, taktik dan mental yang harus Hal ini merupakan langkah awal untuk commit to user dimiliki untuk menjadi pemain yang dapat bermain sepakbola selain 3

melatih faktor fisik, taktik dan mental. Pembelajaran adalah salah satu Keterampilan teknik bermain sepak faktor terpenting yang harus dilakukan bola adalah penerapan teknik dasar secara sistematis dan terprogam untuk bermain bola (Soekatamsi, 2000: 15). mencapai prestasi yang tinggi. Aspekaspek Pernyataan di atas menunjukkan yang mendukung pencapaian bahwa menguasai teknik dasar prestasi sepakbola, baik fisik, teknik, sepakbola adalah sangat penting dan taktik dan mental harus ditingkatkan. harus dilatih. Sebagai langkah awal dalam pelatihan Sekolah Sepakbola Indonesia sepakbola bagi pemain pemula yaitu Muda Sragen merupakan Sekolah latihan teknik dasar bermain sepakbola yang sampai saat ini masih sepakbola. Teknik dasar bermain yang aktif melaksanakan pelatihan. Sekolah harus dikuasai dalam permainan sepak Sepakbola Indonesia Muda Sragen bola antara lain adalah menendang merupakan sekolah sepakbola yang bola, menyundul bola, menggiring mempunyai tujuan untuk membina, bola, melempar bola dan sebagainya. mendidik dan melatih anak-anak sejak Kemampuan seorang pemain usia dini. Sekolah Sepakbola Indonesia sepakbola menguasai teknik dasar Muda Sragen membina dan melatih bermain sepakbola dapat mendukung pemain-pemain pemula dari berbagai penampilannya dalam bermain kelompok umur, yaitu kelompok umur sepakbola baik secara individu 10-11 tahun, 12-13 tahun dan 14-15 maupun secara kolektif. Pentingnya tahun. Sekolah Sepakbola Indonesia peranan penguasaan teknik dasar Muda Sragen belum menghasilkan bermain sepakbola, maka bagi para prestasi yang membanggakan, pemain pemula harus dilatih secara sehingga perlu evaluasi dari berbagai baik dan sistematis. aspek, baik atlit, pelatih, latihan, Menyundul bola atau metode latihan, sumber dana dan lain heading merupakan salah satu teknik sebagainya. commit to dasar user bermain sepakbola yang sering 4

dilakukan dalam permainan sepakbola. prestasi, menuntut seorang pelatih Pengertian heading adalah merupakan harus selalu mengembangkan teknik menyundul bola dengan pengetahuannya. Seorang pelatih harus menggunakan kepala untuk mengoper mampu menerapkan bebagai macam bola kepada teman, menghalau bola di metode latihan menurut kebutuhan, daerah pertahanan, dan untuk sehingga latihan yang dilaksanakan mencetak gol. Oleh karena itu salah tidak monoton. Selain itu, dalam satu teknik dasar yang harus dikuasai menerapkan pembelajaran harus oleh setiap pemain adalah teknik dasar disesuaikan dengan atlit yang dilatih, menyundul bola. terlebih lagi untuk atlit pemula. Melakukan heading dengan Demikian halnya untuk meningkatkan baik dan tepat pada sasaran bagi siswa kemampuan heading siswa Sekolah pemula bukan merupakan hal yang Sepakbola Indonesia Muda Sragen. mudah, termasuk pada siswa Sekolah Selama ini pembelajaran heading Sepakbola Indonesia Muda Sragen. siswa Sekolah Sepakbola Indonesia Siswa pemula sering kali tidak tepat Muda Sragen sering dilakukan secara pada sasaran yang diinginkan (teman individu, individu yaitu; suatu cara seregunya) dalam melakukan heading, yang hanya menitik beratkan bantuan seperti bolanya melenceng dari dan bimbingan pelatih untuk sasaran, bola tidak sampai sasaran, memberikan kesempatan yang seluasluasnya sehingga bola tersebut mudah direbut tanpa adanya bantuan teman. oleh lawan. Untuk meningkatkan Dengan pembelajaran bola dipantulkan kemampuan heading sepakbola bagi ke dinding diharapkan siswa dapat pemain pemula harus dilakukan latihan menguasai heading dengan tepat dan secara sistematis dan kontinyu serta benar. Pembelajaran individu akan diterapkan metode latihan yang tepat. membuat siswa lebih focus pada saat Banyaknya cara pembelajaran melakukan heading. Faktor-faktor yang dapat diterapkan dalam olahraga commit to yang user mempengaruhi heading sepak 5

bola adalah: (1) kondisi internal; dan prosedur dengan kelompoknya. (2) kondisi eksternal. Kondisi internal Pembelajaran ini banyak diterapkan mencakup faktor-faktor yang terdapat oleh pelatih-pelatih pada umumnya. pada individu, atau atribut lain yang Pembelajaran secara berkelompok bisa membedakan pemain satu dengan yang dilakukan dengan berbagai macam lainnya. Namun pada umumya latihan variasi, seperti; menyundul bola ke secara individu jarang sekali arah teman,dengan kepala, menerima diterapkan dalam pelatihan heading bola dari teman dengan kepala,, dan siswa Sekolah Sepakbola, seperti di lain sebagainya. Melalui pembelajaran Sekolah Sepakbola Indonesia Muda heading yang dilakukan secara Sragen. Melalui latihan individu berkelompok, diharapkan siswa dengan menggunakan media dinding Sekolah Sepakbola Indonesia Muda diharapkan para siswa Sekolah Sragen mampu menguasai teknik Sepakbola Indonesia Muda Sragen heading yang baik dan tepat. memiliki keterampilan heading Pendekatan pembelajaran secara sepakbola yang baik. Oleh karena ini, individudan berkelompok merupakan pembelajaran heading juga bisa pembelajaran yang dapat digunakan dilakukan secara berkelompok, untuk meningkatkan kemampuan berkelompok yaitu; suatu cara yang heading dalam permainan sepakbola. dilakukan dua orang atau lebih siswa Dari kedua pendekatan pembelajaran secara bergantian, melalui tersebut memiliki cara pembelajaran pembelajaran secara berkelompok yang berbeda. Masing-masing siswa bisa saling mengoreksi dan pendekatan pembelajaran tersebut siswa tidak mudah merasa jenuh memiliki kelebihan dan kelemahan, karena bisa berganti-ganti kelompok, sehingga belum diketahui menurut silberman (2007: 228) bahwa pembelajaran mana yang lebih baik teknik taktik berkelompok adalah pengaruhnya terhadap peningkatan strategi sederhana untuk melatih commit to heading user dalam permainan sepakbola. 6

Heading dalam Permainan Sepakbola Heading merupakan salah satu teknik dasar sepakbola yang menuntut skill yang tinggi untuk memenangkan bola-bola lambung di atas kepala, baik untuk mengoperkan bola atau mencetak gol ke gawang. Heading dalam permainan sepakbola pada umumnya digunakan untuk mengoperkan bola kepada teman seregunya dan mencetak gol. Clive Giford (2005: 14) menyatakan, mencetak gol. Sedangkan Danny Mielke (2007: 49) menyatakan: Sepakbola sejatinya adalah permainan tim. Walaupun pemain yang memiliki keterampilan tinggi bisa mendominasi pada kondisi tertentu, seorang pemain sepakbola harus saling bergantung pada setiap anggota tim untuk menciptakan permainan cantik dan membuat keputusan yang tepat. Agar bisa berhasil di dalam lingkungan tim ini, seorang pemain sepakbola harus mengasah keterampilan heading. Mengumpan adalah keterampilan Berdasarkan pendapat tersebut penting untuk dikuasai. Umpan dapat disimpulkan bahwa, heading menghubungkan semua pemain di dalam permainan sepakbola pada seluruh bagian lapangan dan hakikatnya bertujuan untuk memungkinkan tim membangun mengoperkan bola kepada teman serangan. Menurut Zoudha 2009 seregunya dan mencetak gol ke http://zoudha.wordpress.com/tag/head gawang lawan. Melalui heading yang ing/bahwa, Heading adalah cermat dan akurat akan memudahkan mengumpan atau mengoper bola teman seregunya untuk menerima bola kepada teman dan untuk mencetak gol. dan akan lebih efektif untuk Heading yang baik dan benar sangat melakukan serangan terhadap dibutuhkan dalam permainan pertahanan lawan Kerjasama tim yang sepakbola, karena dengan menguasai kompak dapat terjalin dengan baik teknik ini maka akan mempermudah commit to apabila user setiap pemainnya memiliki teman kita untuk menerima bola dan 7

kemampuan heading yang baik, cermat dan akurat. yang sama. Konsep pembelajaran ini harus disusun dengan kekhususan yang dimiliki setiap individu agar tujuan METODE PENELITIAN Pembelajaran Heading Sepakbola dengan Pendekatan Pembelajaran Secara individu latihan dapat tercapai. Pembelajaran ini adalah pembelajaran yang dilakukan oleh siswa secara mandiri. Kecepatan, kelemahan, dan keberhasilan di tentukan oleh Pendekatan pembelajaran kemampuan individu yang individu merupakan pembelajaran yang didasarkan pada karakteristik atau kondisi atlet yang dilatih. Perbedaan antara atlet satu dengan yang lainnya tentunya tingkat kemapuan dasar serta prestasinya juga berbeda. Oleh karena perbedaaan individu harus diperhatikan dalam pelaksanaan pembelajarannya. Sadodo bersangkutan. Pada pendekatan pembelajaran individu siswa dituntut agar dapat belajar secara mandiri, tanpa adanya kerja sama dengan orang lain. Pembelajaran ini memfokuskan pada proses dimana individu membangun dan mengorganisasikan dirinya secara realitas yang bersifat mandiri. Sumosardjuno (1992: 13) menyatakan, Meskipun sejumlah atlet dapat diberi program pemantapan kondisi fisik yang sama, tetapi kecepatan kemajuan dan perkembangan tidak sama. Menurut Andi Suhendro (1999: 3.15) bahwa, Prinsip individual merupakan Pembelajaran Heading Sepakbola dengan Pendekatan Pembelajaran Secara Kelompok Pembelajaran salah satu syarat dalam melakukan berkelompokmerupakan bentuk olahraga kontemporer. Prinsip ini pembelajaran keterampilan yang harus diterapkan kepada setiap atlet, commit to divariasikan user dari pembelajaran sesekali atlet tersebut memiliki prestasi individu. Jarver (1996 : 10) 8

mengemukakan pendapat: Prinsip umum mentraining seorang atlet selalu disusun suatu program yang berdasarkan peningkatan program latihan prinsip interval dan kekhususan latihan tersebut. Salah satu prinsip pembelajaran yang cukup mendasar diantaranya adalah variasi latihan. Pembelajaran yang dilaksanakan dengan benar biasanya menuntut banyak waktu dan tenaga dari atlet, puluhan bahkan ratusan jam, kerja keras yang dilakukan untuk HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN meningkatkan intensitas kerjanya, untuk mengulang setiap bentuk latihan, dan untuk semakin meningkatkan prestasinya. Oleh karena itu tidak mengherankan kalau latihan yang sering akan menyebabkan rasa bosan pada latihan. Para guru / pelatih diharapkan dapat menciptakan kreasi dan pandai mencari variasivariasi dalam latihan. Deskripsi Data Deskripsi hasil analisis data hasil tes awal dan tes akhir Kemampuan heading Sepakbola yang dilakukan pada kelompok I (Individu/K1) dan kelompok II Kelompok Tes N Mean SD K1 Awal 20 3,95 2,84 K2 Awal 20 3,85 2,78 (Berkelompok/K2) disajikan dalam Gambaran nilai rata-rata bentuk tabel sebagai berikut: Kemampuan heading Sepakbola antara Tabel 1. Deskripsi Data Hasil Analisis Tes Awal Kemampuan kelompok I (K1) dan kelompok II (K2) heading Sepakbola K1 dan dapat dibuat histogram perbandingan K2 Sebelum Mendapat commit to user Perlakuan. nilai-nilai sebagai berikut: 9

MEAN 4.5 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 K1 K2 KELOMPOK Tes Awal Gambar 7. Histogram Nilai Rata-Rata Kemampuan heading Sepakbola Sebelum Mendapat Perlakuan antara Kelompok 1 dan Kelompok 2 Tabel 2. Deskripsi Data Hasil Analisis Tes Kemampuan heading Sepakbola K1dan K2 Setelah Mendapat Perlakuan Kelompok Tes N Mean SD K1 (Kelompok Individu) K2 (Kelompok Berkelompok ) Awal 20 3,95 2,84 Akhir 20 6,55 1,70 Peningkat an 2,60 Awal 20 3.85 2,78 Akhir 20 5,40 1,88 Peningkat an 1,55 Kelompok perlakuan dengan Individu memberikan pengaruh terhadap Kemampuan heading Sepakbola yang berbeda dengan kelompok Berkelompok. Jika antara kelompok atlet yang mendapat Individu dan Berkelompok dibandingkan, maka dapat diketahui bahwa kelompok perlakuan Individu memiliki Peningkatan Kemampuan heading Sepakbola sebesar 1,05 lebih banyak dari pada Berkelompok. Gambaran nilai rata-rata Kemampuan heading Sepakbola antara kelompok I (K1) dan kelompok II (K2) dapat dibuat histogram perbandingan nilainilai sebagai berikut: commit to user 10

7 6 5 perpustakaan.uns.ac.id MEAN 4 3 2 1 0 K1 K2 Peningkatan 2.6 1.55 Tes Awal 3.95 3.85 Gambar 8. Histogram Nilai Rata-Rata Peningkatan Kemampuan heading Sepakbola antar Kelompok Setelah Mendapat Perlakuan Individu dan Berkelompok 1. Uji Reliabilitas Untuk mengetahui tingkat keajegan hasil tes Kemampuan heading Sepakbola, dilakukan uji reliabilitas. Hasil uji reliabilitas tes awal dan tes akhir Kemampuan heading Sepakbola yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Data Hasil Tes Reliabilitas Kategori Tes Awal 0.913 Sangat Bagus Tes Akhir 0,893 Cukup Dari tabel di atas diketahui dalam kategori sangat bagus. Adapun nilai reliabilitas hasil tes akhir adalah sebesar 0,971, dimana termasuk dalam kategori Exellent. Dalam mengartikan kategori koefisien reliabilitas tes tersebut, menggunakan pedoman tabel koefisien reabilitas dari tes pengukuran, Mulyono B (2010: 49) yaitu: Tabel 4. Range Kategori Reliabilitas Kategori bahwa, nilai reliabilitas hasil tes awal commit to user adalah sebesar 0,922, dimana termasuk 1. Uji Normalitas Reliabilitas Excellent 0,95 0,99 Sangat Bagus 0,90 0,94 Cukup 0,80 0,89 Kurang 0,70 0,79 Tidak Signifikan 0,60 0,69 A. Pengujian Persyaratan Analisis Sebelum dilakukan analisis data, perlu dilakukan pengujian persyaratan analisis. Pengujian persyaratan analisis yang dilakukan yaitu dengan uji normalitas dan homogenitas. 11

Sebelum dilakukan analisis 0,1473. Dimana hasil tersebut lebih data perlu diuji distribusi kecil dari angka batas penolakan pada kenormalannya. Uji normalitas data taraf signifikansi 5% yaitu 0,190. penelitian ini digunakan metode Dengan demikian dapat disimpulkan Lilliefors. Hasil uji normalitas data bahwa data K2 juga termasuk yang dilakukan pada tiap kelompok berdistribusi normal. adalah sebagai berikut: Tabel 5. Rangkuman Hasil Analisis 2. Uji Homogenitas Data Uji homogenitas Kelo dimaksudkan untuk mengetahui mpok kesamaan varians dari kedua N M SD L hitung L tabel Kesimpulan Perla kelompok. Jika kedua kelompok kuan tersebut memiliki kesamaan varians, K1 20 3.95 2.84 0.1040 0,190 Berdistribusi maka apabila nantinya kedua Normal kelompok memiliki perbedaan, maka K2 20 3.85 2.78 0.1473 0,190 Berdistribusi perbedaan tersebut disebabkan oleh Normal perbedaan rata-rata kemampuan. Hasil uji homogenitas data antara kelompok Dari hasil normalitas yang 1 (K1) dan kelompok 2 (K2) sebagai dilakukan pada Kelompok I (K1) berikut: diperoleh nilai Lo = 0,1040. Dimana Tabel 6. Rangkuman Hasil Uji hasil tersebut lebih kecil dari angka Homogenitas Data batas penolakan pada taraf signifikansi Kelom 5% yaitu 0,190. Dengan demikian pok N SD 2 F hitung F tabel 5% dapat disimpulkan bahwa data K1 K1 20 8,050 termasuk berdistribusi normal. Dari K2 20 7,713 1,04 2,17 hasil normalitas yang dilakukan pada commit to user Kelompok II (K2) diperoleh nilai Lo = 12

Dari hasil uji homogenitas antara K1 dan K2 sebelum diberi yang dilakukan diperoleh nilai Fhitung adalah sebagai berikut: = 1,04. Sedangkan dengan db = n-1 = Tabel 7. Rangkuman Hasil Perbedaan 19 lawan n-1 = 19, angka Ft = 2,17. Tes Awal pada K1 dan K2 Ternyata nilai Fhitung = lebih kecil Kelom dari Ft. Karena Fhitung < Ftabel maka pok N M M d t hitung t tabel 5% hipotesis nol diterima. Dengan K1 20 3.95 demikian dapat disimpulkan bahwa K1 K2 20 3.85 0.10 0.261 2.093 dan K2 memiliki varians yang homogen. Dengan demikian apabila Dari uji t yang di lakukan nantinya antara K1 dan K2 terdapat dapat disimpulkan bahwa nilai t yang perbedaan, perbedaan tersebut benarbenar diperoleh sebesar 0,113, sedangkan db karena adanya perbedaan rata- = n-1 = 20 1 = 19 dan taraf rata nilai yang diperoleh. signifikasi 5%, angka batas penolakan hipotesis nol dalam tabel t adalah B. Hasil Analisis Data 2,093. Ternyata lebih kecil dari angka batas penolakan hipotesis nol. Dengan 1. Uji Perbedaan Sebelum Diberi demikian hipotesis nol diterima, yang Perlakuan berarti bahwa tidak terdapat Sebelum diberi perlakuan perbedaaan yang signifikan antara kelompok yang dibentuk dalam hasil tes awal Kemampuan heading penelitian, di uji perbedaannya terlebih Sepakbola pada kelompok 1 dan dahulu. Hal ini dengan maksud untuk kelompok 2. Sehingga apabila setelah mengetahui perbedaan pada kedua diberi perlakuan terdapat perbedaan, kelompok tersebut, selama diberi maka perbedaan tersebut benar-benar perlakuan berangkat dari keadaan yang dikarenakan adanya perbedaan sama atau tidak. Hasil uji perbedaan pengaruh perlakuan yang diberikan. commit to user 13

2. Uji Perbedaan Sesudah Diberi Perlakuan Dalam penelitian ini subyek diberi perlakuan selama 6 minggu dengan frekuensi 3 kali setiap minggu. Dalam hal ini K1 diberi perlakuan Individudan K2 diberi perlakuan Berkelompok, kemudian dilakukan tes akhir. Dari hasil tes akhir pada masing-masing kelompok tersebut kemudian dilakukan uji perbedaan, yang hasilnya adalah sebagai berikut: a. Hasil Uji Perbedaan Tes Awal dan Tes Akhir pada Kelompok 1 Tabel 8. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Awal dan Tes Akhir pada K1 Tes N M M d t hitung t tabel 5% Awal 20 3,95 2,60 8,850 2,093 Akhir 20 6,55 yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tes awal dan hasil tes akhir pada kelompok I. Dengan demikian setelah mendapat perlakuan Individu, terjadi peningkatan Kemampuan heading Sepakbola pada kelompok I secara sangat meyakinkan. b. Hasil Uji Perbedaan Tes Awal dan Tes Akhir pada Kelompok II Tabel 9. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Awal dan Tes Akhir pada K2 t Tes N M M d t tabel hitung 5% 2 3,8 Awal 0 5 1,5 5,25 2.09 Akhi 2 5,4 5 6 3 r 0 0 Dari uji t yang dilakukan dapat diperoleh nilai t sebesar 5,256, yang ternyata nilai tersebut lebih besar Dari uji t yang dilakukan dari nilai t tabel 5% yaitu 2,093. dapat diperoleh nilai t sebesar 8,850, Dengan demikian hipotesis nol ditolak, yang ternyata nilai tersebut lebih besar yang berarti bahwa terdapat perbedaan dari nilai t tabel 5% yaitu 2,093. commit to user yang signifikan antara hasil tes awal Dengan demikian hipotesis nol ditolak, 14

dan hasil tes akhir pada kelompok II. Dengan demikian setelah mendapat perlakuan Berkelompok, terjadi peningkatan Kemampuan heading Sepakbola pada kelompok II secara meyakinkan. c. Hasil Uji Perbedaan Tes Akhir antara Kelompok I dan Kelompok II Tabel 10. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Akhir antara K1 dan K2 Kelompok N M M d t hitung t tabel 5% K1 20 6,55 K2 20 5,40 1,15 5,205 2,093 d. Perbedaan Persentase Peningkatan Untuk mengetahui kelompok mana yang memiliki presentase peningkatan yang lebih baik, diadakan perhitungan perbedaan persentase peningkatan tiap-tiap kelompok. Adapun nilai perbedaan peningkatan Kemampuanheading Sepakbola dalam persen pada K I dan KII adalah sebagai berikut: Tabel 11. Rangkuman Hasil Perhitungan Nilai Perbedaan Peningkatan Kemampuanheading Sepakbola dalam Persen pada K1 dan K2. Kelom Persentase N Mean Mean M d Peningkat Dari uji t yang dilakukan pok Pretest Posttest an dapat diperoleh nilai t sebesar 5,205, K1 20 3.95 6.55 2.60 65.82 % yang ternyata nilai tersebut lebih besar K2 20 3.85 5.40 1.55 40.26 % dari nilai t tabel 5% yaitu 2,093. Dengan demikian hipotesis nol ditolak, Dari hasil di atas dapat yang berarti bahwa setelah diberi diketahui bahwa KI memiliki perlakuan terdapat perbedaan yang peningkatan Kemampuanheading signifikan antara hasil tes akhir pada K Sepakbola sebesar 65.82%. Sedangkan I dan K II. KII memiliki Kemampuanheading commit to user Sepakbola sebesar 40.26%. Dengan 15

demikian dapat disimpulkan bahwa K demikian dapat disimpulkan bahwa I memiliki persentase peningkatan terdapat perbedaan yang signifikan Kemampuanheading Sepakbola lebih antara hasil tes awal dan tes akhir pada besar daripada K II. kelompok 1. Yang berarti kelompok I memiliki peningkatan Kemampuan C. Pengujian Hipotesis heading Sepakbola yang disebabkan oleh pembelajaran yang diberikan, Dari hasil analisis data yang yaitu Individu. Individu adalah dilakukan sebelum diberikan pembelajaran yang dilakukan oleh perlakuan, diperoleh nilai t antara tes siswa secara mandiri. Kecepatan, awal pada kelompok I dan kelompok II kelemahan, dan keberhasilan di = 0,261, sedangkan t tabel = 2,093. tentukan oleh kemampuan individu Ternyata t yang diperoleh < t dalam yang bersangkutan. Pada pembelajaran tabel, yang berarti hipotesis nol individu siswa dituntut agar dapat diterima. Dengan demikian kelompok belajar secara mandiri, tanpa adanya I dan kelompok II sebelum diberi kerjasama dengan orang lain. perlakuan dalam keadaan seimbang. Pembelajaran ini memfokuskan pada Antara kelompok I dan kelompok II proses dimana individu membangun berangkat dari titik tolak Kemampuan dan mengorganisasikan dirinya secara heading Sepakbola yang sama. Yang realitas yang bersifat mandiri. berarti apabila setelah diberi perlakuan Pembelajaran heading sepakbola terdapat perbedaan, hal itu karena dengan pendekatan pembelajaran adanya perbedaan perlakuan yang secara individu merupakan cara diberikan. pembelajaran heading sepakbola yang Nilai t antara tes awal dan tes dalam pelaksanaannya menggunakan akhir pada kelompok I = 8,850. alat bantu dan siswa dipandu atau Sedangkan t tabel = 2,093. Ternyata t dibimbing oleh pelatih. Segala bentuk yang diperoleh > t dalam tabel, yang commit to kegiatan user dalam pembelajaran berarti hipotesis nol ditolak. Dengan 16

headingsepakbola siswa mandiri. Dengan hal tersebut, maka melaksanakannya sesuai dengan Individu dapat meningkatkan instruksi dari pelatih. Pelatih selalu Kemampuan heading Sepakbola memonitoring selama latihan seorang atlet dengan signifikan. berlangsung dan melakukan koreksi Nilai t antara tes awal dan tes bila terjadi kesalahan heading. Dalam akhir pada kelompok II = 5,264. pendekatan pembelajaran individu Sedangkan t tabel = 2,093. Ternyata t lebih menitikberatkan bantuan dan yang diperoleh > t dalam tabel, yang bimbingan pelatih untuk memberikan berarti hipotesis nol ditolak. Dengan kesempatan yang seluas-luasnya tanpa demikian dapat disimpulkan bahwa adanya bantuan teman. Penguasaan terdapat perbedaan yang signifikan teknik heading sepakbola yang benar antara hasil tes awal dan tes akhir pada akan mendukung keterampilan kelompok II. Yang berarti Kelompok bermain sepakbola. Pembelajaran II memiliki peningkatan Kemampuan heading sepakbola dengan pendekatan heading Sepakbola yang disebabkan pembelajaran secara individu memiliki oleh pembelajaran yang diberikan, kelebihan antara lain: siswa akan lebih yaitu Berkelompok. Pendekatan mudah meningkatkan terbentuknya pembelajaran dengan Berkelompok teknik heading, siswa lebih menguasai merupakan cara pembelajaran yang keterampilan heading dengan mudah, dilakukan dengan variasi. Pendekatan siswa lebih mudah menyesuaikan pembelajaran berkelompok lebih kecepatan saat melakukan heading, berorientasi. Siswa melakukan heading dapat menghindarkan siswa dari dengan teman satu kelompok kecil perasaan frustasi karena selalu yang terdiri dari dua siswa. Siswa mengalami kegagalan dalam usahanya melakukan heading secara bergantian untuk melakukan keterampilan dan sesuai dengan intruksi dan variasi heading, siswa akan mengalami pelatih. Dalam pendeketan kontak bola lebih banyak, bersifat commit to pembelajaran user secara berkelompok ini 17

diperbolehkan untuk berganti-ganti terhadap hasil peningkatan pasangan untuk menghindari Kemampuan heading Sepakbola. kejenuhan saat melakukan heading Dari hasil uji perbedaan yang sepakbola. Pembelajaran heading dilakukan terhadap hasil tes akhir pada sepakbola dengan pendekatan kelompok I dan kelompok II, diperoleh pembelajaran secara berkelompok nilai t sebesar 5,205 sedangkan t tabel memiliki kelebihan antara lain: siswa = 2,093. Ternyata t yang diperoleh tidak merasa bosan dalam melakukan lebih besar > t tabel, yang berarti heading dengan cara berpasangan, hipotesis nol ditolak. Dengan demikian siswa lebih meningkatkan kemampuan dapat disimpulkan bahwa setelah heading, dapat meningkatkan motivasi diberikan perlakuan selama 6 minggu, siswa untuk melakukan heading secara terdapat perbedaan yang signifikan berulang-ulang, dapat melakukan antara hasil tes akhir pada kelompok I berbagai bentuk variasi latihan, siswa dan kelompok II. Karena sebelum dapat mengembangkan kontraksi diberi perlakuan kedua kelompok sosial, bersifat kompetitif karena lebih berangkat dari titik tolak yang sama, menonjol dalam melakukan heading, maka perbedaan tersebut adalah karena siswa lebih bergairah. Kelemahannya perbedaan pengaruh dari perlakuan antara lain: pada saat melakukan yang diberikan. heading dengan cara berkelompok Pengaruh suatu pembelajaran kemungkinan bola tidak tepat sasaran itu bersifat khusus, sehingga lebih besar, siswa akan merasa perbedaan karakteristik pembelajaran kesulitan dalam mempelajari teknik ini dapat menghasilkan pengaruh yang karena kemampuan pasangan juga ikut berbeda. Dengan demikian hipotesis menentukan arah atau sasaran bola, yang menyatakan bahwa ada apalagi untuk tahap pemula. Maka, perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran ini dapat berpengaruh pembelajaran antara Individu dan commit to user 18

Berkelompok terhadap Kemampuan heading Sepakbola dapat diterima. Kelompok I yang diberikan Individu memiliki nilai persentase peningkatan Kemampuan heading Sepakbola sebesar 65,82%. Sedangkan pada kelompok II yang diberikan Berkelompok memiliki peningkatan Kemampuan heading Sepakbola sebesar 40,26%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelompok I memiliki persentase peningkatan Kemampuan heading Sepakbola yang lebih besar dari kelompok II. Individu ternyata dapat memberikan rangsangan yang lebih efektif meningkatkan Kemampuan heading Sepakbola. Pelaksanaan Individu dilakukan dengan lebih terkontrol lebih efektif untuk meningkatkan Kemampuan heading Sepakbola dibandingkan dengan Berkelompok. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian kemampuan heading dalam permainan dan hasil analisis data yang telah sepakbola pada siswa Sekolah dilakukan, dapat diperoleh simpulan Sepakbola Indonesia Muda Sragen sebagai berikut: Ada perbedaan usia 12-13 tahun, Peningkatan pengaruh pendekatan pembelajaran Kemampuan heading Sepakbola secara individu dan berkelompok kelompok I (kelompok yang mendapat terhadap kemampuan heading dalam pembelajaran Individu) = 65,82% > permainan sepakbola pada siswa kelompok II (kelompok yang diberi Sekolah Sepakbola Indonesia Muda pembelajaran Berkelompok) = Sragen usia 12-13 tahun, (t hitung = 40,26%. 5,205 > t tabel = 2,093). Pendekatan Dari hasil penelitian ini dapat pembelajaran secara Individumemiliki diketahui bahwa baik Individumaupun pengaruh yang lebih baik dan efektif commit to Berkelompokkeduanya user dapat dari pada Berkelompok terhadap meningkatkan 19

KemampuanheadingSepakbola. Namun besarnya peningkatan dari masing-masing bentuk pembelajaran tersebut berbeda, hal ini dipengaruhi oleh karakteristik pembelajaran yang diberikan. Tiap jenis pembelajaran memiliki tipe kerja yang berbeda, perbedaan tipe kerja berpengaruh terhadap hasil pembelajaran. Implikasi yang diberikan bahwa Kemampuanheading Sepakboladapat meningkat melalui pembelajaran yang diberikan, baik menggunakan Individumaupun dengan Berkelompok. Dalam memberikan pembelajaran khususnya untuk meningkatkan Kemampuanheading Sepakbola, Pelatih harus memilih suatu bentuk pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan tujuanpembelajaran. Dalam penelitian ini ternyata pembelajaran dengan Individulebih sesuai untuk meningkatkan Kemampuan heading Sepakbola. Hal tersebut dapat menjadi dasar pemikiran bagi para pelatih tentang pendekatan pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan Kemampuan heading Sepakbola. Saran Sehubungan dengan simpulan yang telah diambil dan implikasi yang ditimbulkan, maka kepada para pelatih sepakbola khususnya pada Sekolah Sepakbola Indonesia Muda Sragen, disarankan hal-hal sebagai berikut:dalam memilih jenis pembelajaran, khususnya untuk meningkatkan Kemampuan heading Sepakbola, hendaknya memilih jenis pembelajaran yang lebih efektif. Dalam upaya untuk meningkatkan Kemampuan heading Sepakbola pelatih dapat menggunakan Individu atau Berkelompok karena keduanya terbukti dapat meningkatkan Kemampuan heading Sepakbola walaupun pembelajaran dengan Individulebih baik pengaruhnya. commit to user 20

DAFTAR PUSTAKA Andi Suhendro. 2007. Dasar-Dasar Kepelatihan. Jakarta: Universitas Terbuka. Andri Riyanto 2011 http://andririyantoblog.blogspot.com/2011/10/teknik-dasarpermainan-sepak-bola.htmlteknik Dasar Permainan Sepakbola. 11 Mei 2012 A. Hamidsyah Noer. 1996. Ilmu Kepelatihan Lanjut. Surakarta : Universitas Sebelas Maret Surakarta Press A. Sarumpaet dkk. 1992. Permainan Bola Besar. Jakarta: Depdikbud. Dirjendikti. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Bompa, O. Tudor. 1990. Periodization Theory and Methodology of Training.Kendall / Hant: Departement of Physical Education York University. Toronto. Ontario. Canada. Danny Mielke. 2007. Dasar-Dasar Sepakbola. Alih Bahasa. Eko Wahyu Setiawan. Bandung: Pakar Raya. Husdarta dan Yudha M. Saputra. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Depdiknas. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III. Josef Sneyers. (1990). Sepak Bola Remaja Petunjuk dan Latihan Bagi Kesebelasan Remaja. Jakarta: PT. Rusda Jaya Putra. Joseph A. Luxbacher 1997. Sepakbola Langkah-Langkah Menuju Sukses. Alih Bahasa. Agusta Wibawa. Jakarta: PT. Raja Grafindo. M. Sajoto. 1995. Peningkatandan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang : IKIP Semarang Press. Nosseck. (1982). General Theory of Training. Lagos : Pan African Press Remmy Muchtar. 1992. Olahraga Pilihan Sepakbola. Jakarta : Depdikbud. Dirjendikti. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Rezky Dwi 2011 http://latihansepakbola.blogspot.com/2011/10/cara-melakukanpassing.html. Cara Melakukan Passing. 11 Mei commit to user 2012 21

Soekatamsi. 1988. Teknik Dasar Bermain Sepak Bola. Surakarta : Tiga Serangkai. Soekatamsi. 2000. Teori dan Praktek Sepakbola I. Surakarta: UNS Press. Sudjarwo. (1993). Ilmu Kepelatihan Dasar. Surakarta : UNS Press. Suharno HP. 1993. Ilmu Coaching Umum. Yogyakarta : IKIP Yogyakarta. Timo Scheunemann. 2005. Dasar Sepakbola Modern. Alih Bahasa. Marcel Lombe dan J. Chrys Wardjoko. Malang: DIOMA. Yusuf Hadisasmita dan Aip Syarifuddin. (1996). Ilmu Kepelatihan Dasar. Jakarta : Depdikbud. Dirjendikti. Zoudha 2009 http://zoudha.wordpress.com/tag/heading/11 Mei 2012 commit to user 22