BAB I PENDAHULUAN. bayi yang dilakukan dengan cara insisi pada dinding abdomen ibu (WHO,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menyelamatkan ibu maupun bayinya. kejadian SC di Cina, Mexico, Brazil lebih dari 35%. Angka kejadian terus

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. experiment menggunakan pendekatan pre-post test design with control group.

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Aloei Saboe Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tersebut dengan tipe atau kelas rumah sakit C. Saat ini RSU PKU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

GAMBARAN TINGKAT NYERI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL. Karya Tulis Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi Intravena adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembunuh diam diam karena penderita hipertensi sering tidak. menampakan gejala ( Brunner dan Suddarth, 2002 ).

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode Quasy

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan yang pesat selama golden period. Pemberian nutrisi yang baik perlu

BAB I PENDAHULUAN. paling umum untuk mencari pertolongan kesehatan. Seseorang yang nyeri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.

BAB I PENDAHULUAN. patologis kadang membutuhkan tindakan pembedahan (sectio caesarea).

BAB III METODE PENELITIAN. eksperiment dengan pretest posttest group design. Rancangan penelitian ini

SKRIPSI SULASTRI J

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kepekaan, ketelitian, serta ketekunan. Pada pelaksanaan PBP

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data Global Status Report on Road Safety yang. dikeluarkan WHO.Indonesia dilaporkan mengalami kenaikan jumlah

GAMBARAN KECEMASAN IBU PRA SECTIO CAESAREA (SC) DI RUANG VK RSUD HASANUDDIN DAMRAH MANNA BENGKULU SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Ginjal merupakan salah satu organ penting dalam tubuh, dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Group Pre-Test Post-Test Desain Tanpa Kelompok Control dimana desain

BAB V PEMBAHASAN. perineum pada ibu postpartum di RSUD Surakarta. A. Tingkat Nyeri Jahitan Perineum Sebelum Diberi Aromaterapi Lavender

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan

BAB V PEMBAHASAN. terhadap intensitas nyeri ibu nifas post sectio caesarea di RSUD Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. (21,8%) diantaranya persalinan dengan Sectio Caesarea (Hutapea, H, 1976).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, dengan prioritas utama pada upaya peningkatan kualitas pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. Operasi Caesar adalah operasi besar pada bagian perut/operasi besar

BAB I PENDAHULUAN. didalam tindakan operasi atau pembedahan untuk menghilangkan rasa

BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. penjahitan luka (Sustyowati, dkk, 2010). Potter & Perry (2005) menyebutkan bahwa menghadapi pembedahan pasien akan mengalami

BAB I PENDAHULUAN. psikologik, dan sosial-ekonomi, serta spiritual (Nugroho, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. untuk perkembangan sectio caesaria (SC) adalah peningkatan prevalen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kecemasan merupakan perasaan yang timbul akibat ketakutan, raguragu,

PERBEDAAN PERUBAHAN INTENSITAS NYERI SELAMA PERAWATAN POST SEKSIO SESAREA ANTARA PASIEN YANG MENGGUNAKAN TEHNIK DISTRAKSI DAN RELAKSASI DI RSU.

BAB 1 PENDAHULUAN. Operasi atau pembedahan merupakan semua tindak pengobatan yang. akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini umumnya dilakukan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experimental design dengan

BAB I PENDAHULUAN. dengan Sectio Caesaria (SC) adalah sekitar 10 % sampai 15 %, dari semua

BAB I PENDAHULUAN. anestesi untuk pengelolaan nyeri, tanda vital, juga dalam pengelolaan

ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk mengeluarkan bayi melalui insisi pada dinding perut dan

BAB I PENDAHULUAN. [CDC], 2013). Data dari Riset Kesehatan Dasar ( 2013), prevalensi. gangguan mental emosional (gejala -gejala depresi

BAB I PENDAHULUAN. target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millennium (MDG s)

BAB I PENDAHULUAN. faktor genetik yang menjadi potensi dasar dan faktor lingkungan yang. hambatan pada tahap selanjutnya (Soetjiningsih, 2009).

FASE A YANG YANG DIBERI SURAKARTA HERMAWATI. S1 Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. kasus yang belum terselesaikan. Disisi lain juga telah terjadi peningkatan

Daftar Pustaka : 21 ( ) Kata kunci: Dismenore, Intensitas dismenore, Senam dismenore

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan angka kematian ibu (Maternal Mortality Rate) dan angka. kematian bayi (Neonatal Mortality Rate). (Syaiffudin, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. panggul atau ukuran lingkar panggul ibu tidak sesuai dengan ukuran lingkar

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa seringkali dinilai dari umur harapan hidup penduduknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Teknik Relaksasi...,Bayu Purnomo Aji,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017

BAB I PENDAHULUAN. Sectio Caesarea (SC) terus meningkat di seluruh dunia, khususnya di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan pre - post

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan jiwa yang terjadi di Era Globalisasi dan persaingan bebas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FIRMAN FARADISI J

BAB I PENDAHULUAN. banyak terjadi pada orang dewasa, salah satu manifestasi klinis penyakit jantung

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), ada sebanyak 234,2 juta

1

BAB III METODE PENELITIAN. quasi eksperiment dengan bentuk pretest posttest with control. group, dengan desain penelitian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. pasien yang dirawat di rumah sakit, pasien lebih sering merasa cemas

SKRIPSI. Diajukan Oleh : PARYANTO J

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Rasa nyaman berupa terbebas dari rasa yang tidak menyenangkan adalah

BAB I PENDAHULUAN. macam aspek, diantaranya pertolongan persalinan yang salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Insiden kecelakaan merupakan penyebab utama orang mengalami

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak yang berkualitas agar dapat melanjutkan cita-cita bangsa dan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan mobilisasi dengan penyembuhan luka pada pasien. Subjek yang diteliti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kondisi alam dan masyarakat yang sangat kompleks, menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

BAB 1 PENDAHULUAN. Sectio Caesarea adalah suatu tindakan untuk melahirkan dengan berat

BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan penyumbatan uretra pars prostatika (Muttaqin, 2011). dapat menimbulkan komplikasi apabila dibiarkan tanpa

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sectio Caesarea (SC) merupakan tindakan bedah untuk melahirkan bayi yang dilakukan dengan cara insisi pada dinding abdomen ibu (WHO, 2010). Sebanyak 18.5 juta SC dilakukan setiap tahunnya di seluruh dunia dan sekitar 10 % dari negara-negara di dunia memiliki tingkat SC 10-15 % (WHO, 2010). Berdasarkan data RISKESDAS tahun 2010 menunjukkan tingkat persalinan sectio caesarea sebanyak 15,3% dari sampel 20.591 ibu yang melahirkan dalam 5 tahun terakhir pada 33 provinsi di Indonesia. Nyeri pada klien dengan SC diakibatkan dari rahim yang sering berkontraksi karena masih dalam proses kembali ke bentuk semula dan juga rasa nyeri yang muncul dari daerah insisi operasi. Ibu dengan persalinan SC mengalami nyeri skala tinggi selama 24 jam pertama (Kalstrom, 2007). Berdasarkan penelitian tentang nyeri di Brazil, menggunakan Numeric Category Scale didapatkan hasil nyeri ringan pada ibu post SC dengan rata-rata skala 4 dirasakan ketika dalam keadaan istirahat, pada saat berjalan merasakan nyeri rata-rata skala 6, duduk kemudian berdiri menunjukkan rata-rata skala nyeri tertinggi yaitu 7. Sebanyak 75% lokasi nyeri berada pada sekitar luka dan responden mengatakan mengalami kendala beraktivitas akibat nyeri (Sousa et al, 2009). Nyeri yang dapat ditolerir oleh pasien adalah rentang 1-3 atau nyeri ringan. Nyeri ringan dapat mudah ditoleransi setelah diberikan analgesik. Apabila nyeri yang dirasakan adalah 1

2 level 4 atau lebih dari 4, pasien masih merasakan nyeri setelah diberikan obat analgesik sehingga membutuhkan tindakan non-farmakologi yang efektif. Pasien dengan nyeri skala 4 atau lebih dari 4 akan mengalami perubahan suasana hati dan terhambatnya aktifitas fisik (Gerbershagen, Rothaug, Kalkman, & Meissner, 2011). Manajemen nyeri yang buruk akan mengakibatkan menurunnya kualitas hidup dan memperpanjang waktu hospitalisasi, yaitu lebih dari 4 hari (Sariyem, 2013). Berdasarkan survei yang dilakukan di RSUP Dr. Karyadi, 80% dari ibu post SC takut terjadi sesuatu dengan jahitannya ditambah dengan nyeri pada area insisi yang masih terasa sehingga takut untuk melakukan mobilisasi dini 10 jam post SC (Dwijayanti, Sumarni dan Ariyanti, 2014). Nyeri juga berdampak pada menurunnya kualitas tidur, stres, ansietas, dan takut apabila dilakukan tindakan bedah kembali (Arora, Hurley, Murthy, Sharma, 2010). Nyeri post SC tentunya juga mengganggu berlangsungnya laktasi sehingga akan berakibat berkurangnya nutrisi pada bayi, dan berkurangnya bonding attachment antara ibu dan bayi (Alexander et al, 2010). Penanganan nyeri dilakukan secara farmakologi dan non-farmakologi dengan tujuan untuk mengobati nyeri tersebut dengan cara menghilangkan gejala yang muncul. Pasien masih merasa nyeri dan tidak mampu beradaptasi dengan nyeri yang dirasakan apabila efek dari analgetik hilang sehingga dibutuhkan terapi non-farmakologis (Sujatmiko, 2013). Teknik relaksasi nafas dalam, terapi musik, guided imagery dengan aromaterapi dan terapi Benson merupakan terapi non-farmakologi yang telah terbukti mampu menurunkan

3 skala nyeri pasien post SC karena klien menjadi relax dan dapat beradaptasi dengan nyerinya (Irmawati dan Ratilasari, 2013; Lestari, 2011; Lukman, 2014; Patasik, Tangka dan Rottie, 2013; Sujatmiko, 2013). Penggunaan terapi farmakologis bersama dengan non-farmakologis akan membantu pasien dalam mengurangi nyerinya. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan terapi farmakologi bersama dengan terapi non-farmakologi membantu pasien dalam beradaptasi dengan nyerinya sehingga dapat meningkatkan quality of life, berkurangnya penggunaan analgesic, pasien dapat segera kembali bekerja, dan memberikan pandangan yang berbeda tentang nyeri dan dampaknya dalam kehidupan pasien (Jorgensen, 2014). Berkurangnya nyeri juga berdampak secara ekonomi, yaitu pasien dapat menghemat pengeluaran untuk kunjungan ke tenaga medis dan pembelian obat-obatan anti nyeri (Courtenay dan Carey, 2008). Saat ini telah dikembangkan terapi non-farmakologi berdasarkan Islam. Beberapa terapi seperti murrotal telah diteliti mampu mengurangi nyeri haid, dan dzikir khafi telah diteliti mampu mengurangi nyeri kaki osteoartritis (Ihsan, Tafwidhah & Adiningsih, 2013 ; Hidayat, 2014). Selain itu terdapat penelitian lain tentang kombinasi edukasi nyeri dan meditasi dzikir, yang juga dapat mengurangi nyeri pada pasien pasca operasi fraktur (Nasriati, 2015). Dzikir adalah rangkaian kalimat yang diucapkan dalam rangka untuk mengingat Allah, serta usaha untuk selalu menjalankan segala perintah-nya dan menjauhi segala larangan-nya (Winarko, 2014). Secara fisiologis, dzikir akan menghasilkan beberapa efek medis dan psikologis yaitu akan membuat

4 seimbang kadar serotonin dan norepineprin di dalam tubuh. Hal tersebut merupakan morfin alami yang bekerja di dalam otak yang dapat membuat hati dan pikiran merasa tenang setelah berdzikir (Hidayat, 2014). Dzikir akan membuat seseorang merasa tenang sehingga kemudian menekan kerja sistem saraf simpatis dan mengaktifkan kerja sistem saraf parasimpatis. Allah berfirman Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah SWT (dzikrullah). Ingatlah, hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi tentram (QS. Ar-Ra du: 29) Dari uraian di atas, nyeri memberikan dampak negatif sehingga harus ditangani. Metode dzikir memiliki banyak manfaat seperti memberikan ketenangan dengan berdoa, dan berserah diri, sehingga peneliti ingin meneliti apakah dzikir mampu menurunkan nyeri pada ibu post SC. Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Bantul merupakan rumah sakit yang menjunjung nilai-nilai keislaman dalam melakukan perawatan kepada pasien. Falsafah RSU PKU Muhammadiyah Bantul merupakan perwujudan ilmu, iman dan amal shalih. Visinya adalah terwujudnya rumah sakit islami yang mempunyai keunggulan kompetitif global, dan menjadi kebanggaan umat. Misi dari RSU PKU Muhammadiyah Bantul adalah berdakwah melalui pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan mengutamakan peningkatan kepuasan pelanggan serta kepedulian pada kaum dhu afa. Penelitian ini sesuai dengan falsafah dan visi dari RSU PKU Muhammadiyah Bantul, yaitu mewujudkan ilmu dalam melaksanakan pelayanan rumah sakit, serta berda wah melalui pelayanan kesehatan.

5 Berdasarkan studi pendahuluan, pada bulan Oktober 2015 terdapat 22 pasien post SC, pada bulan November 2015 terdapat 33 pasien post SC, sedangkan pada bulan Desember 2015 terdapat 27 pasien post SC dengan mayoritas pasien beragama muslim. Apabila dirata-rata, setiap bulannya terdapat kurang lebih 25 sampai 30 pasien SC dengan berbagai macam indikasi SC. Hasil pengkajian nyeri post SC pada 5 orang pasien didapatkan hasil sebanyak 4 orang mengatakan nyeri sedang pada hari pertama dengan rata-rata nyeri skala 5 hingga skala 7, kemudian nyeri sedikit berkurang satu angka pada hari kedua dengan rentang skala nyeri 4 hingga skala 6, dan hanya satu orang saja yang tidak mengeluh nyeri sejak hari pertama post SC. Penanganan nyeri non-farmakologi yaitu dengan diajarkan relaksasi nafas dalam. Oleh karena hal tersebut, maka peneliti ingin melakukan penelitian di RSU PKU Muhammadiyah Bantul Yogyakarta untuk mengetahui pengaruh dzikir dalam menurunkan skala nyeri ibu post SC. B. Perumusan Masalah Apakah terdapat penurunan skala nyeri pada ibu post-sectio caesarea (SC) setelah melakukan dzikir? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui pengaruh dzikir terhadap penurunan skala nyeri pada ibu post sectio caesarea. 2. Tujuan Khusus

6 a. Untuk mengetahui skala nyeri pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi sebelum dilakukan intervensi. b. Untuk mengetahui skala nyeri pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi setelah dilakukan intervensi. c. Untuk mengetahui rentang skala nyeri berdasarkan data demografi (usia, pendidikan, riwayat SC atau frekuensi SC, kesiapan dan suku). D. Manfaat Penelitian 1. Praktek Keperawatan Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan di bidang keperawatan khususnya perawatan pasien post SC untuk mengurangi nyeri. 2. Bagi Rumah Sakit Meningkatkan mutu dan kualitas pemberian pelayanan kepada pasien post SC dalam memberikan asuhan keperawatan nyeri pada ibu post SC. 3. Bagi peneliti lain Sebagai bahan masukan, pertimbangan, dan acuan bagi penelitian lainnya dalam melakukan penelitian selanjutnya terkait dzikir terhadap penurunan nyeri ibu post SC. 4. Bagi Pasien dan Keluarga Memberikan informasi kepada responden dan keluarga tentang salah satu cara mengurangi nyeri post SC. Diharapkan penelitian ini dapat meningkatkan spiritualitas responden, dengan senantiasa mengingat Allah dan berpasrah diri sehingga mampu beradaptasi dengan nyerinya.

7 E. Penelitian terkait 1. Nasriati, Ririn (2015) dengan judul penelitian Kombinasi Edukasi Nyeri dan Meditasi Dzikir Meningkatkan Adaptasi Nyeri Pasien Pasca Operasi Fraktur. Desain penelitian tersebut menggunakan desain quasy experiment dengan rancangan pre and post test control group design. Sampel penelitian sebanyak 48 orang yang terbagi dalam 24 kelompok perlakuan dan 24 kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Analisis statistik menggunakan uji parametrik (Pairet T test dan T test independent) dan non parametrik (Wilcoxon signed Rank test dan Mann Whiney test). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata penurunan intensitas nyeri dari skala 7 menjadi 4,1 dan tekanan darah dari 124/80,4 mmhg menjadi 120/75 mmhg pada kelompok perlakuan dengan p<0,05. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan p<0,05 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan perubahan intensitas nyeri antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol secara signifikan. Dapat disimpulkan bahwa kombinasi edukasi nyeri dan meditasi dzikir menurunkan intensitas nyeri dan tidak mempengaruhi tekanan darah, nadi dan respirasi pada pasien pasca operasi fraktur. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yang pertama terletak pada teknik sampling, responden dan tempat penelitian. Perbedaan yang kedua pada variabel bebas yaitu dzikir sedangkan pada penelitian tersebut adalah pendidikan kesehatan dan dzikir..

8 2. Lestari, Riana (2011) dengan judul penelitian Pengaruh Relaksasi Benson terhadap Nyeri pada Pasien Sectio caesarea di RS PKU Muhammadiyah Bantul Yogyakarta. Penelitian tersebut menggunakan desain penelitian quasi expermental dengan pendekatan pre-post test design with control group. Jumlah sampel adalah 54 responden, yang terdiri dari 24 kelompok eksperiment dan 30 kelompok kontrol. Pengumpula data didapatkan melalui data primer dengan menggunakan skala nyeri Verbal Deskriptor Scale dan Wong Bakers Face Scale. Analisis data menggunakan uji statistik Wilcoxon dan mann-whithney. Hasil penelitian menunjukkan penurunan nyeri post sectio caesarea pada kelompok eskperimen adalah nyeri sedang sebanyak 14 responden (58.4%) sebelum dilakukan teknik relaksasi Benson (pretest), dan nyeri ringan sebanyak 14 responden (58.4%) setelah dilakukan teknik relaksasi Benson (postest). Tingkat nyeri post sectio caesarea pada kelompok kontrol adalah nyeri sedang sebanyak 14 responden (46.7%) pada pengkajian awal (menit ke-1) dan setelah 75 menit, 16 responden (53.3%) mengalami nyeri sedang Hasil uji statistik menunjukkan nilai p=0.000 (p<0.05). Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yang pertama terletak pada variabel bebas yaitu dzikir sedangkan pada penelitian tersebut adalah Relaksasi Benson. Kemudian perbedaan yang kedua ada pada responden dan tempat penelitian.