PRINSIP KERJA SAMA DAN PRESUPOSISI PADA PAPAN NAMA TOKO DAN PAPAN NAMA PENJUAL JASA DI KABUPATEN KEDIRI (TINJAUAN PRAGMATIK) SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MAKSIM TUTUR DALAM TINDAK TUTUR CERAMAH PENGAJIAN RUTIN HARI MINGGU MALAM SENIN DI MASJID BAITURROHMAN BULAN JANUARI JUNI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan untuk menghasilkan rasa kepaduan atau rasa kohesi

BAB I PENDAHULUAN. langsung antar penutur dan mitratutur. Penutur dan mitra tutur berintraksi

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM PEMENTASAN NASKAH DRAMA SEPASANG MERPATI TUA KARYA BAKDI SOEMANTO KAJIAN PRAGMATIK

RETORIKA KH. ANWAR ZAID SAAT CERAMAH TENTANG KEAGAMAAN DI TUBAN ARTIKEL SKRIPSI

JURNAL KOHESI DAN KOHERENSI WACANA PEMBACA MENULIS DI JAWA POS COHESION AND COHERENCE OF DISCOURSE READERS WRITING IN JAWA POS

METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah

OLEH: SURAHMAT NPM:

Penanda Kohesi Gramatikal dan Leksikal Skripsi Mahasiswa PBSI UNP Kediri Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi antar sesama. Kridalaksana (dalam Chaer, 2003: 32)

BAB I PENDAHULUAN. dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA WACANA OPERA VAN JAVA DI TRANS 7

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian informasi baik secara lisan maupun tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa, seperti dikemukakan oleh para ahli, memiliki bermacam fungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kartun sebagai bentuk komunikasi grafis yang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

KETEPATAN PENGGUNAAN BAHASA PADA BUKU TEKS BAHASA INDONESIA EKSPRESI DIRI DAN AKADEMIK SMA KELAS XI KURIKULUM 2013 ARTIKEL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial mutlak memiliki kemampuan untuk dapat

ANALISIS WACANA LIRIK LAGU OPICK ALBUM ISTIGFAR (TINJAUAN INTERTEKSTUAL, ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL)

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Indonesia. Bahasa tidak terpisahkan setiap kegiatannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu wacana dituntut untuk memiliki keutuhan struktur. Keutuhan

PATOLOGI BAHASA DAN PRAGMATIK. untuk memenuhi tugas matakuliah Pragmatik yang dibina oleh Prof. Dr. Abdul Syukur Ibrahim dan Dr. Sunoto, M.Pd.

ANALISIS PESAN BAHASA KELUHAN WARGA DESA PILANG KECAMATAN RANDUBLATUNG KABUPATEN BLORA SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

ANALISIS DAN KOREKSI KESALAHAN PENALARAN PADA PENGGUNAAN BAHASA PAPAN PERINGATAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dilahirkan di dalam dunia sosial yang harus bergaul dengan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya memerlukan komunikasi untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. rubrik kesehatan, rubrik iklan maupun slogan iklan kendaraan yang akan

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berhubungan dengan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan sebuah alat komunikasi. Alat komunikasi tersebut digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. menyampaikan informasi tentang pengunduran diri seseorang dan faktor-faktor

BAB III METODE PENELITIAN

JENIS-JENIS IMPLIKATUR PERCAKAPAN BERDASARKAN PELANGGARAN PRINSIP KERJASAMA DALAM TALK SHOW BUKAN EMPAT MATA DI TRANS 7

ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA KARANGAN. NARASI SISWA KELAS VIII MTs AL-HIDAYAH GENEGADAL TOROH GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar BelakangPenelitian. Manusia dalam kesehariannya selalu menggunakan bahasa. Dengan bahasa,

PENANDA HUBUNGAN REPETISI PADA WACANA CERITA ANAK TABLOID YUNIOR TAHUN 2007

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang bisa diamati. 1

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah pemikiran rancangan suatu karya dasar yang ada diluar bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan sarana yang sangat penting bagi kehidupan manusia untuk

I. PENDAHULUAN. universal. Anderson dalam Tarigan (1972:35) juga mengemukakan bahwa salah

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau amanat yang lengkap (Chaer, 2011:327). Lengkap menurut Chaer

BAB III METODE PENELITIAN

REALISASI MAKSIM PERCAKAPAN DALAM ACARA HITAM PUTIH DI TRANS7

ANALISIS PENGGUNAAN DIKSI PADA ARTIKEL SURAT KABAR SOLOPOS EDISI APRIL - MEI 2010

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-KAHFI (SURAT 18)

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa. Berkat

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku.setiap suku memiliki

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi

PRINSIP KERJA SAMA DALAM BERINTERAKSI DI LINGKUNGAN SMPN 11 KOTA JAMBI Hendri Ristiawan* SMPN 11 Kota Jambi

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan bahasa sebagai sarana untuk berinteraksi antar manusia.

III. METODE PENELITIAN. (Persero) dalam konteks nasional dengan berlandaskan teori terkait, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk,

KARAKTERISTIK STRUKTUR PERCAKAPAN DAN KONTEKS PADA RUBRIK KARTUN OPINI DALAM HARIAN KOMPAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan. dan pengawasan dalam pengelolaan jum at berinfaq Dengan

ERIZA MUTAQIN A

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam berbagai

REALISASI MAKSIM PERCAKAPAN DALAM ACARA HITAM PUTIH DI TRANS7

2015 ANALISIS PRAANGGAPAN DALAM NOVEL NEGERI DI UJUNG TANDUK DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa masjid di Surabaya, sebagaimana seseorang peneliti dalam kegiatan

NILAI KARAKTERR BANGSA KERJA KERAS TOKOH UTAMA DALAM NOVEL ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH KARYA WIWID PRASETYA SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

Thohirin, Metode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling, Jakarta, Rajawali Pers, 2013, hlm. 1

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Wujud pragmatik imperatif dipilih sebagai topik kajian penelitian ini karena di dalam kajian dapat

Mata Kuliah : Kajian wacana Jurusan/Prodi : PBSI/ (Non. Reg.)

JURNAL WACANA PERSUASI IKLAN ROKOK PADA TELEVISI SWASTA DI INDONESIA PERSUASION DISCOURSE OF CIGARETTE ADVERTISING ON PRIVATE TELEVISION IN INDONESIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu penelitian Analisis Pelaksanaan Pembiayaan Implan Pada Bank

PERAN GURU DALAM MEMBIMBING SISWA DISLEKSIA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SD NEGERI 3 KRANGGANHARJO TAHUN AJARAN 2014/2015

KESANTUNAN BERBAHASA GURU DAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 5 JEMBER. Suci Indah Karunia

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup suatu Bangsa dan Negara. Hal ini karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF WAKTU DAN TEMPAT PADA TEKS LAGU IHSAN DALAM ALBUM THE WINNER

BAB I PENDAHULUAN. informasi dengan menggunakan perantara. Komunikasi bahasa tulis

BAB I PENDAHULUAN. maupun isyarat. Bahasa digunakan oleh siapa saja, mulai dari anak-anak sampai

BAB I PENDAHULUAN. Pragmatik memiliki lima bidang kajian salah satunya deiksis. berarti penunjukan atau hal petunjuk dalam sebuah wacana atau tuturan.

BAB II PENELITIAN TERDAHULU DAN KERANGKA TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi dan berinteraksi, manusia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tentang bagaimana suatu penelitian dilaksanakan (methods = tata cara). 1

IMPLIKATUR PERCAKAPAN MAHASISWA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS ANDALAS. Tinjauan Pragmatik. Skripsi

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PRINSIP KERJA SAMA DAN PRESUPOSISI PADA PAPAN NAMA TOKO DAN PAPAN NAMA PENJUAL JASA DI KABUPATEN KEDIRI (TINJAUAN PRAGMATIK) SKRIPSI Diajukan untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP OLEH : FRISKA RENYTASARI NPM : 10.1.01.07.0072 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2014 1

2

3

PRINSIP KERJA SAMA DAN PRESUPOSISI PADA PAPAN NAMA TOKO DAN PAPAN NAMA PENJUAL JASA DI KABUPATEN KEDIRI (TINJAUAN PRAGMATIK) Friska Renytasari 10.1.01.07.0072 FKIP Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Dr. Andri Pitoyo, M.Pd. dan Dra. Sumiyarsi UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi dari ketertarikan peneliti, terhadap munculnya kemungkinan penulis atau pembuat papan nama dalam menuliskan tulisan-tulisannya tidak mementingkan kaidah-kaidah berbahasa yang muncul hanyalah penulisannya dibuat semenarik mungkin agar konsumen tertarik pada barang atau jasa yang disediakan, meski demikian secara langsung penerima tuturan tetap dapat menerima maksud penulis tanpa harus bertanya kepada penulisnya, karena secara tidak disadari kaidah-kaidah tersebut telah diterapkan di kegiatan berkomunikasi sehari-hari karena ilmu kebahasaan juga dipahami oleh semua pengguna bahasa meski pengguna bahasa tidak mempelajarinya secara formal, hal tersebut dapat dilihat dari penggunaan tulisan-tulisan pada papan-papan yang terdapat di toko yang ditulis secara singkat dan semenarik mungkin.permasalahan penelitian ini adalah (1) bagaimanakah deskripsi prinsip kerja sama meliputi maksim kualitas, maksim kuantitas, maksim hubungan, dan maksim cara dalam papan nama toko dan papan nama penyedia jasa? (2) bagaimanakah deskripsi praanggapan (presuposisi) semantik dari pernyataan atau kalimat melalui leksikal atau kata-kata dalam papan nama toko dan papan nama penyedia jasa?. Landasan teori pada penelitian ini, yaitu prinsip kerja sama yang merupakan aturan-aturan yang berkaitan dengan kegiatan berkomunikasi, prinsip kerja sama terbagi menjadi empat, yaitu maksim kualitas (aturan yang mengharuskan penyampai informasi memberikan informasi apa adanya), maksim kuantitas (aturan yang mengharuskan penutur memberikan informasi tanpa ditambahi maupun dikurangi isi informasinya), maksim hubungan( keharusan menyampaikan informasi yang saling berhubungan antar informasi satu dengan informasi yang selanjutnya), dan maksim cara(ketentuan bahwa penyampai informasi menyampaikan informasi sejelas mungkin dan tidak menimbulakan kekaburan makna). Selain prinsip kerja sama, teori selanjutnya adalah presuposisi atau praanggapan. Presuposisi adalah anggapan awal yang diterima penutur saat berkomunikasi dengan pemberi informasi, presuposisi yang digunakan adalah presuposisi semantik, yaitu makna yang diambil dari tuturan yang secara tertulis. Penelitian ini menggunakan pendekatan secara teoretis adalah pendekatan induktif (dari bawah ke atas) dan secara metodologi menggunakan pendekatan kualitatif dan penelitian berjenis studi dokumen ataupun teks, dengan subjek penelitian papan nama toko dan papan nama penyedia jasa di Kabupaten Kediri, di daerah Kecamatan Wates dan Kecamatan Ngancar. Penelitian dilaksanakan dalam tiga tahap : tahap persiapan, tahap penelitian, dan tahap penyusunan laporan penelitian, instrumen yang digunakan berupa peneliti sendiri sebagai instrumen utama, dan alat pengambil foto beserta tabulasi data sebagai instrumen pendukung. Pada teknik analisis data terdiri dari tiga tahap, yaitu reduksi data (memilah data yang sesuai dengan penelitian), penyajian data (tahap pemasukan data ke tabulasi data dan diberi koding), dan tahap kesimpulan (penarikan kesimpulan dari hasil penelitian disesuaikan dengan pendekatan penelitian yang dipilih). Pengecekan keabsahan temuaan menggunakaan kriteria kredibilitas (derajat kepercayaan) dengan cara trianggulasi memanfaatkan penggunaan sumber. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah (1) papan nama toko dan papan nama penyedia jasa meskipun singkat tapi tetap berkaitan dengan prinsip kerja sama yang meliputi maksim kualitas, maksim kuantitas, 4

maksim hubungan, dan maksim cara. (2) Tuturan yang terdapat dalam papan nana toko dan papan nama penyedia jasa dapat disimpulkan ke dalam presuposisi yaitu presuposisi semantik. Berdasarkan simpulan hasil penelitian, disarankan agar semua lapisan masyarakat baik yang berkaitan dengan ilmu pendidikan maupun yang tidak berkaitan, turut serta dalam menjaga kelestarian berbahasa nasional, dan sebisa mungkin menggunakan bahasa dengan baik dan benar dalam situasi-situasi yang tepat meskipun tidak mendalami ilmu-ilmu kebahasaan. Kata Kunci Prinsip kerja sama, maksim kualitas, maksim kuantitas, maksim hubungan, maksim cara, presuposisi, presuposisi semantik 5

I. LATAR BELAKANG Bahasa dalam hal ini dapat diambil makna sebagai suatu sistem dari isyarat untuk menyandikan dan menterjemahkan informasi. Bahasa merupakan hal yang sangat berkaitan erat dengan kehidupan manusia, hampir semua kegiatan manusia, tidak hanya untuk mengungkapkan suatu hal kepada lawan bicara yang berupa kegiatan komunikasi, tapi bahasa sudah memiliki fungsi yang lebih dari hal tersebut. Fungsi lain dari bahasa adalah dapat dijadikannya sebagai sarana komunikasi, sarana integrasi dan adaptasi, sarana kontrol sosial, sarana memahami diri, sarana memahami orang lain, sarana mengamati lingkungan sekitar, membangun karakter, mengembangkan profesi, menciptakan kreatifitas baru. Pada ilmu kebahasaan, terdapat cabang ilmu kebahasaan antaranya adalah pragmatik dan semantik. Semantik (dari Bahasa Yunani semantikos, yang berarti memberikan tanda) adalah cabang linguistik yang mempelajari arti/makna yang terkandung pada suatu bahasa, kode, atau jenis representasi lain. Dengan kata lain, Semantik adalah pembelajaran tentang makna. Semantik biasanya dikaitkan dengan dua aspek lain yaitu sintaksis (pembentukan simbol kompleks dari simbol yang lebih sederhana), serta pragmatika (penggunaan praktis simbol oleh komunitas pada konteks tertentu). Sedangkan pragmatik adalah cabang ilmu linguistik yang mempelajari hubungan antara konteks dan makna. Ilmu ini mempelajari bagaimana penyampaian makna tidak hanya bergantung pada pengetahuan linguistik (tata bahasa, leksikon, dan lainya) dari pembicara dan pendengar, tapi juga dari konteks penuturan, pengetahuan tentang status para pihak yang terlibat dalam pembicaraan, maksud tersirat dari pembicara. Teori dalam pragmatik terbagi atas beberapa cabang, antaranya adalah kajian tindak tutur, implikatur dan eksplikatur, prinsip kerja sama dan presuposisi (praanggapan). Prinsip kerja sama merupakan kaidah-kaidah yang mengatur tindakan penggunaan bahasa, agar tuturannya tetap relevan dengan konteks, jelas, dan mudah dipahami. Dalam prinsip kerja sama terdapat beberapa kaidah yang disebut dengan maksim, yaitu maksim kualitas, maksim kuantitas, maksim hubungan (relevan), dan maksim cara (manner). Sedangkan, presuposisi (praanggapan) adalah sesuatu yang diasumsikan oleh penutur sebagai kejadian sebelum menghasilkan suatu tuturan. Presuposisi terbagi menjadi dua (2), yaitu presuposisi pragmatik dan presuposisi semantik. 6

Dalam penyampaiaannya bahasa dapat secara langsung, namun juga dapat secara tidak langsung. Penyampaian-penyampain bahasa tersebut dapat berbentuk wacana, wacana adalah satuan bahasa terlengkap yang dapat berupa karangan atau sejenisnya. Wacana adalah rentetan kalimat yang berkaitan yang menghubungkan proposisi yang satu dengan proposisi yang lain sehingga membentuk kesatuan yang mempunyai implikatur konvensional dan implikatur percakapan, konteks wacana (situasi, pembicara, pendengar, waktu, tempat, adegan, topik, peristiwa, bentuk amanat, kode, dan sarana), kohesi koherensi, topik, tema, judul, referensi dan inferensi. Wacana yang utuh adalah wacana yang juga mempunyai kesinambungan informasi di antara kalimat-kalimat di dalamnya sehingga membentuk informasi yang utuh. Berdasarkan saluran komunikasinya, wacana dapat dibedakan atas wacana lisan dan wacana tulis. Wacana lisan memiliki ciri adanya penutur dan mitra tutur,bahasa yang dituturkan, dan alih tutur yang menandai giliran bicara. Sedangkan wacana tulis ditandai oleh adanya penulis dan pembaca, bahasa yang dituliskan dan penerapan sistem ejaan. Berdasarkan saluran komunikasi tersebut, contoh dari wacana yang mudah dijumpai salah satunya adalah papan nama pada toko-toko yang banyak dijumpai di Artikel Skripsi jalan-jalan. Papan nama toko tersebut merupakan contoh wacana tulis. Papan nama toko dan papan nama penjual jasa yang merupakan salah satu wacana yang berbentuk tulis. Papan nama toko yang tidak hanya 1 (satu) macam saja dan yang dipilih, meliputi toko yang menjual sandal dan kain, sedangkan toko penjual jasa yang dipilih, adalah penyedia jasa fotokopi, jasa foto, penjahit, dan pengrajin tangan industri rumahan. Hubungan bahasa, pragmatik, dan wacana sangatlah erat, hal tersebut terjadi karena bahasa yang mempunyai disiplin ilmu berbentuk pragmatik merupakan salah satu unsur pembentuk wacana, dan pragmtik juga merupakan unsur yang dimiliki oleh wacana. Penelitian yang dilakukan adalah penerapan prinsip kerja sama dan presuposisi pada penggunaan bahasa yang terdapat di papan nama toko atau penjual jasa. Peneliti tertarik melakukan penelitian tersebut, karena munculnya kemungkinan penulis atau pembuat papan nama dalam menuliskan tulisan-tulisannya tidak mementingkan kaidah-kaidah berbahasa yang muncul hanyalah penulisannya dibuat semenarik mungkin agar konsumen tertarik pada barang atau jasa yang disediakan, meski demikian secara langsung penerima tuturan tetap dapat menerima maksud penulis tanpa harus bertanya kepada penulisnya, karena secara tidak disadari 7

kaidah-kaidah tersebut telah diterapkan di kegiatan berkomunikasi sehari-hari. II. METODE Secara teoretis, pendekatan penelitian terbagi menjadi tiga jenis, yaitu pendekatan deduktif (dari atas ke bawah), pendekatan induktif (dari bawah ke atas), dan pendekatan fungsional. Pendekatan deduktif merupakan pendekatan yang memberikan keterangan yang dimulai dari suatu perkiraan atau pikiran spekulatif tertentu ke arah data yang akan diterangkan. Pendekatan induktif adalah pendekatan dengan cara menerangkan dari data ke arah teori. Sedangkan, pendekatan fungsional adalah pendekatan yang akan menampakkan suatu interaksi pengaruh antara data dan perkiraan teoretis, yaitu data mempengaruhi pembentukan teori dan pembentukan teori kembali mempengaruhi data (Sugiyono, 2013:53). Secara metodologi, pendekatan penelitian pada dasarnya terbagi menjadi dua, yaitu pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan masalah dalam penelitian yang dihubungkan dengan kata-kata atau mendeskripsikan, sedangkan pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang dikaitkan dengan angka-angka mulai dari pengumpulan sampai tampilannya. Menurut Artikel Skripsi Sugiyono, (2013:14) terdapat beberapa jenis penelitian antara lain penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian data yang berbentuk kata, skema, dan gambar. Penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh data dalam bentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Dalam penelitian ini, pendekatan penelitian yang digunakan secara teoretis adalah pendekatan induktif (dari bawah ke atas) dan secara metodologi adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan ini dipilih karena sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu mendeskripsikan prinsip kerja sama dan presuposisi pada papan nama toko atau penjual jasa di daerah Kabupaten Kediri (Kecamatan Ngancar dan Kecamatan Wates) III. HASIL DAN KESIMPULAN Penelitian prinsip kerja sama dan presuposisi pada papan nama toko dan papan nama penjual jasa di Kabupaten kediri ini, memberikan paparan hasil penelitian, bahwa pada papan yang diteliti meskipun papan tersebut mencantumkan tuturantuturan yang singkat, tapi tetap memiliki kaitan dengan salah satu maupun lebih dari bagian yang termasuk dalam prinsip kerja sama, yaitu maksim kualitas (aturan yang mengharuskan pemberi informasi, memberikan informasi yang benar), maksim kuantitas (aturan yang mengharuskan penutur menyampaikan informasi secara 8

lengkap dan apa adanya), maksim hubungan (aturan yang berkaitan dengan pemberian informasi harus ada keterkaitan antar informasi yang diberikan), dan maksim cara (tata cara penyampai tuturan harus memberikan informasi secara jelas agar tidak terjadi kekaburan atau kegandaan makna). Selain itu, hasil penelitian ini juga sesuai dengan presuposisi atau praanggapan, disimpulkan begitu karena semua papan dari toko maupun penjual jasa dapat ditarik maksud dari penutur ke dalam presuposisi semantik (anggapan atau penerimaan maksud dari penutur oleh penerima tuturan yang berasal dari leksikon atau kosa kata). Artikel Skripsi Hasil penelitian yang didapat juga sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu papan nama baik pada toko maupun penjual jasa dapat dipahami maksudnya oleh penerima tuturan walaupun tanpa bertanya terlebih dulu kepada penutur apa maksud dari tuturantuturan tersebut, karena secara tidak sadar semua pengguna bahasa mengetahui dengan pasti ilmu kebahasan yang ada, seperti kajian pragmatik maupun kajian semantik, namun pengguna bahasa tersebut belum tentu mengetahui kajian-kajian kebahasaan yang ada. 9

IV. DAFTAR PUSTAKA 1. Chaniago Sam, Mukhtar. 2001. Pragmatik. Jakarta : Universitas Terbuka. 2. Cummings, L. 2007. Pragmatik Sebuah Perspektif Multidisipliner. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 3. Yule, George. 2006. Pragmatik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 4. Dardjowidjojo. Soenjono. 2008. Psikolinguistik (Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia). Jakarta : Yayasan Obor Indonesia. 5. Moleong, Lexy J. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya 6. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta cv 7. Arifin, Bustanul dan Abdul rani. 2000. Prinsip-prinsip Analisis Wacana. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. (online). Tersedia : http://wacanagrup.blogspot.com/2013/03/pembahasan-materi-kelompok-3- konteks.html, diunduh tanggal 20 Juli 2014 8. Sudaryat,Yayat. 2009. Makna dalam Wacana : Prinsip-prinsip Semantik dan Pragmatik. Bandung : Yrama Widya.(online). Tersedia : http://yoviersariadi.blogspot.com/2013/04/konteks-wacana.html, diunduh tanggal 20 Juli 2014 9. http://id.wikipedia.org/wiki/semantik, diunduh tanggal 21 Januari 2014 10. http://id.wikipedia.org/wiki/pragmatika, diunduh tanggal 21 Januari 2014 11. http://wahidahnayui.blogspot.com/2013/04/analisis-praanggapan-pragmatik.html, diunduh tanggal 21 Januari 2014 12. http://fitwiethayalisyi.wordpress.com/teknologi-pendidikan/penelitian-kualitatifmetode-pengumpulan-data/, diunduh tanggal 21 Januari 2014 13. http://ichaledutech.blogspot.com/2013/04/jenis-jenis-penelitian-kualitatif-buku.html, diunduh tanggal 17 September 2014 10