BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang penuh dengan persaingan dalam seluruh aspek

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia, yaitu manusia yang mampu berfikir tinggi dan kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era globalisasi yang penuh dengan kompetitif merupakan tantangan bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan. melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu untuk

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. kembangkan potensi-potensi siswa dalam kegiatan pengajaran. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan. Melalui berbagai pendekatan pembelajaran matematika

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan cerminan dari kemajuan suatu bangsa. Bangsa

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. estafet perjuangan untuk mengisi pembangunan. Hal ini sesuai dengan rumusan

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pembelajaran. Karena itu guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi

I. PENDAHULUAN. positif dan negatif pada suatu negara. Orang-orang dari berbagai negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang mutlak dibutuhkan oleh seluruh

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Al-Qur an Allah menjelaskan bahwa Allah akan mengangkat. martabat orang yang berilmu. Oleh karena itu Allah berfirman :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah pilar kehidupan suatu bangsa. Masa depan suatu bangsa

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta nilai-nilai sehingga sehingga mampu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. ini berarti bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar lahiriah seperti

BAB I PENDAHULUAN. tidak sama, oleh karena itu peserta didik harus berpartisipasi aktif secara fisik dan

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. penting karena dapat menentukan perkembangan dan kemajuan suatu kelompok

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dalam bidang IPA yang juga telah berlangsung dengan pesat

BAB I PENDAHULUAN. Esa, berakhlak mulia, sehat Jasmani dan Rohani, berilmu, cakap, kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. pokok dalam membentuk generasi masa mendatang. Hal tersebut sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

BAB I PENDAHULUAN. Aturan tersebut dapat kita lihat aplikasinya dalam jalur pendidikan formal yang

BAB I PENDAHULUAN. menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

BAB I PENDAHULUAN. dengan peserta didik dalam situasi intruksional edukatif. Melalui proses belajar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses yang dialami oleh setiap individu dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING MODEL POLYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengembangkan sikap rasional tentang gejala-gejala sosial serta wawasan

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan, pengendalian diri dan keterampilan untuk membuat dirinya berguna di

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, dituntut sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Di era-globalisasi saat ini kita dituntut untuk siap dalam bersaing dalam segala hal khusunya dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan matematika dapat diartikan sebagai suatu proses yang

BAB I PENDAHULUAN. baik agar dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan global. Maka sebagai bangsa, kita perlu terus mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Hal ini dapat terlihat dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini pembangunan bidang pendidikan merupakan bagian yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karena pada dasarnya setiap orang membutuhkan pendidikan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2013 Bab II Pasal 3 disebutkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, kreatif, mandiri, serta mampu

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung sesuai dengan harapan. Untuk mengatasi keadaan tersebut guru harus

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Maksudnya bahwa kegiatan belajar mengajar merupakan suatu peristiwa yang

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan peningkatan kualitas pendidikan. Pemerintah pun berperan aktif

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang Sisdiknas Pasal 4 ayat 4 menyatakan bahwa Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHUHUAN. solusinya untuk menghindari ketertinggalan dari negara-negara maju maupun

I. PENDAHULUAN. bermartabat, menjunjung tinggi harkat kemanusiaan dan menekankan. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa pendidikan akan berhasil dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB. I. Pendahuluan. Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan. menciptakan pembelajaran yang kreatif, dan menyenangkan, diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa pendidikan akan berhasil dengan. negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak. negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. ketekunan dan keteladanan baik dari pendidik maupun peserta didik.

I. PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU RI No. 20 Th. 2003)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat ini, maka semakin hari. mumpuni dan berkompeten adalah melalui sektor pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Pada hakikatnya pendidikan adalah sarana untuk mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Indonesia sebagai suatu bangsa yang sedang giat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. tujuan pendidikan nasional, dalam Undang - Undang No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang penting pada kehidupan setiap orang. Menurut

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Era globalisasi yang penuh dengan persaingan dalam seluruh aspek kehidupan manusia merupakan tantangan bagi dunia pendidikan. Teknologi pembelajaran inovatif seyogyanya dikembangkan dengan cara mengadaptasi atau mengadopsi teknologi pembelajaran inovatif yang memenuhi standar internasional. Hal ini tidak lain merupakan salah satu upaya untuk memenuhi amanat salah satu kebijakan inovatif, yaitu mutu lulusan tidak cukup bila diukur dengan standar lokal atau nasional saja. Di dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 dijelaskan bahwa Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1 Tujuan pembangunan nasional di bidang pendidikan ini dijabarkan dalam tujuan institusional yang selanjutnya dituangkan dalam tujuan-tujuan mata pelajaran. Tujuan pendidikan tersebut pada dasarnya juga mengisyaratkan bahwa manusia harus selalu mengusahakan untuk meningkatkannya dari waktu ke waktu. 1 Dirjen Pendidikan Islam Departemen Agama RI, Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah RI tentang Pendidikan, (Jakarta: Departemen Agama RI: 2006), h. 20. 1

2 Pendidikan menjadi sarana untuk mengembangkan segala potensi yang dimiliki guna mencapai kehidupan yang lebih baik dan berkualitas, dimana tingkat pendidikan seringkali menjadi toluk ukur tinggi rendahnya kualitas pribadi seseorang. Al-Qur an surat al-zumar (39) ayat 9 telah mensinyalir hal ini sebagai berikut:... Mata pelajaran matematika pada dasarnya merupakan bagian tidak terpisahkan dari pendidikan secara umum. Hal ini mengingat peran pentingnya dan kebermanfaataan matematika itu dalam kehidupan manusia. Turmudi menjelaskan bahwa matematika penting dipelajari karena pemahaman tentang bilangan, ruang, susunan, pengukuran, dan unsur-unsur matematika lainnya sudah merupakan bagian tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. 2 Lebih lanjut Turmudi menegaskan bahwa Matematika pada dasarnya merupakan bahasa untuk menjelaskan kejadiankejadian umum dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kejadian yang kompleks seperti dalam bisnis, sains, ataupun teknologi. 3 Untuk itu diperlukan pemahaman matematika secara baik agar cara berfikir dan bernalar lebih terlatih, aktifitas kreatif dan kemampuan memecahkan masalah, kemampuan menyampaikan infomasi atau mengkomu-nikasikan gagasan dapat lebih berkembang. Filosofi ini menjadi 2 Turmudi, Pembelajaran Matematika, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI, (Jakarta: Kementerian Agama RI, 2010), h. 7. 3 Ibid, h. 8.

3 landasan untuk menjadikan matematika sebagai bidang ilmu yang strategis untuk membentuk generasi yang siap menghadapi era global yang penuh dengan kompetisi tersebut. Untuk itu matematika diajarkan pada satuan-satuan pendidikan, sejak di tingkat dasar, lanjutan hingga perguruan tinggi. Salah satu karakteristik matematika adalah objek kajiannya yang bersifat abstrak. Pandangan ini sesuai dengan pendapat Plato yang menyatakan matematika sebagai kegiatan mental yang abstrak, yang ada diluar objek. 4 Sifat abstrak ini menyebabkan banyak siswa mengalami kesulitan dalam menghayati dan memahami konsep-konsep matematika. Jumlah jam yang disediakan relatif lebih banyak bila dibandingkan mata pelajaran lainnya. Hal ini dilakukan karena mata pelajaran matematika bukan hanya matematika itu sendiri, tetapi matematika merupakan suatu pengetahuan yang mempunyai karakteristik berpikir logis, kritis, sistematis, tekun, kreatif dan banyak nilai- nilai luhur matematika bermanfaat untuk berbagai jenis dan program sekolah. Untuk menanamkan sifat-sifat luhur matematika ini memerlukan waktu yang sangat panjang. Meskipun matematika mempunyai jam yang relatif paling banyak, kenyataan menunjukkan bahwa matematika di sekolah masih dianggap sebagai pelajaran yang sulit, menakutkan bahkan sebagian menganggapnya sebagai momok. Hal ini yang menyebabkan prestasi belajar matematika selalu berada di tingkat bawah dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya. 4 Ibid, h. 5.

4 Berbagai cara dan penerapan metode pembelajaran perlu dicoba untuk upaya meningkatkan proses dan hasil pembelajaran matematika, diantaranya dengan menerapkan satu metode belajar yang dapat menumbuhkan tanggung jawab bersama dengan melibatkan semua anak, yaitu metode kerja kelompok. Dengan metode ini anak terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran secara terus menerus, belajar lebih bersemangat, terjadi saling tukar informasi, memupuk kerja sama dan saling membantu sesame teman, sehingga dengan demikian kegiatan pembelajaran lebih berkesan bagi siswa dan meningkatkan mutu secara keseluruhan. Bekerjasama merupakan salah satu ciri khas keterampilan sosial yang berkembang pada anak usia dini. Dengan bekerjasama, anak belajar bertanggung jawab atas keberhasilan atau kesejahteraan kelompok, dimana hal ini merupakan pelajaran pertama bertanggung jawab dalam lingkup yang lebih luas, yaitu masyarakat. Seperti yang disebutkan di atas bahwa keberhasilan belajar siswa salah satunya dipengaruhi oleh faktor sekolah, dimana guru sebagai salah satu unsur dalam sekolah berperan penting untuk pencapaian keberhasilan tersebut. Kemampuan guru dalam memilih pendekatan pembelajaran harus benar-benar diperhatikan. Sebab pendekatan pembelajaran itu akan menentukan kualitas proses dan hasil pembelajaran, dan kualitas siswa akan ditentukan oleh baik dan buruknya proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada tiap-tiap sekolah. Proses pembelajaran yang baik akan selalu melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran sehingga dapat membangkitkan motivasi siswa, yang pada akhirnya siswa akan memperoleh prestasi belajar yang optimal.

5 Kenyataan yang kita jumpai, dalam mengajar guru sering menemukan siswa yang mengalami masalah belajar, yang tidak bisa focus kepada materi pembelajaran yang berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa terutama pada mata pelajaran matematika. Siswa yang mengalami masalah belajar akan mengalami hambatan dalam mencapai prestasi belajarnya, sehingga prestasi belajar yang dicapai cenderung lebih rendah apabila dibandingkan dengan prestasi belajar siswa yang tidak mengalami masalah belajar. 5 Fenomena seperti ini juga terjadi pada siswa Madrasah Ibtidaiyah Negeri Purut Kabupaten Tapin. Data hasil ulangan semester 1 Tahun Pelajaran 2013/2014 menunjukkan nilai rata-rata kelas sebagian besar siswa masih belum mencapai nilai KKM yang ditetapkan. Secara lebih rinci tentang hasil capaian siswa dalam mata pelajaran matematika tersebut adalah seperti tabel berikut ini: Tabel 1.1 : Nilai Rata-rata Kelas Siswa pada Ulangan Umum Semester 1 TP. 2013/2014 No Mata Pelajaran KKM Nilai rata-rata kelas 1 Bahasa Indonesia 70 72 2 3 4 5 PPKn 70 75 Matematika 65 63 IPA 70 73 IPS 70 75 Sumber data: Tata Usaha MIN Purut Tahun 2013/2014. 1993), h. 78. 5 Tidjan, dkk., Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah. (Yogyakarta: UPP UNY,

6 Oleh karena itu dalam rangka memperbaiki proses dan hasil pembelajaran matematika di kelas IV, baik di pihak guru dan siswa serta kolaborasi antara keduanya, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan mengangkat judul: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI MENYEDERHANAKAN PECAHAN DENGAN MENERAPKAN METODE KERJA KELOMPOK SISWA KELAS IV MIN PURUT KABUPATEN TAPIN. Untuk menghindari pemahaman yang keliru terhadap judul diatas perlu dijelaskan beberapa hal sebagai brikut: 1. Hasil belajar adalah hasil penilaian terhadap pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran secara kognitif (aspek pengetahuan) pada mata pelajaran matematika. 2. Matematika adalah materi-materi pembelajaran mata pelajaran matematika pada kelas IV di semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini difukoskan pada pembahasan menyederhanakan pecahan. 3. Bekerja kelompok dalam kontek pembelajaran mempunyai pengertian, di mana anak didik dalam suatu kelompok di pandang sebagai satu kesatuan tersendiri, untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan bergotong-royong. Dalam kelompok dikembangkan kerja kelompok yaitu kegiatan belajar-mengajar dimana anak dalam suatu kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi atas kelompokkelompok kecil untuk mencapai suatu tujuan pengajaran tertentu. Kerja kelompok memiliki manfaat atau kelebihan yang sangat besar dalam memberikan kesempatan kepada anak untuk lebih mengembangkan kemampuannya

7 dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dikarenakan dalam kegiatan pembelajaran kelompok anak dituntut untuk aktif dalam belajar melalui kegiatan kerjasama dalam kelompok. Jadi yang dimaksud dengan kerja kelompok dalam penelitian ini adalah pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas dengan cara membagi siswa dalam kelompok-kelompok tertentu dan diberi tugas-tugas untuk dikerjakan secara bersama-sama oleh anggota kelompok dengan harapan siswa dapat memahami dan menguasai materi pembelajaran secara lebih baik. Dengan demikian maksud judul diatas secara keseluruhan adalah: suatu upaya peningkatan hasil belajar matematika pada materi menye-derhanakan pecahan dengan menerapkan metode kerja kelompok dikalangan siswa kelas IV MIN Purut Kabupaten Tapin. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat ditentukan identifikasi masalah sebagai berikut: 1. Siswa menganggap matematika sebagai mata pelajaran yang sulit, sehingga siswa kurang bersemangat dalam belajar.. 2. Prestasi belajar matematika rendah. 3. Adanya siswa yang mengalami masalah belajar. 4. Belum ditemukan adanya formulasi pendekatan pembelajaran yang tepat untuk dapat meningkatkan mutu proses dan hasil seperti yang diharapkan.

8 C. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah yang telah peneliti kemukakan dan untuk lebih terarahnya penelitian ini maka rumusan masalah penelitian ini adalah: 1. Bagaimana penerapan metode kerja kelompok dalam pembelajaran matematika pada materi menyederhanakan pecahan di kelas IV MIN Purut Kabupaten Tapin? 2. Apakah metode kerja kelompok dalam pembelajaran matematika pada materi menyederhanakan pecahan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV MIN Purut Kabupaten Tapin? D. Cara Pemecahan Masalah. Rendahnya pemahaman dan penguasaan siswa dalam materi pada materi menyederhanakan pecahan mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri Purut pada semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014, diatasi dengan menggunakan metode kerja kelompok dalam pembelajaran. E. Hipotesis Tindakan. Dengan diterapkannya metode kerja kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri Purut dalam mata pelajaran matematika pada materi menyederhanakan pecahan semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. F. Tujuan Penelitian. Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

9 1. Untuk mengetahui cara kerja metode kerja kelompok dalam proses pembelajaran Matematika dalam rangka meningkatkan hasil belajar pada materi menyederhanakan pecahan di kalangan siswa/i Madrasah Ibtidaiyah Negeri Purut semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. 2. Untuk mengetahui apakah metode kerja kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa/i Madrasah Ibtidaiyah Negeri Purut pada mata pelajaran Matematika pada materi menyederhanakan pecahan semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014. G. Manfaat Penelitian. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peserta didik dan bagi para pendidik. 1. Manfaat bagi peserta didik. a. Tercapainya kompetensi siswa dibidang materi materi matematika yang tergambar dalam nilai-nilai rata kelas yang cukup tinggi atau minimal sama dengan angka standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Disamping itu tergambar pula dalam keaktifan siswa dalam belajar, serta meningkatnya aktivitas guru dalam pembelajaran tersebut. b. Proses pembelajaran yang efektif dan penerapan metode kerja kelompok dalam mata pelajaran matematika, yang diharapkan dapat lebih meningkatkan pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi yang disampaikan, dimana hal ini dapat menunjukkan peningkatan mutu pendidikan dan pembelajaran secara keseluruhan. 2. Manfaat bagi guru.

10 a. Guru dapat menemukan dan menerapkan inovasi metode pembelajaran untuk mata pelajaran matematika yang menitikberatkan pada penerapan metode kerja kelompok. b. Menambah wawasan bagi guru mata pelajaran matematika sehingga dalam proses-proses pembelajaran yang lainnya betul-betul memperhatikan fungsi metode pembelajaran yang tepat, sehingga prestasi belajar siswa tercapai dengan baik. c. Dengan adanya penelitian ini maka terjalin kerjasama atau kolaborasi sesama guru mata pelajaran matematika dengan guru mata pelajaran lainnya, dan dengan siswa dalam setiap pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Purut Kabupaten Tapin. d. Dapat memberikan sumbangan dan pengalaman kepada guru dalam upaya mencerdaskan kehidupan anak bangsa melalui profesi yang ditekuninya. H. Sistematika Penulisan. Pembahasan-pembahasan dalam penelitian ini disusun dengan sistematika sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, yang berisi tentang uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, rencana pemecahan, hipotesis tindakan, tujuan dan manfaat penelitian. Bab II Kajian Teori, yang membahas tentang beberapa pengertian tentang belajar dan hasil belajar, metode kerja kelompok dalam pembelajaran,

11 materi pembelajaran matematika di MI/SD, serta beberapa problema yang dihadapi dalam pembelajaran Matematika di madrasah. Bab III Metode Penelitian, yang mengemukakan pembahasan tentang pendekatan penelitian, subjek penelitian, setting penelitian, rancangan tindakan, data dan teknik pengumpulan data, dan indicator kinerja. Bab IV adalah laporan hasil penelitian, yang menguraikan tentang gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data, dan analisis data. Bab V Penutup, yang berisi simpulan dan saran-saran.