Profil anak dengan sepsis dan syok sepsis yang dilakukan kultur darah periode Januari 2010 Juni 2015 di RSUP Prof. Dr. R. D.

dokumen-dokumen yang mirip
Profil Anak Dengan Sepsis dan Syok Sepsis yang dilakukan Kultur Darah Periode Januari 2010-Juni 2015 DI RSUP Prof. Dr. R. D.

BAB I PENDAHULUAN. dengan imunitas pejamu, respon inflamasi, dan respon koagulasi (Hack CE,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SENSITIVITAS ANTIBIOTIK PADA PASIEN SEPSIS DI INTENSIVE CARE UNIT RUMAH SAKIT DR. KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

(Juniatiningsih, 2008). Sedangkan di RSUP Sanglah Denpasar periode Januari - Desember 2010 angka kejadian sepsis neonatorum 5% dengan angka kematian

BAB 1 PENDAHULUAN. Sepsis adalah terjadinya SIRS ( Systemic Inflamatory Respon Syndrome)

BAB I PENDAHULUAN. Sepsis merupakan salah satu masalah kesehatan utama penyebab kesakitan

BAB 1 PENDAHULUAN. neonatus dan 50% terjadi pada minggu pertama kehidupan (Sianturi, 2011). Menurut data dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh masuk dan berkembang biaknya

BAB I PENDAHULUAN. menggambarkan kolonisasi kuman penyebab infeksi dalam urin dan. ureter, kandung kemih dan uretra merupakan organ-organ yang

ABSTRAK ANALISIS KASUS PENDERITA PNEUMONIA DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN 2007

PROFIL PENDERITA MORBUS HANSEN (MH) DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI DESEMBER 2012

ABSTRAK PERBANDINGAN POLA RESISTENSI KUMAN PADA PENDERITA PNEUMONIA DI RUANGAN ICU DAN NON ICU RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi neonatus khususnya sepsis neonatorum sampai saat ini masih

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pneumonia, mendapatkan terapi antibiotik, dan dirawat inap). Data yang. memenuhi kriteria inklusi adalah 32 rekam medik.

POLA KUMAN DAN UJI KEPEKAANNYA TERHADAP ANTIBIOTIKA PADA PENDERITA OTITIS EKSTERNA DI POLIKLINIK THT-KL BLU RSU PROF. DR. R. D.

POLA RESISTENSI BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA SEPSIS BAYI DI RUANG PICU DAN NICU RUMAH SAKIT X PERIODE AGUSTUS 2013-AGUSTUS 2015

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. jamur, dan parasit (Kemenkes RI, 2012; PDPI, 2014). Sedangkan infeksi yang

POLA KUMAN PENYEBAB BAKTEREMIA PADA NEONATUS DAN SENSITIVITASNYA TERHADAP ANTIBIOTIK DI RSUP H

Profil penderita sepsis di ICU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manadoperiode Desember 2014 November 2015

PENDAHULUAN. kejadian VAP di Indonesia, namun berdasarkan kepustakaan luar negeri

EVALUASI KERASIONALAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN LANSIA DENGAN PNEUMONIA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP PROF. DR. R. D

BAB I PENDAHULUAN. tubuh yang berlebihan terhadap infeksi. Sepsis sering terjadi di rumah sakit

BAB 4 METODE PENELITIAN. Pulmonologi serta Ilmu Mikrobiologi Klinik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Antibiotik merupakan pengobatan utama dalam. manajemen penyakit infeksi. Namun, akibat penggunaan

BAB 1 PENDAHULUAN. mikroba yang terbukti atau dicurigai (Putri, 2014). Sepsis neonatorum adalah

INTISARI. Lisa Ariani 1 ; Erna Prihandiwati 2 ; Rachmawati 3

POLA RESISTENSI BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA PNEUMONIA DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN PERIODE AGUSTUS 2013 AGUSTUS 2015 SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

Profil tumor solid pada pasien rawat inap di Bagian KSM Ilmu Penyakit Dalam RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Januari 2013-Desember 2014

Pola Kuman dan Uji Kepekaan Antibiotik pada Pasien Unit Perawatan Intensif Anak di Rumah Sakit Umum Daerah Koja Jakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. bermakna (Lutter, 2005). Infeksi saluran kemih merupakan salah satu penyakit

Sepsis neonatorum merupakan penyebab

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan salah satu jenis infeksi yang paling sering

POLA KEPEKAAN BAKTERI PENYEBAB VENTILATOR-ASSOCIATED PNEUMONIA (VAP) DI ICU RSUP H. ADAM MALIK PERIODE JULI-DESEMBER Oleh :

ABSTRAK PROFIL PENDERITA HEMOPTISIS PADA PASIEN RAWAT INAP RSUP SANGLAH PERIODE JUNI 2013 JULI 2014

KARAKTERISTIK DAN LUARAN PREEKLAMPSI DI RSUP PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO

BAB 1 PENDAHULUAN adalah 32 per 1000 kelahiran hidup, sedangkan target Millenium

PROFIL PENDERITA KANKER GINEKOLOGI DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JULI 2015 SAMPAI JULI Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNSRAT 2

POLA PENYAKIT KULIT NON-INFEKSI PADA ANAK DI POLIKLINIK KULIT DAN KELAMIN RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE

Artikel Penelitian. Abstrak. Abstract PENDAHULUAN. Jaka Kurniawan 1, Erly 2, Rima Semiarty 3

POLA BAKTERI AEROB YANG BERPOTENSI MENYEBABKAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI RUANG ICU BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

BAB I PENDAHULUAN. berbagai sumber infeksi, seperti: gigi, mulut, tenggorok, sinus paranasal, telinga

ABSTRAK. Lingkan Wullur, 2009; Pembimbing I : Penny S. M, dr., Sp.PK., M.Kes. Pembimbing II: Yanti Mulyana, Dra., Apt., DMM., MS.

BAB I PENDAHULUAN. kelompok penyakit yang berhubungan dengan infeksi. Penyakit ini banyak ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) menurut Global Initiative of

BAB I PENDAHULUAN. satu penyebab kematian utama di dunia. Berdasarkan. kematian tertinggi di dunia. Menurut WHO 2002,

1 Kevin G. Pitojo 2 Adrian Tangkilisan 2 Alwin Monoarfa.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di RSUD Kabupaten Temanggung ini merupakan

POLA KUMAN DAN SENSITIVITAS ANTIMIKROBA PADA INFEKSI SALURAN KEMIH. SYAFADA, FENTY Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pneumonia merupakan salah satu infeksi berat penyebab 2 juta kematian

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP. PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JULI JUNI

POLA KUMAN PENYEBAB INFEKSI SALURAN KEMIH DAN SENSITIVITASNYA TERHADAP ANTIBIOTIKA DI RSUP H.ADAM MALIK PERIODE JANUARI 2009-DESEMBER 2009.

BAB I PENDAHULUAN. systemic inflammatory response syndrome (SIRS) merupakan suatu respons

BAB I PENDAHULUAN. Di berbagai negara khususnya negara berkembang, peranan antibiotik dalam

PROFIL GULA DARAH SEWAKTU (GDS) DAN GULA DARAH PUASA (GDP) PASIEN STROKE DENGAN DIABETES MELLITUS TIPE 2 YANG DI RAWAT INAP DI BAGIAN NEUROLOGI

HUBUNGAN CRP (C-REACTIVE PROTEIN) DENGAN KULTUR URIN PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH PADA ANAK DI RSUP. HAJI ADAM MALIK TAHUN 2014.

BAB 1 PENDAHULUAN. Infeksi bakteri yang berkembang menjadi sepsis, merupakan suatu respons

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. KATA PENGANTAR...iii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... vii

POLA RESISTENSI Staphylococcus

Hubungan derajat dehidrasi dengan kadar hematokrit pada anak penderita diare di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

UKDW. % dan kelahiran 23% (asfiksia) (WHO, 2013). oleh lembaga kesehatan dunia yaitu WHO serta Centers for Disease

BAB I PENDAHULUAN. satunya bakteri. Untuk menanggulangi penyakit infeksi ini maka digunakan

ABSTRAK ANTIBIOGRAM INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT DI LABORATORIUM MIKROBIOLOGI KLINIK RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI -DESEMBER 2008

PROFIL PENDERITA INFEKSI SISTEM SARAF PUSAT PADA ANAK DI RSUP. H. ADAM MALIK TAHUN 2012

Sensitivitas Bakteri Penyebab Sepsis Neonatorum terhadap Meropenem di Neonatal Intensive Care Unit

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 3 Agustus 2015 ISSN

ABSTRAK POLA KUMAN PENYEBAB INFEKSI SALURAN KEMIH DAN POLA SENSITIVITASNYA DI RUMAH SAKIT IMMANUEL PERIODE JULI 2005-JUNI 2006

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik untuk

IDENTIFIKASI INFEKSI MULTIDRUG-RESISTANT ORGANISMS (MDRO) PADA PASIEN YANG DIRAWAT DI BANGSAL NEONATAL INTENSIVE CARE UNIT (NICU) RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi pada saluran napas merupakan penyakit yang umum terjadi pada

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi di Indonesia, termasuk dalam daftar jenis 10 penyakit. Departemen Kesehatan pada tahun 2005, penyakit sistem nafas

STUDI TERAPI ANTIBIOTIK PADA PASIEN HOSPITAL- ACQUIRED PNEUMONIA DIKAITKAN DENGAN BIAYA DI RSUD DR.SOETOMO SURABAYA

Demam neutropenia adalah apabila suhu

PHARMACY, Vol.13 No. 02 Desember 2016 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Sepsis menimbulkan suatu respon imun yang berlebihan oleh tubuh

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi saluran napas bawah masih tetap menjadi masalah utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. oleh infeksi saluran napas disusul oleh infeksi saluran cerna. 1. Menurut World Health Organization (WHO) 2014, demam tifoid

BAB I PENDAHULUAN. Angka morbiditas dan mortalitas pneumonia di seluruh dunia sangat

KARAKTERISTIK PASIEN TUBERCULOSIS MULTI DRUG RESISTANCE DI KOTA SURABAYA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. bawah 5 tahun dibanding penyakit lainnya di setiap negara di dunia. Pada tahun

Sikni Retno Karminigtyas, Rizka Nafi atuz Zahro, Ita Setya Wahyu Kusuma. with typhoid fever in inpatient room of Sultan Agung Hospital at Semarang was

ANALISIS BIAYA PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PENDERITA DEMAM TIFOID ANAK DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP PROF. DR. R.D

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. B. Alat Dan Bahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian yang berjudul Evaluasi Ketepatan Penggunaan Antibiotik

BAB I. PENDAHULUAN. Pseudomonas aeruginosa (P. aeruginosa) merupakan bakteri penyebab tersering infeksi

POLA KUMAN PADA PASIEN SEPSIS YANG DIRAWAT DI ICU RSUP DR.KARIADI SEMARANG Periode 1 Januari 31 Desember 2011 LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bahan partikulat debu dan tetesan cairan, yang semuanya mengandung. rumah sakit yang bisa menyebabkan terjadinya infeksi nosokomial

SKRIPSI SOFIA ADHITYA PRADANI K Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. penyebab utama penyakit infeksi (Noer, 2012). dokter, paramedis yaitu perawat, bidan dan petugas lainnya (Noer, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Resistensi terhadap antimikroba atau. antimicrobial resistance (AMR) adalah fenomena alami

POLA KUMAN PASIEN YANG DIRAWAT DI RUANG RAWAT INTENSIF. RSUP Dr. KARIADI SEMARANG ARTIKEL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

Kata Kunci: Dengue Hemorrhagic Fever (DHF), Dengue Shock Syndrome (DSS), morbiditas, mortalitas. Universitas Kristen Maranatha

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA BALITA DENGAN DIARE AKUT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD Dr. MOEWARDI PERIODE SEPTEMBER-DESEMBER 2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

Transkripsi:

Jurnal e-clinic (ecl), Volume 4, Nomor, Januari-Juni 06 Profil anak dengan sepsis dan syok sepsis yang dilakukan kultur darah periode Januari 00 Juni 05 di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Prily Supit Jose M. Mandei Novie H. Rampengan Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Email: prilysupit08@yahoo.com Abstract: Sepsis and septic shock is a medical emergency that needs to be treated immediately in order to reduce mortality. Both of these circumstances are often found in the hospitals. The gold standar of diagnosis is the finding of bacteria in the blood through a blood culture examination. Clinicians need to ensure that antibiotics are used effectively against the germ that causes sepsis. This study aimed to obtain the profile of blood cultures of children diagnosed as sepsis or septic shock. This was a descriptive retrospective study using medical record data of patients in Pediatrics Department Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado. There were 46 patients with sepsis and septic shock during the period of 00-05. Patients performed blood culture examination on them were as many as 33 children, however, the data only showed the results of patients. Most patient aged < year, male gender. The types of germs frequently found were Citrobacter difesus, Staphylococcus aureus, and Enterobacter aerogenes. Most germs were sensitive to antibiotics ampicillin sulbactam and levofloxacin. Keywords: sepsis, septic shock, children, blood culture Abstrak: Sepsis dan syok sepsis merupakan kedaruratan medik yang perlu mendapatkan penanganan yang segera untuk dapat menurunkan angka kematian. Kedua keadaan ini merupakan hal yang sering ditemukan dirumah sakit. Standar baku diagnosis sepsis ialah ditemukannya bakteri dalam darah melalui pemeriksaan kultur darah. Dalam terapi, klinisi perlu memastikan bahwa antibiotik yang digunakan efektif dalam mengatasi kuman penyebab sepsis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kultur darah pada anak yang di diagnosis sepsis dan syok sepsis sehingga dapat digunakan sebagai pedoman pengobatan sepsis. Jenis penelitian ini deskriptif retrospektif. Sebanyak 46 pasien sepsis dan syok sepsis periode tahun 00 tahun 05 dan yang dilakukan pemeriksaan kultur sebanyak 33 anak, namun hasil kultur yang tercantum dalam rekam medik hanya pasien. Pasien terbanyak berusia < tahun, jenis kelamin laki-laki. Jenis kuman penyebab yang paling sering yaitu Citrobacter difersus, Staphylococcus aureus, dan Enterobacter aerogenes, dan umumnya sensitif terhadap antibiotik ampicillin sulbactam, dan levofloxacin. Kata kunci: sepsis, syok sepsis, anak, kultur darah Kejadian sepsis dan syok sepsis merupakan hal yang sering ditemukan dirumah sakit, bahkan kejadian sepsis akhir-akhir ini kemajuan didalam bidang antimikroba telah berkembang dengan pesat, diantaranya dengan penemuan obat-obat baru, dilaporkan makin meningkat seiring kematian karena sepsis masih cukup tinggi. dengan kemajuan pemakaian alat Pada anak kurang dari tahun angka kedokteran yang lebih moderen.¹ Sekalipun kejadian dan kematian karena sepsis lebih 354

tinggi lagi, dan pada bayi prematur angka kematian karena sepsis bahkan dapat mencapai lebih dari 50%. Diagnosis sepsis ditegakkan jika ditemukan minimal gejala systemic inflammation respons syndrome (SIRS) seperti instabilitas suhu (suhu lebih dari 38,5 C atau kurang dari 36 C), takikardia, takipnea, dan/atau peningkatan maupun penurunan jumlah leukosit, atau neutrofil imatur lebih dari 0%. Standar baku diagnosis sepsis ialah dengan ditemukannya bakteri dalam darah ditambah dengan gejala klinis berupa gangguan multi organ. Pemberian antibiotik yang tepat sejak dini pada pasien sepsis perlu dilakukan, dengan pilihan obat yang sesuai dengan pola kuman di komunitas dan rumah sakit tersebut. 3 Dalam pemberian terapi, klinisi perlu memastikan bahwa antibiotik yang digunakan efektif dalam mengatasi kuman penyebab sepsis. 4 Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan profil kultur darah pada anak yang didiagnosis sepsis dan syok sepsis yang dirawat inap sehingga dapat digunakan sebagai pedoman pengobatan sepsis. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini ialah deskriptif retrospektif. Penelitian dilaksanakan di Bagian Ilmu Kesehatan Anak dan Bagian Rekam Medik BLU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado sejak Oktober sampai Desember 05. Kriteria inklusi ialah anak usia bulan-8 tahun dengan diagnosis sepsis dan syok sepsis yang dilakukan pemeriksaan kultur darah. Kriteria eksklusi ialah anak yang rekam medis tidak lengkap. Seluruh subjek yang didiagnosis sepsis dan syok sepsis dan yang dilakukan pemeriksaan kultur darah dimasukkan dalam penelitian ini. Sepsis adalah systemic inflammation respons syndrome (SIRS) yang disertai dugaan atau bukti ditemukan infeksi di dalam darah. Diagnosis SIRS dapat ditegakkan jika ditemukan minimal dua gejala seperti instabilitas suhu (suhu >38,5 0 C atau <36 0 C), takikardia, takipnea, Supit, Mandei, Rampengan: Profil anak dengan sepsis... 355 dan/atau peningkatan maupun penurunan jumlah leukosit, atau neutrofil imatur lebih dari 0%. Standard baku diagnosis sepsis ialah ditemukannya bakteri dalam darah ditambah dengan gejala klinis berupa gangguan multi organ pada sepsis berat. 4 Data pasien dicatat meliputi identitas pasien (nama, jenis kelamin, usia, tanggal masuk) dan hasil kultur darah (kuman penyebab dan antibiotik yang sensitif). Data diolah dan disajikan dalam bentuk tabel dan persentase. HASIL PENELITIAN Sebanyak 46 anak yang didiagnosis sepsis dan syok sepsis, dan terdapat 33 subjek yang memenuhi kriteria inklusi, tetapi subjek dikeluarkan karena data yang tidak lengkap, sehingga hanya subjek yang diteliti. Dari 46 anak didapatkan usia terbanyak yang mengalami sepsis dan syok sepsis yaitu pada usia < tahun (58,9%) dan terendah pada usia >0 tahun (3,4%) (Tabel ). Jenis kelamin yang paling banyak ditemukan pada laki-laki (60%) (Tabel ). Tabel. Distribusi karakteristik sampel berdasarkan usia Usia (tahun) < -5 6-0 >0 (n) (%) 86 45 0 5 46 58,9 30,8 6,9 3,4 Tabel. Distribusi karakteristik sampel berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin (n) (%) Laki-laki Perempuan 89 57 46 6,0 39,0 Dari sampel yang dilakukan pemeriksaan kultur darah, 9 orang memiliki hasil kultur positif dengan bakteri terbanyak ialah Citrobacter difersus, Staphylococcus aureus, dan Enterobacter

Jurnal e-clinic (ecl), Volume 4, Nomor, Januari-Juni 06 aerogenes dengan persentase masingmasing % (Tabel 3). Antibiotik yang sensitif pada sebagian besar anak yaitu ampicillin, sulbactam dan levofloxacin yang masing-masing sensitif untuk 4 orang anak (Tabel 4). Tabel 3. Distribusi karakteristik sampel berdasarkan hasil kultur (jenis kuman penyebab) Hasil Kultur (n) (%) Negatif Positif Citrobacter difersus Staphylococcus epidermidis Staphylococcus aureus Serratia marcescens Acinetobacter anitratus Enterobacter aerogenes 9 57, 4,9 BAHASAN Pada penelitian ini yang menjadi kriteria sampel berdasarkan jenis kelamin dan usia ialah anak yang dirawat inap dengan diagnosis sepsis dan syok sepsis periode tahun 00 sampai dengan tahun 05 di Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado yaitu sebanyak 46 anak sedangkan yang dilakukan kultur darah dan hasilnya tertera pada catatan rekam medik untuk menilai jenis kuman penyebab dan sensitivitas antibiotic berjumlah anak. Dari 46 orang anak yang didiagnosis sepsis dan syok sepsis didapatkan terbanyak anak dengan usia < tahun yang berjumlah 86 orang (58,9%), diikuti usia - 5 tahun sebanyak 45 orang (30,8%), usia 5-0 tahun sebanyak 0 orang (6,9%) dan usia >0 tahun sebanyak 5 orang (3,4%). Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa usia kurang dari tahun merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya sepsis dan syok sepsis. 5 Watson et al. 6 melaporkan bahwa dari.995 rumah sakit di Amerika Serikat dari tujuh Negara Bagian, insiden sepsis berat tertinggi didapatkan pada bayi (5,6 kasus per.000). Dalam penelitian ini ditemukan jumlah penderita anak laki-laki lebih banyak (6,0%) dibandingkan dengan anak perempuan (39,0%). Penelitian sebelumnya 356 di Manado yang dilakukan oleh Hendra et al. 7 diperoleh hasil yang hampir sama yaitu dari 37 penderita sepsis terdapat 54,% laki-laki. Watson 8 menemukan.49 (5%) anak laki-laki dan 3 (45,%) perempuan. Berdasarkan hasil kultur pada anak, 9 anak dengan hasil kultur positif, dimana kuman penyebab terbanyak ialah Citrobacter difersus, Enterobacter aerogenes dan Staphylococcus aureus. Ketiga kuman tersebut mempunyai persentase yang sama banyak yaitu %. Penyebab sepsis ialah bakteri, virus, jamur, atau protozoa. 7,9,0 Pada anak, patogen yang sering dijumpai ialah Streptococcus pneumonia, Neisseria meningitides dan Staphylococcus aureus. Sampai awal tahun 980-an, bakteri Gram negatif merupakan organisme yang paling sering menyebabkan sepsis sedangkan untuk bakteri Gram positif baru mulai mengalami peningkatan. Pada semua kelompok usia, bakteri Gram positif khususnya Staphylococcus dan Streptococcus merupakan penyebab yang paling sering ditemukan. 3 Pada penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat tahun 000 dilaporkan penyebab sepsis ialah 5,% bakteri Gram positif, 37,6% bakteri Gram negatif, 4,7% infeksi polimikroba, % bakteri anaerob dan 4,6% jamur. Dewi 3 menemukan hal

Supit, Mandei, Rampengan: Profil anak dengan sepsis... yang berbeda, dimana dari sampel dengan hasil kultur positif didapatkan hasil terbanyak ialah Klebsiella pneumonia (4%) diikuti oleh Serratia mercescens (4%) dan Burkholderia cepacia (4%). Sebagian besar kuman yang ditemukan ialah kuman Gram negatif. Tabel 4. Distribusi karakteristik sampel berdasarkan tingkat kepekaan antibiotik Antibiotik yang sensitif Amikasin Ammoxicilin tiava uric acid Ampicillin sulbactam Cefazolin Ceferime Cefixime Cefoperazone Cefotaxine Ceftriaxone Cefuroxime Chloramphenicol Ciprofloxacin Ciproxim Clauvulanic acid Ofloxacin Sulfametoxazol Tigecycline Tremetropine Clauvulanic acid Doxycycline Fosfomycin Gentamicin Imipenem Levofloxacin Meropenem Nalidix acid Norfloxacin Ofloxacin Sulfametoxazol Tigecycline Tremetropine Frekuensi (n) 4/ / 3/ 4/ 3/ Pada terapi antibiotik dari 9 anak yang dilakukan pemeriksaan kultur darah dan memiliki hasil kultur positif, antibiotik yang paling sensitif ialah ampicillin sulbactam, dan levofloxacin, masingmasing pada 4 anak. Dewi 5 melaporkan terdapat kuman yang mulai resisten terhadap antibiotik, dimana sefepim dan levofloksasin merupakan antibiotik yang masih sensitif terhadap kedua kuman penyebab sepsis terbanyak, sedangkan sefotaksim dan meropenem mulai mengalami resistensi. SIMPULAN Dari hasil penelitian dan bahasan dapat disimpulkan bahwa penderita sepsis dan syok sepsis lebih banyak ditemukan pada anak usia < tahun dan jenis kelamin lakilaki. Jenis kuman yang paling sering 357

Jurnal e-clinic (ecl), Volume 4, Nomor, Januari-Juni 06 menyebabkan sepsis dan syok sepsis pada anak yaitu Citrobacter difersus, Staphylococcus aureus, dan Enterobacter aerogenes, dengan antibiotik yang paling sensitif sebagai terapi ialah ampicillin sulbactam dan levofloxacin. DAFTAR PUSTAKA. Soedarmo SSP. Buku Ajar Infeksi & Pediatri Tropis (nd ed). Jakarta: Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI, 007; p. 358.. Arifin MRA. Hubungan antara hiperglikemia & mortalitas pada anak dengan sepsis di ruang rawat inap intensif RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Jurnal Kedokteran Indonesia. 0;:34-38. 3. Dewi R. Sepsis pada anak: pola kuman dan uji kepekaan. Maj Kedokt Ind. 0;6:0-6. 4. Rudolph AM, Hoffman JIE, Rudolph CD. Infeksi bakteri dan virus. In: Grossman M, editor. Buku Ajar Pediatri Rudolph (0th ed). Jakarta: EGC, 04; p. 595-7. 5. Lawrence K. Pediatic sepsis and multiorgan dysfunction syndrome: progress and continued challenges. Crit Care Nurs Clin Am. 0;3:33-37. 6. Watson RS, Carcillo JA. Scope and epidemiology of pediatric sepsis. Pediatr Crit Care. 005;6:S3-S5. 7. Hendra, Rutunuwu AL, Manoppo JIC. Pediatric logistik organ dysfunction (PELOD) score as prognosis of multiple organ failure in sepsis. Paediatr Indones. 00;50:6-3. 8. Watson RS, Carcillo JA, Linde-Zwirble WT, Clermont G, Lidicker J, Angus DC. The epidemiology of severe sepsis in children in the United States. Am J Resp Crit Care Med. 003;67:695-70. 9. Martin CG, Mannino MD, Eaton S, Moss M. The epidemiology of sepsis in the United States from 979 through 000. New Engl J Med. 003;348:546-54. 0. Arnason S, Thors VS, Gudnason T, Kistinsson KG, Haraldsson A. Bacteremia in children in iceland 994-005. Acta Paediatrica. 00;99:53-5.. Sriskandan S, Altmann DM. The immunology of sepsis. J Pathol. 008;4:-3.. UNICEF. Millennium Development Goal 4. World Health Report 005: Available from: http://www.unicef.org/mdg/mortality multimedia/index.html 3. Russel JA. Management of sepsis. N Engl J Med. 006;355:699-73. 358