BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6.1. Kesimpulan Desa Ledok Sambi merupakan salah satu desa wisata di Kabupaten Sleman, atraksi utama yang ada di desa ini adalah kegiatan outbound dengan konsep XP Learning (Experiental Learning). Membajirnya peminat kegiatan outbound di desa ini menjadikan Desa Ledok Sambi sebagai salah satu desa yang wajib dikunjungi menurut beberapa media publikasi jaringan yang membidangi soal perjalanan wisata, diantara 38 desa wisata lainnya yang ada di Kabupaten Sleman. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan juga mengacu pada permasalahan yang ada dapat diberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1) Pengembangan atraksi di desa Ledok Sambi terbagi ke dalam beberapa tipe dan model pengembangan didasarkan pada kondisi dan potensinya : a. Berdasarkan tipologinya, desa Ledok Sambi termasuk dalam Desa Tipe 1 (Desa dengan Lingkungan Alam) yang kemudian berkembang ke arah tipe 3 dengan adanya Special Package b. Berdasarkan Lokasi dan karakteri kegiatannya, atraksi di desa ini dikembangkan du Desa Sambi (bagian atas) 142
yang mengedepankan atraksi pada kategori ringan (soft adventure) dan atraksi yang dikembangkan di Ledok Sambi untuk kategori berat (Hard Adventure). Termasuk dalam kategori ringan dalam hal ini juga atraksi yang diintegrasikan dengan tamu-tamu resort yang ingin menikmati suasana pedesaan. c. Secara tematik, Desa Ledok Sambi yang semua hanya mengemas Outbound kini sudah dikembangkan menjadi Ecopark yang dari segi muatan kegiatan menjadi lebih luas, tidak sekedar outbound tetapi juga aneka kegiatan berbasis alam lainnya. d. Secara sekuensial waktu, atraksi di desa ini berkembang sejalan dengan waktu di mana sebelum tahun 2006 desa ini hanya berkembang sebagai desa wisata biasa yang menyajikan kegiatan outbound dan dikelola mandiri oleh warga. Tetapi sejak 2006 - kini dengan masuknya suatu perusahaan swasta desa ini kemudian dikembangkan sehingga alurnya dari Desa Sambi menjadi Desa Sambi + Desa Ledok Sambi. Memanfaatkan area ledok sebagai wahana baru kegiatan outbound. e. Dari segi segmen, pengembangan atraksi di desa Ledok Sambi terlihat semakin fokus dari beragam 143
paket yang masih belum jelas fokusnya (kategori anak, remaja, dewasa, PADI Dewasa,Outbound and Gathering, Professional XP Training, Sekolah Korporat, Umum, keluarga, dan Lahan event) menjadi hanya 4 (empat) segmen yaitu Corporate Outing, Family Outing, School Outing, dan Special Program. f. Secara konsep ruang meso atraksi di desa ini juga berkembang ke arah paket-paket non outbound yang disediakan oleh pihak lain di luar desa misalnya paket museum, lava tour, dan mengunjungi desa wisata lain di sekitar) 2) Faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan atraksi di desa wisata Ledok Sambi diantaranya adalah : a) Faktor demand (permintaan wisatawan) terhadap aktifitas outbound yang semakin meningkat b) Pasar yang semakin tersegmentasi yang berdampak pada fokus produk/atraksi yang ditawarkan c) Preferensi kegiatan outbound yang lebih spesifik dengan tema tertentu yang tidak dimiliki oleh desa-desa wisata lain di Kabupaten Sleman, yaitu dengan konsep Experiental Learning. 144
d) Ketersediaan lahan yang potensial untuk dikembangkan sebagai arena baru kegiatan outbound e) Keterlibatan swasta (PT Gayatri) yang secara serius dengan melibatkan masyarakat setempat mengembangkan kegiatan outbound dan wisata pedesaan di desa Ledok Sambi f) Kerjasama yang terjalin baik dan dukungan dari masyarakat setempat 3) Arahan pengembangan sesuai dengan permasalahan dan juga keadaan di lapangan, ditemui beberapa catatan terkait dengan altenatif pengembangan kegiatan atraksi di desa Ledok Sambi yang mencakup komponen-komponen sebagai berikut : a) Manajemen Atraksi : diperlukan daya inovasi dengan mempertimbangkan kualitas pelayanan yang belum optimal misalnya pelayanan oleh SDM yang terlatih (memiliki keahlian di bidang hospitality service atau pariwisata). b) Variasi atraksi : Atensi pengelola untuk berkreasi dengan atraksi yang inovatif untuk kategori non outbound dan upaya untuk terus menghidupkannya/diminati terus oleh wisatawan misalnya kesenian tradisional sebagai media pemberdayaan bagi warga setempat seperti seni 145
pertunjukan (dolanan anak, dan aneka tarian tradisional, membatik) c) Fasilitas Pengunjung : Menyediakan fasilitas yang lebih layak dan memadai bagi wisatawan dengan mempertimbangkan bahwa fasilitas yang memadai hanya akomodasi (resort) sedangkan tempat ibadah, rest area, MCK masih dinilai belum memadai. d) Cara Berpromosi : Pengembangan jaringan promosi yang lebih luas termasuk memanfaatkan hotel, agen perjalanan, dan kerjasama dengan media, melihat pada semakin banyaknya peminat dan repeater yang ingin mengetahui informasi lebih tentang desa. e) S i s t e m manajemen pengunjung : diperlukan Pengaturan rute kunjungan yang lebih menarik, memungkinkan wisatawan melihat atraksi lain selain outbound f) Pengembangan Konsep Outbound : diperlukan konsepkonsep yang lebih unik dan menarik sehingga membuat wisatawan merasa lebih tertantang untuk mencoba. Mungkin tidak hanya dengan konsep experiental learning, atau outbound ecopark tetapi konsep lain yang memiliki karakteristik yang lebih kuat. 146
g) Makanan dan minuman : perlunya pengemasan dan cara penyajian yang lebih khas. 6.2. Rekomendasi Untuk dapat menggali lebih banyak informasi mengenai Desa Ledok Sambi kegiatan lain yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan sejumlah pengkajian terhadap hal-hal sebagai berikut : 1. Konsep Pendalaman Pengembangan Atraksi 2. Studi Kualitas Pelayanan Kepada Wisatawan 3. Strategi Pemasaran Desa Wisata Ledok Sambi 4. Studi Segmen Pasar Outbound khususnya di Desa Ledok Sambi dan desa- desa lain yang menyediakan atraksi sejenis 5. Studi Wisata Minat Khusus Desa Wisata di Kabupaten Sleman dan komparasinya dengan Ledok Sambi 147