Interpersonal Communication Skill

dokumen-dokumen yang mirip
DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN

Integrated Marketing Communication. Modul ke: 02FIKOM. Proses Pemasaran. Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Fakultas. Program Studi Marcomm & Advertising

Interpersonal Communication Skill

BAB I PENDAHULUAN. program pelatihan bahasa Inggris dengan menggunakan English native teacher

Interpersonal Communication Skill

KEPEMIMPINAN DAN KERJASAMA TIM

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN

Interpersonal Communication Skill

LINGKUNGAN PEMASARAN GLOBAL: LINGKUP SOSIAL BUDAYA

Sessi. Dosen Pembina:

Interpersonal Communication Skill

Kapita Selekta Ilmu Sosial

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan antar budaya telah menjadi fenomena dalam masyarakat modern, dengan WNA dari budaya barat (Sabon, 2005).

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN

BAB I PENDAHULUAN. calon mahasiswa dari berbagai daerah Indonesia ingin melanjutkan pendidikan mereka ke

Pengantar Ilmu Komunikasi Komunikasi Antar Budaya. Modul ke: 12FIKOM. Fakultas. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM

Interpersonal Communication Skill

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN

Budaya dan Komunikasi 1

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi antarbudaya dengan baik. kemampuan komunikasi antarbudaya (Samovar dan Porter, 2010: 360).

04FIKOM. Integrated Marketing Communication. Perencanaan Komunikasi & Perencanaan Terpadu. Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Modul ke: Fakultas

ORGANIZATION THEORY AND DESIGN

Modul ke: Account Management 02FIKOM. Pemahaman Account Management. Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Fakultas. Program Studi Marcomm & Advertising

Pengertian, Ruang Lingkup dan Dimensi Komunikasi Antar Budaya. Sesi - 1 Komunikasi Antar Budaya Universitas Pembangunan Jaya

1. Bab II Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus meningkatkan kemampuannya dengan menuntut ilmu. Berbagai macam lembaga

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN

Interpersonal Skills Communications

BAB I PENDAHULUAN. budaya. Perubahaan globalisasi yang terus-menerus terjadi membuat sistem pendidikan pun

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan individu dari belahan dunia lain menjadi lebih mudah.

6. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari uraian yang telah disampaikan dari Bab I sampai Bab IV, maka dapat

Integrated Marketing Communication

KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP PELAYANAN SPBU PASTI PAS DI PERUMNAS III, BEKASI TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan seseorang dan masyarakat (Suwarman, 2004: 170). dari generasi ke generasi (Tubbs and Moss, 1996: 237).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Globalisasi mempengaruhi organisasi di seluruh dunia. Pasar-pasar baru

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pada era globalisasi saat ini, pendidikan menjadi sesuatu yang sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Penyesuaian Diri. dalam dirinya, ketegangan-ketegangan, konflik-konflik, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Akulturasi. 1. Pengertian dan Konsep Akulturasi. tertentu dalam budaya baru (Diaz & Greiner, dalam

ANALISIS PELUANG DI PASAR GLOBAL. Pokok Bahasan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era keterbukaan dan globalisasi yang sudah terjadi sekarang yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi yang penuh persaingan, konsumen dihadapkan pada

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ACCOUNT MANAGEMENT. Modul ke: 12FIKOM. Teknik Presentas. Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Fakultas. Program Studi Marcomm & Advertising

BAB I PENDAHULUAN. Banyak kebijakan-kebijakan baru, salah satunya yaitu pertukaran pelajar antar negara pada

BAB I PENDAHULUAN. Saat globalisasi dan pasar bebas mulai merambah Indonesia, terjadilah

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan

BAB III. Perbedaan individual

BAB I PENDAHULUAN. dapat ditunjukkan oleh manusia lain sebagai pelaku komunikasi. berupa ekspresi, gerak tubuh, maupun simbol simbol tertentu yang

DIRI PRIBADI. Tentang Diri MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh. mengkomunikasikan tentang Diri Pribadi

Pengantar Ilmu Komunikasi. Modul ke: 06FIKOM PERSEPSI. Fakultas. Reddy Anggara. S.Ikom., M.Ikom. Program Studi MARCOMM

KOMUNIKASI ORGANISASI

M A K A L A H. Tentang : Negara Maju Dan Berkembang. Disusun Oleh :

KOMUNIKASI DALAM KONTEKS GLOBAL

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. muncul dari perubahan konteks sosio-ekonomi, politik dan budaya. Konteks ini

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosio-budaya yang perilakunya diperoleh melalui

BAB II TELAAH PUSTAKA. Culture shock mengacu pada reaksi psikologis. yang dialami individu karena berada ditengah

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat bekerja, manusia mengandalkan fisik dan mental untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya proses globalisasi perusahaanperusahaan. di Indonesia memasuki lingkungan bisnis yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. yang penuh patriotisme, Indonesia berusaha membangun perekonomiannya. Sistem perekonomian Indonesia yang terbuka membuat kondisi

POLA KOMUNIKASI MAHASISWA ETNIS MINANGKABAU YANG MENGALAMI CULTURE SHOCK

BAB I PENDAHULUAN. industri dan organisasi. Konflik sendiri diartikan sebagai reaksi psikologis dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Robert Bolton,

Variasi Lintas Budaya Dalam

BAB I PENDAHULUAN. bergaul dan diterima dengan baik di lingkungan tempat mereka berada. Demikian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen atau majemuk, terdiri dari

DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN

TUGAS KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS. Tantangan Bisnis Masa Kini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai kinerja petugas telah ada dilakukan oleh peneliti

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, dengan ditetapkannya wajib belajar sembilan tahun yang dicanangkan

Pemasaran Sosial. Corporate Social Responsibility di Indonesia. Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Modul ke: Fakultas FIKOM

BAB 1 PENDAHULUAN. kompetisi kemenangan merupakan suatu kebanggaan dan prestasi. serta keinginan bagi setiap orang yang mengikuti pertandingan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Peranan Pendidikan Global dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia. Nina Oktarina 1

BAB I PENDAHULUAN. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2007) ekonomi gelombang ke-4 adalah

MANAJEMEN KONFLIK OLEH : PROF. DR. SADU WASISTIONO, MS

Kebangkitan ekonomi Korea Selatan tidak dicapai dengan mudah karena melalui proses yang panjang dan berliku. Dari proses yang panjang tersebut,

MANAJEMEN LINTAS BUDAYA EMPLOYEE AND EXPATRIATE ASSIGNMENT

Neraca Perdagangan Beberapa Negara (juta US$),

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN. yang dapat mengancam muka orang lain, maka penting sekali bagi pengiklan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Demokrasi menjadi bagian bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PADA PT. MULTI BINTANG INDONESIATBK.

KOMUNIKASI BISNIS KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA 04. Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA.

Modul ke: IMC 2. Merumuskan Tujuan Media (Penentuan Tujuan Media, Pemilihan Media Primer dan Sekunder) Fakultas Fikom. Program Studi Adv & Marcomm

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi telah menciptakan dunia yang tanpa batas. Sebuah artikel dalam Institut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Culture Shock. Istilah "culture shock" pertama kali diperkenalkan oleh Oberg (1960)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai suatu negara yang sedang berkembang, maka pendidikan

Sikap Mental Wirausaha (Inovatif, Kreatifitas, Motivasi, Efektif dan Efisien) Kuliah 3

PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN: SEBUAH KAJIAN ATAS DAMPAK PENERAPAN EKOLABEL

BAB I PENDAHULUAN. perubahan lingkungan usaha. Pesatnya perkembangan teknologi telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gambar 1.1 Survey Tingkat Financial Literacy

Laporan Upah Global 2016/17. Ketimpangan upah di tempat kerja

PENGENALAN PEMAHAMAN LINTAS BUDAYA (Introduction to Cross-Cultural Understanding)

Transkripsi:

Modul ke: 03 Dra. Fakultas FIKOM Interpersonal Communication Skill Budaya Dalam Komunikasi Interpersonal Tri Diah Cahyowati, Msi. Program Studi Marcomm & Advertising

Budaya? Budaya merujuk pada karakteristik gaya hidup yang dimiliki oleh sekelompok orang, termasuk nilai, kepercayaan, artefak, perilaku, dan cara berkomunikasi. Budaya memungkinkan sekelompok orang untuk memproduksi dan mengembangkan bahasa, cara berfikir, kesenian, hukum, hingga agama.

Budaya? Budaya BUKANLAH sinonim dari kebangsaan atau ras. Namun, anggota/masyarakat dari sebuah ras atau bangsa biasanya diajarkan kepercayaan, sikap, dan nilai yang sama dengan anggota masyarakat lainnya. Budaya diturunkan dari satu generasi ke generasi lainnya bukan melalui genetik, tapi melalui komunikasi.

Budaya Enkulturasi Proses Pembelajaran Seseorang terhadap budaya asal (Budaya Native) Akulturasi Proses Pembelajaran Seseorang terhadap budaya lain/asing

Budaya dan Komunikasi Kepercayaan dan nilai-nilai yang ditanamkan oleh suatu budaya mengenai suatu hal dapat mempengaruhi cara berkomunikasi seseorang mengenai hal tersebut. Gender Agama Keluarga Orientasi waktu Sudut pandang mengenai kehidupan di dunia

Perbedaan Budaya dan Komunikasi Jarak Kekuasaan Budaya Maskulin danfeminin Orientasi Individual dan Kolektif Budaya Tinggi dan Rendah

Jarak Kekuasaan (Power Distance) Di beberapa budaya, kekuasaan terkonsentrasi pada kendali sekelompok orang. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan antara orang-orang yang memegang kekuasaan dengan masyarakat umum Ini disebut dengan budaya jarak kekuasaan tinggi. Contohnya budaya di Meksiko, Brazil, India, Filipina. Di budaya jarak kekuasaan rendah, kekuasaan berada ditangan rakyat, misalnya seperti di Denmark, New Zealand, Swedia, dan Amerika Serikat. Perbedaan antara 2 budaya ini terlihat dari hubungan interpersonal yang dijalin oleh masyarakatnya. Baik dalam pertemanan, percintaan, keluarga, dll.

Budaya Maskulin & Feminim Di negara-negara yang menganut budaya maskulin tinggi, masyarakat didorong untuk menjadi lebih tegas, ambisius, dan kompetitif. Sedangkan anggota masyarakat yang menganut budaya feminin tinggi didorong untuk memiliki kehidupan yang lebih berkualitas, bersikap rendah hati dan sederhana, serta membangun hubungan interpersonal yang dekat dengan orang lain. Perbedaan antara 2 budaya ini terlihat dari sudut pandang masyarakatnya terhadap konflik. Pada budaya maskulin, solusi menghadapi konflik terfokus pada menang atau kalah, sedangkan pada budaya feminin terfokus pada win-win solution.

Orientasi Individu & Kolektif Masyarakat yang memiliki budaya individual melihat dirinya sebagai orang yang independen. Fokus perhatiannya adalah pada seberapa besar daya yang seseorang miliki, dan bagaimana Ia berbeda dengan orang lain dari kelompoknya. Sedangkan anggota masyarakat yang memiliki budaya kolektif lebih bersikap ketergantungan dengan orang lain. Fokusnya ada pada kontribusi yang seseorang berikan pada kelompoknya, dan bagaimana Ia memilki berbagai kesamaan dengan orang lain dari kelompoknya. Budaya Individu menekankan pada kompetisi sedangkan budaya Kolektif menekankan pada kerjasama.

Contoh Iklan Budaya Individual dan Kolektif

Contoh Iklan Budaya Individual dan Kolektif

Contoh Iklan Budaya Individual dan Kolektif

Contoh Iklan Budaya Individual dan Kolektif

Konteks Budaya Tinggi & Rendah Konteks budaya tinggi memiliki kemiripan dengan budaya kolektif. Contohnya Jepang, Arab, Amerika Latin, Thailand, dll). Komunikasi yang terjadi pada budaya ini bersifat lebih implisit (tertutup) Sedangkan budaya rendah memiliki kemiripan dengan budaya individualis. Contohnya Jerman, Swedia, Amerika Serikat, dll). Komunikasi yang terjadi pada budaya ini bersifat eksplisit (terbuka). Budaya Individu menekankan pada kompetisi sedangkan budaya Kolektif menekankan pada kerjasama.

Komunikasi Antar Budaya Kemampuan berkomunikasi efektif kepada orang lain yang memiliki budaya berbeda membantu kita survive dalam lingkungan baru atau dalam era globalisasi seperti sekarang ini.

Culture Shock Culture Shock adalah reaksi psikologis yang dialami seseorang saat berada ditengah-tengah budaya asing (Ward, Bochner & Furnham, 2001; Wan, 2004) Culture shock dapat menyebabkan perasaan terasing, dan frustasi. Culture shock dapat terjadi karena ketidakmampuan seseorang untuk berkomunikasi dengan orang-orang baru, dan kurangnya informasi mengenai aturan, dan situasi yang berlaku ditempat asing tersebut.

Tahapan Culture Shock 1. Kegembiraan. pada tahap ini seseorang mengalami kegembiraan karena berada ditempat baru, bertemu orang- orang baru. 2. Krisis Pada tahap ini, perbedaan antara budaya asal dan budaya asing mulai menjadi masalah. Disinilah culture shock mulai benar-benar terasa. 3. Pemulihan Pada tahapan ini seseorang sudah memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan belajar serta menerima lingkungan barunya. 4. Penyesuaian Pada tahap terakhir ini, seseorang sudah dapat menikmati keadaan barunya dan mulai mengadaptasi budaya baru sebagai budaya pribadinya.

Cara Mengatasi Culture Shock Menjalin hubungan pertemanan dan networking dengan orang-orang baru Memperbanyak porsi interaksi dengan masyarakat lokal Meminta bantuan profesional untuk menyesuaikan diri dengan masalah perbedaan budaya

Terima Kasih Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi.