PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DAN WARNA KERABANG TERHADAP KUALITAS INTERNAL TELUR AYAM RAS

dokumen-dokumen yang mirip
III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada 12 Maret--02 April 2014 bertempat di

I. PENDAHULUAN. dengan susunan asam amino lengkap. Secara umum telur ayam ras merupakan

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KUALITAS INTERNAL TELUR AYAM RAS PADA FASE PRODUKSI PERTAMA

I. PENDAHULUAN. Ketersediaan telur yang tidak mengenal musim, keunggulan gizi dari telur dan

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DAN WARNA KERABANG TERHADAP

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL LUAR HALAMAN SAMPUL DALAM LEMBAR PENGESAHAN

I. PENDAHULUAN. Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi menyebabkan

1. PENDAHULUAN. Telur itik adalah salah satu pilihan sumber protein hewani yang memiliki rasa

I. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KUALITAS INTERNAL TELUR AYAM RAS PADA FASEKEDUA EFFECT ON THE QUALITY OF INTERNAL STORAGE LAYER EGGS SECOND PHASE

III. BAHAN DAN METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan pada 25 September--09 Oktober 2013 bertempat di

1. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi

III. BAHAN DAN METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan pada April 2014, bertempat di Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret 2014 di Peternakan Eko Jaya dan

I. PENDAHULUAN. unggas yang lain. Itik mampu mempertahankan produksi telur lebih lama

PENGARUH LAMA SIMPAN DAN WARNA KERABANG TELUR ITIK TEGAL TERHADAP INDEKS ALBUMEN, INDEKS YOLK, DAN PH TELUR

PENGARUH LAMA SIMPAN TELUR ITIK TERHADAP PENURUNAN BERAT, INDEKS KUNING TELUR (IKT), DAN HAUGH UNIT (HU).

PENGARUH KEPADATAN KANDANG TERHADAP PERFORMA PRODUKSI AYAM PETELUR FASE AWAL GROWER

I MADE ADITYA SASTRAWAN

PENURUNAN KUALITAS TELUR AYAM RAS DENGAN INTENSITAS WARNA COKLAT KERABANG BERBEDA SELAMA PENYIMPANAN

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP FERTILITAS, SUSUT TETAS, DAYA TETAS DAN BOBOT TETAS TELUR AYAM ARAB

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada April 2015 bertempat di Desa Tegal Sari,

II. TINJAUAN PUSTAKA. sangat lezat, mudah dicerna dan bergizi tinggi. Telur itik umumnya berukuran

HUBUNGAN ANTARA LAMA PENYIMPANAN DENGAN PENYUSUTAN BOBOT, HAUGH UNIT, DAYA DAN KESTABILAN BUIH PUTIH TELUR AYAM RAS PADA SUHU RUANG SKRIPSI SAMSUDIN

KUALITAS FISIK TELUR PUYUH YANG DIRENDAM DALAM LARUTAN GELATIN TULANG KAKI AYAM DENGAN LAMA PENYIMPANAN YANG BERBEDA

Pengaruh Pencelupan pada Air Mendidih dan Air Kapur Sebelum Penyimpanan Terhadap Kualitas Telur Ayam Ras (Gallus L.)

Pengaruh Penambahan Zeolit dalam Ransum Terhadap Kualitas Telur Lohmann Brown Fase Produksi II

TINJAUAN PUSTAKA. gizi yang lengkap bagi pertumbuhan makhluk hidup baru. Menurut Whitaker and

DAFTAR PUSTAKA. Abbas, M. H Pengelolaan Produksi Unggas. Jilid ke 1. Universitas Andalas, Padang.

PERBANDINGAN KUALITAS EKSTERNAL TELUR AYAM RAS STRAIN ISA BROWN DAN LOHMANN BROWN

Kususiyah, Urip Santoso, dan Debi Irawan. Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu

II. TINJAUAN PUSTAKA. tercapainya kecukupan gizi masyarakat (Sudaryani, 2003). Telur sebagai sumber

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG DAUN KATUK (Sauropus androgynus (L.) Merr.) DALAM RANSUM TERHADAP KUALITAS TELUR ITIK LOKAL SKRIPSI LILI SURYANINGSIH

ABSTRAK Pengaruh Lama Penyimpanan Terhadap Kualitas Telur Konsumsi Ayam Kampung Dan Ayam Lohman Brown

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ayam petelur merupakan ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk

I MADE ADITYA SASTRAWAN, IDA BAGUS NGURAH SWACITA, I MADE SUKADA

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kualitas Telur

PENGASINAN MEMPENGARUHI KUALITAS TELUR ITIK MOJOSARI ELIYA KUSUMAWATI, MAS DJOKO RUDYANTO, I KETUT SUADA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 di CV. Varia Agung Jaya, Desa

AGRIPLUS, Volume 23 Nomor : 01 Januari 2013, ISSN

Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu Vol. 3(4): , November 2015

PENURUNAN KUALITAS TELUR AYAM RAS DENGAN INTENSITAS WARNA COKLAT KERABANG BERBEDA SELAMA PENYIMPANAN SKRIPSI. Oleh NAYLUL JAZIL

PENGARUH PEMBERIAN SPIRULINA DALAM RANSUM TERHADAP KUALITAS INTERIOR TELUR AYAM ARAB

Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2004

MATERI DAN METODE. Materi

HUBUNGAN UMUR SIMPAN DENGAN PENYUSUTAN BOBOT, NILAI HAUGH UNIT, DAYA DAN KESTABILAN BUIH PUTIH TELUR ITIK TEGAL PADA SUHU RUANG SKRIPSI ROSIDAH

Pengaruh Umur Telur Tetas Itik Mojosari dengan Penetasan Kombinasi terhadap Fertilitas dan Daya Tetas

DAYA TETAS, HASIL TETAS DAN LAMA MENETAS TELUR ITIK YANG DISIMPAN PADA SUHU DAN LAMA PENYIMPANAN YANG BERBEDA

III. BAHAN DAN METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan pada April 2014 di Peternakan Itik Eko Jaya dan

KUALITAS INTERIOR TELUR AYAM RAS DENGAN PENGGUNAAN LARUTAN DAUN SIRIH (Piper betle L.) SEBAGAI BAHAN PENGAWET

Pengaruh Jenis Otot dan Lama Penyimpanan terhadap Kualitas Daging Sapi

Kualitas Telur Ayam Ras (Gallus L.) Setelah Penyimpanan yang dilakukan Pencelupan pada Air Mendidih dan Air Kapur Sebelum Penyimpanan

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan tipe ringan. Tipe medium umumnya bertelur dengan warna kerabang cokelat

Umur dan Berat Telur Ayam Ras yang Beredar di Kota Bengkulu

PEMANFAATAN TEPUNG CANGKANG TELUR AYAM RAS DALAM RANSUM TERHADAP PRODUKSI TELUR BURUNG PUYUH (Coturnix-coturnix japonica) SKRIPSI OLEH:

EFEK PENAMBAHAN TEPUNG KULIT NANAS (Ananas comosus (L) Merr.) DALAM PAKAN TERHADAP JUMLAH TELUR DAN KUALITAS TELUR ITIK

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2015 di

II. TINJAUAN PUSTAKA. telur sehingga produktivitas telurnya melebihi dari produktivitas ayam lainnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. cukup sempurna karena mengandung zat zat gizi yang lengkap dan mudah

Pengaruh Pengaturan Waktu Pemberian Air Minum yang Berbeda Temperatur terhadap Performan Ayam Petelur Periode Grower.

Pengaruh Tingkat Penambahan Tepung Daun Singkong dalam Ransum Komersial terhadap Performa Broiler Strain CP 707

II. TINJAUAN PUSTAKA. Telur ayam ras merupakan telur yang paling populer dan paling banyak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERBEDAAN JUMLAH PEMBERIAN RANSUM HARIAN DAN LEVEL PROTEIN RANSUM TERHADAP KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR UMUR MINGGU

STRUKTUR, KARAKTERISTIK DAN KOMPOSISI TELUR

I. PENDAHULUAN. Pembangunan peternakan dari tahun ke tahun semakin pesat dengan

STUDI KUALITAS TELUR AYAM RAS DI PASAR TRADISIONAL KOTA MANADO. Hearty Salatnaya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ayam petelur adalah ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk

DAYA DAN KESTABILAN BUIH PUTIH TELUR AYAM RAS PADA UMUR SIMPAN DAN LEVEL PENAMBAHAN ASAM SITRAT YANG BERBEDA SKRIPSI UMI SA ADAH

Buletin Veteriner Udayana Vol. 3 No.2. :91-98 ISSN : Agustus 2011

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kelompok Tani Ternak Rahayu merupakan suatu kelompok peternak yang ada di

Peternakan Tropika Journal of Tropical Animal Science

PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK DARI MIKROBA LOKAL TERHADAP KUALITAS INDEKS ALBUMEN, INDEKS YOLK, DAN WARNA YOLK PADA UMUR TELUR 10 HARI

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 28 April 2016 di CV.

PENGARUH CARA PEMASAKAN TELUR ASIN AYAM NIAGA PETELUR YANG BERBEDA TERHADAP KADAR GARAM DAN KESUKAAN

PengaruhImbanganEnergidan Protein RansumterhadapKecernaanBahanKeringdan Protein KasarpadaAyam Broiler. Oleh

THE INFLUENCES OF CAGE DENSITY ON THE PERFORMANCE OF HYBRID AND MOJOSARI DUCK IN STARTER PERIOD

SKRIPSI BOBOT TETAS, SUSUT TETAS DAN PERSENTASE KEMATIAN EMBRIO TELUR ITIKYANG DISIMPAN PADA SUHU DAN LAMA PENYIMPANAN BERBEDA

II. TINJAUAN PUSTAKA. sangat diminati oleh masyarakat. Hampir seluruh kalangan masyarakat dapat

Kualitas Telur Pertama Burung Puyuh (Coturnix coturnix javonica) Dengan PemberianTepung Daun Pepaya (Carica papaya L) Dalam Ransum

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KUALITAS TELUR KONSUMSI AYAM KAMPUNG DAN AYAM LOHMAN BROWN

Pengaruh Imbangan Energi dan Protein Ransum terhadap Energi Metabolis dan Retensi Nitrogen Ayam Broiler

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada 20 Desember Januari 2015 di kandang

Pengaruh Lanjutan Substitusi Ampas Tahu pada Pakan Basal (BR-2) Terhadap Penampilan Ayam Broiler Umur 4-6 Minggu (Fase Finisher)

PENGARUH PENUNDAAN PENANGANAN DAN PEMBERIAN PAKAN SESAAT SETELAH MENETAS TERHADAP PERFORMANS AYAM RAS PEDAGING ABSTRACT

Mahasiswa mengetahui perubahan fisiko kimia telur Mahasiswa mengetahui kerusakan selama penyimpanan Mahasiswa mengetahui cara penanganan telur

RESPON FISIOLOGIS AYAM JANTAN TIPE MEDIUM DI KANDANG PANGGUNG DENGAN KEPADATAN BERBEDA

PENGGUNAAN POLLARD DENGAN ASAM AMINO SINTESIS DALAM PAKAN AYAM PETELUR TERHADAP UPAYA PENINGKATAN KUALITAS FISIK TELUR

PENGARUH SUPLEMENTASI BETAIN DALAM RANSUM RENDAH METIONIN TERHADAP KUALITAS TELUR PUYUH (Coturnix coturnix japonica) Jurusan/Program Studi Peternakan

Gambar 3. Kondisi Kandang yang Digunakan pada Pemeliharaan Puyuh

Peningkatan jumlah penduduk diikuti dengan meningkatnya kebutuhan akan. bahan pangan yang tidak lepas dari konsumsi masyarakat sehari-hari.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rata-rata penurunan bobot telur ayam ras yang disimpan pada suhu ruang

PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG JAHE MERAH

Study Characteristics and Body Size between Goats Males Boerawa G1 and G2 Body in Adulthoodin the Village Distric Campang Gisting Tanggamus

Kuantitas dan kualitas telur ayam arab (Gallus turcicus) silver dan gold

THE INFLUENCES OF CAGE DENSITY ON PERFORMANCE OF HYBRID AND MOJOSARI DUCK IN FINISHER PERIOD

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di Pusat Pembibitan Puyuh Fakultas Peternakan

Transkripsi:

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DAN WARNA KERABANG TERHADAP KUALITAS INTERNAL TELUR AYAM RAS THE EFFECTS OF STORAGE DURATION AND EGG SHELL COLOUR TOWARDS QUALITY OF INTERNAL SHELL EGGS Rangga Saputra a, Dian Septinova b, dan Tintin Kurtini b a The Student of Department of Animal Husbandry Faculty of Agriculture Lampung University b The Lecture of Department of Animal Husbandry Faculty of Agriculture Lampung University Department of Animal Husbandry, Faculty of Agriculture Lampung University Soemantri Brojonegoro No.1 Gedung Meneng Bandar Lampung 35145 Telp (0721) 701583. e-mail: kajur-jptfp@unila.ac.id. Fax (0721)770347 ABSTRACT The eggs susceptible to damage and loss of quality due to the entry of bacteria into the egg so that can t function properly. In addition to the storage duration, eggshell colour factors also affect the level of people's preference for chicken eggs. The darker egg shell colour the thicker the shell and less the pores so the evaporation will be less. Egg shell colour is relatively dark and has a thicker shell and smaller pores that evaporation of the lower egg. The research was to know the effect of storage duration and colour of eggs shell towards the internal eggs quality (egg weight, Haugh Units, and yolk colour); the best effect of storage duration and colour of egg shell towards the internal eggs quality. This study was carried out on March 12 April 2, 2014 was at the Laboratory Animal Production and Reproduction, Department of Animal Husbandry, Faculty of Agriculture, University of Lampung. The method was completely randomized design with a nested pattern, factor storage time (7 days and 14 days) as the main plot and eggshell colour intensity factor (light brown and dark brown) as the subplot. Each treatment was repeated 5 times and its experimental unit consist of 3 eggs. The parameters measured were egg weight, yolk colour, and Haugh Units (HU). Data was analyzed with analysis of variance. If there is a real variable Duncan test at 5% significance level.the results was the treatment had significant effect (P <0.05) to the HU value, but not significant (P> 0.05) to egg weight and yolk colour. The storage duration 7 days and eggshell dark brown gived the best of HU. (Keywords: Old storage, Colour eggshell, Internal quality egg) PENDAHULUAN Telur ayam ras merupakan bahan pangan yang mengandung protein cukup tinggi dengan susunan asam amino lengkap. Secara umum telur ayam ras merupakan pangan hasil ternak yang paling sering dikonsumsi oleh masyarakat. Telur ayam ras mengandung gizi yang tinggi, ketersediaan yang kontinyu, dan harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan telur lainnya sehingga menjadikan telur ayam ras sangat diminati oleh para konsumen. Namun, telur h mengalami kerusakan dan penurunan kualitas akibat masuknya bakteri ke dalam telur. Konsumen mempunyai kebiasaan menyimpan telur sampai 5 hari pada ruang terbuka sebelum dikonsumsi. Hal itu mengakibatkan telur yang akan dikonsumsi sudah mengalami penurunan kualitas internal. Semakin lama waktu penyimpanan telur dapat mengakibatkan terjadinya banyak penguapan cairan dan gas dari dalam telur sehingga rongga udara semakin besar, penurunan berat telur, terjadi perubahan dan pergerakan posisi kuning telur, kenaikan ph, dan penurunan kekentalan putih telur. Selain faktor lama penyimpanan, faktor warna kerabang juga memengaruhi tingkat kesukaan pada masyarakat terhadap telur ayam ras. Umumnya masyarakat lebih menyukai telur ayam ras warna kerabang yang karena terlihat lebih bersih dan memiliki kualitas yang lebih baik. Faktor warna kerabang juga memengaruhi besar kecilnya penguapan internal telur. Penelitian tentang pengaruh lama simpan dan warna kerabang terhadap kualitas internal telur ayam ras (penurunan berat telur, warna kuning telur, dan haugh unit) belum diketahui. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini. MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada 12 Maret- -02 April 2014 bertempat di Laboratorium Produksi dan Reproduksi Ternak, Jurusan 75

Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Materi Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah telur segar ayam ras strain Isa Brown dengan umur induk dan jenis ransum yang sama. Berat rata-rata telur 59,97 ± 1,08 g (Koefisien Keragaman= 1,87%), berbentuk oval, dan tidak terdapat kotoran pada kerabang. Telur berasal dari peternakan ayam petelur PT. Sumber Proteina Desa Gedung Agung, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan dengan sistem pemeliharaan intensif. Peternakan ayam petelur PT. Sumber Proteina menggunakan jenis kandang baterry dengan kepadatan kandang 2 ekor/cage, dan ransum yang digunakan adalah ransum F. AP produksi PT. Sumber Proteina. Metode Penelitian ini menggunakan RAL pola tersarang. Faktor lama penyimpanan (7 hari dan 14 hari) sebagai petak utama dan faktor intensitas warna kerabang (cokelat dan cokelat ) sebagai anak petak. Perlakuan pada penelitian ini sebagai berikut. T1W1 : Lama penyimpanan 7 hari dengan warna kerabang cokelat. T1W2 : Lama penyimpanan 7 hari dengan warna kerabang cokelat. T2W1 : Lama penyimpanan 14 hari dengan warna kerabang cokelat. T2W2 : Lama penyimpanan 14 hari dengan warna kerabang cokelat. Masing-masing perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 5 kali. Suhu yang digunakan saat penyimpanan yaitu 28,32 0 C dan kelembapan 60,67%. Peubah yang diamati adalah penurunan berat telur, warna kuning telur, dan haugh unit (HU) Penurunan berat telur dihitung dengan rumus: Penurunan berat telur = A-B x 100% A Keterangan: A = berat telur awal sebelum disimpan (g) B = berat telur akhir setelah disimpan (g) Nilai HU dihitung dengan cara: Nilai HU = 100 Log (H+7,57 1,7 W 0,37 ) Keterangan : HU = Haugh Unit H = Tinggi putih telur (mm) W = Berat telur (g). Warna kuning telur diukur dengan cara membandingkan warna kuning telur dengan kipas warna (roche yolk colour fan), kisaran skor 1--15 dari warna pucat sampai pekat. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengaruh Perlakuan terhadap Penurunan Berat Telur Penurunan berat telur menjadi salah satu indikator terbaik dalam penenn kualitas internal telur ayam ras. Rata-rata penurunan berat telur ayam ras berkisar antara 1,25--2,60 (Tabel 1). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan lama simpan dan warna kerabang pada telur ayam ras berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap penurunan berat telur. Penurunan berat telur pada lama penyimpanan 7 hari, berbeda tidak nyata (P>0,05) antara warna kerabang cokelat dan cokelat. Hal ini diduga disebabkan oleh penguapan CO 2 dan H 2 O yang terjadi melalui pori-pori kerabang telur relatif sama, karena tidak terdapat perbedaan ketebalan kerabang antara warna kerabang cokelat dan cokelat. Rata-rata ketebalan kerabang pada warna cokelat dan cokelat masing-masing adalah 0,20 mm dan 0,20 mm. Penurunan berat telur pada lama penyimpanan 14 hari, berbeda tidak nyata (P>0,05) antara warna kerabang cokelat dan cokelat. Pada penelitian ini, telur dengan warna kerabang cokelat dan cokelat mempunyai ketebalan kerabang yang sama yaitu 0,20 mm, sehingga diduga jumlah pori-pori yang dimiliki juga relatif sama. Hal ini yang menyebabkan besarnya penguapan CO 2 dan H 2 O relatif sama, sehingga persentase penurunan berat telur pada lama penyimpanan 14 hari pada telur warna kerabang cokelat dan cokelat tidak berbeda. Menurut Kurtini dkk. (2011), jumlah pori-pori berhubungan dengan ketebalan kerabang. Kerabang telur yang tipis relatif berpori lebih banyak dan besar sehingga mempercepat turunnya kualitas telur akibat penguapan (Haryono, 2000). Penurunan berat telur pada lama penyimpanan 7 hari warna kerabang cokelat dan cokelat berbeda tidak nyata (P>0,05) dengan lama penyimpanan 14 hari warna kerabang cokelat dan cokelat. Hal ini diduga karena besarnya penguapan air dan pelepasan gas seperti CO 2, NH 3, N 2, dan sedikit H 2 S sebagai hasil degradasi bahan-bahan organik telur menyebabkan penurunan kualitas putih telur 76

dan penurunan berat telur yang terjadi pada masing-masing perlakuan relatif sama. Fakta ini sesuai dengan Sudaryani (2003), penguapan H 2 O dan gas-gas dari dalam telur menyebabkan penurunan kualitas putih telur, terbentuknya rongga udara, dan menurunkan berat telur. Tabel 1. Rata-rata penurunan berat telur ayam ras Lama simpan 7 hari 14 hari Warna kerabang Ulangan Jumlah Rata-rata 1 2 3 4 5 % 1,50 1,72 1,34 1,45 0,77 6,78 1,36 1,24 1,38 1,41 1,07 1,17 6,27 1,25 2,42 2,37 2,7 2,61 2,92 13,02 2,60 1,99 2,15 2,36 2,46 2,6 11,56 2,31 Penguapan cairan dan gas dari dalam telur dapat dipengaruhi oleh suhu penyimpanan, kelembapan, dan porositas kerabang telur. Suhu dan kelembapan yang cukup tinggi ini akan menyebabkan penurunan berat telur semakin cepat. Hal ini sejalan dengan pendapat Indratiningsih (1984), semakin tinggi suhu maka CO 2 yang hilang lebih banyak, sehingga menyebabkan penurunan berat telur semakin cepat. Hasil penelitian pada lama penyimpanan 7 hari dan 14 hari dengan warna kerabang cokelat dan cokelat berbeda tidak nyata (P>0,05) pada penurunan berat telur. Hasil ini berbeda dengan penelitian Jazil dkk. (2012) yang menyatakan bahwa warna cokelat kerabang telur berpengaruh nyata terhadap penyusutan berat telur. Hal ini terjadi karena telur dengan warna kerabang cokelat yang digunakan memiliki ketebalan kerabang rata-rata 0,29 ± 0,01 mm, dan 0,22 ± 0,04 mm pada warna kerabang cokelat. B. Pengaruh Perlakuan terhadap Nilai HU Penenn kualitas internal telur yang paling baik adalah berdasarkan nilai HU yang merupakan indeks dari tinggi putih telur kental terhadap berat telur. Rata-rata nilai HU hasil penelitian berkisar antara 41,77--61,93 (Tabel 2). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan lama simpan dan warna kerabang pada telur ayam ras berbeda nyata (P<0,05) terhadap nilai HU (Tabel 9). Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa nilai HU pada lama penyimpanan 7 hari untuk warna kerabang cokelat dan cokelat berbeda tidak nyata (P>0,05). Demikian juga pada penyimpanan14 hari untuk warna kerabang cokelat dan cokelat berbeda tidak nyata (P>0,05). Namun, pada perlakuan lama simpan 7 hari untuk kedua warna kerabang, nilai HU berbeda nyata (P<0,05) lebih tinggi daripada penyimpanan 14 hari pada kedua warna kerabang. Pada penyimpanan 7 hari warna kerabang cokelat menunjukkan nilai HU yang berbeda tidak nyata (P>0,05) dengan lama penyimpanan 7 hari warna kerabang cokelat. Hal ini terjadi karena ketebalan kerabang pada warna kerabang cokelat dan cokelat tidak berbeda. Rata-rata ketebalan warna cokelat dan cokelat masing-masing adalah 0,20 mm dan 0,20 mm, sehingga besarnya penguapan dari dalam telur relatif sama. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Jazil dkk (2012) yang menyatakan bahwa intensitas warna kerabang berpengaruh nyata terhadap nilai HU, karena ketebalan kerabang warna cokelat yaitu 0,22 mm dan ketebalan kerabang cokelat 0,29 mm. Hintono (1997) menyatakan bahwa ketebalan kerabang merupakan faktor yang memengaruhi tingkat penguapan yang terjadi di dalam telur. Penguapan yang terjadi dalam telur mengakibatkan serabut ovomucin rusak dan pelemasan membran viteline di sekitar kuning telur yang mengakibatkan kekentalan menjadi berkurang akibat perpindahan air dari putih telur ke kuning telur. 77

Tabel 2. Rata-rata nilai HU telur ayam ras Lama simpan 7 hari 14 hari Warna kerabang Ulangan Jumlah Rata-rata 1 2 3 4 5 57,2 60,13 52,99 68,51 50,38 289,21 57,84 a 61,87 53,76 61,27 73,18 59,56 309,64 61,93 a 45,41 49,63 33,79 41,79 38,24 208,86 41,77 b 47,94 29,38 42,4 54,58 45,24 219,54 43,91 b Sementara itu, nilai HU pada perlakuan lama simpan 14 hari warna kerabang cokelat menunjukkan hasil berbeda tidak nyata (P>0,05) pada lama simpan 14 hari warna kerabang cokelat. Jika dilihat dari tinggi putih telur, tinggi putih telur yang disimpan selama 14 hari warna kerabang 2,79 mm relatif sama dengan tinggi putih telur lama penyimpanan 14 hari warna kerabang cokelat yaitu 2,96 mm. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan warna kerabang tidak memengaruhi kekentalan dari putih telur, tetapi kekentalan putih telur lebih dipengaruhi oleh kemampuan ovomucin dalam mempertahankan kekentalan putih telur. Abbas (1989) menyatakan bahwa ovomucin yang berfungsi mempertahankan kekentalan putih telur. Nilai HU pada penyimpanan 7 hari warna kerabang cokelat dan cokelat berbeda nyata (P<0,05) lebih tinggi daripada penyimpanan 14 hari warna kerabang cokelat dan cokelat. Hal ini terjadi karena pada penyimpanan telur 14 hari mengalami penguapan CO 2 dan H 2 O lebih tinggi yang menyebabkan kekentalan putih telur menurun dan nilai HU semakin kecil. Ratarata nilai HUtelur ayam ras cenderung menurun dengan meningkatnya lama penyimpanan. Pada lama penyimpanan 14 hari warna kerabang cokelat dan cokelat nilai HU sebesar 41,77 dan 43,91, lebih kecil daripada lama penyimpanan 7 hari warna kerabang cokelat dan cokelat yang memiliki nilai HU sebesar 57,84 dan 61,93. Hasil ini sesuai dengan pendapat Priyadi (2002) yang menyatakan bahwa lama penyimpanan telur selama 14 hari memberikan pengaruh nyata terhadap penurunan nilai HU. Selain itu, penurunan nilai HU diduga karena jumlah mikroba yang masuk melalui poripori kerabang pada lama penyimpanan 14 hari lebih banyak dibandingkan dengan lama penyimpanan 7 hari. Mikroba yang masuk melalui pori-pori kerabang akan merusak sistem buffer yang menyebabkan kekentalan dari putih telur menurun yang menyebabkan penurunan nilai HU. Hal ini sesuai dengan pendapat Sudaryani (2003), semakin lama penyimpanan maka jumlah mikroba semakin banyak, dan jika terus dibiarkan telur akan h rusak. Dari hasil penelitian ini, nilai HU lama penyimpanan 7 hari dan 14 hari dengan warna kerabang cokelat dan cokelat, masingmasing 57,84 (kualitas B), 61,93 (kualitas A), 41,77 (kualitas B), dan 43,91 (kualitas B) masih dalam kualitas yang baik dan layak dikonsumsi. C. Pengaruh Perlakuan terhadap Warna Kuning Telur Warna kuning telur merupakan salah satu faktor dalam penenn kualitas internal telur. Kisaran warna kuning telur pada kipas warna (roche yolk colour fan) adalah 1--15 dari warna pucat sampai orange (pekat). Rata-rata nilai warna kuning telur ayam ras berkisar antara 8,20- -9,13 (Tabel 3). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan lama penyimpanan 7 hari dan 14 hari dengan warna kerabang cokelat dan cokelat terhadap warna kuning telur menunjukkan hasil berbeda tidak nyata (P>0,05). Skor warna kuning telur pada lama penyimpanan 14 hari warna kerabang cokelat berbeda tidak nyata (P>0,05) dengan lama penyimpanan 14 hari warna kerabang cokelat. Hal ini disebabkan oleh kandungan nutrisi ransum pada layer relatif sama. Dengan demikian, jumlah pigmen dalam ransum yang berpengaruh memberikan warna pada kuning telur juga relatif sama. Pada perlakuan lama penyimpanan 7 hari warna kerabang cokelat menunjukkan hasil berbeda tidak nyata (P>0,05) dengan lama penyimpanan 7 hari warna kerabang cokelat terhadap warna kuning telur. Hal ini terjadi karena faktor umur ayam yang sama, sehingga 78

kemampuan ayam dalam menyerap pigmen dalam ransum tidak berbeda Tabel 3. Rata-rata skor warna kuning telur ayam ras Lama simpan 7 hari 14 hari Warna kerabang Tua Tua Ulangan Jumlah Rata-rata 1 2 3 4 5 7,67 8,67 8,00 8,33 8,33 41,00 8,20 9,33 9,00 9,67 9,00 8,67 45,67 9,13 8,00 8,67 9,00 8,00 8,00 41,67 8,33 8,00 8,00 9,00 8,33 8,00 41,33 8,27 Pada perlakuan lama penyimpanan 7 hari warna kerabang cokelat menunjukkan hasil berbeda tidak nyata (P>0,05) dengan lama penyimpanan 7 hari warna kerabang cokelat terhadap warna kuning telur. Hal ini terjadi karena faktor umur ayam yang sama, sehingga kemampuan ayam dalam menyerap pigmen dalam ransum tidak berbeda. Pada perlakuan lama penyimpanan 7 hari warna kerabang cokelat dan cokelat menunjukkan hasil berbeda tidak nyata (P>0,05) dengan lama penyimpanan 14 hari warna kerabang cokelat dan cokelat terhadap warna kuning telur, hal ini berarti bahwa warna kuning telur tidak dipengaruhi oleh lama simpan dan warna kerabang. Selain itu, warna kuning telur lebih dipengaruhi oleh kandungan karoten yang banyak terkandung dalam pigmen xanthophyll di dalam ransum. Menurut Yamamoto dkk. (1997), karoten berupa xanthophyll pada pakan akan memberi warna kuning telur semakin berwarna jingga kemerahan. Salah satu pakan yang banyak mengandung karoten berupa xanthophyll adalah jagung. Pada lama penyimpanan 7 hari warna kerabang cokelat, lama penyimpanan 14 hari warna kerabang cokelat, dan lama penyimpanan 14 hari warna kerabang cokelat skor warna kuning telur masing-masing adalah 8,20, 8,33, dan 8,27, skor warna kuning telur ini cukup baik. Pada lama penyimpanan 7 hari warna kerabang cokelat skor warna kuning telur adalah 9,13 skor warna kuning telur ini baik. Sudaryani (2003) menyatakan bahwa warna kuning telur yang baik berkisar antara 9 12. Simpulan SIMPULAN DAN SARAN 1. Perlakuan lama penyimpanan 7 hari dan 14 hari pada warna kerabang cokelat dan cokelat memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap nilai HU, tetapi berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap penurunan berat telur dan warna kuning telur ayam ras. 2. Perlakuan lama penyimpanan 7 hari warna kerabang cokelat memberikan pengaruh terbaik terhadap nilai HU. Saran Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh penyimpanan lebih dari 14 hari dan perbedaan warna kerabang dengan perbedaan ketebalan kerabang lebih dari 0.02 mm terhadap kualitas internal telur. DAFTAR PUSAKA Abbas, M. H. 1989. Pengelolaan Produksi Unggas. Jilid Pertama. Universitas Andalas. Haryono. 2000. Langkah-Langkah Teknis Uji Kualitas Telur Konsumsi Ayam Ras. Temu teknis Fungsional non Peneliti. Balai Penelitian Ternak. Bogor. Hintono, A. 1997. Kualitas Telur yang disimpan dalam Kemasan Atmosfer Termodifikasi. Jurnal sainteks. Edisi ke-4. Halaman 45-- 51. Indratiningsih. 1984. Pengaruh Flesh Head pada Telur Ayam Konsumsi Selama Penyimpanan. Laporan Penelitian. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. 79

Jazil, N., A.Hintono., dan S. Mulyani. 2012. Penurunan Kualitas Telur Ayam Ras dengan Intensitas Warna Kerabang Berbeda selama Penyimpanan. Kurtini, T., K. Nova., dan D. Septinova. 2011. Produksi Ternak Unggas. Universitas Lampung. Bandar Lampung.. Sudaryani. 2003. Kualitas Telur. Penebar Swadaya. Jakarta. Yamamoto, T., Juneja, and L. R. Hatta, M. Kim. 1997. Hen Eggs. CRC Press. New York 80

81