BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Taman Kanak-kanak merupakan pendidikan yang. memfasilitasi proses pertumbuhan dan perkembangan anak.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan media berkomunikasi dengan orang lain. Tercakup semua

BAB I PENDAHULUAN. usia Taman Kanak-kanak memiliki karakteristik yaitu rasa ingin tahu dan antusias

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia 4 sampai 5 tahun memiliki rasa ingin tahu dan sikap antusias

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional). Masa kanak-kanak adalah masa Golden

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Taman Kanak-Kanak adalah pendidikan anak usia dini jalur formal

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan ide, gagasan, serta perasaan secara lisan sebagai proses

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi kepada orang lain. Dalam proses berbicara seseorang akan

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fifit Triana Dewi, 2013

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Bahasa juga pada umumnya digunakan untuk menyampaikan perasaan,

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan kepribadian, pengetahuan dan

berbahasa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. oleh siswa kelas X. Hal ini sesuai dengan kurikulum yang saat ini berlaku di

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan sosial dan keterampilan berbicara merupakan hal yang paling

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

METODE PENGENALAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI*

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia adalah bahasa Nasional/Negara yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan di

Menurut Hamalik (1994) belajar merupakan suatu pertumbuhan atau perubahan dalam

PENTINGNYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERCAKAP-CAKAP

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, kemampuan berbicara atau bercerita, keterampilan

Dwi Oktaviani Wulandari, 2014

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa

BAB I PENDAHULUAN. Ridha Wulan Kartika, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini mendasari jenjang pendidikan selanjutnya.

BAB I PENDAHULUAN. lahir sampai dengan usia enam tahun. Pemberian rangsangan pendidikan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat yang penting untuk berkomunikasi bagi setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. kekayaan yang tidak mungkin dicapai jika tidak ada kebiasaan dan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting bagi siswa dan di Sekolah Dasar merupakan landasan

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI METODE CERITA BERGAMBAR DI KELOMPOK B TK PERTIWI MOJAYAN I KLATEN TENGAH TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Winda Victoria Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) saja, tetapi masyarakat mulai mengenal PAUD. Dalam hal

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm (Jakarta: Kementrian Agama Republik Indonesia, 2012), hlm. 27.

BAB I PENDAHULUAN. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bukan mata pelajaran eksak, namun

BAB I PENDAHULUAN. berbicara dipelajari sebelum memasuki jenjang sekolah, sedangkan menulis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Endang Permata Sari, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan atau golden age (Slamet. Suyanto, 2005: 6). Oleh karena itu pendidikan pada masa ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. potensi, kecakapan dan karakteristik pribadi peserta didik. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini berada di masa keemasan the golden age, yaitu masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. alamiah untuk beradaptasi dengan lingkungannya, sebagai alat. bersosialisasi, bahasa juga merupakan suatu cara merespon orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Juwita Mega Ningsih, 2015 Meningkatkan Kreativitas Menari Anak D engan Menggunakan Properti Tari

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia, bahasa merupakan alat menyatakan pikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rizka Fauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek, yaitu (1) keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. kata yang sesuai yang terdapat pada KD menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan.

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

BAB I PENDAHULUAN. sampai ke perguruan tinggi, oleh karena itu semestinya diadakan penelitian dalam

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang lain. Usia dini merupakan awal dari pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tia Setiawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan siswa lainnya. Bagi siswa sekolah dasar, kadang

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

BAB I PENDAHULUAN. yang menyangkut usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. belajar bahasa pada hakikatnya sama dengan belajar berkomunikasi. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya kemampuan bahasa bagi kehidupan manusia, tidak terkecuali bagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mariah Ulfah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran Bahasa Indonesia. Menurut pendapat Pelly (Haryadi dan Zamzani,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0486/UI/1992 tentang Taman Kanak-

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh pendidik atau pengasuh anak usia 0-6 tahun dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wiwih,2013

BAB I PENDAHULUAN. didik lebih memfokuskan pada teori sastra karena tujuan pembelajaran sastra

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

I. PENDAHULUAN. mampu berkompetensi baik secara akademik maupun non akademik. Memenuhi kebutuhan pendidikan yang mampu mengembangkan akademik

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa usia Taman Kanak-kanak (TK) merupakan fase yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. menulis seseorang dapat menyampaikan hal yang ada dalam pikirannya.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jasmani dan rohani anak, agar anak dapat memiliki kesiapan dalam

BAB I PENDAHULUAN. salah satu faktor hakiki yang membedakan manusia dari makhluk lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa yang dapat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Taman Kanak-kanak merupakan pendidikan yang memfasilitasi proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Upaya untuk memfasilitasi perkembangan anak tersebut dijabarkan dalam sebuah program, dilihat dari fokus sasarannya, program pendidikan Anak Taman Kanak-kanak diarahkan untuk membantu anak mengembangkan sikap, keterampilan, kreativitas dan kemampuan lain yang akan membantu mereka menjadi manusia yang dapat menyesuaikan diri dan mandiri (Solehudin, 2000). Ditinjau dari perkembangan bahasa Desmita (2005) mengungkapkan bahwa anak usia Taman Kanak-kanak berada pada tahap linguistik yakni fase pengembangan bahasa. Pada fase ini anak-anak mengalami perkembangan bahasa yang sangat cepat. Dengan demikian pada masa ini anak-anak perlu mendapatkan pendidikan bahasa yang sesuai agar perkembangan bahasa dapat berkembang secara optimal. Bahasa merupakan unsur yang terpenting dalam kebudayaan bangsa. Dengan bahasa setidaknya setiap orang akan mempunyai kemampuan untuk 1

2 mengungkapkan aktivitas berpikir dan perasaannya yang dapat dipahami dan dimaknai bersama oleh orang yang mendengarkannya (Yusuf, 2000) Tarigan (1985:1) membagi keterampilan berbahasa ini menjadi empat komponen, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan tersebut satu sama lain saling mendukung dan saling berhubungan. Berbicara merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia (Widodo:2009). Dengan demikian, kebutuhan akan keterampilan berbicara menjadi bagian yang terpeting dalam kehidupan manusia. Oleh karenanya, ketrampilan berbicara harus dikembangkan sejak dini, agar anak dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa yang dapat bergaul di tengah-tengah masyarakat. Masitoh (2002) mengemukakan dalam penelitiannya bahwa saat ini di beberapa lembaga lembaga pendidikan dalam proses pembelajarannya lebih berorientasi akademik dimana lebih mengutamakan segi penguasaan pengetahuan dan keterampilan membaca, menulis dan berhitung. Fenomena tersebut dipertegas oleh dalam harian Pikiran Rakyat edisi 17 Februari 2001 dalam Rusli (2005:8) bahwa menurut penuturan beberapa guru Taman Kanak-kanak apabila Taman Kanak-kanak tidak mengajarkan membaca, menulis, berhitung maka Taman Kanak-kanak tersebut dianggap tidak bermutu. Memperkuat hasil penelitian di atas, berdasarkan hasil observasi awal yang penulis lakukan pada hari Kamis, 28 April 2009 di Taman Kanak-kanak

3 Darul Fikri yang berlokasi di Jl. Kalpataru komplek Bumi Asri Bandung, pembelajaran pada umumnya masih bersifat konvensional. Guru kurang kreatif dalam menyampaikan materi pelajaran. Begitu pula dalam pengembangan kemampuan berbahasa khususnya dalam mengembangkan keterampilan berbicara anak, masihbterlihat kaku. Dalam melakukan suatu kegiatan pembelajaran jarang sekali guru menyediakan media yang menarik bagi anak, sehingga anak terlihat bosan dan pada akhirnya guru banyak mendominasi pembicaraan. Kondisi seperti ini mengakibatkan keterampilan berbicara anak kurang berkembang. Hal in dapat dilihat dari ketidakmampuan anak ketika mengungkapkan gagasan atau pendapatnya secara lisan disaat guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran saat itu. Anak juga kurang memiliki kemampuan dalam menceritakan pengalamannya secarasederhana. Padahal seperti yang kita ketahui, keterampilan berbicara merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki anak sebelum ia dapat terampil dalam berbagai ragam keterampilan bahasa lainnya. Seharusnya guru memiliki inisiatif untuk menggunakan salah satu media pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan berbicara anak. Berkenaan dengan paparan di atas, ketrampilan berbahasa dalam hal ini kemampuan anak untuk mengekspresikan Bahasa secara lisan atau berbicara merupakan hal yang perlu dikembangkan sejak dini. Agar ketrampilan berbahasa anak berkembang dengan baik maka guru di Taman Kanak-kanak perlu

4 memberikan stimulus melalui latihan menyimak serta merangsang anak untuk dapat mengembangkan keterampilan berbicaranya. Menurut Rusli (2003), kelancaran berbicara harus diupayakan sejak dini, karena dengan lancarnya berbicara anak dapat menjaga kondisi berhubungan dengan orang lain baik di lingkungan sekolah, keluarga maupun lingkungan masyarakat. Dengan demikian, guru Taman Kanak-kanak dituntut untuk berupaya agar anak-anak didiknya memiliki kelancaran berbicara melalui pemilihan dan penggunaan strategi pembelajaran yang sesuai dan tepat. Dalam strategi pembelajaran dikenal berbagai teknik pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan berbicara. Salah satu teknik yang dapat dipilih dan digunakan guru untuk mengembangkan keterampilan bicara anak adalah teknik reka cerita gambar (Widodo, 2009). Gambar dapat dijadikan sebagai alat bantu pembelajaran yang dapat membantu anak agar memiliki minat dalam pembelajaran khususnya kegiatan pengembangan keterampilan berbicara. Seperti yang diungkapkan oleh Sudjana(1989) bahwa gambar pada dasarnya membantu anak dalam mengembangkan kemampuan berbahasa, kegiatan seni, dan pernyataan kreatif dalam bercerita. Gambar memiliki beberapa kelebihan diantaranyaadalah bersifat konkrit, artinya gambar tersebut dapat menerjemahkan konsep atau gagasan yang abstrak menjadi lebih realistis. Menurut Edgar Dale (Sudjana:72), gambar dapat

5 mengubah tahap-tahap pengajaran, dari lambang kata (verbal symbolis) beralih kepada tahapan yang lebih konkret yaitu lambang visual (visual symbolis) Mengacu pada pendapat di atas, gambar sangat cocok digunakan untuk anak usia taman kanak-kanak sebab pada prinsipnya bahan bahan ajar yang dipandan cocok bagi anak adalah yang sederhana, konkret, nyata sesuai dengan kehidupan anak. (Solehudin: 2000) Melalui teknik reka cerita gambar ini diharapkan anak dapat termotivasi untuk berbicara mengemukakan pendapat dan memberikan komentar mengenai gambar yang dilihatnya. Medi gambar ini dijadikan stimulus dalam teknik reka cerita gambar agar keterampilan berbicara anak dapat meningkat. Gambar digunakan karena diperkirakan dapat memberikan suasana yang berbeda terhadap pembelajaran pengembangan keterampilan berbicara di TK/RA Darul Fikri Bandung. Dengan demikian diharapkan suasana belajar tercipta dengan baik dan tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat terjcapai. Berdasarkan dari permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka fokus penelitian ini adalah upaya untuk mengetahui sejauh mana teknik reka cerita gambar dapat meningkatkan keterampilan berbicara anak. Oleh karena itu dalam penelitian ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul PENGEMBANGAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK.

6 B. Rumusan Masalah Untuk memudahkan penelitian yang akan dilakukan, penulis membuat pembatasan masalah dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut : 1. Bagaimana kondisi objektif pengembangan bahasa, khususnya keterampilan berbicara anak di TK/RA Darul Fikri? 2. Bagaimana implementasi penggunaan teknik reka cerita gambar di TK/RA Darul Fikri? 3. Bagaimana perkembangan keterampilan berbicara anak di TK/RA Darul Fikri setelah menggunakan teknik reka cerita gambar? C. Tujuan Penelitian Tujuan Umum dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan proses pengembangan keterampilan berbicara anak Taman Kanak-kanak melalui teknik reka cerita gambar di TK/RA Darul Fikri. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut.: 1. Untuk memperoleh kondisi objektif pengembangan bahasa, khususnya keterampilan berbicara pada anak TK/RA Darul Fikri. 2. Untuk mengetahui implementasi penggunaan teknik reka cerita gambar dalam meningkatkan keterampilan berbicara anak TK/RA Darul Fikri. 3. Mengetahui sejauhmana keterampilan berbicara anak TK/RA Darul Fikri setelah menggunakan teknik reka cerita gambar.

7 D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi guru, anak, peneliti maupun lembaga yang terkait. Lebih spesifik manfaat yang diharapkan antara lain: 1. Bagi guru TK, menambah wawasan serta memberikan pengalaman langsung dalam proses pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan teknik reka ceritagamabar, sehingga mereka dapat merancang dan mengembangkan pembelajaran tersebut. 2. Bagi anak, diharapkan dapat mengembangkan keterampilan berbicaranya sehingga dapat memberikan pengalaman berbicara yang dapat diterapkan dalam pemakaian bahasa di sekolah, keluarga maupun di masyarakat. 3. Bagi pengelola Taman Kanak-kanak, dapat dijadikan bahan petimbangan kebijakan untuk melakukan inovasi pendidikan dan peningkatan kualitas pendidikan. 4. Bagi peneliti, memberikan gambaran tentang pengembangan keterampilan berbicara di Taman Kanak-kanak, yang dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan motivasi untuk melakukan penelitian lebih lanjut di Taman Kanak-kanak. E. Definisi Operasional Untuk mempelajari focus penelitian ini, maka penulis memberikan definisi operasinal mengenai hal-hal yang berkenaan dengan judul penelitian.

8 1. Keterampilan Berbicara Keterampilan berbicara adalah kemampuan berkomunikasi secara lisan sebagai media bagi setiap individu untuk menuangkan ide, gagasan, dan pemikirannya kepada orang lain untuk menuangkan ide, gagasan, dan pemikirannya kepada orang lain untuk berbagai kepentingan. Arsjad dan Mukti (1988:23) mengemukakan bahwa keterampilan berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau mengucapkan kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan kita sehingga maksud dan pembicaraan dapat dipahami oleh orang lain. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan keterampilan berbicara adalah suatu keterampilan yang dimiliki seseorang dalam mengucapkan bunyi-bunyi atau kata-kata, dan mengekspresikan, menyampaikan pikiran, gagasan, serta perasaannya kepada orang lain secara lisan. Keterampilan berbicara yang akan dilihat dalam penelitian ini adalah aspek kosakataupa kosakata umum dan kosakata khusus serta menceritakan isi cerita pada gambar. Aspek ini bisa terlihat dari kemampuan anak dalam menceritakan isi cerita pada gambar 2. Teknik Reka Cerita Gambar Gambar termasuk salah satu media visual yang sering digunakan sebagai alat peraga dalam pembelajaran. Hamalik (1994:95) mengungkapkan bahwa media gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual ke

9 dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan maupun pikiran yang bermacammacam seperti lukisan, potret, slide, film, strip, opaque proyektor. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan teknik reka cerita gambar adalah suatu teknik yang bertujuan untuk mengembangkan imajinasi anak. Dengan melihat gambar berseri anak disuruh menceritakan sebauah cerita yang ada hubungannya dengan gambar yang diamati.