BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan terasa kurang lengkap jika tidak ada pendidikan jasmani.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup sehat yang lebih baik lagi. Olahraga adalah proses sistematik yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cabang olahraga yang sangat digemari dan paling populer di

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia baik itu di sekolah maupun di luar sekolah selalu akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. 1 Jlegiwinangun, Kutowinanngun, Kebumen. beranggotakan sebelas pemain tiap regu yang bertujuan mencetak gol ke

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan kwalitas setiap

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kalangan masyarakat dan sekarang ini banyak pemain yang berlomba-lomba

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

MOCHAMAD AGUNG JUNIARTO,

PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS IV - SEMESTER 2

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta

PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS IV - SEMESTER 1

PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS VI - SEMESTER 1

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) meliputi permainan

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

2015 PENGARUH PENGGUNAAN BOLA MOD IFIKASI TERHAD AP HASIL BELAJARA PASSING D AN STOPING D ALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA D I SMP NEGERI 4 BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN. individu secara menyeluruh. Namun, perolehan keterampilan dan

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk

1. PENDAHULUAN. pembinaan warga masyarakat dan peserta didik melalui pendidikan jasmani dan. pembangkitan motivasi harus dimulai pada usia dini.

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat populer hampir di

BAB 1 PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini olahraga menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat, jika

TINGKAT KEMAMPUAN BERMAIN SEPAKBOLA SISWA PUTRA KELAS V SD NEGERI SE-GUGUS HASSANUDIN KECAMATAN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun.

BAB I PENDAHULUAN. belum menunjukkan prestasi yang membanggakan. Akhir-akhir ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga rakyat yang telah dikenal di tanah air sejak

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Tanamodindi Dalam Memukul Bola Kasti dengan Menggunakan Modifikasi Alat Bantu Pemukul dan Bola

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Sepakbola. Oleh: Rano Sulisto,S.Pd.

I. PENDAHULUAN. maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan. kemampuan, keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus manusia untuk mengulangi masalah-masalah yang di hadapi

BAB I PENDAHULUAN. aktif di dalam prosesnya dan gurulah yang menjadi center utama dalam

I. PENDAHULUAN. Baley (2001:13) mengatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan. adalah pendidikan kebudayaan, yang didapat secara perorangan,

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga sekarang ini telah menjadi kebutuhan setiap individu,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari program pendidikan umum yang

I. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan derajat kebugaran jasmani.hal ini dapat kita lihat dari antusias

PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS VI - SEMESTER 2

PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017

BAB I PENDAHULUAN. olahraga. Mereka melakukan kegiatan olahraga dengan berbagai alasan, yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari anak-anak hingga orang dewasa setiap hari memainkan sepakbola

I. PENDAHULUAN. masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain, yang lazim disebut. sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan mempertahankan

85. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

BAB I PENDAHULUAN. lagi adalah stadion, yang mana stadion tersebut bisa membuka sendiri saat ada hujan

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

MODEL PEMBELAJARAN PASSING SEPAK BOLA DI SD

BAB I PENDAHULUAN. sampai menjadi permainan sepakbola yang modern seperti sekarang ini.

pemassalan harus dimulai pada usia dini.

I. PENDAHULUAN. beregu yang mengandung unsur kekompakkan dan kerjasama serta olahraga

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuattafsirannya tentang

2015 ANALISIS KEBUTUHAN LATIHAN TEKNIK PEMAIN SEPAKBOLA DALAM LIGA SUPER INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed).

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang sistem pendidikan nasional No.20 Tahun 2003, disebutkan bahwa pendidikan adalah :

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Futsal merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat digemari di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum pendidikan jasmani. Upaya meningkatkan keterampilan bermain

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Permainan sepak bola sangat membutuhkan kemampuan fisik dan taktik yang

TINJAUAN PUSTAKA. pada pemain yang bekerja dalam kombinasi. Untuk menguasai bola dan

SKRIPSI. Oleh : DWI SUSILO NPM

D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas X, Semester 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuda Muhammad Awaludin, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud adalah passing, shooting, controlling, dan heading. Untuk memperoleh

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan olahraga sering kali terkalahkan oleh pendidikan akademis lainya, padahal aspek kesehatan jasmani merupakan aspek penting guna mendukung pendidikan akademis di sekolah. Sebagaimana diketahui bersama bahwa di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat, implikasinya jika tubuh dan pikiran sehat maka siswa pun mudah menyerap pelajaran yang disampaikan oleh guru. Proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani ini memang telah dirancang secara sistematik guna mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik, neuromuskurel, perseptual, kognitif dan emosional, dalam kerangka sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Materi pendidikan jasmani yang diajarkan di SD Negeri 1 Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan permainan. Materi Atletik adalah: lari, lempar, lompat, loncat. Materi Senam adalah: senam lantai, senam irama, senam SKJ, senam ritmik, senam ketangkasan dan lain-lain. Materi Renang adalah: dasar renang, renang gaya punggung, renang gaya dada. Kesehatan adalah: kebersihan lingkungan, kebersihan alat reproduksi, menjaga diri, bahaya rokok dan minuman keras, mengenal bahaya narkoba. Materi Permainan ada dua adalah: bola kecil dan bola besar. Materi permainan bola kecil adalah: kasti, kipres, rounders. Materi Permainan bola besar adalah: sepakbola, bolabasket, bolavoli, 1

bolatangan dan lain-lain. Permainan itu sendiri terdiri dari permainan individu dan permainan beregu. Pembelajaran pendidikan jasmani yang mengutamakan permainan beregu diantaranya adalah sepakbola. Materi sepakbola kelas IV di SD Negeri 1 Karanggambas terdiri dari: menjelaskan jumlah pemain dan lama permainan yang bertujuan agar siswa mengetahui berapa jumlah pemain dan lamanya waktu permainan sepakbola mini untuk anak usia SD, melakukan gerakan menendang bola dengan tendangan kura-kura kaki yang bertujuan agar siswa dapat menendang bola ke sasaran dengan kencang, tendangan dengan kaki bagian dalam yang bertujuan agar siswa mamapu menguasai teknik mengumpan jarak pendek, tendangan dengan kaki bagian luar yang bertujuan agar siswa menguasai teknik mengumpan jarak pendek, menggiring bola yang bertujuan agar siswa menguasai cara menggiring bola yang baik dan benar. Kelas V terdiri dari: mengetahui ukuran lapangan sepakbola yang bertujuan agar siswa mengetahui berapa ukuran lapangan sepakbola mini untuk anak SD, melakukan tendangan dengan kura-kura kaki yang bertujuan agar siswa dapat menendang bola ke sasaran dengan kencang, melakukan tendangan kaki bagian dalam yang bertujuan agar siswa mamapu menguasai teknik mengumpan jarak pendek, menggiring bola yang bertujuan agar siswa menguasai cara menggiring bola yang baik dan benar, mengirim bola yang bertujuan agar siswa mampu melakukan tendangan ke sasaran menuju teman yang diinginkan, menembak bola ke arah gawang yang bertujuan agar siswa dapat menendang bola ke sasaran dengan kencang, Kelas VI terdiri dari: 2

menendang bola dengan berbagai variasi yang bertujuan agar siswa dapat menendang bola ke sasaran yang diinginkan, menggiring bola yang bertujuan agar siswa menguasai cara menggiring bola yang baik dan benar mampu, mencetak gol dan menggumpan ke teman yang bertujuan agar siswa dapat memahami strategi penyerangan dan bermain sepakbola dengan kerjasama yang baik dengan teman, bermain sepakbola dengan sportifitas yang tinggi yang bertujuan agar siswa dapat melakukan bermain sepakbola dengan menjunjung tinggi sportifitas. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang berbentuk permainan dan di dalamnya terdapat beberapa macam keterampilan dasar bermain sepakbola. Selain itu dalam permainan sepakbola diajarkan pula sikap sportifitas. Hal ini sesuai dengan tujuan Pendidikan Nasional yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yang bertaqwa, berbudi pekerti luhur, berpengetahuan, sehat jasmani dan rohani serta berkepribadian mantap dan bertanggung jawab, (Sukintaka. 1992: 8). Pembelajaran sepakbola kelas IV berdasarkan pada Standart Kompetensi yang sesuai dengan kurikulum KTSP yaitu: mempraktikan gerak dasar permainan sederhana dan olahraga serta nilainilai yang terkandung di dalamnya. Selain memperhatikan Standar Kompenensi, pembelajaran sepakbola juga berdasarkan kompetensi dasar yaitu: mempraktekan teknik dasar permainan bolabesar sederhana dengan peraturan yang dimodifikasi serta nilai kerja sama, sportifitas dan kejujuran. Sedangkan pembelajaran sepakbola kelas V berdasarkan pada Standart 3

Kompetensi mempraktikan berbagai variasi teknik dasar ke dalam permainan dan olahraga dengan peraturan yang dimodifikasi serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Kompetensi Dasar permainan sepakbola untuk kelas V yaitu mempraktikkan variasi gerak dasar ke dalam modifikasi bola besar, serta nilai kerjasama, sportivitas dan kejujuran. Pembelajaran sepakbola kelas VI berdasarkan pada Standart Kompetensi mempraktikan berbagai gerak dasar permainan olahraga dengan peraturan yang dimodifikasi serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Kompetensi Dasar permainan sepakbola untuk kelas VI yaitu mempraktikkan gerak dasar salah satu permainan bolabesar dengan koordinasi dan kontrol yang baik dengan peraturan yang dimodifikasi serta nilai kerja sama, sportifitas dan kejujuran. Tercapai atau tidaknya standar kompetensi dan kompetensi dasar yang menjadi pedoman guru pendidikan jasmani SD Negeri 1 Karanggambas dalam mengajar sepakbola dapat dilihat dari keterampilan siswa dalam mempraktekkan teori keterampilan dasar bermain sepakbola dan dapat dilihat juga dari nilai siswa. Dalam penilaian pembelajaran sepakbola, ditetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75. Siswa yang mendapat nilai 75 dinyatakan sudah tuntas belajar, sedangkan siswa yang belum mencapai nilai 75 dinyatakan belum tuntas mempelajari keterampilan dasar bermain sepakbola. Keterampilan dasar tersebut merupakan aspek mendasar yang harus dikuasai oleh setiap pemain agar terampil bermain sepakbola. Dengan menguasai keterampilan dasar, maka pemain mampu 4

memainkan bola dalam semua situasi permainan dan mudah dalam menerapkan teknik maupun taktik permainan, mampu menciptakan kerjasama yang kompak dan meningkatkan kualitas permainan sehingga akan menghasilkan kemenangan. Berdasarkan silabus, pembelajaran sepakbola untuk kelas IV, V dan VI diajarkan pada semester I. Di dalam silabus, indikator yang harus dikuasai siswa mencakup beberapa keterampilan dasar permainan sepakbola, antara lain untuk kelas IV siswa dapat menendang bola dengan berbagai bagian kaki, menggiring bola dengan kontrol yang baik, melakukan mengoper bola berpasangan/berkelompok, melakukan variasi gerakan dasar menggiring, mengoper, menendang berpasangan dengan kontrol yang baik, dan menjelaskan peraturan permainan sepakbola. Sedangkan indikator pembelajaran sepakbola untuk kelas V, siswa dapat melakukan berbagai keterampilan dasar bermain sepakbola: mengoper dan menerima, mengoper dan mengontrol, serta siswa dapat bermain sepakbola dengan permainan yang dimodifikasi. Indikator pembelajaran keterampilan dasar bermain sepakbola kelas VI adalah: melakukan berbagai keterampilan dasar menendang bola dengan berbagai variasi, menggiring bola dengan kontrol yang baik, mengambil posisi, mencetak gol dan mengoper bola ke teman, dan melakukan permainan sepakbola dengan sportifitas yang tinggi. Permainan sepakbola sangat cocok untuk para siswa di sekolah, karena gerak yang dilakukan pada permainan ini dapat merangsang pertumbuhan anak. 5

Kemampuan dasar erat sekali hubunganya dengan kemampuan koordinasi gerak fisik, taktik dan mental. Keterampilan dasar harus betulbetul dikuasai dan dipelajari lebih awal untuk mengembangkan mutu permainan. Menurut Sucipto, dkk (2000: 17), pemain yang memiliki teknik dasar yang baik cenderung dapat bermain sepakbola dengan baik pula. Permainan yang baik tentunya merupakan salah satu faktor yang menentukan menang atau kalahnya suatu kesebelasan dalam suatu pertandingan. Keterampilan dasar bermain sepakbola dapat dikembangkan melalui pelatihan yang rutin. Agar dapat mencapai prestasi yang optimal, dibutuhkan pula dukungan peningkatan fisik serta bakat pemain. Keterampilan dasar bermain sepakbola merupakan keterampilan untuk melakukan gerakangerakan atau mengerjakan sesuatu yang terlepas sama sekali dari permainan sepakbola, jadi belum sampai pada pengertian bermain sepakbola. Menurut Sucipto, dkk. (2000: 17), teknik-teknik dasar dalam permainan sepakbola ada beberapa macam, seperti: menendang (kicking), menghentikan (stoping), menggiring (dribbling), menyundul (heading), merampas (tackling), lemparan ke dalam (throw-in), dan menjaga gawang (goal keeping). Sepakbola merupakan salah satu aktivitas olahraga yang paling digemari berbagai kalangan dari semua kelompok umur hampir di seluruh dunia. Aktivitas olahraga ini juga merupakan salah satu olahraga yang paling diminati di SD Negeri 1 Karanggambas Kecamatan Padamara 6

Kabupaten Purbalingga. Hal ini terbukti dari keseriusan para siswa untuk mengikuti mata pelajaran ini di sekolah. Kegemaran siswa akan sepakbola juga tampak dari hobi siswa untuk sekedar bermain sepakbola bersama di luar jam sekolah ataupun mengikuti siaran pertandingan sepakbola di televisi. Minat siswa yang besar merupakan peluang yang cukup baik bagi semua pihak guna mengembangkan olahraga ini sebagai salah satu cabang olahraga yang kelak dapat menyumbangkan prestasi. Untuk mencapai target tersebut dibutuhkan usaha maksimal untuk mengembangkan minat dan bakat siswa dalam permainan sepakbola. Pada saat pembelajaran berlangsung guru menekankan pada pembelajaran teknik dasar sepakbola, akan tetapi karakteristik siswa yang masih dalam usia SD lebih cenderung menginginkan langsung bermain sepakbola. Keinginan siswa yang begitu kuat untuk langsung bermain sepakbola membuat guru kurang optimal dalam mengajarkan keterampilan dasar bermain sepakbola. Hal tersebut membuat pembelajaran menjadi kurang efektif dan materi tidak dapat diterima dengan baik oleh siswa. Permainan sepakbola yang dilakukan siswa di SD Negeri 1 Karanggambas hanya mengandalkan otot tanpa memperhatikan keterampilan dasar bermain sepakbola. Hal tersebut membuat permainan sepakbola tidak begitu memuaskan. Permainan sepakbola merupakan salah satu materi wajib ada dalam pembelajaran penjas. SD Negeri 1 Karanggambas Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga merupakan salah satu sekolah yang memasukan 7

materi permainan sepakbola ke dalam materi pembelajaran Pendidikan Jasmani. Pembelajaran materi permainan sepakbola untuk kelas IV, V dan VI yang hanya memiliki alokasi waktu dalam 1 semester yaitu sebanyak 5 x pertemuan atau (5x(2x35)) menit dalam satu semester membuat materi sepakbola belum sepenuhnya dipahami dan dikuasai oleh para siswa. Mungkin hanya siswa yang pernah bermain sepakbola atau mengikuti Sekolah Sepakbola (SSB) atau yang sudah memiliki klub sepakbola akan dengan mudah memahami materi sepakbola yang diberikan. Selain mudah dipelajari, sepakbola merupakan salah satu olahraga yang murah dan disukai banyak orang. Kesegaran jasmani merupakan unsur yang sangat penting bagi siswa Sekolah Dasar, sehingga siswa dibina sejak dini supaya memiliki fisik kuat dan mempunyai kesegaran jasmani yang baik. Akan tetapi kondisi kebugaran dan kesegaran jasmani siswa SD Negeri 1 Karanggambas yang masih rendah dan kurangnya pembinaan kesegaran jasmani merupakan salah satu faktor penting dalam peningkatan kualitas fisik siswa dalam bermain sepakbola. Akibatnya anak sudah terlalu lelah sebelum pertandingan sepakbola selesai atau waktu yang ditentukan oleh guru. Ketidakefektifan Pembelajaran Pendidikan Jasmani khususnya sepakbola juga dipengaruhi oleh sarana dan prasarana sekolah yang kurang. Sekolah tersebut hanya memiliki 2 bola dengan ukuran 4 untuk menunjang materi pembelajaran penjas. Dengan siswa yang berjumlah kurang lebih sebelas siswa setiap kelas, maka satu bola dialokasikan untuk enam anak. 8

Selain kendala pada alat seperti bola yang digunakan untuk pembelajaran salah satunya adalah kondisi lapangan yang masih perlu mendapatkan perhatian dari pihak sekolah untuk menunjang keberhasilan pembelajaran Pendidikan Jasmani khususnya sepakbola di SD Negeri 1 Karanggambas. Seperti halnya ada beberapa lubang di lapangan sepakbola yang membahayakan siswa dalam bermain sepakbola. Kondisi lapangan yang seperti ini sangat memungkinkan terjadinya cedera pada siswa. Alat dan fasilitas merupakan hal yang juga perlu mendapatkan perhatian dari pihak sekolah. Dengan tersedianya alat dan fasilitas yang cukup serta kondisi alat dan fasilitas yang baik akan menjadikan pembelajaran lebih efektif. Fasilitas yang seharusnya dimiliki oleh sekolah guna mendukung pembelajaran sepakbola antara lain: pengadaan rompi, penambahan bola sepak, penambahan kerucut (cones), gawang mini dan lain sebagainya. Masih kurangnya kesadaran siswa untuk belajar tentang teknik dasar tersebut ditandai dengan siswa yang kurang sungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran. Sebagian siswa belajar sebatas menendang bola, ketika mengumpan bola (passing) tendangannya tidak keras dan tidak tepat sasaran, mengiring bola (dribble) masih jauh dari penguasaan/mudah direbut lawan, untuk tendangan jarak jauh (shooting) tidak tepat/jauh dari sasaran sehingga mudah ditangkap penjaga gawang. Dalam pelaksanaannya, siswa hanya menyukai materi sepakbola dalam bentuk permainan dan ketika guru memberikan materi teknik dasar bermain sepakbola siswa kurang bersungguh-sungguh dan asal-asalan dalam melakukan gerakan. Hal 9

tersebut membuat pembelajaran menjadi kurang efektif dan materi sulit diterima dengan baik oleh siswa, sehingga guru pun kurang dapat mengetahui seberapa besar tingkat keterampilan dasar bermain sepakbola siswa. Berdasarkan hasil pengamatan sekilas yang dilakukan oleh peneliti pada siswa SD Negeri 1 Karanggambas Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga Tahun Ajaran 2012/2013, siswa belum mempunyai keterampilan dasar yang baik dalam bermain sepakbola. Oleh karena itulah, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian secara mendalam mengenai Tingkat Keterampilan Dasar Bermain Sepakbola Siswa Kelas Atas SD Negeri 1 Karanggambas Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga Tahun Ajaran 2012/2013. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, terdapat permasalahan yang dapat di identifikasi sebagai berikut: 1. Kurangnya jumlah pertemuan serta alat dan fasilatas yang meliputi bola, lapangan, dan sarana prasarana yang lain menjadi salah satu penghambat keberhasilan pembelajaran pendidikan jasmani khususnya sepakbola di SD Negeri 1 Karanggambas Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga. 2. Minat dan bakat yang tinggi siswa terhadap permainan sepakbola tidak sebanding dengan pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai oleh siswa. 10

3. Masih banyaknya siswa yang kurang sungguh-sungguh dalam belajar teknik dasar sepakbola, hal tersebut ditunjukan bahwa siswa lebih suka pembelajaran itu langsung kepada permainan sepakbola dari pada belajar tentang teknik dasar telebih dahulu. 4. Pembelajaran teknik dasar bermain sepakbola yang diajarkan guru kurang diterima secara optimal oleh siswa. 5. Belum diketahui tingkat keterampilan dasar bermain sepakbola siswa putra kelas atas SD Negeri 1 Karanggambas Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga. C. Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah tersebut di atas maka dalam penelitian ini perlu adanya pembatasan permasalahan agar penelitian ini lebih fokus dan tidak meluas pada pokok bahasan yang lain. Adapun permasalahan dalam penelitian ini hanya dibatasi pada Tingkat Keterampilan Dasar Bermain Sepakbola Siswa Kelas Atas SD Negeri 1 Karanggambas Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga Tahun Ajaran 2012/2013. D. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut Seberapa Besar Tingkat Keterampilan Dasar Bermain Sepakbola Siswa Kelas Atas SD Negeri 1 Karanggambas Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga Tahun Ajaran 2012/2013 11

E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Tingkat Keterampilan Dasar Bermain Sepakbola SD Negeri 1 Karanggambas Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga Tahun Ajaran 2012/2013. F. Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis. Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain adalah: 1. Secara Teoritis a. Bagi Sekolah dan Guru Pendidikan Jasmani Sebagai acuan dalam mengajarkan keterampilan dasar bermain sepakbola. b. Bagi Siswa Sebagai bahan bacaan untuk mengetahui teknik dasar bermain sepakbola. c. Bagi Masyarakat Sebagai tambahan pengetahuan tentang teknik dasar bermain sepakbola. 2. Secara Praktis a. Bagi Sekolah dan Guru Pendidikan Jasmani Sebagai pertimbangan dalam program pembelajaran dalam usaha peningkatan keterampilan dasar bermain sepakbola peserta didik. 12

b. Bagi Siswa sebagai acuan untuk meningkatkan keterampilan dasar bermain sepakbola. c. Bagi Masyarakat Sebagai pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan dasar bermain sepakbola. 13