BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. manusia karena tujuan yang dicapai oleh pendidikan tersebut adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang yang menentukan keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan suatu Sistem Pendidikan Nasional yang dicantumkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 pasal 3, yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan bangsa. Pendidikan Agama Islam akan mengenalkan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia individual dan sosial serta hamba

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di berbagai negara. Dengan bantuan dari berbagai media, pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. penting karena dapat menentukan perkembangan dan kemajuan suatu kelompok

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang RI Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 bab II pasal 3. disebutkan tujuan pendidikan nasional berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. Undang No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 sebagai berikut. Hal ini sejalan pula dengan Hadist Rasulullah SAW dari Abu Hurairah r.a.

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan. dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. diturunkannya ayat pertama kepada Nabi Muhammad saw yang berisi perintah

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. penting. Oleh karena itulah dilakukan penyelenggaraan pendidikan, sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangakan kegiatan belajar siswa. Hal ini mengandung pengertian bahwa

BAB I PENDAHULUAN. dan menjelaskannya kepada orang lain, sesuai dengan kualitas dan kuantitas ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah merupakan lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita)

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi setiap warga negara. Di dalam UUD 1945 Pasal

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang disosialisasikan sebagai usaha

BAB I PENDAHULUAN. Dengan menggunakan fitrah tersebut manusia belajar dari keluarga, lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Pendidikan adalah usaha sadar

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sering diterjemahkan dengan tarbiyah yang berarti pendidikan. 1 Istilah

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana untuk mendewasakan peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Jika dilihat

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang ideal bagi kehidupan manusia. Tujuan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk memecahkan persoalan suatu bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal yang paling dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. maju. Dalam Al-qur an surah ar-ra du ayat 11 Allah SWT berfirman:

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pendidikan Islam baik MI, MTs, MA, maupun PTAI sering

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah suatu proses pendewasaan berfikir. Nilai demi nilai

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dasar untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan berupaya

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan Negara,

BAB I PENDAHULUAN. mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku baik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, dan lewat

BAB I PENDAHULUAN. mendasar dalam mewujudkan pembangunan yang berkualitas baik jasmaniah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. merupakan perwujudan tanggung jawab orang tua dalam membina anak sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup secara tepat dimasa akan datang atau dapat juga didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya suatu tujuan Pendidikan Nasional. bersaing dan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. individu, pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia terlahir dengan mempunyai faktor bawaan naluri dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. kondisi sosial kultural masyarakat Indonesia( Hamalik, 2001: 1)

BAB I PENDAHULUAN. berkembang hidup sejahtera dengan aspirasi cita-cita untuk maju, bahagia dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mentransferkan ilmunya ke siswa, sehingga hasil belajar atau kompetensi yang

BAB I PENDAHULUAN. posisi itu selalu didambakan oleh semua orang yang benar dan orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia yang hidup dizaman sekarang, harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dewasa

BAB I PENDAHULUAN. guru agar anak didik mudah memahami materi yang diberikan. Jika guru kurang

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak, baik pemerintah, orang tua maupun masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan kegiatan belajar mengajar, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu

BAB I PENDAHULUAN. mengartikan pendidikan tertulis the education is the development of knowledge, skill,

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan sebagaimana hadist Rasulullah S.AW yang berbunyi: Artinya : Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia. Pemerintah selalu berupaya untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. persoalan pendidikan bangsa pada saat ini adalah mengenai kompetensi mengajar

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan manusia lainnya. Allah swt berfirman dalam Q.S. al-hujuraat ayat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional merupakan pelaksanaan pendidikan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan Agama, kerena semakin tinggi kualitas suatu bangsa, semakin tinggi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan matematika dalam pembelajaran mampu meningkatkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Undang RI No. 20 Tahun 2003 pasal 3 yang merumuskan bahwa: mempengaruhi sumber daya manusia (SDM) suatu Negara.

BAB I PENDAHULUAN. negara akan dapat memasuki era globalisasi ini dengan tegas dan jelas apabila

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan ilmu pengetahuan dalam Islam sangat penting. Allah SWT berfirman

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Negara Indonesia sebagai negara yang berkembang, telah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim dan muslimat, yang dimulai sejak lahirnya ke dunia sampai kembali ke liang lahat, baik ilmu agama maupun yang bersifat umum, setiap orang yang menginginkan kemajuan pastilah pendidikan yang terpenting dan yang diutamakan. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pembentukan manusia. Karena tujuan yang dicapai dari pendidikan tersebut adalah untuk terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia individual dan sosial serta hamba Tuhan yang mengabdikan diri kepada-nya. 1 Pendidikan menentukan tinggi rendahnya kualitas suatu bangsa, karena itu, tujuan pendidikan Indonesia diarahkan pada pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Begitu pentingnya pendidikan dalam kehidupan seseorang, keluarga, dan bangsa sehingga pemerintah menetapkan suatu tujuan pendidikan nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional yang berbunyi: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskna kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, 1 Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999), h. 11. 1

2 berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 2 Islam berpendapat bahwa pembawaan yang berupa bakat atau kemampuankemampuan dasar manusia itu ditetapkan Tuhan sejak anak dalam kandungan ibu, akan tetapi melalui pendidikan, bakat tersebut dapat dibimbing dalam perkembangannya. Dalam hubungan dengan soal pembawaan ini dapat diperjelas lagi dengan firman Allah SWT dalam surah al-isra : 84 menegaskan : ق ل ك ل ي ع م ل ع ل ى ش اك ل ت ه ف ر ب ك م أ ع ل م ب ن ه و أ ه د ى س ب يال )٨٤( Islam tidak mengajarkan bahwa pembawaan sebagai faktor yang berkuasa secara mutlak, melainkan usaha dari luar pun dapat turut menentukan pula. 3 Hal ini diperkuat oleh sabda Nabi SAW sebagai berikut: ع ن ه ر ي ر ق ا س و ا ع ه قا : ا ص ل ى ا ع ل ي ه و س ل م 4 ك ل م و ل و د ي و ل د ع ل ى ل ف ط ر ف أ ب و ه ي ه و د ن ه أ و ي ص ر ن ه أ و ي ج س ان ه ).) و ه لبخا Kehidupan manusia tidak pernah terlepas dari kegiatan pendidikan. Melalui pendidikan manusia akan belajar tentang berbagai aspek untuk mempertahankan hidup, motivasi dan kepentingan lainnya. Menyadari pentingnya kualitas pendidikan, maka guru dituntut untuk berupaya meningkatkan pelayanan pendidikan untuk Media,2003), h.20. 2 Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, (Bandung: Faktor 3 H.M. Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Lingkungan Sekolah dan Keluarga, (Jakarta: Bulan Bintang, 1976), h. 37. 4 Al Imam Abi Abdillah Muhammad Ismail bin Ibrahim al-bukhari, Shahih Bukhari, (Beirut: Dar al- Fikr, 1401 H), Jilid 1 Juz 7, h.211.

3 mendidik, membimbing dan mengarahkan serta memotivasi siswa dalam belajar sehingga tujuan belajar dapat dicapai secara optimal. Keberhasilan pendidikan suatu lembaga formal lebih banyak dipengaruhi oleh tenaga edukatif. Sebab guru merupakan salah satu unsur kependidikan yang berperan dalam menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan belajar. Selain itu, guru merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan. Proses belajar mengajar harus mampu menciptakan suasanan belajar yang efektif dan kondusif sehingga siswa dapat menerima ilmu yang diberikan oleh guru dengan baik dan menyenangkan. Oleh karena itu, guru harus berperan aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Berkaitan dengan pentingnya peranan guru dalam keberhasilan pendidikan menumbuhkan anggapan bahwa tinggi rendahnya aktifitas belajar siswa ditentukan oleh upaya guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar. 5 Belajar merupakan suatu proses yang ditandai adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan tersebut ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar. Sebagai bentuk aktifitas, belajar memerlukan adanya motivasi yang mendorong individu (siswa) mau belajar, sehingga diperlukan suatu penelitian lebih lanjut yang berkenaan dengan masalah tersebut. Salah satu upaya untuk menyiapkan kondisi pembelajaran yang dapat digunakan untuk membantu siswa dalam memahami pembelajaran PKn dengan mengunakan pendekatan CTL dan Metode Inquiri. Terkait 5 Abu Ahmad, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung : Pustaka Setia,1997), h.11

4 dengan upaya peningkatan kualitas pembelajaran, pendekatan yang selama ini digunakan harus diubah. Pendekatan yang sebelumnya berorientasi pada guru, harus diubah menjadi pendekatan yang berorientasi pada siswa. Hal ini bertujuan agar siswa lebih aktif dan tidak hanya menjadi pendengar. Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Hayatuddin Hukai adalah salah satu madrasah yang mempunyai potensi yang dapat menciptakan lulusan yang dapat diandalkan, akan tetapi karena madrasah ini masih belum memiliki tenaga pengajar yang benar-benar mampu menerapkan strategi maupun metode mengajar yang baik, dan masih menjadikan siswa sebagai pendengar saja maka motivasi belajar siswa MIS Hayatuddin Hukai cenderung masih kurang, dan berdampak pada hasil belajarnya yang rendah bahkan cenderung tidak memahami pelajaran yang di ajarkan oleh guru. Oleh karena itu, peneliti memilih madrasah ini untuk dijadikan objek penelitian. Pentingnya perubahan pendekatan pembelajaran seiring dengan tuntutan perubahan kurikulum yang berorientasi pada keaktifan siswa, yang bertujuan untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Maka penelitian tentang pembelajaran PKn melalui pendekatan CTL dengan Metode Inkuiri terhadap siswa kelas IV MIS Hayatuddin Hukai perlu dilaksanakan. Karena hal ini sangat berkaitan dengan permasalan yang terjadi di MIS Hayatuddin Hukai, yaitu ketika pelajaran PKn berlangsung. Pendekatan kontektual (contextual teaching learning) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka

5 sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Dalam konteks itu siswa perlu mengerti apa makna belajar, apa manfaatnya, dan bagaimana mencapainya. Mereka sadar bahwa yang mereka pelajari berguna bagi hidupnya nanti. Mereka mempelajari apa yang bermanfaat bagi dirinya dan berupaya menggapainya. Dalam upaya itu memerlukan guru pengarah dan pembimbing. Dalam kelas kontekstual, tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuannya, maksudnya guru lebih banyak berurusan dengan strategi dari pada memberi informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang berkerja sama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas (siswa). Kontektual hanya sebuah strategi pembelajaran, yang bertujuan agar pembelajaran berjalan lebih produktif dan bermakna. Pendekatan kontektual dapat dijalankan tanpa harus mengubah kurikulum dan tatanan yang ada. Pengajaran dengan menggunakan pendekatan akan memberikan pengalaman pada siswa untuk melihat dan memahami bagaimana membelajaran PKn dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, agar dapat mencapai tujuan pembelajaran PKn di sekolah sadar sangat tergantung skenario pembelajaran yang disusun dan dilaksanakan oleh guru, dalam proses pembelajaran guru hendaknya berupaya agar memberikan kegiatan yang mengarah pada kegiatan berbuat atau melakukan tindakan nyata atau kongkret. Dengan penggunaan pendekatan CTL dengan Metode Inquiri diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

6 Peneliti mengungkapkan dengan adanya metode dalam pembelajaran di kelas maupun di luar kelas siswa tidak merasa bosan dan jenuh dalam melakukan belajar dan dapat membantu siswa untuk tercapainya tujuan dari pembelajaran. Dengan penggunaan metode secara benar akan dapat merangsang dan menumbuhkan motivasi siswa untuk mempelajari, memahami isi dari materi dan akhirnya siswa akan memberikan respon atau umpan balik yang memuaskan. Karena hal ini sangat berkaitan dengan permasalan yang terjadi di MIS Hayatuddin Hukai Kecamatan Juai Kabupaten Balangan, yaitu kurangnya motivasi belajar pada siswa kelas IV, ketika pelajaran PKn berlangsung. Dengan menggunakan Metode Inquiri dalam pembelajaran PKn, diharapkan siswa mampu mencari sendiri pengetahuan dari pada memperoleh pengetahuan. Serta dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV MIS Hayatuddin Hukai Kecamatan Juai Kabupaten Balangan. B. Identifikasi Masalah Dalam pembelajaran PKn pada MIS Hayatuddin Hukai Kecamatan Juai Kabupaten Balangan ditemukan beberapa masalah sebagai berikut : 1. Keaktifan murid tidak merata. 2. Pencapaian nilai KKM masih minimum jauh dari harapan, yaitu 57. 3. Guru mengajar masih menggunakan model dan pendekatan yang kurang tepat. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah PTK sebagai berikut:

7 1. Bagaimana penerapan pembelajaran PKn melalui CTL dengan Metode Inkuiri untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV MIS Hayatuddin Hukai Kecamatan Juai Kabupaten Balangan? 2. Apakah penerapan CTL dengan Metode Inkuiri dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV MIS Hayatuddin Hukai Kecamatan Juai Kabupaten Balangan? D. Cara Memecahkan Masalah Untuk memecahkan permasalahan dalam penelitian ini akan dilaksanakan penelitian tindakan kelas, dan dibutuhkan langkah- langkah sebagai berikut : 1. Merumuskan masalah 2. Menganalisis masalah 3. Merumuskan hipotesis 4. Mengumpulkan data 5. Pengujian hipotesis 6. Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah E. Hipotesis Tindakan Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dalam penelitian tindakan kelas ini dapat dikemukakan hipotesis sebagai berikut: Dengan menggunakan pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV MIS Hayatuddin Hukai Kecamatan Juai Kabupaten Balangan dalam mata pelajaran PKn.

8 F. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mendeskripsikan penerapan pembelajaran PKn melalui CTL dengan Metode Inkuiri untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV MIS Hayatuddin Hukai Kecamatan Juai Kabupaten Balangan. 2. Untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa melalui penerapan CTL dengan Metode Inkuiri untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV MIS Hayatuddin Hukai Kecamatan Juai Kabupaten Balangan. G. Manfaat Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik bagi guru/ peneliti, siswa, dan sekolah. Berikut ini penulis mengemukakan manfaat dari penelitian ini: 1. Bagi guru atau peneliti Dengan dilaksanakan PTK maka guru sebagai peneliti, sedikit demi sedikit mengetahui strategi, media, maupun metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan atau kompetensi dasar pembelajaran. Sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. 2. Bagi siswa Dengan dilaksanakan PTK, akan sangat membantu siswa yang bermasalah atau mengalami kesulitan belajar. Dengan adanya tindakan yang baru dari guru akan meningkatkan kualitas siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses belajar

9 mengajar, mengembangkan daya nalar serta mampu untuk berpikir yang lebih kreatif, sehingga siswa termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran. 3. Bagi sekolah Bagi sekolah, hasil PTK sangat bermanfaat dalam rangka perbaikan sistem pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. sehingga akan menambah kepercayaan secara internal maupun eksternal dan lembaga pendidikan umum. H. Sistematika Penulisan Penulisan skripsi ini dibagi dalam lima bab yang terdiri dari: Bab I pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, cara memecahkan masalah, hipotesis tindakan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Kajian Teori yaitu membahas tentang contextual teaching learning (CTL) yang meliputi pengertian contextual teaching learning (CTL), landasan filosofi. Metode Inkuiri yang meliputi pengertian metode inkuiri, macam-macam metode inkuiri, cirri-ciri metode inkuiri, prinsip-prinsip metode inkuiri, langkahlangkah pelaksanaan metode inkuiri, penilaian pada metode inkuiri. Motivasi belajar yang meliputi pengertian motivasi belajar, macam-macam motivasi belajar, prinsipprinsip motivasi belajar, fungsi motivasi belajar, tujuan motivasi belajar, hal-hal yang menimbulkan motivasi belajar. Pembelajaran PKn yang meliputi pengertian pendidikan kewarganegaraan, dan tujuan pendidikan kewarganegaraan. Penerapan CTL dan Inkuiri untuk meningkatkan motivasi belajar,

10 Bab III metode penelitian yang meliputi setting (waktu dan tempat) penelitian, siklus penelitian, subjek dan objek penelitian, data dan sumber data, teknik dan alat pengumpulan data, indikator kinerja, teknik analisis data, prosedur penelitian dan jadwal penelitian. Bab IV laporan hasil penelitian yaitu gambaran umum lokasi penelitian yang meliputi sejarah MIS Hayatuddin Hukai, sarana dan prasarana, visi dan misi madrasah, deskripsi kelas IV, struktur organisasi sekolah, penyajian data dan analisis data. Bab V penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.