, 2015 HASIL BANTINGAN TEKNIK TSURI GHOSI DIKAITKAN DENGAN KEKUATAN OTOT PUNGGUNG DAN OTOT TUNGKAI PADA CABANG OLAHRAGA JUDO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dapat terjadi. Sejumlah atlet mampu memberikan prestasi optimal pada cabang. yang membuat dasar pelatihan menjadi lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga judo merupakan olahraga kompetitif yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga judo merupakan olahraga kompetitif yang memberikan kesempatan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat, kita sangat terbantu dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. kesempatan bagi atlet yang menunjukkan prestasi dan pembinaan atlet, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. olahraganya semakin tinggi juga derajat suatu daerah atau Negara. Begitu pun di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Shella Abdillah Sunjaya, 2013

KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN DAN FLEKSIBILITAS PINGGANG TERHADAP HASIL BANTINGAN SASAE TSURI KOMI ASHI PADA CABANG OLAHRAGA JUDO

BAB I PENDAHULUAN. matras, sehingga terjadi touché, (kemenangan mutlak). Touché untuk menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Gulat merupakan salah satu cabang olahraga beladiri individu yang berasal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PROFIL BANTINGAN LENGAN, BANTINGAN KEPALA DAN TARIKAN LENGAN PADA GAYA ROMAWI- YUNANI CABANG OLAHRAGA GULAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Gulat merupakan salah satu cabang olahraga beladiri individu. Olahraga

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara yang ditempuh untuk memperoleh data,

2015 PENGARUH LATIHAN SQUAT D AN LATIHAN PNF TERHAD AP HASIL SMASH KED ENG PAD A PERMAINAN SEPAKTAKRAW

BAB I PENDAHULUAN. yaitu gaya bebas (free style) dan gaya greco-roman (Romawi-Yunani).

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

KONTRIBUSI POWERTUNGKAI DAN KEKUATAN LENGAN TERHADAP HASIL TEKNIK ANGKATAN SATU KAKI PADA CABANG OLAHRAGA GULAT

2016 PERBANDINGAN METODE LATIHAN EGGBEATER BEBAN DI ATAS KEPALA DENGAN BEBAN DI PINGGANG TERHADAP POWER TUNGKAI CABANG OLAHRAGA POLO AIR

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian Heri Muhammad Saefullah, 2013

MODUL 4 JUDO Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

2015 DAMPAK LATIHAN KELINCAHAN TERHADAP PENINGKATKAN SERANGAN TENDANGAN TEKNIK MAWASHI GERI PADA CABANG OLAHRAGA KARATE

BAB I PENDAHULUAN. permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Softball merupakan salah satu cabang olahraga yang saat ini sedang

2016 HUBUNGAN QUICKNESS, POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS PANGGUL DENGAN HASIL START (GRAB START) RENANG PADA SISWA CLUB RENANG CIKALAPA SWIMMING POOL

BAB I PENDAHULUAN. tua, orang muda, bahkan anak-anak. Banyak diantara anak-anak yang ingin

Latihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar

BAB I PENDAHULUAN. didalam ruangan. Kata ini diperkenalkan oleh FIFA ketika mengambil alih futsal

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola (SSB) di berbagai daerah yang merupakan wujud perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing cabang olahraga termasuk Cabang Bulu Tangkis atau

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia olahraga saat ini lebih maju dibandingkan masa

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepakbola adalah suatu permainan yang dimainkan oleh

2015 PERBANDINGAN LATIHAN KEKUATAN SISTEM SUPERSET DENGAN SISTEM SET TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI

BAB I PENDAHULUAN. Renang merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak disukai dan

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh masyarakat Indonesia khususnya para pemuda dan orang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kerjasama yang baik untuk membentuk suatu tim. Kecerdasan dalam mangatur

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Mahendra (2000: 35) kekuatan adalah sejumlah daya yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

2016 PROFIL KEMAMPUAN DAYA TAHAN AEROBIK, KEKUATAN MAKSIMAL, POWER,

2015 HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI, KOORDINASI MATA DAN TANGAN DENGAN KETEPATAN JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. adalah satu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat

Angkat kedua dumbbell ke depan dengan memutar pergelangan tangan (twist) hingga bertemu satu sama lain.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

BAB I PENDAHULUAN. kalangan, perkembangannya mengalami kemajuan yang sangat pesat hal ini dapat dilihat dengan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia, mulai dari anak-anak sampai dengan orang dewasa, baik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dede Syamsul Ma Arif, 2015

2016 HUBUNGAN KEKUATAN OTOT PERUT DAN POWER TUNGKAI TERHADAP WAKTU PEMBALIKAN RENANG GAYA BEBAS 100 METER

BAB I PENDAHULUAN. prestasi dan juga sebagai alat pendidikan. Olahraga memiliki peranan penting dalam

I. PENDAHULUAN. kesehatan sangat diperlukan selama manusia masih menghendaki hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh berbagai kelompok umur, dari anak-anak, pemula, remaja, dewasa

BAB I PENDAHULUAN. Karate merupakan olahraga bela diri yang mempunyai ciri khas yang dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2016 KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, KELENTUKAN PANGGUL DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SABIT CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

Melatih Kebugaran. Kecepatan gerak Loncat katak

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. layak dan sejahtera, hal ini menuntut manusia untuk bekerja keras demi mencapai

BAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakang

SILABUS MATA KULIAH. B. Tujuan Mata Kuliah

Sepak takraw adalah sebuah permainan yang dilakukan di atas lapangan. berbentuk empat persegi panjang. Lapangan dibatasi dengan net dengan

pinggang atau anggota badan yang diseberangkan melalui atas net. Dalam secara efektif. Teknik tersebut meliputi service, passing, dan yang terpenting

I. PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. dimana terdiri dari dua tim beranggotakan masing-masing tim terdiri dari enam

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Januari 2017

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS/ Hakekat Heading Dalam Permainan Sepak Bola

Untuk dapat bermain sepaktakraw dengan baik, seseorang dituntut untuk mempunyai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani sebagai bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

2016 HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN TINGKAT PARTISIPASI SISWA-SISWI SEKOLAH MENENGAH ATAS DALAM CABANG OLAHRAGA JUDO

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga senam dewasa ini tidak hanya dilakukan oleh para siswa di sekolah,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB V KEBUGARAN JASMANI. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Habibullah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan diri dari serangan luar. Oleh karena itu manusia perlu beladiri

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aziz Rubiansyah, 2014 Judul Tulisan

BAB I PENDAHULUAN. Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara (juga dikenal sebagai Sea

BAB I PENDAHULUAN (Nakayama, 1966). Karate berasal dari dua huruf Kanji; kara berarti kosong,

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Rezha, 2014

BAB I PENDAHULUAN. terarah dan berkesinambungan. Karate adalah satu dari sekian banyak olahraga

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan kepala dan dada. Khususnya untuk penjaga gawang diperbolehkan

2015 KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS SENDI PANGGUL TERHADAP HASIL TENDANGAN USHIRO GERI DALAM KARATE

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara. pada ketepatan dalam penggunaan metode.

I. PENDAHULUAN. usaha yang dapat mendorong membangkitkan, mengembangkan dan membina

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kejuaraan atletik. Pelaksanaan lompat dalam perlombaan atletik memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. dan Asia setelah diselenggarakanya Kejuaraan Dunia Pecak Silat1 di Jakarta pada

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi yang penuh dengan perkembangan teknologi dan segala bentuk persaingan persaingan yang sangat ketat. Kita disuguhkan dengan kondisi kondisi alam yang semakin hari semakin tidak ramah, yang menyebabkan kita berusaha untuk menyeimbangkan tubuh dengan alam. Makin banyak pula manusia yang aktif berolahraga menurut eksistensinya baik olahraga rekreasi maupun olahraga prestasi. Banyak perkembangan jenis jenis olahraga yang berkembang, olahraga Judo misalnya. Keberhasilan seorang pejudo dalam mencapai prestasi tinggi tidak akan tercapai tanpa latihan melalui program latihan yang sistematis, disiplin dan motivasi atlet itu sendiri. Seperti yang dijelaskan oleh Harsono (1988:100) bahwa: Tujuan serta sasaran utama dari latihan atau training adalah membantu atlet meningkatkan keterampilan dan prestasinya semaksimal mungkin. Olahraga Judo merupakan olahraga kompetitif yang memberikan kesempatan bagi atlet yang menunjukkan prestasi dan pembinaan atlet, baik melalui latihan di klub-klub, maupun perkumpulan organisasi lainnya. Oleh karena itu, perlu ada upaya atau usaha pengembangan melalui berbagai kegiatan pembinaan dalam meningkatkan prestasi atlet. Penjelasan tersebut sesuai dengan pendapat Kadir (1985,hlm.15) bahwa: Tujuan olahraga judo adalah untuk membina mental maupun fisik seseorang, berjiwa ksatria yang disesuaikan dengan arti dari pada judo itu sendiri, yaitu Ju berarti kebenaran dan Do berarti jalan, jadi seorang pejudo haruslah berjalan pada garis yang benar sesuai dengan jiwa seorang ksatria. Dengan memahami tujuan cabang olahraga Judo tersebut diharapkan para pejudo dapat mengaplikasikan manfaat dari latihan judo, baik itu untuk dirinya sendiri maupun menjadi contoh bagi orang lain. Oleh karena itu untuk dapat 1

2 memahami tujuan dari olahraga judo, seorang pejudo harus melalui beberapa proses latihan seperti Ukemi (teknik jatuhan), Uchikomi (pengulangan teknik dalam gerakan), dan Randori (permainan judo). Dari semua unsur di atas, seorang pejudo harus memiliki kemampuan baik itu dari segi teknik, taktik, fisik, maupun mental, sehingga seorang pejudo dapat mencapai performance skill yang sempurna. Hal ini dikarenakan kemampuan fisik, teknik, taktik dan mental saling mempengaruhi penampilan atlet pada saat bertanding. Olahraga yang berciri khas bantingan ini sangat unik, selain orang yang melakukan bantingan harus mempunyai kekuatan lengan yang sangat prima (mendorong, menarik, dan mengangkat), tetapi juga mampu menghilangkan keseimbangan lawan dengan cara menarik baju daripada lawannya. Dalam olahraga judo juga dikenal berbagai macam teknik dasar seperti membanting, mengangkat, menarik, mendorong, mencekik atau mengunci persendian lawan. Selain itu perlu dikuasai teknik-teknik jatuhan (ukemi) dan teknik menghilangkan keseimbangan lawan (kuzushi).selain teknik bantingan (Nage Waza) Judo mepunyai ciri khas lain yaitu teknik kuncian (Ne Waza) dan cekikan (Shime Waza). Ada beberapa teknik bantingan dalam judo yang harus dipelajari oleh pejudo, namun dalam menghadapi pertandingan biasanya pejudo hanya mengandalkan satu atau dua teknik bantingan saja. Teknik bantingan dalam judo ada 40 macam teknik bantingan (nage waza) dari semua teknik tersebut Tsuri goshi merupakan teknik bantingan pinggang di mana tangan kanan Tori memegang Obi (sabuk) bagian belakang Uke. Dengan kekuatan pinggang, Uke diangkat dan diputar ke depan sehingga Uke terlempar. Penulis melihat selama pertandingan dan kejuaraan sering menemukan seorang pejudo melakukan bantingan dengan teknik Tsuri goshi sering digunakan oleh pejudo dan menghasilkan nilai ippon, oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti faktor apa yang menyebabkan para pejudo sering menggunakan teknik tersebut. Mungkin sering digunakannya teknik tsuri goshi pada pertandingan judo disebabkan oleh faktor fisik yang tidak terlalu sulit dan seringkali menghasilkan nilai ippon. Maka dari itu, penulis mencoba meneliti faktor fisik apa saja yang mendukung keberhasilan tehnik tersebut sehingga menghasilkan nilai ippon. Nilai ippon dalam judo adalah ketika seorang pejudo melakukan teknik bantingan yang

3 baik, adapun teknik bantingan yang baik dalam judo adalah ketika seorang pejudo melakukan teknik pegangan terhadap lawan (kumikata) kemudian berhasil menghilangkan keseimbangan lawan (kuzushi) kemudian memindahkan arah untuk mengambil teknik (tsukuri),menempatkan posisi yang benar saat melakukan bantingan (kake) dan diakhiri dengan teknik bantingan (nage) disertai dengan kekuatan dan kecepatan penuh maka itu yang disebut ippon atau hasil yang sempurna dalam judo dengan catatan punggung lawan jatuh menempel ke matras. Adapun hal lain yang menarik perhatian penulis untuk mengangkat atau meneliti teknik Tsuri goshi adalah dilihat dari keberhasilan melakukan teknik Tsuri goshi. Bantingan Tsuri goshi adalah merupakan teknik bantingan pinggang di mana tangan kanan Tori memegang Obi (sabuk) bagian belakang Uke. Dengan kekuatan pinggang, Uke diangkat dan diputar ke depan sehingga Uke terlempar. Seperti yang dikemukakan Noors (2000,hlm.69) Tsuri Goshi adalah merupakan teknik bantingan pinggang di mana tangan kanan Tori memegang Obi bagian belakang Uke. Dengan kekuatan pinggang, Uke diangkat dan diputar ke depan sehingga Uke terlempar. Maka itu penulis akan coba mengungkap melalui sebuah penelitian dengan judul Hasil Bantingan Teknik Tsuri Ghosi Dikaitkan Dengan Kekuatan Otot Punggung dan Otot Tungkai Pada cabang Olahraga Judo. Karena semakin kuat tarikan otot punggung dan tungkai maka semakin baik pula tingkat keberhasilan bantingan teknik Tsuri Goshi. B. Rumusan Masalah Teknik-teknik judo yang di pelajari tidak akan dapat dikuasai secara keseluruhan dengan baik, oleh karena itu latihan harus di lakukan secara berulang - ulang dalam waktu yang cukup lama agar dapat menjadi teknik yang baik, bahkan dapat menjadi teknik andalan dalam setiap pertandingan. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan penguasaan teknik secara sempurna.

4 Berdasarkan latar belakang diatas, penulis ingin mengetahui seberapa besar hubungan kekuatan otot punggung dan tungkai terhadap hasil teknik bantingan Tsuri goshi, maka permasalahan pun muncul dengan yang berhubungan dengan judul yang penulis kemukakan. Adapun masalah tersebut sebagai berikut : 1. Apakah terdapat hubungan yang signifikan kekuatan otot punggung dengan hasil bantingan teknik Tsuri goshi pada cabang olahraga judo? 2. Apakah terdapat hubungan yang signifikan kekuatan otot tungkai dengan hasil bantingan teknik Tsuri goshi pada cabang olahraga judo? 3. Apakah terdapat hubungan yang signifikan kekuatan otot punggung dan tungkai dengan hasil bantingan teknik Tsuri goshi pada cabang olahraga judo? C. Tujuan Penelitian Tujuan umum penelitian ini adalah ingin memperoleh gambaran serta penjelasan mengenai hubungan kekuatan otot punggung dan tungkai terhadap teknik bantingan Tsuri goshi pada cabang olahraga judo. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui hubungan kekuatan otot punggung dengan hasil bantingan teknik Tsuri goshi pada cabang olahraga judo. 2. Untuk mengetahui hubungan kekuatan otot tungkai dengan hasil bantingan teknik Tsuri goshi pada cabang olahraga judo. 3. Untuk mengetahui hubungan kekuatan otot punggung dan tungkai dengan hasil bantingan teknik Tsuri goshi pada cabang olahraga judo. D. Manfaat Penelitian Dalam setiap penelitian diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi bahan masukan serta pertimbangan dalam pengembangan olahraga khususnya pada cabang judo. Penulisan berharap hasil dari penelitian ini dapat memberikan kegunaan sebagai berikut : 1. Teoritis

5 Secara teoritis hasil penelitian ini berguna untuk memberikan informasi ilmiah dalam bidang olahraga, khususnya olahraga judo. Terutama yang berkaitan dengan hubungan kekuatan otot punggung dan tungkai yang berpengaruh pada hasil teknik bantingan Tsuri goshi. 2. Praktis Secara praktis hasil penelitian ini dapat di rekomendasikan kepada pembina olahraga atau pelatih khususnya cabang olahraga judo sebagai salah satu bahan informasi, tentang hasil teknik bantingan Tsuri goshi, sehingga dapat memberikan pola latihan yang sesuai untuk penerapan teknik bantingan Tsuri goshi dan landasan untuk proses pembinaan dalam mencari bibit-bibit atlet berpotensi mendapatkan prestasi di cabang olahraga Judo. E. Batasan Masalah Dalam penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup penelitian agar tidak terlalu luas dan dalam pelaksanaannya lebih terarah pada tujuan. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Ruang lingkup penelitian hanya ditujukan pada hubungan kekuatan otot punggung dan tungkai dengan hasil teknik bantingan Tsuri goshi pada cabang olahraga judo. 2. Pengukuran dan pengujian terbatas pada hubungan kekuatan otot punggung dan tungkai dengan hasil bantingan Tsuri goshi pada cabang olahraga judo. 3. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang mengikuti perkuliahan pada semester 2 cabang olahraga judo di FPOK UPI Bandung 2013. 4. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampel dengan jumlah sampel 20 orang. 5. Penelitian digunakan dengan teknik bantingan Tsuri goshi. F. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan salah satu penafsiran dari istilah yang digunakan,maka penulis perlu menjelaskan istilah yang digunakan. Istilah yang digunakan adalah sebagai berikut :

6 1. Harsono (1988,hlm.176) menyatakan bahwa : Kekuatan adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan. 2. Otot menurut penelusuran google bahwa : Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh manusia yang berfungsi sbagai alat gerak aktif yang menggerakan tulang, karena otot memiliki kemampuan untuk berkontraksi. 3. Otot punggung menyatakan bahwa : Otot punggung adalah bagian gerak tubuh sebagai gerak aktif dari leher sampai ketulang ekor untuk berkonteraksi. 4. Otot tungkai menyatakan bahwa : Otot tungkai adalah bagian kaki sebagai gerak aktif yang memanjang dari bagian atas paha ketelapak kaki untuk berkontraksi. 5. Kekuatan otot punggung mnyatakan bahwa : Kekuatan otot punggung adalah kemampuan bagian gerak tubuh sebagai gerak aktif dari leher sampai ketulang ekor untuk berkonteraksi dan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan. 6. Kekuatan otot tungkai menyatakan bahwa : Kekuatan otot tungkai adalah kemampuan bagian kaki sebagai gerak aktif yang memanjang dari bagian atas paha ketelapak kaki untuk berkontraksi dan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan. 7. Noors (2000:66) menjelaskan bahwa : Tsuri Goshi adalah merupakan teknik bantingan pinggang di mana tangan kanan Tori memegang Obi bagian belakang Uke. Dengan kekuatan pinggang, Uke diangkat dan diputar ke depan sehingga Uke terlempar. Gerakan gerakan teknik Tsuri Goshi adalah posisi pertama persiapan tengah dan pegangan tangan. Tangan kanan berpindah kebelakang memegang Obi, kemudian kaki kanan bergeser kedepan. Kaki kiri berputar kearah kiri lewat belakang kaki kanan Tori, sehingga posisi Tori Uke sejajar hanya pada bagian sisi kirinya saja. Dengan kekuatan kedua tangan Tori maka badan uke ditarik ke atas sehingga kedua kakinya terangkat sedikit (jinjit). Dengan bantuan putaran pinggang, maka uke akan terlempar ke depan. 8. Menurut Jigoro Kano (1989:77) Tsuri Goshi adalah :

7 After breaking your opponent s balance to front, you grab his belt at the back with your right hand, pull him onto your hip, and trow him forward by twisting. 1. While in the right natural posture, take a half-staf back with your right foot so that your opponent comes forward with his left. 2. While breaking his balance to the front, put your right and through his left armpit and grab his belt at the back. 3. Turn in put your right foot at the inside front of his right foot, pararel to it, and bring your left foot outside his. 4. Bend your knees and pull him tightly againts you by lifting with both hands. 5. Rise him on your hips. 6. While lifting his body with your right hand, straighten your knees and rise your hips. 7. At the sometime, pull down hard with your left hand. 8. Your opponent falls at your feet. Jadi Tsuri Goshi menurut penjelasan diatas ialah Setelah kita menghilangkan keseimbangan lawan ke depan, ambil ikat pinggang uke di bagian belakang dengan tangan kanan kita, tarik ke pinggul kita, dengan bantuan pinggul, lawan sedikit di hentakan ketas, dan lempar lawan ke depan dengan cara memutar. 1. Tori menarik uke ke arah depan sehingga uke labil, selanjutnya kaki kanan tori melangkah ke depan kaki kiri bagian dalam uke dengan bertumpu pada bola kaki, sambil tangan kanan masuk ke bagian dalam tangan kiri uke dan langsung memegang obi (ikat pinggang) uke bagian belakang. 2. Kemudian kaki kiri tori ditarik sejajar dengan kaki kanannya sambil berputar badan, sehingga uke menempel di punggung tori. 3. Tori merendahkan badan dengan cara membengkokan ke dua lutut, sehingga titik berat badan tori lebih rendah dari titki berat badan uke. 4. Lengan kiri menarik lengan kanan uke dengan sekuat-kuatnya ke arah depan bersamaan dengan lengan kanan tori mengangkat obi uke kearah depan. 5. Putarkan pinggang ke arah kiri sehingga uke terlempar dan melayang ke arah depan.

8 6. Tarik uke ke bawah dengan keras menggunakan tangan kiri sehingga uke jatuh di matras. 7. Tori tetap memegang lengan baju kanan uke, ini sebagai kendali sehingga uke jatuh dengan bagian punggung dimatras.