ATTERBERG LIMIT DAN DIRECT SHEAR STRENGTH TANAH LEMPUNG DENGAN SPENT CATALYST RCC-15 DAN Ca(OH)2

dokumen-dokumen yang mirip
Vol.16 No.1. Februari 2014 Jurnal Momentum ISSN : X

DAYA DUKUNG TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN SPENT CATALYST RCC 15 DAN KAPUR. Anita Setyowati Srie Gunarti 1)

PENGARUH PENAMBAHAN BAHAN KIMIA PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT KOMPRESIF TAK TERKEKANG

EFEKTIFITAS SEMEN PADA STABILISASI LEMPUNG DENGAN KAPUR AKIBAT PERCEPATAN WAKTU ANTARA PENCAMPURAN DAN PEMADATAN

Atterberg Limit pada Tanah Lempung yang distabilisasi dengan Natrium Karbonat. Anita Setyowati Srie Gunarti 1.

PENGARUH PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN KAPUR

PEMANFAATAN KAPUR SEBAGAI BAHAN STABILISASI TERHADAP PENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG TANON DENGAN VARIASI UKURAN BUTIRAN TANAH

PEMANFAATAN KAPUR DAN FLY ASH UNTUK PENINGKATAN NILAI PARAMETER GESER TANAH LEMPUNG DENGAN VARIASAI LAMA PERAWATAN

2 Sifat Fisis dan Kuat Geser Tanah Lempung yang Distabilisasi Dengan Kapur dan Abu Ampas Tebu

PENGARUH CAMPURAN KAPUR DAN ABU JERAMI GUNA MENINGKATKAN KUAT GESER TANAH LEMPUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PEMAKAIAN GARAM DAPUR SEBAGAI BAHAN STABILISASI TERHADAP PARAMETER GESER TANAH LEMPUNG

Pengaruh Penambahan Bahan Stabilisasi Merk X Terhadap Nilai California Bearing Ratio (CBR)

TINJAUAN VARIASI DIAMETER KOLOM KAPUR TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG LUNAK

TINJAUAN VARIASI DIAMETER BUTIRAN TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG KAPUR (STUDI KASUS TANAH TANON, SRAGEN)

PENGARUH WAKTU PEMERAMAN TERHADAP NILAI CBR TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN ABU SERBUK KAYU

Kuat Geser Tanah Pasir yang Distabilisasi Menggunakan Aspal Cair SC 60-70

KUAT TEKAN BEBAS TANAH LEMPUNG BUKIT RAWI DISTABILISASI PASIR DAN SEMEN ANWAR MUDA

PEMANFAATAN LIMBAH BETON SEBAGAI BAHAN STABILISASI TERHADAP PENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG KECAMATAN SUKODONO KABUPATEN SRAGEN

NILAI KUAT GESER TANAH BAYAT, KLATEN YANG DISTABILISASI DENGAN CAMPURAN TRAS DAN KAPUR

PEMANFAATAN LIMBAH PUPUK KIMIA SEBAGAI BAHAN STABILISASI TANAH (Studi Kasus Tanah Lempung Tanon, Sragen)

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR DAN SEMEN PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG BUKIT RAWI. Anwar Muda

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. terhadap pengujian tanah tanpa bahan tambah. limbah cair pabrik susu 35%

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR DAN SEMEN PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG BUKIT RAWI. Anwar Muda

STUDI SIFAT FISIK TANAH ORGANIK YANG DISTABILISASI MENGGUNAKAN CORNICE ADHESIVE. Iswan 1) Muhammad Jafri 1) Adi Lesmana Putra 2)

STABILISASI TANAH LEMPUNG DENGAN CAMPURAN PASIR DAN SEMEN UNTUK LAPIS PONDASI JALAN RAYA. Anwar Muda

Abstrak. Staf Pengajar Institut Teknologi Nasional Jl. PHH Mustapa 23 Bandung Telp ; Facs

INVESTIGASI SIFAT FISIS, KUAT GESER DAN NILAI CBR TANAH MIRI SEBAGAI PENGGANTI SUBGRADE JALAN ( Studi Kasus Tanah Miri, Sragen )

PENGARUH RESAPAN AIR (WATER ADSORPTION) TERHADAP DAYA DUKUNG LAPIS PONDASI TANAH SEMEN (SOIL CEMENT BASE)

Naskah Publikasi. untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil. diajukan oleh :

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik. Oleh:

PENGGUNAAN LIMBAH BETON SEBAGAI BAHAN PERBAIKAN TANAH LEMPUNG TERHADAP PARAMETER KUAT GESER

PENGARUH PENAMBAHAN AIR DIATAS KADAR AIR OPTIMUM TERHADAP NILAI CBR DENGAN DAN TANPA RENDAMAN PADA TANAH LEMPUNG YANG DICAMPUR ABU TERBANG

TINJAUAN PENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG KECAMATAN SUKODONO YANG DISTABILISASI DENGAN GARAM DAPUR (NaCl) PUBLIKASI ILMIAH

TINJAUAN KUAT TEKAN BEBAS DAN PERMEABILITAS TANAH LEMPUNG TANON YANG DISTABILISASI DENGAN KAPUR DAN FLY ASH. Tugas Akhir

POTENSI PENAMBAHAN DOLOMIT DAN BOTTOM ASH TERHADAP PENINGKATAN NILAI CBR TANAH EKSPANSIF

STABILITAS TANAH LEMPUNG PERBAUNGAN DENGAN CORNICE ADHESIVE

PENGUJIAN PARAMETER KUAT GESER TANAH MELALUI PROSES STABILISASI TANAH PASIR MENGGUNAKAN CLEAN SET CEMENT (CS-10)

KAJIAN EFEKTIFITAS SEMEN DAN FLY ASH DALAM STABILITAS TANAH LEMPUNG DENGAN UJI TRIAXIAL CU DAN APLIKASI PADA STABILISASI LERENG ABSTRAK

Vol.17 No.1. Februari 2015 Jurnal Momentum ISSN : X. PENGARUH GARAM DAPUR (NaCl) TERHADAP KEMBANG SUSUT TANAH LEMPUNG

PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK GYPSUM DENGAN LAMANYA WAKTU PENGERAMAN (CURING) TERHADAP KARAKTERISTIK TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DI BOJONEGORO

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

EFEKTIFITAS GIPSUM SEBAGAI BAHAN STABILISASI TERHADAP NILAI PENURUNAN KONSOLIDASI SUBGRADE JALAN SUKODONO SRAGEN

TINJAUAN SIFAT PLASTISITAS TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN KAPUR ABSTRAKSI

Seminar Nasional : Peran Teknologi di Era Globalisasi ISBN No. :

STUDI POTENSI TANAH TIMBUNAN SEBAGAI MATERIAL KONSTRUKSI TANGGUL PADA RUAS JALAN NEGARA LIWA - RANAU DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT. G.

PERBAIKAN TANAH DASAR JALAN RAYA DENGAN PENAMBAHAN KAPUR. Cut Nuri Badariah, Nasrul, Yudha Hanova

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai

PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR TERHADAP NILAI PLASTISITAS TANAH LEMPUNG DI KABUPATEN FAKFAK PROVINSI PAPUA BARAT

Pemanfaatan Limbah Electroplating Dan Kapur Sebagai Bahan Stabilisasi Tanah Lempung. Anita Setyowati Srie Gunarti 1)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PEMANFAATAN MILL SEBAGAI BAHAN STABILISASI TERHADAP NILAI CBR TANAH LEMPUNG DESA NAMBUHAN, PURWODADI, GROBOGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. Agus Saputra,2014 PENGARUH ABU SEKAM PADI TERHADAP KARAKTERISTIK TANAH LUNAK

Seminar Nasional : Peran Teknologi di Era Globalisasi ISBN No. :

BAB I PENDAHULUAN. bangunan. Tanah yang terdiri dari campuran butiran-butiran mineral dengan atau

PENGARUH PERENDAMAN TERHADAP NILAI CBR TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN ABU CANGKANG SAWIT DAN KAPUR PADA INFRASTRUKTUR JALAN

STABILISASI TANAH DASAR ( SUBGRADE ) DENGAN MENGGUNAKAN PASIR UNTUK MENAIKKAN NILAI CBR DAN MENURUNKAN SWELLING

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diambil meliputi tanah tidak terganggu (undistrub soil).

STABILISASI TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DENGAN GARAM DAPUR (NaCl)

PERBAIKAN PENGEMBANGAN TANAH MENGGUNAKAN ZAT ADDITIVE KAPUR DENGAN PEMODELAN ALAT KONSOLIDASI

STABILISASI TANAH DASAR ( SUBGRADE ) DENGAN MENGGUNAKAN PASIR UNTUK MENAIKKAN NILAI CBR DAN MENURUNKAN SWELLING

PEMAKAIAN KAPUR DAN TRAS SEBAGAI BAHAN STABILISASI TERHADAP PARAMETER KUAT GESER TANAH DESA TROKETON KECAMATAN PEDAN KABUPATEN KLATEN

SIFAT FISIS DAN MEKANIS TANAH DESA NAMBUHAN KECAMATAN PURWODADI KABUPATEN GROBOGAN

BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN PENELITIAN

STABILISASI TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DENGAN MENGGUNAKAN CAMPURAN ABU-SEKAM DAN KAPUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pengaruh Subtitusi Pasir Pada Tanah Organik Terhadap Kuat Tekan dan Kuat Geser. Rizky Dwi Putra 1) Iswan 2) Lusmeilia Afriani 2)

STABILISASI TANAH EKSPANSIF DENGAN PENAMBAHAN KAPUR (LIME): APLIKASI PADA PEKERJAAN TIMBUNAN

STABILISASI TANAH LEMPUNG DENGAN MENGGUNAKAN ABU VULKANIK DITINJAU DARI NILAI UNCONFINED COMPRESSION TEST. Ronny Hutauruk 1 dan Roesyanto 2

KUAT DUKUNG TANAH LEMPUNG BAYAT KLATEN YANG DISTABILISASI DENGAN TRAS

A.S.P Jurnal Volume 1 Nomor 1, Mei 2012

PENGARUH WAKTU PENGERASAN PADA KEKUATAN PAVING BLOCK YANG MENGGUNAKAN CLAY, SEMEN, DAN PASIR. Andius Dasa Putra 1) Setyanto 1) Noor Syarifah Hasan 2)

PENAMBAHAN LEMPUNG UNTUK MENINGKATKAN NILAI CBR TANAH PASIR PADANG ABSTRAK

PENGGUNAAN TANAH PUTIH TONGGO (FLORES) DENGAN ABU SEKAM PADI UNTUK STABILISASI TANAH DASAR BERLEMPUNG PADA RUAS JALAN NANGARORO AEGELA

LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA PEMANFAATAN KLELET ( LIMBAH PADAT INDUSTRI COR LOGAM ) SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT PADA BETON KEDAP AIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERBAIKAN SUBGRADE DENGAN SERBUK BATA MERAH DAN KAPUR (STUDI KASUS TANAH LEMPUNG TANON SRAGEN )

KARAKTERISITIK KUAT GESER TANAH MERAH

PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK GYPSUM

HASIL DAN PEMBAHASAN. (undisturb) dan sampel tanah terganggu (disturb), untuk sampel tanah tidak

METODA PERBAIKAN TANAH LUNAK PADA RUAS JALAN SEKINCAU - SUOH DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT

Hubungan Batas Cair dan Plastisitas Indeks Tanah Lempung yang Disubstitusi Pasir Terhadap Nilai Kohesi Tanah pada Uji Direct Shear

STABILISASI TANAH EKSPANSIF DENGAN BAHAN TAMBAH GIPSUM (STUDI KASUS DI KAWASAN INDUSTRI CANDI BLOK

PENGARUH KAPUR TERHADAP TINGKAT KEPADATAN DAN KUAT GESER TANAH EKSPANSIF

PENGARUH PENAMBAHAN TANAH GADONG PADA STABILISASI TANAH LEMPUNG TANON DENGAN SEMEN (Studi Kasus Kerusakan Jalan Desa Jono, Tanon, Sragen)

I. PENDAHULUAN. berbagai bahan penyusun tanah seperti bahan organik dan bahan mineral lain.

PENGARUH VARIASI DIAMETER SOIL CEMENT COLUMN SKALA LABORATORIUM UNTUK STABILISASI TANAH LEMPUNG PLASTISITAS TINGGI PADA INDEKS LIKUIDITAS 1 DAN 1.

PENGARUH TANAH GADONG TERHADAP NILAI KONSOLIDASI DAN KUAT DUKUNG TANAH LEMPUNG TANON YANG DI STABILISASI DENGAN SEMEN

buah benda uji setiap komposisi. Pengujian dilakukan dengan menggunakan alat

air tanah (drainase tanah), mengganti tanah yang buruk.

NlLAI KUAT DUKUNG TANAH LEMPUNG PEDAN KLATEN YANG DISTABILISASI DENGAN TRAS (Studi Kasus Tanah Lempung, Desa Troketon, Pedan, Klaten)

KUAT GESER TANAH LEMPUNG DESA TROKETON, KECAMATAN PEDAN, KABUPATEN KLATEN YANG DISTABILISASI DENGAN TRAS

STABILISASI TANAH LEMPUNG DENGAN METODE KIMIAWI MENGGUNAKAN GARAM DAPUR (NaCl) (Studi Kasus Tanah Lempung Desa Majenang, Sukodono, Sragen)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA

METODE PENELITIAN. Tanah yang akan di gunakan untuk penguujian adalah jenis tanah lempung

KORELASI CBR DENGAN INDEKS PLASTISITAS PADA TANAH UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Korelasi Kuat Tekan dengan Kuat Geser pada Tanah Lempung yang Didistribusi dengan Variasi Campuran Pasir. Albertus Willy P 1) Iswan 2) M.

STUDI KUAT TEKAN TANAH PASIR BERLEMPUNG YANG DISTABILISASI MENGGUNAKAN ABU GUNUNG MERAPI. Setyanto 1) Andius Dasa Putra 1) Aditya Nugraha 2)

Transkripsi:

11 ATTERBERG LIMIT DAN DIRECT SHEAR STRENGTH TANAH LEMPUNG DENGAN SPENT CATALYST RCC-15 DAN Ca(OH)2 1) Anita Setyowati Srie Gunarti, 2) Elma Yulius 1,2) Fakultas Teknik Universitas Islam 45 Bekasi Jl. Cut meutia No. 83 Bekasi Telp. 021-88344436 Email: anitassgunarti@gmail.com Abstract Improvement of physical and mechanical properties of the soil should be used if it is found that the soil does not meet the technical requirements to be used as supporting building or street. Therefore, before it is used as a building support, need further research on soil stabilization. In this study used the waste from UP VI Pertamina Balongan Indramayu produced large enough that Spent Catalyst RCC 15 combined with Ca (OH) 2 or commonly referred to as the lime stabilization of clay material. Waste Utilization of Spent Catalyst RCC 15 which reaches 20 tons / day course will reduce the burden will even eliminate the cost of management, otherwise will bring significant benefits. One method of stabilization of soil chemical stabilization as an effort to increase strength, reduce the decline, and improve the physical and mechanical properties. In this study, chemical stabilization method is used to test the Atterberg Limits and Direct Shear on native soil and soil stabilized with lime Spent Catalyst and 1.5%,, 4.5% were cured for 7 days. The addition of Ca(OH)2 and Spent Catalyst RCC 15 on clay is able to change the value of the land for the better plasticity. The increase in the value of the friction angle and cohesion shown in optimum soil stabilization with lime content Spent Catalyst and 1.5%. Cohesion has increased by 3.2% and the angle of friction in an increase of 27.. Key Words: Spent Catalyst RCC 15, Ca(OH)2, Soil Stabilization, Direct Shear Strength, Atterberg Limit. 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penanganan limbah dapat dilakukan dengan cara perolehan kembali (recovery), pemanfaatan kembali (reuse) dan daur ulang (recycle), pemanfaatan ini disamping akan mengurangi limbah bahan berbahaya dan beracun, baik dari segi kualitas maupun kuantitas akan mengoptimalkan sumber daya alam. Penanganan Limbah ini harus khusus dan diatur oleh negara dalam Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 1994, dan sekarang baru direvisi dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 1999 tentang pengelolaan limbah berbahaya dan beracun. Pemanfaatan suatu limbah B3 harus didahului suatu penelitian yang mencakup berbagai aspek keamanan manusia dan lingkungan serta ekonomi dan efisien. (Sudirja, 2008). Pada penelitian ini akan digunakan metode perbaikan tanah secara kimiawi dengan menggunakan kapur dan limbah yaitu spent catalyst RCC 15.

12 Kondisi tanah di Indonesia sangat bervariasi ditinjau dari segi kemampuan dukungnya. Tanah merupakan salah satu material yang memegang peranan penting dalam konstruksi atau pondasi, sehingga diperlukan tanah dengan sifat-sifat teknis yang memadai. Dalam kenyataannya sering dijumpai sifat tanah yang tidak memadai, misalnya kompresibilitas, permeabilitas, maupun plastisitasnya. Usaha-usaha untuk memperbaiki sifat fisis dan mekanis tanah lempung telah banyak dilakukan dengan cara seperti: cara fisis, mekanis dan kimiawi. Menurut (Suryolelono, 1999) cara fisis dilakukan dengan mencampur tanah lempung dengan tanah bergradasi atau menambah serat fiber, cara mekanis yaitu memberi perkuatan bahan sintetis yang terbuat dari bahan polimerisasi minyak bumi pada tanah lempung, dan cara kimiawi dengan menambah semen, kapur, abu terbang dan abu sekam padi serta bahan kimia lainnya. Para peneliti terdahulu menyatakan bahwa penambahan bahan kimia tertentu bukan saja dapat mengurangi sifat pengembangan dan sifat plastisitas, tetapi juga dapat meningkatkan kekuatan dan mengurangi besarnya penurunan. Penggunaan bahan kimia dalam stabilisasi tanah telah digunakan oleh beberapa orang peneliti dengan menggunakan metode dan obyek penelitian yang berbeda, tetapi mempunyai sasaran yang sama yaitu perbaikan sifat teknis dan peningkatan kekuatan tanah. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan daripada penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Gunarti, 2013. 1.2. Batasan Masalah Penelitian ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut : 1. Material yang digunakan adalah tanah lempung yang berada di lokasi kampus Universitas Islam 45 Bekasi (Unisma) 2. Bahan stabilisasi yang digunakan adalah kapur dan spent catalist RCC 3. Kondisi tanah terusik dan tidak terusik. 4. Konsentrasi yang digunakan yaitu kapur dan spent catalist RCC yaitu 1,5%,, 4,5%. 5. Lama pemeraman dibatasi sampai dengan 7 hari 6. Pengujian yang dilakukan yaitu Atterberg Limit dan Direct Shear Test. 7. Semua pengujian menggunakan standar ASTM dan JIS 1.3. Rumusan Masalah Permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah bagaimana melakukan perbaikan pada sifat fisis dan sifat mekanis tanah lempung dengan kapur dan spent catalist sebagai bahan stabilisasi, dimana konsentrasi kapur sebesar dan spent catalist variatif sebanyak 1,5%,, 4,5% untuk mendapatkan nilai perbaikan sifat fisis dan mekanis tanah lempung dengan kadar yang paling optimal terhadap nilai kuat gesernya. 1.4. Tujuan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai perubahan sifat fisik dan mekanis tanah lempung akibat perubahan kimia, mempelajari pengaruh bahan kimia yang paling efektif terhadap tanah serta mengoptimalkan pemanfaatan limbah spent catalyst RCC 15.

13 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan pemerintah untuk perencanaan bangunan-bangunan sipil seperti perencanaan jalan dan gedung khususnya pada lokasi penelitian yaitu kampus unisma Bekasi dan dapat melengkapi hasil-hasil penelitian yang sudah ada. 2. METODOLOGI PENELITIAN 2.1. Bahan Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1. Tanah lempung di lokasi kampus Universitas Islam 45 Bekasi (Unisma) 2. Bahan tambah: dan spent catalyst RCC 15 dari UP VI Pertamina Balongan Indramayu dengan proporsi campuran yaitu: kapur dan spent catalyst 1,5%,, 4,5% 3. Air yang tersedia di laboratorium 2.2. Alat Dalam pengujian ini pengujian akan dilaksanakan di beberapa tempat diantaranya di laboratorium Mekanika Tanah Jurusan Teknik sipil Fakultas Teknik Unisma, instansi pemerintah, dan sebagainya. Adapun peralatan yang digunakan adalah : 1. Alat utama : Direct Shear Test 2. Alat bantu : 1 set alat uji Atterberg Limit, alat bor, tabung contoh, cawan, timbangan, desikator, oven, saringan, pisau perata, gelas ukur, piknometer, termometer, groving tool, stop watch, air raksa, alat pengaduk, gelas silindris, sieve shaker, mangkok Cassagrande, plat kaca, alat vacuum. 2.3. Lokasi Pengujian Pengujian dilakukan di dua tempat yaitu di Laboratorium Mekanika Tanah Universitas Islam 45 Bekasi, dan di Laboratorium Mekanika Tanah Balai Irigari Dinas PU Kota Bekasi. 2.4. Prosedur 1. Uji pendahuluan, tujuannya untuk mengetahui sifat fisis tanah. Adapun uji yang dilakukan adalah : a. Uji kadar air, tujuannya untuk menentukan kadar air tanah yaitu perbandingan antara berat air yang terkandung dalam tanah dengan berat kering yang dinyatakan dalam prosen (ASTM D 2216-80). b. Uji specific gravity tanah, tujuannya untuk menentukan nilai specific gravity tanah yang diuji (ASTM D 854-91) c. Uji Atterberg Limit meliputi batas cair dan batas plastis (ASTM D4318-84). 2. Uji utama yaitu uji Direct Shear Untuk mengetahui secara keseluruhan tahapan pelaksanaan penelitian ini dapat dilihat pada bagan alir berikut ini :

14 Mulai Pengambilan Sampel Tanah Asli, CA(OH)2 dan RCC 15 TANAH ASLI TANAH STABILISASI Uji Lab: - Atterberg Limit - Kadar Air, Gs - Direct shear test Pemeraman sampel 7 hari Uji Lab: - Atterberg Limit - Kadar Air, Gs - Direct Shear Test Analisa Hasil Tidak Ya Kesimpulan Selesai Gambar 1. Bagan Alir Penelitian 3. HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN Hasil uji laboratorium mekanika tanah terbagi menjadi dua bagian yaitu hasil uji sifat fisik dan hasil uji sifat mekanis. Hasil uji secara lengkap dicantumkan dalam lampiran dan secara garis besar ditampilkan pada bab ini dalam bentuk tabel dan grafik.

15 1. Hasil uji sifat fisik Tanah Uji sifat fisik yang meliputi uji berat jenis tanah, uji batas Atterberg tanah asli terangkum dalam Tabel 1. Tabel 1. Hasil uji sifat fisik tanah No Deskripsi Tanah Asli 1.00-1.50 m undisturbed Tanah Asli 1.50 2.00m undisturbed 1,5%RCC + RCC + 4,5%RCC + 1 Gs 2,603 2,691 2,6482 2,6553 2,6648 2 Kadar Air 58,51 48,72 27,335 27.485 27.015 3 Batas Cair 87,65% 74,80% 63,100 66,320 68,650 4 Batas Plastis 31,02% 28,36% 33,661 34,1205 34,5395 5 Indeks Plastisitas 56,63 46,44 29,439 32,1995 34,1105 Tabel 2. Hasil Uji Analisis Gradasi Butiran Ukura n ayaka n (mm) Total lolos (%) Tanah Asli 1.00-1.50m Undisturb ed Total lolos (%) Tanah Asli 1.50-2.00 m undisturb ed Total lolos (%) Tanah Asli Disturb ed Total lolos (%) Tanah+1,5%R CC + Total lolos (%) Tanah+R CC + 50.8 - - - - 38.1 - - - - 25.4 - - - - 19.1 - - - - 9.52 - - - - 4.76 100 100 100 100 Total lolos (%) Tanah+4,5 % RCC + 2.00 94.36 94.16 94.12 93.53 0.84 90.25 91.31 88.39 87.18 0.42 86.85 86.88 83.48 79.34

16 0.25 84.82 82.56 78.19 75.08 1.105 83.55 78.68 74.53 71.26 0.074 82.58 77.25 72.32 69.30 2. Hasil uji sifat mekanis Uji sifat mekanis tanah meliputi uji kuat geser langsung yang terangkum dalam Tabel berikut ini: Tabel 3. Hasil Uji Kuat Geser Langsung (Direct Shear Test) No Tanah Asli 1,5% RCC + RCC + 4,5% RCC + C (kg/cm 2 ) 0.031 0.032 0.023 0.021 ( 0 ) 11 14 12 9 Tan 0.1944 0.2493 0.2126 0.1584 B. ANALISA 1. Karakteristik Fisik Indeks Plastisitas (IP) dapat digunakan sebagai tolok ukur awal dalam mengidentifikasi ekspansifitas tanah. Chen (1975) dalam Fathani dan Adi (1999) memberikan kriteria apabila IP > 35%, maka lempung termasuk kriteria ekspansif, persentase kandungan fraksi lempung (lolos saringan no.200) > 95% dan batas cair > 60%, maka tanah memiliki derajat pengembangan yang sangat tinggi. Dari hasil uji sebagaimana yang telah ditampilkan pada butir A (hasil penelitian), tanah memiliki IP sebesar 56,6 pada kedalaman 1.00 1.50 m dan 46,44% pada kedalaman 1.50 2.00 m. Persentase kandungan fraksi lempung lolos saringan no.200 adalah 85,538% pada kedalaman 1.00 1,50 m dan 62,716% pada kedalaman 1.50 2.00 m. Batas cair sebesar 87,65% pada kedalaman 1.00 1,50 m dan 74, 80% pada kedalaman 1.50 2.00 m. Maka tanah dapat disimpulkan memiliki pengembangan yang tinggi. Tanah bergradasi baik jika mempunyai koefisien gradasi (Cc) antara 1 dan 3, dengan koefisien keseragaman (Cu) > 15 (Hardiyatmo, 1994). Dalam penelitian ini tanah memiliki nilai Cc dan Cu yaitu O (nol) dikarenakan tidak memiliki nilai dibawah 10% lolos saringan. Maka tanah ini termasuk bergradasi buruk karena tidak memenuhi kriteria koefisien gradasi dan koefisien keseragaman. Berdasarkan klasifikasi yang diberikan Unified, dan hasil uji batas cair diketahui tanah memiliki batas cair sebesar 87,65 pada kedalaman 1.00 1,50 m dan

Sudut Gesek Dalam (o) 17 74, 80% pada kedalaman 1.50 2.00 m ( > 50%), maka tanah termasuk dalam jenis CH (lempung anorganik dengan plastisitas tinggi). Campuran dan RCC pada tanah menurunkan nilai Indeks Plastisitas dari Tanah asli yaitu 56,63 menjadi 29,44. 2. Karakteristik Mekanis Sifat Mekanis Tanah ditentukan dari nilai sudut gesek dalam dan kohesinya. A. Sudut Gesek Dalam ( 0 ) 16 14 12 10 8 6 4 2 0 Tanah Asli 1,5% RCC + RCC + Kadar RCC dan 4,5% RCC + Sudut Gesek Dala m (o) Gambar 2. Grafik Sudut gesek dalam Kadar RCC dan Gambar 2. Menunjukkan nilai Sudut Gesek dalam yang paling optimum terhadap tanah asli yaitu di campuran 1,5% RCC dan kapur, semakin banyak kadar RCC ditambahkan kedalam tanah, sudut gesek dalam pada tanah semakin menurun. B. Kohesi Gambar 3. Menunjukkan nilai Kohesi yang paling optimum terhadap tanah asli yaitu di campuran 1,5% RCC dan kapur, semakin banyak kadar RCC ditambahkan kedalam campuran tanah, kohesi pada tanah semakin menurun.

Kohesi 18 0.035 0.030.031 0.032 0.025 0.02 0.015 0.01 0.005 0 Tanah 1,5% Asli RCC + 0.023 RCC + Kadar RCC dan 0.021 4,5% RCC + C (kg/cm2) Gambar 3. Grafik Kohesi Terhadap Kadar RCC dan 4. KESIMPULAN Hasil pengujian dan analisa diperoleh sebagai berikut: Karakteristik fisik tanah asli yaitu IP sebesar 56,6 pada kedalaman 1.00 1.50 m dan 46,44% pada kedalaman 1.50 2.00 m. Persentase kandungan fraksi lempung lolos saringan no.200 adalah 85,538% pada kedalaman 1.00 1,50 m dan 62,716% pada kedalaman 1.50 2.00 m. Batas cair sebesar 87,65% pada kedalaman 1.00 1,50 m dan 74, 80% pada kedalaman 1.50 2.00 m. Maka tanah dapat disimpulkan memiliki pengembangan yang tinggi serta bergradasi buruk karena tidak memenuhi kriteria koefisien gradasi dan koefisien keseragaman. Hasil uji batas cair diketahui tanah asli memiliki batas cair sebesar 87,65 pada kedalaman 1.00 1,50 m dan 74, 80% pada kedalaman 1.50 2.00 m ( > 50%), maka tanah termasuk dalam jenis CH (lempung anorganik dengan plastisitas tinggi). Tanah yang distabilisasi dengan dan RCC menurunkan nilai IP terhadap tanah asli dan menurunkan kadar airnya. Penambahan dan RCC pada Tanah lempung meningkatkan nilai Sudut gesek dalam dan Kohesi, namun semakin bertambahnya kadar RCC justru menurunkan nilai Sudut gesek dalam dan kohesinya.

19 5. REFERENSI Anastasia, 1991, Stabilitas Tanah Semen Dan Kimia Pada Tanah Lempung Bandung, Tesis Jurusan Teknik Sipil ITB, Bandung. Anonim, 1992, Annual Book of ASTM, Section 4. 08, Philadelphia, USA. Anonim, 1998, Panduan Praktikum Mekanika Tanah Bagian I & II, JTS FT UGM, Yogyakarta. Bowles, J.E., 1984, Physical and Geotechnical Properties of Soil, Mc Graw-Hill, USA. Craigh, R.F., 1987, Mekanika Tanah, Edisi 4 Erlangga, Jakarta. Das, B.M., 1985, Principles of Geotechnical Engineering, PWS Publisher, Boston. Fathani, T.F., dan Adi, D.A., 1999, Perbaikan Sifat Lempung Expansif dengan Penambahan, Prosiding Seminar Nasional Geoteknik, Jurusan Teknik Sipil UGM, Yogyakarta. Gunarti, A. S. S, 2014, Daya Dukung Tanah Lempung Yang Distabilisasi Dengan Spent Catalyst Dan, Jurnal BENTANG Vol 2/No. 01, jurusan Teknik Sipil Unisma, Bekasi. Gunarti, A. S. S, 2013, Atterberg Limit pada Tanah Lempung Yang Distabilisasi Dengan Natrium Karbonat, Jurnal BENTANG Vol 1/No. 02, jurusan Teknik Sipil Unisma, Bekasi Hardiyatmo, H.C., 1994, Mekanika Tanah I & Mekanika Tanah II, PT. Gramedia Pustaka Umum, Jakarta Ingles, O.G dan Metcalf, J.B., 1972, Soil Stabilization Principles and Practice, Butterworths Pty. Limited, Melbourne. Kezdi, A., 1979, Stabilized Earth Roads, Scientific Publishing Company, Amsterdam London - New York. Paputungan, F, S, dkk, 2012, Pemanfaatan Limbah Spent Catalyst TA-5 PT. Pertamina UP IV Cilacap Sebagai Papan Penyekat Tahan Air, Naskah Publikasi, Direktorat Pengembangan Bakat/Minat Kesejahteraan Mahasiswa Universitas Islam Indonesia, Jurusan Teknik Lingkungan FTSP Universitas Islam Indonesia, Jogjakarta, http://kemahasiswaan.uii.ac.id/content/view/145/50/ diakses tanggal 25 Maret 2013 Permana, Y, 2009, Studi Penggunaan Limbah Pengilangan Minyak (Residium Catalytic Cracking 15, RCC 15) Pada Perbaikan Tanah Ekspansif (Studi Kasus Tanah Gede Bage Bandung), Simposium XII FSTPT Universitas Kristen Petra Surabaya, www.lib.itenas.sc.id diakses tanggal 25 November 2014 Sudarsid, 1995, Pengaruh Cleanset dan Terhadap Sifat Mekanis Lempung Bandung Yang Distabilisasi Pada Batas Lainnya Dalam Periode Perawatan Kering Dengan Menggunakan Teknik Baru, Tesis Jurusan Teknik Sipil ITB, Bandung Sudirja, 2008, Pengaruh Penambahan Spent Catalyst pada Stabilisasi Tanah Semen terhadap kembang susut dan Daya Dukung Tanah Ekspansif sebagai Subgrade Jalan, Tesis jurusan Teknik Sipil Universitas Diponegoro, Semarang Supriyono, 1997, Stabilisasi Tanah Lempung Ekspansif dengan, Media Teknik No. 1 tahun XIX Edisi Februari, hal. 55-68, UGM, Yogyakarta Suryolelono, K.B., 1999, Potensi Variasi Campuran Abu sekam Padi dan untuk Meningkatkan Karakteristik Tanah Lempung, Forum Teknik Sipil No. VIII/1, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UGM, Yogyakarta.