PEDOMAN PELAKSANAAN TATA KRAMA MAHASISWA STIE-MURA LUBUKLINGGAU TAHUN 2016 Jl. Jend. Besar H.M Soeharto Km. 13 Kel. Lubuk Kupang Kec. Lubuklinggau Selatan I, Kota Lubuklinggau Telp/Faxs: (0733) 452218 www.stie.muralinggau.ac.id 1
KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan karunia-nya Pedoman Tata Krama Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas STIE-MURA Lubuklinggau Tahun 2016 dapat disusun dan diterbitkan. Secara garis besar pedoman ini menjadi acuan bagi seluruh sivitas akademika STIE-MURA tentang Pedoman Tata Krama Mahasiswa dilingkungan STIE-MURA. Diharapkan pedoman ini bertujuan memberikan tuntunan, pegangan, dan gambaran bagi Mahasiswa STIE-MURA. Terimakasih kami ucapkan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan buku pedoman ini Lubuklinggau, 05 April 2016 Penyusun 2
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... ii iii BAB I. KETENTUAN UMUM... 4 BAB II. MAKSUD DAN TUJUAN... 5 BAB III. JENIS TINDAKAN DISIPLIN DAN SANKSI... 5 BAB. IV. PELAKSANAAN TINDAKAN DISIPLIN DAN SANKSI... 6 BAB. V. P E M B E L A A N... 11 BAB. VI. K E B E R A T A N... 12 BAB. VII. REHABILITASI... 12 BAB. VIII. PENUTUP... 12 3
TATA TERTIB MAHASISWA SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MUSI RAWAS STIE MURA LUBUKLINGGAU BAB I KETENTUAN UMUM Pasal I Dalam Tata Tertib Mahasiswa STIE-MURA Lubuklinggau, yang dimaksud ; a. STIE-MURA Lubuklinggau adalah Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi Rawas Lubuklinggau b. Tata tertib adalah peraturan yang mengatur sikap, perkataan dan perbuatan mahsiswa STIE-MURA c. Mahaiswa STIE-MURA Lubuklinggau adalah anggota masyarakat yang sedang mengikuti proses pendidikan di STIE-MURA d. Ketua adalah Pimpinan Tertinggi di STIE-MURA e. Pimpinan STIE-MURA Lubuklinggau terdiri dari Ketua, Pembantu Ketua I, Pembantu Ketua II, dan Pembantu Ketua III. f. Pimpinan pelaksana pada jurusan/ Program Studi adalah Pimpinan tertinggih jurusan, yakni terdiri dari Ketua jurusan dan sekretaris jurusan pada STIE-MURA g. Pelanggaran tata tertib adalah setiap sikap, perkataan dan perbuatan yang bertentangan dengan tata tertib Mahasiswa STIE-MURA Lubuklinggau, yang ditehui pada waktu sedang atau setelah melakukan perbuatan, berdasarkan laporan dari pengaduan oleh keluarga besar STIE-MURA h. Proses pemeriksaan adalah usakha yang dilakukan dalam rangka mencari dan menemukan bukti-bukti, keterangan dan informasi tentang ada atau tidak adanya pelanggaran tata tertib Mahasiswa STIE-MURA i. Tindakan disiplin adalah tindakan yang dikenakan kepada Mahasiswa STIE-MURA Lubuklinggau, yang dilakukan oleh kepala atau anggota satuan pengaman, dosen atau karyawan terkait. j. Sanksi adalah suatu konsekwensi yang mempunyai fungsi agar tata tertib ditaati dan atau sebagai akibat hukum atas pelanggaran tata tertib yang dilakukan oleh mahasiswa. k. Pembelaan adalah upaya mahasiswa yang dinyatakan melakukan pelanggaran sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku dilingkungan STIE-MURA Lubuklinggau untuk mengajukan alasan-alasan adan atau sanksi-sanksi yang meringankan atau membebaskannya dari sanksi. l. Keberatan adalah upaya terakhir terhadap keputusan sanksi yang dikeluarkan oleh Ketua jurusan atau ketua. m. Rehabilitasi adalah pemulihan hak Mahasiswa yang terkena sanksi. 4
BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 M a k s u d Maksud diadakannya tata tertib mahasiswa dilingkungan STIE-MURA Lubuklinggau adalah ; a. Menegakkan dan menjunjung tinggi perintah agama. b. Menanamkan sikap jujur dalam kehidupan mahsiswa. c. Memberikan landasan dan arahan kepada mahasiswa dalam sikap, berkata dan berbuat selama melakukan studi di STIE-MURA Pasal 3 T u j u a n Tujuan diadakan tata tertib Mahasiswa STIE-MURA Lubuklinggau adalah untuk ; a. Terciptanya suasana yang kondusif bagi berlangsungnya proses belajar mengajar di STIE-MURA b. Terpeliharanya martabat STIE-MURA Lubuklinggau c. Mencetak sarjana yang professional dan menjunjung tinggi agama sesuai dengan kepercayaan dan keyakinan masing-masing. BAB III JENIS TINDAKAN DISIPLIN DAN SANKSI Pasal 4 Jenis Tindakan Jenis tindakan disiplin yang dapat diterapkan dalam tata tertib ini terdiri atas ; A. Kedisiplinan Akademik. Wajib hadir 10 menit sebelum perkulihan dimulai. a. Bagi yang terlambat tidak diperkenankan mengikuti kuliah. b. Wajib minta ijin kepada Dosen bilamana hendak meninggalkan perkuliahan c. Bagi yang tidak masuk kuliah, wajib menyampaikan surat kepada bagian pendidikan. d. Wajib menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dosen. e. Wajib mengikuti perkuliahan minimal 80 % hadir (bila kurang tidak diperkenankan mengikuti ujian mid semester atau ujian akhir semester) f. Dianjurkan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. g. Tiap pergantian semester wajib melakukan daftar ulang (sesuai dengan jadwal telah ditentukan), bila tidak dianggap mengundurkan diri. B. Normatif. 5
a. Tidak terlibat penyalah gunaan obat-obatan terlarang, narkotika dan sejenisnya serta minuman keras dan sejenisnya. b. Tidak boleh membawa senjata tajam. Pasal 5 S a n k s i Jenis sanksi yang dapat diterapkan pada setiap pelanggaran tata tertib terdiri dari atas ; a. Sanksi Administrasi yaitu larangan mengikuti semua kegiatan/ skorsing di STIE- MURA Lubuklinggau untuk jangka waktu tertentu. b. Diberhentikan atau dikeluarkan dengan tidak hormat sebagai mahasiswa STIE- MURA BAB IV PELAKSANAAN TINDAKAN DISIPLIN DAN SANKSI Bagian Pertama Pasal 6 Pelaksanaan Tindakan Disiplin 1. Mahasiswa STIE-MURA Lubuklinggau dilarang melakukan perbuatan di lingkungan kampus antara lain ; a. Mengganggu proses belajar mengajar dan ketertiban kampus. b. Menjaga nama baik dan menjunjung tinggi almamater STIE-MURA c. Melakukan Pelanggaran etika Akademik, seperti mencontek/menjiplak makalah, laporan tugas akhir, skripsi, membocorkan soal dan sejenisnya. d. Merokok dalam ruangan belajar. e. Bersandal atau tidak menggunakan sepatu. f. Khusus bagi mahasiswa putra dilarang berambut gondrong dan memakai asesoris seperti kalung dan anting-anting. g. Khusus bagi mahasiswa putri dilarang menggunakan baju yang tidak sopan. 2. Mahasiswa yang tidak melakukan perbuatan sesuai dengan bunyi ayat (1) diatas dikenakan sanksi tindakan disiplin sebagaimana diatur dalam pasal (4) 3. Pemberian tindakan disiplin dilakukan oleh Dosen, Jurusan maupun Ketua STIE- MURA 6
Pasal 7 Perbuatan di Dalam dan Luar Lingkungan Kampus Setiap mahasiswa STIE-MURA Lubuklinggau dilarang melakukan perbuatan sebagaimana disebut dibawah ini dilingkungan kampus maupun diluar lingkungan kampus antara lain : a. Berkata dan berbuat tidak senonoh. b. Berkelahi c. Melakukan perusakan d. Berjudi e. Meminum minuman keras f. Membawa atau menggunakan senjata tajam dan atau sejenisnya dengan tujuan mengancam jiwa sesorang. g. Memiliki, membawa, menyimpan memperdagangkan, menyebar luaskan obat terlaraqng dan menggunakan untuk diri sendiri atau arang lain diluar tujuan pengobatan. h. Melakukan penipuan i. Memalsukan sesuatu untuk memperoleh, misalnya memalsukan tanda tangan. j. Melakukan pencurian. k. Membawa atau menggunkan bahan peledak. l. Melakukan zinah. m. Melakukan pembunuhan. n. Memiliki, menyimpan, memperdagangkan, menyebarkan, membawa atau menggunkana narkotika dan psiotropika serta obat terlarang lainya. Pasal 8 Perbuatan di Dalam dan Luar Lingkungan Kampus Setiap Mahasiswa STIE-MURA Lubuklinggau dilarang melakukan perbuatan sebagaimana disebut dibawah ini dilingkungan kampus maupun diluar lingkungan kampus antara lain : a. Berkata dan berbuat tak senonoh. b. Berkelahi c. Melakukan perusakan d. Berjudi e. Meminum minuman keras f. Membawa atau menggunakan senjata tajam dan atau sejenis nya dengan tujuan mengancam jiwa seseorang. g. Memeliki, membawa menyimpan memperdagangkan,menyebarluaskan obat terlarang dan menggunakan untuk diri sendiri atau orang lain diluar tujuan pengobatan. h. Melakukan penipuan. i. Memalsukan sesuatu untuk memperoleh, misalnya memalsukan tandatangan. j. Melakukan pencurian k. Membawa atau menggunakan bahan peledak. l. Melakukan zinah. 7
m. Melakukan pembunuhan. n. Memiliki, menyimpan, memperdagangkan, menyebarkan, membawa atau menggunkana narkotika dan psiotropika serta obat terlarang lainya. o. Perbuatan pidana lainya yang dilarang oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan terbukti dengan putusan pengadilan. Pasal 9 Berkata dan Berbuat Tidak Senonoh 1. Pelanggaran terhadap ketentuan pada pasal 7 huruf a dikenakan sanksi sebagaimana ketentuan pasal 5 butir b selama jangka waktu satu semester. 2. Perbuatan seperti yang dimaksud pada pasal 7 butir b akan ditindak lanjuti apabila ada laporan dan atau aduan dari pihak manapun yang disampaikan kepada Pimpinan baik jurusan maupun Ketua STIE-MURA 3. Pemberian Sanksi ini diberikan oleh jurusan atau Ketua STIE-MURA Lubuklinggau melalui Surat Keputusan. Pasal 10 B e r k e l a h i 1. Pelanggaran terhadap ketentuan pasal 7 huruf b berkenan sanksi sebagaimana ketentuan pasal 5 huruf b selama jangka waktu satu (1) semester. 2. Perbuatan seperti dimaksud dalam ketentuan pasal 7 huruf b, akan ditangani setelah adanya laporan dan atau pengaduan dari pihak manapun yang disampaikan kepada pihak Ketua STIE-MURA 3. Pemberian sanksi ini diberikan oleh Ketua Jurusan maupun Ketua STIE-MURA Pasal 11 Melakukan Perusakan 1. Pelanggaran terhadap ketentuan pasal 7 huruf c akan dikenakan sanksi sebagaimana ketentuan pasal 5 huruf b selama jangka waktu maksimal 2 semester atau membayar ganti rugi. 2. Perbuatan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan pada pasal 7 huruf c akan ditangani setelah adanya laporan dan atau dari pihak manapun yang disampaikan kepada pihak Jurusan atau ketua STIE-MURA 3. Pemberian sanksi ini diberikan oleh Ketua Jurusan atau Ketua STIE-MURA 8
Pasal 12 B e r j u d i 1. Pelanggaran terhadap ketentuan pasal 7 huruf d, akan dikenakan sanksi sebagaimana ketentuan pasal 5 huruf b selama jangka waktu maksimal 1 (satu) semester 2. Perbuatan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan pada pasal 7 huruf d, akan ditangani setelah adanya laporan dan atau dari pihak berwajibatau pihak manapun disampaikan kepada Ketua STIE-MURA 3. Pemberian sanksi ini diberikan oleh Ketua Jurusan atau Ketua STIE-MURA Pasal 13 Minum-minuman keras 1. Pelanggaran terhadap ketentuan pasal 7 huruf c, akan dikenakan sanksi sebagaimana ketentuan pasal 5 huruf b dikenai sanksi maksimal 2 (dua) semester. 2. Perbuatan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan pada pasal 7 huruf c, akan ditangani setelah adanya laporan dan atau dari pihak berwajibatau pihak manapun disampaikan kepada Ketua STIE-MURA 3. Pemberian sanksi ini diberikan oleh Ketua Jurusan atau Ketua STIE-MURA Pasal 14 Membawa dan Menggunakan Senjata dengan Tujuan Mengancam 1. Pelanggaran terhadap ketentuan pasal 7 huruf f, akan dikenakan sanksi sebagaimana ketentuan pasal 5 huruf b dikenai sanksi maksimal 2 (dua) semester. 2. Perbuatan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan pada pasal 7 huruf g akan ditangani setelah adanya laporan dan atau dari pihak berwajibatau pihak manapun disampaikan kepada Ketua STIE-MURA 3. Pemberian sanksi ini diberikan oleh Ketua Jurusan atau Ketua STIE-MURA Pasal 15 Obat Terlarang 1. Pelanggaran terhadap ketentuan pasal 7 huruf g, akan dikenakan sanksi sebagaimana ketentuan pasal 5 huruf d 2. Perbuatan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan pada pasal 7 huruf h akan ditangani setelah adanya laporan dan atau dari pihak berwajibatau pihak manapun disampaikan kepada Ketua STIE-MURA 3. Ketua jurusan terkait dapat mengajukan usulan pemberian sanksi terhadap mahasiswa kepada Ketua STIE-MURA Lubuklinggau setelah menerima laporan dan atau pengaduan dari pihak manapun berdasarkan hasil keputusan pengadilan. 9
4. Pemberian sanksi ini diberikan oleh Ketua Jurusan atau Ketua STIE-MURA Lubuklinggau 5. Pasal 16 Melakukan Penipuan 1. Pelanggaran terhadap ketentuan pasal 7 huruf h akan dikenakan sanksi ketentuan pasal 5 huruf b dikenai sanksi maksimal 2 (dua) semester dan atau ganti rugian yang ditimbulkan. 2. Perbuatan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan pada pasal 7 huruf h, akan ditangani setelah mendapat laporan dan atau dari pihak berwajibatau pihak manapun disampaikan kepada Ketua STIE-MURA 3. Pemberian sanksi ini diberikan oleh Ketua Jurusan atau Ketua STIE-MURA Lubuklinggau Pasal 17 P e m a l s u a n 1. Pelanggaran terhadap ketentuan pasal 7 huruf l dikenakan sanksi ketentuan pasal 5 huruf b yaitu maksimal 3 (tiga) semester. 2. Perbuatan sebagaimana laporan dan atau pengaduan dari pihak berwajibatau pihak manapun disampaikan kepada Ketua Jurusan atau Ketua STIE-MURA Pasal 18 Mencuri 1. Pelanggaran terhadap ketentuan pasal 7 huruf j, akan dikenakan sanksi sebagaimana ketentuan pasal 5 huruf b dikenai sanksi maksimal 4 (empat) semester 2. Perbuatan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan pada pasal 7 huruf j akan ditangani setelah mendapat laporan dan atau pengaduan dari pihak berwajibatau pihak manapun disampaikan kepada Ketua Jurusan atau Ketua STIE-MURA 3. Pemberian sanksi ini diberikan oleh Ketua Jurusan atau Ketua STIE-MURA Lubuklinggau Pasal 19 Melakukan Zina 1. Pelanggaran terhadap ketentuan pasal 7 huruf m, akan dikenakan sanksi sebagaimana ketentuan pasal 5 huruf d 2. Perbuatan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan pada pasal 7 huruf l, akan ditangani setelah mendapat laporan dan atau pengaduan dari pihak berwajib atau pihak manapun disampaikan kepada Ketua Jurtusan atau Ketua STIE-MURA 3. Ketua Jurusan dapat mengajukan usulan pemberian sanksi kepada ketua STIE- MURA Lubuklinggau 10
4. Pemberian sanksi dilakukan Ketua STIE-MURA Lubuklinggau melalui Surat Keputusan Pasal 20 Membunuh 1. Pelanggaran terhadap ketentuan pasal 7 huruf m, akan dikenakan sanksi sebagaimana ketentuan pasal 5 huruf d 2. Perbuatan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan pada pasal 7 huruf m akan ditangani setelah mendapat laporan dari pihak berwajib atau pihak manapun disampaikan kepada Ketua Jurusan atau Ketua STIE-MURA 3. Ketua jurusan dapat mengajukan usulan pemberian sanksi terhadap mahasiswa kepada Ketua STIE-MURA Lubuklinggau terhadap Mahasiswa yang melakukan pembunuhan. 4. Pemberian sanksi ini diberikan oleh Ketua STIE-MURA Lubuklinggau melalui Surat Keputusan. Pasal 21 Narkotika 1. Pelanggaran terhadap ketentuan pasal 7 huruf n, dikenakan sanksi sebagaimana ketentuan pasal 5 huruf d 2. Perbuatan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan pada pasal 7 huruf n akan ditangani setelah mendapat laporan dan atau pengaduan dari pihak berwajib atau manapun yang di sampaikan Ketua jurusan atau Ketua STIE-MURA 3. Ketua jurusan dapat mengajukan usulan pemberian sanksi terhadap mahasiswa kepada Ketua STIE-MURA Lubuklinggau terhadap Mahasiswa yang melakukan perbuatan sesuai dengan ketentuan pasal 7 huruf n. 4. Pemberian sanksi ini diberikan oleh Ketua STIE-MURA Lubuklinggau melalui Surat Keputusan BAB V P E M B E L A A N Pasal 22 1. Mahasiswa yang sengaja melakukan tata tertib ini dapat mengajukan pembelaan dengan alasan-alasan dan sanksi-sanksi yang dapat meringankan atau membebaskanya dari sanksi yang dimaksud. 2. Didalam pembelaannya, Mahasiswa yang bersangkutan dapat meminta bantuan hukum dari pihak manapun dan atau pembelaan dari Badan Perwakilan Mahasiswa dari program studi terkait. BAB VI 11
K E B E R A T A N Pasal 23 1. Mahasiswa yang terkena saksi sebagaimana yang tercantum dalam pasal 5 butir a dan b, dapat mengajukan keberatan kepada Ketua Jurusan atau Ketua STIE-MURA Lubuklinggau melalui Wakil Pimpinan Bidang Kemahasiswaan. 2. Mahasiswa yang terkena saksi sebagaimana yang tercantum dalam pasal 5 butir c dan dapat mengajukan keberatan kepada Ketua STIE-MURA Lubuklinggau melalui Wakil Pimpinan Bidang Kemahasiswaan. 3. Keberatan sebagimana dimaksud dalam ayat 1 dan 2 harus diajukan secara tertulis oleh Mahasiswa yang bersangkutan dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kerja sejak diterimanya surat keputusan. 4. Dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kerja sejak menrima surat keputusan seperti yang dimaksud dalam ayat 1 dan 2 diatas, ketua STIE-MURA Lubuklinggau, maka pengajuan keberatan dianggap dikabulkan. BAB VII REHABILITASI Pasal 24 Setelah menjalani sanksi dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan pasal 5 butir a dan b, maka Mahasiswa yang bersangkutan dapat direhabilitasi. BAB VIII P E N U T U P Pasal 25 Dengan berlakunya peraturan ini, maka semua ketentuan yang berkaitan dengan pedoman sikap, perilaku dan perbuatan mahasiswa STIE-MURA Lubuklinggau dianggap tidak berlaku lagi. Ditetepkan di : Lubuklinggau Pada tanggal : 05 April 2016 Ketua, Dr. Noorchamid Ustadi, M.Si 12