Chrisnanda Anggradiar NRP

dokumen-dokumen yang mirip
Presentasi Tugas Akhir. Hubungan antara Hydraulic Retention Time (HRT) dan Solid Retention Time (SRT) pada Reaktor Anaerob dari Limbah sayuran.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Bel akang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISA KINETIKA PERTUMBUHAN BAKTERI DAN PENGARUHNYA TERHADAP PRODUKSI BIOGAS DARI MOLASES PADA CONTINUOUS REACTOR 3000 L

BIOGAS. Sejarah Biogas. Apa itu Biogas? Bagaimana Biogas Dihasilkan? 5/22/2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tahu sebagai Energi Terbarukan. Limbah Cair Industri Tahu COD. Digester Anaerobik

Bakteri Untuk Biogas ( Bag.2 ) Proses Biogas

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara produsen minyak dunia. Meskipun

Produksi gasbio menggunakan Limbah Sayuran

Analisis Kelayakan Ekonomi Alat Pengolah Sampah Organik Rumah Tangga Menjadi Biogas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

APROKSIMASI PERSAMAAN MAXWELL-BOLZTMANN PADA ENERGI ALTERNATIF

BIOGAS DARI KOTORAN SAPI

I. PENDAHULUAN. Sebenarnya kebijakan pemanfaatan sumber energi terbarukan pada tataran lebih

SEMINAR TUGAS AKHIR KAJIAN PEMAKAIAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA UNTUK MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BIOGAS

ANALISIS PERAN LIMBAH SAYURAN DAN LIMBAH CAIR TAHU PADA PRODUKSI BIOGAS BERBASIS KOTORAN SAPI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengaruh Pengaturan ph dan Pengaturan Operasional Dalam Produksi Biogas dari Sampah

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMANFAATAN LIMBAH PERTANIAN (JERAMI) DAN KOTORAN SAPI MENJADI BIOGAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

1. Limbah Cair Tahu. Bahan baku (input) Teknologi Energi Hasil/output. Kedelai 60 Kg Air 2700 Kg. Tahu 80 kg. manusia. Proses. Ampas tahu 70 kg Ternak

SNTMUT ISBN:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak kaya akan sumber daya alam dan terbatas ilmu. fosil mendapat perhatian lebih banyak dari kalangan ilmuan dan para

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam negeri sehingga untuk menutupinya pemerintah mengimpor BBM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BIOGAS. KP4 UGM Th. 2012

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan penduduk kota sekarang ini semakin pesat, hal ini berbanding

BAB I PENDAHULUAN. energi yang salah satunya bersumber dari biomassa. Salah satu contoh dari. energi terbarukan adalah biogas dari kotoran ternak.

TINJAUAN PUSTAKA. Limbah ternak adalah sisa buangan dari suatu kegiatan usaha peternakan

BAB I PENDAHULUAN. dan energi gas memang sudah dilakukan sejak dahulu. Pemanfaatan energi. berjuta-juta tahun untuk proses pembentukannya.

EFISIENSI PROSES PEMBENTUKAN BIOGAS TERHADAP PENAMBAHAN EFFECTIVITAS MICROORGANISME

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan permintaan energi yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Biogas merupakan gas yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan

BAB I PENDAHULUAN. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik -1- Universitas Diponegoro

Ketua Tim : Ir. Salundik, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Krisis energi yang terjadi beberapa dekade akhir ini mengakibatkan bahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bahan dasar campuran antara enceng gondok dan kotoran sapi serta air sebagai

PENGARUH PERLAKUAN BAHAN BAKU, JENIS MIKROBA, JUMLAH MIKROBA RELATIF, RASIO AIR TERHADAP BAHAN BAKU, DAN WAKTU FERMENTASI PADA FERMENTASI BIOGAS

Nama : Putri Kendaliman Wulandari NPM : Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Rakhma Oktavina, M.T Ratih Wulandari, S.T, M.

Oleh : Mulyayanti Dosen Pembimbing : Suyanto,ST,MT

MEMBUAT BIOGAS DARI KOTORAN TERNAK

Uji Pembentukan Biogas dari Sampah Pasar Dengan Penambahan Kotoran Ayam

TINJAUAN LITERATUR. Biogas adalah dekomposisi bahan organik secara anaerob (tertutup dari

Adelia Zelika ( ) Lulu Mahmuda ( )

PERENCANAAN ANAEROBIC DIGESTER SKALA RUMAH TANGGA UNTUK MENGOLAH LIMBAH DOMESTIK DAN KOTORAN SAPI DALAM UPAYA MENDAPATKAN ENERGI ALTERNATIF

PENGARUH PERBEDAAN STATER TERHADAP PRODUKSI BIOGAS DENGAN BAHAN BAKU ECENG GONDOK

I. PENDAHULUAN. sebagai salah satu matapencaharian masyarakat pedesaan. Sapi biasanya

BAB II LANDASAN TEORI

Oleh: Dosen Pembimbingh: Gaguk Resbiantoro. Dr. Melania Suweni muntini

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia yang terjadi

KAJIAN KEPUSTAKAAN. ciri-ciri sapi pedaging adalah tubuh besar, berbentuk persegi empat atau balok,

BAB II LANDASAN TEORI

PEMANFAATAN LIMBAH SEKAM PADI DAN KOTORAN SAPI DALAM PEMBUATAN BIOGAS MENGGUNAKAN ALAT ANAEROBIC BIODIEGESTER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peternakan tidak akan jadi masalah jika jumlah yang dihasilkan sedikit. Bahaya

BAB I PENDAHULUAN. liternya. Sehingga 95% masyarakat beralih ke gas elpiji. Konsumsi elpiji pada

PENGARUH FAKTOR HIDRODINAMIKA (JENIS IMPELER)TERHADAP PROSES PRODUKSI HIDROGEN SECARA FERMENTATIF DI DALAM REAKTOR BERPENGADUK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Disusun Oleh: Diyanti Rizki Rahayu Puspita Ardani Ir. Nuniek Hendriani, M.T. Dr. Ir. Sri Rachmania Juliastuti, M.Eng

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyak di Indonesia. Kini sangat mudah ditemukan sebuah industri

HASIL DAN PEMBAHASAN. ph 5,12 Total Volatile Solids (TVS) 0,425%

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMBUATAN BIOGAS DARI LIMBAH CAIR TEPUNG IKAN SKRIPSI

STUDI PEMANFAATAN KOTORAN SAPI UNTUK GENSET LISTRIK BIOGAS, PENERANGAN DAN MEMASAK MENUJU DESA NONGKOJAJAR (KECAMATAN TUTUR) MANDIRI ENERGI.

Analisa Hasil Penyimpanan Energi Biogas Ke Dalam Tabung Bekas

UJI PEMBUATAN BIOGAS DARI KOTORAN GAJAH DENGAN VARIASI PENAMBAHAN URINE GAJAH DAN AIR

TINJAUAN PUSTAKA. fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri-bakteri anaerob (bakteri yang hidup

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. kita pada krisis energi dan masalah lingkungan. Menipisnya cadangan bahan

Pemanfaatan Kotoran Sapi untuk Bahan Bakar PLT Biogas 80 KW di Desa Babadan Kecamatan Ngajum Malang

POTENSI BIOGAS SAMPAH SISA MAKANAN DARI RUMAH MAKAN

Pembuatan Biogas dari Sampah Sayur Kubis dan Kotoran Sapi Making Biogas from Waste Vegetable Cabbage and Cow Manure

BAB I PENDAHULUAN. permukiman dimana manusia beraktifitas di dalamnya.

PROSIDING SNTK TOPI 2013 ISSN Pekanbaru, 27 November 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada data terakhir bulan november tahun 2015 volume sampah di TPA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

LAPORAN PENELITIAN BIOGAS DARI CAMPURAN AMPAS TAHU DAN KOTORAN SAPI : EFEK KOMPOSISI

SNTMUT ISBN:

PENGARUH EM4 (EFFECTIVE MICROORGANISME) TERHADAP PRODUKSI BIOGAS MENGGUNAKAN BAHAN BAKU KOTORAN SAPI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH SIRKULASI TERHADAP PRODUKSI BIOGAS DARI KOTORAN SAPI DENGAN BIOREAKTOR LITER

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu gas yang sebagian besar berupa metan (yang memiliki sifat mudah terbakar)

Macam macam mikroba pada biogas

PEMBUATAN BIODIGESTER DENGAN UJI COBA KOTORAN SAPI SEBAGAI BAHAN BAKU

PROSES PEMBENTUKAN BIOGAS

PRODUKSI BIOGAS DARI LIMBAH RUMAH TANGGA SEBAGAI UPAYA MENGATASI KRISIS ENERGI DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN

BIOGAS DENGAN PEMANFAATAN LIMBAH PERTANIAN (JERAMI PADI)

Modifikasi Biogester Tipe Vertikal Menggunakan Pengaduk dengan Teknik Pengelasan

Transkripsi:

RANCANG BANGUN ALAT PRODUKSI BIOGAS DENGAN SUMBER ECENG GONDOK DAN KOTORAN HEWAN Oleh : Chrisnanda Anggradiar NRP. 2106 030 038 Program Studi D3 Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Seiring semakin menipisnya bahan bakar fosil, maka dicarilah beberapa energi alternatif seperti biogas. Pada awalnya dikembangkan oleh Alessandra Volta pada abad 18 dan mulai diujicobakan di Inggris pada 1985 dengan metode aerob (dengan oksigen). Setelah penelitian tersebut, lalu dikembangkan sampai saat ini dengan metode terbaru yang menggunakan sistem anaerob (tanpa oksigen) yang dapat meningkatkan produksi gas metana yang dihasilkan. Pada awalnya sumber yang digunakan hanya berupa kotoran hewan. Namun dalam perkembangan akhir-akhir ini beberapa limbah lain selain dari peternakan dapat digunakan, diantaranya limbah pertanian ataupun tanaman gulma, seperti eceng gondok. Dalam tugas akhir ini dilakukan perancangan alat produksi biogas (digester) dengan sumber dari kotoran hewan dan eceng gondok. Hasil dari tugas akhir ini berupa prototipe alat produksi biogas (digester) yang dapat digunakan sesuai kebutuhan. Pengujian yang dilakukan adalah untuk mencari data tentang hasil produksi biogas dari eceng gondok dan kotoran hewan.

Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Sistematika Penulisan

Latar Belakang Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan manusia akan energi serta upaya untuk memulai menghindari ketergantungan energi yang menggunakan bahan bakar fosil yang jumlahnya semakin menipis. Selain itu, bahan bakar fosil mempunyai dampak yang kurang baik bagi lingkungan karena polusi yang dihasilkan adalah Carbon (Co) yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu dicarilah energi alternatif lain yang tidak memakai bahan bakar fosil, tidak berpolusi, serta ramah lingkungan. Salah satu bahan bakar alternatif yang dapat digunakan sebagai pengganti bahan bakar fosil, yaitu dengan menggunakan biogas. Biogas banyak dikembangkan di beberapa negara, antara lain di Amerika Serikat, Rusia dan Inggris. Biogas dapat berasal dari limbah peternakan dan pertanian, limbah tersebut kemudian diolah untuk dijadikan bahan bakar pengganti bahan bakar fossil. Biasanya dapat juga dimanfaatkan untuk menghasilkan tenaga listrik yang dapat digunakan untuk kebutuhan penerangan. Biogas dapat dipergunakan dengan cara yang sama seperti gas-gas yang mudah terbakar.

Rumusan Masalah Adapun dalam perumusan ini membahas tentang: Besarnya produksi gas yang dihasilkan. Perbandingan besar produksi biogas yang dihasilkan dari eceng gondok dan kotoran hewan.

Batasan Masalah Dalam pembahasan perencanaan pada tugas akhir ini memberi batasan masalah hanya untuk membahas penggunaan eceng gondok dan kotoran sapi sebagai perbandingan sumber yang digunakan serta gas yang dapat diproduksi.

Sistematika Penulisan Bab I. Pendahuluan Pada bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan dan batasan masalah tentang tugas akhir ini. Bab II. Dasar teori Pada bab ini berisi mengenai teori yang mendasari penulisan laporan tugas akhir secara umum dan khusus yang berhubungan dengan biogas. Bab III. Metodologi Pada bab ini membahas tentang metode penelitian, perhitungan, sasaran penelitian, Teknik pengumpulan data, dan langkah analisis data, mulai persiapan sampai dengan kesimpulan. Bab IV. Perhitungan dan pembahasan Pada bab ini menguraikan hasil perhitungan produksi biogas tersebut serta pembahasan tentang fenomena hasil perhitungan. Bab V. Penutup dan saran Pada bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan dari keseluruhan proses penyusunan tugas akhir dan hasil dari pengujian alat dalam hal ini biogas.

Definisi Biogas o Faktor Pengaruh Biogas Jenis Reaktor Biogas o o Menurut Bahan Yang Dipakai Menurut Cara Pengisiannya Sumber Biogas o o Eceng Gondok Kotoran Sapi

Biogas adalah hasil dari fermentasi bahan-bahan organik seperti kotoran hewan atau manusia, sampah, limbah domestik atau industri oleh bakteri anaerob. Komposisi gas bio Jumlah (%) Methana (CH 4 ) Karbon dioksida (CO 2 ) Nitrogen (N 2 ) Hidrogen (H 2 ) Hidrogen sulfida (H 2 S) Oksigen (O 2 ) 55-75 25-45 0-0,3 1-5 0-3 0.1-0.5 Sumber :Wikipedia Indonesia

Hidrolisa (C 6 H 10 O 5 )n + n H 2 O n (C 6 H 12 O 6 ) Asidifikasi C 6 H 12 O 6 2CH 3 CHOHCOOH (asam laktat) C 6 H 12 O 6 CH 3 CH 2 CH 2 COOH + 2CO 2 + 2H 2 (asam butirat) C 6 H 12 O 6 CH 3 CH 2 COOH + CO 2 + 2CO + 3H 2 (asam propionat) C 6 H 12 O 6 3CH 3 COOH (asam asetat) Metanasi 4H 2 + CO 2 CH 4 + 2H 2 O CH 3 CH 2 COOH + ½ H 2 O 7/4 CH 4 + 5/4 CO 2 CH 3 COOH CH 4 + CO 2 2CH 3 (CH 2 ) 2 COOH+2H 2 O+CO 2 4CH 3 COOH+ CH 4

Jenis dari limbah yang akan diolah Konsentrasi Temperatur Adanya bahan beracun di dalam limbah ph dan alkalinitas Nutrient Hidraulic retention Time (HRT) Rate dari digester loading

1. Menurut Bahan Yang Dipakai Fixed Dome Floating Drum Balloon Digester 2. Menurut pengisiannya Batch Feeding Continous Feeding

Batch Feeding merupakan jenis reaktor biogas yang pengisian bahan organik (campuran bahan organik dan air) dilakukan sekali sampai dengan kapasitas yang ditentukan. Kemudian ditunggu sampai biogas dihasilkan. Setelah tidak berproduksi lagi atau produksinya sangat rendah, isi di dalam digester dibongkar, lalu diisi dengan bahan organik yang baru. Keuntungan dari batch feeding, diantaranya yaitu tidak adanya gas yang terlepas keluar saat pemasukan bahan organik setelah pemasukan pertama, desain dari digester lebih sederhana sehingga dapat menghemat biaya juga, semua bahan organik yang dimasukkan akan terfermentasi secara maksimal. Sedangkan kerugian dari batch feeding, diantaranya yaitu biogas yang dihasilkan hanya sekali (tidak kontinyu) dan setelah itu menunggu lagi proses fermentasi dengan waktu yang ditentukan.

Continous feeding merupakan jenis reaktor biogas yang pengisian bahan organiknya dilakukan setiap hari dalam jumlah tertentu. Pada pengisian awal, digester diisi penuh, lalu ditunggu sampai biogas diproduksi. Setelah biogas diproduksi, pengisian bahan organik dilakukan secara kontinyu setiap hari dengan jumlah tertentu. Setiap pengisian bahan organik yang baru akan selalu diikuti pengeluaran bahan sisa (sludge). Karena itu, jenis ini didesain dengan membuat lubang pemasukan dan pengeluaran. Keuntungan dari continous feeding, diantaranya yaitu pengisian dapat dilakukan secara kontinyu sehingga dapat menghasilkanbiogas secaraterus menerus. Sedangkan kerugian dari continous feeding, diantaranya yaitu desain dari digester lebih kompleks daripada batch feeding karena memerlukan saluran alir untuk pemasukan dan pembuangan, kemungkinan walaupun kecil adanya gas yang terlepas saat proses pengisian setelah pengisian pertama, bahan organik yang baru masuk akan bercampur dengan campuran yang lama yang bisa mengganggu proses fermentasi yang sebelumnya sehingga prosesnya tidak akan maksimal, bahan sisa (sludge) yang dikeluarkan yang disebabkan oleh pemasukan bahan organik belum selalu terfermentasi semua.

MULAI STUDI LITERATUR OBSERVASI PERUMUSAN SISTEM PERENCANAAN DASAR SISTEM PEMILIHAN KOMPONEN PEMBUATAN PROTOTIPE PENGUJIAN PROTOTIPE HASIL YANG DIHAARAPKAN TIDAK YA PEMBUATAN LAPORAN SELESAI

NO HARI JAM ECENG GONDOK PRESSURE (Psig) KOTORAN SAPI 1 1 15.23 0 0 2 2 16.15 0 0 3 3 15.15 1 0 4 4 17.15 2 0,5 5 5 17.00 2,5 3 6 6 17.30 4 5,5 7 7 20.00 5 7,5 8 8 20.15 7 8,5 9 9 19.00 8 10,5 10 10 22.00 8 11 11 11 22.00 8 11

12 Pressure (Psig) 10 8 6 4 2 Eceng Gondok Kotoran Sapi 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011 Hari

Dari rumus reaksi kimia tahap metanasi dari fermentasi anaerob untuk biogás, didapatkan hasil perhitaungan stokiometri seperti dibawah ini: CH 3 CH 2 COOH + ½ H 2 O 7/4 CH 4 + 5/4 CO 2 CH 3 (CH 2 ) 2 COOH + 2H 2 O +CO 2 CH 4 + CH 3 COOH CH 3 COOH CH 4 + CO 2 CH 3 CH 2 COOH + CH 3 (CH 2 ) 2 COOH + 5/2 H 2 O 15/4 CH 4 + 5/4 CO 2

1. Eceng Gondok -Komposisi rata-rata : CH 3 CH 2 COOH : 73% - 76% CH 3 (CH 2 ) 2 COOH : 20% - 24% 2. Kotoran Sapi Sisanya zat-zat lain -Komposisi rata-rata : CH 3 CH 2 COOH : 53% - 59% CH 3 (CH 2 ) 2 COOH : 30% - 37% Sisanya zat-zat lain BM CH 3 CH 2 COOH : 74 BM CH 3 (CH 2 ) 2 COOH : 88 BM CH 4 : 16 BM CO 2 : 18 BM H2 O : 44

Eceng Gondok 6 kg + Air 6 liter Asumsi CH 3 CH 2 COOH sebesar 75% dan CH 3 (CH 2 ) 2 COOH 20% m CH 3 CH 2 COOH = 75% x 6 kg = 4,5 kg = 4500 gr m CH 3 (CH 2 ) 2 COOH = 20% x 6 kg = 1,2 kg = 1200 gr m H 2 O = 6 liter x ρ H 2 O = 6 liter x 1 kg/l = 6 kg = 6000 gr

mol CH 3 CH 2 COOH = m CH 3 CH 2 COOH BM CH 3 CH 2 COOH = 4500 74 = 60,81 mol mol CH 3 (CH 2 ) 2 COOH = m CH 3 (CH 2 ) 2 COOH BM CH 3 (CH 2 ) 2 COOH = 1200 88 = 13,64 mol mol H 2 O = m H 2 O BM H 2 O = 6000 88 = 333,33 mol

CH 3 CH 2 COOH + CH 3 (CH 2 ) 2 COOH + 5/2 H 2 O 15/4 CH 4 + 5/4 CO 2 M 60,81 mol 13,64 mol 333,33 mol - - R 13,64 mol 13,64 mol 34,1 mol 51,15 mol 17,05 mol S 47,17 mol - 294,23 mol 51,15 mol 17,05 mol Jadi mol CH 4 = 51,15 mol mol CO 2 = 17,05 mol

m CH 4 = mol CH4 x BM CH4 = 51,05 mol x 16 = 818,4 gr = 0,8184 kg m CO 2 = mol CO 2 x BM CO 2 = 17,05 mol x 44 = 750,2 gr = 0,7502 kg

Kotoran Sapi 6 kg + Air 6 liter Asumsi CH 3 CH 2 COOH sebesar 55% dan CH 3 (CH 2 ) 2 COOH 35% m CH 3 CH 2 COOH = 55% x 6 kg = 3,3 kg = 3300 gr m CH 3 (CH 2 ) 2 COOH = 35% x 6 kg = 2,1 kg = 2100 gr m H 2 O = 6 liter x ρ H 2 O = 6 liter x 1 kg/l = 6 kg = 6000 gr

mol CH 3 CH 2 COOH = m CH 3 CH 2 COOH BM CH 3 CH 2 COOH = 3300 74 = 44,60 mol mol CH 3 (CH 2 ) 2 COOH = m CH 3 (CH 2 ) 2 COOH BM CH 3 (CH 2 ) 2 COOH = 2100 88 = 23,86 mol mol H 2 O = m H 2 O BM H 2 O = 6000 88 = 333,33 mol

CH 3 CH 2 COOH + CH 3 (CH 2 ) 2 COOH + 5/2 H 2 O 15/4 CH 4 + 5/4 CO 2 M 44,60 mol 23,86 mol 333,33mol - - R 23,86 mol 23,86 mol 59,65mol 89,475mol 29,825mol S 20,74 mol - 273,68mol 89,475mol 29,825mol Jadi mol CH 4 = 89,475 mol mol CO 2 = 29,825 mol

m CH 4 = mol CH4 x BM CH4 = 89,475 mol x 16 = 1431,6 gr = 1,4316 kg m CO 2 = mol CO 2 x BM CO 2 = 29,825 mol x 44 = 1312,3 gr = 1,3123 kg

Berdasarkan pada pembahasan tugas akhir ini yaitu pembuatan alat produksi biogas dengan sumber eceng gondok dan kotoran sapi, maka setelah melalui beberapa proses perencanaan, pembuatan dan pengujian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Secara keseluruhan sistem yang direncanakan telah berjalan dengan baik, dimana alat dapat menghasilkan produk berupa biogas. Hasil perhitungan didapatkan dari fermentasi eceng gondok bahwa CH 4 yang terbentuk 0,8184 kg dan CO 2 yang terbentuk 0,7502 kg. Hasil perhitungan didapatkan dari fermentasi kotoran sapi bahwa CH 4 yang terbentuk 1,4316 kg dan CO 2 yang terbentuk 1,3123kg. Tekanan maksimal kotoran sapi pada digester selama 7 hari lebih tinggi daripada eceng gondok.

Atas Perhatiaannya Thanks For Your Attention