BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. oleh tuhan dikarenakan telah dibekali akal dan pikiran. Melalui akal dan

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Menurut Djamarah (2000: 22) Pendidikan

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. peradapan bangsa yang bermartabat. untuk terus-menerus belajar. Seorang mahasiswa dalam meraih tujuan

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ELY ERNAWATI A

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU N o. 20 tahun 2003 pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional. bahwa :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ditengah-tengah masyarakat, apalagi dengan perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan manusia agar dapat menghasilkan pribadi-pribadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. terlihat dengan jelas. Perubahan tersebut diantaranya perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari seberapa maju pendidikan

PENGARUH REWARD TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Untuk tercapainya tujuan nasional tersebut harus ada perhatian dari. pemerintah dan masyarakat yang sungguh-sungguh.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu

Berdasarkan pendapat diatas, menegaskan bahwa pendidikan sangat penting bagi setiap insan manusia. Pendidikan sangat erat kaitannya dengan guru dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sasaran Pendidikan adalah manusia. Pendidikan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

Sesuai dengan tujuan pendidikan yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

umum yang muncul adalah rendahnya mutu kegiatan belajar siswa seperti adanya siswa yang ingin mencapai target hanya sekedar lulus dalam sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

Fungsi dan tujuan pendidikan menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang telah dinyatakan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. karena tanpa pendidikan manusia akan mengalami banyak kesulitan dan

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

Guru mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam pelaksanaan belajar mengajar, dimana tugas guru tidak hanya merencanakan, melaksanakan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pendidikan. daya manusia dan merupakan tanggung-jawab semua pihak, baik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.20

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang. tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah adalah lembaga formal tempat dimana seorang siswa menimba ilmu dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Perubahan yang dialami akan berlangsung cepat dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. penting sebagai bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. sistematis, rasional, dan kritis terhadap permasalahan yang dihadapi.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

BAB I PENDAHULUAN. maupun informal. Tujuan pendidikan berdasarkan di dalam tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan informal di rumah

PENGEMBANGAN AKTIVITAS BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari pengetahuan dan ketrampilan baru sehingga dapat diperoleh

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala

PENERAPAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI MATA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berkualitas yang mana menjadi subjek pencipta,

BAB I PENDAHULUAN. dan sebagian besar rakyatnya berkecimpung di dunia pendidikan. Maka dari. menurut Undang-undang Sisdiknas tahun 2003:

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan, sebagaimana dalam Undang-Undang RI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia tahun 1945, berfungsi mengembangkan kemampuan dan. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran Pendidikan adalah manusia.pendidikan bertujuan untuk. menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) agar menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa belajar maka tidak ada ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

faktor eksternal. Berjalannya suatu pendidikan harus didukung oleh unsur-unsur pendidikan itu sendiri. Unsur-unsur pendidikan tersebut adalah siswa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang sudah menyelesaikan pendidikannya adalah aktor-aktor penting yang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Starata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

2015 PENGARUH FASILITAS DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEBIASAAN BELAJAR SISWA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guna menyongsong era persaingan global yang semakin ketat dibutuhkan persiapan yang matang agar mampu bersaing dengan Negara lain. Pada saat ini pendidikan di Indonesia masih dalam fase berkembang berbagai usaha telah dilakukan pemerintah agar mutu pendidikan di Indonesia terus meningkat. Dengan semakin meningkatnya mutu pendidikan diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga menjadi manusia yang berdaya saing secara global. Dengan pendidikan seseorang akan mendapatkan berbagai hal-hal baru yang sebelumnya belum diketahuinya sehingga dia dapat menggali potensi yang ada pada dirinya. Di Indonesia proses pendidikan yang diselenggarakan secara formal di sekolah mulai dari tingkat yang paling dasar yaitu SD hingga jenjang perguruan tinggi (PT). Kegiatan belajar yang dilakukan di tiap jenjang pendidikan bertujuan agar mahasiswa dapat menggali potensi yang ada dalam dirinya. Selain itu pendidikan juga berperan penting dalam pembentukan karakter dari seseorang. Proses menggali potensi yang ada dalam diri mahasiswa tidak dapat berlangsung secara singkat. Dibutuhkan cara yang berbeda antara individu satu dengan individu lain guna menemukan potensi yang ada pada dalam dirinya. Apabila potensi yang dimiliki mahasiswa sudah ada dan selanjutnya dipadukan dengan mutu pendidikan yang baik maka akan tercipta kualitas sumberdaya manusia yang baik. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu dari tujuan pendidikan seperti yang tertera dalam Undang- Undang No 20 Tahun 2003 tentang tujuan Pendidikan Nasional Bab 2 Pasal 3 yang berbunyi: 1

2 Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa, yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk barkembangnya potensi mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan pendidikan Indonesia dapat mewujudkan masyarakat Indonesia yang memiliki keahlian, mampu bersaing, dan berwawasan luas serta maju. Tujuan tersebut dapat terwujud apabila didukung oleh manusia Indonesia yang bertaqwa, beriman, sehat, mandiri, memiliki rasa nasionalisme yang tinggi, sadar hokum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan dapat diartikan usaha yang dilakuan secara sadar dan terencana oleh mahasiswa untuk mengembangkan potensi yang ada pada dirinya agar menjadi manusia yang seutuhnya sehingga dapat berguna bagi dirinya sendiri, keluarga, masyarakat, agama, bangsa dan Negara. Pendidikan dilakuan guna untuk menggali dan mengembangkan potensi yang dimiliki mahasiswa. Untuk dapat menggali dan mengembangkan potensi yang ada dalam diri mahasiswa diperlukan adanya dorongan dari dalam diri mahasiswa tersebut. Hal tersebut dirasa penting karena tanpa adanya dorongan yang berasal dari dalam diri mahasiswa semua usaha yang dilakukan dari luar diri mahasiswa akan sia-sia. Menurut Tambun (2008:1) motovasi berpangkal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan Dorongan yang berasal dari dalam diri mahasiswa berupa motivasi dalam belajar, motivasi belajar berperan penting dalam proses pencapaian tujuan pembelajaran yang dilakukan oleh mahasiswa. Seseorang yang memiliki motivasi terhadap sesuatu akan berusaha melalui kegiatan atau aktivitas yang memiliki keterkaitan

3 dengan minat yang diinginkannya. Hal tersebut merupakan salah satu cara agar tujuan pembelajaran yang diinginkannya tercapai. Mahasiswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan melakukan aktvitas yang dapat menunjang proses belajar serta berpartisipasi dan memberikan perhatian mereka pada proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Motivasi belajar memiki peranan yang cukup penting dalam pencapaian tujuan belajar yang dimiliki siswa. Hasrat yang dimiliki siswa untuk terus berkembang guna memperlancar kegiatan belajar yang dilakukannya, akan memberikan energi yang lebih untuk setiap aktifitas belajar yang dilakukannya. Energi positif yang berlebih tersebut mahasiswa akan memanfaatkannya dengan semaksimal mungkin agar apa yang diinginkan dalam kegiatan belajar tersebut tercapai. Tetapi tidak semua mahasiswa memiliki motivasi belajar yang sama antara satu dengan yang lainnya, ada mahasiswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi bahkan ada mahasiswa yang sama sekali tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi. Hal tersebut tentunya akan berpengaruh terhadap hasil belajar mahasiswa, khususnya pada mahasiswa pendidikan akuntansi universitas muhammadiyah surakarta angkatan 2012 yang mengalami penurunan dalam motivasi belajar mereka. Motivasi belajar mahasiswa biasanya beragam karena banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor yang timbul bisa bermacammacam, Menurut Pujadi (2007) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa: Studi Kasus Pada Fakultas Ekonomi Universitas Bunda Mulia, dijelaskan adanya hubungan yang signifikan antara motivasi belajar mahasiswa dengan faktor intrinsik serta faktor-faktor ektrinsik dalam lingkungan belajarnya, empat variabel diantaranya yaitu faktor intrinsik, kualitas dosen, materi kuliah, dan metode perkuliahan, terbukti tingkat signifikan. Sedangkan hubungan motivasi belajar mahasiswa dengan dua variabel lainnya, yaitu ruang kuliah, dan fasilitas perpustakaan, terbukti tidak signifikansi.

4 Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar yakni pergaulan teman sebaya, kelengkapan fasilitas belajar, dukungan keluarga, lingkungan belajar, metode pembelajaran, kualitas dosen. Namun masalah yang mendasar yang menjadi masalah dalam motivasi belajar pada mahasiswa pendidikan akuntansi universitas muhammadiyah surakarta angkatan 2012 yakni tentang pergaulan teman sebaya. Selain faktor pergaulan teman sebaya masih banyak lagi faktor yang mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa pendidikan akuntansi universitas muhammadiyah surakarta angkatan 2012. Faktor mendasar lainnya yang menjadi faktor terhadap motivasi belajar mahasiswa pendidikan akuntansi universitas muhammadiyah surakarta angkatan 2012 adalah kelengkapan fasilitas belajar. Adanya hal tersebut berpengaruh terhadap motivasi belajar mahasiswa pendidikan akuntansi universitas muhammadiyah surakarta angkatan 2012. Apabila motivasi belajar yang dimiliki mahasiswa tinggi, maka akan terdorong untuk memecahkan masalah yang dihadapinya dalam proses pembelajaran. Sehingga dengan motivasi belajar yang tinggi mahasiswa akan terus mencari informasi yang berkaitan dengan tujuan belajar. Salah satu faktor yang memiliki hubungan erat dengan motivasi belajar mahasiswa pendidikan akuntansi universitas muhammadiyah surakarta angkatan 2012 yaitu teman sebaya. Teman sebaya merupakan lingkungan dimana mahasiswa bergaul guna untuk menunjang eksistensi dan proses pencarian jati diri. Seseorang yang belum matang dalam pola pikir maka akan melakukan apa saja guna untuk mendapatkan jati dirinya. Menurut Santrock (2003:291) yang merupakan teman sebaya (peers) adalah anak-anak remaja atau dengan tingkat usia yang sama. Khususnya mendapatkan pengakuan dari lingkungan tempat bermainnya yaitu teman sebaya. Hal ini dikarenakan mahasiswa masih memasuki masa peralihan dari remaja menuju dewasa. Seseorang mahasiswa yang ingin mendapatkan

5 pengakuan dari lingkungan bermainnya akan mengikuti apa yang dilakukan teman-temannya guna mendapatkan pengakuan. Tapi sayangnya pada masa peralihan dari remaja menuju dewasa, para mahasiswa cenderung melakukan sesuatu tanpa memikirkan efeknya kedepan. Para mahasiswa cenderung memperhatikan dan memilih mendapatkan pengakuan dari lingkungan bermainya. Mahasiswa tidak memikirkan apakah yang dilakukannya dapat menghambat proses pencapaian tujuan dalam pembelajaran yang sedang dilakukannya. Teman sebaya dianggap lebih penting dari pada tercapainya tujuan pembelajaran. Teman sebaya memiliki pengaruh yang cukup besar untuk mengubah tujuan yang sudah direncanakan. Hal lain yang memiliki pengaruh cukup penting dalam motivasi belajar mahasiswa pendidikan akuntansi universitas muhammadiyah surakarta angkatan 2012 yaitu kelengkapan fasilitas belajar yang berguna menunjang aktivitas pembelajaran yang dilakukannya. Menurut Arikunto (2001:37) berpendapat bahwa Fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan pelaksanaan suatu usaha. Walaupun pihak kampus memberikan fasilitas belajar yang cukup memadai tapi perlu jadi perhatian juga bahwa setiap mahasiswa perlu memiliki fasilitas belajar yang bersifat pribadi. Fasilitas belajar yang bersifat pribadi menjadi penunjang proses pembelajaran yang tidak disediakan oleh kampus. Jika fasilitas yang dibutuhkan mahasiswa dirasa lengkap maka dapat mempermudah proses pencapaian tujuan sesuai yang diinginkan mahasiswa. Kelengkapan fasilitas yang dimiliki mahasiswa juga berpengaruh pada motivasi belajarnya. Mahasiswa memiliki berbagai kemudahan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Mahasiswa juga tidak lagi bergantung pada fasilitas yang disediakan oleh pihak kampus dalam mencari informasi guna menunjang proses belajarnya.

6 Pentingnya motivasi belajar pada mahasiswa pendidikan akuntansi universitas muhammadiyah surakarta angkatan 2012 akan berpengaruh terhadap keberhasilan tujuan pembelajaran. Untuk itu, berdasarkan latar belakang diatas peneliti ingin melakukan penelitian tentang pengaruh pergaulan teman sebaya dan kelengkapan fasilitas belajar terhadap motivasi belajar mahasiswa pendidikan akuntansi universitas muhammadiyah surakarta angkatan 2012. Peneliti menggunakan variabel pergaulan teman sebaya sebagai (X1) dan kelengkapan fasilitas belajar (X2) dalam penelitian motivasi belajar sebagai (Y). Sehingga dalam penelitian ini penulis mengambil judul : PENGARUH PERGAULAN TEMAN SEBAYA DAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI ANGKATAN 2012 B. Identifikasi Masalah Motivasi belajar pada mahasiswa pendidikan akuntansi universitas muhammadiyah surakarta angkatan 2012 pada akhir-akhir ini mengalami penurunan hal ini disebabkan karena pergaulan teman sebaya dan kelengkapan fasilitas belajar. Dilihat dari fenomena yang ada bahwa individu yang memiliki teman sebaya banyak melakukan hal yang menyimpang. Sehingga hal ini dapat mempengaruhi individu baik dalam perilaku maupun psikis, sehingga dapat menimbulkan dorongan dari dalam diri individu untuk melakukan hal menyimpang tersebut. Konteks ini dorongan yang dimaksud yaitu motivasi belajar mengingat mahasiswa mahasiswa pendidikan akuntansi universitas muhammadiyah surakarta angkatan 2012 harus memiliki tujuan dalam proses belajar yang sedang dilakukan. Begitu juga dilihat dari kelengkapan fasilitas belajar yang berpengaruh terhadap motivasi belajar pada mahasiswa pendidikan akuntansi universitas muhammadiyah surakarta angkatan 2012,

7 mengingat zaman yang telah berkembang pesat maka kelengkapan fasilitas belajarpun secara otomatis akan mengikuti perkembangan zaman. Jika tidak bijak dalam menggunakan teknologi informasi maka tidak menutup kemungkinan akan berdampak negatif terhadap perilaku dalam menggunakan teknologi. Sebagai mahasiswa seharusnya dapat menggunakan teknologi informasi sebagai fasilitas belajar guna menunjang tujuan belajar yang diinginkan. Tetapi seringkali penggunaan teknologi yang seharusnya untuk belajar disalahgunakan. C. Pembatasan Masalah Untuk lebih memfokuskan masalah, maka penulis perlu membatasi masalah agar penelitian dapat berjalan terarah dan dapat tepat pada sasaran yang diinginkan. Pembatasan masalah dalam penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Motivasi belajar yang dibatasi dalam hal gairah dan semangat yang tinggi dalam kegiatan pembelajaran baik dalam perkuliahan maupun diluar perkuliahan mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2012. b. Pergaulan teman sebaya disini adalah lingkungan tempat bergaul yang terbentuk secara spontan, meliputi teman dalam sekolah atau teman kampus maupun teman dalam lingkungan masyarakat. c. Kelengkapan fasilitas belajar yang dimaksud di sini yaitu kelengkapan fasilitas belajar yang dimiliki secara pribadi. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: a. Apakah pergaulan teman sebaya berpengaruh terhadap motivasi belajar mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2012? b. Apakah kelengkapan fasilitas belajar berpengaruh pada motivasi belajar mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2012?

8 c. Apakah pergaulan teman sebaya dan kelengkapan fasilitas belajar berpengaruh terhadap motivasi belajar mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2012? E. Tujuan Penelitian Penelitan ini memiliki tujuan yang akan dicapai adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui pengaruh pergaulan teman sebaya terhadap motivasi belajar pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2012. b. Untuk mengetahui pengaruh kelengkapan fasilitas belajar terhadap atau motivasi belajar pada mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2012. c. Untuk mengetahui pengaruh pergaulan teman sebaya dan kelengkapan fasilitas belajar terhadap motivasi belajar mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta angkatan 2012. F. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis Manfaat secara keseluruhan, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih terhadap dunia pendidikan di Indonesia. b. Manfaat praktis 1) Bagi Mahasiswa Dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan bagi mahasiswa agar bisa memilih teman untuk bergaul karena jika salah memilih pergaulan maka akan menghabat pencapaian tujuan belajar yang diinginkan. 2) Bagi orang tua Dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan kepada orang tua bahwa keberhasilan akademik sesorang tidak hanya bergantung pada kecerdasan

9 intelektualitas saja tetapi juga dibutuhakan kelengkapan fasilitas belajar agar mempermudah proses pencapaian tujuan belajar. 3) Bagi Penulis a. Menerapkan dan mempraktekan ilmu yang didapatkan dibangku perkuliahan b. Melatih dan membiasakan dalam penulisan karya ilmiah baik itu membuat maupun menyusun sebuah karya ilmiah.