Lebih baik dari seribu bulan ( ) ( ) 1 ( ) ( ) ( ) "Sesungguhnya Kami telah menurunkan (Al Qur an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Rabb-Nya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (Al Qadr : 1-5) MUQODIMAH Bulan Ramadhan memiliki sekian banyak keistimewaan. Salah satu keistimewaannya adalah malam lailatul qadr, satu malam yang dinilai lebih baik dari pada seribu bulan. Syeikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin Rahimahullah mengatakan; Dalam surat yang mulia ini terdapat berbagai keistimewaan lailatul Qadr sebagai berikut: 1. Allah menurunkan pada malam tersebut Al Qur an sebagai petunjuk bagi manusia dan kunci kebahagiaan dunia akhirat. 2. Allah mengagungkannya dengan bentuk pertanyaan Dan tahukah kamu apa Lailatul Qadr itu? 3. Malam itu lebih baik daripada seribu bulan. 4. Para malaikat turun pada malam tersebut dengan membawa kebaikan rahmat, dan barakah. 5. Malam itu disebut salam (malam kesejahteraan) karena banyak hamba Allah yang selamat dari siksaan disebabkan ketaatan kepada Allah. 6. Allah menurunkan tentang keutamaan Lailatul Qadr dalam sebuah surat Al Qur an yang akan dibaca sepanjang masa hingga kiamat tiba. (Lihat Majalis Syahri Ramadhan hal.252-253 Cet. Mkt. Adhwa Salaf) Kita bisa membayangkan seribu bulan yang kurang lebih sebanding dengan 83 tahun. MENGAPA DISEBUT LAILATUL QADR Lailatul Qadr diambil dari dua kata:
Pertama; Alailat yang berarti malam. Dipilih malam hari bukan siang menunjukan keistimewaan waktu malam. Oleh karena itu Allah dan Rasul-Nya seringkali menyebut waktu malam: Maha suci Allah, yang telah mmperjalankan hamba-nya pada suatu malam (Al Israa :1) (baca juga dalam surat Qaaf : 40,Adz Dzariyyat:17, dan Al Muzammil:6) Rasulullah telah bersabda: Allah turun setiap malam kelangit dunia pada sepertiga malam terakhir [Mutaffaq alaihi] Hal itu dikarenakan pada waktu malam terdapat kebeningan hati, keikhlasan dan ketenangan jiwa dari kesibukan. (Lihat Adhwaul Bayan 9/38 Syeikh Muhammad Amin As Syaqinti) Kedua; Al qadr mempunyai dua arti: Pertama; Kemuliaan. Malam tersebut adalah mulia yang tiada bandingnya. Ia mulia karena terpilih sebagai malam turunnya Al Qur an dan turunnya para malaikat dengan membawa berkah dan kesejahteraan. Makna Al Qadr seperti ini dikuatkan dengan ayat yang lain: Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya (Al An am : 91) Kedua; Penetapan. Malam tersebut adalah malam penetapan dan pengaturan Allah bagi perjalanan hidup manusia selama satu tahun. Makna Al Qadr seperti ini dikuatkan oleh ayat : ( ) ( ) ( ) 2 ( ) Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada Malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah yang mengutus Rasul-Rasul, sebagai rahmat dari Rabb-mu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (Ad Dukhan : 3-6)
Imam Nawawi Rahimahullah berkata; Para Ulama menjelaskan; Dinamakan Lailatul Qadr karena pada malam itu para malaikat menulis segala taqdir. Al hafidz Ibnu Hajar Rahimahullah dalam Fathul Baari 4/255 mengetakan; pendapat ini diriwayatkan oleh Abdur Razaq dan para ahli tafsir lainnya dengan sanad yang shahih dari Mujtahid, Ikrimah, Qathadah dan lainnya. Tidak ada kontradiksi dalam dua pendapat diatas, karena pendapat kedua tidaklah bertentangan dengan pendapat pertama, bahkan mendukungnya, sebab penetapan taqdir pada malam itu menambah kemuliaan malam itu. KAPANKAH LAILATUL QADR ITU? Yang jelas malam Lailatul Qadr jatuh pada setiap bulan Ramadhan, karena Allah berfirman: 3 Beberapa hari yang ditentukan itu adalah bulan Ramadhan, bulan yang diturunkan Al Qur an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasanpenjelasan mengenai petunjuk dan pembeda (antara haq dan bathil) (Al Baqarah: 185) Terutama lagi pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan, sebagaimana sabda Nabi dari Aisyah : Carilah Lailatul Qadr pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan [Riwayat Bukhari 2020, Muslim 1169] Terutama lagi pada sepuluh hari terakhir yang ganjil sebagaimana hadits Aisyah Nabi bersabda: Carilah malam Lailatul Qadr di malam ganjil pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan [Riwayat Bukhari 2017, Muslim 1169) Lebih utamanya lagi pada tujuh malam ganjil terakhir sebagaimana hadits Ubadah bin shammit : "Rasulullah pernah keluar pada malam Lailatul Qadr. Ternyata dua shahabat sedang berdebat, lalu beliau bersabda; sebenarnya aku keluar ingin mengabarkan pada kalian tentang malam Lailatul Qadr, tetapi sifulan dan sifulan berdebat sehingga (waktu Lailatul Qadr)
dilupakan dariku. Barangkali itu lebih baik bagi kalian. Carilah di malam dua sembilan, du tujuh dan dua lima [Riwayat Bukhari 2023] Lebih utamanya lagi pada malam dua puluh tujuh berdasar hadits Ubai bin Ka ab, beliau bersabda: Sungguh saya tahu apakah malam Lailatul Qadr itu, yaitu malam yang Rasulullah memerintahkan kami supaya menghidupkannya, malam dua puluh tujuh [Riwayat Muslim 762] Malam ini tidak dapat dikhususkan pada satu malam saja pada setiap tahun, bahkan bisa jadi berganti-ganti. Misalnya tahun ini malam duapuluh tujuh, tahun berikutnya malam dua puluh lima sesuai dengan kehendak Allah. Al hafidz Ibnu Hajar Rahimahullah dalam Fathul Baari 4/266 menjelaskan; saya menguatkan bahwa malam lailatul qadr itu pada sepuluh hari terakhir dan beganti-ganti. Selanjutnya beliau mengatakan; Para Ulama mengataklan; Hikmah tersembunyinya kepastian waktu Lailatul Qadr itu agar manusia bersungguh-sungguh untuk mencarinya. Seandainya kepastian malamnya di beri tahu, pasti manusia hanya bersungguh-sungguh pada malam itu saja. USAHA MENDAPATKANNYA Karena begitu mulia dan agungnya malam itu, maka hendaknya seorang muslim bersemanagt dan berlomba-lomba menghidupkan malam Lailatul Qadr dengan memprbanyak amal ibadah dan ketaatan, seperti shalat, membaca Al Qur an, shadaqah dan sebagainya, disaat mayoritas manusia lalai menyibukan diri persiapan hari raya. Semoga kita tidak lalai seperti mereka. Apabila Rasulullah memasuki sepuluh hari terakhir (Ramadhan), maka beliau mengencangkan kainnya (menjauhi istrinya), menghidupkan malamnya dan membangunkan para istrinya [Riwayat Bukhari 2024, Muslim 1174] TANDA-TANDA LAILATUL QADR Rasulullah telah mengabarkan tanda-tanda malam Lailatul Qadr. Diantaranya dijelaskan dalam hadits Ubai bin Ka ab : Pagi hari malam lailatul qadr, matahari terbit putih tidak menyilaukan seperti bejana hingga meninggi [Riwayat Muslim 762] Dan dijelaskan dalam hadits Ibnu abbas tanda lainnya yaitu; Lailatul Qadr adalah malam yang indah, cerah dan tidak panas dan tidak juga dingin. Keesok harinya cahaya sinar mataharinya melemah kemerah-merahan [Hasan Riwayat At Tayyalisi 349, Ibnu Khuzaimah 3/331, dan Al bazaar 1/486] 4
Tetapi hal itu hanyalah tanda, tidak disyaratkan untuk melihatnya, sebagaimana diisyaratkan dalam hadits: Barang siapa yang shalat pada malam Lailatul Qadr dengan penuh keimanan dan harapan (pahala), niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu [Riwayat Bukhari 2040, Muslim 760] Hadits ini bersifat umum, baik yang mengetahui tanda-tandanya ataupun tidak. Wallahu a lam. DO A KETIKA MELIHAT LAILATUL QADR :! wahai Rasulullah! Bila aku mendapati Lailatul Qadr, apakah yang saya ucapkan? Nabi bersabda; Ucapkanlah ; Ya Allah, Engkau Maha pengampun, dan Mencintai orang yang minta ampun, maka ampunilah aku [Shahih, Riwayat Tirmidzi 3760, Ibnu Majah 3850, dari Aisyah ] Wallahu A lamu Bish Shawwab -------------------------------------------------- Kontribusi: Mas Heru Yulias Wibowo Redaktur Buletin Da wah An Nashihah Cikarang Baru - Bekasi, untuk berlangganan hubungi bag. Sirkulasi: Mas Arifin 08156094080 (Abu Laili) 5