LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN NOMOR 19 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BUPATI PASAMAN, Menimba ng Menginga t : a. bahwa dalam rangka melaksanakan Pasal 14 ayat (1) dan ayat (2) Undangundang Nomor 32 Tahun 2004 dan Pasal 12 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007, perlu ditetapkan urusan pemerintahan daerah Kabupaten Pasaman; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a di atas, perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pasaman; : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Tahun 1956 Nomor 25), jo. Undang-undang Nomor 38 Tahun 2003 (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara 1
Nomor 4348); 2. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47); 3. Undang Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389) ; 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 5. Undang Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438); 6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran 2
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PASAMAN dan BUPATI PASAMAN Menetapk an MEMUTUSKAN : : PERATURAN DAERAH TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 3
1. Daerah adalah Kabupaten Pasaman; 2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah; 4. Kepala Daerah adalah Bupati Pasaman; 5. Wakil Kepala Daerah adalah Wakil Bupati Pasaman; 6. Daerah otonom, selanjutnya disebut daerah, adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batasbatas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia; 7. Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundangundangan; 8. Urusan pemerintahan adalah fungsi-fungsi pemerintahan yang menjadi hak dan kewajiban setiap tingkatan dan/atau susunan untuk mengatur dan mengurus fungsi-fungsi tersebut yang menjadi kewenangannya dalam rangka melindungi, melayani, memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat. BAB II URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH 4
Pasal 2 Urusan pemerintahan daerah terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan. Pasal 3 (1)Urusan wajib sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 adalah urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh pemerintahan daerah, berkaitan dengan pelayanan dasar. (2)Urusan wajib sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. pendidikan; b. kesehatan; c. lingkungan hidup; d. pekerjaan umum; e. penataan ruang; f. perencanaan pembangunan; g. perumahan; h. kepemudaan dan olahraga; i. penanaman modal; j. koperasi dan usaha kecil dan menengah; k. kependudukan dan catatan sipil; l. ketenagakerjaan; m. ketahanan pangan; n. pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; o. keluarga berencana dan keluarga sejahtera; p. perhubungan; q. komunikasi dan informatika; r. pertanahan; s. kesatuan bangsa dan politik dalam negeri; t. otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian, dan persandian; u. pemberdayaan masyarakat dan nagari; 5
v. sosial; w. kebudayaan; x. statistik; y. kearsipan; dan z. perpustakaan. Pasal 4 (1)Urusan pilihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 adalah urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan, dan potensi unggulan daerah. (2)Urusan pilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. perikanan; b. pertanian; c. kehutanan; d. energi dan sumber daya mineral; e. pariwisata; f. industri; g. perdagangan; dan h. ketransmigrasian. Pasal 5 Rincian urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) dan Pasal 4 ayat (2) ditetapkan lebih lanjut dengan peraturan kepala daerah. Pasal 6 (1) Rincian urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 dilaksanakan oleh perangkat daerah. 6
(2) Pembentukan perangkat daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan kebutuhan, kemampuan dan beban kerja. BAB III PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN Pasal 7 Dalam menyelenggarakan urusan wajib sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2), Perangkat Daerah wajib berpedoman kepada standar pelayanan minimal yang ditetapkan oleh pemerintah. Pasal 8 Dalam menyelenggarakan urusan pilihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2), perangkat daerah wajib mempedomani norma, standar, prosedur dan kriteria yang ditetapkan oleh menteri/kepala lembaga pemerintahan non departemen terkait. Pasal 9 (1)Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah, kepala daerah dapat menugaskan dan/atau menyerahkan sebagian urusan pemerintahan tersebut kepada pemerintah kecamatan sebagai salah satu perangkat daerah dan kepada pemerintahan nagari berdasarkan tugas pembantuan. (2)Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan peraturan kepala daerah. BAB IV KETENTUAN PENUTUP 7
Pasal 10 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kabupaten Pasaman Nomor 10 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah Kabupaten Pasaman (Lembaran Daerah Tahun 2000 Nomor 20 Seri D) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 11 (1) Hal-hal yang belum cukup diatur dalam peraturan daerah ini sepanjang mengenai peraturan pelaksanaannya diatur lebih lanjut oleh Kepala Daerah. (2) Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Pasaman. Diundangkan di Lubuk Sikaping pada tanggal 12 Desember 2007 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PASAMAN, d.t.o Ditetapkan di Lubuk Sikaping pada tanggal 12 Desember 2007 BUPATI PASAMAN, d.t.o YUSUF LUBIS 8
SYAMSURIZAL LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN TAHUN 2007 NOMOR 19 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM, ANASRULLAH 9
PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN I. UMUM Berdasarkan Pasal 14 ayat (1) dan (2) Undangundang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Pasal 12 ayat (1) Peraturan Pemerintah nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, penyelenggaraan desentralisasi mensyaratkan pembagian urusan pemerintahan antara Pemerintah dengan daerah otonom. Urusan pemerintahan yang dibagi adalah urusan yang bersifat konkuren artinya urusan pemerintahan yang penanganannya dalam bagian atau bidang tertentu dapat dilaksanakan bersama antara Pemerintah dan pemerintah daerah. Dengan demikian setiap urusan yang bersifat konkuren senantiasa ada bagian urusan yang menjadi kewenangan Pemerintah, ada bagian urusan yang diserahkan kepada Provinsi dan ada yang diserahkan kepada Kabupaten/Kota. Urusan pemerintahan yang diatur dan diurus oleh pemerintah daerah terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan pemerintahan wajib yang menjadi kewenangan daerah adalah urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh pemerintah daerah yang terkait dengan pelayanan dasar bagi masyarakat, 10
seperti pendidikan dasar, kesehatan, lingkungan hidup, perhubungan, kependudukan dan sebagainya. Urusan pemerintahan yang bersifat pilihan adalah urusan pemerintahan yang diprioritaskan oleh pemerintah daerah untuk diselenggarakan yang terkait dengan upaya pengembangan potensi unggulan yang menjadi kekhasan daerah. Sehubungan dengan hal tersebut, pemerintah daerah harus menetapkan urusan wajib dan urusan pilihan yang akan menjadi kewenangannya melalui peraturan daerah selambat-lambatnya 1 (satu) tahun setelah ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007. Penetapan prioritas urusan pemerintahan yang akan diselenggarakan pemerintah daerah difokuskan pada urusan wajib dan urusan pilihan yang benar-benar mengarah kepada penciptaan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, potensi dan kekhasan daerah yang bersangkutan. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 11
Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 12