BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. untuk Jembatan SNI dan Tata Cara Perencanaan Ketahanan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. dan perhitungan elemen struktur gedung Condotel Sahid Jogja Lifestyle City. sudah mampu menahan gaya geser.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Tugas akhir ini berjudul Perancangan Struktur Gedung Mall dan Hotel

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan dan kemajuan suatu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah dilakukan analisis dan perancangan pada Struktur Atas Gedung

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Persembahan Untuk Bangsa dan Tanah Air Ku... Indonesia... Untuk Papa dan Mama. Untuk Segenap Cinta Yang Papa Mama Berikan...

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Digunakan pelat atap roof tank tebal 150 mm dengan tulangan arah x, tulangan arah y, dan tulangan susut P

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA MAHASIWA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA. Oleh : CAN JULIANTO NPM. :

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG ONE GALAXY DENGAN METODE SISTEM RANGKA MOMEN PEMIKUL KHUSUS

BAB V KESIMPULAN. Kedoya Jakarta Barat, dapat diambil beberapa kesimpulan: ganda dengan ukuran 50x50x5 untuk batang tarik dan 60x60x6 untuk batang

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis dan perancangan pada struktur gedung Apartemen

PERENCANAAN DINDING GESER (SHEAR WALL) PADA PORTAL GEDUNG UTAMA RUMAH SAKIT UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG TUGAS AKHIR

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah dilakukan perencanaan struktur gedung Jogja Apartel yang

BAB VI PEMBAHASAN. A. Balok

BAB I PENDAHULUAN. maka kegiatan pemerintahan yang berkaitan dengan hukum dan perundangundangan

BAHAN KULIAH Struktur Beton II (TC305) KATA PENGANTAR

PERENCANAAN JEMBATAN BALOK PELENGKUNG BETON BERTULANG TUKAD YEH PENET, DI SANGEH

menggunakan ketebalan 300 mm.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis dan perancangan pada struktur gedung kampus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA 5 LANTAI DI WILAYAH GEMPA 3

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG APARTEMEN SAHID JAKARTA. Oleh : PRIA ROSE ADI NPM. :

PERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR FLAT SLAB DENGAN SISTEM STRUKTUR SRPMM DAN SHEAR WALL PADA GEDUNG RSUD KEPANJEN MALANG

KONTROL ULANG PENULANGAN JEMBATAN PRESTRESSED KOMPLANG II NUSUKAN KOTA SURAKARTA

PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) DI JEPARA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. dan perhitungan elemen struktur gedung Alam Sutera office tower, dapat

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Jakarta sebagai salah satu kota besar di Indonesia tidak dapat lepas dari

K E S I M P U L A N D A N S A R A N

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG PERKANTORAN DAN PERDAGANGAN DIKOTA SURABAYA

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG. KANTOR DAN HUNIAN PT.MANDALA MULTI FINANCE.tbk

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SAKIT UMUM PROPINSI KEPULAUAN RIAU. Oleh : DEDE FAJAR NADI CANDRA NPM :

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG CENTRO CITY JAKARTA. Oleh : INGGRID CUACA NPM. :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN JEMBATAN BALOK PELENGKUNG BETON BERTULANG TUKAD YEH NGONGKONG DI KABUPATEN BADUNG, BALI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

STUDI PERENCANAAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA GEDUNG SUPERMARKET PRASADA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SK SNI T DI KABUPATEN BLITAR.

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG PASCA SARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG. Oleh : BAYU ARDHI PRIHANTORO NPM :

III - 1 BAB III METODOLOGI

Modifikasi Perencanaan Struktur Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Kota Probolinggo Dengan Metode Sistem Rangka Gedung

BAB I. penting. efek yang. tekan beton. lebih besar. Diilustrasikan I-1.

PENGARUH VARIASI BENTUK PENAMPANG KOLOM TERHADAP PERILAKU ELEMEN STRUKTUR AKIBAT BEBAN GEMPA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KAJIAN PORTAL BETON BERTULANG UNTUK GEDUNG 3 DAN 4 LANTAI DI WILAYAH GEMPA I

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN SEDERHANA DAN SEWA ( RUSUNAWA ) MAUMERE DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG APARTEMEN PUNCAK PERMAI DENGAN MENGGUNAKAN BALOK BETON PRATEKAN PADA LANTAI 15 SEBAGAI RUANG PERTEMUAN

DESAIN DAN METODE KONSTRUKSI JEMBATAN BENTANG 60 METER MENGGUNAKAN BETON BERTULANG DENGAN SISTIM PENYOKONG

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan yang terangkum di bawah ini:

OPTIMASI BERAT STRUKTUR RANGKA BATANG PADA JEMBATAN BAJA TERHADAP VARIASI BENTANG. Heavy Optimation Of Truss At Steel Bridge To Length Variation

PERANCANGAN STRUKTUR APARTEMEN MEGA BEKASI TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU. Oleh : ARIEF BUDIANTO No. Mahasiswa : / TSS NPM :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG GEDUNG KANTOR SEWA DELAPAN LANTAI DI PONTIANAK ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab V Studi Kasus Studi Kasus Ketahanan Kolom Terhadap Eksentrisitas berdasarkan Kekuatan Beton Gambar 5.3 Gambar 5.4 Gambar 5.1 Gambar 5.

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR KEJAKSAAN TINGGI YOGYAKARTA. Oleh : I PUTU HEIDY KRISTIANTA NPM. :

MODIFIKASIN PERANCANGAN GEDUNG APARTEMEN THE PAKUBUWONO HOUSE DENGAN BALOK PRATEKAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG WISMA ATLIT BONTANG KALIMANTAN TIMUR. Laporan Tugas Akhir. Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Oleh : LUSIA NILA KUSUMAWATI

ABSTRAKSI. Basuki Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammdiyah Surakarta Jalan A.Yani Tromol Pos I Pabelan Kartasura Surakarta 57102

PERHITUNGAN PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BETON BERTULANG DI JALAN AHMAD YANI PONTIANAK

BAB 1 PENDAHULUAN. tiang pancang membutuhkan kepala tiang atau biasa disebut sebagai pile cap.

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG KULIAH BERSAMA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA JAKARTA

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Tata Langkah Penelitian. Tata langkah yang akan dilakasanakan dapat dilihat pada bagan alir di bawah ini : Mulai

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Fasilitas rumah atau asrama yang dikhususkan untuk tempat tinggal

BAB VI KESIMPULAN & SARAN. Setelah dilakukan analisis dan perancangan pada struktur gedung Awana

BAB III METODOLOGI III-1

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR WILAYAH DIRJEN PAJAK SULAWESI SELATAN, BARAT DAN TENGGARA

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Langkah Langkah Perancangan. Langkah langkah yang akan dilakasanakan dapat dilihat pada bagan alir di bawah ini :

PERENCANAAN GEDUNG SEKOLAH MENENGAH ATAS EMPAT LANTAI DAN SATU BASEMENT DI SURAKARTA DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI PERBANDINGAN ANALISIS KOLOM PERSEGI DENGAN KOLOM PIPIH

BAB I PENDAHULUAN. dampak pada perubahan pola kehidupan sosial masyarakat dengan trend

KONTROL ULANG PERENCANAAN PORTAL AS-7 GEDUNG FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA DENGAN PRINSIP DAKTAIL PARSIAL

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Balok

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

PERENCANAAN ULANG STRUKTUR GEDUNG TUNJUNGAN PLAZA V SURABAYA DENGAN METODE SISTEM GANDA. Huriyan Ahmadus ABSTRAK

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG GRAND ASTON HOTEL YOGYAKARTA. Oleh: REGINA THEODORA NPM:

PERHITUNGAN STRUKTUR GEDUNG UNIVERSAL MEDICAL CENTER DI PANDAAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA (DUAL SISTEM) Alexander Vedy Christianto ABSTRAK

ABSTRAK. Kata kunci : pondasi, daya dukung, Florida Pier.


BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia, Universitas

Perhitungan Struktur Bab IV

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan Dalam perancangan struktur gedung perkantoran dengan Sistem Rangka Gedung (Building Frame System)

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA. Oleh : SUPARYOTO SINAGA NPM.

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM

BAB VI KESIMPULAN & SARAN. Setelah dilakukan analisis dan perancangan pada. dimensi yang diperoleh dari hasil estimasi, khusus untuk balok dan

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PARKIR SUNTER PARK VIEW APARTMENT DENGAN METODE ANALISIS STATIK EKUIVALEN

2.5.3 Dasar Teori Perhitungan Tulangan Torsi Balok... II Perhitungan Panjang Penyaluran... II Analisis dan Desain Kolom...

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG TAHAN GEMPA PADA GEDUNG TAMBAHAN KAMPUS I UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG TUGAS AKHIR

MODIFIKASI PERENCANAAN STRUKTUR RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA (RUSUNAWA) KOTA PROBOLINGGO DENGAN METODE SISTEM RANGKA GEDUNG

BAB I PENDAHULUAN. struktur yang fungsinya menahan beban lentur. Beban vertikal yang didukung

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pondasi Pertemuan - 5

BAB I PENDAHULUAN. runtuh total (total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko,1996).

EKO PRASETYO DARIYO NRP : Dosen Pembimbing : Ir. Djoko Irawan, MS

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5. 1. Kesimpulan Setelah melakukan analisis dan perancangan pada struktur jembatan Sardjito II Yogyakarta yang disesuaikan dengan Standar Perencanaan Beton untuk Jembatan SNI 03 6152 2002 dan Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Jembatan Jalan Raya SNI 03 2833 1992, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Dalam perancangan jembatan ini digunakan pelat lantai kendaraan berukuran 1,7 m x 5,0 m dengan tebal 250 mm yang dapat menahan momen lentur maupun gaya geser yang yang disebabkan oleh beeban kendaraan rencana. 2. Dalam perencanaan balok, digunakan beberapa dimensi balok yaitu sebesar 400 mm x 600 mm, 600 mm x 900 mm, 800 mm x 120 mm. Dalam perencanaan balok balok tersebut dihasilkan jumlah tulangan lentur, geser dan torsi yang berbeda beda. 3. Dalam perencanaan kolom, terdapt dua tipe kolom dengan dimensi 800 mm x 800 mm dan 1000 mm x 1000 mm. Untuk kebutuhan tulangan lentur maupun geser yang didapat dari hasil perencanaan didapatkan hasil yang berbeda beda. 4. Dinding struktural menggunakan tebal dinding 400 mm dengan tulangan vertikal maupun horizontal 2D16 300.

5. Dalam perencanaan balok pelengkung menggunakan dimensi 1000 mm x 1750 mm dan menghasilkan tulangan longitudinal 88D32, tulangan geser dan torsi 4P13 100 serta tulangan torsi memanjang 18D19. 6. Abutment yang digunakan terdiri dari 3 bagian utama, yaitu dinding abutment dengan ketebalan 400 mm, baan abutment dengan dimensi 2000 mm x 2000 mm dan fondasi abutment yang menggunakan tipe fondasi sumuran berjumlah 3 buah dengan diameter 3000 mm dan panjang 5000 mm. 7. Pada fomdasi jembatan menggunakan pile cap berdimensi 16000 mm x 1000 mm dengan ketebalan sebesar 2000 mm. Sedangkan fondasi bored pile yang digunakan berdiameter 800 mm dengan tulangan longitudinal 18D19 dan sengkang spiral D13 150. 5. 2. Saran 1. Dalam perancangan elemen elemen struktur seperti penentuan tulangan untuk pelat, balok atau kolom sebaiknya digunakan ukuran yang hampir seragam untuk mempermudah pelaksanaan dan pengawasan pekerjaan di lapangan 2. Dalam melakukan input data pada program SAP 2000 hendaknya dilakukan dengan teliti sesuai dengan asumsi asumsi yang telah ditetapkan sebelumnya sehingga dapat dihasilkan analisis struktur yang mendekati keadaan sebenarnya.

3. Sebelum melakukan suatu perencanaan dan perancangan struktur alangkah lebih tepat apabila memahami terlebih dahulu peraturan yang berlaku khusunya Standar Perencanaan Beton untuk Jembatan SNI 03 6152 2002 dan Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Jembatan Jalan Raya SNI 03 2833 1992.

DAFTAR PUSTAKA Dipohusodo, Istimawan. 1994. Struktur Beton Bertulang. Gramedia, Jakarta Direktorat Jenderal Bina Marga, Dep. P.U. R.I..2007.Rencana Mutu Kontrak Paket 09 Pekerjaan Pengawasan Jembatan Pendekat UGM (Sardjito II) ; tidak dipublikasikan. SNVT P2JJ Propinsi D.I. Yogyakarta, Yogyakarta Dep. PU RI. 1992. Peraturan Perencanaan Teknik Jembatan Bridge Management System 1992 Lampiran A Persyaratan Tahan Gempa. Direktorat Bina Program Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga, Jakarta.. Badan Standarisasi Nasional. 1987. Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen. Yayasan LPMB, Bandung Badan Standarisasi Nasional. 1989. Tata Cara Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan Raya SNI 03-1725-1989. Yayasan LPMB, Bandung Badan Standarisasi Nasional. 1992. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Jembatan Jalan Raya SNI 03-2833-1992. Yayasan LPMB, Bandung Badan Standarisasi Nasional. 1994. Tata Cara Perencanaan Teknis Fondasi Sumuran Untuk Jembatan SNI 03-3447-1992. Yayasan LPMB, Bandung Badan Standarisasi Nasional. 2002. Standar Perencanaan Struktur Beton Untuk Jembatan SNI 03-6152-2002. Yayasan LPMB, Bandung Badan Standarisasi Nasional. 2002. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Gedung SNI 03-2847-2002. Yayasan LPMB, Bandung Badan Standarisasi Nasional. 2002. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Gedung SNI 03-1726-2002. Yayasan LPMB, Bandung Badan Standarisasi Nasional. 2002. Tata Cara Perencanaan Teknis Fondasi Tiang Untuk Jembatan SNI 03-6747-1992. Yayasan LPMB, Bandung Hardiyatmo, Hary C. 1997. Teknik Fondasi I dan II. Beta Offset, Yogyakarta Lab. Geoteknik Mekanika Tanah UGM.2007.Laporan Pekerjaan Penyelidikan Tanah Di Lokasi Jembatan Sardjito II Yogyakarta ; tidak dipublikasikan. Jurusan Teknik Sipil & Lingkungan UGM, Yogyakarta. Leet, K. M. And Uang, C. M.2005. Fundamental Of Structural Analysis 2 nd edition. McGraw Hill International, Singapore.

Nawy, E. G. 1990. Beton Bertulang Suatu Pendekatan Dasar. Eresco, Bandung Purwono, Rachmat. 2005. Perencanaan Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa. ITS Press, Surabaya Sudarmoko.1994. Perancangan dan Analisis Kolom Beton Bertulang. Biro Penerbit KMTS UGM, Yogyakarta Sudarmoko.1996. Diagram Perancangan Kolom Beton Bertulang. Biro Penerbit KMTS UGM, Yogyakarta Sungkono, K. H..1979. Buku Teknik Sipil. Nova, Bandung. Supriyadi, Bambang. 1997. Analisis Struktur Jembatan. Beta Offset, Yogyakarta. Supriyadi, Bambang. 2000. Jembatan. Beta Offset, Yogyakarta Sutarja, I. Nyoman. 2007. Perencanaan Balok Pelengkung Beton Bertulang Tukad Yeh Penet, di Sangeh. Prosiding Konferensi Nasional Teknik Sipil 1, UAJY, Yogyakarta Sutarja, I. Nyoman. 2008. Pelengkung Beton Bertulang Sebagai Alternatif Gelegar Utama Relokasi Jembatan Tukad Yeh Ho Pada Ruas Jalan Tabanan Antosari. Prosiding Konferensi Nasional Teknik Sipil 2, UAJY, Yogyakarta. Wang, C. K. and Salmon, C. G..1990. Disain Beton Bertulang. Erlangga, Bandung.