II. TINJAUAN PUSTAKA. siswa yang melakukan kegitan belajar. Keberhasilan kegiatan pembelajaran

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. Keberhasilan belajar tidak akan tercapai begitu saja jika pembelajaran tidak

KAJIAN PUSTAKA. Dalam kegiatan belajar mengajar siswa melakukan aktivitas. Pengajaran yang

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. kearah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2004:37) belajar merupakan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengacu pada

BAB II KAJIAN PUSTAKA. aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting di dalam interaksi belajar. aktivitas tersebut. Beberapa diantaranya ialah:

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pengajaran dimana para siswa bekerja

II. TINJAUAN PUSTAKA. belajar anggota lainnya dalam kelompok tersebut. Sehubungan dengan pengertian

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Kajian Teori. 1. Aktivitas Belajar. Anak senantiasa berinteraksi dengan sekitarnya dan selalu berusaha

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Efektivitas merujuk pada kemampuan untuk memiliki tujuan yang tepat

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan sasarannya. Sutikno (2005: 29) mengemukakan bahwa pembelajaran efektif

II. TINJAUAN PUSTAKA. juga mengalami sehingga akan menyebabkan proses perubahan tingkah laku pada

II. TINJAUAN PUSTAKA. dapat membawa hasil atau berdaya guna. Efektif juga dapat diartikan dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model dimaknakan sebagai objek atau konsep yang digunakan untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu model dalam pembelajaran kooperatif adalah TSTS, di dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang memberikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Learning Cycle (LC) adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada

TINJAUAN PUSTAKA. TPS adalah suatu struktur yang dikembangkan pertama kali oleh Profesor

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif merupakan pemanfaatan kelompok kecil dua hingga

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN. Pembelajaran matematika membutuhkan proses bernalar yang tinggi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku siswa akibat adanya

II. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokkan/tim kecil yaitu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2008: 584), efektivitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn

BAB.II. KAJIAN PUSTAKA. seseorang, sehinga menyebabkan munculnya perubahan prilaku (Wina Sanjaya,

II. TINJAUAN PUSTAKA. hasil pengalamannya sendiri dalam interaksinya dengan lingkungannya. Dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. kepada anak didik untuk bekerjasama dengan sesama siswa dan saling

KAJIAN PUSTAKA. Aktivitas mengikuti proses pembelajaran meliputi mendengarkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Huda (2014) mengatakan bahwa tidak semua belajar kelompok bisa dianggap

II. TINJAUAN PUSTAKA. Efektivitas pembelajaran yaitu terlaksana tidaknya suatu perencanaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bertanya, mengajukan pendapat, dan menimbulkan diskusi dengan guru.

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Majid (2007:176) LKS adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Video sebenarnya berasal dari bahasa Latin, video-visual yang artinya melihat

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2009:6). Menurut Gagne (dalam Sadiman, 2006:6) menyatakan bahwa media

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar pada hakikatnya merupakan aktivitas yang utama dalam serangkaian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Efektivitas berasal dari kata efektif yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran kooperatif saat ini banyak diterapkan oleh guru dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. interaksi antara seseorang dengan lingkungan. Menurut Sugandi, (2004:10), dirinya dengan lingkungan dan pengalaman.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

pengalaman kelompok menjadi tiga tingkat. Pertama, tingkat problem-solving

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan perkembangan kepribadian. Menurut Surakhmad (1987:16) belajar

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan salah metode yang sering

II. TINJAUAN PUSTAKA. Aktivitas belajar adalah seluruh aktivitas siswa dalam proses belajar, mulai dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum menurut Gagne dan Briggs (2009:3) yang disebut konstruktivisme

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti

II. TINJAUAN PUSTAKA. TTW merupakan model pembelajaran kooperatif dimana perencanaan dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 6

BAB II KERANGKA TEORITIS. 1. Belajar dan Pembelajaran Matematika. memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Slameto (2003:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dalam pencapaian tujuan dan hasil belajar. Belajar menurut Bell-Gredler

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran model koooperatif tipe STAD merupakan salah satu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA

II. TINJAUAN PUSTAKA. hidup manusia sebagai makhluk sosial. Pembelajaran kooperatif merupakan. semua mencapai hasil belajar yang tinggi.

II. TINJAUAN PUSTAKA. perubahan tingkah laku pada diri sendiri berkat pengalaman dan latihan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari kehidupan manusia, bahkan sejak manusia lahir sampai akhir hayat.

II. TINJAUAN PUSTAKA. mampu merangsang peserta didik untuk menggali potensi diri yang sebenarnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memecahkan suatu permasalahan yang diberikan guru.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut (Sanjaya, 2009: ), pembelajaran kooperatif merupakan

TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning) Menurut Nurhadi (2004: 112), pembelajaran kooperatif adalah pendekatan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. kemempuan belajar sendiri atau melakukan aktivitas seluas-luasnya kepada

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tepat untuk diterapkan guna mencapai apa yang diharapkan yaitu menciptakan manusia

BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lingkungan tersebut mengalami perubahan, sehingga fungsi intelektual semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menuju ke arah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2001: 37) belajar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. belajar. Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak

II. TINJAUAN PUSTAKA. memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada baik potensi yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw mengajarkan siswa untuk bekerjasama

II. KAJIAN PUSTAKA. dari diri siswa hasil belajar merupakan puncak proses belajar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran di mana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan (Sadiman, 2002: 6). Secara umum alat peraga pembelajaran dalam

BAB II KERANGKA TEORITIS. Perubahan tersebut mencakup aspek tingkah laku, keterampilan dan

Kata Kunci: Aktivitas, Hasil Belajar Matematika, dan kooperatif tipe Teams Games Tournament

II. KAJIAN TEORI. 2.1 Belajar dan Pembelajaran Pengertian Belajar dan Pembelajaran. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Divisions. Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. satunya adalah metode diskusi. Hasibuan dan Moedjiono (2004:20) mengatakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dari Freudenthal Institute, Urecht University di negeri Belanda. kepada siswa, melainkan tempat siswa menemukan kembali ide dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. memperkenalkan produk, karya atau gagasan kepada khalayak ramai.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan salah satu aliran filsafat pengetahuan yang menekankan

BAB II PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS KONSEP UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN ORAL ACTIVITIES SISWA

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang seacara harfiah berarti

KAJIAN PUSTAKA. makna tersebut dapat dilakukan oleh siswa itu sendiri atau bersama orang

II. TINJAUAN PUSTAKA. perubahan di dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap,

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan diri secara utuh dalam arti pengembangan segenap potensi

II. TINJAUAN PUSTAKA. demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LISTENING TEAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sendiri oleh siswa atau bersama orang lain. Sehingga proses belajar senantiasa merupakan perubahan tingkah laku dan

TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran

Transkripsi:

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Aktivitas Belajar Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang direncanakan dan disadari untuk mencapai tujuan belajar, yaitu perbaikan pengetahuan dan keterampilan pada siswa yang melakukan kegitan belajar. Keberhasilan kegiatan pembelajaran ditentukan dari bagaimana kegiatan interaksi dalam pembelajaran tersebut, semakin aktif siswa tersebut dalam belajar semakin ingat akan pembelajaran itu, dan tujuan pembelajaran akan lebih cepat tercapai. Keikutsertaan siswa dalam proses pembelajaran akan menumbuhkan kegiatan dalam belajar itu sendiri. Siswa belajar sambil melakukan kegiatan dengan itu, siswa akan memperoleh pengetahuan, pemahaman dan aspek-aspek tingkah laku lainnya serta mengembangkan keterampilan yang bermakna untuk hidup dimasyarakat. Menururt Hamalik (2002: 171), dalam kegiatan pembelajaran siswa melakukan aktivitas. Pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Anak belajar sambil bekerja. Dengan bekerja mereka memperoleh pengetahuan, pengalaman dan aspek tingkah laku lainnya, serta mengembangkan ketrampilan yang bermakna untuk hidup di masyarakat.

7 Sardiman (1994: 93) menyatakan: Pada prinsinya belajar adalah berbuat untuk merubah tingkah laku atau melakukan kegiatan untuk merubah tingkah laku. Pendapat tesebut menyatakan bahwa tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting didalam interaksi belajar mengajar. Nasution (2003: 85) menyatakan :Aktivitas adalah segala sesuatu tingkah laku atau usaha manusia atau apa saja yang dikerjakan, diamati oleh seseorang mencakup kerja pikiran dan badan. Hamalik (2003: 175) mengungkapkan bahwa: Penggunaan aktivitas belajar besar nilainya bagi pelajaran pada siswa, sebab: 1. Para siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri. 2. Berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara integral. 3. Memupuk kerja sama yang harmonis dikalangan siswa. 4. Siswa bekerja menurut minat dan kemampuan sendiri. 5. Memupuk disiplin kelas secara wajar dan suasana belajar menjadi demokratis. 6. Mempererat hubungan sekolah, masyarakat dan orang tua dengan guru. 7. Pengajaran diselenggarakan secara realistis dan konkrit sehingga mengembangkan pemahaman dan berpikir kritis serta menghindarkan perbaliatas.

8. Pengajaran sisekolah menjadi lebih hidup sebagai aktivitas kehidupan masyarakat. 8 Aktivitas siswa tidak cukup dengan mendengarkan atau mencacat tetapi perlu adanya aktivitas-aktivitas positif lain yang dilakukan siswa. Menurut Diedrich (dalam Sardiman, 1994; 99), aktivitas belajar adalah aktivitas yang melibatkan mental dan fisik. Aktivitas tersebut meliputi: 1. Visual activities, seperti: membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, pameran dan mengamati orang lain bekerja dan bermain. 2. Oral activities, seperti: menyatakan fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberikan saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi dan interupsi. 3. Listening activities, seperti: mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok dan mendengarkan suatu permainan. 4. Writing activities, seperti: menulis laporan, membuat rangkuman, mengerjakan tes, menulis cerita dan mengisi angket. 5. Drawing activities, seperti: menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta dan pola. 6. Motor activities, seperti: melakukan percobaan, membuat kontruksi dan melaksanakan pameran. 7. Mental activities, seperti: mengingat, memecahkan masalah/soal, menganalisa dan mengambil keputusan. 8. Emotional activities, seperti: menaruh minat, gembira, tenang dan gugup.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar sangat penting dalam kegiatan pembelajaran. Dengan melakukan berbagai 9 aktivitas dalam kegiatan pembelajaran diharapkan siswa dapat membangun pengetahuannya sendiri tentang konsep-konsep matematika dengan bantuan guru. B. Hasil Belajar Menurut Gagne (dalam Dimyati dan Mujiono, 1994; 64) belajar merupakan kegiatan yang komplek. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari stimulus yang berasal dari lingkungan dan proses kognitif yang dilakukan oleh pembelajar. Sedangkan menurut Ahmadi (1984; 4) hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam suatu usaha, dalam hal ini usaha belajar untuk mewujudkan prestasi belajar siswa yang dapat dilihat pada setiap mengikuti tes. Dari uraian diatas maka disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa melalui proses pembelajaran yang dapat diwujudkan dengan nilai setelah mengikuti tes yang diberikan. Dalam penelitian ini nilai hasil belajar diperoleh melalui tes yang diberikan pada setiap akhir siklus. C. Pembelajaran Kooperatif Falsafah yang mendasari model pembelajaran kooperatif dalam pendidikan adalah falsafah homo socius, yang menekankan bahwa manusia adalah makhluk sosial.

10 Kerjasama merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup. Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok kecil, saling membantu dan memahami materi, menyelesaikan tugas atau kegiatan lainnya agar semua mencapai hasil belajar yang tinggi. Menurut Roger dan Jhonson (dalam Lie, 2004; 31), ada 5 unsur yang membedakan metode pembelajaran kooperatif dengan metode pembelajaran kelompok biasa, yaitu: (1) Saling ketergantungan positif, (2) Tanggung jawab perseorangan, (3) Tatap muka, (4) Komunikasi antar anggota dan (5) Evaluasi proses kelompok. 1. Saling ketergantungan positif Keberhasilan kelompok sangat bergantung pada setiap usaha anggotanya. Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif guru perlu menyusun tugas sedemikian rupa sehingga setiap anggota kelompok harus menyelesaikan tugasnya sendiri. Penilaian yang dilakukan adalah penilaian individu dan penilaian kelompok. Dengan demikian siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk memberikan sumbangan nilai. Dengan kondidi yang demikian tidak ada siswa yang dirugikan. 2. Tanggung jawab perorangan Unsur ini merupakan akibat langsung dari ketergantungan positif. Jika tugas dan penilaian dibuat menurut prosedur pembelajaran kooperatif, setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik.

11 3. Tatap muka Setiap kelompok harus diberi kesempatan untuk bertatap muka dan berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota. Hasil pemikiran beberapa kepala akan lebih kaya daripada pemikiran satu kepala saja. Inti dari sinergi ini adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan, dan mengisi kekurangan masing-masing. 4. Komunikasi antar anggota Keberhasilan satu kelompok dipengaruhi oleh keterampilan intelektual, keterampilan berkomunikasi setiap anggota dalam kelompoknya. 5. Evaluasi proses kelompok Evaluasi kelompok bertujuan untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif. Pelaksanaan model cooperative learning memungkinkan pendidik mengelola kelas dengan lebih efektif dan alur proses belajar tidak harus berasal dari guru menuju siswa. Menurut Nurhadi (2004; 116) pembelajaran kooperatif mempunyai kelebihan, diantaranya: 1. Meningkatkan kesetiakawanan sosial. 2. Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri dan egois. 3. Meningkatkan rasa percaya kepada sesama manusia.

12 4. Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasa baik. 5. Meningkatkan kegemaran berteman tanpa memandang perbedaan kemampuan, jenis kelamin, normal atau cacat, etnis agama dan kelas sosial. 6. Membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa. 7. Berbagi keterampilan sosial yang diperlukan untuk memelihara dengan saling membutuhkan dapat diajarkan dan dipraktekkan. 8. Memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial. 9. Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasa lebih baik. 10. Memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap, keterampilan, informasi dan perilaku sosial. Menurut Slavin (1995: 104) tujuan paling penting dari pembelajaran kooperatif adalah untuk memberikan para siswa pengetahuan, konsep, kemampuan dan pemahaman yang mereka butuhkan. D. Kerangka Pikir Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Belajar akan lebih bermakna jika siswa mengalami apa yang dipelajarinya tidak hanya mendengar saja. Oleh karena itu, dalam belajar diperlukan aktivitas karena tanpa adanya aktivitas maka proses pembelajaran tidak akan berjalan dengan baik.

13 Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang menekankan siswa untuk belajar secara berkelompok. Setiap kelompok tersebut terdiri dari 4-5 orang. Pembelajaran kooperatif memberikan lingkungan dimana siswa bekerjasama dalam kelompok yang kemampuan anggotanya heterogen. Dalam pembelajaran ini, siswa tidak hanya dituntut secara individu meraih sukses tetapi juga dituntut untuk dapat bekerjasama demi meraih hasil yang maksimal. Dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa bekerja dalam kelompok kecil dan saling membantu untuk menguasai materi yang diajarkan. Siswa berkemampuan tinggi dalam kelompok kooperatif diharapkan dapat memberikan bantuan kepada teman kelompoknya dalam memahami konsep yang dipelajari. Meraka juga diharapkan untuk memberikan motivasi kepada teman kelompoknya agar dapat memberikan sumbangan nilai bagi keberhasilan kelompok. Sedangkan untuk siswa yang memiliki kemampuan yang lebih rendah, akan lebih leluasa untuk menanyakan materi yang belum dipahami kepada temannya yang memahami materi dengan baik. Adanya interaksi dalam kelompok secara tidak langsung membuat siswa aktif ikut serta dalam proses pembelajaran. Partisipasi siswa tersebut dapat meningkatkan aktivitas siswa dan selanjutnya dapat berdampak terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

14 Salah satu tahap dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah penetuan poin peningkatan individu. Dengan adanya poin peningkatan individu dapat mendorong siswa untuk lebih giat belajar dan mendapatkan hasil yang lebih baik. Poin peningkatan individu selanjutnya berdampak pada penghargan sesuai dengan poin perkembangan kelompok. Berdasarkan uraian diatas, setelah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD diharapkan aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat. E. Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah Pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika pada siswa kelas VIII C SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu tahun pelajaran 2010-2011.