Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Semoga Apa yang kita lakukan hari ini bernilai ibadah disisi Allah SWT. Amin

dokumen-dokumen yang mirip
Djuharis Rasul Peneliti di Pusat Kurikulum Diknas Sosialisasi KTSP

Pusat Kurikulum Balitbang Diknas Departemen Pendidikan Nasional Instrumen SKM 2

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL Nomor 41 Tahun 2007 STANDAR PROSES

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

INSTRUMEN PENGUKURAN SEKOLAH KATEGORI MANDIRI JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

II. TINJAUAN PUSTAKA. sebagai ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Sedangkan

PENGEMBANGAN KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN SMK

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN. Achmad Samsudin, M.Pd. Jurdik Fisika FPMIPA UPI

Memuat konsep-konsep yang terkait dengan kurikulum sekolah.

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN BERDASARKAN STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

PANDUAN PENYELENGGARAAN SISTEM KREDIT SEMESTER UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

DAFTAR HADIR A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 1 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 1 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 2

PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

FORM EDS KEPALA SEKOLAH

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30

SOAL EDS ONLINE UNTUK KS.

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Panduan EDS Kepala Sekolah PADAMU NEGERI

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

Instrumen Review. Instrumen Penelaahan Kurikulum Sekolah (KTSP) Dokumen 1. Terdapat logo sekolah/daerah

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41

PP 19/2005 STANDAR NASIONALPENDIDIKAN BAB II LINGKUP, FUNGSI, DAN TUJUAN

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KURIKULUM


IMPLIKASI PENGEMBANGAN KTSP TERHADAP TUGAS GURU MATEMATIKA SMP/MTs

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 29 B. TUJUAN 29 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 29 D. UNSUR YANG TERLIBAT 30 E. REFERENSI 30 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 30

RESPONDEN KEPALA SEKOLAH

PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

PENGEMBANGAN KTSP dengan Model Sistematik. Oleh Wachyu Sundayana

PANDUAN PENELAAHAN KTSP

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan temuan-temuan penelitian

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Peraturan Mendiknas Nomor: 20 Tahun tentang STANDAR PENILAIAN DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

2. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik.

STANDAR PENILAIAN (Permen No. 20 Th. 2007)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA

BAHAN AJAR (MINGGU KE 1) MATA KULIAH EVALUASI PEMBELAJARAN FISIKA STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (SNP)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

II. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH PEMERINTAH DAERAH

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PENGELOLAAN DAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

Bab IV Analisis Hasil Penelitian

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI DIRI SEKOLAH STANDAR SARANA DAN PRASARANA. ruang belajar

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV. IMPLEMENTASI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) DI MTs AGUNG ALIM BLADO. A. Kriteria Ketuntasan Minimal di MTs Agung Alim Blado

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

II. TINJAUAN PUSTAKA

Draft 2010 PANDUAN PELAKSANAAN SKS SMA NEGERI 78 JAKARTA

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN MADRASAH ALIYAH DAN MONEV PELAKSANAANNYA. Makalah

Andrian Rustaman Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA BKPAP UPI

PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP. Oleh Dr. Jumadi

Lampiran 1. Instrumen ini digunakan sebagai penggalian data pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan menurut pedoman penyusunan KTSP dari

PEDOMAN PENGISIAN INSTRUMEN PROGRAM KURSUS DAN PELATIHAN KOMPUTER

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Latar Belakang

Standar kopetensi Pendidikan oleh Fauzan AlghiFari / / TP-B

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dalam bab ini dikemukakan beberapa simpulan dan rekomendasi yang

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KURIKULUM BSNP, SATUAN PENDIDIKAN, PUSAT KURIKULUM,

PENYUSUNAN PENYUSUN KTSP

INSTRUMEN VERIFIKASI/VALIDASI DOKUMEN KTSP

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 1 B. TUJUAN 2 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 2 D. UNSUR YANG TERLIBAT 2 E. REFERENSI 2 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 3

STANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN BLORA PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SULIT DITERAPKAN DI INDONESIA. Kunaryo

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 20 TAHUN 2007 TANGGAL 11 JUNI 2007 STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. analisis data yang telah dikemukakan pada Bab I, II, III, dan IV, maka beberapa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENYUSU S NA N N KTSP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum URAIAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk spiritual, makhluk individu, dan makhluk sosial. Ketiga

Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan (Implikasinya terhadap Tugas Guru Matematika SMP/MTs dalam Pengembangan KTSP)

RINTISAN SEKOLAH KATEGORI MANDIRI (SMA) Oleh : H. Karso Lektor Kepala FPMIPA UPI

SUPLEMEN KEPALA SEKOLAH

SOSIALISASI PERMEN NO 22, NO 23, DAN NO 24*)

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN Penulis : R. Rosnawati SMA/MA/SMA-LB/SMK

KATA PENGANTAR. Jakarta, 00Juni 2015 Direktur Pembinaan SMA, Harris Iskandar, Ph.D NIP Panduan Pengembangan KTSP

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

Transkripsi:

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Semoga Apa yang kita lakukan hari ini bernilai ibadah disisi Allah SWT. Amin

Bab I. Pendahuluan Rasional Disvaritas kondisi persekolahan di Indonesia sangat tinggi. Penerapan Standar Pelayanan Minimal dalam bentuk 8 standar nasional pendidikan Standar ini digunakan untuk mengontrol kualitas pendidikan Tujuan umum Menyamakan persepsi tentang kriteria sekolah kategori mandiri Tujuan khusus Pembina pendidikan Memperoleh acuan untuk melakukan pendampingan kepada sekolah untuk mencapai sekolah kategori mandiri dalam kurun waktu tertentu Melaksanakan pembinaan tentang upaya-upaya yang harus dilakukan sekolah untuk dapat memenuhi/hampir memenuhi standar nasional pendidikan Pelaksana pendidikan Untuk mengetahui kedudukan sekolahnya dibandingkan dengan standar nasional pendidikan Memotivasi pihak sekolah untuk meningkatkan dan mengembangkan sekolahnya agar mencapai kondisi memenuhi/hampir memenuhi standar nasional pendidikan

Bab II. Kategori sekolah A. Landasan yuridis 1. Undang-undang No 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Peraturan Pemerintah No 19 tentang Standar Nasional Pendidikan 3. Peraturan Menteri terkait Standar Nasional Pendidikan terdiri atas: 1. Standar isi Permen 22 2. Standar proses Permen? 3. Standar kompetensi lulusan permen 23 4. Standar pendidik dan tenaga kependidikan, Pengawas permen 12 Kepala Sekolah permen 13 Kualifikasi kompetensi guru permen 16 Guru dalam jabatan permen 18 5. Standar sarana dan prasarana permen 24 6. Standar pengelolaan pendidikan permen 19 7. Standar pembiayaan permen? 8. Standar penilaian pendidikan permen 20 Pasal 35 Bab IX UUSPN Thn 2003 dan Pasal 2 Bab II PP No 19 Thn 2005

Penjelasan Pasal 11 Ayat (2) dan Ayat (3) PP No 19 thn 2005 Dengan diberlakukannya Standar Nasional Pendidikan, maka Pemerintah memiliki kepentingan untuk memetakan sekolah/ madrasah menjadi sekolah/madrasah yang sudah atau hampir memenuhi Standar Nasional Pendidikan dan sekolah/madrasah yang belum memenuhi Standar Nasional Pendidikan. Terkait dengan hal tersebut, Pemerintah mengkategorikan sekolah/ madrasah yang telah memenuhi atau hampir memenuhi Standar Nasional Pendidikan ke dalam kategori mandiri, dan sekolah/ madrasah yang belum memenuhi Standar Nasional Pendidikan ke dalam kategori standar.

Berbagai upaya ditempuh agar alokasi sumberdaya Pemerintah dan Pemerintah Daerah diprioritaskan untuk membantu sekolah/madrasah yang masih dalam kategori standar untuk bisa meningkatkan diri menuju kategori mandiri. Terhadap sekolah/madrasah yang telah masuk dalam kategori mandiri, Pemerintah mendorongnya untuk secara bertahap mencapai taraf internasional. Penjelasan Pasal 91 Ayat (1) PP No 19 Thn 2005 Pemerintah dan Pemerintah Daerah mendorong dan membantu satuan pendidikan formal dalam melakukan penjaminan mutu (quality assurance) agar memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan, sehingga dapat dikategorikan ke dalam kategori mandiri.

Sekolah kategori standar Sekolah kategori standar adalah sekolah yang belum memenuhi atau baru dapat melaksanakan sebagian Standar Nasional Pendidikan. Sehingga yang termasuk sekolah kategori standar adalah sekolah yang sudah sepenuhnya mengembangkan dan melaksanakan kegiatan sekolahnya berdasarkan : Standar Isi Standar Kompetensi Lulusan dan Standar penilaian Sekolah Kategori Mandiri Sekolah Kategori Mandiri (SKM) adalah sekolah yang hampir memenuhi atau sudah memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP).

A. Sekolah yang sudah memenuhi/melaksanakan ke delapan standar nasional pendidikan yaitu, Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, Standar proses, Standar penilaian, Standar Tenaga kependidikan, Standar Sarana dan prasarana, Standar Pengelolaan, dan Standar Pembiayaan. B. Sekolah yang hampir memenuhi ke delapan Standar Nasional Pendidikan. Kata hampir memenuhi menunjukan letak SKM kelompok ini berada diantara kelompok sekolah kategori standar dan kelompok sekolah yg sudah memenuhi kedelapan standar tersebut. Oleh karena sekolah kategori standar sudah mengacu pada ketiga standar nasional pendidikan maka SKM, selain sudah mengacu pada 3 standar juga sudah menggunakan beberapa standar lain. Standar-standar yang lain tersebut, dipergunakan secara utuh maupun sebagian sebagai acuan pengembangan dan pelaksanaan sekolah. Sekolah bertaraf Internasional (SBI) Sekolah kategori ini harus telah memenuhi seluruh standar nasional pendidikan dan kemudian didorong untuk menjadi sekolah bertaraf internasional.

Sekolah Bertaraf Internasional Sudah memenuhi SNP Sekolah Kategori Standar Sekolah Kategori Mandiri Hampir memenuhi Belum memenuhi seluruh SNP / baru memenuhi 4 standar

A. Pengertian Sekolah Kategori Mandiri (SKM) adalah sekolah yang hampir memenuhi atau sudah memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP). B. Kriteria Sekolah Kategori Mandiri Kerangka dasar dan Struktur Kurikulum Beban Belajar Kalender Pendidikan Kelompok Mata pelajaran Prinsip Pengembangan Kurikulum Prinsip Pelaksanaan Kurikulum Struktur Kurikulum Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar Penyelenggaraan program pendidikan SD Sistem Paket SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB & SMK/MAK kategori standar menggunakan system paket atau SKS SMA/MA/SMALB & SMK/MAK kategori mandiri menggunakan system SKS Kegiatan tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur Alokasi waktu Penetapan kalender pendidikan

SKL Satuan Pendidikan SKL Kelompok Mata Pelajaran SKL Mata Pelajaran 3. Pelaksanaan proses pembelajaran Persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran Rombongan belajar Jumlah maksimal peserta didik setiap rombel adalah : SKM Standar Proses SD/MI = 30 Psd SD/MI = 28 Psd SMP/MT = 35 Psd SMA/MA = 35 Psd SMK/MAK= 36 Psd SMP/MT = 32 Psd SMA/MA = 32 Psd SMK/MAK = 32 Psd

Rasio maksimal jumlah peserta didik setiap pendidik SKM Standar Isi SD/MI = 22 : 1 SD/MI = 21 : 1 SMP/MT = 16 : 1 SMP/MT = 15 : 1 SMA/MA = 16 : 1 SMA/MA = 15 : 1 SMK/MAK = 16 : 1 SMK/MAK = 15 : 1 SLB = 6 : 1 SLB = 5 : 1

7 Pengawasan proses pembelajaran Pemantauan Pemantauan dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran dengan cara : diskusi kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi oleh kepala sekolah Pemantauan dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran dengan cara : diskusi kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi oleh kepala sekolah dan pengawas

8 Supervisi SKM Dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran dengan cara : pemberian contoh, diskusi, latihan dan konsultasi yang dilakukan oleh kepala sekolah 9. Evaluasi Dilakukan pada tahap perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan dan penilaian hasil pembelajaran dengan cara membandingkan proses pembelajaran dengan standar proses serta mengidentifikasi kinerja pendidik dalam proses pembelajaran sesuai kompetensi pendidik yang dilaksanakan oleh kepala sekolah Standar Proses Dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran dengan cara : pemberian contoh, diskusi, latihan dan konsultasi yang dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas Diakukan pada tahap perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan dan penilaian hasil pembelajaran dengan cara membandingkan proses pembelajaran dengan standar proses serta mengidentifikasi kinerja pendidik dalam proses pembelajaran sesuai kompetensi pendidik yang dilaksanakan oleh kepala sekolah dan atau pengawas

SKM A. Perencanaan 80 % program /kegiatan yg ada di sekolah mendukung visi,misi dan tujuan sekolah 80 % dari rencana kerja sekolah terlaksana. B. Pelaksanaan rencana kerja sekolah sudah membuat dan memiliki minimal pedoman yang mengatur tentang: KTSP, kalender pendidikan/akademik, struktur organisasi sekolah, pembagian tugas antara guru, pembagian tugas antara tenaga kependidikan, tata tertib sekolah, biaya operasional sekolah Standar Proses 1. Memiliki visi dan misi sekolah 2. Memiliki tujuan sekolah 3. Memiliki rencana kerja sekolah (tahunan dan menengah ) membuat dan memiliki pedoman tertulis yang mengatur berbagai aspek pengelolaan meliputi: KTSP, kalender pendidikan/akademik, struktur organisasi sekolah, pembagian tugas antara guru, pembagian tugas antara tenaga kependidikan, peraturan akademik, tata tertib sekolah, kode etik sekolah, biaya operasional sekolah

SKM tidak seluruh personal di struktur organisasi sekolah mempunyai tugas dan fungsi yang jelas 80 % dari kegiatan sekolah terlaksana. melaksanakan seluruh komponen tersebut dengan kualitas yang belum maksimal melaksanakan seluruh komponen tersebut dengan kualitas yang belum maksimal Standar Proses struktur organisasi sekolah berisi tentang sistem penyelenggaraan dan administrasi yang diuraikan secara jelas dan transparan kegiatan sekolah dilaksanakan berdasarkan rencana kerja tahunan oleh penanggung jawab kegiatan sekolah menyusun: KTSP Kalender pendidikan Program pembelajaran penilaian hasil belajar peserta didik peraturan akademik sekolah menyusun program pendaya gunaan tenaga pendidik dan kependidikan

3. Kriteria Ketuntasan Belajar SKM Satuan pendidikan menetapkan kriteria ketuntasan belajar setiap mata pelajaran 70% Peserta didik yang belum mencapai KKM diberi kesempatan mengikuti remedial. Standar Isi KKM pada akhir jenjang satuan pendidikan untuk kelompok mata pelajaran selain iptek merupakan nilai batas ambang kompetensi (Panduan Penyusunan KTSP dari BSNP, KKM ideal 75% - 100%) Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti remedial.

4. Teknik dan Instrumen Penilaian SKM Teknik/cara menilai hasil belajar disesuaikan dengan karakteristik indikator masing-masing KD 70% Instrumen penilaian yang dilakukan oleh pendidik memenuhi persyaratan: a. Substansial. b. Konstruksi. c. Bahasa. Standar isi Penilaian hasil belajar dilakukan dengan menggunakan teknik tes (tulisan, lisan, praktik/ kinerja) dan non tes (observasi, penugasan perseorangan maupun kelompok, dll) Instrumen penilaian memenuhi persyaratan: a. Substansial. b. Konstruksi. c. Bahasa. 5. Mekanisme & Prosedur Penilaian Pendidik menginformasikan kriteria penilaian pada awal semester. Pendidik menginformasikan silabus mata pelajaran yang di dalamnya memuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester. Selama 3 tahun berturut-turut nilai rata-rata hasil UN 7,00Untuk SMK:- nilai uji kompetensi >7,5- minimal 10% lulusan mencapai skor TOEC > 400

No SNP Skl Ktg Standar Hampir SKM Memenuhi 1 Standar isi Utuh Utuh Utuh 2 Standar Kompetensi Lulusan Utuh Utuh Utuh 3 Standar proses Dibawah min Min utuh 4 Standar penilaian pendidikan Utuh Min utuh 5 Standar pendidik dan tenaga kependidikan Dibawah min Min utuh 6 Standar sarana dan prasarana Dibawah min Min utuh 7 Standar pengelolaan Dibawah min Min utuh 8 Standar pembiayaan Dibawah min Min utuh Utuh Utuh Utuh Utuh Utuh Utuh