BAB III METODE PENELITIAN. digunakan diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia situs

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Indonesia berdasarkan hasil dari purposive sampling selama 3 tahun. Tabel 4.1

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan yang berada pada

mempunyai nilai ekstrim telah dikeluarkan sehingga data diharapkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini perusahaan-perusahaan pada sektor manufaktur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (closing price) yang tercatat di indeks LQ 45 periode yang dinyatakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang

III. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Dari 67 perusahaan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, free cash flow dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB III METODE PENELITIAN. berupa bukti, catatan atau laporan historis perusahaan. Pengambilan sumber data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. ukuran perusahaan, dan good corporate governance terhadap kebijakan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

Lampiran 1. Daftar Perusahaan Sampel

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang merupakan data panel atau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan manufaktur. Populasi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. & investasi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Retail adalah penjualan dari sejumlah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan penelitian asosiatif kausal.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Return On invesment(roi), Earning Per Share(EPS), dan. Deviden Per Share (DPS) terhadap harga saham

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. meliputi analisis kuantitatif yang berupa analisis regresi berganda serta

III. METODE PENELITIAN. Obyek penelitian ini adalah profitabilitas perbankan syariah yang ada di

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Garment dan Subsektor otomotif dan Komponen tahun Metode

METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian tentang Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS),

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

Fildza Aqmarina Imanda. II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. selanjutnya akan membahas mengenai penelitian tentang pengaruh komisaris

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA. Statistika Deskriptif merupakan hal serangkaian teknik statistika yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak lain dalam bentuk sudah jadi atau berupa publikasi. Data yang digunakan diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id situs website masing-masing perusahaan dan Indonesia Capital Market Directory (ICMD). 3.2 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi dari perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Indonesia. Dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder berupa laporan keuangan yang diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id dan situs website masing-masing perusahaan.

33 3.3 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2011-2013 sejumlah 137 perusahaan. Tidak semua anggota populasi ini akan menjadi obyek penelitian sehingga perlu dilakukan pengambilan sampel. Teknik pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode purposive sampling. Sampel ini ditentukan berdasarkan kriteria yang ditentukan sebagai berikut: a. Perusahaan manufaktur yang secara konsisten terdaftar di Bursa Efek Indonesia. b. Mempublikasikan laporan keuangan tahunan dari tahun 2011 sampai 2013 dengan tahun buku 1 Januari-31 Desember dalam satuan rupiah. c. Perusahaan membagikan dividen tunai berturut-turut dari tahun 2011 sampai 2013. d. Tidak melakukan corporate action lainnya dari tahun 2011 sampai 2013. Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut, diperoleh 14 saham perusahaan manufaktur yang memenuhi kriteria dan layak digunakan sebagai sampel penelitian. Jumlah data yang akan diolah dalam penelitian ini adalah hasil perkalian antara jumlah bank dan periode pengamatan, yaitu selama Tahun 2011-2013. Jadi jumlah data observasi dalam penelitian ini sejumlah 42 data. Adapun sampel pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1.

34 Tabel 3.1. Sampel Penelitian No. Kode Emiten Nama Emiten 1 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk 2 DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk 3 GGRM Gudang Garam Tbk 4 GJTL Gajah Tunggal Tbk 5 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 6 KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk 7 LION Lion Metal Works Tbk 8 LMSH Lionmesh Prima Tbk 9 SCCO Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk 10 SKLT Sekar Laut Tbk 11 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk 12 TCID Mandom Indonesia Tbk 13 TRST Trias Sentosa Tbk 14 TSPC Tempo Scan Pasific Tbk Sumber: Data sekunder, diolah. 3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel yang digunakan dalam penelitian dibedakan menjadi dua yaitu variabel dependen (terikat) dan variabel independen (bebas). Sebagai variabel dependen penelitian ini adalah Return saham. Sedangkan variabel independen meliputi Return On Equity (ROE) dan Dividend Per Share (DPS). 3.4.1 Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah return saham. Return saham yang digunakan adalah pengembalian saham yang berasal dari dividen ditambah keuntungan modal (capital gain) (Brigham dan Houston, 2001). Return saham dapat dihitung dengan rumus:

35 Return saham = P t P t-1 + D t P t-1 (Kurniati, 2013) Keterangan: Pt = return saham periode t Pt-1 = return saham periode t-1 D t = dividen saham periode t 3.4.2 Variabel Independen 3.4.2.1 Return On Equity Return on Equity adalah hubungan laba tahunan setelah pajak dengan ekuitas pemegang saham yang tercatat. Rasio ini digunakan sebagai ukuran efektifitas dana pemegang saham yang telah diinvestasikan. Rumus ROE sebagai berikut: ROE = Laba Setelah Pajak Modal Sendiri (Sartono, 2008) 3.4.2.2 Dividend Per Share DPS (dividend per share) menjelaskan besarnya dividen yang diterima pemegang saham dari setiap lembar saham. Untuk menghitung dividen per lembar saham dapat menggunakan rumus:

36 DPS = Jumlah dividen yang dibayarkan Jumlah lembar saham (Astuty, 2011) 3.5 Metode Analisis Data Dalam penelitian ini metode analisis yang dipakai adalah analisis kuantitatif, untuk memperhitungkan dan memperkirakan secara kuantitatif dan beberapa faktor terhadap return saham. Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan bantuan program komputer SPSS 21. Sebelum melakukan hipotesis dengan analisis regresi berganda terlebih dahulu dilakukan uji lolos kendala linier atau uji asumsi klasik. 3.5.1 Analisis Regresi Berganda Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda adalah teknik statistik melalui koefisien parameter untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian terhadap hipotesis baik secara parsial maupun simultan dilakukan setelah model regresi yang digunakan bebas dari pelanggaran asumsi klasik. Tujuannya adalah agar hasil penelitian dapat diinterpretasikan secara tepat dan efisien. Persamaan regresi tersebut adalah sebagai berikut (Weston dan Copeland, 1995) : Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + е

37 Keterangan : Y = Return Saham α = Konstanta е = Error β = Koefisien Regresi X 1 = Return On Equity X 2 = Dividend Per Share 3.5.2 Pengujian Asumsi Klasik Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah hasil analisis regresi linier berganda yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini terbebas dari penyimpangan asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, multikolinieritas, heteroskedastisitas dan autokorelasi. Adapun masing-masing pengujian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 3.5.2.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal (Ghozali, 2006). Alat analisis yang digunakan dalam uji statistik non-parametrik Kolmogrov Smirnov (K-S). Pedoman pengambilan keputusan :

38 a) Nilai Sig atau signifikan atau nilai probabilitas < 0.05. Distribusi adalah tidak normal. b) Nilai Sig atau signifikan atau nilai probabilitas > 0.05. Distribusi adalah normal. Uji normalitas dapat juga dilihat dengan memperhatikan penyebaran data (titik) pada normal p plot regression standarred residual yaitu: a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2006). Hasil uji normalitas terhadap data adalah sebagai berikut: Tabel 3.2. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 42 Normal Parameters a,b Mean,0000000 Std. Deviation,33840176 Most Extreme Differences Absolute,095 Positive,095 Negative -,090 Kolmogorov-Smirnov Z,614 Asymp. Sig. (2-tailed),845 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

39 Berdasarkan Tabel 3.2 nampak bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0,614 dengan Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,845 (Sig. > 0,05), sehingga dapat disimpukan bahwa data terdistribusi secara normal. Selain itu normalitas juga dapat dilihat dari grafik uji normalitas pada gambar di bawah ini: Gambar 3.1. Normal Probability Plot Gambar 3.1 menunjukkan bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal yang artinya data dalam penelitian ini terdistribusi secara normal. 3.5.2.2 Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik

40 seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas (Ghozali, 2006). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dalam model regresi ini adalah dengan menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas dan apabila korelasinya signifikan antar variabel bebas tersebut maka terjadi multikolinieritas. Seperti yang dijelaskan oleh Ghozali (2006) sebagai berikut : a. Nilai R² yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. b. Menganalisis matriks korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen terjadi korelasi yang cukup tinggi (umumnya > 0,90), maka indikasi terjadi multikolinearitas. Tidak adanya nilai korelasi yang tinggi antar variabel independen tidak berarti bebas dan multikolinieritas. Multikolinieritas dapat terjadi karena kombinasi dua atau lebih variabel independen. Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya yaitu variance inflactor factor (VIF). Kedua variabel ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan VIF yang tinggi. Batasan umum yang digunakan untuk mengukur multikolinieritas adalah tolerance < 0,1 dan nilai VIF > 10 maka terjadi multikolinieritas. Pada Tabel 3.3 berikut dapat dilihat hasil uji multikolinieritas terhadap data penelitian.

41 Tabel 3.3. Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF (Constant) ROE,919 1,089 DPS,919 1,089 a. Dependent Variable: Return Berdasarkan Tabel 3.3 nampak bahwa nilai tolerance semua variabel independen berada diatas 0,10 dan nilai Variance Inflation Factors (VIF) dibawah 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinieritas dalam persamaan regresi berganda. 3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedositas atau tidak terjadi heteroskedastisitas dan jika varians berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedasitas (Ghozali, 2006). Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi-y

42 sesungguhnya) yang telah di studentized (Ghozali, 2006). Selain dengan menggunakan analisis grafik, pengujian heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan Uji Glejser. Uji ini mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%, maka dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas (Ghozali, 2006). Hasil uji heteroskedastisitas terhadap data adalah sebagai berikut: Gambar 3.2. Grafik Scatterplot Grafik scatterplot tmemperlihatkan bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat heteroskedastisitas pada persamaan regresi berganda.

43 3.5.2.4 Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam suatu model regresi linier terdapat korelasi antara pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali, 2006). Alat analisis yang digunakan adalah uji Durbin Watson (DW). Untuk mengetahui terjadi atau tidak autokorelasi dilakukan dengan membandingkan nilai statistik hitung Durbin Watson pada perhitungan regresi dengan statistik tabel Durbin Watson pada tabel. Dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut : a. Bila nilai DW terletak diantara batas atas atau upper bound (du) dan (4 du) maka koefisien autokorelasi = 0, berari tidak ada autokorelasi. b. Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound (dl) maka koefisien autokorelasi > 0, berarti ada autokorelasi positif. c. Bila nilai DW lebih besar dari (4-dl) maka koefisien autokorelasi < 0, berarti ada autokorelasi negatif. d. Bila nilai DW terletak antara du dan dl atau DW terletak antara (4-du) dan (4- dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan. Hasil uji auotokorelasi terhadap data adalah sebagai berikut: Tabel 3.4. Hasil Uji Durbin-Watson Model Summary b Model Durbin-Watson 1 1,744 a. Predictors: (Constant), DPS, ROE b. Dependent Variable: Return

44 Tabel 3.5 menunjukkan bahwa hasil perhitungan Durbin-Watson sebesar 1,744; sedangkan dalam tabel DW dengan α = 0,05 dan K= 2 menunjukkan bahwa dl (batas bawah) = 1,4073 dan du (batas atas) = 1,6061 maka nilai DW berada di daerah du < d < (4-du) yaitu 1,6061 < 1,744 < 2,256 yang berarti bahwa tidak ada autokorelasi. 3.5.3 Pengujian Hipotesis Menurut Ghozali (2006), ketepatan fungsi regresi dalam mengestimasi nilai aktual dapat diukur dari Goodness of Fit-nya. Secara statistik dapat diukur dari nilai statistik t, nilai statistik f dan koefisien determinasinya. Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji yang dikehendaki statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak). Ho yang menyatakan bahwa variabel independen tidak berpengaruh secara parsial maupun simultan terhadap variabel dependen. Sebaliknya disebut tidak signifikan apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima. 3.5.3.1 Uji Statistik t Uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui apakah masingmasing variabel independen secara signifikan berpengaruh terhadap variabel dependen. Pada uji ini hipotesis satu dan dua atau H1 dan H2 di uji dengan

45 menggunakan uji t. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji dua arah dengan hipotesis sebagai berikut: 1. Ho = b1 = 0, artinya tidak ada pengaruh secara signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. 2. Ho = b1 0, artinya ada pengaruh secara signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk menilai t hitung digunakan rumus : t hitung = Koefisien regresi b 1 Standar Deviasi b 1 Kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut : 1. Ho diterima dan Ha ditolak apabila t hitung < t tabel. Artinya variabel bebas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. 2. Ho diterima dan Ha ditolak apabila t hitung > t tabel. Artinya variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. 3.5.3.2 Uji F Uji F digunakan untuk menguji pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama (simultan). Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji dua arah dengan hipotesis sebagai berikut : 1. Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = b6 = b7 = 0, artinya tidak ada pengaruh secara signifikan dari variabel bebas secara bersama-sama.

46 2. Ho : b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7 0, artinya ada pengaruh secara signifikan dari variabel bebas secara bersama-sama. Penentuan besarnya Fhitung menggunakan rumus : F hitung = R² / ( k 1) ( 1 - R² ) / ( n k ) Keterangan: R² =Koefisien determinasi ( 1 - R² ) = Residual sum of squares k n = Jumlah variabel = Jumlah sampel observasi Menetapkan kriteria pengujian sebagai berikut: Tolak Ho jika angka signifikansi lebih kecil dari α = 5% Terima Ho jika angka signifikansi lebih besar dari α = 5% 3.5.3.3 Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Besarnya koefisien determinasi ini adalah 0 sampai dengan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua

47 informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2006). Perhitungan koefisien determinasi adalah sebagai berikut: R 2 = reg sum of squeres/total sum of sequere Rumusan diatas dapat diketahui seberapa besar variasi variabel dependen akan mampu dijelaskan oleh variabel independennya, sedangkan sisanya (1-R 2 ) variasi variabel dependennya dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model.