Pengaruh Aset dan Manajemen Inventory terhadap Manajemen Laba. (Studi Kasus Pada Peusahaan manufaktur yang tercatat di BEI Tahun )

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Aset dan Manajemen Inventory Terhadap Laba. (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur yang terdaftar Di BEI Tahun ) Puguh Hariyanto

DI BEI. Tugas dan. Diajukan Untuk. Memenuhi. Oleh:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemberian

BAB I PENDAHULUAN. utama yang digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan dalam

SEMINAR AKUNTANSI MANAJEMEN LABA

BAB I PENDAHULUAN. komprehensif untuk mengungkapkan (disclosure) semua fakta, baik transaksi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kinerja atau pertanggung jawaban manajemen perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laba menurut beberapa ahli:

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan Keuangan merupakan media komunikasi yang digunakan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kinerja suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi. Menurut IAI (2011) tujuan

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. menyatakan bahwa teori keagenen mendeskripsikan pemegang saham sebagai principal

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan produk akuntansi yang menyajikan data-data

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan. Menurut IAI (2009) tujuan laporan keuangan adalah menyediakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab 2 Telaah Pustaka dan Pengembangan Model

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam bentuk pajak (Jin dan Machfoedz, 1998).

BAB I PENDAHULUAN. berbagai sektor. Indikator pesatnya pertumbuhan perusahaan tersebut dapat dilihat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN Laba merupakan komponen yang penting dalam sebuah laporan keuangan. Laba dapat digunakan sebagai evaluasi bagi pihak internal dan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut PSAK No. 1 (revisi 2012), laporan keuangan adalah suatu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. individu, sosiasi atau organisasi bisnis yang terdiri dari neraca, laba rugi,

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu entitas

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia merupakan salah satu wadah berinvestasi yang baru

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang dikeluarkan untuk membiayai sumber pendanaan (source

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan laporan keuangan tahunan. Laporan keuangan merupakan sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memajukan dan menjalankan perusahaan, sehingga perusahaan. membutuhkan laporan keuangan sebagai pegangan untuk mengetahui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan perusahaan lazimnya bertujuan memaksimumkan. kemakmuran pemegang saham (stokcholders). Kemakmuran para pemegang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membuktikan adanya pengaruh perputaran kas, perputaran piutang dan

BAB II TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham (Weston dan

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam waktu singkat bagi setiap investor. Namun sebelum UKDW. investor akan meramalkan untung ruginya atau mengevaluasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomis di masa depan dan lain-lain (Suhardito et al, 2000).

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Salah satu kebijakan yang utama untuk memaksimalisasi keuntungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SKRIPSI. Disusun oleh : MUQOROBIN B

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Teori agensi menggambarkan hubungan kontrak kerjasama antara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH MANAJEMEN LABA AKRUAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN INDEKS LQ 45)

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan adalah suatu industri yang mempunyai sifat-sifat yang berbeda

BAB I PENDAHULUAN. karyawan, pemberi pinjaman, pemasok, pemerintah, pelanggan, kreditur.

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan produk. Perusahaan manufaktur terdiri dari tiga sektor yaitu: industri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham/pemilik. Nilai perusahaan yang sudah go public tercermin dalam

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Prastowo (2002), Seorang investor membeli dan mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah menjadi negara yang mengarah ke basis industri.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan suatu gambaran mengenai kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dengan baik khususnya di era globalisasi ini. Peluang yang dimaksud

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam menjalankan usahanya perusahaan dihadapkan pada kebutuhan dana, baik untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Return On Asset (ROA) keuntungan. ROA mampu mengukur kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. adalah laporan keuangan. Laporan keuangan selain merupakan media

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi merupakan suatu proses pencatatan, pengelompokan dan

BAB I PENDAHULUAN. seperti sole proprietorship biasanya peran ini dilakukan oleh pemilik. Tetapi pada

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pelaporan yang dapat memberikan informasi bagi pemakainya. Laporan keuangan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Deskripsi Teori. 1. Return on Assets (ROA) a. Pengertian Return on Assets (ROA)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha, keputusan melakukan investasi sangat penting untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya akuntansi keuangan dan laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya tujuan dari perusahaan adalah untuk mendapatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. kas atau setara kas yang dimiliki oleh perusahaan yang diharapkan akan. kekayaan melalui distribusi hasil investasi.

BAB I PENDAHULUAN. Para pelaku pasar modal memerlukan informasi untuk mengambil

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan oleh pengguna informasi. Akuntansi menghasilkan informasi

PERBEDAAN DISCRETIONARY ACCRUALS ANTARA PERUSAHAAN MANUFAKTUR LABA DAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR RUGI

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin tingginya tingkat persaingan di dalam dunia bisnis memaksa. perusahaan untuk mempunyai keunggulan kompetitive untuk terus

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi berbagai hierarki jabatan dalam suatu perusahaan, dari mulai

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi ini menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Adapun penelitian-penelitian terdahulu yang dilakukan peneliti

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, dunia investasi bukan lagi merupakan kegiatan baru di dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama berdirinya sebuah perusahaan adalah untuk. dipastikan perusahaan beroperasi secara maksimal. Profitabilitas dapat

BAB I PENDAHULUAN. disebut agency conflict disebabkan pihak-pihak yang terkait yaitu prinsipal

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan merupakan media komunikasi yang digunakan oleh pihak-pihak. mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

Pengaruh Aset dan Manajemen Inventory terhadap Manajemen Laba (Studi Kasus Pada Peusahaan manufaktur yang tercatat di BEI Tahun 2008-2009) Dwi Sektiana Bhaktiani Universitas Dian Nuswantoro Semarang Abstrak Earning mansagemen (manajemen laba) adalah suatu tindakan manajer dalam melakukan intervensi dalam proses pelaporan keuangan yang berkaitan dengan menaikkan atau menurunkan laba yang dilaporkan pada pihak eksternal yang bertujuan untuk memperoleh keeuntungan pribadi untuk menajer. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh acid test ratio, inventory turnover, total assets turnover dan return on asset. Manajemen laba diukur dengan discretionary accruals menggunakan Modified Jones Model. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2010. Data penelitian diperoleh dari laporan keuangan periode 2008-2010. Berdasarkan metode purposive sampling, sampel yang diperoleh sebanyak 60 perusahaan. Alat analisis yang digunakan adalah SPSS. Hasil analisis dengan menggunakan SPSS menunjukkan bahwa: Acid test ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap earning after tax, inventory turnover tidak berpengaruh signifikan terhadap earning after tax, total asset turnover berpengaruh negatif dan signifikan terhadap earning after tax, return on asset berpengaruh positif dan signifikan terhadap earning after tax. Kata Kunci : Earning mansagemen, Acid test ratio, inventory turnover, total asset turnover, return on asset, earning after tax Pendahuluan Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang mempunyaiperanan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah perusahaan.

Menurut IAI (2009) tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja perusahaan, serta perubahan posisi keuangan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Oleh karena itu, laporan yang berkualitas, yang terbebas dari rekayasa dan mengungkapkan informasi sesuai dengan fakta yang sebenarnya menjadi kepentingan banyak pihak. Laporan keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban manajemen perusahaan kepada pihakpihak yang berkepentingan, seperti pemegang saham, investor, kreditor, pemerintah, masyarakat maupun pihak-pihak lainnya. Manajemen laba adalah campur tangan manajemen dalam proses penyusunan laporan keuangan eksternal guna mencapai tingkat laba tertentu dengan tujuan untuk menguntungkan dirinya sendiri (atau perusahaannya sendiri). Peluang untuk mencapai laba tersebut timbul karena metode akuntansi memberikan peluang bagi manajemen untuk mencatat suatu fakta tertentu dengan cara yang berbeda dan peluang bagi manajemen untuk melibatkan subyektivitas dalam menyusun estimasi (Worthy, 1984 dalam Saputro dan Setiawati, 2004). Isu bagaimana pasar modal memproses informasi akuntansi, terutama laba dan komponennya merupakan hal yang penting bagi partisipan modal. Subramanyan (1996) dalam Ardiati (2005) menemukan bahwa diskresioner total akrual (discretionary accruals) berhubungan dengan harga saham, laba yang akan datang dan aliran kas dan menyimpulkan bahwa manajer memilih akrual untuk meningkatkan keinformatifan (informativeness) laba akuntansi. Disamping itu, akrual memungkinkan manajer mengkomunikasikan informasi privat mereka dan oleh karena itu meningkatkan kemampuan laba untuk mencerminkan nilai ekonomis perusahaan. Ada tiga sasaran yang dapat dicapai oleh manajer dalam melakukan manajemen laba menurut Watt dan Zimmerman sebagaimana dikutip oleh Sugiri (1998:1-18):, meliputi: minimalisasi biaya politik (political cost minimization), maksimalisasi kesejahteraan manajer (manager wealth maximalization), dan minimalisasi kas pendanaan (minimization of financing cost). Berbagai bentuk manajemen laba seperti; taking a bath, peralatan laba (income smooting), maksimalisasi laba atau meminimalisasi pendapatan dapat dilakukan oleh pihak manajemen dengan memanfaatkan peluang yang ada dalam standar akuntansi seperti penerapan kebijakan akintansi atau pemilihan metode akuntansi yang digunakan. Adanya

kemungkinan manipulasi ini karena adanya fleksibilitas yang diberikan oleh GAAP dan karena sulit untuk menekankan pelaporan keuangan yang fleksibel. Studi Pustaka dan Hipotesis 1. Pengertian aset Asset merupakan bentuk penanaman modal perusahaan. Bentuknya dapat berupa harta kekayaan atau atas kekayaan atau jasa yang dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan. Harta kekayaan tersebut harus dinyatakan dengan jelas, diukur dalam satuan mata uang, dan diurutkan berdasarkan lamanya waktu atau kecepatannya berubah kembali menjadi uang kas. Menurut Dyckman et al (1999:174), Aktiva adalah manfaat ekonomi yang dapat terealisasi di masa depan yang diperoleh atau diakuisisi oleh entitas tertentu sebagai hasil dari transaksi atau kejadian masa lalu. Sedangkan menurut Warren etal (2005:63), Aktiva (asset) adalah sumber daya yang dimilikioleh entitas bisnis atau usaha. Sumber daya ini dapat berbentuk fisik ataupun hak yang mempunyai nilai ekonomis. Aktiva tetapa dalah aktiva berwujud yang dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu yang digunakan dalam perusahaan, tidak dimaksud untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.(ikatan Akuntan Indonesia, 2009: 16.2). 2. Pengertian manajemen Inventory Inventory atau persediaan barang sebagai elemen utama dari modal kerja merupakan aktiva yang selalu dalam keadaan berputar, dimana secara terus menerus mengalami perubahan. Masalah investasi dalam inventory merupakan efek yang langsung terhadap keuntungan perusahaan. Kesalahan dalam penetapan besarnya investasi dalam inventory akan menekan keuntungan perusahaan. Adanya investasi dalam inventory yang terlalu besar dibanding dengan kebutuhan akan memperbesar beban bunga, memperbesar biaya penyimpanan dan pemeliharaan

digudang, memperbesar kemungkinan kerugian karena kerusakan, turunnya kualitas, keusangan, sehingga semuanya ini akan memperkecil keuntungan perusahaan. Demikian pula sebaliknya, adanya investasi yang terlalu kecil dalam inventory akan mempunyai efek yang menekan keuntungan juga, karena kekurungan material, perusahaan tidak dapat bekerja dengan luas produksi yang optimal. Oleh karena perusahaan tidak bekerja dengan full-capacity, berarti bahwa capital assets dan direct labor tidak dapat didayagunakan dengan sepenuhnya, sehingga hal ini akan mempertinggi biaya produksi rataratanya, yang pada akhirnya akan menekan keuntungan yang diperolehnya. (Riyanto, 2001). 3. Manajemen Laba Pengertian manajemen laba oleh Scoot (2000) adalah sebagai pemilihan kebijakan akuntansi oleh manajer. Scoot mengungkapkan terdapat dua cara untuk memahami manajemen laba. Pertama, sebagai perilaku oportunistik manajemen untuk memaksimumkan utilitasnya dalam menghadapi kontrak kompensasi, kontrak utang dan biaya politik. Kedua, memandang manajemen laba dari perspektif kontrak efisien, dimana manajemen laba memberi manajer suatu fleksibilitas untuk melindungi diri mereka dan perusahaan dalam mengantisipasi kejadian-kejadian yang tak terduga untuk keuntungan pihak-pihak yang terlibat dalam kontrak. Adapun Hipotesis dalam penelitian ini adalah; H 1 : Acid test ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap earning after tax pada perusahaan manufaktur yang tercatat di BEI pada tahun 2008-2010. H 2 : Inventory turnover berpengaruh positif dan signifikan terhadap earning after tax pada perusahaan manufaktur yang tercatat di BEI pada tahun 2008-2010.

H 3 : Total asset turnover berpengaruh positif dan signifikan terhadap earning after tax pada perusahaan manufaktur yang tercatat di BEI pada tahun 2008-2010. H 4 :Return on asset berpengaruh positif dan signifikan terhadap earning after tax pada perusahaan manufaktur yang tercatat di BEI pada tahun 2008-2010. Metodelogi Penelitian A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan menggunakan data sekunder, yaitu laporan keuangan pertahun perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2008-2010. Penelitian survei memfokuskan pada penelitian yang bertujuan untuk mempelajari pengaruh variabelvariabel. Penelitian survei menggunakan data yang berasal dari sampel untuk mewakili populasi yang ada dalam penelitian. Salah satu kegunaan penelitian survei adalah untuk memprediksi atau meramalkan kejadian tertentu di masa akan datang.. B. Populasi dan Sampel Pada penelitian ini, digunakan penarikan sampel secara purposive, yaitu penarikan sampel yang didasarkan pada kriteria tertentu, sehingga dengan demikian pengumpulan data yang sifatnya menyeluruh, mencakup seluruh objek penelitian, mencakup sampel yang diambil dari populasi tersebut. Populasi penelitian adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode 2008-2010. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar secara terus menerus di industri makanan dan minuman dan memberikan laporan tahunan di Bursa Efek Jakarta tahun 2008-2010, yaitu sebanyak 60 sampel. C. Devinisi Variabel a. Variabel dependen Manajemen laba adalah campur tangan dalam proses pelaporan keuangan eksternal dengan tujuan untuk menguntungkan diri sendiri. Manajemen laba merupakan salah satu faktor yang dapat mengurangi kredibilitas laporan keuangan dan dapat mengganggu pemakai laporan keuangan yang mempercayai angka laba hasil rekayasa tersebut sebagai angka laba tanpa rekayasa (Setiawati dan Na im, 2000).

b. Variabel independen 1. Acid Test Ratio (QR) Acid Test Ratio yaitu perbandingan antara (aktiva lancar-persediaan) dengan hutang lancar. Ratio ini merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan, karena persediaan memerlukan waktu yang relatif lama untuk direalisir sebagai uang kas, walaupun kenyataannya mungkin persediaan lebih likuid dari pada hutang. 2. Inventory Turnover (ITR) Inventory Turnover adalah kemampuan dana yang tertanam dalam inventory dan berputar dalam suatu periode tertentu atau likuiditas dalam inventory dan tendensi untuk adanya over stock Riyanto, 2001). 3. Total Asset Turnover (TATO) Menurut Sofyan (2007), Total Assets Turnover menunjukkan perputaran total aktiva diukur dari volume penjualan dengan kata lain seberapa jauh kemampuan semua aktiva menciptakan penjualan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik, karena penggunaan aktiva yang efektif dalam menghasilkan penjualan, sehingga dapat dikatakan bahwa laba yang dihasilkan juga tinggi dan dengan demikian kinerja keuangan semakin baik. 4. Return On Aset (ROA) Return on Assets (ROA) memberikan gambaran tertang bagaimana perusahaan dapat menggunakan aset yang dimiliki dalam menghasilkan laba bagi perusahaan. Rasio ini mengukur perusahaan dalam memanfaatkan aktivanya dalam memperoleh laba serta mengukur tingkat pengembalian investasi yang telah dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan seluruh dana (aktiva) yang dimilikinya, (Prastowo, 2002; 86).

D. Hasil dan Pembahasan 1. Uji t (Uji Pengaruh Secara Parsial) Hasil dari hipotesa penelitian pengaruh variabel Acid test Ratio (QR), Inventory Turnover (ITR), Total Aset Tirnover (TATO), dan Return On Aset (ROA) secara persial selengkapnya dibahas per item hipotesa berikut ini: 1. Hasil pengujian hipotesa melalui uji t diperoleh angka -0.650 dengan nilai signifikansi sebesar 0,519. Karena tingkat signifikansi diatas 0,05 maka hipotesis menyatakan Acid Test Ratio (QR) tidak berpengaruh signifikan terhadap Afarning After Eax (EAT). 2. Hasil pengujian hipotesa melalui uji t diperoleh angka 0.469 dengan nilai signifikansi sebesar 0,055. Karena tingkat tingkat signifikansi diatas 0,05 maka hipotesis menyatakan Inventory Tunover (ITR) tidak berpengaruh signifikan terhadap Earning After Eax (EAT). 3. Hasil pengujian hipotesa melalui uji t diperoleh angka -2.613 dengan nilai signifikansi sebesar 0,12. Karena tingkat tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka hipotesis menyatakan Total Asset Turnover (TATO) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap 4. Hasil pengujian hipotesa melalui uji t diperoleh angka 7.915 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Karena tingkat tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka hipotesis menyatakan Return On Asset (ROA) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

2. Uji F (Uji pengaruh secara simultan) Dari hasil perhitungan yang diperoleh nilai F sebesar 17.900 dan nilai signifikan sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 5% atau 0,05 maka hipotesis diterima, sehingga secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan variabel Acid test Ratio (QR), Inventory Turnover (ITR), Total Aset Tirnover (TATO), dan Return On Aset (ROA) terhadap variabel E. Kesempatan adalah: Kesimpulan yang bisa diambil dari hasil penelitian yang dibahas pada bab sebelumnya 1. Acid Test Rato (QR) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Earning After Tax (EAT). 2. Inventory Turnover (ITR) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Earning After Tax (EAT). 3. Total asset Turnover (TATO) secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap 4. Return On Asset (ROA) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap

5. Secara simultan variabel Acid Test Rato (ROA), Inventory Turnover (ITR), Total asset Turnover (ITR) dan Return On Asset (ROA) berpengaruh signifikan terhadap variabel F. Saran 1. Return On Aset (ROA) dan Total Aset Turnover (TATO) mempunyai berpengaruh signifikan terhadap Earning After Tax (EAT) sehingga pemilik perusahaan harus menjaga Return On Aset (ROA) dan Total Aset Turnover (TATO) agar selalu tinggi sehingga mendapat keuntungan yang lebih tinggi. 2. Bagi para investor sebaiknya dapat mempertimbangkan rasio Return On Aset (ROA) dalam memprediksi Earning Managemen sehingga investor dapat memperoleh gambaran nyata prospek perusahaan dimasa yang akan datang. Daftar Pustaka IkatanAkuntan Indonesia, 2009, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta. Saputro, J.A. dan Setiawati, L. 2004. Kesempatan Bertumbuh dan Manajemen Laba: Uji Hipotesis Political Cost. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Volume 7 Nomor 2. Sugiri, Slamet. 1998. Earnings Management: Teori, Model, Dan Bukti Empiris, Telaah, hal 1-18; Yogyakarata Ardiati, A.Y. 2005. Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Diaudit KAP Big 5 dan KAP Non Big 5. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.8, No.3, September, hal 253-249. Dyckman, T.R, & Zeff, S. A. 1999 The Future of Financial Reporting: Removing It From The Shadows Pacific Accounting Review, Palmerston North, Vol 11, Iss. 2, pp. 89 97. Warren, Carl S., James M. Reeve, & Jonathan E. Duchac. 2008. Principle of Accounting. United States of Amerika: South Western Part of Thomson Corp. Scott RW. 2000. Financial Accounting Theory. Second Edition. University of Water. Prantince Hall international. Inc. Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat. Cetakan Ketujuh. BPFE- Yogyakarta. Rusli, Iskandar. 2009. Pengaruh Aset dan Manajemen Inventory Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi. Vol, 16. No, 3 (Des).