Dasar- dasar Penyiaran

dokumen-dokumen yang mirip
Dasar- dasar Penyiaran

PEMANCAR&PENERIMA RADIO

Dasar- dasar Penyiaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dasar- dasar Penyiaran

Dasar- dasar Penyiaran

Dasar-dasar Penyiaran

Cara Kerja Exciter Pemancar Televisi Analog Channel 39 di LPP (Lembaga Penyiaran Publik) Stasiun Transmisi Joglo Jakarta Barat

Kata Pengantar. Bandung, Februari 2015 Penyusun. (Agung Rismawan)

PRINSIP KERJA TRANSCEIVER Oleh : Sunarto YBØUSJ

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

Pemancar dan Penerima FM

1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO

- S. Indriani Lestariningati, M.T- Week 3 TERMINAL-TERMINAL TELEKOMUNIKASI

PENDAHULUAN. Kardiawarman, Ph.D. Modul 7 Fisika Terapan 1

PERANCANGAN SISTEM KOMUNIKASI DUA ARAH DENGAN SISTEM MODULASI FM

Stasiun Relay, Interferensi Siaran&Stándar Penyiaran

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG

LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTEK TV DAN DISPLAY BLOK TUNER DONAL INDRA 05 / / 3E2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ELECTROMAGNETIC WAVE AND ITS CHARACTERISTICS

BOBI KURNIAWAN, JANA UTAMA Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

DASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Arjuni Budi P. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK-UPI

Pemancar&Penerima Televisi

BAB II GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. walaupun tidak ada medium dan terdiri dari medan listrik dan medan magnetik

BAB 8 HIGH FREQUENCY ANTENNA. Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Blok diagram sistem radar [2]

1. Pengertian Penguat RF

BAB IV KOMUNIKASI RADIO DALAM SISTEM TRANSMISI DATA DENGAN MENGGUNAKAN KABEL PILOT

PENGENDALIAN ROBOT MENGGUNAKAN MODULASI DIGITAL FSK (Frequency Shift Keying )

BAB II DASAR TEORI. Dasar teori yang mendukung untuk tugas akhir ini adalah teori tentang device atau

BAB 3 PERANCANGAN DAN REALISASI

Teknik Sistem Komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Modulasi Modulasi adalah proses pencampuran dua sinyal menjadi satu sinyal. Biasanya sinyal yang dicampur adalah

Pertemuan 9 SISTEM ANTENA. DAHLAN ABDULLAH

BAB II DASAR TEORI. dengan cara modulasi dan gelombang elektromagnetik. Gelombang ini melintas dan

BAB 4 MODULASI DAN DEMODULASI. Mahasiswa mampu memahami, menjelaskan mengenai sistem modulasi-demodulasi

TEORI MAXWELL Maxwell Maxwell Tahun 1864

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pertemuan ke-6 Sensor : Bagian 2. Afif Rakhman, S.Si., M.T. Drs. Suparwoto, M.Si. Geofisika - UGM

Radio dan Medan Elektromagnetik

Propagasi gelombang radio atau gelombang elektromagnetik dipengaruhi oleh banyak faktor dalam bentuk yang sangat kompleks kondisi yang sangat

SINYAL & MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

TEKNIK MODULASI AMPLITUDO (AM) DAN MODULASI FREKUENSI (FM).

Menyebutkan prinsip umum sinyal bicara dan musik Mengetahui Distorsi Mengetahui tentang tranmisi informasi Mengetahui tentang kapasitas kanal

PEMANCAR DAN PENERIMA RADIO MOD. f c AUDIO AMPL. f LO MOD FREK LOCAL OSCIL

PROPAGASI UMUM PEMBAGIAN BAND FREKUENSI RADIO

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB III INTERFERENSI RADIO FM DAN SISTEM INTERMEDIATE DATA RATE (IDR)

MODULASI. Adri Priadana. ilkomadri.com

BAB 7 SISTEM REPEATER. Pentingnya sistem repeater dalam komunikasi data khususnya yang berbasis radio frequency.

Rijal Fadilah. Transmisi & Modulasi

Telekomunikasi Radio. Syah Alam, M.T Teknik Elektro STTI Jakarta

TUGAS MATA KULIAH KAPITA SELEKTA Desain Sistem PLC 1 Arah Dosen: Bp. Binsar Wibawa

Analisis Pengaruh Lapisan Ionosfer Terhadap Komunikasi Radio Hf

Code Division multiple Access (CDMA)

MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

I. ANALISA DATA II. A III. A IV. A V. A

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. serta pengujian terhadap perangkat keras (hardware), serta pada bagian sistem

PENGERTIAN GELOMBANG RADIO

Pada masa lalu, para aktifis harus berfikir dua kali sebelum membangun pemancar FM karena kemungkinan besar akan di sweeping aparat.

KOMUNIKASI DATA JUFRIADIF NA`AM. 4. Komunikasi Disekitar Kita

Pertemuan 11 TEKNIK MODULASI. Dahlan Abdullah, ST, M.Kom Website :

BAB III LANDASAN TEORI

Spektrum Gelombang Elektromagnetik

TEKNIK TELEKOMUNIKASI DASAR. Kuliah 9 Komunikasi Radio

Mengetahui peranan antena pada sistem telekomunikasi. Memahami macam dan bentuk antena yang digunakan dalam sistem telekomunikasi.

Modul. SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) PENYIARAN DAN JURNALISTIK RADIO 1 Kamaruddin Hasan 2

PERTEMUAN 2 A. Tujuan 1. Standar Kompetensi : Mengoperasi kan Pekerjaan Peralatan Audio 2. Kompetensi Dasar : Mengoperasi

Pertemuan 10 PRINSIP KOMUNIKASI LISTRIK. Dahlan Abdullah Website :

Dasar Sistem Transmisi

menggunakan sistem PAL (Phase Alternating Line), pemancar televisi digunakan untuk mengirimkan sinyal-sinyal suara dan sinyal-sinyal gambar

Dalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu:

PENGUKURAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK BEBAS PADA AREA URBAN DAN RURAL

LAPISAN FISIK. Pengertian Dasar. Sinyal Data

Pertemuan 2 DASAR-DASAR SISTEM KOMUNIKASI

BAB II PROPAGASI GELOMBANG MENENGAH

SL. Harjanta, S.IP, M.SI

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO

PEMBUATAN PEMANCAR FM SEDERHANA UNTUK ALAT PERAGA

Microwave dan keistimewaannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Contoh Soal soal Ujian Amatir Radio, Tahun 2000

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM. Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja

PROPAGASI. Oleh : Sunarto YB0USJ

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Radio pemancar khusus untuk broadcasting merupakan sarana yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB II TEKNOLOGI DVB-H

2017, No Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2016 tentang Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

Spektrum Frekuensi Extremely Low Frequency (ELF) Super Low Frequency (SLF) Very Low Frequency (VLF)

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI NOMOR : 169 /DIRJEN/2002 T E N T A N G

EDU ELEKTRIKA JOURNAL

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PROPAGASI GELOMBANG RADIO HF PADA SIRKIT KOMUNIKASI STASIUN TETAP DENGAN STASIUN BERGERAK

BAB IV ANALISIS KUAT MEDAN PADA PENERIMAAN RADIO AM

Untuk radio AM karena sekarang sudah susah untuk mencari IC ZN 414 maka sekarang bisa diganti dengan IC yang equivalen yaitu MK 484.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERSYARATAN TEKNIS ALAT DAN PERANGKAT PERANGKAT

Rijal Fadilah. Transmisi Data

Transkripsi:

Modul ke: Dasar- dasar Penyiaran AMPLITUDO MODULATON FREQUENCY MODULATON CARA KERJA PENERIMA RADIO Fakultas FIKOM Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom Program Studi BROAD CASTING

Judul Sub Bahasan Template Modul AMPLITUDO MODULATON FREQUENCY MODULATON CARA KERJA RADIO

Modulasi audio 1. Gelombang radio frekuensi tinggi, bekerja sebagai gelombang pembawa untuk membawa sinyal frekuensi audio berasal dari suara penyiar atau musik yang disiarkan. 2.Perpaduan gelombang radio dengan gelombang audio dinamakan modulasi audio. Gelombang yang telah dimodulasikan ini, yang dipancarkan oleh antena pemancar.

Modulator 1.Modulator menghasilkan gelombang radio termodulasi yang merupakan gabungan dari sinyal RF(gelombang pembawa) dan sinyal AF (gelombang informasi). 2. Gelombang radio termodulasi ini diumpankan ke antena untuk dipancarkan ke seluruh penjuru dalam bentuk gelombang elektromagnetik dengan frekuensi tertentu.

Cara Penggabungan frekuensi radio Penggabungan frekuensi radio (RF) dengan frekuensi audio (AF) dengan dua cara 1. AM (amplitudo modulation) menghasilkan sinyal (RF) yang amplitudonya selalu berubahubah, namun frekuensinya tetap. 2. FM (frequency modulation) FM menghasilkan sinyal RF frekuensinya berubah-ubah amplitudonya tetap.

Gelombang Pembawa Dalam memancarkan sinyal, 1.saluran AM memanfaatkan gelombang elektromagnetik bumi atau yang disebut dengan ground waves 2.Saluran AM memanfaatkan gelombang udara atau sky waves. Kedua jenis gelombang membawa sinyal ke wilayah yang sangat jauh.

Ground waves & sky waves 1.Ground waves membawa sinyal hingga 75 mil dari lokasi antena pemancar 2.Sky waves mampu mencapai jarak 1.500 mil dari pemancar. luas cakupan sinyal AM tergantung : kekuatan pemancar, frekuensi yang tersedia, daya konduksi tanah (konduktivitas).

PEMBAGIAN SALURAN A.M Di Amerika saluran AM dibagi menjadi : lokal, regional dan clear channel. Saluran lokal dan regional diperuntukan untuk stasiun berdaya besar dengan cakupan wilayah siaran yang luas, termasuk menjangkau wilayahwilayah terpencil yang jauh dari tempat tinggal penduduk.

PEMBAGIAN SALURAN A.M Masing-masing stasiun kemudian dibagi-bagi atau dikelompokkan ke dalam empat kelas. Clear Channel dibagi menjadi dua kelas yaitu kelas I dan kelas II. Stasiun yang masuk kelas II harus menghindari interferensi dengan kelas I, caranya dengan memisahkan kedua kelompok tersebut secara geografis sejauh mungkin

Ketentuan tambahan Selain itu terdapat ketentuan lain yang harus dipatuhi oleh kelas II, misalnya stasiun yang masuk dalam kelas II harus menggunakan 1.antena diarahkan (directional antennas), 2.mengurangi daya (waktu malam ) 3.perubahan pola siaran, (siaran hanya siang hari saja )

Stasiun kelas III 1.Stasiun kelas III jangkauan siaran regional 2.Stasiun kelas IV jangkauan siaran lokal. Stasiun kelas IV memiliki kekuatan yang paling rendah (berarti daya jangkau yang rendah) dua stasiun di kelas ini, dapat menggunakan saluran yang sama tanpa menimbulkan interferensi.

Ketentuan lain Dengan pembagian saluran AM menurut wilayah jangkauannya seperti ini maka interferensi dapat dihindari. Ketentuan lain yang harus dipatuhi pengelola stasiun yang menggunakan saluran AM adalah daya listrik yang digunakan.

Daya Listrik Stasiun Penyiaran 1.Daya listrik stasiun berperan dalam memperluas daya jangkau siaran saluran AM. 2.Daya jangkau siaran berpengaruh untuk menarik pemasang iklan. 3.Daya listrik stasiun dibatasi sesuai dengan kelasnya masing-masing. (penggunaan daya listrik dari 250 watt hingga 50.000 watt )

Luas wilayah siaran FM 1.Luas wilayah siaran FM merupakan kombinasi daya dan tinggi tiang pemancar. 2.Semakin tinggi daya stasiun FM, dan menara pemancar,semakin kuat sinyal dipancarkan. 3.Jumlah daya menentukan effective radiated power (ERP) merupakan hasil kali dari daya yang diberikan ke antena dengan penguatan (gain) relatif terhadap antena setengah gelombang.

Daya stasiun FM Di Amerika Serikat, kekuatan daya stasiun FM dan ketinggian pemancar dikelompokkan menjadi tiga kelas yaitu kelas A, B, dan C dengan kombinasi daya watt dan ketinggian pemancar adalah 100.000 watt dan ketinggian menara 2.000 kaki.

Daya stasiun FM Sedangkan di Indonesia kekuatan stasiun radio siaran publik dan stasiun radio siaran swasta juga diklasifikasikan dalam 4 (empat) kelas, sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan tahun 2003, yaitu;

Ketentuan di Indonesia Kelas A, daerah khusus Ibukota Jakarta, ERP antara 15 kw s/d 63 kw, dengan wilayah layanan maksimum 30 km dipusat kota. Kelas B, diperuntukkan bagi radio siaran di daerah khusus Ibukota Jakarta atau di Ibukota Propinsi, dengan ERP antara 2 kw sampai dengan 15 kw, dengan wilayah layanan maksimum 20 km dari pusat kota.

Ketentuan di Indonesia Kelas C, diperuntukkan bagi radio siaran di kota lainnya, dengan ERP maksimum 4 kw, dengan wilayah layanan maksimum 12 km dari pusat kota. Kelas D, untuk stasiun radio komunitas, dengan ERP maksimum 50 W dengan wilayah layanan maksimum 2,5 km dari lokasi stasiun pemancar

Short Wave (SW) Short wave atau gelombang pendek mencapai jarak yang sangat jauh. Saluran ini digunakan mengirim sinyal dari satu belahan bumi ke penerimanya dibelahan bumi lainnya. Saluran SW berada pada blok frekuensi 3 25 MHz terletak diantara frekuensi AM &FM. Saluran ini banyak dipakai stasiun radio internasional.

Short Wave (SW) Sinyal pada saluran SW dikirimkan menempuh jarak yang sangat jauh dengan mengunakan gelombang udara (sky waves) yang berada pada lapisan ionosphere. Namun karena ionosphere terdiri atas sejumlah lapisan udara yang selalu berubah-ubah maka frekuensi SW menjadi tidak stabil pula.

Short Wave (SW) Frekuensi yang sebelumnya diterima jelas pada pukul 10.00 pagi bisa tidak terdengar lagi pada pukul 16.00 sore. Namun kini, perkembangan teknologi memungkinkan melakukan prediksi terhadap perubahan ionosphere ini.

Short Wave (SW) Radio Voice of America (VOA) thn 1980-an memiliki lebih 30 pemancar gelombang pendek pada empat lokasi di AS. Pemancar ini mengirimkan sinyal ke pendengar radio di luar negeri, melalui delapan transmisi yang berada di delapan negara & dipancarkan lagi ke sekitarnya. Pemancar VOA menggunakan daya listrik jauh lebih tinggi dari stasiun AM yaitu sekitar satu juta watt.

Penerima Radio Pesawat penerima radio mengubah gelombang elektromagnetik yang dipancarkan antena pemancar menjadi gelombang bunyi. Pesawat penerima radio, terdiri dari tiga komponen utama yaitu antena penerima, rangkaian penerima, dan loudspeaker. Antena penerima berfungsi untuk menerima gelombang elektromagnetik dengan frekuensi tertentu.

Penerima Radio Elektron dalam antena dipengaruhi oleh semua gelombang elektromagnetik yang berasal dari berbagai pemancar. Untuk memilih salah satu frekuensi dari banyak sekali frekuensi, digunakan penala (tuner). Penala merupakan alat yang terdiri dari kumparan dan kondensator variabel yang berputar.

Penerima Radio Rangkaian penala harus memiliki sinyal yang frekuensinya tepat sehingga penerima hanya akan bereaksi pada frekuensi ini. Lingkaran getaran mengadakan resonansi dengan salah satu pemancar sehingga gelombang elektromagnetik dari pemancar itu saja yang menggetarkan elektron didalam antena.

Penerima Radio Getaran elektron ini masih terlalu lemah maka harus diperkuat dahulu dengan cara mencampurnya dengan sinyal frekuensi radio (RF) yang berasal dari osilator. Pencampuran ini menghasilkan sinyal frekuensi menengah atau IF (intermediate frequency).

Penerima Radio Sinyal radio bermodulasi audio sebenarnya terdiri dari sinyal radio frekuensi tinggi dan sinyal audio frekuensi rendah. Agar bunyi dapat didengar, sinyal frekuensi rendah harus dipisahkan dari sinyal frekuensi tinggi. Sinyal audio selanjutnya diperkuat dan dikirim ke loudspeaker sehingga dapat didengar oleh telingga manusia.

Terima Kasih Drs H Syafei Sikumbang, M.IKom