tanggal 19 Januari Perjanjian Renville antara lain mengenai garis demarkasi dan TNI yang masih berada dalam daerah pendudukan Belanda.

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. telah menjadi bangsa yang merdeka dan terbebas dari penjajahan. Namun pada. khususnya Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia.

I. PENDAHULUAN. mengenal menyerah dari seluruh lapisan masyarakat. Pada awal tahun 1946

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia di Desa Panggungrejo sebagai berikut: 1. Perlawanan Terhadap Belanda Di Lampung ( )

II. TINJAUAN PUSTAKA. Proses menurut Koentjaraningrat (1984:24) adalah berlangsungnya pristiwa dalam

PETA KONSEP LATAR BELAKANG TERJADINYA BANDUNG LAUTAN API BANDUNG LAUTAN API ULTIMATUM SEKUTU 21 NOVEMBER 1945 ULTIMATUM TANGGAL 23 MARET 1946

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN

penjajahan sudah dirasakan bangsa Indonesia, ketika kemerdekaan telah diraih, maka akan tetap dipertahankan meskipun nyawa menjadi taruhannya.

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya di mata dunia. Perjuangan untuk mempertahankan Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah selesai, tetapi proklamasi itu harus mendapatkan

PERJUANGAN LETTU SURATNO DALAM MELAWAN BELANDA DI PANGGUNGREJO SUKOHARJO PRINGSEWU TAHUN 1949

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dunia II ditandai dengan menyerahnya Jerman kepada

BAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Kota Sibolga juga memiliki kapalkapal

I PENDAHULUAN. dikorbankan demi meraih kemerdekaan Indonesia hingga saat ini. Banyak

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan

I. PENDAHULUAN. dikepalai oleh seorang Residen Militer bernama Letnan Kol. Kurita (Dewan

PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN A ZIZATUL MAR ATI ( )

I. PENDAHULUAN. memberikan kesempatan lebih luas bagi kaum wanita untuk lebih berkiprah maju

BAB V KESIMPULAN. untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Indonesia dan modern nya senjata yang di miliki pasukan Belanda.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Selama periode perang kemerdekaan ( ) banyak peraturan-peraturan

PERISTIWA SETELAH PROKLAMASI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada

BAB II AGRESI MILITER BELANDA DI BANTEN

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra.

Program Studi Pendidikan Sejarah Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

BAB III ORGANISASI MILITER DAN SIASAT GERILYA TII. Pada tanggal 15 Januari 1950, pihak NII telah berhasil mengubah dan

I. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia. disebabkan karena sulitnya komunikasi dan adanya sensor dari Jepang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pencatatan sejarah adalah sangat penting,karena tanpa pencatatan sejarah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN. dinobatkan sebagai sultan kemudian menjadi Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. pendudukan Jepang di tahun Proses pembentukan tersebut terjadi

kata istoria diadopsi oleh bahasa inggris dengan perubahan fonem menjadi history

B A B III KEADAAN AWAL MERDEKA

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

Multimedia Pembelajaran IPS. Sekolah Dasar Kelas V B. Skip >> Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh :

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan Pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

Usaha pendudukan yang dilakukan Pemerintahan Militer Jepang untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan

BAB V PENUTUP. Belanda meneruskan serangan ke daerah-daerah yang belum berhasil dikuasai

BAB III METODOLOGI DAN KERANGKA BERFIKIR. penelitian yang digunakan adalah metode Historis atau metode sejarah.

BAB I PENDAHULUAN. Cikal bakal lahirnya TNI (Tentara Nasional Indonesia) pada awal

BAB 5 PERJUANGAN BERSENJATA DAN DIPLOMASI MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA

SEMESTER 1 KELAS XII SMA/MA/SMK/MAK KURIKULUM KTSP 2006 & K-13

PERJUANGAN CORPS POLISI MILITER MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DI KAWEDANAN GEDONGTATAAN LAMPUNG TAHUN 1949

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada

No.1086, 2014 KEMENHAN, Pemakaman. Veteran. Penyelenggaraan

Dari pernyataan di atas, pernyataan yang merupakan hasil dari siding PPKI adalah.

IV. GAMBARAN UMUM. Pasca perang kemerdekaan Indonesia maka TNI / ABRI berusaha membenahi

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah

I. PENDAHULUAN. pemerintah RI yang terjadi di daerah Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan. Para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Pada tanggal 15 agustus 1945 tentara Jepang menyerah tanpa syarat kepada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang

Pemberontakan Militer dan Ideologi Peristiwa Madiun, DI/TII, G 30 S/PKI

BAB V KESIMPULAN. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dan

BAB V KESIMPULAN. Pertama, menurut letaknya Magelang terletak antara Bujur

BAB IV DAMPAK PERTEMPURAN SIDOBUNDER

PASUKAN IMAM *) Oleh: Ir. Sunardi, MT. **)

TUGAS KELOMPOK REPUBLIK INDONESIA SERIKAT ( )

MODUL KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA PADA AWAL KEMERDEKAAN SAMPAI ORDE LAMA

1. PENDAHULUAN. Nagasaki, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat pada sekutu pada tanggal 15

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan Indonesia. Berhubung dengan masih buruk dan minimnya sarana dan prasarana

UPAYA PENYELAMATAN KARESIDENAN LAMPUNG DARI AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1949

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan posisi geografisnya Aceh berada di pintu gerbang masuk

Oleh : Uci Sanusi, SH., MH

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian, analisa, dan interpretasi data yang penulis

2015 KUNINGAN PADA MASA REVOLUSI : CIWARU SEBAGAI PUSAT KERESIDENAN CIREBON TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kabupaten Langkat merupakan salah satu Kabupaten yang terdapat di

BAB V KESIMPULAN. Brigadir Jenderal Ignatius Slamet Rijadi lahir di Surakarta, 26 Juli

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. dan peri-keadilan (MPR RI, 2012: 2).

BAB XII PERJANJIAN ROEM-ROYEN

Materi Sejarah Kelas XII IPS

BAB XI SERANGAN UMUM 1 MARET 1949

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. Palembang muncul sebagai Kesultanan Palembang sekitar pada tahun 1659 dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan.

PERANAN TNI-AD DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN SKRIPSI

LAMPIRAN. Hasil wawancara. 1. Apakah proses manajemen logistik antara TNI AD, AU, AL sama, dan bagaimana. Purnawirawan TNI

Dari kedua pengertian di atas maka yang dimaksud dengan Proses adalah suatu

I. PENDAHULUAN. Terbentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dinyatakan dalam pidato

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada dasarnya lahir dalam kancah

BAB III PROSES PENDUDUKAN BELANDA DI KENDAL ( ) Sejak tanggal 5 Oktober 1945 Pasukan Belanda dari Semarang selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Mengungkap Kegagalan Gerakan 30 September 1965

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 1959 TENTANG PANGKAT-PANGKAT MILITER KHUSUS, TITULER DAN KEHORMATAN

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA

Disusun Oleh : Kelompok 5. 1.Alma Choirunnisa (02) 2.Anjar Kumala Rani (03) 3.Sesario Agung Bagaskara (31) 4.Umi Milati Chanifa (35) XI MIPA 5

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) adalah merupakan

BAB XIII KONFERENSI MEJA BUNDAR (KMB)

PERJUANGAN RAKYAT BATANGHARI MENGHADAPI AGRESI MILITER BELANDA II SKRIPSI

PERANAN TENTARA PELAJAR DI KULON PROGO DALAM PERANG KEMERDEKAAN II JURNAL

Transkripsi:

2 Perjuangan dalam mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia terus dilakukan. Pada tanggal 17 Januari 1948 perjanjian Renville akhirnya di tandatangani disusul dengan instruksi penghentian tembak menembak pada tanggal 19 Januari 1948. Perjanjian Renville antara lain mengenai garis demarkasi (yang disebut garis Van Mook) status quo berbatasan antara kekuasaan Belanda dan TNI yang masih berada dalam daerah pendudukan Belanda. Suatu perundingan yang mempunyai nilai besar adalah perundingan yang diadakan di Martapura. Perundingan tersebut untuk melaksanakan penarikan mundur pasukan TNI dari daerah sekitar Palembang, Ogan dan Komering. Perundingan di Martapura berlangsung satu minggu setelah perjanjian Renville ditandatangani, dihadiri oleh delegasi RI dan Belanda dan diawasi pihak KTN. Yang hadir dalam pertemuan hari pertama tersebut Komandan Resimen 41 dari Lampung, yaitu Kolonel Syamaun Gaharu, Residen Lampung Rukandi, Mr. Gele Harun, Mr. Mahadi, Letkol Arief dan beberapa perwira senior lainnya. Dalam pertemuan selanjutnya dihadiri Kapten Alamsyah,yang pada intinya dalam perundingan tersebut adalah penarikan pasukan dari Ogan dan Komering Area ke daerah Republik, yaitu Lampung Menjelang tahun 1949, sekitar awal-awal bulan November dan Desember 1948, keadaan kota Tanjungkarang-Telukbetung relatif tenang dan aman, dalam arti tidak terdengar adanya tembakan-tembakan, letusan senjata dan ledakan-ledakan seperti suasana dalam keadaan perang. Hal ini disebabkan karena pada waktu itu adalah didalam suasana gencatan senjata akibat adanya perjanjian Renville. Tetapi sebenarnya tidak dapat dikatakan bahwa hasil perjanjian renville

3 memuaskan, sehingga dapat menjamin suasanan ketenangan tadi. Didalam genjatan senjata suasananya ibarat api didalam sekam, artinya sewaktu-waktu dapat menyala kembali. Belanda yang sangat licik menggunakan gencatan senjata untuk memperkuat diri dalam usaha memusnahkan negara Republik Indonesia. Sama sekali tidak ada niat baik di dalam diplomasi dan perundingan. Pada tanggal 19 Desember 1948 Tentara belanda melancarkan agresi ke II. Belanda berusaha untuk menduduki daerah-daerah Republik Indonesia dan kotakota yang dipandang strategis, dalam rangka memperluas kekuasaannya untuk dapat kembali menjajah negara maupun bangsa Indonesia. Pertempuranpertempuran dalam usaha mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia muncul dimana-mana di berbagai daerah pelosok tanah air demikian juga di daerah Lampung yang turut mendapatkan ancaman dan serangan militer Belanda. Pada tanggal 1 Januari 1949 Pelabuhan Panjang yang terletak di Daerah Panjang, merupakan pintu gerbang di ujung Sumatera bagian Selatan dan termaksuk territorial kekuasaan ALRI mendapat serangan dari tentara Belanda. Karena pertempuran laut tersebut, merupakan pengalaman pertama kali bagi pasukan ALRI dan keadaan persenjataan yang sangat tidak seimbang, maka pasukan ALRI diperintahkan mundur, dan sambil melakukan bumi hangus. Selanjutnya diperintahkan untuk berkumpul di Km 21 Gedongtataan, yang ditentukan sebagai markas darurat pasukan ALRI. Kemudian dimarkas darurat tersebut dilakukan konsolidasi pasukan dan menghasilkan pemecahan pasukan menjadi dua pasukan, yaitu :

4 1. Pasukan Induk ALRI dipimpin oleh Kapten C.Souhoka bertugas di front Selatan 2. Pasukan mobil yang dipimpin Lettu Abu Bakar Sidiq bertugas di Lampung Utara. Berdasarkan dokumen peninggalan sejarah perjuangan Abu Bakar Sidiq bahwa pasukan mobil yang dipimpin Lettu Abu Bakar Sidiq Tidak hanya bertugas di Lampung Utara tetapi juga kapten C.Souhoka memerintahkan agar pasukan yang dipimpin Abu Bakar Sidiq beroperasi di seluruh Lampung dan menampung bilamana ada anak-anak buah dari anggota ALRI yang terpisah dari induk pasukan agar menggabungkan diri ke pasukan Abu Bakar Sidiq. (Dokumen Peninggalan Sejarah Perjuangan Abu Bakar Sidiq. 1981: 18) Mempertahankan kemerdekaan Indonesia bukan hanya merupakan tanggung jawab pihak militer tetapi juga tanggung jawab semua masyarakat Indonesia. Peran rakyat dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia sangat penting. Kerjasama antara pihak militer dan rakyat dalam hal mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia sangat diperlukan. Di lampung usaha dalam mempertahankan kemerdekaan yang baru dicapai dari pihak Belanda menjadi masalah yang serius. Ancaman dari pihak Belanda yang ingin menguasai kembali daerah Lampung menyulutkan semangat rakyat Lampung untuk membentuk Laskar-laskar rakyat dalam hal turut berjuang melawan tentara Belanda yang ingin menguasai Lampung. Laskar rakyat yang muncul pada saat itu adalah laskar Hizbuallah, laskar Harimau Kumbang dan

5 pasukan Letnan II Mustofa, selain ketiga pasukan rakyat tersebut, Pasukan Mobil yang dipimpin Lettu Abu Bakar Sidiq juga turut menjadi wadah bagi Rakyat Lampung yang ingin berjuang melawan pihak Belanda. Sehingga berdasarkan hasil musyawarah pada tanggal 2 Januari 1949 pasukan laskar yang dipimpin Abu Bakar Sidiq ini diberinama Pasukan Beruang Hitam. Dalam usahanya mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia di Lampung, Pasukan Beruang Hitam mencoba untuk memberi bantuan kepada pembela tanah air lainnya di Lampung tahun 1949, Membentuk Laskar-laskar rakyat dan memberikan pelatihan-pelatihan militer di Lampung tahun 1949, menjalin kerjasama dengan TNI di Lampung tahun 1949 dan menggunakan strategi perang gerilya dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia di Lampung tahun 1949. Usaha dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia di Lampung tidak dapat dilakukan secara perang terbuka ini disebabkan karena kekuatan musuh yang lebih besar dan persenjataan yang tidak seimbang, sehingga Pasukan Beruang Hitam memutuskan untuk menjalankan perang gerilya dalam usaha mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia di Lampung tahun 1949. Menurut,A.H. Nasution, perang gerilya adalah perang sikecil atau silemah melawan sibesar atau sikuat. (A.H. Nasution, 1984; Hal 4).

6 Sedangkan menurut W.J.S. Poerwadarminta perang gerilya adalah pertempuran yang tidak dengan berhadap-hadapan melainkan dengan sembunyi-sembunyi (W.J.S.Poerdarminta, 1976; Hal 319) Berdasarkan latar belakang penulisan diatas maka penulis tertarik untuk meneliti perang gerilya yang dilakukan Pasukan Beruang Hitam dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia di Lampung tahun 1949 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latarbelakang masalah, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Pasukan Beruang Hitam membentuk laskar-laskar rakyat dan memberikan pelatihan-pelatihan militer di Lampung tahun 1949 2. Pasukan Beruang Hitam berusaha memberi bantuan tenaga kepada pasukanpasukan pembela tanah air lainnya di Lampung tahun 1949 3. Pasukan Beruang Hitam menjalin kerjasama dengan pasukan-pasukan TNI untuk mempertahankan Kemerdekaan Indonesia di Lampung tahun 1949 4. Pasukan Beruang Hitam melaksanakan perang gerilya dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia di Lampung tahun 1949

7 C. Pembatasan masalah Berdasarkan identifikasi masalah, maka penulis membatasi masalah penelitian ini pada Pelaksanaan perang gerilya Pasukan Beruang Hitam dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia di Lampung tahun 1949 D. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah yang telah ditetapkan, maka rumusan masalah di dalam penelitian ini adalah, Bagaimanakah pelaksanaan perang gerilya Pasukan Beruang Hitam dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia di Lampung tahun 1949. E. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pelaksanaan perang gerilya yang dilakukan pasukan Beruang Hitam dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia di Lampung tahun 1949. F. Kegunaan Penelitian 1. Untuk mengembangkan pengetahuan yang diperoleh penulis selama dalam pendidikan khususnya mengenai sejarah perjuangan kemerdekaan nasional di daerah Lampung tahun 1949 2. Untuk memberikan gambaran mengenai pelaksanaan perang gerilya Pasukan Beruang Hitam di lapangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari tentara-tentara belanda

8 3. Sebagai sarana untuk memotivasi peranan sejarah daerah dan sejarah perjuangan daerah Lampung dalam sejarah Nasional. G. Ruang Lingkup Penelitian Objek penelitian : Pelaksanaan perang gerilya Pasukan Beruang Hitam dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia di lampung tahun 1949 Subjek Penelitian : Abu Bakar Sidiq dan Pasukannya Tempat penelitian : Kecamatan Bukit Kemuning dan Kecamatan Abung Tinggi Desa Ulak Rengas. Waktu Penelitian : 2012 Bidang Ilmu : Ilmu Sejarah (sejarah daerah)