BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang cerdas ditentukan oleh kualitas pendidikan di negaranya. Semakin

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ide, gagasan, pikiran dan perasaan seseorang. Bahasa juga digunakan untuk

PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan pendidikan. Bahasa Inggris memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DISCUSSION TEXT BERDASARKAN KONSEP THE GENRE BASED APPROACH PADA SISWA KELAS XII IPA 3 SMA NEGERI 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. sangat penting. Kegiatan baca tulis adalah modal utama dalam memperoleh

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. pemahaman dan keterampilan menulis, diperlukan suatu perencanaan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Ketrampilan berbahasa (atau language atrs, language skills) dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Resti Handayani, 2013

I. PENDAHULUAN. di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ilham Zamzam Nurjaman, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Fersil Viali, 2016 Penerapan Metode Copy The Master dalam Pembelajaran Menulis Petunjuk

BAB I PENDAHULUAN. Inti dari pendidikan di sekolah adalah kegiatan belajar mengajar. Keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

BAB I PENDAHULUAN. dan global. Maka, untuk meningkatkan mutu pendidikan pemerintah selalu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Widi Rahmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah tonggak keberhasilan suatu bangsa. Suatu bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan itu sendiri merupakan suatu usaha yang dilakukan dengan sengaja dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemanusiaan untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

BAB I PENDAHULUAN. Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang otonomi daerah, kebijakan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. sekali bagi kita semua untuk mempelajarinya. Setiap orang sering berbahasa, baik

PENERAPAN TEKNIK TPS (THINK, PAIR, AND SHARE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF DESKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. akhlak mulia, serta keterampilan. Salah satu aspek yang dibutuhkan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. setiap warga negara dalam mengenyam pendidikan. Mulai dari sekolah dasar,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. didukung oleh keterampilan menyimak, membaca dan berbicara. membuat parafrasa lisan dalam kontek bekerja.

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris yang baik dan benar secara lisan dan tulis.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal paling utama dalam kehidupan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa digunakan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Berdasarkan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran merupakan kegiatan integral antara pelajar dan guru

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling efektif dalam interaksi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar sebelum memasuki pendidikan lebih lanjut di SLTP.

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu lingkungan sangat kaya dengan sumber-sumber media dan alat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat yang paling penting dalam berkomunikasi, baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. upaya lapisan masyarakat terhadap setiap gerak langkah dan perkembangan dunia

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

2015 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

2015 PENERAPAN TEKNIK READING ALOUD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA TINGKAT DASAR

BAB I PENDAHULUAN. memiliki beberapa fungsi dalam kaitan berkomunikasi. Fungsi bahasa dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan sudah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan, salah satunya adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam menjamin

BAB I PENDAHULUAN. lain. Pada masyarakat modern dikenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu. menulis dan membaca merupakan komunikasi tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk yang perlu berinteraksi dengan manusia

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan pikiran dan perasaan kepada orang lain. Untuk mencapai tujuan

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BILDERGESCHICHTE

BAB I PENDAHULUAN. perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. berpartisipasi aktif, memberikan ruang gerak yang cukup bagi prakarsa,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. arti formal, yaitu pendidikan yang diterima oleh siswa melalui guru dan biasanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuniar Afrilian, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Menyimak (listening), berbicara (speaking), membaca (reading) dan menulis. penggunaan keempat keterampilan berbahasa tersebut.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa Inggris adalah bahasa internasional, sehingga sangat penting untuk dipelajari di masa sekarang ini yang merupakan era globalisasi. Menguasai bahasa Inggris sudah merupakan suatu kebutuhan bagi bangsa Indonesia, karena dengan menguasai bahasa Inggris akan memberikan kemudahan bagi kita dalam berkomunikasi dan memperoleh informasi. Bahasa Inggris digunakan dalam berbagai bidang keilmuan, antara lain di bidang teknologi, pendidikan, politik, perdagangan dan lain sebagainya. Oleh karena itu, bahasa Inggris mulai dikenalkan kepada anak sejak mereka duduk di Sekolah Dasar. Bahasa Inggris di Sekolah Dasar diajarkan sebagai muatan lokal mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI. Sesuai dengan Kepmendiknas No. 23 Tahun 2006, tentang standar kelulusan, Secara umum tujuan pembelajaran bahasa Inggris di Indonesia adalah siswa atau peserta didik harus mampu menunjukkan keterampilan mendengarkan, membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa Inggris. Berdasarkan hal tersebut, maka keterampilan berbahasa dalam pembelajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar terdiri dari mendengarkan (listening), berbicara (speaking), membaca (reading) dan menulis (writing). Empat aspek keterampilan berbahasa tersebut saling berkaitan satu sama lain dan sangat berperan penting dalam proses pengembangan bahasa. Di era globalisasi ini setiap orang yang mampu menguasai bahasa Inggris dapat berkomunikasi dengan siapa saja dan di mana saja. Tidak hanya mampu berkomunikasi secara lisan, tetapi juga mampu berkomunikasi melalui tulisan salah satunya yaitu, melalui membaca. Oleh karena itu, siswa juga harus dibekali keterampilan membaca yang diberikan dalam pembelajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar. 1

2 Melalui kegiatan membaca, siswa akan melibatkan proses berpikirnya untuk memahami ide/gagasan dan makna yang disampaikan dalam teks. Hal ini sejalan dengan pendapat Pujiono (2008, hlm. 2) yaitu: Dalam proses membaca siswa akan mengalami proses berpikir untuk memahami ide dan gagasannya secara luas (divergen thinking). Proses membaca sangat terkait hubungannya dengan faktor pengembangan berpikir, berdasarkan pengalaman yang mendasarinya. Di mana pengalaman tersebut dapat diperoleh melalui menyimak, pengamatan, dan diskusi. Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada bulan Januari 2014 melalui wawancara dengan beberapa guru bahasa Inggris di SD kota Banjar. Peneliti memperoleh beberapa informasi mengenai pelaksanaan pembelajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar. Bahasa Inggris sebagai muatan lokal dilaksanakan setiap seminggu sekali dengan alokasi waktu dua jam pelajaran (2 35 menit). Pada pembelajaran membaca (reading) terbagi menjadi dua yaitu, membaca nyaring (reading aloud) dan membaca dalam hati (silent reading), salah satunya yaitu membaca pemahaman (reading comprehension). Membaca nyaring lebih ditekankan di kelas rendah, sedangkan membaca pemahaman lebih ditekankan di kelas tinggi. Guru bahasa Inggris di kelas V, melaksanakan pembelajaran membaca pemahaman bahasa Inggris yang sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas V Semester 2, yaitu Standar Kompetensi: 7. Memahami tulisan bahasa Inggris dari teks deskriptif bergambar sangat sederhana dalam konteks sekolah. Kompetensi Dasar: 7.2 Memahami kalimat, pesan tertulis, dan teks deskriptif bergambar sangat sederhana secara tepat dan berterima. Membaca pemahaman (reading comprehension) adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan cara yang berbeda, yaitu melibatkan ketelitian dan kehatihatian. Sehingga kegiatan membaca ini dilakukan dengan tidak terlalu cepat, hal ini dimaksudkan supaya pembaca memahami keseluruhan teks bacaan sampai ke bagian yang paling kecil. Biasanya kegiatan membaca pemahaman dilakukan dengan teknik membaca dalam hati. Dalam pembelajaran membaca pemahaman, baik siswa maupun guru sering kali mengalami hambatan ataupun kesulitan. Dalam proses pembelajaran

3 membaca pemahaman berlangsung sebagian siswa menganggap pembelajaran tersebut sulit sehingga tidak ada motivasi untuk aktif selama pembelajaran. Kesulitan yang dialami yaitu pada saat siswa diminta oleh guru untuk membaca teks bahasa Inggris kemudian memahami isi bacaan. Tingkat kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa masih kurang, hal tersebut dilihat dari hasil latihan soal yang diberikan setelah siswa selesai membaca. Sedangkan kesulitan bagi guru yaitu, guru kurang mampu menumbuhkan minat baca siswa karena keterbatasan kreatifitas guru itu sendiri dalam menerapkan strategi pembelajaran membaca pemahaman yang tepat untuk siswa. Strategi membaca yang digunakan oleh guru membuat siswa merasa bosan dan jenuh. Hal ini dikarenakan setiap kali melaksanakan pembelajaran membaca pemahaman, guru hanya memberikan teks bacaan dan meminta siswa membaca kemudian siswa menjawab pertanyaan sesuai dengan isi bacaan tanpa terlebih dahulu memahami isinya. Dari pemaparan fakta tersebut, perlu adanya strategi pembelajaran yang dapat menumbuhkan minat baca pada siswa. Adapun upaya yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan membaca pemahaman diantaranya dengan menggunakan strategi KWL. Strategi ini dipandang dapat membantu siswa memahami suatu bacaan dan menumbuhkan minat baca siswa sehingga tercipta pembelajaran yang menyenangkan, aktif dan kreatif. Strategi pembelajaran KWL kependekan dari Know, Want to know, Learned. Harsono dkk. (2012) mengungkapkan bahwa strategi KWL adalah strategi membaca yang terdiri dari tiga langkah utama dalam kegiatan pembelajaran yaitu guru dan siswa bertanya jawab kemudian mencatat hal apa saja mengenai apa yang diketahui (Know), apa yang ingin diketahui (Want to know), dan yang telah dipelajari (Learned). Strategi KWL memberikan kepada siswa tujuan membaca dan memberikan suatu peran aktif siswa sebelum, saat, dan sesudah membaca. Pembelajaran membaca pemahaman dengan menerapkan strategi KWL ini diharapkan dapat membantu guru menghidupkan latar belakang pengetahuan siswa dan minat siswa untuk membaca. Selain itu, strategi KWL memudahkan siswa untuk memahami suatu bacaan karena minat baca siswa tumbuh dengan

4 sendirinya tanpa dipaksa dan siswa dapat merasakan suasana belajar yang menyenangkan, aktif dan kreatif. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui efektivitas dari penerapan strategi pembelajaran tersebut terhadap kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa. Untuk itu dalam penyusunan skripsi ini peneliti mengambil judul Efektivitas Penerapan Strategi Know, Want to Know, Learned terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Bahasa Inggris. (Penelitian Pre-Eksperimen di Kelas V SDN 3 Mekarsari Kecamatan Banjar Kota Banjar). B. Identifikasi Masalah Penelitian Berlandaskan pada latar belakang yang telah diuraikan oleh peneliti di atas, pengembangan kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa kelas V SDN 3 Mekarsari masih kurang. Permasalahan ini disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut: 1. Siswa kurang memiliki minat baca pada pembelajaran membaca pemahaman teks bahasa Inggris. 2. Siswa kurang mampu memahami suatu bacaan. 3. Guru tidak menerapkan strategi membaca pemahaman teks bahasa Inggris yang variatif sehingga membuat siswa merasa bosan dan jenuh. C. Rumusan Masalah Penelitian Mengacu pada latar belakang yang diuraikan di atas terdapat beberapa permasalahan yang dapat dirumuskan. Secara umum rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana penerapan strategi Know, Want to know, Learned terhadap kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris. Adapun rumusan masalah secara khusus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa kelas V SDN 3 Mekarsari sebelum diterapkan strategi Know, Want to know, Learned?

5 2. Bagaimana kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa kelas V SDN 3 Mekarsari setelah diterapkan strategi Know, Want to know, Learned? 3. Bagaimana efektivitas penerapan strategi Know, Want to know, Learned terhadap kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa kelas V SDN 3 Mekarsari. D. Tujuan Penelitian Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pembelajaran dengan menggunakan strategi Know, Want to know, Learned terhadap kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa kelas V SDN 3 Mekarsari. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1. Mendeskripsikan kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa kelas V SDN 3 Mekarsari sebelum diterapkan strategi Know, Want to know, Learned. 2. Mendeskripsikan kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa kelas V SDN 3 Mekarsari setelah diterapkan strategi Know, Want to know, Learned. 3. Mendeskripsikan efektivitas penerapan strategi Know, Want to know, Learned terhadap kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris siswa kelas V SDN 3 Mekarsari. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis manfaat penelitian ini adalah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan mengenai efektivitas strategi Know, Want to know, Learned terhadap kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris di Sekolah Dasar.

6 2. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti, hasil penelitian dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang pendidikan mengenai pembelajaran dengan menggunakan strategi Know, Want to know, Learned terhadap kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris di Sekolah Dasar. b. Bagi guru, dapat menambah pengetahuan dan dijadikan pertimbangan dalam hal pemilihan strategi pembelajaran yang aktif dan menyenangkan pada pembelajaran bahasa Inggris terutama yang berkaitan dengan kemampuan membaca pemahaman. c. Bagi siswa, hasil penelitian dapat meningkatkan kemampuan membaca khususnya dalam membaca pemahaman pada pembelajaran bahasa Inggris. d. Bagi sekolah, dapat mengembangkan fungsi Sekolah Dasar sebagai wakil pendidikan dan pengajar professional dalam mengelola pembelajaran. F. Struktur Organisasi Skripsi 1. Bab I Pendahuluan a. Latar Belakang Penelitian Latar belakang penelitian ini menjelaskan gejala-gejala kesenjangan yang ada di lapangan khususnya dalam pembelajaran bahasa Inggris di kelas V SDN 3 Mekarsari Kecamatan Banjar Kota Banjar tentang membaca pemahaman, sehingga peneliti menemukan sebuah strategi pembelajaran membaca yang dianggap relevan yaitu penerapan strategi KWL terhadap kemampuan membaca pemahaman teks bahasa Inggris. b. Identifikasi Masalah Penelitian Pada bagian ini peneliti mengidentifikasi masalah yang ada di lapangan dan mengidentifikasi tentang faktor faktor penyebab siswa kurang mampu memahami suatu bacaan. c. Rumusan Masalah Penelitian Rumusan masalah penelitian ini merupakan beberapa pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data.

7 d. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini menyajikan hasil yang ingin dicapai oleh peneliti setelah penelitian ini selesai dilakukan. e. Manfaat Penelitian Pada bagian ini menyajikan manfaat penelitian baik secara teoritis maupun praktis tentang pembelajaran membaca pemahaman teks bahasa Inggris yang dilaksanakan di kelas V SDN 3 Mekarsari Kecamatan Banjar Kota Banjar. f. Struktur Organisasi Skripsi Struktur organisasi skripsi menyajikan susunan isi penelitian skripsi. 2. Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis Penelitian a. Kajian Pustaka Kajian pustaka menguraikan hasil kajian penelitian terhadap teori teori untuk dijadikan landasan ilmiah bagi peneliti selaras dengan masalah penelitian. b. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran dalam penelitian ini menjelaskan pertautan antara dua variabel penelitian yang merupakan variabel independen dan variabel dependen. c. Hipotesis Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini merupakan jawaban sementara terhadap masalah atau pernyataan penelitian yang diajukan oleh peneliti, yang dijabarkan dari kajian pustaka dan masih harus dibuktikan kebenarannya. 3. Bab III Metode Penelitian Bab ini berisi penjelasan mengenai lokasi, populasi, dan sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, prosedur penelitian, definisi operasional variabel, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan analisis data. 4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan a. Analisis Data Hasil Penelitian Menyajikan data hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan analisis data, sehingga menghasilkan temuan yang berkaitan dengan masalah penelitian. Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan prosedur kuantitatif.

8 b. Pembahasan Pada bagian pembahasan peneliti menguraikan temuan dari hasil analisis data yang dikaitkan dengan dasar teoritik yang telah dibahas dalam kajian teori, serta rumusan masalah penelitian. 5. Bab V Simpulan dan Saran Bab ini berisi penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis penelitian, dan menawarkan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya.