PELAKSANAAN PERJANJIAN PENERBITAN KARTU KREDIT DI PT BNI (PERSERO) SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sebaliknya, perkembangan suatu bank mengalami krisis dapat diartikan. Sementara itu dalam bentuk memberikan pelayanan kepada

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan. Perbankan, dalam pasal 1 angka 2 dinyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, perkembangan ekonomi berkembang sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Munculnya berbagai lembaga pembiayaan dewasa ini turut memacu

TINJAUAN PELAKSANAAN HUBUNGAN KERJA DI PT. NYONYA MENEER SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Guna mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena buruh merupakan permasalahan yang menarik dari dahulu.

BAB I PENDAHULUAN. berproduksi. Tapi dalam kenyataannya daya beli masyarakat belum bisa sesuai

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Studi Tentang Perlindungan Hukum Bagi Karyawan)

PERUBAHAN STATUS TANAH HAK MILIK MENJADI HAK GUNA BANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN PT (PERSEROAN TERBATAS) MELALUI KANTOR PERTANAHAN KOTA SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Namun demikian perjanjian kredit ini perlu mendapat perhatian khusus dari

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK ATAS PENSIUN

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya berbagai lembaga pembiayaan dewasa ini turut memacu roda. perekonomian masyarakat. Namun sayangnya pertumbuhan institusi

BAB I PENDAHULUAN. membayar royalti dalam jumlah tertentu dan untuk jangka waktu tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. makmur berdasaarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, maka

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dengan secara tepat dan cepat menyalurkan dana tersebut pada

PELAKSANAAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PERJANJIAN KREDIT DI BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) KC SOLO KARTASURA

III. METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya. Selain itu, juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional merupakan upaya pembangunan secara

TINJAUAN HUKUM PENOLAKAN PERMOHONAN KREDIT BANK TERHADAP NASABAH (Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia (Persero) Cabang Solo Kartasura)

BAB I PENDAHULUAN. akan berkaitan dengan istri atau suami maupun anak-anak yang masih memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

TANGGUNG JAWAB PERUM PEGADAIAN TERHADAP PENJUALAN (LELANG) BARANG GADAI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan nasional yang dilaksanakan selama ini merupakan

KREDIT TANPA JAMINAN

BAB I PENDAHULUAN. kembali kepada masyarakat. Selain itu, bank juga memberikan jasa-jasa keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini terlihat dalam pembukaan Undang-

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PROSES JUAL BELI PERUMAHAN SECARA KREDIT

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tak lepas dari kebutuhan yang

PERJANJIAN KREDIT DENGAN SISTEM REKENING KORAN DI BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SURAKARTA

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM TABUNGAN ASURANSI SOSIAL PEGAWAI NEGERI SIPIL DI PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG SURAKARTA

TINJAUAN YURIDIS HAK-HAK NASABAH PEGADAIAN DALAM HAL TERJADI PELELANGAN TERHADAP BARANG JAMINAN (Studi Kasus Di Perum Pegadaian Cabang Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyatu dengan ekonomi regional dan internasional yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan lembaga jaminan sudah sangat populer dan sudah tidak asing

BAB I PENDAHULUAN. melayani masyarakat yang ingin menabungkan uangnya di bank, sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang mengelola kekuatan potensi ekonomi menjadi kekuatan

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian hutang piutang ini dalam Kitab Undang-Undang Hukun Perdata

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu kebutuhan dasar manusia, sekaligus untuk meningkatkan mutu lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, dalam

PELAKSANAAN KARTU KREDIT MASTER DI BANK BRI KANTOR CABANG KERTAJAYA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. tugas yang diemban perbankan nasional tidaklah ringan. 1. perbankan menyatakan bahwa bank adalah : badan usaha yang menghimpun

ASPEK JAMINAN DALAM PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (BTN) PERSERO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi saat ini memiliki dampak yang positif, yaitu

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

BAB I PENDAHULUAN. - Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat. cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.

BAB I PENDAHULUAN. Definisi pembiayaan (finance) berdasarkan Surat Keputusan Menteri

BAB I PENDAHULUAN. Terlebih-lebih di saat sekarang ini, di mana kondisi perekonomian yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang usahanya, semula hanya melakukan tugas sebagai. perdagangan dan setiap adanya bank baru yang di dirikan akan mempunyai

PENGGUNAAN CEK SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN DAN PERMASALAHANNYA DI PT BANK CIMB NIAGA Tbk CABANG SURAKARTA SKRIPSI

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN WANPRESTASI ATAS DI PD BPR BANK BOYOLALI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan satu macam

BAB I PENDAHULUAN. adanya modal dalam mengembangkan unit usaha yang sedang dijalankan,

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DAN TATA CARA PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA BANK BTN DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. rangka peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat. 1 Bidang perumahan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai usaha yang terus berkembang di segala bidang. Usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. provisi, ataupun pendapatan lainnya. Besarnya kredit yang disalurkan akan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat". untuk kebutuhan sendiri atau untuk masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Suatu kegiatan usaha atau bisnis diperlukan sejumlah dana sebagai modal

SKRIPSI. Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana Hukum Dalam Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum

PELAKSANAAN LELANG EKSEKUSI TERHADAP TANAH BERIKUT BANGUNAN YANG DIJAMINKAN DI BANK DI WILAYAH HUKUM PENGADILAN NEGERI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pembangunan di berbagai bidang yang berpedoman pada Undangundang

BAB I PENDAHULUAN. badan usaha untuk memenuhi kebutuhan konsumsinya seperti kebutuhan untuk

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan para pelanggannya (customer) melakukan transaksi perbankan

BAB I PENDAHULUAN. menunculkan bidang-bidang yang terus berkembang di berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan. strategis dalam kehidupan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. Bank menurut pengertian umum dapat diartikan sebagai tempat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan masyarakat adil dan

BAB I PENDAHULUAN. dijanjikan oleh orang lain yang akan disediakan atau diserahkan. Perjanjian

BAB I PENDAHULUAN. untuk berlomba-lomba untuk terus berusaha dalam memajukan ekonomi masingmasing.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembiayaan murabahan..., Claudia, FH UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan Pasal 1600 KUH Perdata. Sewa-menyewa dalam bahasa Belanda disebut dengan huurenverhuur

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan penyakit serta karena usia tua, yang dapat mengakibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Cabang USU. Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan September 2015 sampai

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2006), hal. 51. Grafindo Persada, 2004), hal. 18. Tahun TLN No. 3790, Pasal 1 angka 2.

BAB I PENDAHULUAN. segala kebutuhannya tersebut, bank mempunyai fungsi yang beragam dalam

III.METODE PENELITIAN. permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam gejala bersangkutan. 1

ASPEK HUKUM JAMINAN DALAM PERJANJIAN PINJAM- MEMINJAM UANG ATAU KREDIT. (Studi Kasus Koperasi KPRI Guru Sekolah Dasar di Sragen)

BAB I PENDAHULUAN. akan mati, jadi wajar apapun yang terjadi di masa depan hanya dapat direka reka. itu tidak dapat diperkirakan kapan terjadinya.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dengan dilahirkannya Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992

BAB I PENDAHULUAN. suatu persetujuan yang menimbulkan perikatan di antara pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperlancar roda pembangunan, dan sebagai dinamisator hukum

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH KHASANAH, SIDOHARJO WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. Peran bank sangat besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi suatu

BAB I PENDAHULUAN. dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara

PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA KARYAWAN MENURUT UNDANG-UNDANG N0. 13 TAHUN 2003 DI PT. BATIK DANAR HADI SOLO

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan perusahaan yang. menghasilkan berbagai macam produk kebutuhan hidup sehari-hari,

BAB I PENDAHULUAN. makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, kesinambungan dan. peningkatan pelaksanaan pembangunan nasional yang berasaskan

BAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi kebutuhannya sebagaimana tersebut di atas, harus. mempertimbangkan antara penghasilan dan pengeluaran.

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan di bidang teknologi telah memacu perusahaan untuk

PELAKSANAAN PENANGGUNGAN ( BORGTOCHT ) DALAM PERJANJIAN KREDIT. ( Studi Kasus di PD. BPR BANK PASAR Kabupaten Boyolali )

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga Kerja Indonesia yang sering disebut Tenaga Kerja Indonesia

TANGGUNG JAWAB PT. POS INDONESIA (PERSERO) TERHADAP PENGIRIMAN PAKET POS DI SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. dampak terhadap perkembangan segala aspek dalam kehidupan manusia pada

BAB I PENDAHULUAN. barter merupakan suatu sistem pertukaran antara barang dengan barang atau

BAB I PELAKSANAAN LELANG TERHADAP BENDA JAMINAN SEBAGAI. AKIBAT WANPRESTASI (Study Kasus di Perum Pegadaian Jepara)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di dalam perkembangan dunia perbankan hingga beberapa tahun

BAB I PENDAHULUAN. berbuat semaksimal mungkin dan mengerahkan semua kemampuannya untuk

ASURANSI DAN KREDIT PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kebutuhan masyarakat akan pembiayaan sekarang ini semakin tinggi,

Transkripsi:

0 PELAKSANAAN PERJANJIAN PENERBITAN KARTU KREDIT DI PT BNI (PERSERO) SURAKARTA SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Persyaratan guna Mencapai Derajat Hukum dan Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh : BASTOMI MARTINO C. 100 030 130 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang membantu perkembangan ekonomi suatu negara. Tumbuhnya perkembangan bank secara baik dan sehat akan mendorong perekonomian rakyat semakin meningkat, sebaliknya, perkembangan suatu bank mengalami krisis dapat diartikan keadaan ekonomi suatu negara dalam keterpurukan. Pasal 2 Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan memberikan definisi bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. 1 Bank memberikan berbagai macam alternatif dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat, kemudahan dan mengeluarkan berbagai macam kartu seperti debit card dan credit card. Credit card adalah kartu kredit yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang pelunasan tagihannya dapat dilakukan secara bertahap atau dicicil, kepada pemegang kartu diberikan kredit yang jumlahnya dibatasi. Batas kredit (credit limit) biasanya bervariasi bergantung pada kemampuan finansial pemegang kartu, dan kepercayaan pihak penerbit. Saat tagihan datang, pemegang kartu 1 Sentoda Sembiring, Himpunan Perundang-undangan Perbanan dan Lembaga Penjamin Simpanan, Bandung, Nuansa Aulia, 2005, hl. 13 1

2 diwajibkan membayar jumlah tertentu (minimum payment), dan sisanya akan dikenakan bunga yang besarnya telah ditentukan oleh penerbit. Kartu kredit ini daya lakunya ada yang bersifat internasional ada juga yang hanya bersifat lokal artinya daya lakunya atau penggunaannya terbatas di negara di mana kartu tersebut diterbitkan. 2 Mekanisme penggunaan credit card yaitu bank sebagai penerbit (issuer) menerbitkan kartu berdasarkan permohonan calon pemegang kartu (card holder) yang telah memenuhi semua persyaratan. Pemegang kartu yang telah menerima kartu harus membayar iuran tahunan menurut ketentuan bank sebagai penerbit (issuer). Pemegang kartu kemudian dapat menggunakan kartunya untuk suatu transaksi pada pihak yang menerima pembayaran melalui kartu tersebut (merchant). 3 Pemakai credit card disebut nasabah bank. Pasal 1 angka 18 Undang- undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan menyatakan bahwa nasabah adalah orang yang memperoleh fasilitas kredit atau pembiayaan berdasarkan bank yang dipersamakan dengan itu berdasarkan perjanjian bank dengan nasabah yang bersangkutan. Pemilik kartu kredit yang memanfaatkan internet dalam melakukan perjanjian dan pembayaran sistemnya berbeda dengan perjanjian dan pembayaran biasa yang dilakukan, yaitu bertemu pihak bank dengan nasabah bank. Dalam kontrak internet payment system, pihak bank dan nasabah tidak bertemu secara langsung. Ada pihak ketiga yang menghubungkan pihak bank 2 Muhammad djumhana, Hukum Perbankan di Indonesia, Bandung, Citra Adtya Bakti, 2000, hal. 329. 3 Ibid. hal. 130

3 dan nasabah yaitu internet. Penelitian ini penting dilakukan dengan alasan Untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian nasabah bank dalam melaksanakan perjanjian penerbitan kartu kredit. Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa permasalahan yang ditemui dalam penerbitan kartu kredit sebagai salah satu peristiwa di masyarakat yang pelaksanaannya berdasarkan hukum. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini dipilih judul: PELAKSANAAN PERJANJIAN PENERBITAN KARTU KREDIT DI PT BNI (PERSERO) SURAKARTA B. Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam suatu penelitian penting dilakukan oleh seorang peneliti, sebab dengan adanya rumusan masalah akan memudahkan peneliti untuk melakukan pembahasan searah dengan tujuan yang ditetapkan Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut: 1. Bagaimanakah prosedur penerbitan kartu kredit di BNI? 2. Bagaimanakah hubungan hukum antara para pihak dalam penerbitan kartu kredit? 3. Bagaimanakah tanggung jawab pihak BNI dan pemegang kartu kredit? 4. Bagaimanakah cara mengatasi permasalahan dalam penerbitan kartu kredit? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini mempunyai tiga tujuan, yaitu:

4 1. Untuk mengetahui prosedur penerbitan kartu kredit di BNI. 2. Untuk mengetahui hubungan hukum antara para pihak dalam penerbitan kartu kredit. 3. Untuk mengetahui tanggung jawab pihak BNI dan pemegang kartu kredit. 4. Untuk mengetahui cara mengatasi permasalahan dalam penerbitan kartu kredit. D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu secara teoritis dan secara praktis, dengan penjelasannya sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Sebagai tambahan khasanah dalam ilmu pengetahuan tentang hukum, khususnya dalam penerbitan kartu kredit sebagai sarana penghubung antara bank dan nasabah. 2. Manfaat Praktis a. Bagi masyarakat sebagai bahan tambahan pengetahuan dalam memahami penerbitan kartu kredit. b. Sebagai tambahan bahan kajian bagi perusahaan bank sehingga dapat memperluas ilmu pengetahuan, khususnya dalam hukum penerbitan kartu kredit. E. Metode Penelitian

5 Metode penelitian adalah cara-cara yang dipergunakan seorang peneliti dalam penyelidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Metode Pendekatan Metode pendekatan adalah suatu pola pemikiran secara ilmiah dalam suatu penelitian. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan yuridis sosiologis, yaitu dalam menganalisis data didasarkan pada asas-asas hukum dan perbandingan-perbandingan hukum yang ada dalam masyarakat, 4 yaitu mengenai fungsi hukum untuk memberikan perlindungan kepada nasabah bank dalam pemakaian kartu kredit di BNI. 2. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif, yaitu suatu penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang berupa ucapan atau tulisan dan perilaku yang dapat diamati dari orang-orang (subjek) itu sendiri. 5 Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian dengan memberikan data seteliti mungkin tentang manusia atau gejala lainnya, maksudnya adalah untuk mempertegas dan dapat membantu di dalam memperkuat teori-teori baru. 6 Artinya penelitian akan dibahas dalam bentuk paparan yang diuraikan dengan kata-kata secara cermat dan seteliti mungkin 4 Soerjono Soekanto, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2001, Hal. 6 5 Hadi, Sutrisno, Metode Penelitian, Andi Offset, Yogyakarta, 1992, hal. 132 6 Soekanto, Soekanto, Op. Cit., hal. 4-5

6 berdasarkan pada pasal-pasal hukum yang dipergunakan dalam memberikan perlindungan nasabah bank. 3. Sumber Data a. Sumber Data Primer Sumber data primer adalah data-data yang diperoleh secara langsung pada nara sumber atau responden yang bersangkutan, dalam hal ini nara sumber yang dimaksud adalah: Pimpinan atau staf pegawai bank BNI dan nasabah bank BNI Cabang Surakarta. b. Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder adalah data-data lain yang berhubungan dengan penelitian yang berupa bahan-bahan pustaka. 1) KUH Perdata 2) Undang-undang No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan 3) Kamus Hukum 4. Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data ada dua, yaitu meliputi: a. Studi Pustaka Metode untuk mengumpulkan data metode studi pustaka. Pustaka adalah benda-benda yang berbentuk tulisan. Jadi, metode studi pustaka adalah metode untuk mengumpulkan data berdasarkan pada benda-benda berbentuk tulisan, dilakukan dengan cara mencari, membaca, mempelajari dan memahami data-data sekunder yang berhubungan dengan hukum sesuai dengan permasalahan yang dikaji.

7 Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan cara mencari, membaca dan mempelajari bahan-bahan pustaka yang berupa buku-buku, majalah, literature, dokumen, peraturan yang ada relevansinya dengan masalah yang diteliti. Dari studi kepustakaan ini akan diperoleh manfaat berupa : 1) Diperoleh konsep-konsep dan teori-teori yang bersifat umum yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. 2) Melalui prosedur logika deduktif, akan dapat ditarik kesimpulan spesifik yang mengarah pada penyusunan jawaban sementara terhadap masalah penelitiannya. 3) Akan diperoleh informasi empirik yang spesifik yang berkaitan dengan masalahnya. Melalui prosedur logika induktif akan diperoleh kesimpulan umum yang diarahkan pada penyusunan jawaban teoritis terhadap permasalahannya. 7 b. Wawancara Wawancara adalah metode untuk mengumpulkan data dengan cara tanya jawab, dalam hal ini peneliti sebagai penanya dan Kepala Pimpinan atau staf bank BNI, serta tiga nasabah bank BNI cabang Surakarta. Pedoman daftar pertanyaan terlebih dahulu dipersiapkan dan dibuat oleh peneliti secara sistematis untuk memudahkan dalam menganalisis data. 7 Bambang Sunggono, 2003, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta Raja Grafindo Persada. Hal. 18

8 5. Teknik Analisis Data Telah disebutkan di atas bahwa jenis penelitian yang dipilih adalah kualitatif. Peraturan-peraturan dan literatur-literatur mengenal perlindungan konsumen dan perbankan dipadukan dengan pendapat responden di lapangan dianalisis secara kualitatif, dicari pemecahannya, dan kemudian dapat ditarik kesimpulan. Untuk itu teknik analisis data yang digunakan alah teknik induktif Metode induktif adalah yaitu suatu metode dalam menganalisis data berawal dari fenomena-fenomena khusus menuju pada fenomenafenomena umum. 8 Maksudnya analisis diawali dari fenomena-fenomena khusus yang diperoleh dari responden berupa perlindungan nasabah yang memiliki credit card, kemudian dikaitkan dengan fenomena-fenomena secara umum berdasarkan landasan teori pendapat dari para ahli yang digunakan untuk menganalisis. F. Sistematika Skripsi BAB I PENDAHULUAN A. Belakang Masalah B. Perumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Metode Penelitian 8 Furchan, Arief, Metode Penelitian Kualitatif, Usaha Nasional, Surabaya, 1992. hal. 18

9 F. Sistematika Skripsi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan tentang Perjanjian 1. Pengertian Perjanjian 2. Asas-asas Perjanjian 3. Sahnya Perjanjian 4. Berakhirnya Perjanjian 5. Wanprestasi pada Perjanjian B. Tinjauan Kartu Kredit 1. Pengertian Kartu Kredit 2. Prosedur Pembuatan Kartu Kredit 3. Jenis-jenis Kartu Kredit 4. Fungsi Kartu Kredit 5. Para Pihak yang Terlibat Kartu Kredit BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Singkat BNI B. Prosedur penerbitan kartu kredit di BNI. C. Hubungan Hukum antara Para Pihak dalam Penerbitan Kartu Kredit D. Tanggung jawab pihak BNI dan pemegang kartu kredit. E. Cara mengatasi permasalahan dalam penerbitan kartu kredit.

10 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran-saran DAFTAR PUSTAKA