ecofirm ANALISIS KELAYAKAN LINGKUNGAN DALAM INDUSTRI PERTANIAN ELIDA NOVITA

dokumen-dokumen yang mirip
PRODUKSI BERSIH (Cleaner Production) HA Latief Burhan Universitas Airlangga

Pengertian, Konsep Dasar serta Perkembangan. Teknologi Bersih. (Clean Technology)

PELATIHAN DOSEN-DOSEN PTN DAN PTS SE JAWA-BALI DALAM BIDANG AUDIT LINGKUNGAN Bogor, September 2006

Suhartini Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY

Mata Ajaran : Manajemen Lingkungan Rumah Sakit Topik : Lingkungan Hidup & Sistem Manajemen Lingkungan RS Minggu Ke : II

Bahan Baku. Aktivitas Produksi. Limbah

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Agro Industri Ramah Lingkungan Dede Sulaeman

CLEANER PRODUCTION (PRODUKSI BERSIH)

Pendekatan Pengelolaan Lingkungan. Investigasi Kerusakan Lingkungan. PengelolaanLingkunganHidup:

PERANAN SUMBERDAYA ALAM DALAM PERTANIAN

Penerapan Produksi Bersih Pada Industri Sebagai Upaya Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup

Departemen Administrasi & Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

TEKNOLOGI BERSIH (CLEANER PRODUCTION)

Engineering Sustainability (Rekayasa Berkelanjutan) Joko Sedyono Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta 2015

ISO untuk meminimalkan limbah, by Sentral Sistem Consulting

HISTORY OF ECO-INDUSTRIAL

termasuk manusia dan prilakunya

Pengelolaan Lingkungan

PARADIGMA PENGELOLAAN USAHA

PENDEKATAN ECO-EFFISIENSI DALAM PENGELOLAAN USAHA

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI HIJAU. Disampaikan pada : Workshop Efisiensi Energi di IKM Jakarta, 27 Maret 2012

DEFINISI SUMBERDAYA ALAM (UURI NO. 32 TH 2009 ttg Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup)

KETERKAITAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN DAN PENYEDIAAN TEKNOLOGI LINGKUNGAN DALAM MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN YANG BERKELANJUTAN

P E M B A N G U N A N B E R K E L A N J U T A N

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Konsep Penataan Kota berbasis Berkelanjutan: Belajar di Eropa WIDIASTUTI

MATERI 1. Pendahuluan. I. Ruang Lingkup MSDA Kema hubungan antara sistem ekonomi dan sistem lingkungan (Tietenberg, 1992)

INTERAKSI ANTARA EKONOMI DAN LINGKUNGAN. EKONOMI LINGKUNGAN Pertemuan 3

Penerapan Produksi Bersih Berbasis Teknologi Tepat Guna Pada Sentra Industri Kecil Tahu Di Kabupaten Subang

PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN. Materi ke 2

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat, hal ini dapat terlihat dari adanya kekhawatiran kemungkinan

GREEN BUSINESS: Konsep dan Arah Kebijakan. Endah Murniningtyas DeputiBidanng SDA-LH Kementerian PPN/Bappenas

KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP. DOSEN: Dr. TIEN AMINATUN, M.Si.

ILMU PERTANIAN. Bab 1. Pendahuluan

24/05/2013. Produksi Bersih (sebuah pengantar) PENDAHULUAN. Produksi Bersih (PB) PB Merupakan pendekatan yang cost-effective

Geografi LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013

PENGELOLAAN LINGKUNGAN

Baharuddin Nurkin, Ph.D Lahir : 24 Febr. 1946, Bantaeng Pendidikan formal: M.Sc (Washington State Univ. USA, 1983); Ph.D (University of Idaho, USA, 19

DAYA DUKUNG LINGKUNGAN UNTUK PENATAAN RUANG

SUMBERDAYA PERTANIAN TATIEK KOERNIAWATI ANDAJANI, SP.MP.

PENDAHULUAN. diperbahurui makin menipis dan akan habis pada suatu saat nanti, karena itu

TINJAUAN UMUM ISU LINGKUNGAN

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH

MANAJEMEN BIAYA LINGKUNGAN

Pendahuluan. Nur Hidayat TIP FTP UB.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA.

KEBIJAKAN PENGELOLAAN SAMPAH MENUJU INDONESIA BERSIH SAMPAH 2020 KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP L/O/G/O

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN BONDOWOSO

2.2 INDUSTRI DAN LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kerusakan lingkungan merupakan suatu kegiatan yang disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara dalam hal menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. penting dilakukan untuk menekan penggunaan energi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ISU-ISU PEMBANGUNAN 10/13/2010 1

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut merupakan kebutuhan yang esensial bagi keberlangsungan hidup

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Departemen Administrasi & Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. kecil dikarenakan ketersediaan bahan bakar global yang semakin menipis dan

Menghitung PDRB Hijau di Kabupaten Bandung

BAB I PENDAHULUAN. industri yang mampu bersaing di dunia internasional. Industri batik juga

BAB X PEMBANGUNAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN KOMITMEN GLOBAL INDONESIA

PRAKTEK PENCAPAIAN EKO-EFISIENSI DI KLASTER INDUSTRI TAPIOKA DESA SIDOMUKTI KABUPATEN PATI TUGAS AKHIR. Oleh: SAIFILLAILI NUR ROCHMAH L2D

3/1/2018. Millennium Development Goals and Sustainable Development Goals. Pembangunan harus BERKELANJUTAN

SUSTAINABLE DEVELOPMENT : Paradigma baru metode Memadukan Pembangunan Ekonomi Dan Lingkungan. Oleh Dewi Triwahyuni

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH SPESIFIK

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

1. Konsep pertumbuhan ekonomi dalam. 2. Growth & Development dan ekstraksi SDAL

PENGELOLAAN SD ALAM PULIH (kasus SD Ikan) Luh Putu Suciati

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Penduduk dan Timbulan Sampah di Provinsi DKI Jakarta Tahun

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 116 TAHUN 2016 T E N T A N G

Pendahuluan. Isi kuliah: Sejarah singkat. Latar Belakang EI. MODUL 11 Ekologi Industri. Konsep Ekosistem. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. manajemen pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup, terutama

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan pengelolaan yang berkelanjutan air dan sanitasi untuk semua. Pada tahun 2030,

LAMPIRAN Bagaimana sejarah berdirinya PT Margono Dian Graha? 2. Apa visi dan misi PT Margono Dian Graha?

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Lingkungan Pertambangan. Kuliah 2

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

STANDARISASI LINGKUNGAN (ISO AN)

INSTRUMEN EKONOMI UNTUK PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN KULIAH VALUASI ESDAL PERTEMUAN KE

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu sumber daya alam yang mutlak diperlukan bagi

KONSEP-KONSEP DASAR DALAM HUKUM LINGKUNGAN

PERENCANAAN PERLINDUNGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Pengelolaan Sampah Berkelanjutan untuk Kota Depok. Alin Halimatussadiah Universitas Indonesia

Perkspektif ekonomi dalam pengelolaan sumber daya alam. Pertemuan ke 4

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP-42/MENLH/11 /94 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN AUDIT LINGKUNGAN,

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaruh terjadinya Global warming yang terjadi pada saat ini. Hal ini sangat

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Ekologi Industri Pengembangan Bioetanol Berbahan Dasar Limbah Pangan sebagai Salah Satu Bentuk Kemandirian Energi di Indonesia

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

PERMASALAHAN SAMPAH SAAT INI

KAJIAN DAYA TAMPUNG RUANG UNTUK PEMANFAATAN LAHAN KOTA TARAKAN TUGAS AKHIR

Q1 ( Apakah konsumen pernah mendengar istilah Green Product ) Pernyataan Frekuensi % Pernah 61 61% Belum Pernah 39 39% Total %

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA BATU

Pembangunan Daerah Berbasis Pengelolaan SDA. Nindyantoro

I. PENDAHULUAN. Dalam film yang berjudul Inconvience Truth digambarkan dengan jelas

Transkripsi:

ecofirm ANALISIS KELAYAKAN LINGKUNGAN DALAM INDUSTRI PERTANIAN ELIDA NOVITA ENV. CONTROLLING TECHNIQUE & CONSERVATION LABORATORY DEPARTMENT OF AGRICULTURAL ENGINEERING FACULTY OF AGRICULTURAL TECHNOLOGY JEMBER UNIVERSITY

MATERI KONSEP DASAR ZERO EMISSION (CLEANER PRODUTION) AMDAL AUDIT LINGKUNGAN ERA (ECOLOGY RISK ASSESSMENT)

KONSEP DASAR 1. Sumberdaya alam berdasarkan sifatnya dibagi menjadi sumberdaya alam fisik (tanah, air dan udara) dan sumberdaya alam hayati (hutan, padang rumput, pertanian, perkebunan, margasatwa dan sebagainya. 2. Sumberdaya alam berdasarkan sifat pulihnya dibedakan menjadi sumberdaya alam yang dapat dipulihkan (renewable), sumberdaya alam tidak dapat pulih (non-renewable) dan sumberdaya alam yang tak akan habis (continuous resources)

KONSEP DASAR 3. Pengelolaan sumberdaya alam adalah usaha manusia dalam mengubah ekosistem sumberdaya alam agar manusia mendapatkan manfaat yang maksimal dengan mengusahakan kontinuitas produksinya. 4. Harus diusahakan perimbangan antara kebutuhan manusia dan sumberdaya, pencegahan kerusakan pada sumberdaya alam dan lingkungan

Efisiensi, pertumbuhan, EKONOMI stabilitas Equity intra generasi, Kesempatan kerja Valuasi, Internalisasi PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SOSIAL Kemiskinan, pemberdayaan, kultur Equity intra generasi, Partisipasi LINGKUNGAN Biodiversity, SDA, polusi

PRINSIP Sustainable Development ECONOMICALLY VIABLE; SOCIALLY ACCEPTABLE; ENVIRONMENTALLY-FRIENDLY) PENGELOLAAN CADANGAN KAPITAL (MAN- MADE CAPITAL; HUMAN CAPITAL; NATURAL CAPITAL) FULFILLMENT OF HUMAN NEEDS; MAINTENANCE OF ECOLOGICAL INTEGRITY; SOSIAL EQUITY; SELF DETERMINATION (Prinsip SD-WCED)

CIRI SD MENJANGKAU PERSPEKTIF JANGKA PANJANG BERLAKUNYA HUBUNGAN KETERKAITAN MEMENUHI KEBUTUHAN ANTAR GENERASI MENGGUNAKAN SDA TAK TERBAHARUI DENGAN PENGGUNAAN KEMBALI DAN SDA TERBAHARUI SEHEMAT MUNGKIN DIARAHKAN PADA PEMBERANTASAN KEMISKINAN, PENYETARAAN SOSIAL YG ADIL, LINGKUNGAN BAIK DAN EKONOMI TINGGI

ORIENTASI SD ECONOMIC GROWTH SOCIAL PROGRESS ECOLOGICAL BALANCE

PENDEKATAN EKONOMI, EKOLOGI DAN SOSIAL DALAM PEMBANGUNAN Perusahaan Produk, gaji, sewa dll Tenaga kerja, modal, skill dll Rumah tangga Limbah Alam, laut, hutan, udara, air tanah, dan lain-lain

SUMBER DAYA TAK PULIH TERBATAS JUMLAHNYA, SUMBER DAYA PULIH DIBATASI OLEH KEMAMPUAN PULIHNYA TETAP MEMPERHATIKAN PELESTARIAN FUNGSI LINGKUNGAN (MEMELIHARA DAYA DUKUNG & DAYA TAMPUNG LINGKUNGAN) Pertumbuhan VALUASI EKONOMI SDA DAN LINGKUNGAN MSY O Xm Xc Persediaan/ Jumlah Populasi Gambar 7. Kurva Pertumbuhan Sumberdaya Pulih (renewable resources)

(Adams, IUCN 2006:2) Integrasi lingkungan dalam pembangunan merupakan hal yang masih sulit diimplementasikan Tetapi merupakan suatu keharusan karena telah menjadi komitmen dunia.

AGROINDUSTRI???? ecofirm KONSEP KECACATAN NOL (TQM) KONSEP PENYIMPANAN NOL (JUST IN TIME) KONSEP EMISI NOL (CLEANER PRODUCTION) AGROINDUSTRI BERKELANJUTAN

CLEANER PRODUCTION CONCEPT IDENTIFIKASI PERMASALAHAN. Volume limbah meningkat, kompleks dan sulit ditangani, biaya mahal Penanganan end of pipe lebih awal Peraturan tidak memecahkan masalah dengan tuntas. Isu lingkungan penting dalam perdagangan global (AFTA, APEC, GATT, dll) ISO 14000, ekolabel, dll (SML)

PRODUKSI BERSIH (CLEANER PRODUCTION) DEFINISI Segala upaya yang dapat mengurangi jumlah bahan berbahaya, polutan atau kontaminan yang terbuang melalui saluran pembuangan limbah atau terlepas ke lingkungan sebelum didaur ulang, diolah atau dibuang (ICIP) Suatu strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif dan terpadu yang perlu diterapkan secara terus menerus pada proses produksi dan daur hidup produk dengan tujuan mengurangi resiko terhadap manusia dan lingkungan (BAPEDAL, 19976) PENGERTIAN Tidak saja menyangkut proses produksi tetapi juga menyangkut pengelolaan seluruh daur produksi, dimulai dari pengadaan bahan baku & pembantu, proses & operasi, hasil produksi dan limbahnya, sampai ke distribusi & konsumsi. Menyangkut pola masalah, pola pikir, sikap dan tingkah laku (masyarakat, pemerintah & dunia usaha) Aplikasi kontinyu tindakan pencegahan thd lingkungan dan strategi bisnis terpadu agar diperoleh sumberdaya, proses dan produk serta servis dengan tingkat efisiensi tinggi sehingga keuntungan meningkat dan resiko lingkungan menurun

POKOK POKOK STRATEGI PRODSIH MENLH/KEP.BAPEDAL, 1994) Minimisasi penggunaan bahan baku, air, energi dan menekan penggunaan B3, sebagai bahan baku. Perubahan pola produksi dan konsumsi di seluruh daur hidup Perubahan pola pikir, sikap & tingkah laku semua pihak yang terkait. Pola manajemen industri & pemerintah mempertimbangkan lingkungan. voluntary (SOP) Aplikasi teknologi akrab lingkungan (GREEN TECHNOLOGY), serta manajemen dan prosedur operasi standar sesuai persyaratan. Pengaturan sendiri (self regulating) dan pendekatan peraturan bersifat musyawarah mufakat bukan command control. Kesadaran masyarakat sangat penting

IMPLEMENTASI PRODUKSI BERSIH PROSES PRODUKSI PRODUK SERVIS/JASA Efisiensi dan efektifitas penggunaan bahan baku, bahan kimia, air, energi dan sumber lain Mengurangi volum dan kadar limbah berbahaya shg menaikkan keuntungan Mengurangi dampak lingkungan dari setiap daur hidup produk dimulai dari ekstraksi bahan baku hingga pembuangan akhir Meningkatkan kondisi lingkungan dengan menekan biaya yang dikeluarkan. Mengkaitkan aspek lingkungan pada saat perencanaan dan penghantaran servis, seperti desain kemasan atau pengangkutan dan daur ulang produk-produk

MANFAAT EKONOMI PRODUKSI BERSIH Pemakaian Bahan Lebih Efisien Penguran gan Biaya Operasi Perbaikan Produk dan Kualitas Manfaat dari Penguranga n Dampak Lingkungan Manfaat dari Citra Perusahaan Yang Lebih Baik

GREEN TECNOLOGY A part of cleaner production Definisi Fokus dari Teknik Produksi Bersih Teknologi yang tidak merusak atau menguras sumber daya alam bumi. Sumber teknologi alternatif yang bermaksud mengurangi sampah dan tingkat polusi yang disebabkan oleh proses produksi dan konsumsi Pengurangan limbah dari sumbernya. Prosedur: Reduksi (reduction), Pemanfaatan dengan jalan penggunaan kembali (Reuse), & Daur Ulang (recycle) ataupun Pemungutan kembali (Recovery)

PRINSIP PENERAPAN 1. Penanganan dilakukan di lokasi pabrik 2. Perubahan bentuk menjadi limbah kurang berbahaya 3. Pengurangan volume limbah 4. Resiko dari residu sisa limbah kecil 5. Penanganan terpadu 6. Aspek tindakan pencegahan bukan penyimpanan

KATEGORI TEKNOLOGI ELIMINASI LIMBAH IN PLANT Berhubungan langsung dengan operasi produksi. Penekanan pada tindakan pencegahan Umumnya komposisi keluaran tidak beragam Melibatkan modifikasi peralatan Keterbatasan yang besar bisa disebabkan kualitas produk DAUR ULANG/PENGGUNAAN KEMBALI Komposisi keluaran beragam Ditujukan lebih pada pemisahan atau pembentukan kembali Lokasi dapat berada di luar pabrik: secara ekonomi lebih menguntungkan Tidak berkaitan dengan aliran dan kondisi produksi

Teknik Pengurangan Limbah a. Manajemen inventaris a. Pengendalian inventaris b. Pengendalian bahan b. Modifikasi proses produksi a. Prosedur operasi dan pemeliharaan b. Perubahan bahan c. Modifikasi peralatan proses c. Pengurangan volume a. Pemilahan sumber b. Pengentalan d. Revocery a. On-site (di lokasi) b. Off-site (di luar lokasi)

ELIDA NOVITA