PEDOMAN PROSES PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

dokumen-dokumen yang mirip
PENGERTIAN KTSP DAN PENGEMBANGAN SILABUS DALAM KTSP. Oleh Dr. Jumadi

PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN BERDASARKAN STANDAR ISI DAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN MADRASAH ALIYAH DAN MONEV PELAKSANAANNYA. Makalah

KTSP DAN IMPLEMENTASINYA

MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

PengembanganKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

KTSP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

PENGEMBANGAN KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN SMK

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

DAFTAR ISI. Kata Pengantar 1. Daftar Isi 2

PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

BSNP PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Universitas Pendidikan Indonesia Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. Copyright by Asep Herry Hernawan

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENGELOLAAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas

PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Standar Nasional Pendidikan

IMPLIKASI PENGEMBANGAN KTSP TERHADAP TUGAS GURU MATEMATIKA SMP/MTs

PANDUAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

D S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun Loi em noi cho tinh chung ta, nhu doan

KURIKULUM Pedoman Implementasi Kurikulum

Djuharis Rasul Peneliti di Pusat Kurikulum Diknas Sosialisasi KTSP

Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan (Implikasinya terhadap Tugas Guru Matematika SMP/MTs dalam Pengembangan KTSP)

PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Bab I Pendahuluan. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

BAB I LANDASAN KURIKULUM AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB DENGAN PARADIGMA INTEGRATIF-HOLISTIK

PENGEMBANGAN KTSP. A. Rasional

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

Program Kerja BK/SMA.07/Seveners/Mr.Bands BAB I PENDAHULUAN

PENYUSUNAN KTSP. Sosialisasi KTSP 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pelaksanaan SI dan SKL

PENGEMBANGAN KTSP dengan Model Sistematik. Oleh Wachyu Sundayana

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

IMPLIKASI UU DAN PP THD PENGEMBANGAN KURIKULUM PUSAT KURIKULUM - BALITBANG DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL. Puskur Balitbang 1

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

BAB I PENDAHULUAN. besar dan kecil mempunyai berbagai keragaman. Keragaman itu menjadi

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

PENYUSUNAN PENYUSUN KTSP

Kurikulum SD Negeri Lecari TP 2015/ BAB I PENDAHULUAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2013 PUSAT LAYANAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 22 TAHUN 2006 TANGGAL 23 MEI 2006 STANDAR ISI BAB I PENDAHULUAN

Peraturan Mendiknas Nomor: 20 Tahun tentang STANDAR PENILAIAN DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SULIT DITERAPKAN DI INDONESIA. Kunaryo

Farida Nurhasanah. Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan Millenium Development Goals (MDGS), yang semula dicanangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sebuah salah satu upaya dalam mencerdaskan. kehidupan bangsa. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional juga

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN. Achmad Samsudin, M.Pd. Jurdik Fisika FPMIPA UPI

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

RAMBU RAMBU PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/ MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41

BAB I PENDAHULUAN. dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan

MATA KULIAH PEMBELAJARAN TERPADU (PSD SKS)

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)

STANDAR PENILAIAN (Permen No. 20 Th. 2007)

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

Prinsip Pengembangan Kurikulum. Aris Fajar Pambudi

I. PENDAHULUAN. setiap jenis dan jenjang pendidikan. Menurut UU Sistem Pendidikan Nasional

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP.

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI I KANDEMAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 5 SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 1 SEMARANG

BUPATI LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU NOMOR : TENTANG PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN. M. Nasir Tamalene (Dosen Universitas Khairun Ternate)

LEMBARAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 03 TAHUN 2005 SERI E PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG

SOSIALISASI PERMEN NO 22, NO 23, DAN NO 24*)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. siswa. Berdasarkan program pendidikan tersebut siswa melakukan berbagai kegiatan belajar,

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN K T S P. Oleh: Marojahan Hutabarat

Draft 2010 PANDUAN PELAKSANAAN SKS SMA NEGERI 78 JAKARTA

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 40 B. TUJUAN 40 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 40 D. UNSUR YANG TERLIBAT 41 E. REFERENSI 41 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 41

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81A TAHUN 2013 TENTANG IMPLEMENTASI KURIKULUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81A TAHUN 2013 TENTANG IMPLEMENTASI KURIKULUM

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 TENGARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gunawan Wibiksana, 2013 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 3 BAB III BEBAN BELAJAR 17. BAB IV KALENDER PENDIDIKAN 20 A. Alokasi Waktu 20 B. Penentapan Kalender Pendidikan 21

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 20 TAHUN 2007 TANGGAL 11 JUNI 2007 STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

Lampiran 1. Instrumen ini digunakan sebagai penggalian data pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan menurut pedoman penyusunan KTSP dari

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T


LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 1 BOJA. Disusun oleh: Nama : Ratna Rakhmawati NIM : Program Studi : Pendidikan Fisika

Universitas Pendidikan Indonesia Fakultas Ilmu Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. Copyright by Asep Herry Hernawan

Transkripsi:

PEDOMAN PROSES PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Oleh. Drs. Miko Siregar M.Si -z -1 Disajikan dalam Forum Diskusi Staf Pengajar di Jurusan Pendidikan Sendratasik pada Februari 2006 FAKULTAS BAHASA SASTRA DAN SEN1 UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PEDOMAN PROSES PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Oleh. Drs. Miko Siregar, M.Si A. Pendahuluan Kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan semenjak dicanangkannya kebijakan otonomi daerah menjadi acuan yang jelas bagi para stakehollder untuk berperan aktif dalam mendukung program pemerintah dalam berbagai bidang di Indonesia. Rencana kebijakan pemerintah pada periode 2004-2009 dalam dunia pendidikan akhir-akhir ini difokuskan kepada program peningkatan akses dan pemerataan, peningkatan mutu dan relevansi, dan peningkatan pencitraan publik atas dunia pendidikan (Depdiknas, 2007). Terkait dengan pentingnya pencapaian program-program tersebut maka pemerintah juga telah menetapkan berbagai acuan menyangkut standar pendidikan dalam berbagai bidang. Terkait dengan

peningkatan mutu lulusan sekolah maka pemerintah juga telah menetapkan acuan-acuan umum berkenanaan dengan kualifikasi tenaga pendidik dan kepala sekolah, standarisasi dalam bidang sarana dan prasarana, dan pengembangan kuri kulum yang mengacu pada standar-standar umum, seperti srandar isi, standar proses dan standar kompetensi kelulusan yang ditetapkan oleh departemen pendidikan nasional. Lebih khusus lagi, sejalan dengan pentingnya kebijakan pengelolaan pendidikan berbasis sekolah maka sekolah-sekolah tidak agi secara pasif menerima konsep kurikulum yang diturunkan dari pemerintah pusat. Secara bertahap hingga tahun 2010 setiap sekolah menurut jenjang diharapkan telah menyusun kurikulum masing-masing. Kurikulum tertsebut dinamakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) karena kurikulum tersebut disunsun sendiri dengan atau bantuan pihak lain. Oleh karena itu, tulisan ini diharapkan dapat

memberikan pemahahan kepada para guru dan kepala sekolah berkenaan dengan penyusunan KTSP dimaksud. Hingga tahun 2008 ini, sekolah dasar yang ada di lingkungan Dinas Pendidi kan Ka bu paten kepulauan Mentawai belum melaksanakan tugas penyusunan kurikulum ini. B. Kebijakan Pemerintah dalam Bidang Kurikulum Undang-undang Republik Indonesia No.20 Thn 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional dan Peratuan Pemerintah No. 19 Thn 2005 mengamanatkan bahwa kurikulum (KTSP) pada jenjang pendidikan dasar dan menengah mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Kelulusan (SKL) serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Nasional Stanbdar Pendidikan (BNSP). Dalam ha1 ini, baik SI, SKL dan panduan BNSP merupakan rambu-rambu nasional yang harus dipahami sehingga KTSP suatu sekolah mempunya kesamaan

umum dengan sekolah lain sebagai pencerminan nasionalisme ke-indonesiaan dalam bidang pendidi kan. Yang di ma ksud dengan kurikulum dalam konteks undang-undang tersebut adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi, tujuan dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pem belajaran. Tujuan tersebut meli puti tujuan pendidi kan nasional serta kesesuaian dengan kehasan, kondisi dan potensi daerh, satuan. BNSP terkait penyusunan kurikulum memberikan dua panduan pokok secara nasional. sehingga kurikulum memenuhi kesamaan Pertama, panduan umum yang memuat ketentuan umum pengembangan kurikulum yang dapat diterapkan pada satuan pendidikan dengan mengacu pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Kedua, model KTSP dengan mengacu pada SI dan SKL dengan berpedoman pda Pnduan Umum yang dikembangkan oleh BNSP.

Kegunaan Panduan tersebut adalah gar kurikulum membuka peluang bagi peserta didik untuk belajar meliputi tujuan-tujuan antara lain belajar beriman dan bertakwa kepada WME, belajar memahami dan mengehayati, belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, belajar membangun dan menemukan jatidiri melalui proses belajar yang aktif, kreatif dan efektif. Standar Isi (SI) mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Termasuk ke dalam SI adalah kerangka dasar dan struktur kurikulum, stnadar kompetensi dan kompetensi dasar setiap mata pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup pengetahuan, sikap dan

ketrampilan sebagaimana ditetapkan dalam Kepmendiknas No. 26 Tahun 2006. Kompetensi C. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kelender pendidikan dan sumber belajar. KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan di bawh koordinasi dan supervisi dinas atau kantor Depertemen Agama KabupatenIKota untuk pendidikan dasar dan propinsi untuk pendidikan memengah. Beberapa prinsip dasar pengembangan KTSP yang harus dipedomani dalam penyusunannya adalah sebagai berikut: (a) bepusat pada potensi, perkembangan dan kebutuhan peserta

didik, (b) beragam dan terpadu, (c) tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, (d) relevan dengan kebutuhan kehidupan, (e) menyeluruh dan berkesinambungan, (f) belajar sepanjang hayat, (g) seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerahnya. Acuan operasional oenyusunan KTSP meliputi tujuantujuan yang meliputi hal-ha1 sebagai berikut: a) Peningkatan iman dan takwa serta ahlak mulia. b) Peningkatan potensi, kecerdasan dan minat peserta didi k. c) Keragaman potensi dan kara kteristi k daerah dan lingkungan setempat. d) Tuntutan pembangunan daerah dan nasional. e) Tuntutan dunia kerja. Acuan lain yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan KTSP meliputi hal-ha1 lain seperti :

a) Perkembangan IPTEKS. b) Agama. c) Dinami ka perkembangan global. d) Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan. e) Kondisi sosial-budaya setempat. f) Kesetaraan gender. g) Kara kteristi k satuan pendidi kan. Tujuan Pendidikan KTSP menurut jenjang pendidikan adalah meletakkan dasar kemampuan kognitif, psikomotoriik untuk mengikuti pendidikan lebih lanjut. Dilihat dari Standar Isi, struktur KTSP memuat mata pelajaran - mata pelajaran yang terdiri dari unsur sebagai beri kut: a) Kelompok Mata pelajaran agama dan ahlak mulia. b) Kelompok mata pelajatan kewarganegaraan dan kepri badian.

c) Kelompok mata pelajaran estetika. d) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan. Mata pelajaran berserta alokasi waktu untuk masingmasing tingkat satuan pendidikan berpedoman pada kurikulum yang tercantun dal SI. Muatan lokal merupakan kegatan kurikuler untuk mengembangkan kometensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah. Kegiatan pengembangan diri merupakan kegiatan yang bertujuan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengekspreskan diri sesuai dengan bakat, minat peserta didik. Beban belajar dalam sistem paket digunakan oleh tingkat satuan pendidikan setikat SD, SMP, SMA kategori standar. Beban belajar dalam sistem kredit semester (SKS) dapat digunakan oleh satuan pendidikan setingkat SMP kategori mandiri dan SMA kategori standar. Beban belajar dalam sistem

kredit semester (SKS) digunakan oleh satuan pendidikan setingkat SMA kategori mandiri. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket untuk setingkat SD 0%-40%; setingkat SMP 0%-50%; dan setingkat SMA 0%-60%. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan satu jam tatap muka; dan empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Alokasi wamu untuk tatap muka, penugasan terstruktur dan kegiatan madiri tidak terstruktur untuk setingkat SMP dan SMA yang mengggunakan sistem SKS mengikuti aturan sebagai berikut: (a) satu SKS pada SMP sederajat teriri atas 40 menit

tatap muka, 20 menit kegiatan terstruktur dan kegitan mandiri tidak terstruktur, (b) satu SKS pada SMA sederajat terdiri atas 45 menit tatap muka, 25 menit kegatan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi berkisar antara 0-100%; dan kriteria ideal ketuntasan untuk setiap indikator adalah 75%. Setiap satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan secara terus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. Sedangkan kenaikan kelas berpedoman pada PP 19/2005 pasal 72 ayat (1) yang menetapkan bahwa peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan dasar dan menengah apabila, menyelesaikan seluruh program pembelajaran, dan memperoleh nilai minimal bai k pada penilaian a khir untuk kelompok mata pelajaran aga dan ahlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran

estetika, kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan. D. Penutup Sekolah merupakan ujung tombak paling terdepan dalam meninmgkatkan mutu sumberdaya manusia melalui bidang pendidikan. Komponen yang mendukung berfungsinya sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan bergantung kepada ketersediaan tenaga pendidi k dan kependidi kan, sarana dan prasarana, kurikulum dan Iingkungan yang kondusif dalam menjalankan program. Pengelolaan sekolah tidak lagi bersifat top-down tetapi memberikan peran yang lebih luas bagi sekolah melakukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang didasarkan pada KTSP yang disusun sendiri oleh satuan pendidikan sesuai dengan situasi dan kondisi lokal serta dengan berpedoman

pada pedoman-pedoman umum yang telah ditetapkan pemerinta h. Prinsip managemen berbasis sekola h dengan sendirinya menuntut peningkatan kapasitas pelaku, seperti kepala sekolah, guru dan juga komite sekolah dn dewan pendidi kan. Daftar Bacaan Depdi knas, 2003 Undang-undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan ------------ I nasional. Jakarta. - 2004 Peratuan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Kuri kulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta. Depdi knas, 2007 Peraturan Menteri Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah dan Madrasah. Jakarta.