PERSEPSI SISWI KELAS X TATA BUSANA TENTANG KOMPETENSI MEMBUAT POLA TEKNIK KONSTRUKSI DI SMKN 3 SUNGAI PENUH JULITA HARMAIDA

dokumen-dokumen yang mirip
PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI MENJAHIT DI JURUSAN DESAIN KRIA TEKSTIL (DKT) SMK NEGERI 4 PARIAMAN LENI MARTIN

MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH PERA WETTI

HAMBATAN-HAMBATAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MEMBUAT POLA (PATTERN MAKING) DENGAN TEKNIK KONSTRUKSI DI SMK NEGERI 1 IV ANGKEK KAB.

PENYESUAIAN POLA DASAR SISTEM DANCKAERTS PADA WANITA BERTUBUH GEMUK PENDEK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting bagi pembangunan bangsa, karena

Anneke Endang K Pembimbing PKK, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN HASIL BELAJAR PRAKTEK PEMANGKASAN RAMBUT SISWA JURUSAN TATA KECANTIKAN RAMBUT SMK NEGERI 3 PAYAKUMBUH JURNAL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

HUBUNGAN KREATIVITAS MEMBENTUK DAN MERAWAT HAIR PIECE DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X TATA KECANTIKAN RAMBUT SMKN 3 PAYAKUMBUH.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

MEMBUAT POLA BUSANA TINGKAT DASAR

MINAT SISWA SMK N 3 PAYAKUMBUH UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Kata kunci : kesulitan, kompetensi, pembuatan desain blus. Keywords : Difficulties, competency, make a design blouse

TINJAUAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI GRAND ROCKY HOTEL BUKITTINGGI

SILUET Jurnal Pendidikan Tata Busana Page 48

SIKAP KERJA SISWA PROGRAM STUDI KONSTRUKSI KAYU JURUSAN BANGUNAN SMK N 1 PADANG SETELAH MELAKSANAKAN PRAKERIN

BAB I PENDAHULUAN. masa depan bangsa terletak sepenuhnya ditangan anak didik dengan. kemampuannya mengikuti perkembangan pengetahuan dan teknologi.

MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS 3 JURUSAN TATA BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH SRI DEFI MUSTIKA

TINGKAT KESULITAN PEMBUATAN GAUN PAS BADAN

PERBEDAAN PENILAIAN KEPALA SEKOLAH DAN PENILAIAN DIRI SENDIRI TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PRODUKTIF DI SMKN 1 PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses kegiatan yang disengaja atas input

PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP KEBERADAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI OBJEK WISATA JAM GADANG BUKITTINGGI BAYU PERMANA PUTRA

FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF PADA SISWA PROGRAM KEAHLIAN ELEKTRONIKA INDUSTRI DI SMK N 3 WONOSARI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

MODIFIKASI POLA PADA TEKNIK PEMBUATAN BUSANA WANITA PAS BADAN

SEMINAR NASIONAL IDENTIFIKASI KEMAMPUAN MEMBUAT POLA BUSANA WANITA PADA MAHASISWA JURUSAN PKK FT UNM

PELAKSANAAN PRAKTEK LAPANGAN INDUSTRI (PLI) PADA MAHASISWA JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Oleh. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar 2,3

PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK NEGERI 2 SUNGAI PENUH

PERSEPSI SISWA KELAS VIII TERHADAP PEMBELAJARAN AKTIVITAS AIR DI SMP NEGERI 2 KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PENDIDIKAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMKN 2 GODEAN

HUBUNGAN CARA BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT STATIKA SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMKN 5 PADANG

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI PEMBUATAN POLA KONSTRUKSI DENGAN PRESTASI BELAJAR MENJAHIT SISWA SMK ADHI YUDYA KARYA PATEAN KENDAL JAWA TENGAH

KESIAPAN SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 3 SUNGAI PENUH DALAM MELAKSANAKAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI DIDUNIA INDUSTRI MERI MARPENI

LEMBARAN TUGAS, JOBSHEET DAN PANDUAN EVALUASI BELAJAR PRAKTIK KONSTRUKSI POLA BUSANA. Oleh: Dra. Haswita Syafri, M.Pd

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sebelumnya dapat disimpulkan bahwa: komponen pembelajaran antara lain : menerapkan dalam kehidupanya.

HAMBATAN DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI MAHASISWA D4 FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG JURNAL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

MOTIVASI MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN STUDI DI JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG. Oleh: YULIANI 57617/2010

PENDAHULUAN. CIVED ISSN Vol. 2, Nomor 2, Juni

MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMANGKASAN RAMBUT DASAR KOMPETENSI KEAHLIAN TATA KECANTIKAN RAMBUT SMK N 3 PAYAKUMBUH

PERSEPSI WISATAWAN TENTANG DESTINASI WISATA PANTAI PASIR JAMBAK KOTA PADANG RIO NALDO PAKPAHAN /2011

ALKADRA MASNUR 2009 / PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

HUBUNGAN CARA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT STATIKA SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 PARIAMAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan yang lebih baik. Melalui pendidikan manusia dapat menemukan halhal

OVERVIEW OF ACADEMIC ADVISER ASSIGNMENT IMPLEMENTATION IN CIVIL ENGINEERING DEPARTEMENT OF ENGINERING FACULTY PADANG STATE UNIVERSITY (UNP)

BAHAN PERKULIAHAN KONTRUKSI POLA BUSANA (Prodi Pendidikan Tata Busana) Disusun Oleh : Dra. Marlina, M.Si Mila Karmila, S.Pd, M.Ds

Ebook 1. Dewasa (Model 1)

Persepsi Guru Pamong Tentang Kemampuan Mahasiswa S1 Tata Boga dalam Kegiatan Program Pengalaman Lapangan Kependidikan di SMK Pariwisata Sumbar

PERSEPSI SISWA KELAS X TKJ TENTANG KEMAMPUAN MENGAJAR GURU MATA PELAJARAN IPPK DI SMK TAMANSISWA JETIS YOGYAKARTA. Oleh : Resti Kurnia Yulianti

Kata Kunci: Keterampilan, Menjahit, Nilai, Konstruksi Busana

ANALISIS PERSEPSI SISWA UNTUK MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN TEKNIK LAS BUSUR MANUAL DI SMKN 1 SEDAYU

PERSEPSI MAHASISWA PPLK TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG TERHADAP BIMBINGAN GURU PAMONG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN BUSANA PADA MAHASISWI MALUKU TENGGARA DI YOGYAKARTA

MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MEMBUAT POLADI SMK NEGERI 1 LEMBAH GUMANTI RINA SUSANTI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha pokok dalam peningkatan kecerdasan

Muhammad Iqbal 1, Zulkifli Naansah 2, Yusri Abdul Hamid 2 Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika FT Universitas Negeri Padang

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN BELLBOY DENGAN KEPUASAN TAMU DI HOTEL ROCKY PLAZA PADANG FAPENTA WASISTO /2011

BAB III METODE PENELITIAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DITINJAU DARI KEGIATAN PEMBELAJARAN PADA PAKET KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN PADA SMK KOTA MALANG

KESIAPAN SISWA TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 PAYAKUMBUH SEBELUM PRAKTEK KERJA INDUSTRI ABSTRACT

KESESUAIAN POLA CELANA SISTEM CHARMANT PADA WANITA DEWASA DENGAN BENTUK PANGGUL S. Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PENGARUH MOTIVASI PRAKTIK DAN KELAYAKAN FASILITAS BENGKEL PEMESINAN TERHADAP PRESTASI PRAKTIK PEMBUBUTAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG CITRA HOTEL MELATI DI KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG YANDRA

KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN KRIA TEKSTIL DENGAN TEKNIK BORDIR DI SMK NEGERI 8 PADANG JURNAL

MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA KELAS XI JURUSAN TATA BOGA DI SMK NEGERI 2 GODEAN ARTIKEL E - JOURNAL

PERSEPSI MAHASISWA JURUSAN TEKNIK SIPIL FT-UNP TENTANG PELAKSANAAN PLI PADA DUNIA JASA KONSTRUKSI

PERSEPSI WISATAWAN TENTANG DAYA TARIK WISATA PEMANDIAN TIRTA ALAMI KABUPATEN PADANG PARIAMAN NINI FEBRINA

Keywords : Learning Implementation of Construction Engineering and Student Perceptions

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dwi Ambarwati, 2013

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif-dekriptif. Desain penelitian ini dipilih dengan

kepengurusan.untuk kegiatan kemahasiswaan itu sendiri menurut

HUBUNGAN KREATIVITAS DENGAN HASIL BELAJAR PENGELOLAAN USAHA BOGA MAHASISWA JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN

JOB-SHEET. A. Kompetensi: diharapkan mahasiswa dapat membuat bebe anak perempuan sesuai dengan disain

KEBIASAAN BELAJAR SISWA DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN KRIA TEKSTIL DENGAN TEKNIK BORDIR DI SMK NEGERI 8 PADANG JURNAL

PERSEPSI GURU PAMONG TENTANG KOMPETENSI MAHASISWA TATA RIAS DAN KECANTIKAN DALAM PELAKSANAAN PPLK PADA SMK DI SUMBAR SYOFIA MELISA PUTRI

KESESUAIAN POLA DASAR LUCIA MORS DE CASTRO PADA BENTUK TUBUH WANITA IDEAL RIRI AGUSTI

IN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN

BAB III METODE PENELITIAN

REGULASI DIRI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS XI SMA NEGERI 2 SIJUNJUNG

EVALUASI DAN DESAIN HIPOTETIK PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) SISWA SMK NEGERI 2 PADANG PANJANG

Jurnal KELUARGA Vol 1 No 2 September Dwi Mifta Rahmawati 1, Yasmi Teni Susiati 2 Prodi PKK JPTK FKIP UST.

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR DASAR-DASAR GAMBAR TEKNIK SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 BANGKINANG

MEMILIH POLA BUSANA TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

HUBUNGAN DISIPLIN DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGOLAH MAKANAN INDONESIA 1 DI SMK NEGERI 3 KOTA SOLOK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI BATIK PADA INDUSTRI BATIK BUNGO DI KABUPATEN BUNGO PROVINSI JAMBI. Ria Ana Susanti

GamiS/Koko No.JST/TB/01 Revisi : Agustus 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ketercapaian Standar Kompetensi Mahasiswa KKN-PPL Berdasarkan

TINJAUAN CARA BELAJAR SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 1 SUNGAI RUMBAI PADA MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK

HUBUNGAN PENGETAHUAN BUSANA DENGAN PENAMPILAN BERBUSANA KE KAMPUS MAHASISWA TATA BUSANA JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FT UNP SALMI FAJRIA

Kinerja Guru dalam... (Reni Tiana) 1

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONDISI BELAJAR SENI MUSIK SISWA SMP NEGERI 2 PEKALONGAN

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KONSTRUKSI POLA BUSANA DI JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini bangsa Indonesia sedang melaksanakan pembangunan di segala

STUDI KELAYAKAN SARANA DAN PRASARANA BENGKEL PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

Transkripsi:

PERSEPSI SISWI KELAS X TATA BUSANA TENTANG KOMPETENSI MEMBUAT POLA TEKNIK KONSTRUKSI DI SMKN 3 SUNGAI PENUH JULITA HARMAIDA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda Periode September 2012

2

PERSEPSI SISWI KELAS X TATA BUSANA TENTANG KOMPETENSI MEMBUAT POLA TEKNIK KONSTRUKSI DI SMKN 3 SUNGAI PENUH Julita Harmaida¹, Ramainas², Ernawati² Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FT Universitas Negeri Padang email: julitaharmaida@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana persepsi siswi tentang jenis alat menggambar pola, cara mengambil ukuran, menggambar pola teknik konstruksi, teknik pecah pola sesuai desain. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian ini adalah total sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket berbentuk skala likert yang disebarkan kepada responden yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Hasil penelitian menunjukkan Persepsi siswi tentang jenis alat menggambar pola tergolong kategori tinggi (77,1%). Cara mengambil ukuran tergolong kategori tinggi (79,5 %). Pembuatan pola teknik konstruksi tergolong kategori sangat tinggi (84,4%). Teknik pecah pola busana sesuai desain tergolong kategori sangat tinggi (87,3%). Persepsi siswi kelas X tentang kompetensi membuat pola teknik konstruksi tergolong kategori sangat tinggi (83,65%). Abstract The aim of this research is to describe how the students perception about pattern drawing tools, measuring, drawing construction technic pattern, broken pattern technic according to the design. The kind of this research is quantitative descriptive. It use total sampling. Data collection did by using questionnaire with Likert scale, spread to all respondents that have been passed validation and realibility test.version The result shows that the students perception about the drawing tools is high (77,1%). Measuring is high (79,5%). Producing construction technic is very high (84,4%). Broken pattern accoring to the design is very high (87,3%). The students perceptiion about the competens in producing construction technic patter is very high (83,65%). Kata kunci : Persepsi, Pola Teknik Konstruksi ¹Prodi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga untuk wisuda periode September 2012 ²Dosen Jurusan Kesejahteraan Keluarga 1

A. Pendahuluan Pendidikan merupakan suatu kebutuhan sepanjang hayat yang harus dipenuhi dalam kehidupan masyarakat. Selain itu pendidikan merupakan sebuah upaya pengkondisian sumber daya manusia sehingga mempunyai kemampuan untuk memberikan respon terhadap pengaruh kehidupan. Bentuk nyata dari pendidikan adalah proses pembelajaran dengan berbagai bentuk serta aspek pembelajaran. Pendidikan kejuruan adalah bagian terpadu dari sistem pendidikan nasional yang mempersiapkan siswi menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mengadakan hubungan timbal balik secara kreatif dan produktif dengan lingkungan sosial, budaya, ekonomi dan teknologi serta memiliki pengetahuan dan keterampilan kejuruan yang sesuai dengan persyaratan berbagai lapangan kerja atau menciptakan lapangan kerja. Berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2008 tentang standar isi penentuan jurusan atau program studi keahlian pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mengacu kepada spektrum keahlian pendidikan menengah kejuruan yang diatur oleh direktorat teknis. SMKN 3 Sungai Penuh adalah salah satu lembaga pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas yang handal dan kompetitif. SMKN 3 Sungai Penuh memiliki tiga keahlian, yaitu (1)Tata Busana, (2)Tata Boga, dan (3)Perhotelan. Mata pelajaran yang diajarkan di SMKN 3 Sungai Penuh terdiri dari kelompok normatif, adaptif, dan produktif (Kurikulum:2010). 2

Dalam kelompok mata pelajaran produktif keahlian Jurusan Tata Busana terdapat beberapa mata pelajaran, salah satunya membuat pola. Secara garis besar, ruang lingkup pokok bahasan yang diajarkan pada mata pelajaran membuat pola yaitu (Spektrum : 2008) : a). menguraikan macam-macam teknik membuat pola (teknik konstruksi dan teknik drapping), b). Membuat pola. Mata pelajaran Membuat Pola yang diberikan kepada siswi kelas X Tata Busana memuat silabus Membuat Pola (Pattern Making) yang meliputi pembuatan pola teknik konstruksi, yang diawali dengan pengenalan alat yang digunakan untuk menggambar pola sampai pecah pola sesuai desain. Pola teknik konstruksi adalah pola dasar yang dibuat berdasarkan ukuran badan pemakai pola ini digambar dengan perhitungan secara sistematik sesuai dengan sistem pola konstruksi masing-masing Ernawati dkk (2008:246). SMKN 3 Sungai Penuh menggunakan Pola Dasar Sistem dressmaking yang telah disederhanakan ukuran dan pembuatannya. Pola ini diharapkan dapat menghasilkan ketepatan letak bagian-bagian blus, dan menghasilkan busana yang pas sesuai dengan persepsi yang dimiliki siswi. Persepsi adalah pandangan atau penilaian seseorang tentang suatu objek, peristiwa, maupun kejadian yang dilihat, didengar dan dirasakan. Sebelum memberikan penilaian terlebih dahulu dilakukan pengamatan terhadap yang akan dinilai tersebut. Menurut Slameto (2003:102) melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungan. Hubungan ini dilakukan lewat inderanya yaitu indera penglihatan, pendengar, peraba, dan penciuman. 3

Persepsi pada hakikatnya merupakan proses kognitif yang dialami oleh setiap orang dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, maupun penciuman. Dengan persepsi seseorang dapat memberi makna penafsiran peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Persepsi tentang pembelajaran membuat pola busana adalah bagaimana seseorang dalam hal ini siswi siswi memberi pendapat dan kesan terhadap pembelajaran membuat pola di sekolah. Berdasarkan hasil observasi awal penulis dengan guru mata pelajaran membuat pola teknik konstruksi pada saat Praktek Lapangan Kependidikan (PLK) periode Januari-Juli 2011di SMKN 3 Sungai Penuh diperoleh delapan gambaran umum masalah belajar yang paling menonjol. Di antaranya (1) kurangnya pemahaman siswi tentang jenis alat menggambar pola (2) Siswi kurang memahami teknik mengambil ukuran yang tepat (3) Siswi kurang mengetahui langkah-langkah membuat pola teknik konstruksi (4) Siswi kurang mampu membuat pecah pola sesuai desain (5) siswi kurang aktif bertanya saat proses pembelajaran berlangsung (6) sebagian siswi tidak dapat menyelesaikan tugas tepat pada waktunya (7) siswi tidak mau membaca petunjuk (job sheet) yang diberikan guru Berdasarkan permasalahan di atas, penulis beranggapan bahwa peril diteliti tentang persepsi siswi dalam pembelajaran membuat pola teknik konstruksi, perlu untuk diteliti. Oleh sebab itu dilakukan penelitan dengan judul Persepsi Siswi Kelas X Tata Busana Tentang Kompetensi Membuat Pola Teknik Konstruksi di SMKN 3 Sungai Penuh. Selain itu, penelitian terhadap kompetensi persepsi siswi tentang kompetensi membuat pola teknik konstruksi di SMKN 3 Sungai Penuh belum pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya 4

B. Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif yang menggambarkan, menjelaskan dan menginterprestasikan data sebagaimana adanya dan data penelitian yang diperoleh berupa angka-angka. 2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMKN 3 Sungai Penuh dan waktu penelitian adalah tanggal 9April 30 April 2012 3. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswi kelas X Tata Busana SMKN 3 Sungai Penuh yang terdiri dari 3 lokal, jumlah siswi seluruhnya 40 orang. Sampel penelitian ini adalah selruh populasi atau total sampling. Dengan demikian sampel sebanyak 40 orang siswi tata busana tahun ajaran 2011/2012. 4. Jenis dan Sumber Data Jenis data pada penelitian ini berbentuk data primer. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden dengan mengajukan instrument berupa angket atau kuesioner, yang berhubungan dengan persepsi siswi tentang pembelajaran membuat pola. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswi kelas X Tata Busana SMKN 3 Sungai Penuh. 5. Instrumen Penelitian Instrument yang digunakan adalah kuesioner atau penyebaran angket yang disusun menurut skala likert. Untuk memperoleh kuesioner dengan hasil yang mantap 5

adalah dengan proses uji coba. Sampel yang diambil untuk keperluan uji coba haruslah sampel dari populasi dimana sampel penelitian akan diambil. 6. Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan dengan menggunakan program statistik product and services versi 12. Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis data ini adalah sebagai berikut. a. Menentukan Distribusi Frekuensi Dalam hal ini diperoleh nilia rata-rata Mean (m), Median (Me), Modus (Mo), Standar Deviasi (Sd), Skor Maksimum dan Skor minimum untuk setiap Indikator. b. Menentukan tingkat persentase Data ini dikelompokkan dalam 5 kategori yang dinyatakan dalam Arikunto (2003:57), yaitu 81% - 100% = Sangat tinggi 61% - 80% = Tinggi 41% - 60% = Sedang 21% - 40% = Rendah 0% - 20% = Sangat rendah C. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Deskripsi Data Berdasarkan hasil perhitungan sampel yang diperoleh dari 40 orang siswi kelas X Tata Busana di SMKN 3 Sungai Penuh untuk di analisis. Analisis statistic dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 12. 1. Alat Menggambar Pola 6

Data indicator Alat menggambar pola didapat dari penyebaran angket ke 40 orang siswi dengan 8 item pertanyaan. Maka diperoleh skor minimum dan maksimum antara 19 sampai 31, sedangkan mean 24,68, median 25, modus 25, standar deviasi 2,422. frekuensi terbanyak pada kelas interval 25-26 yaitu sebanyak 18 siswi (45 %). Berdasarkan tingkat ketercapaian indikator alat dan bahan menggambar pola menurut Sudjana ( 2005:50) didapat tingkat pencapaian sebesar 77,1 %. Maka tingkat pencapaian hasil kuesioner persepsi siswi kelas X pada SMKN 3 Sungai Penuh mengenai alat menggambar pola berada pada kategori tinggi. 2. Mengambil Ukuran Data indikator Mengambil Ukuran didapat dari penyebaran angket ke 40 orang siswi dengan 9 item pertanyaan. Maka diperoleh skor minimum dan maksimum antara 13 sampai 34, sedangkan mean 28,63, median 28, modus 27, standar deviasi 2,559. Frekuensi terbanyak pada kelas interval 27-28 yaitu sebanyak 14 siswi (35 %). Berdasarkan tingkat ketercapaian indikator mengambil ukuran menurut Sudjana ( 2005:50) didapat tingkat pencapaian sebesar 79,5 %. Maka tingkat pencapaian hasil kuesioner persepsi siswi kelas X pada SMKN 3 Sungai Penuh mengenai mengambil ukuran berada pada kategori tinggi. 3. Menggambar Pola Teknik Konstruksi Data indikator Menggambar pola teknik konstruksi didapat dari penyebaran angket ke 40 orang siswi dengan 12 item pertanyaan. Maka diperoleh skor minimum dan maksimum antara 34 sampai 45, sedangkan mean 7

40,5, median 40,5, modus 44, standar deviasi 2,953. Frekuensi terbanyak pada kelas interval 40-41 yaitu sebanyak 10 siswi (25 %). Berdasarkan tingkat ketercapaian indikator menggambar pola teknik konstruksi menurut Sudjana ( 2005:50) didapat tingkat pencapaian sebesar 84,4 %. Maka tingkat pencapaian hasil kuesioner persepsi siswi kelas X pada SMKN 3 Sungai Penuh mengenai menggambar pola teknik konstruksi berada pada kategori sangat tinggi. 4. Pecah Pola Sesuai Model Data indikator Pecah Pola Sesuai Model didapat dari penyebaran angket ke 40 orang siswi dengan 22 item pertanyaan. Maka diperoleh skor minimum dan maksimum antara 64 sampai 84, sedangkan mean 76,85, median 78, modus 78, standar deviasi 4,148. Frekuensi terbanyak pada kelas interval 75-78 yaitu sebanyak 19 siswi (47,5 %). Berdasarkan tingkat ketercapaian indikator pecah pola sesuai model menurut Sudjana ( 2005:50) didapat tingkat pencapaian sebesar 87,3 %. Maka tingkat pencapaian hasil kuesioner persepsi siswi kelas X pada SMKN 3 Sungai Penuh mengenai pecah pola sesuai model berada pada kategori sangat tinggi. 5. Persepsi Siswi Tentang Kompetensi Membuat Pola Teknik Konstruksi Data variabel persepsi siswi tentang kompetensi membuat pola teknik konstruksi didapat dari penyebaran angket ke 40 orang siswi dengan 44 item pertanyaan. Maka diperoleh skor minimum dan maksimum antara 144 sampai 182, sedangkan mean 170,65, median 171,5, modus 171, standar deviasi 9,507. 8

Frekuensi terbanyak pada kelas interval 176-182 yaitu sebanyak 15 siswi (37,5 %). Berdasarkan tingkat ketercapaian variabel persepsi siswi tentang kompetensi membuat pola teknik konstruksi menurut Sudjana ( 2005:50) didapat tingkat pencapaian sebesar 83,65 %. Maka tingkat pencapaian hasil kuesioner persepsi siswi tentang kompetensi membuat pola teknik konstruksi kelas X pada SMKN 3 Sungai Penuh berada pada kategori sangat tinggi. Pembahasan Persepsi merupakan suatu pengalaman, pendapat, pengamatan, dan penilaian seseorang terhadap suatu objek melalui sitem konseptual dan panca inderanya yang Menentukan reaksinya terhadap objek tersebut. Berdasarkan analisis data, dapat diketahui persepsi siswi SMKN 3 Sungai Penuh terhadap kompetensi membuat pola sistem konstruksi yaitu: 1. Persepsi Siswi Mengenai jenis Alat Menggambar Pola Dari 40 responden dengan 8 item pernyataan yang diteliti, didapat 60% dari 40 responden berada diatas rata-rata. Hal ini menunjukkan tingkat persepsi siswi terhadap alat menggambar pola kategori baik. Sedangkan tingkat ketercapaian kuesioner 77,1% ini berarti tingkat pencapaiannya dikategori tinggi. Dengan demikian, agar persepsi siswi tentang pengetahuan pola bisa lebih baik, maka diharapkan guru yang mengajar materi ini, dapat meningkatkan dalam memberikan penjelasan tentang betapa pentingnya materi ini untuk dipahami karena materi ini berhubungn dengan materi selanjutnya. Menurut 9

Djati (2001:16) Alat yang digunakan untuk membuat pola antara lain yaitu: a ) pita ukur, b) buku pola atau buku kostum, c) skala atau ukuran perbandingan, d) pensil hitam, e) pensil biru, f) pensil merah, g) pensil hijau, h) penggaris lurus, i) kertas roti, j) lem atau perekat, k) karet penghapus, l) kertas payung atau kertas sampul warna coklat, m) gunting kertas. 2. Persepsi Siswi Mengenai Mengambil Ukuran Dari 40 responden dengan 9 item pernyataan yang diteliti, didapat 52,5% dari 40 responden berada dibawah skor rata-rata. Hal ini menunjukkan tingkat persepsi siswi terhadap cara mengambil ukuran berada pada kategori sedang dan tingkat ketercapaian angket indicator mengambil ukuran sebesar 79,5%. Maka hasil kuesioner persepsi siswi kelas X Tata Busana SMKN 3 Sungai Penuh mengenai cara mengambil ukuran berada pada kategori tinggi. Terkait dengan urutan mengambil ukuran, menurut Porrie Muliawan (2000:2) Sebelum mengukur ikatlah seutas tali ban (peter ban) atau ban elastik pada pinggang sebagai batas badan atas dan bawah. Setelah itu ukuran pertama dimulai dengan mengukur lingkar leher, lingkar badan, lingkar pinggang, lingkar panggul, tinggi panggul, panjang punggung, lebar punggung, panjag sisi, lebar muka, panjang muka, tinggi dada, panjang bahu, ukuran uji, panjang lengan blus, panjang blus, dan panjang rok. Tingginya persepsi siswi mengenai teknik mengambil ukuran, kemungkinan disebabkan oleh pemahaman siswi yang sudah mulai baik juga, bahwa teknik mengambil ukuran merupakan hal yang sangat penting di dalam menghasilkan busana yang enak dipakai. Kesalahan di dalam mengambilan 10

ukuran, berakibat busana yang dihasilkan tidak pas dipakai, bisa saja busana tersebut sempit atau terlalu longgar. 3. Persepsi Siswi Mengenai Menggambar Pola Teknik Konstruksi Dari 40 responden dengan 12 item pernyataan yang diteliti, didapat 50% dari 40 responden berada dibawah rata-rata. Hal ini menunjukkan tingkat persepsi siswi mengenai menggambar pola teknik konstruksi berada pada kategori sedang dan tingkat ketercapaian angket indikator menggambar pola sebesar 84,4%. Maka hasil kuesioner persepsi siswi kelas X Tata Busana SMKN 3 Sungai Penuh mengenai menggambar pola teknik konstruksi berada pada kategori sangat tinggi. Terkait dengan menggambar pola teknik konstruksi, Menurut (Ernawati, dkk 2008:222) pola teknik konstruksi adalah pola dasar yang dibuat berdasarkan ukuran badan pemakai dan digambar dengan perhitungan secara sistematik sesuai dengan sistem pola konstruksi masing-masing. Tingginya persepsi siswi tentang menggambar pola, kemungkinan disebabkan guru dapat menjelaskan langkah-langkah membuat pola yang baik di dalam proses belajar mengajar, sehingga siswi dapat menyerapnya dangan baik juga. Disamping itu, pada umumnya siswi lebih senang dengan kegiatan menggambar, termasuk menggambar pola. Oleh karena itu, untuk tetap menjaga agar siswi tetap menyenangi materi menggambar pola, sebaiknya para guru yang mengajar materi menggambar pola ini, lebih meningkatkan kreativitasnya dengan cara menggunkan media yang jelas dan semenarik mungkin. 11

4. Persepsi Siswi Mengenai Pecah Pola Sesuai Desain Dari 40 responden dengan 22 item pernyataan yang diteliti, didapat 70% dari 40 responden berada pada skor diatas rata-rata. Hal ini menunjukkan tingkat persepsi siswi mengenai Pecah Pola Sesuai Desain berada pada kategori tinggi dan tingkat ketercapaian angket indikator Pecah Pola Sesuai Desain sebesar 87,3% Maka hasil kuesioner persepsi siswi kelas X Tata Busana SMKN 3 Sungai Penuh mengenai Pecah Pola Sesuai Desain berada pada kategori sangat tinggi. Tingginya persepsi siswi tentang membuat pecah pola sesuai desain, kemungkinan disebabkan guru dapat menjelaskan langkah-langkah membuat pecah pola yang baik di dalam proses belajar mengajar, sehingga siswi dapat menyerapnya dangan baik juga. Disamping itu, pada umumnya siswi lebih senang dengan kegiatan menggambar. Oleh karena itu, untuk tetap menjaga agar siswi tetap menyenangi materi menggambar pecah pola sesuai desain, sebaiknya para guru yang mengajar materi menggambar pola ini, lebih meningkatkan kreativitasnya dengan cara menggunkan media yang jelas dan semenarik mungkin. 5. Persepsi Siswi Tentang Kompetensi Membuat Pola Teknik Konstruksi Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, dari 40 orang siswi, 24 orang siswi memperoleh skor diatas rata-rata (170,65) dan 16 orang siswi yang memperoleh skor dibawah rata-rata. Hal ini menunjukkan tingkat persepsi siswi tentang kompetensi membuat pola teknik konstruksi berada pada kategori tinggi karena 60 % dari 40 orang siswi berada pada skor diatas rata- 12

rata.sedangkan tingkat ketercapaian hasil kuesioner berada pada kategori sangat tinggi (83,65%). Maka dapat terlihat bahwa persepsi siswi kelas X tentang kompetensi membuat pola teknik konstruksi di SMKN 3 Sungai Penuh dapat dikatakan sangat baik. Menurut pendapat Ernawati (2008:245) baik tidaknya busana yang dikenakan dibadan seseorang, sangat dipengaruhi oleh kebenaran pola itu sendiri, tanpa pola, memang suatu pakaian dapat dibuat, tetapi hasilnya tidaklah sebagus apabila menggunakan pola. Dapat pula diartikan bahwa pola-pola pakaian yang berkualitas akan menghasilkan busana yang enak dipakai, indah dipandang dan bernilai tinggi, sehingga akan tercipta suatu kepuasan bagi sipemakai. Selain itu diharapkan juga agar guru dapat memilih metode pembelalajaran yang sesuai dengan kompetensi dasar yang diajarkan serta menggunakan media yang menarik dan sejelas mungkin, sehingga tingkat persepsi siswa tentang kompetensi menjahit menjadi lebih baik. D. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan terdahulu dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : a. Persepsi siswi tentang berbagai jenis alat dan bahan menggambar pola di SMKN 3 Sungai Penuh sudah baik, yang tergolong kategori tinggi (77,1%). 13

b. Persepsi siswi tentang cara mengambil ukuran di SMKN 3 Sungai Penuh sangat baik, yang tergolong kategori tinggi (79,5 %). c. Persepsi siswi tentang pembuatan pola teknik konstruksi di SMKN 3 Sungai Penuh sangat baik, yang tergolong kategori sangat tinggi (84,4%). d. Persepsi siswi tentang teknik pecah pola busana sesuai model di SMK N 3 Sungai Penuh sangat baik, yang tergolong kategori sangat tinggi (87,3%). e. Persepsi siswi kelas X tentang kompetensi membuat pola teknik konstruksi di SMKN 3 Sungai Penuh sangat baik, yang tergolong kategori sangat tinggi (83,65%). 2. Saran Bertolak dari kesimpulan diatas, maka dikemukakan saran sebagai berikut: a. Kepada sekolah SMKN 3 Sungai Penuh supaya melengkapi sarana dan prasarana yang dapat mendukung terlaksananya proses pembelajaran membuat pola konstruksi. b. Kepada guru, khususnya guru mata pelajaran Membuat pola teknik konstruksi Jurusan Tata Busana SMKN 3 Sungai Penuh agar bisa melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, supaya hasil belajar yang dimiliki siswi baik. c. Siswi SMKN 3 Sungai Penuh agar meningkatkan persepsinya baik dalam mata pelajaran membuat pola teknik konstruksi maupun mata pelajaran produktif lainya. 14

d. Apabila ada peneliti lain yang melanjutkan penelitian sejenis (penelitian yang relevan), dapat dijadikan sebagai bahan informasi, untuk mengetahui hasil yang lebih akurat. Catatan: Artikel ini disusun berdasarkan skripsi penulis dengan pembimbing I Dra. Ramainas M, Pd dan Pembimbing II Dra. Ernawati M.Pd Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2003. Manajemen Penelitian, Jakarta Rineka Cipta. Depdiknas 2007 Djati Pratiwi, dkk. 2001. Puspa Ragam Busana Pola Dasar dan Pecah Pola Busana. Jakarta: Kanisius Ernawati. 1995. Pengetahuan Membuat Pakaian Wanita. Padang : FPTK IKIP Padang. Ernawati, dkk. 2008. Tata Busana Untuk SMK Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jendral manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departeman Pendidikan Nasional. Fakultas Teknik 2000. Pedoman Pembuatan Karya Ilmiah Skripsi / Tugas Akhir Proyek Akhir, Padang UNP. Fakultas Teknik 2012. Panduan e-jurnal Menulis Artikel Imiah Untuk Jurnal, Padang UNP Porrie Muliawan 2003. Konstruksi Pola Busana Wanita, Jakata : PT. BPK Gunung Mulya. Spektrum. 2008. Subdit Pembelajaran. SMK Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung : Transito Wahyu Eka. 2011. Busana Wanita. Yogyakarta : PT Intan Sejati Klaten 15