BAB III PROSEDUR PENELITIAN. siklus terdiri atas empat langkah pokok yaitu : (1) Perencanaan (Planning),

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PROSEDUR PENELITAN. terdiri atas empat langkah pokok yaitu : (1) Perencanaan (Planning), (2)

BAB V PENUTUP. Hadits di kelas III SD Islam Al-Raudlatul Amin Gresik sebelum. pembelajaran al-qur an Hadits dibawah rata-rata.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Student Team Achievement Division (STAD), yang merupakan suatu variasi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. PTK ini dilaksanakan untuk memperbaiki kinerja guru.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Practice-Rehearsal Pairs, yang merupakan suatu inovasi yang akan diterapkan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. 21

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru menjelaskan PTK adalah suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (PTK) sebenarnya diawali dari istilah action research atau penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan tindakan berupa

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Penelitian yang berjudul: Penerapan Strategi True Or False untuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran di kelas. Dalam istilah bahasa inggris adalah Classroom

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu kegiatan ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian adalah suatu cara yang dilakukan dalam penyelidikan suatu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam rangka

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun ke lapangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK) dengan tindakan berupa penggunaan metode Team Quiz, di mana metode tersebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN. dan merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus secara kolaboratif dan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dalam melaksanakan penelitian (dalam mengumpulkan data). Metode

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun ke lapangan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. terjun ke lapangan secara langsung pada saat guru dan peserta didik

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. kelas), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tindakan-tindakan tertentu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Mamba ul Ulum Corogo Jogoroto Jombang ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. digunakan untuk penelitian di atas adalah penelitian tindakan kelas (classroom

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan kelas merupakan ragam penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dengan Classsroom Action Research, yang disingkat CAR yang berarti

BAB III TEKNIK DAN RENCANA PENELITIAN. penelitian tindakan kelas. Dengan teknik penelitian tindakan kelas peneliti

BAB III POSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tujuan penelitian sendiri secara umum ada tiga macam, yaitu yang bersifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian classroom

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran secara khusus dalam hal meningkatkan keterampilan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN DAN RENCANA PENELITIAN TINDAKAN KELAS. peneliti adalah penelitian tindakan kelas, hal itu didasarkan karena masalahmasalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Action Research (CAR). Menurut Kemmis dalam Rochiati menjelaskan bahwa

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian ini menggabungkan metode penelitian kualitatif dan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Menurut Arief Furchan (2007:39), metode penelitian merupakan strategi

PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. inggris disebut dengan istilah classroom action reseach. Dari nama tersebut

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian adalah sebuah proses. Oleh karena itu, mekanisme proses yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. prestasi belajar, kelas dan sekolahan.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas atau biasanya disebut PTK. PTK yang dilakukan oleh. dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN. sebagai metode utama, dilakukan oleh orang yang terlibat didalamnya serta bertujuan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Istilah penelitian tindakan kelas berasal dari kata action research

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (classroom action research) yang artinya suatu kegiatan ilmiah yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. jawaban atas permasalajan yang diangkat dari kegiatan tugas guru sehari-hari. Pada

BAB III METODE DAN RENCANA TINDAKAN. pada saat terjadinya interaksi antara guru dengan siswa. 1 Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan subyek/obyek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian ini menggabungkan penelitian kualitatif dan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang sistematis dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperbaiki rasionalitas dan keadilan tentang a) praktik-praktik kependidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Adapun penelitian tindakan kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dalam melaksanakan penelitian (dalam mengumpulkan data). Metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. diterapkan pada suatu subyek penelitian di kelas tersebut. 1 Penelitian

Transkripsi:

34 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan model Kurt Lewin dengan pendekatan kualitatif. Model Kurt Lewin itu dalam siklus terdiri atas empat langkah pokok yaitu : (1) Perencanaan (Planning), (2) Tindakan (acting), (3) Observasi (observing), (4) Refleksi (reflecting). 42 Identifikasi Masalah Perencanaan (Planning) Refleksi (Reflecting) Tindakan (acting) SIKLUS 1 Observasi (Observing) Perencanaan Ulang SIKLUS II Dan Seterusnya 42 TIM LAPIS, Penelitian Tindakan Kelas, (Surabaya : IAIN Press, 2007), hal. 512

35 Gambar 3.1. Prosedur PTK Model Kurt Lewin Sumber : Modul PTK, 2007 Secara keseluruhan, empat tahapan dalam PTK tersebut membentuk suatu siklus PTK yang digambarkan dalam bentuk spiral. Untuk mengatasi suatu masalah, mungkin diperlukan lebih dari satu siklus. Siklus-siklus tersebut saling terkait dan berkelanjutan. Siklus kedua, dilaksanakan bila masih ada hal-hal yang kurang berhasil dalam siklus pertama. Siklus ketiga, dilaksanakan karena siklus kedua belum mengatasi masalah, begitu juga siklus-siklus berikutnya. 43 Sebelum melakukan PTK, terlebih dahulu melakukan observasi awal untuk (1) menemukan masalah; (2) melakukan identifikasi masalah; (3) menentukan batasan masalah, (4) menganalisis masalah dengan menentukan faktor-faktor yang diduga sebagai penyebab utama terjadinya masalah; (5) merumuskan gagasan-gagasan pemecahan masalah dengan merumuskan hipotesis-hipotesis tindakan sebagai pemecahan, (6) menentukan hipotesis tindakan pemecahan masalah, (7) merumuskan judul perencanaan kegiatan berbasis PTK. 44 Sebelum pelaksanaan tindakan, terlebih dahulu dilakukan observasi awal untuk menemukan masalah. Observasi untuk menemukan masalah pada penelitian ini dilakukan pada tanggal 5 Maret 2014 di kelas III SD Islam Al-Raudlatul Amin Gresik. Selanjutnya dilakukan identifikasi masalah dan pembatasan masalah dari beberapa masalah yang ditemukan. 43 TIM LAPIS, Penelitian, 512. 44 Ibid., 512.

36 Masalah tersebut dianalisis guna menentukan faktor-faktor yang diduga sebagai penyebab utama terjadinya masalah. Analisis ini juga melibatkan siswa dengan memberikan pertanyaan secara langsung terhadap siswa atas penyebab dari masalah yang ditemukan, contohnya; Kenapa kemampuan menghafalnya siswa kelas III rendah?, dan lain-lain. Selanjutrnya dirumuskan gagasan pemecahan masalah dengan menggunakan metode resitasi untuk mengatasi masalah. Gagasan yang ditemukan, dikembangkan untuk menentukan hipotesis tindakan pemecahan masalah dan merumuskan judul perencanaan kegiatan pembelajaran. Perumusan judul yang ditentukan adalah Penggunaan Metode Resitasi Untuk Meningkatkan Kemampuan Menghafal Surat Pendek Mata Pelajaran Al- Qur an Hadist Siswa Kelas III SD Islam Al-Raudlatul Amin Gresik. Dari siklus dasar yang pertama, apabila peneliti dan guru kolabolator menilai adanya kesalahan atau kekurangan dapat memperbaiki atau memodifikasi dengan mengembangkannya dalam spiral perencanaan langkah tindakan kedua dan seterusnya. Siklus dalam spiral ini baru berhenti apabila tindakan substantif yang dilakukan oleh penyaji sudah dievaluasi dengan baik, yaitu penyaji atau yang mungkin peneliti sendiri atau mitra guru sudah menguasai keterampilan mengajar yang dicobakan dalam penelitian tersebut. Bagi peneliti pengamat atau observer, siklus dihentikan apabila data yang dikumpulkan untuk penelitian sudah jenuh atau kondisi kelas sudah stabil. 45 45 Rochiati W, Metode Penelitian Tindakan Kelas, ( Bandung : Remaja Rosdakarya, 2007), hal.63.

37 Setelah pelaksanaan siklus pertama, dilakukan diskusi dengan guru kelas atau kolabolator untuk mengevaluasi pembelajaran yang telah dilakukan. Jika pada diskusi tersebut terdapat hal kesalahan dan kekurangan yang perlu diperbaiki dari pembelajaran siklus 1, maka dilakukan modifikasi pada perencanaan siklus kedua dan seterusnya dilanjutkan secara spiral. Siklus dalam spiral berhenti apabila tindakan yang dilakukan peneliti dan guru kolabolator sudah menguasai keterampilan mengajar yang dicobakan dalam penelitian tersebut. Bagi observer, siklus dihentikan jika data yang dikumpulkan untuk penelitian sudah mencukupi atau jika kelas sudah jenuh. B. Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian 1. Setting Penelitian Setting penelitian tersebut terdiri dari tempat penelitian, waktu penelitian, dan siklus penelitian tindakan kelas. a. Tempat Penelitian Penlitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Islam Al- Raudlatul Amin Gresik yang terletak di Daerah Kebomas Gresik untuk mata pelajaran al-qur an Hadist kelas III semester II tahun pelajaran 2013-2014 dengan jumlah peserta didik sebanyak 21 siswa, terdiri dari 9 peserta didik laki-laki dan 12 peserta didik perempuan.

38 b. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014, yaitu pada tanggal 5 Maret sampai 5 Mei 2014. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 mulai dari observasi, perencanaan, tindakan dan refleksi sampai pengambilan data. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah, karena penelitian tindakan kelas memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif dikelas. c. Siklus Penelitian Tindakan Kelas Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan melalui dua siklus untuk melihat metode resitasi dalam meningkatkan hafalan surat-surat pendek peserta didik kelas III semester 2 dalam mengikuti mata pelajaran al-qur an Hadist. 2. Karakteristik Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah yang dikenai perlakuan. Penelitian dilaksanakan pada kelas III semester 2. Dengan karakteristik peserta didik sebanyak 21 yang terdiri dari 9 peserta didik laki-laki dan 12 peserta didik perempuan. Pemilihan kelas ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa hafalan surat-surat pendek pada mata pelajaran al-qur an Hadist peserta didik masih perlu ditingkatkan. Tindakan yang dilakukan adalah tindakan pendekatan metode resitasi.

39 3. Variabel yang Diselidiki Variabel yang menjadi sasaran dalam penelitian tindakan kelas ini adalah pendekatan metode resitasi dalam meningkatkan hafalan surat-surat pendek peserta didik kelas III. Di samping variabel tersebut masih ada beberapa variabel yang lain yaitu : 1. Variabel Input : Siswa kelas III SD Islam Al-Raudlatul Amin Gresik 2. Variabel Proses : Metode Resitasi 3. Variabel Output : Peningkatan siswa dalam hafalan suratsurat pendek. 4. Rencana Tindakan Penelitian ini dilakukan dengan memberikan tindakan berupa : a. Perencanaan Penelitian ini dilakukan dengan memberikan tindakan dengan menggunakan metode resitasi, mata pelajaran al-qur an Hadist, pokok bahasan hafalan surat-surat pendek dengan harapan adanya peningkatan hafalan surat-surat pendek tersebut. Dalam perencanaan penelitian dilakukan kegiatan antara lain : a. Menyusun proposal b. Persiapan pelaksanaan penelitian tindakan kelas c. Persiapan partisipan 1) Memberikan simulasi kepada guru tentang penyelenggaraan.

40 2) Melakukan kosolidasi dengan guru tentang tata cara melakukan penelitian. a) Penyusunan instrumen dan skenario penelitian b) Menyiapkan alat peraga yang digunakan dalam penelitian. d. Menyusun rencana tindakan Tindakan yang diberikan adalah berupa metode resitasi, dan bidang pengembangan yang diharapkan dapat meningkat adalah aspek kognitif dan psikomotorik, diantara aspeknya meliputi mengolah perolehan belajar. b. Pelaksanaan Penelitian Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih yaitu penelitian tindakan kelas, maka penelitian ini menggunakan model Kurt Lewin. Penelitian ini dilaksanakan melalui dua siklus. Pada masing-masing siklus terdiri dari kegiatan sebagai berikut : a. Perencanaan. b. Pelaksanaan tindakan. c. Pengamatan atau observasi. d. Refleksi. Siklus 1 Siklus pertama dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan atau tindakan, observasi atau pengamatan dan refleksi.

41 1. Perencanaan (Planning) Pada tahap perencanaan, siklus pertama diawali dengan refleksi dan analisis bersama antara peneliti dan guru terhadap hasil belajar peserta didik, mengidentifikasi masalah, menganalisa masalah dan mencari alternatif pemecahan maasalah. Dari hasil tersebut di atas peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut : a. Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada peserta didik dengan menggunakan metode resitasi. b. Membuat atau menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus pertama yang difokuskan pada perencanaan langkah-langkah perbaikan atau skenario tindakan. Dalam rencana perbaikan pembelajaran ini peneliti menggunakan metode resitasi. c. Menyiapkan bahan ajar, membuat lembar kerja peserta didik yang akan digunakan oleh peserta didik pada prosese pembelajaran. d. Membuat instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam siklus penelitian tindakan kelas yaitu : 1) Lembar pengamatan aktivitas peserta didik selama melaksanakan penugasan. 2) Lembar tes akhir pembelajaran.

42 3) Lembar pengamatan aktivitas guru dan penilaian untuk peneliti saat pembelajaraan. a) Instrumen ini digunakan untuk mengukur kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. Lembar pengamatan ini diisi oleh peneliti dan dilaksanakan saat pembelajaran berlangsung. b) Instrumen ini digunakan untuk mengukur kemampuan peneliti dalam mengelola pembelajaran sesuai dengan RPP. Lembar pengamatan ini diisi oleh guru kolabolator dan dilaksanakan saat pembelajaran berlangsung. e. Menyusun alat evaluasi pembelajaran atau aspek-aspek yang diamati dan dinilai dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran, yaitu persiapan, kejelasan materi, pengorganisasian, latihan, bimbingan dan penutup. f. Merencanakan kriteria keberhasilan perbaikan pembelajaran. Dalam penelitian ini keberhasilan pembelajaran ditetapkan apabila peserta didik mencapai ketuntasan belajar dengan nilai minimal 75. 2. Pelaksanaan Tindakan (Acting) Pada tahap pelaksanaan siklus pertama peneliti dibantu oleh guru (kolabolator) melaksanakan skenario pembelajaran seperti yang telah direncanakan dalam RPP yaitu sebagai berikut:

43 a. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam dan membaaca bismillah. b. Guru memberikan apersepsi dengan memberikan pertanyaan untuk mengulas pelajaran minggu lalu dan pelajaran yang akan dipelajari hari ini yang sebelumnya sudah dipelajari dirumah. c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan berlangsung. d. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok. e. Guru membagikan potongan ayat yang akan didiskusikan oleh setiap kelompok. Setiap kelompok bertugas mendiskusikan bagaimana membaca sesuai dengan makhroj dan tajwid yang benar dan setelah itu menghafalkannya. f. Guru memberi intruksi setiap kelompok diminta untuk mempertanggung jawabkan atau mendiskusikan cara membaca dan menghafalkan potongan ayat yang sudah diterima sesuai makhroj dan tajwid dengan benar dan baik. g. Guru mempersilahkan anggota kelompok untuk mempraktekkan hasil diskusinya satu persatu. h. Guru menyimak dan memperhatikan hafalan setiap kelompok. Kelompok yang paling benar dan fasih dalam menghaflkan akan mendapatkan hadiah atau reward dari guru.

44 i. Guru meminta siswa melakukan post test dengan menghafalkan surat at-tin secara individu. j. Guru memberikan evaluasi, penegasan dan menyimpulkan tentang materi yang sudah disampaikan. k. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan hamdalah dan salam. 3. Pengamatan (Observing) Pada tahap ini peneliti bersama guru (kolabolator) melakukan pengumpulan data proses dan hasil belajar. Untuk selanjutnya diolah, dianalisis daan diinterpretasikan. Instrumen penelitian yang digunakan adalah : a. Tes evaluasi akhir pembelajaran Instrumen ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik sebagai patokan untuk mengukur keterampilan dan ketuntasan peserta didik dalam menguasai materi. Instrumen ini dibuat oleh peneliti kemudian dikonsultasikan kepada guru yang bersangkutan. Tes evaluasi digunakan untuk memperoleh data hasil belajar peserta didik setelah proses pembelajaran. Tes ini dilakukan di akhir pembelajaran. b. Lembar pengamatan aktivitas peserta didik selama melaksanakan penugasan.

45 c. Lembar pengamatan dan penilaian saat pembelajaran. a) Instrumen ini digunakan untuk mengukur kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. Lembar pengamatan ini diisi oleh peneliti dan dilaksanakan saat pembelajaran berlangsung. b) Instrumen ini digunakan untuk mengukur kemampuan peneliti dalam mengelola pembelajaran sesuai dengan RPP. Lembar pengamatan ini diisi oleh guru kolabolator dan dilaksanakan saat pembelajaran berlangsung. 4. Refleksi (Reflecting) Hasil yang didapatkan dalam proses observasi dikumpulkan serta dianalisis. Dari analisis tersebut, tim peneliti melakukan refleksi diri apakah pelaksanaan pendekatan metode resitasi dapat meningkatkan kemampuan hafalan surat-surat pendek pada siswa kelas III semester 2 di SD Islam Al-Raudlatul Amin Gresik. Kegiatan refleksi diawali dengan, antara lain : 1. Memeriksa catatan hasil observasi 2. Melakukan diskusi dengan guru kolabolator untuk mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan meliputi evaluasi mutu dan waktu dari setiap macam tindakan. 3. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan pada siklus berikutnya. 4. Evaluasi tindakan I

46 Siklus 2 Seperti halnya siklus pertama, siklus kedua pun terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. 1. Perencanaan (Planning) Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama. Akan tetapi, dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus kedua peneliti memperhatikan kekurangan yang terjadi pada perbaikan siklus pertama. 2. Pelaksanaan Tindakan (Acting) Pada tahap pelaksanaan siklus kedua peneliti dibantu oleh guru (kolabolator) melaksanakan skenario pembelajaran dengan memperhatikan kekurangan yang terjadi pada perbaikan siklus pertama, seperti yang telah direncanakan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yaitu : a. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam dan membaaca bismillah. b. Guru memberikan apersepsi dengan memberikan pertanyaan untuk mengulas pelajaran minggu lalu dan pelajaran yang akan dipelajari hari ini yang sebelumnya sudah dipelajari dirumah. c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan berlangsung.

47 d. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok. e. Guru membagikan potongan ayat yang akan didiskusikan oleh setiap kelompok. Setiap kelompok bertugas mendiskusikan bagaimana membaca sesuai dengan makhroj dan tajwid yang benar dan setelah itu menghafalkannya. f. Guru memberi intruksi setiap kelompok diminta untuk mempertanggung jawabkan atau mendiskusikan cara membaca dan menghafalkan potongan ayat yang sudah diterima sesuai makhroj dan tajwid dengan benar dan baik. g. Guru mempersilahkan anggota kelompok untuk mempraktekkan hasil diskusinya satu persatu. h. Guru menyimak dan memperhatikan hafalan setiap kelompok. Kelompok yang paling benar dan fasih dalam menghaflkan akan mendapatkan hadiah atau reward dari guru. i. Guru meminta siswa melakukan post test dengan menghafalkan surat at-tin secara individu. j. Guru memberikan evaluasi, penegasan dan menyimpulkan tentang materi yang sudah disampaikan. k. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan hamdalah dan salam.

48 3. Pengamatan (Observing) Pada tahap ini peneliti dan guru (kolabolator) melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran metode resitasi seperti siklus pertama. 4. Refleksi (Reflecting) Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua, yang antara siklus pertama berbeda RPP dengan siklus kedua, serta menganalisis untuk membuat kesimpulan atas pelaksanaan pendekatan metode resitasi dalam meningkatkan kemampuan hafalan surat-surat pendek pada siswa kelas III semester 2 di SD Islam Al-Raudlatul Amin Gresik. 5. Data dan Cara Pengumpulannya 1. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari beberapa sumber, yakni siswa, guru dan teman sejawat dan kolabolator. a. Siswa Untuk mendapatkan data tentang hasil hafalan dan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar. b. Guru Untuk melihat tingkat keberhasilan pendekatan metode resitasi dan hasil hafalan siswa dalam proses pembelajaran.

49 c. Teman Sejawat dan Kolabolator Teman sejawat dan kolabolator dimaksudkan sebagai sumber data untuk melihat pendekatan penelitian tindakan kelas secara komprehensif, baik dari sisi siswa maupun guru. 2. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes, observasi, lembar pengamatan, interview, dokumen, dan fotografi. a. Tes Pengambilan data dengan cara tes yaitu menghendaki jawaban atas hasil belajar siswa pada saat diterapkan metode resitasi. Dalam menggunakan tes, peneliti menggunakan instrumen berupa seperangkat soal-soal tes.tes tertulis dibagi menjadi dua yaitu : 1) Pre Tes Pre tes dilakukan sebelum siswa melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode resitasi. Pre tes ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman dan pengetahuan awal siswa tentang materi yang akan disampaikan. 2) Post Tes Post tes diberikan setelah siswa melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode resitasi, bertujuan untuk mengetahuyi pemahaman dan pengetahuan siswa tentang materi yang telah disampaikan.

50 3) Praktek Siswa melakukan praktek menghafal setelah berdiskusi dengan menggunakan metode resitasi, untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menghafal surat-surat pendek. Dalam melakukan penilaian, peneliti menggunakan instrumen berupa beberapa kriteria, yaitu meliputi kelancaran, kefasihan, dan ketepatan. b. Observasi Observasi atau pengamatan adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis. 46 Observasi sebagai alat evaluasi banyak digunakan untuk menilai tingkah laku individu atau proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. 47 c. Lembar Pengamatan Lembar pengamatan digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa menghafal materi al-qur an Hadits. Pengamatan terhadap aktivitas siswa dilaksanakan untuk memberikan penilaian kognitif pada siswa. Pengamatan ini dilaksanakan pada saat siswa pembelajaran langsung. d. Interview Wawancara atau interview adalah suatu cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya 46 H.Daryanto, Evaluasi Pendidikan ( Jakarta : PT.Rineka Cipta, 2005), 33 47 Anas Sudjiono, Evaluasi Pendidikan ( Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada, 1996), 76

51 jawab sepihak. Dikatakan sepihak karena dalam wawancara ini responden tidak diberi kesempatan sama sekali untuk mengajukan pertanyaan. Pertanyaan hanya diajukan oleh subjek evaluasi. 48 Teknik ini digunakan peneliti untuk memperoleh data yang kaitannya dengan sikap atau pendapat guru dan siswa dalam pelaksanaan menghafal melalui metode resitasi, untuk menemukan kesulitan apa saja yang dialami baik guru maupun siswa saat proses pembelajaran pada saat sebelum dan sesudah tindakan, dan untuk menemukan gambaran tentang kemampuan menghafal siswa dalam pembelajaran pada saat sebelum dan sesudah tindakan. e. Dokumen Dokumen dapat dikategorikan sebagai dokumen pribadi, dokumen resmi, dan dokumen budaya popular. Kadang-kadang dokumen ini digunakan dalam hubungannya dengan atau mendukung wawancara atau observasi. Dokumen dalam penelitian ini diantaranya hasil hafalan siswa, nilai hafalan siswa, instrumen pengamatan aktifitas siswa dan guru, RPP, instrumen soal-soal pre tes, soal-soal post tes. Dokumen yang didapatkan pada pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada lembar lampiran. f. Fotografi Fotografi berkaitan erat dengan penelitioan kualitatif dan dapat dipergunakan dalam berbagai cara. Fotografi menyediakan 48 Ibid., 33

52 data deskriptif, yang sering digunakan untuk hal-hal yang subjektif. Fotografi dalam penelitian ini adalah gambar foto proses pembelajaran. 3. Analisis Data Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus penelitian dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik presentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Data yang dianalisis dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis data yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berupa hasil observasi yang dilakukan pada setiap siklus kegiatan, sedangkan data kuantitatif berupa hasil belajar yang didapatkan oleh siswa dalam melakukan proses pembelajaran al- Qur an Hadits dengan menggunakan metode resitasi. a. Penilaian Tugas dan Tes Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa kelas tersebut sehingga diperoleh nilai rata-rata. Nilai rata-rata ini didapat dengan menggunakan rumus : b. Untuk Ketuntasan Belajar Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar, peneliti menganggap bahwa metode resitasi dikatakan berhasil dalam meningkatkan hafalan siswa, jika siswa mampu melakukan pelaksanaan hafalan dan memenuhi ketuntasan belajar yaitu 85%

53 dengan nilai minimal 75 sesuai KKM. Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut : Keterangan : P = Prosentase yang akan dicari f = Jumlah seluruh skor jawaban yang diperoleh N= Jumlah item pengamatan dikalikan skor yang semestinya Hasil penelitian yang telah diperoleh tersebut diklasifikasikan ke dalam bentuk penyekoran nilai siswa dengan menggunakan kriteria standar penilaian Madrasah Ibtidaiyah sebagai berikut : A = 86 100 : Menghaflkan dengan lancar, sesuai dengan makhroj dan kaidah tajwid B = 70 85 : Menghaflkan dengan lancar, sesuai dengan makhroj dan kaidah tajwid C = 56 69 : Menghaflkan dengan lancar, sesuai dengan makhroj dan kaidah tajwid D = 45 55 : Menghaflkan dengan lancar, sesuai dengan makhroj dan kaidah tajwid 6. Indikator Kinerja Indikator kinerja adalah suatu kriteria yang digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan dari kegiatan penelitian tindakan kelas dalam meningkatkan atau memperbaiki mutu proses belajar mengajar dikelas.

54 Dalam penelitian tindakan kelas ini yang akan dilihat indikator kinerjanya selain siswa adalah guru, karena guru merupakan fasilitator yang sangat berpengaruh terhadap kinerja siswa. 1. Siswa a. Tes : Rata-rata nilai tes siswa (pre tes dan post tes) b. Observasi : Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. 2. Guru a. Dokumentasi : Kehadiran Siswa b. Observasi : Hasil Observasi 7. Tim Peneliti dan Tugasnya 1. Peneliti (Observator) a. Nama : Ummu Khabibah b. NIM : D97210066 c. Unit Kerja : Mahasiswa PGMI S1 UIN Sunan Ampel Surabaya d. Tugas : 1) Bertanggung jawab penuh atas kelancaran pelaksanaan kegiatan. 2) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran bersama guru (kolaborasi). 3) Terlibat dalam semua jenis kegiatan. 2. Guru (Kolabolator) a. Nama : Muhammad Ismail Hasan, S.Pd b. NIP : 200907

55 c. Unit Kerja : SD Islam Al-Raudlatul Amin Gresik d. Tugas : 1) Melaksanakan pembelajaran dikelas. 2) Membantu peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.