PERHIMPUNAN ORNITOLOG INDONESIA (POI)

dokumen-dokumen yang mirip
ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

PENGUKUHAN 16 Oktober 2016 JAKARTA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANALIS KEBIJAKAN INDONESIA - AAKI (ASSOCIATION OF INDONESIAN POLICY ANALYSTS - AIPA) BAB I KETENTUAN UMUM

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI STEMBAYO

MUSYAWARAH NASIONAL IX HISKI HIMPUNAN SARJANA-KESUSASTRAAN INDONESIA (HISKI)

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA

ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA

ANGGARAN DASAR INDONESIAN ASSOCIATION FOR PUBLIC ADMINISTRATION (IAPA) BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAN WAKTU

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA (PERHEPI)

ANGGARAN RUMAH TANGGA. BAB I NAMA dan KEDUDUKAN

BAB III KEANGGOTAAN Pasal 4 Syarat Keanggotaan

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 4 TAHUN 2007 SERI D.2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD)

PEMBUKAAN. BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1. Pasal 2

BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 4 TAHUN 2000 TENTANG BADAN PERWAKILAN DESA SERTA TATA CARA PEMBENTUKANNYA

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 21 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT KOTA BANDUNG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA PT INDOSAT BAB I NAMA, SIFAT, JANGKA WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 Nama

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA KABUPATEN JEPARA

Oktober Tata Kerja. Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi. S u r a b a y a, O k t o b e r

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN SURVEYOR INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1. Pasal 2. Pasal 3

Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART)

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

NOMOR 31 TAHUN 2002 TENTANG PARTAI POLITIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENGURUS PUSAT PERHIMPUNAN ERGONOMI INDONESIA INDONESIAN ERGONOMIC SOCIETY

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 20 TAHUN 1999 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

ANGGARAN RUMAH TANGGA ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 07 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MUSYAWARAH UMUM MAHASISWA FAKULTAS (MUMF) 2015

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2007 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 6 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN KAMPUNG

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI

KEPPRES 76/1993, PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA AKADEMI ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2009 BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1 KETENTUAN UMUM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG AKUNTAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 07 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PASAR KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN FISIKA MEDIK DAN BIOFISIKA INDONESIA (HFMBI) BAB I UMUM. Pasal 1

2008, No.2 2 d. bahwa Partai Politik merupakan sarana partisipasi politik masyarakat dalam mengembangkan kehidupan demokrasi untuk menjunjung tinggi k

Anggaran Rumah Tangga Daihatsu Zebra Club (ZEC)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH RUMAH SAKIT BENGKALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SABU RAIJUA NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SABU RAIJUA,

ANGGARAN DASAR ASOSIASI KURATOR DAN PENGURUS INDONESIA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 09 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT DENGAN RAHMAT T UHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

Anggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH

DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG TENTANG PERMUSYAWARATAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA BUPATI MUSI RAWAS

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN MUSYAWARAH MUSEA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BAB I LAMBANG DAN DUAJA

BAB VIII PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 15

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT. BPR KANAYA

AIBI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA. Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (Indonesian Business Incubator Association)

DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR. SURAT KETETAPAN No. 003/TAP SI/DPM-H IPB/II/2014

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERMUSYAWARATAN KAMPUNG (BPK) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGARAN DASAR SINEMATOGRAFER INDONESIA

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BANDUNG,

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2016

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH

ANGGARAN RUMAH TANGA KEMA TEL-U

ANGGARAN RUMAH TANGGA GABUNGAN INDUSTRI PENGERJAAN LOGAM DAN MESIN INDONESIA BAB I LANDASAN PENYUSUNAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1. Pengertian

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2008 TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR : TAHUN 2011 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH WIRA USAHA WOLIO SEMERBAK KOTA BAUBAU

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG BADAN PERWAKILAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI CIAMIS

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

KONGRES KEENAM IKATAN ALUMNI PENDIDIKAN TINGGI KEDINASAN STAN (IKANAS STAN) Keputusan Sidang Pleno Tetap Nomor :.../IKANAS/KONGRES-VI/XI/2016.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI REMBANG,

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI

BAB I. KETENTUAN UMUM

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 08 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PELABUHAN KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS KARANGASEM SEJAHTERA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

IKATAN ZEOLIT INDONESIA (Indonesian Zeolite Association)

AMANDEMEN PERTAMA UNDANG-UNDANG DASAR REPUBLIK MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015

MAJELIS PERWAKILAN MAHASISWA

PENGURUS PUSAT PERHIMPUNAN ERGONOMI INDONESIA INDONESIAN ERGONOMIC SOCIETY

ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA

AD/ART PPI UT Pokjar Kuala Lumpur

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

ANGGARAN DASAR. Koperasi Primer Nasional MEDIA INDONESIA MERDEKA

Transkripsi:

PERHIMPUNAN ORNITOLOG INDONESIA (POI) BAB I Tempat Sekertariat dan Kegiatan IdOU Pasal 1 Sekretariat Perhimpunan beralamat di Kantor PILI (Pusat Informasi Lingkungan hidup Indonesia, Jalan Tumenggung Wiradireja RT 3/6 No. 216 Cimahpar Bogor 16155 Jawa Barat Indonesia Pasal 2 Untuk mencapai tujuan seperti yang disebutkan dalam Anggaran Dasar Perhimpunan Bab II Pasal 3, Perhimpunan wajib berupaya melakukan: (a) pengembangan dan penyebarluasan pengetahuan tentang kemajuan di bidang ornitologi, baik secara lisan, maupun berupa tulisan yang diterbitkan di berbagai media; (b) pengembangan kerjasama di bidang pengetahuan ornitologi dengan berbagai pihak, baik di dalam negeri maupun di luar negeri; (c) penyelenggaraan kegiatan lain yang berhubungan dengan berbagai aspek ornitologi yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar Perhimpunan. BAB II Persyaratan Keanggotaan (1) Setiap usulan pencalonan keanggotan Perhimpunan harus disertai dengan Daftar Riwayat Hidup Calon Anggota (2) Anggota Muda, adalah anggota pemula yang menaruh minat terhadap perkembangan ornitologi di Indonesia; (3) Anggota Madya, adalah anggota Perhimpunan yang paling sedikit telah menerbitkan sebuah buku tentang ornitologi, atau 3 (tiga) karya tulis tentang pengamatan atau penelitian burung; (4) Anggota Utama, adalah anggota yang telah menjadi anggota Perhimpunan dan membayar iuran yang telah ditetapkan selama 40 (empat puluh) tahun secara terus-menerus; Anggota Utama dibebaskan dari iuran Perhimpunan sejak diangkatnya sebagai Anggota Utama Perhimpunan; (5) Anggota Koresponden, adalah anggota berkebangsaan asing yang telah memajukan secara nyata perkembangan ornitologi di Indonesia; Anggota Koresponden dibatasi sebanyak-banyaknya 10 (sepuluh) orang; (6) Anggota Kehormatan, diangkat dari Anggota Koresponden yang secara luar biasa telah memajukan secara nyata perkembangan ornitologi di Indonesia; Anggota Kehormatan dibatasi sebanyakbanyaknya 5 (lima) orang.

Bab III Hak dan kewajiban Anggota Pasal 3 Anggota Perhimpunan mempunyai hak: (a) memilih dan dipilih untuk jabatan Dewan Pengurus Perhimpunan; (b) menerima semua terbitan yang dikeluarkan oleh Perhimpunan; (c) mengikuti kegiatan yang diselenggarakan Perhimpunan; (d) mengetahui keadaan keuangan Perhimpunan. Pasal 4 (1) Setiap anggota wajib menjaga nama baik Perhimpunan; (2) Setiap Anggota Muda dan Anggota Madya diwajibkan membayar Uang Pangkal sewaktu anggota tersebut diterima menjadi Anggota Perhimpunan, dan membayar Uang Iuran Tahunan Perhimpunan sesuai dengan jumlah yang telah ditetapkan; (3) Uang Iuran Tahunan Perhimpunan harus sudah dibayar selambat-lambatnya pada setiap tanggal 31 Desember. (4) Besarnya uang pangkal dan iuran ditetapkan oleh Dewan Pengurus dan disetujui oleh Rapat Anggota Pasal 5 Anggota Seumur Hidup, Anggota Koresponden, dan Anggota Kehormatan Perhimpunan dibebaskan dari semua iuran wajib. Pasal 6 Keanggotaan Perhimpunan berakhir karena: (a) permintaan sendiri; (b) tidak memenuhi persyaratan yang tercantum dalam Pasal 4 Anggaran Rumah Tangga; atau (c) meninggal dunia Pasal 7 Mekanisme seleksi, maupun pengangkatan serta pemberhentian dari Keanggotaan Perhimpunan diatur dalam Peraturan Perhimpunan BAB VI Organisasi dan Kepengurusan Pasal 8 (1) Pengurus Perhimpunan yang terdiri paling sedikit dari seorang Presiden dan seorang Direktur Pelaksana dan seorang atau lebih Anggota Pengurus lainnya, bertugas menjalankan program yang telah ditentukan; (2) Anggota Pengurus, yang oleh sesuatu hal tidak dapat menjalankan tugasnya, dapat diganti atas persetujuan Dewan Pengurus. Pasal 9 (1) Dewan Pengurus Perhimpunan berhak mewakili Perhimpunan untuk mengadakan kerja sama dengan lembaga atau organisasi profesi lain, baik di dalam maupun di luar negeri. (2) Dewan Pengurus dapat memberikan penghargaan kepada seseorang, baik kepada anggota, maupun kepada seseorang yang bukan anggota Perhimpunan. (3) Hak dan Kewajiban Anggota Dewan Pengurus Perhimpunan lebih rinci diatur dalam Peraturan Perhimpunan tentang Pemberhentian serta Hak dan Kewajiban Anggota Dewan Pengurus

BAB VII Presiden Perhimpunan Pasal 10 (1) Presiden Perhimpunan dipilih oleh Rapat Anggota dalam Kongres Perhimpunan untuk masa jabatan selama empat tahun dan dapat dipilih lagi hanya untuk satu masa jabatan berikutnya; (2) Presiden Perhimpunan bertanggungjawab terhadap jalannya Perhimpunan dan segala kebijakan yang dilaksanakannya dengan baik. Pasal 11 Presiden mempunyai tugas antara lain untuk: (a) Memimpin Dewan Pengurus Perhimpunan dalam mengawasi perkembangan Perhimpunan; (b) mengembangkan dan melaksanakan tujuan Perhimpunan; (c) memimpin rapat Dewan Pengurus minimal dua kali setahun; (d) mengetuai Kongres Ilmiah berkala; (e) membentuk komisi yang diperlukan. BAB VIII Direktur Pelaksana Pasal 12 (1) Direktur Pelaksana adalah ketua pelaksana harian organisasi (2) Direktur Pelaksana diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Perhimpunan; Pasal 13 Direktur Pelaksana mempunyai tugas antara lain untuk: (a) mengelola Sekretariat; (b) memfasilitasi pertemuan Dewan Pengurus, Pengurus, Komisi, dan Badan Perwakilan; (c) memberi dukungan pro-aktif dan terus-menerus terhadap gagasan yang dihasilkan oleh perhimpunan; (d) mengembangkan kerangka kerja Perhimpunan; (e) menggali sumber dana yang relevan; (f) menerbitkan pertanggungjawaban keuangan Perhimpunan yang telah diaudit oleh Akuntan Publik pada setiap awal tahun kalender. (g) Membantu Presiden Perhimpunan untuk menerbitkan pertanggungjawaban kegiatan perhimpunan BAB IX Komisi Pasal 14 (1) Komisi dibentuk atas dasar keperluan yang dapat menunjang tujuan dan kelancaran tugas Perhimpunan; (2) Komisi dibentuk oleh Presiden Perhimpunan; Pasal 15 Komisi yang telah dibentuk dan disetujui oleh para pendiri Perhimpunan adalah: (a) Majalah KUKILA; (b) Komisi anggota Perhimpunan; Pasal 16 Ketentuan dan tugas Komisi diatur dalam Peraturan Perhimpunan.

BAB X Badan Perwakilan Perhimpunan Pasal 17 (1) Badan Perwakilan Perhimpunan dibentuk dan disetujui oleh Rapat Anggota: 3 (tiga) orang Perwakilan Kawasan sebagai perwakilan daerah, 3 (tiga) orang Perwakilan Nasional, dan 3 (tiga) orang Penghubung Internasional; Pasal 18 Anggota Badan Perwakilan Perhimpunan mempunyai tugas, antara lain a. Menyerap aspirasi anggota untuk diwujudkan dalam program dan kegiatan IdOU b. Membantu merekrut anggota, baik dari daerah (bagi Perwakilan Kawasan) maupun internasional (bagi Penghubung Internasional) c. Membantu tugas-tugas Presiden dan Direktur, termasuk membuka peluang dan memfasilitasi kerja sama dengan berbagai pihak termasuk universitas, lembaga riset, lembaga dana, pemerintah dan berbagai pihak pemangku kepentingan terkait. BAB XI Pertemuan perhimpunan Perhimpunan mengadakan rapat-rapat seperti berikut: 1. Rapat Anggota. Rapat ini diadakan dan dipimpin oleh Presiden dibantu oleh Komisi Keanggotaan dan Pengurus Perhimpunan. Rapat ini diadakan 4 (empat) tahun sekali untuk memilih, membahas dan menyetujui: 1. Kepengurusan Baru; 2. aspirasi anggota baik menyangkut kebijakan maupun program kerja; 3. Menyetujui Kerangka Kerja dan Kebijakan-Kebijakan Penting Perhimpunan; 2. Rapat Evaluasi. Rapat ini diadakan setidaknya 2 (dua) tahun sekali, dipimpin oleh Presiden dan dibantu oleh Pengurus Harian dan Ketua Komisi yang terlibat dalam agenda evaluasi. Rapat ini juga membahas program dan pertemuan-pertemuan ilmiah yang dilaksanakan oleh Perhimpunan; 3. Rapat Pelaporan dan Pertanggungjawaban. Rapat ini diadakan pada akhir masa kepengurusan dan dilaksanakan bersamaan dengan Kongres Ilmiah Berkala. Kongres Ilmiah Berkala dipimpin oleh Ketua Kongres yang ditetapkan pada Rapat Pemilihan. Dalam rapat ini Presiden yang menjabat secara khusus juga meminta masing-masing anggota Komisi Khusus untuk mempresentasikan dan melaporkan program-programnya; 4. Rapat Pemilihan. Rapat ini diselenggarakan setelah Rapat Laporan dan Pertanggungjawaban. Pada rapat ini dilaksanakan pemilihan untuk mempersiapkan kepengurusan baru. Untuk persiapan dan pelaksanakan pemilihan dipimpin oleh Ketua Komisi Keanggotaan yang juga memperhatikan dan menampung semua aspirasi anggota terutama menyangkut mekanisme dan komposisi kepengurusan. Dewan Pengurus terpilih dalam rapat ini menerima pengalihan jabatan dari Dewan pengurus lama.

BAB XII Rapat Anggota Perhimpunan Pasal 19 (1) Rapat Anggota Perhimpunan, yang hanya dapat dihadiri oleh para anggota Perhimpunan, diadakan minimal empat tahun sekali, bersamaan dengan diselenggarakannya Kongres Ilmiah Perhimpunan; (2) Rapat Anggota Perhimpunan dipimpin oleh Presiden Perhimpunan; (3) Pada Rapat Anggota, Presiden Perhimpunan atas nama Pengurus melaporkan hasil kerja selama masa jabatannya, berikut menyampaikan pertanggunganjawab keuangan yang telah diaudit Akuntan Publik; (4) Rapat Anggota memilih Presiden Perhimpunan BAB XIII Kongres Ilmiah Perhimpunan Pasal 20 (1) Perhimpunan menyelenggarakan Kongres Ilmiah Perhimpunan secara berkala; (2) Kongres Ilmiah Perhimpunan terbuka untuk setiap orang yang berminat dalam bidang ornitologi; (3) Peserta Kongres Ilmiah Perhimpunan dipungut bayaran sesuai dengan yang telah ditentukan oleh Dewan Pengurus. Pasal 21 selain melalui Kongres ilmiah, aspirasi dan partisipasi anggota Perhimpunan diwadahi dalam pertemuan-pertemuan yang diadakan sewaktu-waktu, seperti seminar dan invited talk dan sejenisnya yang sesuai dan sejalan dengan tujuan Perhimpunan. BAB XIV Publikasi Pasal 22 (1) Perhimpunan menerbitkan publikasi berupa: (a) Majalah KUKILA; (b) Buku Laporan Kongres Ilmiah Perhimpunan; dan (c) terbitan informasi lainnya. (2) Para Anggota Perhimpunan akan menerima Majalah KUKILA, Buku Laporan Kongres Ilmiah Perhimpunan, dan terbitan informasi lainnya tanpa bayaran; sedangkan (3) Para Peserta Kongres Ilmiah Perhimpunan akan menerima Buku Laporan Kongres Ilmiah Perhimpunan yang dihadirinya juga tanpa bayaran. BAB XV Pembubaran Pasal 23 (1) Pembubaran dilakukan melalui suatu rapat anggota yang khusus diadakan untuk pembubaran Perhimpunan (2) Yang berhak mengusulkan rapat khusus pembubaran adalah dua pertiga jumlah anggota (3) Rapat Anggota yang memenuhi kuorum yaitu 2/3 dari jumlah seluruh anggota yang berdomisili di kota dimana Rapat Anggota tersebut diadakan (4) Jika terjadi pembubaran maka segala hak milik Perhimpunan akan diserahkan kepada organisasi lain yang tujuannya mengembangkan ornitologi di Indonesia.

BAB XVI Lain-lain Pasal 24 Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tanggga akan diatur lebih lanjut oleh Dewan Pengurus dalam Peraturan Perhimpunan. PERATURAN PERHIMPUNAN Bab I Cakupan wilayah kerja Perhimpunan Pasal 1 1) Cakupan wilayah kegiatan Perhimpunan adalah seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia 2) Cakupan kerja Perhimpunan adalah yang menyangkut burung penetap dan bermigrasi di Indonesia. Termasuk dalam satwa bermigrasi ini adalah berbagai burung pemangsa (raptors), serta burung merandai (waders) yang berasal dari belahan bumi utara, dan berpindah ke Selatan untuk menghindari musim dingin di Utara, menghabiskan sebagian musim dingin mereka di kepulauan Indonesia. Bab II Pencalonan, seleksi dan pemberhentian Anggota Perhimpunan Pasal 2 1) Pencalonan keanggotaan dilakukan melalui pencalonan diri sendiri maupun pencalonan oleh orang lain 2) Keanggotaan dapat berasal dari dalam maupun luar negeri, tanpa dibatasi usia, jender, suku, agama, ras, pandangan politik mapun hal-hal lain yang secara juridis normatif bersifat diskriminatif 3) Untuk setiap calon anggota yang akan diseleksi, diperlukan rekomendasi dari setidaknya 2 (dua) anggota perhimpunan Pasal 3 1) Anggota Perhimpunan diseleksi oleh Komisi Keanggotaan 2) Seleksi anggota didasarkan pada kriteria dan kategori yang termaktub dalam Bab II Anggaran Rumah Tangga mengenai persyaratan keanggotaan

Pasal 4 Komisi Keanggotaan berhak menghentikan suatu keanggotaan bila ditemukan bukti kuat telah terjadi pelanggaran terhadap Pasal 4 Anggaran Rumah Tangga oleh anggota yang bersangkutan. Bab III Pengangkatan serta Pemberhentian Anggota Dewan Pengurus Pasal 5 1) Anggota Dewan Pengurus, kecuali Direktur Pelaksana, dipilih oleh anggota melalui Rapat Keanggotaan 2) Untuk Direktur Pelaksana diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Perhimpunan, seperti yang termaktub dalam Pasal 12 Anggaran Rumah Tangga. BAB IV Hak dan Kewajiban Anggota Dewan Pengurus Pasal 6 1) Pengurus Perhimpunan diberi hak untuk mengelola dana, termasuk usaha pengumpulan dana, selama upaya tersebut dilakukan bagi kepentingan Perhimpunan semata. 2) Dengan perkecualian Direktur Pelaksana dan personil yang melakukan pelaksanaan harian, Dewan Pengurus tidak berhak menerima gaji Pasal 7 1) Anggota Dewan Pengurus berkewajiban menyusun kebijakan Perhimpunan 2) Anggota Dewan Pengurus berkewajiban menjalankan kebijakan Perhimpunan 3) Anggota Dewan Pengurus berkewajiban mengawasi jalannya perkembangan organisasi secara umum BAB V Komisi Kukila Pasal 8 1) Komisi Kukila bertugas untuk mengelola terbitan berkala ilmiah Kukila 2) Komisi Kukila terdiri atas para Editor terbitan berkala ilmiah Kukila dan sedikitnya salah seorang anggota Pengurus Perhimpunan 3) Komisi Kukila diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Perhimpunan atas persetujuan Dewan Pengurus BAB VI Komisi Keanggotaan Pasal 9 1) Komisi Keanggotaan bertugas untuk menseleksi dan memberhentikan keanggotaan sesuai dengan kriteria yang termaktub dalam Bab II Anggaran Rumah Tangga mengenai persyaratan keanggotaan 2) Komisi Keanggotaan diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Perhimpunan atas persetujuan Dewan Pengurus

BAB VII Pengambilan Keputusan dalam Rapat Anggota Perhimpunan Pasal 10 1) Pengambilan keputusan dalam Rapat Anggota Perhimpunan dilakukan secara musyawarah 2) Bila kata mufakat tidak tercapai, dalam Rapat Anggota Perhimpunan dapat dilakukan mekanisme penghitungan suara 3) Anggota yang tidak dapat menghadiri Rapat Anggota Perhimpunan dapat memberikan suara secara tertulis dan atau melalui mekanisme elektronik. Bab VIII Pengelolaan Keuangan 1. Direktur Pelaksana yang mewakili Dewan Pengurus bertugas membuka simpangan di bank (atas nama Perhimpunan) di salah satu bank nasional, serta mengoperasikan fasilitas kartu kredit dan bertanggung jawab atas simpanan tersebut 2. Dana tersebut hanya dapat dimobilisasi oleh pihak yang berwenang melalui bank di Indonesia, dan olah perorangan yang ditunjuk untuk mengelola simpanan tersebut di negeri dimana simpanan tersebut di berlakukan 3. Pencairan dana yang jumlahnya tidak melebihi 10 juta Rupiah hanya memerlukan tanda tangan Direktur Pelaksana, namun untuk 10 Juta Rupiah diperlukan dua tanda tangan Anggota Dewan Pengurus