BAB I PENDAHULUAN. merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu Sosial. Supardi (2011: 183)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menentukan kemana arah hidup dan cita-cita yang ingin masyarakat capai. memerlukan pendidikan demi kemajuan kehidupannya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengesankan. Aktivitas belajar dapat merangsang siswa terlibat secara aktif

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I. aktivitas guru sebagai pengajar. Siswa dapat dikatakan belajar dengan aktif

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa Indonesia untuk menciptakan manusia yang berilmu, cerdas dan terampil di lingkungan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dimilikinya untuk meraih prestasi dalam hidupnya. Mohammad Ali dan

1. PENDAHULUAN. dikarenakan sasaran dari pendidikan adalah peningkatan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

I. PENDAHULUAN. Dunia pendidikan di Indonesia dewasa ini sedang mengalami krisis, yang harus dijawab oleh dunia pendidikan. Jika proses-proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

M, 2016 PENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA FLIP CHART DALAM PEMBELAJARAN IPS

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu membentuk individu-individu yang berkompetensi di

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Pendidikan adalah usaha terencana untuk mewujudkan suasana belajar

T, 2015 PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

2015 PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PENGETAHUAN SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS SD

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sitematis ke arah perubahan tingkah laku menuju kedewasaan peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dapat ditingkatkan, baik di kalangan nasional maupun. agar mutu kehidupan masyarakat dapat meningkat. Melalui pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kualitas dan mutu pendidikannya masih rendah. Hal ini sejalan dengan pendapat

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan merupakan wadah kegiatan sebagai pencetak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam masyarakat tentang matematika sebagai pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No 20 tahun 2003 pasal 1 menegaskan bahwa pendidikan. dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan hampir pada semua aspek kehidupan manusia. Perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. banyak faktor. Salah satunya adalah kemampuan guru menggunakan desain

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai bagian kehidupan masyarakat dunia pada era global harus

BAB I PENDAHULUAN. seorang guru, dengan menciptakan kegiatan belajar mengajar yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan

2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI TULISAN DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI SISWA KELAS XI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu pembelajaran yang ada di sekolah adalah pembelajaran Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas agar kualitas

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan, karena pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Dalam mata pelajaran IPA siswa mempelajari

DALAM PEMBELAJARAN AKTIF STUDENT CREATED CASE STUDIES

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (SDM). Pendidikan merupakan sarana untuk menyiapkan generasi masa kini

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas tentu tidak lepas dari dunia pendidikan. Karena. adalah dengan cara memeperbaiki proses pembelajaran.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dewasa ini, menuntut individu untuk memiliki berbagai

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan, pengajaran dan latihan bagi perannya dimasa mendatang. Pendidikan di Indonesia diselenggarakan guna memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. observasi, eksperimen, penyimpulan, penyusunan teori dan seterusnya. mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. (Depdiknas, 2003). Dalam memajukan sains guru di tuntut lebih kretatif. dalam penyelenggaraan pembelajaran.

MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENERAPAN METODE DISCUSSION GROUP (DG) GROUP PROJECT (GP)

I. PENDAHULUAN. karena pembelajarannya mengandung unsur-unsur ilmiah yang menekankan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekitarnya. (Sapriya, 2011:12) menyatakan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kelas. 1 Dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem

I. PENDAHULUAN. berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat (Hamalik, 2008: 79).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. atau maju. Suatu Negara dikatakan maju apabila memiliki sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan. SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas.

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. diberikan di sekolah-sekolah. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk lebih meningkatkan mutu pendidikan.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan manusia yang bertakwa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan suatu bangsa karena sasaran dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan peserta didik dalam situasi intruksional edukatif. Melalui proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses interaksi atau hubungan timbal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru sebagai tenaga kependidikan memiliki tugas untuk melaksanakan proses

BAB I PENDAHULUAN. mengatasi segala jenis tantangan di era modern dewasa ini. Lebih lanjut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan PKn

BAB I PENDAHULUAN. itulah terjadi proses transformasi ilmu pengetahuan serta nilai-nilai. Ketika

BAB I PENDAHULUAN. terapannya mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN Bab I ini membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, cara pemecahan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian

BAB I PENDAHULUAN. siswa dan interaksi antara keduanya, serta didukung oleh berbagai unsurunsur

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa, yaitu melalui pendidikan dimana dengan pendidikan akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) dikemukakan bahwa kurikulum untuk jenis

BAB I PENDAHULUAN. untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3

I. PENDAHULUAN. seseorang dengan lingkungan. Oleh karena itu belajar dapat terjadi kapan saja

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Karena dengan adanya keaktifan saat proses pembelajaran maka

BAB I PENDAHULUAN. berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta kemampuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan secara umum mempunyai suatu arti suatu proses usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi yang serba canggih seperti saat ini, tentu saja manusia dapat dengan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu bidang studi yang merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu Sosial. Supardi (2011: 183) mengemukakan bahwa materi IPS terkait dengan masalah-masalah sosial kemasyarakatan dan kebangsaan. Selain itu kajian materi di dalam IPS juga dapat berupa fakta, konsep dan generalisasi, terkait juga dengan aspek kognitif, afektif, psikomotorik dan nilai-nilai spiritual. Menurut Sapriya (2009: 201), salah satu tujuan mata pelajaran IPS adalah memiliki kemampuan dasar untuk mampu berfikir logis dan kritis, memiliki rasa ingin tahu, mampu memecahkan masalah, dan mempunyai keterampilan dalam kehidupan sosial. Tujuan tersebut merupakan salah satu ciri-ciri dari kreativitas siswa. Oleh karena itu, guru perlu mengembangkan kreativitas siswa agar tujuan pendidikan IPS dapat tercapai. Pembelajaran IPS membekali siswa untuk dapat menyelesaikan masalahmasalah sosial yang terjadi. Melalui kreativitas yang dimiliki, siswa diharapkan mampu berpikir lebih dalam bagaimana menyelesaikan masalah tersebut. Kreativitas merupakan hal yang sangat dibutuhkan untuk dapat bersaing dalam pembelajaran demi menunjang hasil belajar yang optimal dan juga untuk meraih kesuksesan ketika siswa telah memasuki dunia kerja. Kreativitas penting karena dapat membantu siswa untuk meningkatkan kualitas hidupnya mengingat dalam 1

2 era pembangunan seperti ini dibutuhkan sumbangan kreatif berupa ide-ide baru serta penemuan-penemuan baru dari anggota masyarakat. Sikap dan perilaku kreatif harus dipupuk sejak dini untuk mencapai hal tersebut, agar siswa tidak hanya menjadi konsumen pengetahuan, tetapi mereka mampu menghasilkan pengetahuan baru. Kebutuhan peningkatan kreativitas dirasakan dalam semua bidang kegiatan manusia, karena manfaat dari peningkatan kreativitas tidak hanya dirasakan oleh individu sendiri, namun juga dirasakan oleh lingkungannya. Walaupun pengembangan kreativitas sangat dibutuhkan, namun pada kenyataanya belum banyak yang dilakukan untuk merealisasikan pengembangan kreativitas tersebut. Dewasa ini masih banyak metode pembelajaran yang hanya berpusat pada guru. Metode yang digunakan dalam mengajar juga masih bersifat konvensional, sehingga kreativitas siswa kurang dapat ditingkatkan. Selain itu, siswa hanya duduk mendengarkan dan mencatat materi tanpa ikut serta aktif dalam kegiatan pembelajaran, akibatnya siswa memiliki kecenderungan mudah bosan dan jenuh. Pembelajaran yang hanya berpusat pada guru menyebabkan rendahnya kesempatan siswa untuk mengembangkan potensi dan kreativitasnya dalam proses pembelajaran. Permasalahan ini juga terlihat pada proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dimana guru hanya menggunakan metode caramah yang melemahkan siswa untuk menumbuhkan sikap kreatif, sebagian besar siswa juga menganggap bahwa pelajaran IPS bersifat hafalan sehingga kurang tertarik dalam mempelajarinya. Padahal yang seharusnya terjadi,

3 guru harus mampu menekankan pada pemberian kesempatan belajar yang lebih luas dan suasana yang kondusif kepada siswa untuk memperoleh serta mengembangkan pengetahuan, sikap, nilai, dan keterampilan sosial yang bermanfaat bagi kehidupan di masyarakat. Selain itu guru harus mampu menjadikan pembelajaran IPS lebih menarik agar siswa bersemangat dalam mempelajarinya. Penggunaan metode pembelajaran yang mengajak siswa untuk dapat meningkatkan kreativitasnya sangatlah dibutuhkan, sehingga siswa dapat belajar bersama dengan temannya serta mempunyai kesempatan untuk bertukar pengetahuan dengan siswa yang lain. SMP Negeri 11 Yogyakarta merupakan salah satu sekolah yang memiliki input dengan prestasi belajar yang beraneka ragam. Prestasi belajar yang beraneka ragam tersebut menjadikan perbedaan pula terhadap peran siswa dalam proses pembelajaran. Guru yang memiliki tanggung jawab terhadap proses pembelajaran di sekolah harus mampu mengelola dan menyesuaikan pembelajaran berdasarkan karakteristik siswa dan materi yang akan disampaikan. Pada pembelajaran IPS di SMP Negeri 11 Yogyakarta kelas VII B, partisipasi siswa dalam belajar IPS masih rendah. Hal ini dapat dilihat ketika diskusi berjalan, masih ada beberapa siswa yang mengobrol sendiri di luar materi diskusi dan ketika kelompok lain mempresentasikan hasil diskusi di depan, masih banyak siswa yang tidak memperhatikan. Selain itu, kreativitas siswa juga masih rendah, hal ini dapat dilihat seperti masih rendahnya rasa ingin tahu siswa, masih sedikitnya siswa dalam mengemukakan pendapat, siswa kurang mencoba hal-hal baru, pendapat

4 yang dikemukakan masih terpengaruh oleh teman lainnya, dan kemampuan mereka dalam mengembangkan gagasan masih rendah sehingga tidak bisa menghasilkan suatu produk yang kreatif. Guru mempunyai peran besar dalam membantu siswa untuk meningkatkan kreativitasnya. Oleh karena itu guru harus mampu menciptakan suatu metode pembelajaran yang menarik dan memudahkan siswa dalam memahami materi sehingga siswa dapat mengembangkan gagasannya untuk dapat menghasilkan suatu produk yang kreatif. Salah satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam belajar IPS adalah dengan menggunakan metode discussion group (DG)-group project (GP). Metode discussion group (DG)-group project (GP) merupakan metode pembelajaran yang mengajak siswa untuk mampu menyelesaikan suatu permasalahan dengan cara berdiskusi dengan kelompoknya untuk dapat mengembangkan gagasan, berinovasi serta dapat menciptakan suatu produk. Metode discussion group (DG)-group project (GP) memiliki banyak kelebihan diantaranya adalah dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif khususnya dalam memberikan gagasan atau ide sehingga dapat memperluas pemikiran siswa, dapat membantu siswa untuk menerapkan keterampilannya dalam menghadapi suatu permasalahan serta dapat mengembangkan aktivitas, kreativitas dan pengalaman siswa. Penggunaan metode discussion group (DG)- group project (GP) dalam meningkatkan kreativitas siswa didukung dengan pembuatan proyek oleh siswa, dalam penelitian ini proyek yang akan dibuat

5 adalah berupa flip chart. Melalui pembuatan flip chart siswa dapat menuangkan materi yang dipahaminya kedalam sebuah karya yang isinya dapat berupa gambar ataupun tempelan kliping. Kegiatan pembuatan flip chart dapat membantu guru untuk melihat seberapa besar kreativitas yang dimiliki oleh siswa. Berdasarkan permasalahan proses belajar mengajar IPS pada siswa SMP Negeri 11 Yogyakarta, maka peneliti berupaya untuk menerapkan metode Discussion Group (DG)-Group Project (GP) sebagai salah satu metode pembelajaran yang mampu meningkatkan kreativitas siswa. Adapun judul penelitian ini yaitu Meningkatkan Kreativitas Siswa dalam Pembelajaran IPS Melalui Penerapan Metode Discussion Group (DG)-Group Project (GP) Kelas VII B SMP Negeri 11 Yogyakarta. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Metode yang digunakan guru masih bersifat konvensional. 2. Rendahnya kreativitas siswa dalam proses pembelajaran. 3. Partisipasi siswa dalam belajar IPS masih rendah.

C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka peneliti membatasi masalah pada rendahnya kreativitas siswa dalam proses pembelajaran IPS. D. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah di atas, maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini yaitu: 1. Bagaimana upaya meningkatkan kreativitas siswa dalam pembelajaran IPS kelas VII B SMP Negeri 11 Yogyakarta melalui penerapan metode discussion group (DG)-group project (GP)? 2. Bagaimana peningkatan kreativitas siswa dalam pembelajaran IPS kelas VII B SMP Negeri 11 Yogyakarta dengan diterapkannya metode discussion group (DG)-group project (GP)? E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian ini untuk mengetahui: 1. Upaya meningkatkan kreativitas siswa kelas VII B SMP Negeri 11 Yogyakarta melalui penerapan metode metode discussion group (DG) group project (GP). 2. Peningkatan kreativitas siswa kelas VII B SMP Negeri 11 Yogyakarta dengan diterapkannya metode discussion group (DG) group project (GP). 6

7 F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi untuk meningkatkan kreativitas siswa melalui penerapan metode pembelajaran discussion group (DG) group project (GP) dalam pembelajaran IPS. 2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa, membantu meningkatkan kreativitas siswa dalam pembelajaran IPS dan dapat berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. b. Bagi guru, memperluas wawasan mengenai variasi metode pembelajaran yang menarik dan bermakna, serta diharapkan mampu meningkatkan kreativitas siswa dalam pembelajaran. c. Bagi sekolah, dapat memberikan sumbangan peningkatan kreativitas siswa dalam pembelajaran. d. Bagi peneliti, menambah wawasan dan pengetahuan serta dapat dijadikan sebuah pengalaman sebagai bekal menjadi calon guru IPS.