BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki keterampilan dalam berbahasa. Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen keterampilan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dengan pendidik dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Menyimak (listening), berbicara (speaking), membaca (reading) dan menulis. penggunaan keempat keterampilan berbahasa tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. Tugas utama seorang pendidik adalah menyelenggarakan kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan ruang yang tidak hanya mengantarkan peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. Inti dari pendidikan di sekolah adalah kegiatan belajar mengajar. Keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. tulisan. Keterampilan dan kemampuan berbahasa sangat berhubungan erat dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. seseorang dalam mengaktuslisasikan dirinya sepenuhnya dan selengkapnya

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam memahami pelajaran yang diberikan oleh guru. Pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. gerak-gerik badaniah yang nyata (Keraf, 1993: 2). Dengan bahasa, setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. makna kata-kata secara individul akan dapat diketahui. diharapkan dapat melatih kreatifitas dan keterampilan siswa dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, memproduksi yaitu menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. siswa turut menentukan pencapaian tujuan pendidikan. Kriteria untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. belajar dipengaruhi oleh motivasi dari dalam dan luar siswa.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. suatu masyarakat untuk bekerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasi diri. pembelajaran merupakan tercapainya perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas

garis awal atau start sampai dengan finish atau rencana dan pengaturan tentang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat yang paling penting dalam berkomunikasi, baik

BAB I PENDAHULUAN. dapat terlaksananya pendidikan dan tersampainya ilmu pengetahuan. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. selalu memperhatikan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang

BAB I PENDAHULUAN. Belajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan untuk membentuk kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya interaksi antara guru dan siswa. Interaksi yang dilakukan mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang cerdas ditentukan oleh kualitas pendidikan di negaranya. Semakin

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN KERANGKA PEMIKIRAN

tetapi tidak akan menggambarkan kesatuan-kesatuan bahasa. Menulis merupakan representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. baik oleh pembaca dan hendak disampaikan melalui media kata-kata/bahasa tulis.

BAB I PENDAHULUAN. mampu berkembang. Kemudian proses pembelajaran dapat dilakukan karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis ini tidak semua orang menyukai, apalagi menguasai

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum. Saat ini sempat diterapkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses ketercapaian ilmu dari berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah serangkaian usaha untuk pengembangan atau kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN. sekali bagi kita semua untuk mempelajarinya. Setiap orang sering berbahasa, baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan ada juga yang saling menjatuhkan. Namun sebenarnya mereka saling belajar,

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Mengingat pentingnya bahasa tersebut, maka dalam dunia pendidikan perlu. mulai sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Selain itu, bahasa Indonesia pun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam hal berpikir kritis peserta didik dimulai dari jenjang Sekolah Dasar sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. periode jenjang pendidikan. Kurikulum tercatat sebagai perubahan ketiga selama

BAB I PENDAHULUAN. akhlak mulia, serta keterampilan. Salah satu aspek yang dibutuhkan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah perubahan yang bersifat evolutif, antisipatif, dan terus menerus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih ketrampilan berpikir Tarigan

BAB I PENDAHULUAN. mendewasakan manusia melalui pengajaran dan pelatihan. Namun pada kenyataannya

BAB I PENDAHULUAN. peran penting dalam kehidupan. Pendidikan bahasa sastra Indonesia yang menitikberatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan dalam hal pemerolehan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah serangkaian usaha untuk pengembangan atau kemajuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lain. Untuk menjalin hubungan tersebut diperlukan suatu alat komunikasi. Alat

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan kegiatan pembelajaran yang terjadi. Seperti halnya seorang tenaga

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan serta meningkatkan kemampuan berbahasa. Tarigan (1994: 1) berpendapat bahwa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Hal ini dikarenakan melalui sektor pendidikan dapat dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

E. Distribusi Mata Kuliah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat menemukan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di sekolah memegang peranan penting dalam mengupayakan dan

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN KERANGKA PEMIKIRAN. A. Pembelajaran Memproduksi Teks Ulasan Berdasarkan Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. global. Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan tersebut adalah kurikulum,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi sosial yang bersifat konvensional dan arbitreir.

2015 PENERAPAN TEKNIK READING ALOUD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA TINGKAT DASAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. itu, pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. mampu berkomunikasi dengan baik. Salah satu cara untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. baik dengan adanya pendidikan siswa akan mengembangkan bakat juga mendukung. pikir tidak ter-lepas dari pengembangan pendidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa bertujuan agar seseorang dapat terampil berbahasa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dalam berbahasa. Terdapat empat keterampilan berbahasa yaitu membaca,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

I. PENDAHULUAN. atau berita, fakta, dan pendapat dari seorang penutur kepada pendengar.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. lingkungan akan mendapatkan pengalaman dan pengetahuan sehingga akan menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat yang paling penting dalam berkomunikasi, baik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Hal ini haruslah kita sadari benar-benar karena bahasa adalah alat komunikasi manusia. Suatu kenyataan bahwa manusia menggunakan bahasa sebagai sarana komunikasi vital dalam hidup ini. Bahasa adalah salah satu ciri pembeda utama kita umat manusia dengan makhluk hidup lainnya di dunia ini. Dengan bahasa kita dapat menyampaikan gagasan, pesan, informasi, dan perasaan kita terhadap orang lain. Untuk itu manusia pada umumnya, siswa pada khususnya dituntut untuk memiliki keterampilan dalam berbahasa. Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen keterampilan. Tarigan (2008: 1) menyatakan bahwa, keterampilan berbahasa (atau language arts, language skill) dalam kurikulum di sekolah biasanya mencakup empat segi, yaitu keterampilan menyimak/ mendengarkan (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skills), keterampilan membaca (reading skills) dan keterampilan menulis (writing skills). Berkaitan dengan hal tersebut aspek membaca merupakan aspek ketiga yang dimiliki oleh setiap orang, setelah memiliki aspek menyimak dan berbicara, dalam hal ini membaca membutuhkan tingkat penguasaan yang cukup tinggi. Pateda (1989: 92) menyatakan bahwa, secara umum orang mengatakan bahwa membaca adalah suatu interpretasi simbol-simbol tertulis atau membaca 1

2 adalah menangkap makna dari rangkaian huruf tertentu. Sedangkan menurut Tarigan (2008: 7), membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memeroleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/ bahasa tulis. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa membaca merupakan suatu proses untuk menangkap makna dari simbol-simbol tulisan yang hendak disampaikan penulis kepada pembaca. Permasalahan para siswa saat ini kebanyakan kurang mampu dalam menangkap makna dalam sebuah tulisan karena minimnya minat baca yang akan berpengaruh pada menuangkan dan mengutarakan pemikiran. Abdurrahman (1999: 200) menyatakan bahwa, kemampuan membaca merupakan dasar untuk menguasai berbagai bidang studi, jika anak pada usia sekolah permulaan tidak segera memiliki kemampuan membaca, maka ia akan mengalami banyak kesulitan dalam mempelajari berbagai bidang studi, pada kelas-kelas berikutnya. Artinya bahwa kesadaran akan pentingnya menguasai keterampilan membaca ini kurang diimbangi dengan minat dan kemampuan membaca siswa. Sulitnya kemampuan membaca siswa dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya kelelahan fisik, mental, dan bosan, atau isi bacaan kurang menarik. Hal tersebut biasanya menjadi alasan utama rendahnya minat baca siswa, sehingga berakibat sulitnya kemampuan membaca. Menginterpretasi makna dalam teks ulasan film memang membutuhkan penafsiran, tentunya penafsiran tersebut berbeda pada setiap orang yang menginterpretasikannya. Pencapaian interpretasi yang optimal bergantung pada kecermatan dan ketajaman penafsir, maka setiap pembaca akan memiliki

3 interpretasi yang berbeda terhadap karya sastra. Menurut Anderson dalam Tarigan (2008: 9) menyatakan, makna bacaan tidak terletak pada halaman tertulis, tetapi berada pada pikiran pembaca. Demikianlah, makna itu akan berubah karena setiap pembaca memiliki pengalaman yang berbeda-beda yang dia pergunakan sebagai alat untuk menginterpretasikan kata-kata tersebut. Sedangkan menurut Ricoeur (2012:52) menyatakan, memaknai kata adalah apa yang diinginkan (dilakukan) oleh pembicara. Namun memaknai kata adalah juga apa yang dimaksudkan oleh kalimat tersebut. Dapat disimpulkan dari kedua pernyataan tersebut bahwa dalam memeroleh makna membutuhkan pemahaman, dalam kegiatan menginterpretasi keterampilan seorang guru untuk meningkatkan kemampuan dan kemauan membaca sangat diperlukan agar siswa mempunyai penafsiran terhadap hasil bacaannya. Tentunya penafsiran yang dimiliki berbeda, oleh karena itu kegiatan menginterpretasi makna teks ulasan film membutuhkan kemampuan pemahaman dalam membaca setiap siswa. Salah satu metode efektif yang dapat menstimulus siswa untuk berkonsentrasi dalam menginterpretasi adalah metode Sugestopedia. Tarigan (2009: 108) menyatakan bahwa, sugestopedia didasarkan pada pembelajar yang dihalangi oleh: 1) norma dan pembatasan yang telah diajarkan masyarakat kepada kita. 2) tiadanya keharmonisan, kerja sama yang santai antara semua bagian/ unsur sang pembelajar. 3) kegagalan memanfaatkan segala daya akibat adanya kemalasan pada kebanyakan orang dalam kebanyakan waktu.

4 Dapat disimpulkan dari ketiga hal tersebut merupakan tantangan besar yang harus diselesaikan oleh seorang guru. Karena jika tidak segera diperbaiki, keadaan tersebut akan terus terjadi dan kemampuan siswa tetap tidak akan pernah tergali. Artinya metode Sugestopedia akan menolong para pelajar membuka sumber bawah sadar mereka dan memeroleh serta menguasai kuantitas kosakata yang lebih banyak dan juga struktur-struktur yang lebih mantap daripada yang mereka pikirkan. Dengan demikian metode ini membantu mereka mengurangi rintangan dan berbagai hambatan dalam pembelajaran menginterpretasi makna pada struktur teks ulasan film. Maka penulis mencoba menerapkan metode sugestopedia agar siswa dapat berkonsentrasi dalam menafsirkan makna pada struktur teks ulasan film. Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pembelajaran Menginterpretasi Makna Pada Struktur Teks Ulasan Film dengan Menggunakan Metode Sugestopedia Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 16 Bandung Tahun Pelajaran 2015/2016 1.2 Identifikasi Masalah Terdapat berbagai permasalahan dan kendala yang melatar belakangi rendahnya kemampuan siswa dalam menafsirkan dan mengemukakan pendapat teks ulasan film. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis menyimpulkan identifikasi masalah permasalahan sebagai berikut. 1) Keterampilan membaca merupakan keterampilan yang sulit dikuasai siswa. 2) Kegagalan memanfaatkan segala daya akibat adanya kemalasan pada

5 kebanyakan orang dalam kebanyakan waktu. 3) Makna bacaan hanya terdapat pada pikiran pembaca. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikembangkan dalam penelitian ini, penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut. 1) Apakah penulis mampu melaksanakan pembelajaran menginterpretasi makna pada struktur teks ulasan film dengan menggunakan metode sugestopedia pada siswa kelas XI SMAN 16 Bandung? 2) Apakah siswa kelas XI SMAN 16 Bandung mampu melaksanakan pembelajaran menginterpretasi makna pada struktur teks ulasan film dengan menggunakan metode sugestopedia? 3) Efektifkah metode sugestopedia diterapkan dalam pembelajaran menginterpretasi makna pada struktur teks ulasan film pada siswa kelas XI SMAN 16 Bandung? 1.4 Batasan Masalah Dalam penelitian ini penulis membuat batasan masalah sebagai berikut. 1) Kemampuan penulis yang diukur terbatas pada penyusunan perangkat pembelajaran (RPP, silabus, dan bahan ajar) pelaksanaan sampai dengan penilaian kemampuan siswa menggunakan Metode Sugestopedia dalam Menginterpretasi Makna pada Struktur Teks Ulasan Film pada Siswa Kelas XI SMAN 16 Bandung.

6 2) Kemampuan siswa kelas XI SMAN 16 Bandung yang diukur adalah Menginterpretasi Makna pada Struktur Teks Ulasan Film dengan menggunakan metode Sugestopedia. 3) Keefektifan penggunaan Metode Sugestopedia dalam pembelajaran Menginterpretasi Makna pada Struktur Teks Ulasan Film. 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah memecahkan permasalahan yang tergambar dalam latar belakang dan rumusan masalah. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) untuk mengetahui kemampuan penulis dalam melaksanakan pembelajaran menginterpretasi makna pada struktur teks ulasan film dengan menggunakan metode sugestopedia pada siswa kelas XI SMAN 16 Bandung; 2) untuk mengetahui kemampuan siswa kelas XI SMAN 16 Bandung dalam melaksanakan pembelajaran menginterpretasi makna pada struktur teks ulasan film; 3) untuk mengetahui keefektifan metode sugestopedia dalam melaksanakan pembelajaran menginterpretasi makna pada struktur teks ulasan film pada siswa kelas XI SMAN 16 Bandung. 1.6 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang didapatkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

7 1) Bagi Penulis Hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman yang luas bagi penulis, sehingga penulis mampu menjadi lebih baik dalam mengembangkan proses pembelajaran di kelas. 2) Bagi Siswa Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sarana dalam memperoleh pengetahuan khususnya mengenai menginterpretasi makna pada struktur teks Ulasan Film. Selain itu, dapat meningkatkan semangat belajar, meningkatkan keterampilan dalam menginterpretasi makna pada struktur teks ulasan film dan memberikan motivasi bagi siswa dalam menumbuhkan minat berbahasa. 3) Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dalam menciptakan suasana belajar mengajar, pembelajaran Menginterpretasi Makna Pada Struktur Teks Ulasan Film secara bervariasi dengan menggunakan metode yang berbeda sehingga siswa tidak merasa bosan dan memberikan pengetahuan gambaran pembelajaran yang menyenangkan. 1.7 Kerangka Pemikiran Belajar dan pembelajaran adalah proses yang kompleks, karena dipengaruhi oleh berbagai faktor. Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, kegiatan pembelajaran semakin berubah. Kini pembelajaran dituntut untuk lebih kreatif dan dapat membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran. Selain itu, siswa pun bebas memilih sumber pembelajaran. Sekarang banyak sekali hal yang

8 dapat dijadikan sumber pembelajaran, sehingga siswa dapat belajar dengan mudah. Siswa pun lebih banyak melakukan pembelajaran dengan cara berdiskusi. Pembelajaran dengan menggunakan metode yang kreatif pun dapat memengaruhi minat siswa. Siswa yang merasa malas akan termotivasi, apabila pembelajaran menggunakan metode yang aktif dan kreatif. Maka dari itu, salah satu cara untuk meningkatkan motivasi siswa adalah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode yang bermacam-macam. Bagan 1.7 Kerangka Pemikiran Pembelajaran Saat Ini Siswa masih kesulitan dalam hal memahami isi bacaan. Kegagalan memanfaatkan segala daya akibat adanya kemalasan pada kebanyakan orang dalam kebanyakan waktu. Makna bacaan hanya terdapat pada pikiran pembaca. Melalui penelitian siswa diberikan motivasi serta menggunakan metode sugestopedia agar siswa lebih tertarik dalam pembelajaran. Pembelajaran lebih efektif, terarah, dan menyenangkan. Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut penulis beranggapan, bahwa dalam kegiatan belajar mengajar guru harus mampu memberikan motivasi

9 terhadap siswa untuk dapat mengikuti pembelajaran secara aktif dan terorganisir. Dalam hal ini, penulis menggunakan metode sugestopedia. 1.8 Asumsi dan Hipotesis Penelitian 1.8.1 Asumsi Asumsi merupakan titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima penulis. Arikunto (2013: 107) mengemukakan, bahwa anggapan dasar atau asumsi adalah sesuatu hal yang diyakini kebenarannya oeleh peneliti harus dirumuskan secara jelas. Adapun asumsi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Penulis beranggapan telah mampu mengajarkan bahasa dan sastra Indonesia karena telah mengikuti perkuliahan Mata kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) diantaranya: Pendidikan Pancasila, Penglingsosbudtek, Intermediate English For Education, Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Kewarga-negaraan; Mata Kuliah Keahlian (MKK) di antaranya: Teori dan Praktik Pembelajaran Menulis, Analisis Kesulitan Menulis, Menulis Kreatif, Menulis Kritik dan Esai; Mata kuliah Berkarya (MKB) di antaranya: SBM Bahasa dan Sastra Indonesia, Penelitian Pendidikan; Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB) di antaranya: Pengantar Pendidikan, Psikologi Pendidikan, Profesi Pendidikan, Belajar dan Pembelajaran; Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB) di antaranya: PPL I (Microteaching), KKN, dan PPL 2 sehingga penulis dapat melakukan penelitian di dalam kelas. 2) Pembelajaran Menginterpretasi Makna Pada Struktur Teks Ulasan Film terdapat dalam kurikulum 2013. (Tim Depdiknas: 2013).

10 3) Iskandarwassid (2013: 65) menjelaskan bahwa, metode sugestopedia merupakan metode yang membantu siswa berkonsentrasi, dan tanpa disadari siswa akan menyimpan berbagai macam aturan kebahasaan dan sejumlah kosa kata yang pernah diajarkan. 1.8.2 Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Penulis mampu melaksanakan pembelajaran menginterpretasi makna pada struktur teks ulasan film dengan menggunakan metode sugestopedia pada siswa kelas XI SMAN 16 Bandung. 2) Siswa kelas XI SMAN 16 Bandung mampu melaksanakan pembelajaran menginterpretasi makna pada struktur teks ulasan film dengan menggunakan metode sugestopedia. 3) Metode sugestopedia efektif digunakan pembelajaran menginterpretasi makna teks ulasan film pada siswa kelas XI SMAN 16 Bandung. 1.9 Definisi Operasional Definisi Operasional dimaksudkan agar tidak terjadi kekeliruan atau salah penafsiran terhadap istilah-istilah dalam judul penelitian, pada penelitian ini istilah-istilah yang terdapat dalam judul penelitian dapat didefinisikan sebagai berikut. 1) Pembelajaran merupakan interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber

11 belajar, terjadinya proses pemerolehan pengetahuan, untuk membantu peserta didik aktif, kreatif agar dapat belajar dengan baik dan mendapatkan hasil yang diinginkan. 2) Menginterpretasi Makna Pada Struktur adalah memberi tafsiran terhadap makna dalam struktur teks ulasan film secara tersirat atau maksud tersembunyi. Interpretasi juga berarti pemberian kesan, pendapat, atau pandangan terhadap sesuatu. 3) Teks ulasan film atau drama adalah teks yang berisi penilaian atau komentar atas tanggapan terhadap karya film/ drama. 4) Metode sugestopedia adalah metode relaksasi dan konsentrasi yang akan menolong para pelajar membuka sumber bawah sadar mereka dan memperoleh serta menguasai kuantitas kosakata yang lebih banyak dan juga struktur-struktur yang lebih mantap daripada yang mereka pikirkan. Berdasarkan uraian tersebut, dapat penulis simpulkan bahwa pembelajaran menginterpretasi makna pada teks ulasan film dengan menggunakan metode sugestopedia adalah pembelajaran menafsirkan makna yang bertujuan memberikan suatu pelajaran tertentu dengan teks yang berisi ulasan film yang bertujuan untuk memberi tanggapan terhadap karya film. Pembelajaran menginterpretasi teks tersebut berusaha mengarahkan siswa untuk mampu menafsirkan makna yang terdapat dalam struktur teks ulasan tersebut. Adapun pada pelaksanaannya, pembelajaran ini menggunakan metode sugestopedia.

12 1.10 Struktur Organisasi Skripsi Struktur organisasi skripsi merupakan gambaran keseluruhan isi skripsi. Berikut ini akan dijelaskan struktur organisasi skripsi, sebagai berikut. 1) Bab I Pendahuluan Bagian pendahuluan memaparkan mengenai latar belakang penelitian, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka pemikiran, asumsi dan hipotesis, definisi operasional, dan struktur organisasi skripsi. 2) Bab II Kajian Teoritis Bagian kajian teoritis membahas mengenai kajian teori yang mencakup variabel penelitian yang diteliti, dan analisis dan pengembangan materi pelajaran yang akan diteliti meliputi keluasan dan kedalaman materi, karakteristik materi, bahan dan media, strategi pembelajaran, dan sistem evaluasi. 3) Bab III Metode Penelitian Bagian metode penelitian membahas mengenai metode penelitian, desain penelitian, populasi dan sampel, instrumen penelitian, prosedur penelitian, dan rancangan analisis data. 4) Bab IV Hasil Penelitian Bagian hasil penelitian membahas mengenai deskripsi hasil dan temuan penelitian yang mendeskripsikan hasil dan temuan penelitian sesuai dengan rumusan masalah yang ditetapkan. Pada bab IV penulis menyampaikan hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri dari dua hal utama yaitu:

13 a. Pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pernyataan penelitian, hipotesis tujuan penelitian, dan b. Pembahasan atau analisis temuan. Dalam pengolahan atau analisis data penulis melakukan perhitungan secara statistika. Penulis mengolah data agar mendapatkan hasil yang kongkrit dari penelitian yang dilakukan. Setelah hasil didapatkan maka penulis dapat menyimpulkan keberhasilan penelitian yang dilakukan. Pembahasan penelitian membahas mengenai hasil dan temuan penelitian yang hasilnya sudah disajikan pada bagian kajian teori sesuai dengan teori yang sudah dikemukakan di Bab II. 5) Bab V Simpulan dan Saran Bagian simpulan dan saran membahas mengenai simpulan dari penelitian yang dilakukan dan saran terhadap penelitian tersebut. Bab ini adalah bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran. Penulis menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian. Dalam bab ini penulis berharap pembaca dapat memaknai serta memanfaatkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan penulis. Selain itu penulis memberikan saran terkait penelitian yang dilakukan. Saran yang diberikan diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca, pengajar, peserta didik maupun kemajuan dunia pendidikan di Indonesia.