BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN: PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI MEMBACA EKSPRESIF

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN STRATEGI QUESTION ANSWER RELATIONSHIPS (QAR) PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ida Rahmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadi bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia sebagai alat

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA CERITA BERGAMBAR DI SEKOLAH DASAR

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan itu sendiri merupakan suatu usaha yang dilakukan dengan sengaja dan

2015 EFEKTIVITAS METODE STEINBERG DENGAN BIG BOOK TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA NYARING DAN MEMBACA PEMAHAMAN DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Jawa. Bahasa Jawa dalam pembelajaran di SD dimasukkan ke dalam muatan lokal

berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis.

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS RENDAH DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PERMAINAN TEBAK BENDA

BAB I PENDAHULUAN. Indeks Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu. komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indrie Noor Aini, 2013

2014 KEEFEKTIFAN MOD EL PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS D ISKUSI

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan benar, baik secara lisan maupun tulis. Menurut Santoso (2008:17)

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Kualitas pendidikan ditentukan oleh kualitas guru. Sebaik apapun

BAB I PENDAHULUAN. beragam situasi dan kondisi. Dengan pengajaran IPS, diharapkan siswa dapat memiliki sikap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan fokus permasalahan dan tujuan penelitian serta interpretasi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

M 2015 PENERAPAN TEKNIK BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK PEMBELAJARAN SIMPAN PINJAM PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 TRUCUK TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. segi kepribadian, pengetahuan, kemampuan maupun tanggung jawabnya. dalam yaitu dari diri manusia itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. dan sudah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya.

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) ruang lingkup penelitian, dan (5)

BAB I PENDAHULUAN. tercipta masyarakat belajar (learning community). Desain kelas dengan metode dan

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum baru yaitu Kurikulum Kurikulum 2013 pada proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar menuntut seseorang untuk berpikir ilmiah dan mengungkapkan

2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA DAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA SEKOLAH DASAR

2015 KONTRIBUSI PROGRAM PEMBINAAN KESISWAAN TERHADAP PEMENUHAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 CIMAHI

2015 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ASEP MUNIR HIDAYAT, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis adalah suatu aspek keterampilan berbahasa dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nikke Permata Indah, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 pada pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk

2015 PENERAPAN PENILAIAN OTENTIK D ALAM RANGKA MENINGKATKAN PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA PAD A MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK D I SMK

BAB I PENDAHULUAN. dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

BAB I PENDAHULUAN. yang beragam. Selain bahasa Inggris di SMA, SMK dan MA, peserta didik juga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. sulit menuangkan pikiran secara teratur dan baik). Selain itu siswa juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pondasi utama dalam upaya memajukan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rizky Ananda Oktaviani, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya merupakan rekonstruksi aneka pengalaman dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. membangun rasa percaya diri, dan sarana untuk berkreasi dan rekreasi. Di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA TEKS ARGUMENTASI DENGAN TEKNIK SQ3R PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 GATAK SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010

berbahasa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV PROSES PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN OTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

BAB I PENDAHULUAN. Guru dituntut mampu memotivasi siswa agar mereka tertarik terhadap

2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DENGAN MEDIA KARTU PELENGKAP DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS CERITA ANAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ai Nunung Muflihah,2013

I. PENDAHULUAN. di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu

UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN MEMBACA MELALUI STRATEGI DRAPADA SISWA KELAS IV SDN SUKOLILO 02 TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014 NASKAH PUBLIKASI

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan pengajaran sastra yang tercantum dalam kurikulum pengajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis dapat kita klasifikasikan berdasarkan dua sudut

BAB I PENDAHULUAN. dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini dunia pendidikan dihadapkan pada tantangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya harus memiliki pendidikan yang baik. Sebagaimana tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu cara yang ditempuh manusia untuk

2014 PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN CERITA PENDEK BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK

BAB 1 PENDAHULUAN. Penerapan Metode Shatred Reading Dalam Pembelajaran Membaca Teks Cerita Anak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

1 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Membaca sangat penting untuk digunakan sepanjang hidup. Seperti yang dikemukakan oleh De Porter (2003, hlm. 182) bahwa membaca merupakan keterampilan berharga dapat digunakan sepanjang hidup. Membaca yang baik ditunjukan dengan kemampuan seseorang menyelesaikan tugas membaca dengan mudah dan cepat disertai peningkatan pemahaman sehingga memperoleh nilai lebih baik dan belajar dengan cepat. Hal tersebut berdampak pada kemampuan menyelesaikan sekolah dan menjalani hidup lebih mudah. Pentingnya pembelajaran membaca dituangkan dalam UU No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat 5 yang berbunyi kurikulum dan silabus SD/MI/SDLB/Paket A atau bentuk lain yang sederajat menekankan pentingnya kemampuan dan kegemaran membaca dan menulis, kecakapan berhitung, serta kemampuan berkomunikasi. Selain penting, membaca merupakan bagian dari proses pendidikan, seperti yang tercantum dalam Permendikbud No 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum yang menyatakan: proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa membaca merupakan bagian dari proses pendidikan pengembangan potensi diri sehingga memiliki kemampuan berpikir rasional dan prestasi akademik. Membaca yang dimaksud adalah mendapatkan makna dari apa yang dibacanya. Pembaca yang baik berusaha mendapatkan makna berupa pemahaman dari apa yang dibacanya. Membaca pemahaman merupakan kegiatan membaca yang diarahkan untuk mendapatkan pemahaman terhadap isi bacaan.

2 Menurut Resmini dan Juanda (2007, hlm. 80) membaca pemahaman atau reading for understanding adalah salah satu bentuk kegiatan membaca dengan tujuan utama untuk memahami isi pesan yang terdapat dalam bacaan. Membaca pemahaman lebih menekankan pada penguasaan isi bacaan, bukan pada indah, cepat atau lambatnya membaca. Abidin (2012, hlm. 4) mengemukakan bahwa pembelajaran membaca dapat diartikan sebagai serangkaian aktivitas yang dilakukan siswa untuk mencapai keterampilan membaca. Selanjutnya dijelaskan pula bahwa pembelajaran membaca tidak semata-mata dilakukan agar siswa mampu membaca, tetapi juga merupakan sebuah proses yang melibatkan seluruh aktivitas mental dan berpikir siswa dalam memahami, mengritisi, dan mereproduksi sebuah wacana tertulis. Menurutnya aktivitas yang dapat dilakukan siswa sangat beragam bergantung pada strategi membaca yang diterapkan guru dalam pembelajaran. Kedua uraian di atas memberikan gambaran pembelajaran membaca pemahaman terdiri atas sejumlah aktivitas yang bertujuan memahami isi bacaan. Aktivitas tersebut juga berlaku dalam pembelajaran keterampilan berbahasa yang lain dan seluruh mata pelajaran apa pun. Abidin, (2012, hlm. 9) menyatakan, salah satu problematika pembelajaran membaca dewasa ini yaitu pembelajaran membaca jarang sekali dilaksanakan untuk mendorong siswa agar memiliki kecepatan dan gaya membaca yang tepat melainkan hanya ditujukan untuk kepentingan praktis belaka yakni siswa mampu menjawab pertanyaan. Dampaknya adalah bahwa siswa hanya memiliki kecepatan membaca yang rendah bahkan diikuti oleh tingkat pemahaman yang rendah pula. Klein dan Peterson (1991, hlm.193) menyatakan bahwa mengembangkan kemampuan membaca pemahaman merupakan salah satu tanggungjawab guru mengajar membaca di sekolah dasar. Pengembangan kemampuan membaca pemahaman diarahkan pada menganalisis dan memahami isi teks serta memberikan tanggapan yang sesuai dengan isi teks. Berkaitan dengan tanggungjawab guru dalam pembelajaran membaca, Abidin, (2012, hlm. 9) menyatakan guru hendaknya memperkenalkan berbagai strategi membaca yang relevan dengan kebutuhan siswa. Selanjutnya ia pun

3 mengungkapkan bahwa pengenalan strategi membaca ini harus dipraktikkan guru dan siswa saat pembelajaran berlangsung. Sejalan dengan pernyataan tersebut, renungan peneliti, sekaligus sebagai praktisi di sekolah dasar, melakukan kegiatan pembelajaran membaca pemahaman selama ini sekadar menyuruh siswa membaca dan menjawab pertanyaan tanpa rangkaian aktivitas yang lainnya. Hal tersebut diperkuat dengan studi pendahuluan terhadap siswa kelas V SD Negeri Cipetir 1 Kecamatan Haurwangi Kabupaten Cianjur, melalui diskusi dengan guru kelas, peneliti memperoleh deskripsi kemampuan membaca pemahaman siswa belum mencapai pemahaman bacaan yang diharapkan. Hal tersebut ditunjukkan dengan perolehan nilai rata-rata membaca pemahaman siswa belum mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan, disamping itu siswa belum menunjukkan aspekaspek pemahaman seperti menjawab pertanyaan isi wacana dengan benar, menceritakan isi wacana secara tepat dan menyimpulkan isi wacana secara tepat.selain itu guru masih menggunakan strategi konvensional yang belum divariasikan dengan strategi pembelajaran membaca. Strategi Question Answer Relationships (QAR) merupakan salah satu strategi pembelajaran membaca pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami isi bacaan dengan melatih siswa menghubungkan keterkaitan antara pengetahuan awal mengenai isi teks sebelum membaca dengan pengetahuan baru setelah membaca teks dalam menjawab pertanyaan. Siswa dilatih menghubungkan pengetahuan awal sebelum membaca teks dengan membuat pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan teks yang akan dibacanya dan dilatih untuk menggali informasi secara mendalam untuk menemukan jawaban yang sesuai dengan pertanyaan yang dibuatnya. Dengan membuat pertanyaan, siswa didorong untuk membuat prediksi kemungkinankemungkinan yang akan dibahas dalam teks bacaan. Melalui studi literasi hasil penelitian, strategi Question-Answer Relationships (QAR) dapat dipergunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa. Seperti Murtado pada tahun 2011, melakukan penelitian meningkatkan kemampuan membaca pemahaman bahasa Inggris pada kelas 8 MTs Miftahul Huda Curugbitung. Ia mengungkapkan bahwa penggunaan strategi

4 QAR membantu siswa meningkatkan penguasaan kosa kata, meningkatkan pengetahuan awal, menerapkan berpikir tingkat tinggi, meningkatkan minat dan partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar. Selanjutnya ia menyarankan mengadakan penelitian yang sama dalam tingkat penelitian yang berbeda setting, subyek, kemampuan, jenis teks dan media yang lain. Pada tahun 2012, Suhermansyah, melakukan penelitian efek pembelajaran menggunakan strategi QAR dan DRTA terhadap hasil belajar siswa dalam membaca pemahaman di kelas VIII SMPN 2 Bahorok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi DRTA dan QAR secara signifikan mempengaruhi hasil belajar siswa dalam pemahaman membaca. Siswa bermotivasi tinggi mendapat hasil belajar lebih tinggi dengan menggunakan strategi DRTA sedangkan siswa yang bermotivasi rendah mendapatkan hasil belajar lebih baik dengan menggunakan strategi QAR. Tahun 2014, Arifanti,dkk. meneliti keefektifan strategi Question-Answer Relationships (QAR) dalam pembelajaran membaca pemahaman siswa kelas VIII SMPN Tempel. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan membaca yang signifikan antara siswa dengan pembelajaran menggunakan strategi QAR dengan tanpa menggunakan strategi QAR. Strategi QAR efektif digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Tempel. Berdasarkan permasalahan sebagaimana telah diuraikan di atas serta hasil studi literasi penelitian, penulis menganggap perlu mengadakan penelitian meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dengan strategi Question- Answer Relationships (QAR) pada siswa sekolah dasar. Strategi ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa serta kualitas pembelajaran membaca pemahaman. B. Identifikasi Masalah Kemampuan membaca siswa merupakan salah satu dari kemampuan berbahasa yang harus terus ditingkatkan dan dikembangkan oleh guru di setiap kelas dan setiap jenjang pendidikan. Kemampuan membaca pemahaman siswa yang rendah mengakibatkan siswa lambat atau sulit menerima materi pelajaran. Sehingga siswa sangat

5 bergantung pada guru. Sementara itu, guru kurang menggunakan strategi yang bervariasi dalam pembelajaran membaca mengakibatkan pembelajaran membaca menjadi kegiatan yang monoton bagi guru dan membosankan bagi siswa yang berdampak pada siswa kurang atau tidak menyukai membaca. Di sisi lain Kurikulum 2013 menuntut siswa aktif mengeksplorasi pengetahuan salah satunya dengan menggali informasi melalui teks bacaan. Jika kemampuan siswa memahami teks rendah maka siswa tidak dapat menemukan informasi dan makna yang seharusnya didapat dari teks tersebut. Dari identifikasi masalah di atas, peneliti bermaksud mengetahui peningkatan kemampuan membaca pemahaman siswa dengan strategi yang tepat di tingkat sekolah dasar. Kemampuan membaca pemahaman siswa dapat ditingkatkan melalui berbagai strategi. Namun, dalam penelitian ini strategi dibatasi pada strategi QAR dengan subyek penelitian siswa kelas V sekolah dasar. C. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, peneliti memfokuskan penelitian ini pada Bagaimana meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa dengan strategi Question Answer Relationships (QAR) pada siswa kelas V SDN Cipetir 01? Dari batasan permasalahan tersebut, maka dirumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut. 1. Bagaimana kondisi awal kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri Cipetir 01 sebelum penerapan strategi QAR? 2. Bagaimana perencanaan pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman dengan strategi QAR pada siswa kelas V SD Negeri Cipetir 01? 3. Bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman dengan strategi QAR pada siswa kelas V SD Negeri Cipetir 01? 4. Bagaimana hasil kemampuan membaca pemahaman siswa setelah penerapan strategi QAR pada siswa kelas V SD Negeri Cipetir 01? 5. Bagaimana respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman dengan strategi QAR pada siswa kelas V SD Negeri Cipetir 01?

6 D. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. mendeskripsikan kondisi awal kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri Cipetir 01 sebelum penggunaan strategi QAR; 2. mendeskripsikan perencanaan pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman dengan strategi QAR pada siswa kelas V SD Negeri Cipetir 01; 3. mendeskripsikan proses pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman dengan strategi QAR pada siswa kelas V SD Negeri Cipetir 01; 4. mendeskripsikan kemampuan membaca pemahaman siswa setelah penggunaan strategi QAR pada siswa kelas V SD Negeri Cipetir 01; 5. mendeskripsikan respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman dengan strategi QAR pada siswa kelas V SD Negeri Cipetir 01. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri Cipetir 01 dengan strategi Question Answer Relationships (QAR). Secara lebih rinci manfaat penelitian ini dibagi ke dalam manfaat teoretis maupun manfaat praktis. 1. Manfaat Teoretis Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif penerapan strategi QAR dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa serta peningkatan kualitas pembelajaran membaca pemahaman. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti Bagi peneliti, diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan berkaitan dengan penggunaan strategi pembelajaran membaca pemahaman, melatih kepekaan terhadap permasalahan yang terjadi di kelas dan menjadikannya sebagai suatu tantangan untuk mencari solusi secara ilmiah.

7 b. Bagi Guru Bagi guru, diharapkan penelitian ini dapat membuka wawasan untuk melakukan perbaikan pelaksanaan pembelajaran dan lebih meningkatkan perhatian terhadap perkembangan serta peningkatan kemampuan membaca pemahaman siswa. c. Bagi Siswa Bagi siswa, penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman berupa memahami isi pesan dari teks yang dibaca, memberikan tanggapan terhadap isi teks secara tepat serta meningkatkan minat dan keinginan untuk membaca. F. Struktur Organisasi Tesis Struktur organisasi penulisan tesis terdiri dari lima bab, dengan sistematika sebagai berikut. Bab satu, Pendahuluan, terdiri atas; latar belakang penelitian, identifikasi dan batasan masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi tesis. Bab dua, Membaca Pemahaman dan Strategi Question Answer Relationships (QAR), pemaparan dibagi menjadi 4 sub bahasan yaitu pertama hakikat membaca, pembahasan meliputi pengertian membaca, tujuan membaca, prinsip-prinsip membaca dan jenis-jenis membaca, sub bahasan kedua, membaca pemahaman, pembahasan meliputi pengertian membaca pemahaman, tujuan pembelajaran membaca pemahaman, prinsip-prinsip pengajaran membaca pemahaman, perencanaan pembelajaran membaca pemahaman, dan langkahlangkah pembelajaran membaca pemahaman. Sub bahasan ketiga Strategi Question Answer Relationships (QAR) meliputi tujuan strategi Question Answer Relationships, rasional strategi Question Answer Relationships dan langkah pembelajaran dengan strategi Question Answer Relationships (QAR), sub bahasan keempat, penilaian otentik kemampuan membaca pemahaman, pembahasan meliputi pengertian penilaian otentik, manfaat penilaian otentik, jenis-jenis penilaian otentik, penilaian otentik kemampuan membaca pemahaman.

8 Bab tiga, Metode Penelitian. Pembahasan meliputi lokasi, subyek dan waktu penelitian, metode penelitian, desain penelitian, definisi operasional, dan instrumen penelitian, serta teknik pengumpulan dan analisis data. Bab empat, Temuan dan Pembahasan. Merupakan pembahasan mengenai hasil penelitian. Pembahasan meliputi pengantar, deskripsi awal yang terdiri dari temuan dan analisis, deskripsi hasil penelitian terdiri dari deskripsi siklus I, deskripsi siklus II, serta penjelasan kondisi awal siklus I dan siklus II. Bab lima, Simpulan dan Rekomendasi. Berupa simpulan dari hasil pelaksanaan penelitian serta beberapa implikasi dan rekomendasi untuk perbaikan serta peningkatan penelitian selanjutnya.

9